Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PENDAHULUAN RETARDASI MENTAL

DISUSUN OLEH:
Ovi maftukhatus maslukhah
(21219051)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH


PALEMBANG PROGRAM PROFESI NERS
TAHUN 2019/2020
RETARDASI MENTAL

1. PENGERTIAN
Retardasi mental adalah kemampuan mental yang tidak
mencukupi(WHO)
Retardasi Mental adalah Kelainan fungsi intelektual yang subnormal terjadi
pada masa perkembangan dan berhubungan dengan satu atau lebih gangguan
dari ;
a. Maturasi
b. Proses belajar
c. Penyesuaian diri secara social

2. ETIOLOGI
Kelainan ini dapat digolongkan menjadi :
a. Penyebab Organik
1). Faktor prenatal :
o Penyakit kromosom ( Trisomi 21 ( Sindrom Down)
o Sindrom Fragile X
o Gangguan Sindrom ( distrofi otot Duchene, neurofibromatosis( tipe 1)
o Gangguan metabolisme sejak lahir ( Fenilketonuria )
2). Faktor Perinatal :
 Abrupsio plasenta
 Diabetes maternal
 Kelahiran premature
 Kondisi neonatal termasuk meningitis dan perdarahan intracranial
3). Faktor Pasca natal :
 Cedera kepala
 Infeksi
 Gangguan degeneratif
b. Penyebab non organik
 Kemiskinan dan keluarga tidak harmonis
 Sosial cultural
 Interaksi anak kurang
 Penelantaran anak
c. Penyebab lain : Keturunan,pengaruh lingkungan dan kelainan mental lain

Dalam buku Ilmu kesehatan Anak FKUI Retardasi mental juga


disebabkan oleh Gangguan psikiatris berat dengan deviasi psikososial atau
lingkungan.

3. MANIFESTASI KLINIS
 Gangguan kognitif
 Lambatnya ketrampilan ekspresi dan resepsi bahasa
 Gagal melewati tahap perkembangan yang utama
 Lingkar kepala diatas atau dibawah normal
 Kemungkinan lambatnya pertumbuhan
 Kemungkinan tonus otot abnormal
 Kemungkinan ciri-ciri dismorfik
 Terlambatnya perkembangan motoris halus dan kasar

4. PATOFISIOLOGI
Retardasi mental merujuk pada keterbatasan nyata fungsi hidup sehari-
hari. Retardasi mental ini termasuk kelemahan atau ketidakmampuanh kognitif
yang muncul pada masa kanak-kanak ( Sebelum usia 18 tahun ) yang ditandai
dengan fungsi kecerdasan di bawah normal ( IQ 70 sampai 75 atau kurang )
dan disertai keterbatasan-keterbatasan lain pada sedikitnya dua area fungsi
adaftif : Berbicara dan berbahasa , ketrampilan merawat
diri,kerumahtanggaan, ketrampilan social,penggunaan sarana-sarana
komunitas, pengarahan diri , kesehatan dan keamanan , akademik fungsional,
bersantai dan bekerja.
Penyebab retardasi mental bisa digolongkan kedalam prenatal, perinatal dan
pasca natal. Diagnosis retardasi mental ditetapkan secara dini pada masa
kanak-kanak.
5. PATHWAY

Prenatal
Retardasi Mental Perinatal
Pasca natal

Ketidakmampuan kognitif
(IQ <70-75)

Berbicara berbahasa ketrampilan merawat

Gangguan pertumbuhan
dan perkembangan Gangguan komunikasi Kurang perawatan diri
6. KRITERIA DIAGNOSTIK
Fungsi intelektual yang secara signifikan berada dibawah rata-rata . IQ
kira-kira 70 atau kurang( untuk bayi penilaian klinis dari fungsi fungsi
intelektual dibawah rata2 ).
Kekurangan atau kerusakan fungsi adaptif yang terjadi bersamaan
( mis. Efektifitas seseorang dalam memenuhi harapan kelompok budayanya
terhadap orang seusianya) dalam sedikitnya dua area berikut : komunikasi,
perawatan diri , kerumahtanggaan, ketrampilan sosial dan interpersonal ,
penggunaan sarana-sarana masyarakat pengarahan diri, ketrampilan
akademik fungsional , bekerja, bersantai , kesehatan dan keamanan.
Awitan terjadi sebelum usia 18 tahun. Kode dibuat berdasarkan
tingkat keparahan yang tercermin dari kerusakan inteletual :
a. Retardasi mental ringan ( Tingkat IQ 50-55 sampai kira-kira 70 )
b. Retardasi mental Sedang ( Tingkat IQ 35-40 sampai 50-55 )
c. Retardasi mental berat ( Tingkat IQ 20-35 sampai 35-45 )
d. Retardasi mental yang amat sangat berat (Tingkat IQ dibawah 20-25 )
e. Retardasi mental dengan keperahan yang tidak disebutkan: jika terdapat
dugaan kuat adanya retardasi mental tetapi emintelligence orang tsb
tidak dapat diuji dengan test Standar.

7. KOMPLIKASI
 Serebral palcy
 Gangguan kejang
 Gangguan kejiwaan
 Gangguan konsentrasi /hiperaktif
 Defisit komunikasi
 Konstipasi

8. UJI LABORATORIUM DAN DIAGNOSTIK


 Uji intelegensi standar ( stanford binet,weschler, Bayley Scales of
infant development )
 Uji perkembangan seperti Denver II
 Pengukuran fungsi adaftif ( Vineland adaftive behaviour scales,
Woodcock-Johnson Scales of independent Behaviour, School edition of
the adaptive behaviour scales ).

9. PENATALAKSANAAN MEDIS
Berikut ini adalah obat-obat yang dapat digunakan :
 Obat-obat psikotropika ( tioridazin,Mellaril untuk remaja dengan
perilaku yang membahayakan diri sendiri
 Psikostimulan untuk remaja yang menunjukkan tanda-tanda gangguan
konsentrasi/gangguan hyperaktif.
 Antidepresan ( imipramin (Tofranil)
 Karbamazepin ( tegrevetol) dan propanolol ( Inderal )
Pencegahan :
 Meningkatkan perkembangan otak yang sehat dan penyediaan
pengasuhan dan lingkungan yang merangsang pertumbuhan
 Harus memfokuskan pada kesehatan biologis dan pengalaman
kehidupan awal anak yang hidup dalam kemiskinan dalam hal ini ;
- perawatan prenatal
- pengawasan kesehatan reguler
- pelayanan dukungan keluarga
ASUHAN KEPERAWATAN

A. PENGKAJIAN
Pengkajian terdiri atas evaluasi komprehensif mengenai kekurangan dan
kekuatan yang berhubungan dengan ketrampilan adaptif ; komunikasi, perawatan diri,
interaksi sosial, penggunaan sarana-sarana di masyarakat pengarahan diri,
pemeliharaan kesehatan dan keamanan, akademik fungsional, pembentukan
ketrampilan rekreasi dan ketenangan dan bekerja.

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
 Gangguan pertumbuhan dan perkembangan b.d. kelainan fungsi kognitif
 Gangguan komunikasi verbal b.d. kelainan fungsi kognitif
 Risiko cedera b.d. perilaku agresif ketidakseimbangan mobilitas fisik
 Gangguan interaksi social b.d. kesulitan bicara/ kesulitan adaptasi sosial
 Gangguan proses keluarga b.d. memiliki anak retardasi mental
 Deficit perawatan diri b.d. perubahan mobilitas fisik /kurangnya
kematangan perkembangan.

C. INTERVENSI
 Kaji factor penyebab gangguan perkembangan anak
 Indentifikasi dan gunakan sumber pendidikan untuk memfasilitasi
perkembangan anak yang optimal
 Berikan perawatan yang konsisten
 Tingkatkan komunikasi verbal dan stimualsi taktil
 Berikan instruksi berulang dan sederhana
 Berikan reinforcement positif atas hasil yang dicapai anak
 Dorong anak melakukan perawatan sendiri
 Manajemen perilaku anak yang sulit
 Dorong anak melakukan sosialisasi dengan kelompok
 Ciptakan lingkungan yang aman
D. PENDIDIKAN PADA ORANG TUA
 Perkembangan anak untuk tiap tahap usia
 Dukung keterlibatan orang tua dalam perawatan anak
 Bimbingan antisipasi dan manajemen menghadapi perilaku anak yang
sulit
 Informasikan sarana pendidikan yang ada dan kelompok

E. HASIL YANG DIHARAPKAN


 Anak berfungsi optimal sesuai tingkatannya
 Keluarga dan anak mampu menggunakan koping terhadap tantangan
karena adanya ketidakmampuan
 Keluarga mampu mendapatkan sumber-sumber sarana komunitas
DAFTAR PUSTAKA

Betz and Sowden,2002,Buku Saku Keperawatan Pediatri,Penerbit EGC Jakarta

Gordon et.al,2001,Nursing Diagnoses : Definition & Classification 2001-


2002,Philadelpia USA
Nelson,1994,Ilmu Kesehatan Anak Jilid I,EGC Jakarta

Lusmilasari L,2002,Asuhan Keperawatan Klien dengan Retardasi Mental(materi


kuliah tidak di publikasikan),PSIK FK UGM Jogjakarta.

Anda mungkin juga menyukai