Anda di halaman 1dari 10

PENGARUH LATIHAN BALL HANDLING TERHADAP HASIL DRIBBLING

SISWA PADA EKSTRAKULIKULER BOLA BASKET

Yovita Randoka, Ahmad Atiq, Edi Purnomo


Program Studi Pendidikan Jasmani FKIP Untan Pontianak
Email: Yovitarandoka10@gmail.com

Abstract
The purpose of this study was to see the effect of ball handling training on student
dribbling results on basketball extracurricular activities at SMAN 1 Sungai Raya. The
method in this research uses quantitative research methods with pre-experimental
design. The instrument test used is a basic dribbling movement test to get results with
the fastest timeframe. The sampling technique uses non-probability sampling techniques
(not random sampling). The population in this study were basketball extracurricular
students suspected of being 30 sons. The results showed that there was a significant
effect of the use of the handling ball training method on the dribbling results of the
students in basketball extracurricular activities at SMAN 1 Sungai Raya. This is
evidenced by the results of the effect test (t-test), the pre-test mean value was 10.4294
and the post-test average value was 9.4650. tcount (8.36)> ttable (1.73961), so it can
reject that Ha is accepted. Thus it can be denied that there is an effect of ball handling
training on student dribbling results on basketball extracurricular activities at Sman 1
Sungai Raya.

Keywords: Basketball, Ball Handling, Dribbling

PENDAHULUAN diri, tingkat energi, tidur menjadi nyenyak,


Olahraga merupakan aktivitas fisik yang serta meningkatkan kemampuan untuk
dapat membantu perkembangan dan membina berkonsentrasi seseorang (Prasetyo, 2013:13).
potensi-potensi jasmani dan rohani perorangan Pentingnya peran olahraga dalam
atau pun anggota masyarakat, olahraga dapat kehidupan manusia, dalam membentuk
berupa permainan, pertandingan, serta prestasi manusia yang berkualitas, pemerintah
bagi seorang Atlet apabila di tekuni dan dilatih indonesia mengadakan sebuah pembinaan dan
secara terus menerus dan juga olahraga bisa pengembangan dibidang olahraga berupa
menjadi sarana pengusir stress terbaik untuk pertandingan olahraga seperti atletik, sepak
orang yang kelelahan dalam bekerja. bola, bola voli, bola basket, renang, futsal dan
Hal ini sejalan dengan pendapat ahli lainnya. Dari sekian banyaknya jenis
Prasetyo menyatakan bahwa, Olahraga pertandingan yang di adakan, salah satu
merupakan bagian dari aktivitas kehidupan cabang olahraga yang cukup di minati oleh
yang tidak dapat terpisahkan dalam kehidupan kalangan masyarakat dari yang tua hingga
sehari-hari masyarakat pada zaman modern ini. yang muda laki-laki hingga wanit adalah
olahraga menjadi cara yang ampuh untuk cabang olahraga bola basket apalagi di
membangun kepercayaan diri seseorang, lingkungan sekolah dan bola basket ini juga
identitas suatu bangsa, dan kebanggaan sudah banyak di pertandingkan di sekolah-
nasional apabila menang dalam kompetisi sekolah.
olahraga nasional. Partisipasi dalam olahraga
juga diketahui dapat untuk mengurangi Mikanda menyatakan “Olahraga basket
depresi, stres dan kecemasan berlebih yang adalah olahraga yang menggunakan bola dan
dialami seseorang, meningkatkan kepercayaan di mainkan secara bertim. tiap timnya
1
dimainkan oleh 5 orang pemain. Olahraga ini teknik dasar dalam permainan bola basket,
pada umumnya dimainkan dalam ruangan terutama teknik dribbling yang dilihat saat
tertutup atau terbuka” (Mikanda, 2014:50). mereka bermain antar tim saat mereka
Ahli yang lain juga berpendapat bahwa “bola melakukan dribbling bola yang mereka bawa
basket merupakan permainan cabang olahraga sering lepas dari tangan sehingga bolanya tidak
yang dimainkan secara beregu, dan tiap terkontrol. Begitu juga menurut pelatih
regunya beranggotakan masing-masing lima ekstrakurikuler disana mengatakan bahwa
orang pemain yang saling bertanding, masih terdapat siswa yang kesulitan saat
berkompetisi dengan tujuan mencetak poin melakukan teknik dribbling bola basket itu
dengan cara memasukkan bola ke dalam karena belum adanya program latihan yang
keranjang lawan mainnya” (Sukma, 2016:56). mendukung peningkatan hasil dribbling siswa.
Permasalahan ini tentu membuat penampilan
Di dalam cabang olahraga bola basket siswa kurang maksimal bahkan sulit untuk
harus ditekankan untuk melakukan teknik memenangkan pertandingan bola basket antar
dasar bola basket dengan benar dan terstruktur sekolah yang ada di kabupaten Kubu Raya.
sehingga dapat menghasilkan prestasi yang Namun hal tersebut tidak mengurangi rasa
baik. Cabang olahraga bola basket juga semangat untuk berlatih dengan giat agar
memiliki beberapa teknik dasar diantaranya prestasi menjadi lebih meningkat.
dribbling, passing, pivot, shooting, rebound. Dari uraian diatas penulis ingin
salah satu teknik dasar yang perlu diperhatikan memberikan latihan ball handling untuk
adalah teknik dasar dribbling karena teknik meningkatkan hasil dribbling pada permainan
dasar dribbling adalah teknik yang harus bola basket latihan ball handling yang akan di
digunakan dalam pertandingan, maka dari itu berikan memiliki 14 jenis latihan sebagai
didalam suatu pertandingan hal yang harus berikut: (1)Latihan BL 1 (around the waist),(
diperhatikan adalah saat melakukan dribbling 2)Latihan BL 2 ( araund the head ), (3)
bola basket. Jika seorang pemain belum Latihan BL 3 ( double legs-single leg ), (4)
sepenuhnya mengusai teknik dribbling maka Latihan BL 4( around the head, waist, and legs
akan kesulitan saat bermain bahkan untuk ), (5)Larihan BL 5 ( figure eight from the back
memenangkan pertandingan. ), dan BL 6 ( figure eight from the front ),(
6)Latihan BL 7 ( rhythm ), (7) Latihan BL 8 (
Menurut Rachmat “Dribbling merupakan figure eight with one bounce ),(8)Latihan BL 9
gerakan membawa bola menggunakan tangan ( one hand around the leg with one bounce ),
baik tangan kiri atau tangan kanan tergantung (9)Latihan BL 10 ( figure eight speed dribble),
keahlian seseorang untuk melewati lawan main (10)Latihan BL 11 ( blurr ), (11)Latihan BL 12
agar mendekati ring yang tujuannya untuk ( front and rear crossover ), (12)Latihan BL 13
mencetak poin angka dan mendapatkan ( big hole 1 ), ( 13)Latihan BL 14 ( big hole 2
kemenangan dalam suatu pertandingan. ).
pemain yang mempunyai dribbling yang baik Hal ini yang melatar belakangipenulis
menjadi pengatur permainan dalam suatu untuk melakukan suatu penelitian guna
regunya”(Rachmat, 2009:13). mengetahui pasti tentang adanya pengaruh
Dari beberapa penjelasan diatas perlu di latihan ball handling di atas terhadap hasil
ketahui bahwa, pada saat melakukan observasi Dribbling, dengan mengangkat judul penelitian
langsung, penulis melihat masalah-masalah : Pengaruh latihan Ball Handling Terhadap
yang terjadi pada saat ekstrakurikuler bola hasil Dribbling Siswa Pada Ekstrakurikuler
basket di SMAN 1 Sungai Raya. Kebanyakan
Bola Basket Di SMAN 1 Sungai Raya
dari mareka belum menguasai sepenuhnya

METODE PENELITIAN merupakan seatu cara untuk menemukan


Metode dalam penelitian ini kebenaran atau pemecahan suatu masalah yang
menggunakan metode penelitian kuantitatif dilakukan secara formal bisa individu atau
dengan designpre-experimental. “Penelitian berkelompok” (Purwanto, 2010: 11). Metode

2
kuantitatif “Metode kuantitatif juga biasa “Tujuan utama penelitian eksperimen adalah
disebut metode penemuan, karena dengan untuk menyelidiki kemungkinan saling
menggunakan metode ini dapat ditemukan dan berhubungan sebab akibat dengan mengadakan
dikembangkan berbagai macam iptek baru atau intervensi atau mengenakan perlakuan kepada
penemuan teknologi baru” (Sugiyono, 2015 satu atau lebih kelompok eksperimen,
:13). kemudian hasil (akibat) dari intervensi tersebut
Adapun bentuk penelitian yang digunakan dibandingkan kelompok yang tidak mengalami
adalah menggunakan penelitian exsperiment perlakuan (kelompok kontrol)” (Notoatmodjo,
dengan design pre-exsperimental. “Metode 2010: 50). Penelitan exsperiment ini
eksperimen merupakan suatu prosedur menggunakan model penelitian one-group
percobaan penelitian yang dilakukan bisa pretest-posttest design dimana desain
secara individu atau berkelompok untuk penelitian ini dapat digambarkan sebagai
mengungkapkan apakah ada hubungan sebab berikut:
akibat dua variabel atau lebih, dengan
mengendalikan pengaruh variabel yang lain
dalam suatu penelitian” (Nawawi, 2012: 88).

O1 X O2
Gambar 1 Desain Penelitian one-group pretest-posttest design
Sumber: Sugiyono, (2015: 111)
Keterangan:
O1 = Nilai pretest (sebelum diberi perlakuan)
O2 = Nilai posttest (setelah diberi perlakuan)
X = Perlakuan 10 kali

Penelitian dilakukan dalam tiga tahap seorang peneliti untuk dipelajari dan baru
diantaranya adalah sebagai berikut: kemudian dapat ditarik kesimpulan dari
a) Pretest (test awal) penelitian yang telah dilakukan. Martono
Pretest atau test awal diberikan pada berpendapat bahwa, “Populasi merupakan
peserta didik bertujuan untuk mengetahui keseluruhan obyek atau subyek yang
hasil awal peserta didik sebelum diberikan berada pada suatu wilayah dan memenuhi
perlakuan. syarat-syarat tertentu yang berkaitan
b) Perlakuan dengan masalah suatu penelitian, atau
Perlakuan diberikan sebagai upaya keseluruhan unit atau individu
untuk meningkatkan hasil yang (perorangan) dalam ruang lingkup yang
ditunjukkan peserta didik pada tes awal. akan diteliti oleh peneliti” (Martono,
c) Posttest (test akhir) 2011: 74).
Posttest atau tes akhir diberikan Maka populasi pada penelitian ini
peserta didik bertujuan untuk mengetahui merupakan peserta didik ekstrakurikuler
kemampuan akhir peserta didik setelah bola basket yang berjumlah 30 orang
diberikan perlakuan, menggambarkan putra.
hasil peningkatan hasil dribbling bola Sebelum mengumpulkan data dilakukan
basket. maka harus ditentukan apakah data akan
Populasi merupakan wilayah dikumpulkan secara keseluruhan subyek atau
generalisasi yang terdiri atas hanya sebagiannya. “Sampel merupakan hanya
obyek/subyek yang mempunyai kualitas sebagian dari populasi yang memiliki ciri-ciri
kemampuan yang baik dan memiliki yang sama dengan populasi yang akan diteliti”
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh (Purwanto, 2010: 242).

3
Dalam penelitian ini, teknik pengambilan purposive.”Teknik penarikan Sampling
sampel menggunakan teknik non probability purposiveini disebut juga judgmental sampling
sampling (penarikan sampling secara tidak yang digunakan dengan menentukan kiteria
acak). Sebagaimana pendapat ahli khusus terhadap sampel, terutama orang-orang
menyatakan,”Teknik penarukan sampel non yang dianggap ahli” (Bambang dan Lina,
probability sampling ini dapat digunakan jika 2012: 135). Kiteria sampel dalam penelitian ini
peneliti tidak memiliki kerangka sampel yang yaitu:
memadai” ( Bambang dan Lina, 2012: 134). a) Berusia dengan rentang 16 – 17 tahun.
Bagian dari non probability sampling b) Jenis kelamin laki-laki
yang digunakan adalah sampling

Berdasarkan kriteria diatas maka sampel merupakan rangkaian pernyataan atau alat
yang didapat berjumlah 16 orang putra. lain yang digunakan untuk mengukur
keterampilan, pengetahuan, kemampuan,
1. Teknik Pengumpulan Data atau bakat yang dimiliki suatu individu atau
Adapun teknik pengumpul data dalam perkelompok” (Mahmud, 2011:185).
penelitian ini adalah: Selanjutnya tes yang digunakan adalah tes
Para ahli dibidang olahraga gerakan teknik dasar dribbling untuk
berpendapat “atlet yang melakukan mendapatkan hasil dengan jangka waktu
program latihan rutin secara intensitas tercepat dengan menggunakan instrumen
selama 6-10 minggu akan memiliki stamina tes pada lampiran 9 halaman 73 dan dibantu
dan kekuatan yang lebih baik dari dengan alat pengukur waktu yaitu
sebelumnya dibandingkan dengan atlet stopwacth untuk mengetahui hasil waktu
yang hanya melakukan 1-2 minggu saja dribbling bola basket.
sebelum musim latihan di mulai” (james & Analisis data dilakukan untuk mengetahui
puspitirini, 2012:67). ada atau tidaknya Pengaruh Latihan Ball
Sedangkan menurut Juliantine, Handling Terhadap Hasil Dribbling Siswa
Yudiana dan Subarjah “pelaksanaan latihan Pada Ekstrakurikuler Bola Basket Di
dapat dilakukan dengan frekuensi latihan 3 SMAN 1 Sungai Raya. Data yang
hari/minggu. Sedangkan lamanya latihan dihasilkan berupa hasil dari pretest dan
paling sedikit 4-6 minggu sebelum posttestyang merupakan data mentah (row
pertandingan atau kompetisi di mulai jika data) atau skor kasar (row score). Tahapan
latihan tujuannya untuk kompetisi” analisis data yang perlu dilakukan adalah
(Juliantine, Yudiana dan Subarjah, pertama melakukan uji prasyarat analisis
2009:35). Jadi dari pendapat para ahli di yang terdiri dari uji normalitas dan
atas dapat disimpulkan bahwa penelitian homogenesis, dan yang kedua yaitu uji
yang dilaksanakan dengan waktu 4 minggu hipotesis, dilanjutkan dengan perhitungan
(satu bulan) dengan setiap minggunya persentase peningkatan.
dilakukan 3 kali pertemuan. Jumlahnya Uji normalitas dilakukan untuk
adalah 12 kali pertemuan, satu kali mengetahui distribusi data dari hasil
pertemuan melakukan pretest dan satu penelitian seorang peneliti apakah datanya
kalinya lagi melakukan posttest dan normal atau tidak. Suatu data yang normal
kemudian 10 kali perlakukan. merupakan salah satu syarat untuk
2. Alat Pengumpulan Data dilakukan suatu penelitian. Pada penelitian
Alat pengumpulan data merupakan cara ini uji normalitas yang digunakan adalah uji
yang paling utama dalam suatu penelitian Shapiro-wilk. Alasan digunakannya teknik
karena tujuan utama dari penelitian adalah uji normalitas Shapiro-wilk adalah karena
mendapatkan data. Alat pengumpulan data sampel yang berjumlah dibawah 50 orang.
yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pengujian normaliras data dengan uji
berupa tes dan pengukuran. “Tes Shapiro-wilk ini dilakukan secara manual

4
karena peneliti ingin meminimalisir adanya Uji pengukuran menjadi kendali bagi
kesalahan input data. Selain dilakukan seorang peneliti agar arah penelitian sesuai
secara manual, perhitungan data dengan tujuan penelitian.Pengujian Pada
menggunakan uji normalitas shapiro-wilk uji pengukuran penelitian ini digunakan
juga dilakukan menggunakan Microsoft untuk mengetahui ada atau tidaknya
Excel agar hasil perhitungan tidak ada pengaruh latihan ball handling terhadap
kesalahan. Uji shapiro-wilk ini dilakukan hasil dribbling. “dalam pengujian dilakukan
dengan taraf signifikansi yang digunakan melalui silogisme yang memunculkan dua
adalah 0,05. Jika hasil output atau hasil hipotesis statistika, berupa hipotesis nol
perhitungan lebih besar dari taraf (Ho), hipotesis satu (H1/Ha), tidak ada
signifikansi (p>0,05) maka data tersebut pilihan ketiga” (Sudaryono, 2012:214).
berdistribusi normal dan sebaliknya jika Penelitian ini menggunakan uji-t untuk
hasil output atau hasil perhitungan lebih mengambil keputusan dari data yang diuji
kecil dari taraf signifikansi (p<0,05) maka yaitu posttest dan pretest. “Uji-t pada
data tersebut tidak berdistribusi normal. dasarnya bertujuan untuk mengetahui
Menurut Ahli “Uji kesamaan dua varians seberapa besar pengaruh satu variabel bebas
digunakan untuk menguji apakah kedua secara individu dalam menerangkan variasi
data tersebut homogen yaitu dengan variabel terikat” (Widodo, 2013:11).
membandingkan kedua variansnya” Analisis uji presentase pengaruh
(Husainidan Purnomo, 2009: 133). Uji dilakukan untuk mengetahui seberapa besar
homogenitas digunakan untuk menguji skala presentase Pengaruh latihan ball
apakah kedua data memiliki varians sama handling Terhadap hasil Dribbling
besar atau tidak. Uji ini juga berlaku Ekstrakurikuler Bola Basket Di SMAN 1
ketetntuan uji normalitas, yakni jika p-value Sungai Raya. Adapun rumus presentase
lebih besar dari pada 0,05 maka dinyatakan pengaruh sebagai berikut menurut Sutrisno
homogen dan apabila p-value lebih kecil (Di dalam Septiana, 2017: 44).
dari 0,05 data dinyatakan tidak homogen.

HASIL PENELITIAN DAN dilaksanakan pada tanggal 12 Februari 2020


PEMBAHASAN sampai dengan 10 Maret 2020. Tes awal dan
Hasil Penelitian tes akhir dilaksanakan pada tanggal 12
Penelitian ini dilakukan di ekstrakurikuler Februari 2020 dan tanggal 10 Maret 2020.
bola basket SMAN 1 Sungai Raya. Jumlah Sedangkan pemberikan perlakukan
anggota dalam ekstrakurikuler bola basket (Treatment) dilaksankan pada tanggal 13
adalah 16 orang yang kemudian semuanya Februari sampai dengan tanggal 9 Maret 2020.
diambil menjadi sampel penelitian. Sebelum diberikannya treatment, sampel/
Ekstrakurikuler tersebut dilakukan rutin siswa terlebih dahulu melakukan pre-test yaitu
dengan jadwal hari senin, rabu dan jumat jam dengan tes Dribbling Agility yaitu siswa
16.30 WIB. melakukan gerakan dasar dribble dengan
Penelitian ini termasuk penelitian eksperimen. melewati kun/batas-batas yang telah disusun.
Data penelitian terdiri dari tes awal (pre-test) Berikut yang di dapat
dan tes akhir (post-test). Penelitian

5
Tabel 1 Data Pre-test

No Keterangan Jumlah Rata-rata

1 Pre – Test 167,53 10,4706

Dari tabel tersebut dapat dideskripsikan bahwa detik. Setelah itu post-test dilakukan kembali
pada saat pre-test siswa mendapatkan jumlah dengan melakukan tes Dribble Agility yang
data sebesar 167.53 detik atau rata-rata 10.47 sama seperti pada saat pre-test. Berikut data
yang didapat pada saat post-test.

Tabel 2 Data post-test

No Keterangan Jumlah Rata-rata

1 Post-test 152,26 9,5163

Dari tabel tersebut didapatkan bahwa pada saat rata 9.51 detik. Kedua hasil tersebut dapat
post-test didapat bahwa siswa mendapat dilihat perbandingannya dalam diagram
jumlah waktu sebesar 152.26 detik atau rata- berikut:

Gambar 2 Diagram Hasil Pre-test dan Post Test

Dalam penelitian ini menggunakan nilai waktu yang didapat maka akan semakin baik.
berbentuk waktu, sehingga semakin cepat Dari diagram tersebut dapat disimpulkan

6
adanya kenaikan dari data pre-test dan post- atau tidak. Uji normalitas pada penelitian ini
test dengan varians nilai 17,36 detik. Kenaikan mengunakan rumus Shapiro wilk dengan
tersebut didapatkan dari perlakuan/ treatmen perhitungan manual. Metode ini dipilih karena
yang dilakukan selama 12 kali yaitu pada jumlah sampel yang hanya berjumlah 16
tanggal 13 Februari sampai dengan 9 Maret orang. Untuk mengetahui normal tidaknya
2020. suatu data dalam penelitian ini jika X2hitung >
Uji normalitas dilakukan untuk menguji X2tabel (signifikansi 5%/ 0,05). Hasil
apakah semua variable berdistribusi normal perhitungan yang diperoleh sebagai berikut:

Tabel 3 Hasil Uji Normalitas


T3
No Kelas SWtabel Keterangan

1 Pre-test 2,23 0,200 Normal


2 Post-test 1,620 0,200 Normal

Berdasarkan tabel diatas, terlihat bahwa data homogenitas. Uji homogenitas digunakan
pre-test dan post-test hasil tes Dribble Agility untuk mengetahui tingkat kesamaan varians.
memiliki nilai lebih besar dibandingkan Untuk menerima atau menolak hipotesis
SW2tabel (sig. 5%) yaitu 0,200 sehingga data dengan membandingkan nilai signifikan pada
dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi levene’s statistic atau uji varians dengan nilai
normal. signifikansi 5% (0,05). Hasil uji homogenitas
Setelah diketahui tingkat normalitas dapat dilihat pada tabel berikut:
datanya, maka selanjutnya dilakukan uji

Tabel 4 Hasil Uji Homogenitas


No Varians Fhitung Ftabel Keteranagan
Uji
1 0,91 4,45 Homogen
Homogenitas

Hasil uji homogenitas variable diketahui nilai Uji t pada penelitian ini bertujuan untuk
Fhitung 0,91 dengan signifikansi Ftabel mengetahui ada tidaknya peningkatan nilai.
5%(0,05) yaitu 4,45. Dari hasil perhitungan Kesimpulan dari penelitian ini sudah
tersebut didapat bahwa Fhitung (0,90) < Ftabel dinyatakan signifikan apabila thitung > ttabel
(4,45) sehingga dapat disimpulkan bahwa data pada taraf signifikan hanya 5%. Adapun
dalam penelitian ini memiliki varians yang ringkasan uji t ditunjukkan pada tabel berikut:
homogen.
Tabel 5 Hasil Uji Pengaruh (t-test)

Rata-
No Kelas thitung ttabel Keterangan
rata

Pre-
1 10,4294
test
Post- 8,36 1,73961 Berpengaruh
2 9,4650
test

7
Berdasarkan tabel di atas,didapatkan metode latihan ball handling berpengaruh
rata-rata nilai pre-test sebesar 10,4294 dan untuk meningkatkan kemampuan dribbling
rata-rata nilai post-test sebesar 9,4650. thitung bola basket dan memiliki nilai persentase
(8,36) > ttabel (1,73961), sehingga dapat pengaruh sebesar 9,20%. Hal tersebut dapat
disimpulkan bahwa Ha diterima. Artinya dilihat pada tabel berikut:

Tabel 6 Hasil Uji Pengaruh

No Ket Rata-rata Mean deviasi Persentase pengaruh


1 Pre-test 10,4706
0,95 10,02%
2 Post-test 9,5163

Dari tabel tersebut kita bisa tahu metode ball handling dinilai dapat
bahwa rata-rata data saat pre-test adalah 10.47 meningkatkan kemampuan dribble di
detik dan rata-rata post-test yang didapat ekstrakurikuler bola basket SMA Negeri 1
adalah 9.51 detik. Terjadi peningkatan waktu Sungai Raya.
yang cukup signifikan dan setelah melalui olah Adapun klasifikasi kemampuan dribble
data maka didapat hasil persentase pada saat pre-test yang diperoleh yaitu yang
pengaruhnya adalah 10.02%. mendapat rentang waktu 8,00 menit sampai
8,99 menit yaitu 2 siswa, 9,00 menit sampai
Pembahasan 9,99 menit yaitu 6 siswa, 10,00 menit sampai
10,99 menit yaitu 6 siswa, 12,00 menit sampai
Di dalam proses latihan ball handling 12,99 menit yaitu 3 siswa, 14,00 menit sampai
untuk meningkatkan kemampuan dribble di 14,99 menit yaitu 1 siswa. Dalam hal saat
ekstrakurikuler bola basket SMA Negeri 1 pengambilan nilai pre-test tidak ada kendala
Sungai Raya dilakukan selama kurang lebih yang dialami. Semua sampel melakukan tes
dalam waktu 3 minggu dengan total 12 kali Dribbling Agility dengan baik.
treatment/ perlakuan. Selama pemberian Selanjutnya klasifikasi kemampuan
teratmen, siswa yang berjumlah 18 siswa dribble bola basket pada saat post-test adalah
tersebut melakukan latihan bertahap. Diawal yang mendapat rentang skor 07,00 menit
pertemuan siswa merasa kurang familiar sampai 07,99 menit yaitu 1 siswa, 8,00 menit
dengan gerakan-gerakan ball handling. Namun sampai 08,99 menit yaitu 7 siswa, 9,00 menit
karena siswa memperlajarinya dengan cara sampai 9,99 menit yaitu 5 siswa, 10,00 menit
bersungguh-sungguh sehingga selama proses sampai 10.99 menit yaitu 3 siswa, 11,00 menit
penelitian, tidak ditemukan masalah yang sampai 11,99 menit yaitu 1 siswa, 13,00 menit
begitu berarti. sampai 13,99 menit yaitu 1 siswa.
Dari hasil analisis data penelitian, maka Hasil analisis uji t-test didapat nilai nilai
dapat diketahui hasi pre-test dengan nilai rata- thitung yaitu sebesar 8,36 dengan melihat tabel
rata 10,4294 sedangkan nilai rata-rata post-test statistika dimana pada derajat kebebasan db =
ialah sebesar 9,4650 dengan persentase (N-1) adalah 18 – 1 = 17 dan pada taraf
pengaruh 9,20%. Hal ini sesuai dengan signifikansi 5% atau 0,05 diperoleh ttabel
hipotesis penelitian yang telah dijelaskan pada sebesar 1,73961 (dilihat pada lampiran 12
bab sebelumnya bahwa analasis dribbling bola Halaman 84). Dengan demikian nilai dari thitung
basket yaitu dibutuhkanya pemilihan metode = 8,36 lebih besar dari nilai ttabel = 1,73961
yang tepat sehingga tidak menimbulkan latihan artinya hipotesis penelitian ini diterima yaitu
yang sia-sia melainkan mendapatkan hasil. terdapat pengaruh latihan ball handling
Dari hipotesis tersebut maka peneliti terhadap kemampuan dribble di
menyimpulkan bahwa upaya penggunaan

8
ekstrakurikuler bola basket SMAN 1 Sungai rata-rata nilai 10,4294. Sedangkan nilai setelah
Raya. diberikan treatment (post-test) berjumlah
Setelah didapatkan hasil penelitian dan 170,37 atau rata-rata nilai 9,4650.
persentase pengaruh, peneliti penyimpulkan
bahwa ada keterkaitan/ hubungan antara ball Saran
handling dan dribble bola basket. Hal ini Terdapat beberapa saran dari hasil
terjadi karena pada saat dribble bola basket, penelitian pengaruh latihan ball handling
hal pertama yang harus dikuasai seseorang itu terhadap kemampuan dribble bola basketyang
ialah penguasaan terhadap bola tersebut. telah dilakukan, yakni: Bagi Pelatih,
Semakin baik seseorang dapat mengusai bola, disarankan untuk menerapkan metode latihan
maka semakin kecil persentase bola lepas ball handling untuk meningkatkan kemampuan
kendali atau tergelincir dari pegangan tangan. dribble bola basket. Bagi Atlet, dengan adanya
Setelah itu selain penguasaan bola, kelincahan informasi ini diharapkan dapat lebih
atau agilitas seseorang juga diperlukan saat meningkatkan kemampuan dribble bola basket.
melakukan dribble bola basket. Karena Bagi Sekolah, agar dapat lebih
dribbling dalam bola basket pada hakikatnya mengembangkan olahraga bola basket baik
ialah membawa bola sambil berlari, sehingga dalam pembelajaran maupun diluar jam
keberhasilan saat dribbling juga diukur dengan pembelajaran. Bagi pembaca yang tertarik
kelincahan seseorang membawa bola ke tengah dengan penelitian eksperimen ini dapat
lapangan dengan dribbling. Kedua hal tersebut mengembangkan metode latihan ini agar lebih
ditemukan dalam latihan ball handling memaksimalkan peningkatan kemampuan
sehingga ball handling sangat berpengaruh dribble bola basket.
dalam meningkatkan kemampuan dribbling
bola basket. DAFTAR RUJUKAN
Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil Aji, S. (2016). Buku Olahraga Paling Lengkap
penelitian yang berkaitan dengan kemampuan Kumpulan Macam-Macam Cabang
agilitas dribble yang dilakukan oleh Septi Olahraga Nasional Dan Internasional.
Suryawan. Pengaruh Media Latihan Focus Jakarta: Ilmu Bumi Pamulang-Bambu
Light Terhadap Agilitas Dribbling Pada Apus pamulang.
Pembinaan Cabor Bola Basket FKIP UNTAN.
Pontianak: Universitas Tanjungpura. Dalam Fadillah, R. (2009). Basket 1. Jakarta: Buana
penelitian tersebut terdapat hasil yang juga Cipta Pustaka.
didukung oleh penelitian-penelitian yang
relevan sebelumnya dapat diartikan bahwa Juliantine, Y. & Subarjah. (2009). Modul Mata
latihan ball handling memiliki peranan dalam Kuliah Teori Latihan. Bandung:
meningkatkan kemampuan dribble bola basket. Depertemen Pendidikan Indonesia.

SIMPULAN DAN SARAN Nawawi, H. (2012). Metode Penelitian Bidang


Simpulan Sosial. Yogyakarta: Gadjah Mada
Berdasarkan hasil penelitian yang telah University Press.
diperoleh dengan analisis data dan pengujian
hipotesis dalam penelitian ini, maka dapat Notoatmodjo, S. (2010). Metode Penelitian
ditarik suatu kesimpulan sebagai berikut: Ada Kesehatan. Jakarta: PT. Asdi
pengaruh yang signifikan dari penggunaan Mahasatya.
metode latihan ball handling terhadap
kemampuan dribble di ekstrakurikuler bola Prasetyo, Y. (2013). Kesadaran Masyarakat
basket SMA Negeri 1 Sungai Raya Berolahraga Untuk Peningkatan
ditunjukkan dengan persentase pengaruh Kesehatan Dan Pembangunan
sebesar 9,20%. Hasil tes kemampuan dribble Nasional. Jurn, Volume XI. No.2
bola basketpada saat sebelum pemberian Oktober (2013).
treatment (pre-test) berjumlah 187,73 atau

9
Purwanto. (2010). Metodologi Penelitian Sugiyono. (2015). Metode Penelitian
Kuantitatif. Yogyakarta: Pustaka Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Belajar.
Sudaryono. (2012). Statistika Probabilitas.
Rahmani, M. (2014). Buku Super Lengkap Yogyakarta: C.V Andi.
Olahraga. Jakarta: Dunia Cerdas.

10

Anda mungkin juga menyukai