Anda di halaman 1dari 13

PENGARUH LATIHAN SQUAT JUMP TERHADAP TINGGI LOMPATAN PADA

PEMAIN BOLA BASKET


DI SMP NEGERI 1 BATANG

Amalia Rizki1, Sigit Prasojo2, Dafid Arifiyanto3


Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan

Jln. Raya Ambokembang No.8 Kedungwuni Pekalongan

Email: amaliarizkipkl@gmail.com

Abstrak : Bola basket merupakan salah satu permainan yang membutuhkan tinggi lompatan
untuk mencetak angka. Tinggi Lompatan adalah gerakan seberapa tinggi seseorang dapat
melompat dari posisi rendah kearah vertikal tubuh atau melayang diudara. Tinggi lompatan ini
diukur dengan menggunakan metode pengukuran vertical jump. Squat jump merupakan salah
satu latihan plyometrik yang bertujuan meningkatkan kekuatan otot tungkai. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui pengaruh latihan squat jump terhadap tinggi lompatan pada pemain
bola basket di SMP N 1 Batang. Penelitian ini menggunakan metode pra experimental dengan
rancangan two group pre test-post test design adalah penelitian yang digunakan pada penelitian
ini, teknik random sampling adalah teknik yang digunakan untuk pengambilan sampel pada
penelitian ini. Uji Wilcoxon adalah teknik analisa data yang digunakan pada penelitian ini,
penelitian ini menggunakan sampel 30 responden, dilakukan selama 4 minggu 12 kali pertemuan
dengan frekuensi latihan 3 kali seminggu dengan melakukan gerakan squat jump selama 30
detik. Hasil dari uji Wilcoxon diperoleh hasil ρ value ,001 (˂0,05), menunjukkan bahwa ada
pengaruh latihan squat jump terhadap tinggi lompatan pada pemain bola basket di SMP Negeri 1
Batang. squat jump dapat dijadikan latihan untuk meningkatkan tinggi lompatan pada pemain
bola basket.

Kata kunci : Squat jump, vertical jump, tinggi lompatan, bola basket,
DaftarPustaka: 35 (2009-2018)
PENDAHULUAN intensitas rendah. Selama permainan, atlet

Olahraga merupakan suatu cara akan sering kalah dengan gerakan yang

untuk dapat mengembangkan minat dan membutuhkan lompatan vertical. Ketinggian

bakat siswa, misalnya di sekolah, sekolah lompatan setiap pemain bertanggung jawab

merupakan suatu tempat dimana minat dan atas jumlah tembakan, blok, dan rebound

bakat siswa dilatih dan dikembangkan salah yang lebih tinggi (Oliveira, 2018).

satunya dalam bidang olahraga. Salah satu Tinggi lompatan dipengaruhi

olahraga yang popular di sekolah yaitu bola oleh kekuatan otot salah satunya pada

basket. Olahraga bola basket memerlukan otot gastrocnemius. Untuk melatih

teknik dasar yang baik dan benar dalam kekuatan pada otot gastrocnemius

menguasainya. Ada beberapa teknik dasar salah satunya adalah dengan latihan

dalam bola basket, yakni dribbling, Squat Jump dapat meningkatkan

shooting, dan passing. Pada permainan bola kecepatan lari, melompat lebih tinggi,

basket mempunyai teknik dasar shooting mengembangkan lebih banyak

salah satunya lay up. Untuk dapat kekuatan dan tampil lebih baik dalam

melakukan gerakan lay up, maka dibutuhkan aktivitas apapun. Salah satu kegiatan

kecepatan pada tiga atau empat langkah pemanasan yang dilakukan adalah

terakhir (Arwin, 2017). Squat Jump. Squat jump merupakan

Bola basket terdiri dari tindakan bentuk olahraga dengan cara dua

intermiten, hal ini ditandai dengan tangan dikaitkan dibelakang kepala

dibutuhkannya tuntutan teknis dan taktis kemudian meloncat jongkok berdiri.

yang tinggi secara intrinsic yang bergantung Latihan squat jump ini merupakan

pada kekuatan daya ledak dan diselingi bentuk latihan yang melibatkan otot –

dengan masa pemulihan singkat dengan


otot tungkai, dan latihan ini juara 2 POPDA bola basket dan 3

menargetkan otot quadriceps, tahun terakhir sudah mengikuti

hamstring, gluteus dan gastrocnemius. kejuaran sebanyak 5 kali.

Untuk meningkatkan tinggi lompatan Dari hasil observasi dan

otot tungkai dapat terjadi karena wawancara dengan pelatih bola basket

adanya perlakuan latihan squat jump dan pemain bola basket didapatkan

yang dilakukan dengan prosedur, yaitu hasil bahwa sepanjang permainan bola

10 kali melakukan gerakan squat jump basket berlangsung lompatan yang

selama 30 detik dan 12 kali pertemuan dilakukan pemain kurang maksimal

dengan frekuensi latihan 3 kali dan pelatih belum menemukan bentuk

seminggu dalam 4 minggu. latihan yang tepat untuk meningkatkan

Berdasarkan studi pendahuluan tinggi lompatan pada pemain bola

yang peneliti sudah lakukan. basket di SMP N 1 Batang. Oleh

Didapatkan hasil bahwa, SMP N 1 karena itu, perlu dilakukan suatu

Batang merupakan salah satu Sekolah penelitian tentang bagaimana cara

Menengah Pertama (SMP) yang untuk meningkatkan tinggi lompatan

memiliki peserta didik paling banyak pada pemain bola basket. Maka

di Kabupaten Batang dengan salah satu penelitian mengenai pengaruh Squat

ekstrakulikuler bola basket di SMP N Jump terhadap Tinggi Lompatan pada

1 Batang cukup banyak peminatnya pemain bola basket menjadi hal yang

yang dilakukan rata-rata kelas 7 dan 8 menarik untuk di teliti.

yang memiliki prestasi yang cukup

baik. Tahun 2016 pernah didapatkan


METODE acak dengan cara mengundi anggota

Penelitian ini menggunakan desain populasi dan menggunakan table bilangan

penelitian sederhana yaitu praexperiment atau angka acak (random number

menggunakan tipe two-group pretest- 1,3,5,7….).Setelah menggunakan teknik

posttest design. Desain penelitian two-group random sampling didapatkan 30 responden.

pretest-posttest design yaitu jenis rancangan Dalam penelitian ini dibagi menjadi 2

yang menggunakan kelompok pembanding kelompok. Kelompok 1 berjumlah 15 orang

(control). (Notoatmodjo 2012, h. 57). dan kelompok 2 berjumlah 15 orang.

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa Penelitian ini dilakukan pada 19 Agustus-14

kelas 7 dan 8 pemain bola basket di SMP September 2019.

Negeri 1 Batang yang berjumlah berjumlah HASIL PENELITIAN DAN

35 sampel, pengambilan sampel ini menurut PEMBAHASAN

kriteria inklusi (siswa kelas 7 dan 8) dan Penelitian ini dilakukan

eksklusi (Siswa yang tidak mengikuti jadwal untuk mengetahui pengaruh latihan squat

latihan sebanyak 3x dan siswa yang terkena jump terhadap tinggi lompatan pada pemain

cidera). Dari 35 populasi, sebanyak 4 siswa bola basket di SMP Negeri 1 Batang. Hasil

kelas 9 dan 1 siswa mengalami cedera ankle, penelitian pada 30 orang responden di SMP

jadi peneliti menggunakan 30 sampel dari 35 Negeri 1 Batang meliputi analisis univariat

populasi pada penelitian ini. dan analisis bivariate. Analisis univariat

Pembagian 2 kelompok menggambarkan karakteristik masing –

menggunakan teknik random sampling. masing pada tinggi lompatan sebelum dan

Random sampling merupakan metode sesudah diberikan latihan squat jump,

pemilihan sampel yang dilakukan secara sedangkan pada analisis bivariat


menjelaskan pengaruh tinggi lompatan yang kelompok eksperimen, menunjukkan bahwa

dikombinasi dengan latihan squat jump. sebelum dilakukan latihan squat jump pada

Hasil penelitian diuraikan sebagai berikut : kelompok eksperimen didapatkan nilai min

1. Analisis Univariat 37,25 cm, max 60,50 cm, mean 51,03 cm

dan median 51,58 cm. Sedangkan sesudah


Data yang didapatkan dalam analisa
dilakukan latihan didapatkan hasil nilai min
univariat meliputi, frekuensi berdasarkan
37,42 cm max 60,92 cm, mean 51,3 cm, dan
frekuensi tinggi lompatan sebelum dan
median 52 cm.
sesudah diberikan tindakan latihan squat

jump pada pemain bola basket di SMP 2. Analisa Bivariat

Negeri 1 Batang.
Uji Normalitas data pada kelompok

Frekuensi tinggi lompatan sebelum dan kontrol didapatkan hasil uji normalitas

sesudah diberikan tindakan pada kelompok menggunakan uji Shapiro-wilk dengan ρ

kontrol dan kelompok eksperimen, value pada pre test 0,088 dan post test

menunjukkan bahwa sebelum dilakukan 0,103, maka dapat disimpulkan bahwa data

latihan squat jump pada kelompok kontrol tersebut berdistribusi normal karena ρ -value

didapatkan nilai min 32,42 cm, max 54 cm, > 0,05. Sehingga untuk analisa bivariat

mean 41,65 cm, dan median 42,00 cm. menggunakan uji Paired Sampel T-test.

Sedangkan sesudah dilakukan latihan


Uji Normalitas data pada kelompok
didapatkan hasil nilai min 32,33 cm, max 54
eksperimen didapatkan hasil uji normalitas
cm, mean 41,73 cm, dan median 42 cm.
menggunakan uji Shapiro-wilk dengan ρ

frekuensi tinggi lompatan sebelum dan value pada pre test 0,026 dan post test

sesudah dilakukan latihan squat jump pada 0,029, maka dapat disimpulkan bahwa data
tersebut berdistribusi tidak normal karena ρ- Hasil penelitian mengenai tinggi

value < 0,05. Sehingga untuk analisa lompatan sebelum dilakukan tindakan

bivariat menggunakan uji Wilcoxon. squat jump menunjukkan bahwa nilai min

32,42 cm max 54 cm, mean 41,65 cm dan


Pengaruh latihan Squat Jump terhadap
median 42,00 cm dan standar deviasi 7,7.
tinggi lompatan pada kelompok kontrol,
Sedangkan sesudah dilakukan latihan
dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh
didapatkan hasil nilai min 32,33 cm max
latihan squat jump terhadap tinggi lompatan
54 cm, mean 41,73 cm dan median 42 cm
pada kelompok kontrol karena ρ -value <
dan standar deviasi 7,7. Dari hasil diatas
0,05. Pengaruh Latihan Squat Jump
tidak ada peningkatan yang signifikan
Terhadap Tinggi Lompatan Pada Kelompok
terhadap tinggi lompatan dari kelompok
Eksperimen, dengan menggunakan uji
kontrol.
wilxocon didapatkan nilai Z sebesar -3,309
Penelitian lain yang dilakukan oleh
dengan ρ-value 0,001 < 0,05 sehingga Ho
Pradana (2018) tentang Latihan squat jump
ditolak yang artinya ada pengaruh signifikan
meningkatkan Lompatan dan lompatan
latihan squat jump terhadap tinggi lompatan
hadangan pada atlet muda bolavoli.
pada pemain bola basket di SMP Negeri 1
Kemampuan melompat sering digunakan
Batang.
untuk menilai kekuatan ledakan ekstremitas

bawah pada atlit. Program pelatihan


PEMBAHASAN
plyometrik berpotensi meningkatkan
1. Tinggi lompatan pemain bola basket di
gerakan dan kemampuan pemain dalam
SMP Negeri 1 Batang sebelum dilakukan
menurunkan risiko atlet mengalami cedera.
latihan squat jump pada kelompok
Latihan squat jump efektif untuk
kontrol.
meningkatkan kekuatan otot kaki. Tujuan Latihan squat jump siswa berdiri dengan

penelitian ini adalah menguji keefektifan kedua tangan dibelakang tengkuk, dan kedua

latihan squat jump untuk meningkatkan siku lurus kesamping. Kedua kaki sedikit di

lompatan dan memblok jangkauan tekuk pada lutut dengan salah satu kaki

lompatan. sedikit berada di depan kaki yang lain. Saat

aba-aba „siap‟ siap melakukan gerakan


Hasil dari penelitian ini adalah
meloncat, dan bersamaan dengan aba – aba
program latihan jongkok selama sekitar 7
“ya” stopwatch dijalankan dan mulai
minggu menghasilkan peningkatan lonjakan
melakukan gerakan meloncat ditempat. Pada
lompat mencapai kedua pria (p <0,001) dan
saat meloncat diudara, kedua tungkai harus
wanita (p <001). Meningkatnya block jump
dalam posisi lurus dan mendarat dengan
jangkauannya signifikan pada pria (p <001)
kedua kaki bersama-sama dan posisi kaki
dan wanita (p = 009). Latihan squat jump
yang didepan bergantian. Pada saat
adalah program untuk meningkatkan kinerja
mendarat, tungkai menekuk tidak lebih dari
atlet bola voli. Program 7 minggu latihan
90⁰ gerakan dilakukan sebanyak-banyaknya
squat jump dilakukan untuk atlet muda.
selama 30 detik.
Kami menyimpulkan latihan squat jump itu
Hasil penelitian mengenai tinggi
efektif untuk meningkatkan lompatan dan
lompatan sesudah dilakukan tindakan squat
memendung lompatan blok pada atlet voli
jump menunjukkan bahwa pada kelompok
muda.
eksperimen didapatkan nilai min 37,25 cm
2. Tinggi lompatan pemain bola basket di
max 60,50 cm mean 51,03 cm dan median
SMP Negeri 1 Batang sesudah dilakukan
51,58 cm dan standar deviasi 6,09 cm.
latihan squat jump pada kelompok
Sedangkan sesudah dilakukan latihan
eksperimen.
didapatkan hasil nilai min 37,42 cm max Hal ini selaras dengan penelitian Santosa,

60,92 cm mean 51,3 cm dan median 52 cm D.W. (2015) menjelaskan bahwa latihan

dan standar deviasi 6,16. Dari hasil tersebut squat jump dengan interval pendek dapat

menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang meningkatkan kekuatan otot tungkai.

signifikan dari latihan squat jump terhadap Berdasarkan hasil penelitian ini dapat

tinggi lompatan pada siswa-siswi peserta diketahui bahwa nilai rata-rata tes awal dari

ekstrakurikuler bola basket SMP Negeri 1 kelompok squat jump adalah 49,87 dengan

Batang. std. Deviasi 9,85. Untuk nilai rata-rata tes

Hasil dari penelitian lain tentang awal plyometric jump to box adalah 49,5

pengaruh latihan squat jump terhadap tinggi dengan std. Deviasi 9,58. Sedangkan rata-

lompatan, yaitu penelitian yang dilakukan rata hasil tes akhir dari kelompok squat

oleh Pratama (2019) menyebutkan bahwa jump adalah 58,5 dengan std. Deviasi 8,62.

latihan squat jump memiliki pengaruh yang Rata-rata tes akhir plyometric jump to box

signifikan terhadap peningkatan power otot sebesar 59,25 dengan std. Deviasi 8,55.

tungkai. Gerakan squat jump mampu Hasil pengolahan dan analisis data, maka

meningkatkan daya ledak otot tungkai kesimpulan dari penelitian Perbandingan

dikarenakan gerakan ini didominasi oleh latihan squat jump dan plyometric jump to

gerakan melompat berulang-ulang, dimana box terhadap peningkatan power otot

beban tubuh bertumpu pada kaki, setiap kali tungkai adalah terdapat pengaruh latihan

mendarat setelah melompat, otot kaki squat jump dan plyometric jump to box

senantiasa terlatih untuk terus melakukan terhadap power otot tungkai, sedangkan

kontraksi-kontraksi, khususnya kontraksi perbandingan peningkatan hasil latihan

concentric dan eccentric (Mahfudz, 2016). squat jump dan plyometric jump to box
terhadap peningkatan power otot tungkai selama 6 minggu efektif dalam

tidak signifikan. meningkatkan tinggi lompatan.

Penelitian serupa yang dilakukan oleh 3. Pengaruh latihan squat jump terhadap

Kamble dan Kazi (2017) tentang efek tinggi lompatan pada pemain bola basket di

latihan squat jump terhadap kemampuan SMP Negeri 1 Batang.

vertical jump pada siswi perempuan. Berdasarkan hasil analisis statistik

Vertical jump adalah kemampuan yang dengan menggunakan uji wilxocon

penting untuk digunakan pada berbagai didapatkan ρ-value 0,001, sehingga Ho

macam olahraga. Banyak sekali metode ditolak yang bearti ada pengaruh yang

latihan yang dapat digunakan untuk melatih signifikan latihan squat jump terhadap tinggi

kemampuan vertical jump. Untuk melatih lompatan responden siswa SMP Negeri 1

vertical jump ini pelatih perlu memberikan Batang. Hasil tersebut menunjukkan bahwa

perhatian khususnya pada kekuatan dan latihan squat jump merupakan salah satu

daya ledak. Pelatihan dengan resistensi berat bentuk latihan yang cocok dalam

menggunakan lebih banyak beban dan meningkatkan kekuatan otot tungkai dan

kecepatan dari timbulnya otot konsentris juga meningkatkan tinggi lompatan pada

dapat menyebabkan peningkatan kekuatan. siswa-siswi peserta ekstrakurikuler bola

Pelatihan kekuatan menggunakan resistensi basket di SMP Negeri 1 Batang.

yang lebih ringan dan kecepatan aksi otot Hasil penelitian ini sejalan dengan

yang lebih tinggi, dapat menghasilkan hasil penelitian yang dilakukan Santoso

peningkatan output gaya pada kecepatan (2015) tentang pengaruh pelatihan squat

yang lebih tinggi dan peningkatan laju jump dengan metode interval pendek

perkembangan kekuatan. latihan squat jump terhadap daya ledak otot tungkai
menunjukkan bahwa latihan menggunaka 2. Tinggi lompatan menunjukkan bahwa

Squat jump dengan interval pendek memiliki sebelum dilakukan latihan squat jump pada

pengaruh yang signifikan terhadap kelompok eksperimen didapatkan nilai min

peningkatan daya ledak (power) otot 37,25 cm max 60,50 cm mean 51,03 cmdan

tungkai. median 51,58 cm dan standar deviasi 6,09

KESIMPULAN DAN SARAN cm. Sedangkan sesudah dilakukan latihan

Penelitian ini bertujuan untuk didapatkan hasil nilai min 37,42 cm max

mengetahui apakah ada pengaruh latihan 60,92 cm mean 51,3 cm dan median 52 cm

squat jump terhadap tinggi lompatan pada dan standar deviasi 6,16.

siswa ekstrakurikuler bola basket SMP


3. Hasil dari penelitian ini menunjukkan
Negeri 1 Batang. Hasil dari penelitian yang
bahwa ada pengaruh latihan squat jump
telah dilakukan, ditemukan kesimpulan
terhadap tinggi lompatan siswa
sebagai berikut :
ekstrakurikuler bola basket SMP Negeri 1
1. Tinggi lompatan menunjukkan bahwa
Batang dengan hasil ρ value 0,001 (<0,05).
sebelum dilakukan latihan squat jump pada
REFERENSI
kelompok kontrol didapatkan nilai min

32,42 cm max 54 cm mean 41,65 cm dan Adhi, P. B,dkk. (2017) Pengaruh Metode
Latihan dan Kekuatan Otot Tungkai
median 42,00 cm dan standar deviasi 7,7.
Terhadap Power Otot Tungkai.
Sedangkan sesudah dilakukan latihan Journal of Physical Education and
Sports.
didapatkan hasil nilai min 32,33 cm max 54
Arwin, & Insanityo, B. (2017).
cm mean 41,73 cm dan median 42 cm dan Meningkatkan Ketrampilan Lay Up
Permainan Bola Basket dengan
standar deviasi 7,7. Penerapan Metode Pembelajaran
Kooperatif Type Student Team
Achievments Divisions (STAD) Siswa
Kelas X MIPA SMA Negeri 1
Bengkulu Tengah. Jurnal Ilmiah Haryono, S. (2009). Buku Pedoman Praktek
Pendidikan Jasmani. Laboratorium Mata Kuliah Tes Dan
Pengukuran Olahraga.Semarang.
Dahlan, M.S. (2014). Buku Seri 1 Edisi 6
Statistik untuk Kedokteran dan Hastono, S. P & Sabri, L. (2013) Statistik
Kesehatan: Deskriptif, Bivariat, dan Kesehatan. Rajawali Pers: Jakarta.
Multivariat. Epidemiologi Indonesia:
Jakarta. Jeremy, M, dkk .(2009). The Relative
Importance of Strength and Power
Djami, Y.Y.A. (2018). Basket untuk Pemula Qualities to Vertical Jump Height of
Teori dan Praktik. Deepublish: Elite Beach Volleyball Players During
Yogyakarta. The Counter-Movement and Squat
Jump. Journal of Human Sport and
Darmawan, M. (2018) Perbedaan Pengaruh Exercise.
Latihan Pliometrik Squat Jump dan
Knee Tuck Jump Terhadap Kanehisa, H, dkk.(2013). Effect of Body
Peningkatan Power Tungkai. Ilmu Mass-Based Squat Training in
Keolahragaan. Adolescent Boys. Journal of Sport
Science and Medicine.
Erawan, B & Pratama, I. M. (2019)
Perbandingan Pengaruh Latihan Kazi, H. A & Kamble, G. (2017) Effect of
Squat Jump dan Plyometric Jump to Squat Jump Training on Performance
Box Terhadap Peningkatan Power of High Jumping in Young Female
Otot Tungkai. Jurnal Kepelatihan Students. International Journal of
Olahraga, Universitas Pendidikan Multidisciplinary Research and
Indonesia. Development.

Evans, N. (2015). Bodybuilding Anatomy. Marc, D. B. (2013) Plyo-Flex: Plyometrics


Human Kinetics and Flexibility Training for Explosive
Martial Arts Kicks and Performance
Fitri, D. P. (2015). Pengaruh Latihan Half Sport. Washington.
Squat Jump Terhadap Peningkatan
Kekuatan Otot Punggung Bawah Pada Mulyono, A. W. R. (2013) Pengaruh Leg
Atlet Taekwondow Putra. Jurnal Press Terhadap Peningkatan Tinggi
Fisioterapi Universitas Lompatan (Vertical Jump) Pada
Muhammadiyah Surakarta. Pemain Badminton. Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
Gundill, M & Delavier, F. (2015). Delavier
Women’s Strength Training Anatomy Murti, B. (2013). Desain dan Ukuran
Workouts. Human Kinetics Sampel untuk Penelitian Kuantitatif
dan Kualitatif di Bidang Kesehatan.
Gadjah Mada University Press:
Yogyakarta.
Nabizadeh, M, dkk. (2013). Comparison of Santoso, W. D. (2015) Pengaruh Pelatihan
Three Deep Jump Plyometric Trainigs Squat Jump Dengan Metode Interval
on Vertical Jump in Basketball Pendek Terhadap Daya Ledak
Players. International Research (Power) Otot Tungkai. Universitas
Journal of Applied and Basic Negeri Surabaya.
Sciences:Iran.
Sari, F. A. (2016) Pengaruh Penambahan
Notoatmodjo, S. (2012). Metodologi Latihan Core Stability Pada Latihan
Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta: Squat Jump Terhadap Peningkatan
Jakarta. Power Otot Tungkai. Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
Oliver, J. (2009) Dasar-Dasar Bola Basket
cara yang lebih baik untuk Sherwood, L (2012) Fisiologi Manusia Dari
mempelajarinya. Human Kinetics: Sel ke Sistem Edisi 8. EGC:Jakarta
Bandung.
Singh, K, Satish, S & Kumar, N. (2017). The
Oliveira, G.T.DE.A, et all. (2018). Vertical Relationship between Vertical Jump
Jump and handgrip strength in Performance and Peak Torque of
basketball athletes by playing position Lower Limb Muscles among
and performance. Journal of Physical Basketball Players.International
Education and Sport: Brazil. Journal of Health Sciences and
Research: India.
Purwandono, C. (2017). Pengaruh Latihan
Squat Jump Dengan Metode Interval Sugiyono. (2011). Metode Penelitian
Pendek Terhadap Daya Ledak Otot Kuantitatif, Kualitatif Dan R & D.
Tungkai Pada Mahasiswa Putra Kelas Alfabeta. Bandung.
D Angkatan 2013 Jurusan
Penjaskesrek UNP Kediri Tahun 2015. Sulfandi & Nurjanah. (2018) Atlas Anatomy
Jurnal Fisioterapi Univeritas Of Musculoskeletal. PhysioSmart
Publishing: Makasar.
Nusantara.

Rahayu, S. P (2016) Pengaruh Penambahan Supardi, S & Rustika. (2013). Buku Ajar
Static Streching Pada Squat Jump Metodologi Riset Keperawatan. CV.
Trans Info Media: Jakarta.
Terhadap Peningkatan Jumping
Smash Pemain Voli. Jurnal Fisioterapi Syamsuri, H. (2017). Pengaruh
Universitas Aisyiyah Yogyakarta. Penambahan Static Streching Pada
Squat Jump Terhadap Peningkatan
Rianto, A. (2013) Statistik Inferensial Untuk
Analisa Data Kesehatan Dilengkapi Jumping Smash Pemain Badminton.
dengan Aplikasi Program Epi Info. Jurnal Fisioterapi Universitas Aisyiyah
Yogyakarta.
Nuha Medika: Yogyakarta.
Yusuf, R & Suriatno, A. (2018). Pengaruh
Latihan Split Squat Jump Terhadap
Peningkatan Power Otot Tungkai dan
Ketetapan Smash Dalam Permainan
Bola Voly.

Anda mungkin juga menyukai