Anda di halaman 1dari 9

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini adalah eksperimen semu, karena sampel tidak dikarantina

atau tidak di asramakan atau tidak bisa mengendalikan semua variabel. Menurut

Suharsini (2010: 36) penelitian eksperimen merupakan penelitian yang

dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya akibat dari suatu yang dikenakan

pada subjek selidik. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

“Two Groups Pretest-Posttest Design”, yaitu desain penelitian yang terdapat

pretest sebelum diberi perlakuan dan posttest setelah diberi perlakuan. Dengan

demikian hasilnya lebih akurat, karena dapat membandingkan sebelum dan

sesudah diberi perlakuan (Sugiyono, 2006: 64). Penelitian ini akan

membandingkan hasil pretest dengan hasil posttest latihan split squat jump dan

tuck jump with heel kick terhadap hasil smash. Untuk lebih memperjelas proses

penelitian yang akan dilaksanakan, maka dapat digambarkan desain penelitian ini

sebagai berikut:

Kelompok A
(split squat jump)

P S Pretest Posttest

Kelompok B
(truck jump with heel kick)

Gambar 9. Desain Penelitian

51
Keterangan:

P : Populasi

S : Sampel

Pretest : Tes awal sebelum subjek mendapat perlakuan

Split Squat Jump : Pemberian perlakuan (Treatment) kelompok A

Tuck Jump With Heel Kick : Pemberian perlakuan (Treatment) kelompok B

Posttest : Tes awal sesudah subjek mendapat perlakuan

Dalam penelitian ini, tes dilakukan dua kali yaitu sebelum dan sesudah

treatment/perlakuan. Perbedaan antara pretest dan posttest ini diasumsikan

merupakan efek dari treatment atau eksperimen. Hasil dari perlakuan diharapkan

dapat diketahui lebih akurat, karena terdapat perbandingan antara keadaan

sebelum dan sesudah diberi perlakuan. Perlakuan yang diberikan dalam penelitian

ini adalah latihan pliometrik split squat jump dan tuck jump with heel kick.

B. Lokasi dan Subyek dan Populasi Sampel Penelitian

1) Lokasi dan Subyek

Penelitian ini berlokasi di Sekolah SMPN 2 Cijambe yang beralamat di

kampung kunci RT.02 RW.01 Desa Bantarsari Kecamatan Cijambe Kabupaten

Subang Propinsi Jawa Barat. Alasan lokasi dalam penelitian ini karena lokasi

penelitian tidak jauh dari tempat tinggal peneliti dan sebagai alumni dari sekolah

tersebut, hal ini diharapkan dapat mempermudah proses penelitian. Dengan

Subyek yang akan diteliti adalah peserta ekstrakurikuler cabang bola voli Putra di

52
SMPN 2 Cijambe, dengan jumlah 20 peserta putra. Berhubung pasilitas lapangan

bola voli di SMPN 2 Cijambe kurang maksimal, maka peneliti ikut berlatih di

lapang terdekat SMPN 2 Cijambe yauti di lapang bola voli kampung Nanggerang

yang telah di beri izin terlebih dahulu oleh pengurus lapang voli nanggerang.

2) Populasi dan Sampel

Menurut Sugiyono (2006: 55) populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya.

Suharsini (2010: 173) mengemukakan jika ditinjau dari jumlahnya

populasi dapat dikategorikan menjadi dua yaitu: (1) Populasi jumlah terhingga,

yaitu populasi yang terdiri atas elemen dengan jumlah tertentu, artinya secara

pasti jumlahnya dapat diketahui. (2) Populasi jumlah tak terhingga, yaitu populasi

yang terdiri dari elemen yang sukar sekali dicari batasan jumlahnya. Dalam

penelitian ini populasi yang digunakan adalah populasi yang jumlahnya terhingga,

atau secara pasti jumlahnya dapat diketahui. Populasi dalam penelitian ini adalah

atlet ekstrakurikuler bola voli putra SMPN 2 Cijambe yang berjumlah 20 atlet.

Menurut Arikunto (2010: 174) Sampel adalah sebagian atau wakil

populasi yang diteliti. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

keseluruhan dari populasi yang berjumlah 20 atlet. Menurut Sugiyono (2014:166)

definisi sampel yaitu sebagai berikut:”Sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.” Pengukuran sampel

merupakan suatu langkah untuk menentukan besarnya sampel yang diambil dalam

53
melaksanakan suatu penelitian. Selain itu juga diperhatikan bahwa sampel yang

dipilih harus menunjukan segala karakteristik populasi sehingga tercermin dalam

sampel yang dipilih, dengan kata lain sampel harus dapat menggambarkan

keadaan populasi yang sebenarnya atau mewakili (respresentatif)

Menurut Sugiyono (2014:116) teknik sampling merupakan teknik

pengambilan sampel. Untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam

penelitian, terdapat berbagai teknik sampling yang digunakan. Teknik sampling

pada dasarnya dikelompokan menjadi dua yaitu probability sampling dan

nonprobability sampling

Menurut Sugiyono (2014:118) definisi probability sampling adalah

“teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap

unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel”.

Menurut Sugiyono (2014:120) definisi nonprobability sampling adalah

”teknik pengambilan yang tidak memberikan peluang atau kesempatan sama bagi

setiap unsur atau anggota populasi menjadi sampel”.

Dalam penelitian ini, teknik sampling yang digunakan adalah probability

sampling dengan teknik simple random sampling, karena pengambilan anggota

sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada

dalam populasi itu. Cara demikian dilakukan bila anggota populasi dianggap

homogen. Jumlah populasi yang relatif kecil sehingga sampel yang digunakan

pada penelitian ini berjumlah 20 orang atlet putra yang telah mengenal permainan

bola voli khususnya dalam teknik smash, kemudian dilakukan tes awal yaitu tes

54
smash. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah atlet bola voli putra

SMPN 2 Cijambe yang berjumlah 20 orang.

C. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti

dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih

baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah

diolah, demikian menurut Suharsimi Arikunto (2013: 262). Tes kemampuan

ketepatan atau akurasi smash bola voli yang digunakan adalah tes keterampilan

bola voli usia 13-15 tahun (Depdiknas, 1999: 15). Dalam tes keterampilan bola

voli usia 13-15 tahun ini perlu disiapkan dan tahap pelaksanaanya sebagai berikut:

1. Smash

a) Tujuan

Untuk mengukur akurasi dan keterampilan melakukan smash.


b) Alat dan Perlengkapan

1. Tinggi net 2,30 m untuk putra dan 2,15 m untuk putri

2. Bola voli

3. Lapangan bola voli ukuran normal lengkap dengan tiang dan net, dan

dibuat garis-garis yang membatasi sasaran nilai

c) Petugas tes

Petugas tes terdiri dari 2 orang yang masing-masing bertugas sebagai

berikut:

1. Petugas tes I

55
a) Berdiri didekat net

b) Sebagai pengumpan

2. Petugas tes II

a) Berdiri tidak jauh dari area sasaran

b) Menghitung dan mencatat hasil tes

d. Pelaksanaan tes
1. Peserta tes berdiri digaris serang, pengumpan berdiri ditengah dekat

net dan melambungkan bola untuk di smash peserta tes.

2. Pada saat bersamaan peserta tes melakukan smash sambil melompat

dan mengarah pada sasaran yang paling tinggi.

3. Melakukan smash sebanyak 5 kali.

4. Apabila bola lambung tidak sempurna maka dapat diulang kembali.

Gambar 10. Instrumen Tes Kemampuan Akurasi Smash


Sumber: Depdiknas (1999:
15)

Alat yang digunakan:

56
1. Bola voli

2. Meteran

3. Kapur

4. Net

5. Lapangan

6. Formulir untuk menulis hasil

7. Peluit

e. Pencatatan hasil
Hasil yang dicatat berdasarkan jatuhnya bola pada setiap sasaran dengan

benar sebanyak 6 kali.

Tabel 3. Nilai Butir-butir Tes


No Laki-laki Perempuan Nilai
1. > 22 > 21 5
2. 18 - 21 16 - 20 4
3. 12 - 17 10 - 15 3
4. 8 - 11 7-9 2
5. <7 <6 1

Tabel 4. Norma Tes


Nilai
No Klasifikasi
Laki-laki Perempuan
1. Baik Sekali 22 - 55 22 – 25
2. Baik 19 - 21 19 – 21
3. Sedang 14 -18 12 – 18
4. Kurang 9 - 13 9 – 11
5. Kurang Sekali 5-8 5–8

D. Teknik Pengumpulan Data

57
Tekni pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam

penelitian, karena tujuan utama dalam penelitian adalah memperoleh data

(Sugiyono, 2009: 308). Peneliti tidak akan mendapatkan data yang sesuai standar

yang ditetapkan jika tidak mengetahui teknik pengumpulan data. Suharsimi

Arikunto (2006: 185) mengatakan bahwa teknik pengumpulan data dapat

diartikan sebagai cara yang dipakai dalam mengumpulkan data, seperti melalui

obserpasi,tes, dan dokumentasi.

Teknik pengumpulan data dari penelitian ini terdiri dari:

1. Tes

Tes adalah seperangkat tugas yang harus di kerjakan atau sejumlah

pertanyaan yang harus di jawab oleh peserta didik untuk mengukur tingkat

pemahaman dan penguasaannya terhadap cakupan materi yang dipersyaratkan dan

sesuai dengan tujuan pengajaran tertentu (Poerwanti, 2008: 1-5). Dalam penelitian

ini tes dilakukan dalam proses dan setiap akhir siklus yang berupa tes praktik.

Untuk teknik tes, alat pengumpulan data berupa tes praktik, selama siklus

penelitian berlangsung. Tes praktik ini dimaksudkan untuk mengetahui

peningkatan keterampilan peserta ekstrakurikuler selama mengikuti latihan Split

squat jump dan Tuck Jump With Heel Kick. Instrumen ini berupa lembar

pengamatan individual untuk menilai praktik peserta ekstrakurikuler dalam

melakukan smash dalam permainan bola voli.

2. Wawancara

58
Wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan pewawancara untuk

memperoleh informasi dari narasumber (Arikunto, 2006: 115). Metode

wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang bebas dimana peneliti tidak

menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan

lengkap untuk pengumpulan datanya, pedoman wawancara yang digunakan hanya

berupa garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan (Sugiyono,

2011:140). Narasumber wawancara ini yaitu guru ekstrakurikuler dan peserta

ekstrakurikuler.

3. Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang tidak langsung

ditunjukan pada subyek penelitian, tetapi melalui dokumen (Mahmud, 2011:

183). Dalam penelitian ini metode dokumentasi dilakukan oleh peneliti untuk

mengumpulkan data tentang peningkatan keterampilan loncatan peserta

ekstrakurikuler sebelum dan sesudah latihan Split Squat Jump dan Tuck Jump

With Heel Kick, selain hal tersebut metode dokumentasi dilakukan untuk

memperkuat data yang di peroleh observer mengenai kegiatan praktik peserta

ekstrakurikuler, suasana ketika berlangsungnya proses latihan, digunakan

dokumen berupa foto.

59

Anda mungkin juga menyukai