Auris externa dan auris media hanya terlibat dalam proses pendengaran,
sedangkan auris interna terlibat dalam proses pendengaran dan keseimbangan
serta memiliki struktur yang kompleks.
Sebagai manusia yang beragama islam, kita harus senantiasa berada di jalan Allah
SWT, menjalankan perintahnya dan menjauhi larangannya sehingga kita dapat
meningkatkan iman dan ketaqwaan kita dan kelak nanti akan menjadi manusia yang
beruntung serta selalu berada dalam lindungan-Nya, Amin.
1. Auris Externa
Auris externa merupakan bagian dari telinga yang dapat dilihat dari
luar. Auris Externa terdiri atas auricular, meatus acusticus externus dan
membrane tympanic. Meatus acusticus externus terdiri atas pars
cartilaginea dan pars ossea dengan dibatasi oleh kulit.
A. Auricula (Pinna)
Auricula atau daun telinga merupakan rangka paling luar dari Auris
Externa. Auricula ini mempunyai bentuk yang khas. Rangka Auricula
terdiri atas dua buah cartilago, yaitu cartilago auricula dan cartilago
meatus acusticus eksternus dimana kedua buah cartilago ini saling
berhubungan satu sama lain.
Rangka dari meatus acusticus externus ini dilapisi oleh kulit dan
rambut pada sepertiga bagian luarnya, serta dilengkapi oleh glandula
sebacea dan glandula ceruminosa.
C. Membrana Tympanica
Membrana tympanica merupakan membrana fibrosa tipis yang
berwarna kelabu mutiara. Membrana ini terletak miring, menghadap ke
bawah, depan dan lateral. Permukaan konkaf ke lateral.Pada dasar
cekungan terdapat lekukan kecil yaitu umbo,yang terbentuk oleh t
ujung manubrium mallei.
Membrana tympanica dibagi menjadi dua bagian yaitu
1. Pars tensa
Bagian membrana tympanica yang memiliki limbus
2. Pars flaccida
Membrana tyrnpanica yang tidak memiliki Iimbus.
2. AURIS MEDIA
Auris media merupakan ruangan berisi udara, dilapisi oleh sel-sel mukosa.
Auris media terletak di dalam os. temporale, dengan auris externa di lateral
dan auris interna di medial. Auris media terdiri atas cavitas tympanica /
cavum tympani, Ossicula auditus (tulang-tulang pendengaran) dan tuba
auditiva.
A. Cavitas Tympanica
Cavitas tympanica merupakan ruangan terbesar di auris media. Ruang
ini mengalami dua perluasan, yaitu perluasan ke cranial membentuk
recessus epitympanicus dan ke caudal membentuk recessus
hypotympanicus.
Gambar 4.0 Cavitas Tympanica
Sumber : Anatomi Klinis Keith L. Moore
B. Ossicula auditus
Di dalam cavitas tympanica dan recessus epitympanicus terdapat
ossicula auditus, yang terdiri atas tiga buah tulang, yaitu malleus, incus,
dan stapes. Ossicula auditus ini membentuk rangkaian tulang dari
membrana tympanica sampai fenestra vestibuli.
Vaskularisasi
Auris media mendapat vaskularisasi dari:
1. a. tympanica superior
2. a. tympanica anterior
3. a. tympanica inferior
4. a. tympanica posterior
5. r. caroticotympanicus.
Inervasi
Auris media diinervasi oleh:
a. n. tympanicus cabang dari n. glossopharyngeus
b. n. auriculotemporalis n.V
c. r. auricularis n.vagus
d. n. caroticotympanici cabang dari plexus caroticus internus,
e. r. tubae cabang dari n. tympanicus.
Labvrinthus Osseus
Labyrinthus Osseus terdiri .dari 3 bagian yaitu Vestibulum, canalis
semicircularis, dan,cochlea.
1. Vestibulum
a. Batas-batas
anterior : cochlea
posterior : canalis semicircularis
media : auris media
frontolateral : fenestra vestibuli
dasar : caecum vestibulare (ujung ductus cochlearis)
b. Bangunan-bangunan yang terdapat pada vetibulum, yaitu:
Fenestra vestibuli
Ditutupi oleh basis stapedis clan ligamentum anulare stapedis.
Recessus sphericus
Terdapat macula cribosa media yang ditembus cabang-cabang n.
acusticus menuju ke sacculus.
Orificium aqueductus vestibuli
Recessus ellipticus
Terdapat macula cribosa superior yang ditembus cabang n.
acusticus menuju utriculus, ductus semicircularis superior dan
lateralis.
Utriculus dan sacculus
2. Canalis semicircularis
Tiap auris interna memiliki 3 buah canalis semicircularis, yaitu canalis
semicircularis anterior/superior, canalis semicircularis
posterior/inferior, dan canalis semisircularis lateral.
Canalis semicircularis anterior dan posterior saling tegak lurus dan
terletak dalam bidang vertikal.
Canalis semicircularis lateral terletak dalam bidang horizontal.
Tiap canalis terdiri atas crus ampullare dan crus simplex dimana semua
crus akan bermuara ke vestibulum.
Crus commune → persatuan crus simplex canalis semicircularis
anterior dan posterior.
Prominentia canalis semicircularis → pendesakan canalis
semicircularis lateralis pada dinding medial aditus ad antrum dwa
antrum mastoideum.
Eminentia arcuata → pendesakan canalis semircularis anterior pada
basis cranii
Gambar 7.0 Pandangan anterolateral labyrinthus membranaceus kiri
Sumber : Anatomi Klinis Keith L. Moore
3. Cochlea
Struktur tulang berbentuk seperti rumah siput, spiral, conical, dan
mengandung organ pendengaran, pada manusia terdapat 2,5 putaran
yang mengelilingi modiolus cochlea.
Terletak secara horizontal di sebelah anterior vestibulum da bagian
dalamnya dilapisi membrana epitelia yang menghasilkan perylimphe.
Ditembus oleh n. cochlearis cabang n. cochlearis cabang n. acusticus
Mediolus /conicus centralis → axis central cochlea berupa tulang
berongga
Pada dinding dalamnya terdapat lamina spiralis ossea dan lamina
spiralis secundaria sehingga canalis cochhlearis terbagi atas 2 bagian,
yaitu:
a. scala vestibuli pada bagian superior
b. scala tympani pada bagian inferior
Harnulus lamina spiralis → lamina spiralis ossea mengecil pada bagian
apex
Scala vestibuli dan tympani berhubungan melalui helicotrema
Labyrinth Membranaceus
Beberapa bangunan panting di labyrinthus membranaceus adalah labyrinthus
vestibularis (spatium perilymphaticum, utriculus, ductus semicircularis, ductus
utriculosacculus, ductus endolymphaticus, saccus endolymphaticus, sacculus,
ductus reuniens) clan labyrinthus cochlearis (spatium perilymphaticum,
aquaductus vestibuli, aquaductus cochleae dan ductus cochlearis).
1. Utriculus
Terletak di posterior sacculus dan berhubungan dengan ductus
semicircularis
Pada dinding bagian dalam tepatnya pada bagian inferior anterior
terdapat penebalan yang disebut macula acustica utriculi yang berisi
filamen n.acusticus
Utriculus berhubungan dengan sacculus melalui ductu
utriculosaccularis
Di dalam utriculus dan sacculus terdapat macula yang berfungsi sebagai
reseptor terhadap gravitasi dan perubahan posisi kepala
2. Sacculus
Terletak di anterior utriculus dan berhubungan dengan ductus
cochlearis melalui ductus reuniens
Lebih kecil daripada utriculus
Pada dinding dalam sebelah anterior terdapat penebalan yang disebut
macula acustica saculi yang berisi filamen n.acusticus
Sacculus dan utriculus berhubungan secara tidak Iangsung dengan
ductus endolymphaticus
Ductus endolymphaticus melanjutkan sebagai aquaductus vestibuli,
berakhir sebagai pelebaran disebut saccus endolymphaticus
a. Scala Vestibuli
- Berhubungan Iangsung dengan vestibuli
- Berisi cairan perilymphe
- Terletak superior dari ductus cochlearis
- Kelanjutan vestibulum dam dibatasi oleh fenestra vestibuli.
b. Scala Media
- Ductus cochlearis yang aslii
- Terletak di tengah dipisahkan dari scala vestibuli oleh
membrana Reissner dan dari scala tympani oleh membrana
basilaris
- Membrana basilaris ditempati oleh organon corti
(phonoreceptor n. cochlearis n. VIII)
- Berisi cairan endolymphe
- Menyempit ke arah apex cochlea, terbuka pada ujungnya →
helicotrema.
c. Scala tympani
- Berisi cairan perilimfe dan bermuara ke dalam fenestra cochlea
Vascularisasi
a. systema arteriosa
1. a. labyrinthi (a. auditiva interna) cabang a. cerebelli anterior inferior
cabang a. basilaris
2. a. vestibularis anterior cabang a. labyrinthi → menuju apparatus
vestibularis
3. a. vestibulocochlearis cabang a. labyrinthi → memvascularisasi bagian-
bagian cochlea
4. a. spiralis modiolaris → penyuplai darah kolateral ke cochlea
b. systema venosa
1. vv. vestibularis → v. aquaeductus vestibuli → ke sinus petrosus inferior
2. organon spirale → w. lamina, spiralis (bersama dengan v. spirale
bergabung menjadi sebagian v. auditiva interna dan v. canaliculi
cochlea)
3. v. auditiva interna → sinus petrosus inferior atau sinus tranversus
4. v. canaliculi cochlea → bulbus vena jugularis interna.
Inervasi
1. Inervasi auris interna oleh n. VII dan n. VIII (/n. vestibulocochlearis / n.
auditorius / n. statoacusticus)
2. Keduanya masuk dalam pars petrosa ossis temporalis, pada fundus n. VII
akan masuk dalam canalis facialis; sedangkan n. VIII terbagi menjadi n.
vestibularis dan n. cochlearis
3. Selanjutnya n. cochlearis menginervasi aparatus akustik sedangkan n.
vestibularis menginervasi aparatus vestibularis.
4. Pada meatus acusticus internus juga terdapat ganglion vestibulare yang
terbagi menjadi. pars superior dan inferior.
5. Pars superior memiliki cabang:
- n. ampullaris anterior yang berakhir pada crista ampullaris anterior
- n. utricularis yang berakhir pada crista ampullaris lateralis
- n. saccularis superior yang berakhir pada macula
6. pars inferior mempercabangkan n. saccularis inferior dan n. ampullaris
posterior
Mekanisme Pendengaran
1. Tuli
Setiap hilangnya pendengaran, bagaimanapun ringannya, merupakan
ketulian. Tuli sangat bervariasi, rnulai dari ketidakmampuan
mendengarkan suara dengan nada / intensitas tertentu hingga
ketidakmampuan mandeteksi suara secara total.Tuli dikiasifikasikan
menjadi tuli konduksi dan tuli sensorineural.Pada tuli konduksi, terjadi
gangguan pada proses konduksi getaran suara, misalnya karena robeknya
membrana tympanica.Sedangkan tuli persepsi merupakan hasil dari
kerusakan strulctuk neural rnulai dari sel rambut sampai pada sel cortical
pendengaran.
4. Gangguan keseimbangan
a. Tinnitus
Tinnitus merupakan salah satu bentuk gangguan pendengaran di telinga
pada saat tidak ada rangsangan auditorik dari luar. Gangguan
pendengaran itu bisa berupa bunyi mendenging, menderu, mendesis
atau macam bunyi yang lain.
b. Vertigo
Vertigo adalah perasaan berputar. Penderita merasa dia berputar
terhadap sekelilingnya, atau sebaliknya. Penyebabnya adalah gangguam
pemrosesan kesimbangan.
c. Nistagmus
Nistagmus merupakan gerak bola mata kianl kemari yang terdiri dari
fase lambat dan fase cepat.Fase cepat merupakan reaksi system
vestibular sedangkan fase lambat merupakan reaksi kompensasinya
d. Syndrome meniere, Miniere.disease dan pseudo miniere
Moore, K.L. dan Agur, A.M.R. 2014. Anatomi Berorientasi Klinis Edisi Kelima
Jilid 3. Jakarta: Erlangga.
Snell, Richard S. 2013. Anatomi Klinis Berdasarkan Sistem. Jakarta: EGC.
Soepardi, E.A. et al. 2012. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok,
Kepala, dan Leher Edisi Ketujuh. Jakarta: Badan Penerbit FK UI.