Anda di halaman 1dari 13

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Rancanagn Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian experimental. Sedangkan


rancangan penelitiannya dengan pre test dan post test two group design
dengan membandingkan hasil vertical jump sebelum dan sesudah intervensi
antara kelompok perlakukan satu diberikan split squat jump dan squat jump
dan kelompok kedua di berikan squat jump. Sehingga dapat di susun suatu
desain penelitian sebagai berikut:

X1
011 02
111
P S R
X2
03 04
Gambar 3.1 Skema Rancangan Penelitian

Keterangan:

P : Populasi
S : Sampel
R : Random Sampel
X1 : Perlakuan kelompok 1 dengan split squat jump dan squat jump
X2 : Perlakuan kelompok 2 dengan squat jump
1 : Hasil Pengukuran kelompok 1 sebelum perlakuan (pre test)
2 : Hasil Pengukuran kelompok 1 sesudah perlakuan (post test)
3 : Hasil Pengukuran kelompok 2 sebelum perlakuan (pre test)
4 : Hasil Pengukuran kelompok 2 sesudah perlakuan (post test)
B. Variabel Penelitian
1. Variabel
a. Variabel Bebas

Variabel bebas atau variable terikat indenpenden adalah Variabel

yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau

timbulnya variable dependen (terikat) (sugiyono,2016). Pada

penelitian ini yang menjadi variable terikat bebas (X) Split squat

jump dan squat jump.

b. Variabel Terikat (Variabel dependent)

Variabel terikat atau variable dependent adalah variable yang

dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karna adanya variable

bebas(sugiyono, 2016). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah

tinggi lompatan.

2. Hubungan Antara Variabel

Variabel Bebas Variabel Terikat

Split Squat Jump


Tinggi Lompatan
Squat Jump

Gambar 3.2 Hubungan Anatara Variabel

Keterangan

: Variabel yang diteliti

: Pengaruh dari Variabel bebas


C. Defenisi Operasional Penelitian

Yang termaksuk di dalam defenisi operasional varibel dalam penelitian

adalah sebagai berikut:

1. Tinggi Lompatan

Lompat tinggi adalah suatu bentuk gerakan melompat

keatas dengan mengangkat kaki kedepan atas dalam upaya membawa titik

berat badan setinggi dan secepat mungkin jatuh (mendarat). Lompat tinggi

dilakukan dengan tolakan pada salah satu kaki untuk mencapai ketinggian

tertentu. (Muhajir, 2006 : 131).Melompat adalah gerakan yang

menghasilkan perpindahan tubuh secara cepat. Gerakan melompat

memerlukan gabungan kekuatan dengan kecepatan. Pada saat melakukan

lompatan, yang dapat digunakan sebagai tumpuan adalah kaki, tangan,

atau, kaki dan tangan (Santoso dkk, 2007). Tinggi lompatan diukur dengan

menggunakan Two-Foot Vertical Jump Test.

2. Squat Jump

Squat Jump atau lompatan jongkok merupakan latihan untuk

melatih tubuh bagian bawah. Latihan ini menargetkan otot paha depan,

paha belakang,gluteus, dan betis. Squat jump adalah gerakan eksplosif.

Squat Jump yang dapat memrangsang sekaligus membentuk serabut-

serabut otot yang nanti nya akan mempengaruhi tinggi lompatan.


3. Split squat jump

Latihan split squat jump ini baik sekali dalam meningkatkan

kekuatan otot tungkai. Analisis gerakan ini dimulai dari suatu gerakan

memanjang otot terlebih dahulu, kemudian dilanjutkan dengan gerakan

explosive. Hal ini terjadi dalam siklus gerakan yang sangat cepat pelurusan

otot ini sangat mendukung kekuatan kontraksi otot ini sesuai dengan

prinsip dasar dikembangkannya metode latihan plyometric bahwa dengan

memanjang otot secara cepat sebelum berkontraksi akan menghasilkan

kontraksi otot yang lebih cepat, (Cristivani, 2014: 03). Split squat jump

adalah latihan yang baik untuk membangun kekuatan yang meledak-ledak

untuk olahraga seperti basket, voli, dan olahraga lainnya. (ISSA, 2015).

D. Populasi

1. Populasi

Populasi merupakan keseluruhan subyek sasaran yang digunakan sebagai

pecuplikan subyek penelitian, dengan kualitas dan karakteristik tertentu

yang sudah ditentukan, untuk kemudian ditarik kesimpulan oleh peneliti,

Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah seluruh pemain

dipersatuan bola basket sma 4 Yogyakarta yang berjumlah 36 pemain.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari objek dan wakil yang diteliti. Teknik yang

digunakan dalam pengambilan sampel pada penelitian ini adalah dengan


menggunakan total sampling jadi sampel dalam peneleitian ini berjumlah

36 atlet yang dibagi menjadi 2 kelompok dengan kriteria inklusi dan

ekslusi.

Mengingat jumlah smapel relative kecil, maka dalam penilitian ini seluruh

populasi di jadikan sampel. Dengan demikian penentuan sampel

menggunakan teknik total sampling (Sampel jenuh) dimana seluruh

populasi dijadikan sampel(Sugiyono, 2012). Jadi sampel yang diambilkan

dalam penelitian ini sebnayak 36 org dibagi menjadi 2 kelompok dengan:

a. Kriteria Inklusi

1) Subjek penelitian yang bersedia diteliti menandatangni informed

concent.

2) Usia 15-20

3) Jenis kelamin Laki-Laki

4) Bersedia mengikuti program latihan

5) Tidak mempunyai riwayat cidera

6) Pemain yang memiliki tingkat tinggi lompatan rendah

b. Kriteria Ekslusi

1) Selama penelitian sampel mengalami cidera.

E. Etika Penelitian

1. Informed Consent

Informed consent merupakan pernyataan responden untuk diambi datanya

dan ikut serta dalam penelitian. Kesedian yang disadari. Disini etika
penelitian. Responden diberi penjelasan tentang penelitian yang akang

dilakukan dalam melibatkan keikut sertaannya, tujuan penelitian, manfaat

penelitian, tata cara penelitian, dan kemungkinan akan resiko yang dapat

terjadi. Informed consent dilakukan sebelum penelitan dilaksanakan dan

setelah responden memahami isi dari lembaran informed consent maka

harus membutuhkan tanda tangan persetujuan.

2. Anonymity

Merupakan suatu jaminan dalam enggunaan subyek penelitian dengan cara

tidak memberikan atau mencantumkan nama responden pada lembaran alat

ukur dan hanya menuliskan kode lembaran pengumpulan data atau hasil

penelitian yang akan disajikan.

3. Confidentiality

Merupakan suatu etika dengan memberikan jaminan kerahasiaan hasil

penelitian, baik informasi maupun masalah-maslaah lainnya. Semua

informasi yang telah dikumpulkan dijain kerahasiaannya oleh penelitian,

hanyak kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset.

F. Alat dan Metode Pengumpulan Data

1. Alat dan bahan

a. Vertical jump

1) Papan meter jump

2) Serbuk kapur

3) Pembersih
4) Buku untuk mencatat hasil

2. Pengumpulan Data

Hasil tinggi lompatan menggunakan vertical jump dapat dilihat dari

nilai hasil lompataan. Jika hasil lompatan >63 maka nilainya 10. Jika

hasil lompatan nya adalah 60-63 maka bernilai 9. Selanjutnya jika

hasil lompatan 56-59 maka bernilai 8. Jika hasil lompatan 53-55 maka

didapatkan nilai 7. Jika hasil lompatan 49-52 maka didapatkan nilai 6.

Jika 46-48 maka didapatkan nilai 5. Jika hasil lompatan 41-45 maka

nilinya 4. Jika hasil lompatan nya 36-40 maka didapatkan nilai 3. Jika

hasil lompatan 31-35 maka nilainya 2. Jika hasil lompatan 30< maka

nilai 1.

G. Metode Pengelolaan dan Analisa Data

1. Metode pengelola data

Data yang terkumpul dalam tahan pengumpulan data seperti: umur,berat

badan, tinggi badan, indeks masa tubuh dan nilai vertical jump responden

perlu di olah terlebih dahulu, tujuannya adalah untuk menyerderhanakan

semua data yang terkumpull, menyajikannya dalam susunan yang rapi

kemudian menganalisanya, pada tahan pengelolahan data ada tida kegiatan

yang dilakukan yaitu : penyutingan (editing), pengkodean (coding), dan

tabulasi (tabulating).

a. Penyutingan (editing)
Hasil test yang diperoleh atau dikumpulkan melalui tes pengukuran

dengan menggunakan tes vertical jump, kemudian dimasikan dalam

table obsevasi.

b. Pengkodean (coding)

Data yang di edit atau disutnting, selanjutnya dibuat pengkodean atau

coding , yaitu mengubah data berbentuk kalimat atau huruf menjadi data

angka atau bilangan.

c. Entri data

Data yakni hasil dati masing-masing responden dalam bentuk kode

(angka) dimasukan dalam program atau software computer program

yang digunakan penelitian adalah program spss 25 for windows.

d. Tabulasi data

Membuat tabel-tabel data sesuai dengan tujuan penelitian atau yang

diinginkan penelitian.

2. Analisa Data

Data yang diperoleh dianalisa dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Uji Deskriptive

Deskriptive adalah metode-metode yang berkaitan dengan pengumpulan

dan penyajian suatu gugus data sehingga menaksir kualitas data berupa

jenis variable, ringkas statistic (mean, median, modus, standar deviasi).

Uji descriptive dilakukan menggunakan uji karakteritis fisik sampel yang


meliputi usia, indeks massa tubuh(IMT), dan alat ukur vertical jump yang

datanya diambil sebelum, selama, dan sesudah perlakukan 4 minggu.

b. Uji Normalitas

Uji normalitas untuk mengetahui apakah antara kelompok perlakukan I

dengan kelompok perlakuian II berdistribusi normal maka digunakan uji

normalitas (saphiro wilk). Uji normalitas data dengan saphiro wilk test,

hasil statistic sebelum dan sesudah intervensi menujukan nilai

probabilitas, nilai p> 0.005 menujukan bahwa data berdistribusi normal.

Data sampel akan dilihat setelah samua data diolah dengan baik, akan

menghasilkan distribusi normal (parametric).

c. Uji Homogenitas

Adalah data dengan levene’s test. Bertujuan untuk mengetahui variasi

data. Digunakan ά sebagai batas kemaknaan, dengan nilai 0,005. Hasilnya

p>0,005 menujukan data homogeny.

d. Uji Hipotesis I,II dan III

1) Hipotesis 1

Didapatkan berdistribusi normal, maka di uji pengaruh split squat jump

dan squat jump terhadap peningkatan tinggi lompatan pada pemain

basket dengan vertical Jump.

Ha:” Ada pengaruh split squat jump dan squat jump terhadap

peningkatan tinggi lompatan pada pemain basket.


Ho: “Ada Pengaruh Squad Jump terhadapat tinggi lompatan pemain

basket.

2) Uji Hipotesis II

Pengaruh Split Squat jump dan squat jump terhadap tinggi lompatan

pada pemain basket, didapatkan data berdistribusi normal, maka uji

pengaruh split squat jump dan squat jump terharapat tinggi lompatan

pada pemain basket dengan Vertical Jump.

Ha: “ Ada pengaruh squat jump terhadap peningkatan tinggi lompatan

pada pemain basket.

Ho:” tidak ada pengaruh pengaruh squat jump terhadap tinggi

lompatan pada pemain basket, Nilai Signifikan0,05 apabila p

didapatkan lebih kecil dari 0,05 (Ip<0,05), maka ha diterima dan Ho

ditolak.

3) Hipotesis III

Perbedaan pengaru split squat jump,squat jump dan squat jump

terhapat peningkatan tinggi lompatan pada pemain basket, didapatkan

data berdistribusi normal, maka uji perbedaan pengaruh split squat

jump,squat jump dan squat jump terhadapat peningkatan tinggi

lompatan pemain basket dengan vertical jump.

Ha:” Adanya pengaruh perbedaan split squat jump, squat jump dan

squat jump pada ukm basket.


Ho:” Tidak ada perbedaan pengaruh split squat jump, squat jump dan

squat jump ukm basket.

Nilai signifikan 0,05 didapatkan nilia p lebih besar dari 0,05 (p>0,05),

Maka Ha ditolak dan Ho d terima.

H. Prosedur Penelitian

Dalam Melaksanakan penelitian untuk mengetahui pengaruh penambahan

split squat jump squat jump dan squat jump terhadap tinggi lompatan yang

dilakukan di ukm basket sma 4 yogyakarta dalam beberapa tahap:

1. Tahap persiapan

a. Konsultasikan judul kepada dosen pembimbing.

b. Melakukan studi pendahuluan untuk menentukan tempat penelitian

sehingga didapatkan judul dan tempat penelitian yaitu pengaruh

penambahan split squat jump dan squat jump terhadapat peningkatan

tinggi lompatan ukm basket sma 4 yogtakarta.

c. Menentukan waktu pelaksaaan penelitian dari menyusun proposal

sampai laporan hasil penelitian. Dilaksanakan mulai bulan juni sampe

November.

d. Menyusun proposal penelitian

e. Memperbaiki proposal penelitian

f. Mempresentasikan proposal penelitian

g. Memperbaiki proposal penelitian

h. mengurus perizinan penelitian


2. Tahap penelitian

a. Melakukan perijinan penelitian di ukm sma 4 yogyakarta basket.

b. Menetapkan sampel penelitian berdasarkan kriteria inklusi yang telah

ditetapkan

c. Memperiapkan lembaran persetujuan dan lemberan observasi

d. Meminta persetujuan menjadi responden

e. Penelitian bertemu dengan responden untuk menjelaskan tujuan

penelitian yang akan dilakukan dan meminta menjadi subjek

penelitian

f. Penelitian mengukur sebelum diberikan perlakukan

g. Melakukan pengumpulan data dengan menggunakan lembaran

observasi kepada responden sebelum dilakukan perlakukan

h. Memberikan perlakukan dengan memberikan split squat jump dan

squat jump kepada responden sebnayak 3 kali perminggu selama 4

minggu.

i. Melakukan pengumpulan data kembali dengan menggunakan

lembaran observasi kenapa responden sesudah diberikan

perlakukan(post-test)

3. Tahap Akhir

a. Setelah data terkumpul, penelitian mengelola data dengan terlebih

dahulu melakukan uji normalitas data dengan saphiro wilk test dan

jika uji tidak normal menggunakan uji non parametric Wilcoxon


signed rank test. Kemudian analisa data normal menggunakan

paired T-test.

b. Setelah dilakukan pengumpulan dan pengelolaan data selanjutnya

dilakukan penyusunan hasil penelitian. Data yang sudah dituliskan

sesuas data yang diperoleh.

c. Data yang sudah ditulis dan hasil penulisan laporan dikonsultasikan

kepada dosen pembimbing agar hasil lapor dapat lebih sempurna.

d. Seminar hasil penelitian

e. Perbaikan penelitian

f. Dilakukan penjulidan pada hasil penelitian

g. Pengumpulan hasil penelitian.

Anda mungkin juga menyukai