Anda di halaman 1dari 31

FISIOTERAPI PADA

PENDERITA AUTISME
PENDAHULUAN
Kata autis berasal dari bahasa
Yunani "auto" berarti sendiri
yang ditujukan pada seseorang
yang menunjukkan gejala "hidup
dalam dunianya sendiri". Pada
umumnya penderita autisme
mengacuhkan suara, penglihatan
ataupun kejadian yang
Istilah autis diperkenalkan pertama kali
oleh Leo Kanner, seorang psikiater dari
Harvard (Kanner, Austistic Disturbance of
Affective Contact) pada tahun 1943
DEFINISI
Autis adalah gangguan
perkembangan pervasif pada anak
yang ditandai dengan adanya
gangguan dan keterlambatan dalam
bidang kognitif, bahasa,
perilaku, komunikasi dan
interaksi sosial.
PENYEBAB AUTIS

Penyebab autis belum diketahui secara pasti. Beberapa


ahli menyebutkan autis disebabkan karena multifaktorial.
Ahli lainnya berpendapat bahwa autisme disebabkan oleh
karena kombinasi makanan yang salah atau lingkungan
yang terkontaminasi zat-zat beracun yang mengakibatkan
kerusakan pada usus besar yang mengakibatkan masalah
dalam tingkah laku dan fisik termasuk autis.
Pada bulan Mei 2000 para peneliti di Amerika
menemukan adanya tumpukan protein
didalam otak bayi yang baru lahir yang
kemudian bayi tersebut berkembang menjadi
anak autis. Temuan ini mungkin dapat
menjadi kunci dalam menemukan penyebab
utama autis sehingga dapat dilakukan
tindakan pencegahannya.
TEORI PENYEBAB AUTISME
• Genetik dan heriditer
• Teori Kelebihan Opioid
• Gluten/Casein Teori Dan Hubungan Penyakit
Celiac
• Kolokistokinin
• Oksitosin Dan Vasopressin
• Metilation
• Imunitas Teori Autoimun dan Alergi makanan
MANIFESTASI KLINIS DAN DIAGNOSIS
Autis adalah gangguan perkembangan
pervasif pada anak yang ditandai dengan
adanya gangguan dan keterlambatan
dalam bidang komunikasi, gangguan
dalam bermain, bahasa, perilaku,
gangguan perasaan dan emosi, interaksi
sosial, perasaan sosial dan gangguan
dalam perasaan sensoris.
DIAGNOSA BANDING
Autisme dalam Diagnostic and Statistical Manual
of Mental Disorder R-IV merupakan salah satu dari
lima jenis gangguan dibawah payung PDD
(Perpasive Development Disorder) di luar ADHD
(Attention Deficit Hyperactivity Disorder) dan ADD
(Attention Deficit Disorder). Gangguan
perkembangan perpasiv (PDD) adalah istilah yang
dipakai untuk menggambarkan beberapa
kelompok gangguan perkembangan di bawah
(umbrella term) PDD, yaitu:
1) Autistic Disorder (Autism) Muncul sebelum usia
3 tahun dan ditunjukkan adanya hambatan dalam
PERAN FISIOTERAPI
Banyak diantara individu autis mempunyai
gangguan perkembangan dalam motorik
kasarnya.
Kadang2 tonus ototnya lembek (hipotoni)
sehingga jalannya kurang kuat. Keseimbangan
tubuhnya kurang bagus. Fisioterapi akan sangat
banyak menolong untuk menguatkan otot2nya
dan memperbaiki keseimbangan tubuhnya.
Applied Behavioral Analysis (ABA)

ABA adalah jenis terapi yang telah lama dipakai


, telah dilakukan penelitian dan didisain khusus
untuk anak dengan autisme. Sistem yang
dipakai adalah memberi pelatihan khusus pada
anak dengan memberikan positive
reinforcement (hadiah/pujian). Jenis terapi ini
bisA diukur kemajuannya . Saat ini terapi inilah
yang paling banyak dipakai di Indonesia.
PROGRAM FT
A. ANAMNESIS Identitas
Anamnesis Khusus
• Keluhan Utama : hipotoni
• Lokasi keluhan : pada anggota gerak khususnya pada
kedua tungkai
• RPP : dua tahun yang lalu orang tua penderita
melihat adanya kelaianan pada pola jalan si anak
berupa jalan menjinjit dan hiperaktif . Dokter
mendiagnosa ‘AUTISME’
B. Inspeksi
a. Statis : Pandangan tidak fokus
Hipotoni pada ke dua tungkai
b. Dinamis :
 Jalan menjinjit
 Tampak pasien hyperaktif
 Gerak aktif tangan lebih dominan
 Tidak tenang duduk di kursi
D. Pemeriksaan Spesifik
Pemeriksaan motorik kasar dan halus

Pemeriksaan Kognitif
TERAPI AUTISME
• Terapi Sosial
Kekurangan yang paling mendasar bagi
individu autisme adalah dalam bidang
komunikasi dan interaksi . Banyak
anak-anak ini membutuhkan
pertolongan dalam ketrampilan
berkomunikasi 2 arah, membuat teman
dan main bersama ditempat bermain.
Seorang terqapis sosial membantu
dengan memberikan fasilitas pada
• Terapi Bermain
Meskipun terdengarnya aneh, seorang
anak autistik membutuhkan
pertolongan dalam belajar bermain.
Bermain dengan teman sebaya berguna
untuk belajar bicara, komunikasi dan
interaksi social. Seorang terapis
bermain bisa membantu anak dalam
hal ini dengan teknik-teknik tertentu.
• Terapi Perilaku
Terapi perilaku yang dikenal di seluruh
dunia adalah Applied Behavioral Analysis
yang diciptakan oleh O.Ivar Lovaas PhD
dari University of California Los Angeles
(UCLA).
Dalam terapi perilaku, fokus penanganan
terletak pada pemberian reinforcement
positif setiap kali anak berespons benar
sesuai instruksi yang diberikan. Tidak
ada hukuman (punishment) dalam terapi
ini, akan tetapi bila anak berespons
negatif (salah/tidak tepat) atau tidak
• Secara lebih teoritis, prinsip dasar
terapi ini dapat dijabarkan sebagai A-B-
C; yakni A (antecedent) yang diikuti
dengan B (behavior) dan diikuti dengan
C (consequence). Antecedent (hal yang
mendahului terjadinya perilaku) berupa
instruksi yang diberikan oleh
seseorang kepada anak autis. Melalui
gaya pengajarannya yang terstruktur,
anak autis kemudian memahami
Behavior (perilaku) apa yang
diharapkan dilakukan olehnya sesudah
instruksi tersebut diberikan, dan
• Tujuan penanganan ini terutama adalah
untuk meningkatkan pemahaman dan
kepatuhan anak terhadap aturan. Terapi ini
umumnya mendapatkan hasil yang signifikan
bila dilakukan secara intensif, teratur dan
konsisten pada usia dini.
• Terapi Perkembangan
Floortime, Son-rise dan RDI (Relationship
Developmental Intervention) dianggap
sebagai terapi perkembangan. Artinya anak
dipelajari minatnya, kekuatannya dan tingkat
perkembangannya, kemudian ditingkatkan
kemampuan sosial, emosional dan
Intelektualnya. Terapi perkembangan
berbeda dengan terapi perilaku seperti ABA
yang lebih mengajarkan ketrampilan yang
lebih spesifik.
• Terapi Visual
Individu autistik lebih mudah belajar dengan
melihat (visual learners/visual thinkers). Hal
inilah yang kemudian dipakai untuk
mengembangkan metode belajar komunikasi
melalui gambar-gambar. Dan PECS ( Picture
Exchange Communication System). Beberapa
video games bisa juga dipakai untuk
mengembangkan ketrampilan komunikasi.
Bagaimana Melatih FMS
• Perceptual Motor Activities (PMA)
• Ialah meruapakan dasar kemampuan anak
untuk menerima , menginterpretasi dan
merespon secara baik pada informasi sensori
• Tujuan PMA ialah lebih ke arah preventive dari
pada curative
AKTIVITAS PMA

• Gross motor activity (locomotor)


• Vestibular activities
• Visual motor activities (manipulative)
• Auditory motor activities
• Tactile activities
• Body awareness
• Spatial awareness
• Sosial activities (language) -> communication play
• Hasil : Body control, body image, space awareness
Gross Motor Activities
• Rolling, crawling
• Walking, running
• Jumping, landing
• Hopping, skipping
• Galloping, leaping dan dodging
Vastibular Activities
• Rolling (over balls), forward and back ward
rolls, spinning, balance
• Scooter board, skipping
• Jumping
• The vestibular center -> Otak menerima dan
memproses sensasi dari gravity. Informasi
digunakan untuk meregulasi muscle tone.
Lanjut – Vestibular Activ..
• Equilibrium dan posture untuk mmepermudah
anak untuk mengetahui “ cara dan arah
gerakan “
Lateralisation Activities
• Kemampuan untuk mengontrol “ two sides of
the body secara bersamaan atau terpisah
• Bilateral movements (Simultaneous or parallel)
• Unilateral movements (one sides of the body)
• Cross lateral movements (simultaneous
movement of different limbs on opposite sides of
the body ,misal : crawling
• Directional awareness
Tactile Activities
• Massage
• Direct touch
• Rolling

Anda mungkin juga menyukai