Anda di halaman 1dari 22

KETERAMPILAN DASAR BOLA BASKET

“JURNAL NASIONAL DRIBBLE & SHOOTING”

Dosen Pengampu :

David Siahaan, S.Pd., M.Pd.

Disusun Oleh :

NAMA : Roby Pratama Simatupang

NIM : 6231121052

KELAS : PKO-H-23

PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2023
Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi P-ISSN 2337-9561
Vol. 7, No. 2, Hal. 279-286, Juni 2021 E-ISSN 2580-1430

Efektivitas Latihan Dribble Bola Basket Model Slalom pada Siswa


Pemula Ekstrakurikuler Bola Basket SMPN 1 Ngunut
Tahun 2020/2021
Rizkhi Juni Setyawan 1), Suryo Widodo 2), Budiman Agung Pratama 3),
Setyo Harmono 4), Wasis Himawanto 5)
1), 2), 3), 4), dan 5)
Prodi Magister Keguruan Olahraga, Universitas Nusantara PGRI Kediri
E-mail : 1) rizkhijuni41@gmail.com, 2) suryowidodo@unpkediri.ac.id,
3)
agung10@unpkediri.ac.id, 4) setyo.harmono@unpkediri.ac.id,
5)
himasis_23@unpkediri.ac.id

ABSTRAK
Driblle merupakan teknik dasar yang dapat menunjang permainan menjadi lebih baik dalam bola
basket. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat efektivitas dari produk yang
dikembangkan yaitu latihan dribble bola basket model slalom pada pemula. Untuk mengetahui
tingkat efektifitas digunakan desain Eksperimen one – group pretest – posttest design. Subjek
penelitian ini berjumlah 8 siswa ekstrakurikuler bola basket SMPN 1 Ngunut tahun 2020/2021.
Instrument yang digunakan yaitu tes dribble bola basket. hasil dari penelitian yaitu diperoleh thitung
sebesar 4,733 dan untuk ttabel diperoleh df= n-1= 8-1=7 dengan taraf siginifikan sebesar 5% yaitu
2,365 dengan signifikansi 0,002 < 0,05. Dan dikarenakan thitung lebih besar dari pada ttabel, maka
dengan demikian ada kefeektifan dari latihan dribble bola basket model slalom bagi pemula. Dari
hasil tersebut maka dapat meningkatkan hasil dribble bola basket pada siswa pemula
ekstrakurikuler bola basket SMPN 1 Ngunut Tahun 2020/2021.

Kata kunci : latihan; dribble; basket; model slalom; pemula

ABSTRACT
Dribble is a basic technique that can support a better game in basketball. The purpose of this
study was to determine the level of effectiveness of the product being developed, namely the slalom
model basketball dribble exercise for beginners. To determine the level of effectiveness, the
experimental design used one - group pretest - posttest design. The subjects of this study were 8
basketball extracurricular students at junior high school 1 Ngunut. The instrument used was the
basketball dribble test. The results of the research are obtained t count of 4.733 and for t table
obtained df = n-1 = 8-1 = 7 with a significant level of 5%, namely 2.365 with a significance of
0.002 <0.05. And because t count is greater than t table, thus there is effectiveness from the results
of the development of the slalom model basketball dribble exercise for beginners. From these
results, the developed model can improve the basketball dribble results for basketball
extracurricular students.

Keywords : effectiveness; basketball dribble exercise; slalom model; beginners

PENDAHULUAN unggul atau sekedar menguji seberapa


Bola basket merupakan olahraga besar kemampuan dalam olahraga bola
yang sudah sangat populer di dunia basket (Walton & Lismadiana, 2015).
bahkan di Indonesia. Pertandingan- Konsep dalam permainan bolabasket
pertandingan antar daerah, provinsi adalah memasukkan bola ke dalam
bahkan negara rutin diselenggarakan keranjang lawan sebanyak mungkin dan
untuk mencari bibit-bibit atlet yang di mainkan oleh dua tim yang masing-

279
R. J. Setyawan, S. Widodo, B. A. Pratama, S. Harmono & W. Himawanto, Efektivitas Latihan
Dribble Bola Basket Model Slalom Pada Siswa Pemula Ekstrakurikuler Bola Basket

masing terdiri dari lima pemain. Tujuan skor dan dribble adalah pergerakan bola
dari masing–masing tim adalah untuk hidup yang disebabkan oleh seorang
mencetak angka ke keranjang lawan dan pemain yang sedang menguasai bola
berusaha mencegah tim lawan mencetak dengan melempar, menepis,
angka (Prasetya et al., 2018). Dari menggelindingkan bola ke lantai atau
pernyataan diatas, maka dapat dengan sengaja melemparkan bola ke
disimpulkan bahwa bola basket papan pantul. Teknik menggiring bola
murapakan olahraga tim. Olahraga tim merupakan bagian yang tidak terpisahkan
adalah olahraga yang kompleks dan dari permainan bolabasket. Menggiring
dinamis yang secara fisik menuntut bola merupakan senjata penyerangan
pemain untuk menyesuaikan perilkau, yang harus dikuasai oleh setiap pemain
mengelola kekacauan, dan menanggapi (Yusuf & Wibowo, 2017). Dribble atau
situasi yang muncul dari kerja sama dan menggiring bola adalah dasar dari bola
berlawanan (Mateus et al., 2019). Dari basket. Tidak ada pemain yang bisa
penjelasan diatas, maka permainan bola bergerak ke lapangan jika tidak
basket adalah suatu permaianan yang melakukan dribble (Altavilla et al.,
dimainkan oleh dua tim yang masing – 2017). Berdasarkan pendapat diatas,
masing tim terdiri dari lima pemain yang maka dapat disimpulkan dribble adalah
bertujuan untuk memasukkan bola ke sautu cara yang digunakan oleh pemain
dalam keranjang dan tim yang mecetak basket untuk membawa bola ke depan
angka paling banyak adalah tim yang maupun ke segala arah dengan cara
keluar sebagai pemenang dan mencegah memantulkan bola ke lantai dengan
lawan untuk mencetak angka. menggunakan satu tangan maupun
Tujuan dari olahraga bola basket bergantian baik dengan berjalan atau
adalah untuk menghasilkan angka berlari serta mengikuti peraturan yang
sebanyak-banyaknya dengan cara ada dalam olahraga bola basket.
memasukkan bola ke ring lawan dan Dalam suatu pertandingan bola
mencegah lawan untuk mencetak nilai. basket, masih sering ditemukan seorang
Bola basket adalah salah satu olahraga pemain melakukan kesalahan ketika
paling populer di dunia (Mahardika, melakukan dribble. Seringnya bola dicuri
2016). Bola basket ini adalah olahraga pada saat melakukan penyerangan ke
berkelompok yang cukup digemari di daerah lawan yang disebabkan adaptasi
kalangan masyarakat. Bola basket cukup dengan bola masih kurang, dan sulitnya
digemari karena permainannya yang mengontrol tempo permainan karena
menyenangkan, seru serta melatih kemampuan dribbling yang masih kurang
kekompakan antar teman (Darmawan et dan pemain tidak mengatahui apa tujuan
al., 2016). Olahraga bola basket sendiri dari dribbling itu sendiri, dan postur
relative mudah dipelajari karena bentuk tubuh pemain yang berada di bawah
bolanya besar, sehingga tidak pemain lawan (Arifianto & Fardi, 2021).
menyulitkan pemain ketika melakukan Untuk meningkatkan dribble, para
beberapa teknik dasar (Aryan & Mardela, pemain harus melalui proses latihan yang
2019). Teknik dasarnya sendiri yaitu intensif agar dribble mereka menjadi
meliputi: dribble, passing, shooting. baik. latihan adalah proses yang
Dribble juga dapat menjadi cara sistematis dari berlatih atau bekerja, yang
untuk membuka peluang bagi pemain lain dilakukan secara berulang-ulang, dengan
agar mendapat ruang untuk mencetak kian hari kian menambah jumlah beban
280
Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi │Vol. 7, No. 2, Juni 2021

latihan atau pekerjaannya (Khayat & percaya diri ketika pelatih memberikan
Mahdi. A., 2017). Istilah latihan berasal perintah untuk mempraktikkan gerakan
dari kata dalam bahasa Inggris yang dapat dribble yang sudah di contohkan oleh
mengandung beberapa makna seperti: pelatih. Tentunya hal tersebut dapat
practice, exercise, dan training. mengganggu berjalannya suatu program
Pengertian yang berasal dari kata practice latihan yang sudah disusun secara baik
adalah aktivitas untuk meningaktakn oleh pelatih.
keterampilan (kemahiran) berolahraga Latihan dribble bola basket model
dengan menggunakan berbagai peralatan slalom adalah salah satu bentuk latihan
sesuai dengan tujuan dan kebutuhan untuk meningkatkan keterampilan
cabang olahraganya. Artinya, selama mendribble bola dengan cara bariskan
dalam kegiatan proses berlatih melatih enam buah cone dengan jarak masing-
agar dapat menguasai keterampilan gerak masing dua meter. Mulai pada cone yang
cabang olahraganya selalu dibantu pertama dan lakukan dribble masuk dan
dengan menggunakan berbagai peralatan keluar dari cone itu hingga mencapai
pendukung (Milysidayu, 2015). cone terakhir, kemudian putar arah dan
Di ekstrakurikuler di salah satu dribble kembali hingga ke posisi awal.
sekolah yang telah di observasi oleh Jaga bola tetap dalam kontrol yang rapat
peneiliti mendapati peserta setiap saat dana selesaikan dribble
ekstrakurikuler pada setiap sesi latihan dengan pola slalom ini secepat mungkin
selalu diberikan program latihan dribble (Yunita et al., 2018). Sedangakan
oleh tim pelatih. Namun, para siswa yang menurut Janwar & Ghani (2018) bentuk
mengikuti ekstrakurikuler tersebut latihan slalom dribble adalah salah satu
terlihat kurang antusias atau jenuh bentuk latihan yang dimodifikasi dalam
dengan program latihan tersebut. Hal pemain sepakbola terkenal asal Inggris
tersebut bisa disebabkan oleh beberapa Bobby Charlton menemukan suatu tes
faktor yaitu kurangnya variasi program dribble yang dirancang untuk
latihan yang diberikan tim pelatih, para meningkatkan kontrol serta
peserta ekstrakurikuler yang sudah mempertahankan kecepatan dribble.
merasa mampu dalam melakukan dribble Atas dasar tersebut, maka penulis tertarik
bola basket, dan terdapat peserta untuk melakukan penelitian mengenai
ekstrakurikuler yang masih baru efektivitas dari latihan dribble bola
mengenal olahraga bola basket. Selain itu basket model slalom pada siswa pemula
juga banyak terdapat para peserta ekstrakurikuler bola basket SMPN 1
ekstrakurikuler yang masih kurang Ngunut Tahun 2020/2021.

281
R. J. Setyawan, S. Widodo, B. A. Pratama, S. Harmono & W. Himawanto, Efektivitas Latihan
Dribble Bola Basket Model Slalom Pada Siswa Pemula Ekstrakurikuler Bola Basket

hasil tes yang diperoleh masing-masing


METODE PENELITIAN sampel. Setelah tahap pretest, selanjutnya
Desain pada penelitian ini yaitu sampel diberikan treatment selama 1
menggunakan desain eksperimen one– bulan dengan frekuensi seminggu
group pretest–posttest design. sebanyak 4 kali pertemuan. Pada akhir
Digunakannya desain eksperimen one– treatment, sampel diberikan posttest
group pretest–posttest design bertujuan dengan prosedur yang sama dengan
untuk melihat tingkat efektivitas dari pretest yang sudah diberikan pada awal
latihan dribble bola basket model slalom. pertemuan. Setelah proses pretest,
Adapaun desain eksperimen one-group treatment, dan posttest selesai, tahap
pretes-posttest design menurut Sugiyono selanjutnya yaitu melakukan analisa data
(2017 : 111) sebagai berikut : dari semua data yang sudah terkunmpul.
Teknik sampling untuk penelitian ini Untuk menganlisa data menggunakan
yaitu sampling jenuh. Sedangkan alat bantuan software spss 22.0 for windows.
ukur tes yang digunakan adalah dengan
menggunakan intstrumen tes dribble bola HASIL DAN PEMBAHASAN
basket (Fenanlampir & Faruq, 2015). Data hasil tes dribble bola basket
Untuk Untuk teknik pengumpukan data pada tabel 1 diatas, menunjukkan adanya
pertama kali diberikan yaitu pretest peningkatan dribble bola basket yang
dribble bola basket, dengan mencatat signifikan. Hal tersebut dapat dilihat dari

282
Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi │Vol. 7, No. 2, Juni 2021

nilai rata-rata pretest sebesar 16,75 dan bantuan program komputer SPSS 22.0 for
nilai rata-rata posttest sebesar 18,75. windows.
Dari hasil rata-rata tersebut menunjukkan Bedasarakan tabel diatas diketahui
adanya peningkatan setelah diberikan varian data dari pre test sebesar 3,357 dan
treatment selama 16 kali pertemuan dari post test sebesar 2,500 dengan angka
dengan frekuensi 4 kali dalam seminggu signifikan 0,905. Artinya siginifikasi
dan dalam waktu 1 bulan. lebih besar dari pada taraf siginifikan
Dari hasil tabel diatas apabila >0,05, maka data tersebut dapat
ditampilkan dalam bentuk diagram dinyatakan homogen karena mempunyai
sebagai berikut : varian yang sama.
Uji normalitas tidak lain sebenarnya Uji-t digunakan untuk mengetahui
untuk melakukan pengujian terhadap tingkat keefektifitas dari proses treatmen
normal atau tidaknya data yang akan yang diberikan. Uji-t menggunakan
dianalisis. Pengujian normalitas data bantuan program komputer SPSS 22.0 for
menggunakan Kolmogorov Smirnov Test windows. Taraf signifikan yang
dengan bantuan program komputer SPSS digunakan adalah sebesar 5%.
22.0 for windows. Berdasarkan tabel diatas,
Dari tabel diatas dapat diketahui menampilkan uji-t nilai pre test dan post
bahwa dengan nilai sig pre test sebesar test. Hasil dari pengujian diperoleh thitung
0,324 dan nilai sig post test sebesar 0,175. sebesar 4,733 dan untuk ttabel diperoleh
Data diakatakan berdistribusi normal df= n-1= 8-1=7 dengan taraf siginifikan
apabila nilai sig > 0,05 sehingga dari hasil sebesar 5% yaitu 2,365 dengan
data tabel diatas data berdistribusi signifikansi 0,002 < 0,05. Dan
normal. dikarenakan thitung lebih besar dari pada
Uji homogenitas digunakan untuk ttabel, maka dengan demikian ada
mengetahui bahwa kelompok yang kefeektifan dari hasil latihan dribble bola
membentuk sampel dari populasi yang basket model slalom. Dari hasil tersebut
homogeny. Uji homogenitas maka latihan dribble bola basket model
menggunakan Levene Statistic dengan slalom secara efektiv dapat meningkatkan
hasil dribble bola basket.

283
R. J. Setyawan, S. Widodo, B. A. Pratama, S. Harmono & W. Himawanto, Efektivitas Latihan
Dribble Bola Basket Model Slalom Pada Siswa Pemula Ekstrakurikuler Bola Basket

Basket merupakan permainan bola basket agar menjadi lebih baik seperti
besar yang dimainkan oleh dua regu, baik teknik shooting (Arif & Supriyadi, 2018).
putra maupun putri. Setiap regu terdiri Dalam proses latihan basket bagi
atas lima orang pemain. Tujuan olahraga pemula, latihan dribble merupakan
bola basket adalah mencari nilai atau latihan yang pertama diberikan dan
angka sebanyak-banyaknya dengan cara merupakan sebuah kunci utama dari bola
memasukkan bola ke keranjang lawan basket. hal tersebut sesuai dengan
dan menghalangi masuknya bola ke pendapat Arif & Supriyadi (2018) yang
keranjang sendiri dari serangan lawan mengatakan Teknik dribble menjadi
(Nurhidayah & Sukoco, 2015). teknik yang lebih dahulu diajarkan
Penguasaan teknik dari olahraga bola kepada pemula dalam bola basket karena
basket tentunya membutuhkan proses teknik ini merupakan salah kunci yang
latihan. Latihan adalah suatu perencanaan utama dalam permainan bola basket,
untuk meningkatkan kemampuan terutama untuk offense, mengontrol
berolahraga yang dilakukan secara jalannya pertandingan dan distribusi bola
sistematis dan berulang-ulang (repetisi) dari pemain satu ke pemain lain agar
dalam jangka waktu (durasi) lama, tercipta momentum untuk melakukan
berisikan matei teori, praktek, metode poin di bola basket. Teknik adalah suatu
dan aturan pelaksanaan sesuai dengan proses gerakan dan pembuktian dalam
tujuan dan sasaran untuk mencapai praktik sebaik mungkin untuk
penampilan yang optimal (Utamayasa, menyelesaikan tugas yang pasti dalam
2020). Latihan yang dilakukan secara cabang olahraga. Latihan teknik
teratur, sistimatis, berulang-ulang dan merupakan latihan keterampilan untuk
adanya penambahan beban latihan akan kesempurnaan teknik (skill) (Budiwanto,
banyak berpengaruh tehadap organ-organ 2012). Teknik dasar dribble membtuhkan
tubuh seperti: jantung, sistem pernapasan, kemampuan gerak dasar yang baik dari
sitem peredaran darah dan sebagainya seorang pemain bola basket. Ada 3
(Amrullah, 2015). macam gerak dasar yang harus dikuasi
Dribble merupakan salah satu teknik sejak dini yaitu: gerak lokomotor, gerak
dasar dari bola basket yang harus dikuasai non lokomotor, gerak manipulasi (Hanief
dengan baik oleh para pemain bola & Sugito, 2015). Maka dari itu,
basket. Karena tujuan utama dalam pengenalan olahraga bola basket sejak
permainan basket adalah mencetak poin usia dini perlu dilakukan. Selain untuk
sebanyak banyaknya agar dapat memperkenalakan olahraga bola basket
memenangkan pertandingan, maka dari juga sebagai sarana untuk melatih gerak
itu teknik dribble merupakan teknik yang dasar agar semakin baik dan terampil.
penting untuk menunjang permainan bola Pengalaman gerak sejak dini merupakan
dasar untuk membentuk pola gerak di
284
Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi │Vol. 7, No. 2, Juni 2021

masa mendatang. semakin muda usia Variasi. Indonesia Performance


anak maka potensi pertumbuhan jasmani Journal, 2(4), 86–91.
akan semakin baik (Nugraha, 2016). Arifianto, I., & Fardi, A. (2021).
Dengan adanya penelitian ini, Meningkatkan Kemampuan
diharapkan pelatih dapat memanfaatkan Dribbling Bolabasket melalui Latihan
hasil dari penelitian sebagai tambahan Ball Handling. Jurnal Patriot, 3(1),
referensi latihan dribble yang nantinya 41–47.
dapat kepada para siswa ekstrakurikuler https://doi.org/10.24036/patriot.v
bola basket sehingga dapat meningkatkan Aryan, R. M., & Mardela, R. (2019).
hasil latihan dari teknik dasar dribble Tingkat Kemampuan Shooting Free
serta membantu sebagai sarana untuk Throw Atlet Bolabasket. Jurnal
meraih prestasi yang lebih baik. Patriot, 1(2).
Darmawan, A. B., Januarto, O. B., &
SIMPULAN DAN SARAN Wahyud, U. (2016). Pengembangan
Tingkat keefektivitas dari latihan Model Latihan Kombinasi Dribbling ,
dribble bola basket model slalom pada Passing Dan Shooting Peserta
siswa pemula ekstrakurikuler bola basket Ekstrakurikuler Bolabasket di SMP
SMPN 1 Ngunut Tahun 2020/2021 yaitu Negeri 2 Kota Malang. Pendidikan
dapat dilihat dari hasil pre test dan post Jasmani, 26(02), 351–364.
test yang dilakukan, serta pemberian Hanief, Y. N., & Sugito. (2015).
treatment yang dilakukan selama 16 kali Membentuk Gerak Dasar Pada Siswa
pertemuan dengan frekuensi 4 kali dalam Sekolah Dasar Melalui Permainan
seminggu dalam waktu 1 bulan. Dari Tradisional. Jurnal SPORTIF :
hasil tersebut diketahui bahwa latihan Jurnal Penelitian Pembelajaran,
driibel bola basket model slalom secara 1(1), 60–73.
efektif mampu meningkatkan hasil https://doi.org/10.29407/js_unpgri.v1
latihan dribble pada siswa pemula i1.575
ekstrakurikuler bola basket SMPN 1 Janwar, M., & Ghani, G. (2018). Pengaruh
Ngunut Tahun 2020/2021. latihan slalom dribble terhadap
keterampilan dribble futsal siswa
DAFTAR PUSTAKA ekstrakurikuler smp negeri 3 polewali
Altavilla, G., Tore, A. P. D., D’Isanto, T., mandar. Jurnal Penjaskesrek, 4(1),
& Raiola, G. (2017). Some Teaching 38–53.
Method Elements of the Basketball Khayat, M. K., & Mahdi. A. (2017).
Dribble. Journal of Sports Science, Pengaruh Latihan Lari Menanjak
5(4), 207–210. Menaiki Anak Tangga Terhadap
https://doi.org/10.17265/2332- Ketepatan Smash Terhadap
7839/2017.04.003 Permainan Bola Voli Pada Club
Amrullah, R. (2015). Pengaruh Latihan ARTEG Sumberberas Muncar
Training Resistense Xander Terhadap Kabupaten Banyuwangi. Jurnal
Kemampuan Tendangan Sabit Kejaora, 2(1), 75–82.
Pencak silat. Jurnal Pendidikan Mahardika, D. B. (2016). PENGARUH
Olahraga, 4(1), 88–100. METODE PEMBELAJARAN
Arif, M. R., & Supriyadi. (2018). LATIHAN DAN MOTOR
Peningkatan Kemampuan Teknik EDUCABILITY TERHADAP
Dribble Menggunakan Metode Drill KETERAMPILAN DRIBEL BOLA
285
R. J. Setyawan, S. Widodo, B. A. Pratama, S. Harmono & W. Himawanto, Efektivitas Latihan
Dribble Bola Basket Model Slalom Pada Siswa Pemula Ekstrakurikuler Bola Basket

BASKET. JUDIKA (JURNAL Jurnal Olahraga, 3(2), 70–76.


PENDIDIKAN UNSIKA), 4(2), 231– https://doi.org/10.33222/juara.v3i2.2
242. 37
Mateus, N., Gonçalves, B., Weldon, A., & Utamayasa, I. G. D. (2020). Efek Latihan
Sampaio, J. (2019). Effects of using Multiple Box Jump Terhadap
four baskets during simulated youth Peningkatan Power Otot Tungkai.
basketball games. PLoS ONE, 14(8), Jurnal Pendidikan Kesehatan
1–13. Rekreasi, 6(1), 1–8.
https://doi.org/10.1371/journal.pone. Walton, E. P., & Lismadiana. (2015).
0221773 Pengembangan Model Pembelajaran
Nugraha, B. (2016). Manajemen Bola Basket Bagi Anak Sd Kelas
Pembelajaran Gerak Untuk Anak. Atas. Jurnal Keolahragaan, 3(1), 29–
Jurnal Olahraga Prestasi, 12(1), 38.
111–117. https://doi.org/10.21831/jk.v3i1.496
https://doi.org/10.21831/jorpres.v12i 7
1.9501 Yunita, R. S., Ramadi, & Juita, A. (2018).
Nurhidayah, N., & Sukoco, P. (2015). Pengaruh Latihan Dribble Dengan
Pengaruh Model Latihan Dan Pola Slalom Terhadap Keterampilan
Koordinasi Terhadap Keterampilan Menggiring Bola Pada Permainan
Siswi Ekstrakurikuler Bola Basket Bola Basket Putra Tim SMK
Smpn I Bantul. Jurnal Keolahragaan, Muhammadyah 1 Pekanbaru. Jurnal
3(1), 66–78. Online Mahasiswa, 5(1), 1–12.
https://doi.org/10.21831/jk.v3i1.497 Yusuf, R. J. S., & Wibowo, R. (2017).
0 Model Latihan Dribble Bolabasket
Prasetya, T. D., Wiradihardja, S., Untuk Pemula. Jurnal Pendidikan
Suwarso, B. K., & Widiastuti, W. Jasmani Dan Olahraga, 9(2), 30–35.
(2018). Model Latihan Passing Bola https://doi.org/10.17509/jpjo.v2i2.81
Basket Berbasis Permainan Anak 76
Usia Pemula Tingkat Smp. JUARA :

286
Sriwijaya Journal of Sport
Volume 1, Nomor 2, Februari 2022: 105-117
http://ejournal.fkip.unsri.ac.id/index.php/sjs
e-ISSN: 2808-5299 p-ISSN: 2808-5701

Analisis gerak shooting bola basket sesuai dengan


konsep BEEF
Basketball shooting motion analysis according to
the BEEF concept
Ahmad Panji Ramadhan*1, Fajar Awang Irawan1
1Program Studi Ilmu Keolahragaan, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri
Semarang, Semarang, Indonesia
*Corresponding Author
Abstrak
Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui dan menganalisis keterampilan
gerakan shooting sesuai dengan konsep BEEF (balance, eyes, elbow, follow through)
dalam olahraga atau permainan bola basket yang ditinjau dari segi biomekanika.
BEEF adalah sebuah konsep shooting yang memudahkan atlet untuk memahami
dan mengusai tembakan dengan baik dan benar dengan keuntungan lebih efisien
dan efektif dalam melakukan shooting. Metode dalam penelitian ini menggunakan
deskriptif kuantitatif dengan menggunakan metode survei dengan teknik tes dan
pengukuran untuk mengumpulkan data. Teknik pengambilan sampel dalam
penelitian ini menggunakan purposive sampling dikarenakan memiliki kriteria
tertentu dalam menentukan sampel. Total sampel berjumlah delapan atlet putra
Klub Elite Skills Kota Depok yang telah menyetujui prosedur penelitian ini dengan
menandatangani informed consent. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa
kecepatan shooting bola basket memiliki rata-rata 1,94 ± 0,56 m/s dan rata-rata
waktu 1,30 ± 0,18 detik. Penelitian ini menegaskan bahwa gerakan shooting bola
basket sesuai dengan konsep BEEF termasuk dalam kategori Kurang Tepat dan
hasil tingkat kesesuaian dengan rata-rata termasuk dalam kategori Sesuai.
Keterbatasan penelitian ini hanya menampilkan data kinematika diantaranya
jarak, waktu, kecepatan, dan sudut. Pada peneliti selanjutnya diharapkan dapat
mengukur data kinetik untuk mengetahui apa yang menjadi kekuatan dan
kelemahan atlet pada saat melakukan shooting.
Kata Kunci: Analisis Gerak; Bola Basket; BEEF; Shooting; Performa.

Abstract
This research aims to find out and analyze shooting movement skills in accordance
with the concept of BEEF (balance, eyes, elbow, follow-through) in sports or
basketball games that are reviewed in terms of biomechanics. BEEF is a shooting
concept that makes it easier for athletes to understand and handle shots properly
and correctly with the advantage of being more efficient and effective in the
shooting. The methods in this study use quantitative descriptive by using survey
methods with test and measurement techniques to collect data. Sampling
techniques in this study use purposive sampling because it has certain criteria in
determining samples. A total sample of 8 male athletes of Depok City Elite Skills
Club had approved this research procedure by signing informed consent. The
results showed that basketball shooting speed has an average of 1.94 ± 0.56 m/s
and an average time of 1.30 ± 0.18 seconds. This research confirms that basketball
shooting movements in accordance with the BEEF concept fall into the category of
Inappropriate and the results of the level of conformity with the average fall into the
corresponding category. The limitations of this study only show kinematic data

Copyright © 2022, Sriwijaya Journal of Sport


Sriwijaya Journal of Sport, 1(2), Februari 2022 106
Ahmad Panji Ramadhan, Fajar Awang Irawan

including distance, times, speed, and angle. In the next researcher is expected to be
able to measure kinetic data to find out what is the strength and darkness of
athletes when shooting.
Keywords: Motion Analysis; BEEF Concept; Shooting; Basketball; Performance.

Received: 14 February 2022; Revised: 23 February 2022; Accepted: 28 February


2022

http://dx.doi.org/10.55379/sjs.v1i2.354

Corresponding Author: Ahmad Panji Ramadhan, Fakultas Ilmu Keolahragaan


Universitas Negeri Semarang, Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229
Email: ahmadpanjiramadhan81@students.unnes.ac.id

PENDAHULUAN
Banyak para ahli olahraga berpendapat, bahwa bola basket merupakan
satu sumbangsih dari Amerika Serikat, kepada olahraga dan permainan-
permainan internasional. Sampai saat ini banyak sekali atlet bola basket
yang bergabung di klub maupun sekolah daerah masing-masing di
Indonesia. Permainan bola basket terdiri dari dua babak yang dibagi
menjadi empat kuarter, dimana setiap kuarter dialokasikan dua puluh
menit (Oliver, 2007). Satriawan & Amar, (2020) permainan bola basket
memiliki beberapa dasar teknik-teknik yang secara mutlak harus dikuasai
oleh pemain bola basket agar dapat bermain dengan benar dan baik antara
lain teknik shooting, passing, dribbling, dan pivot. Shooting merupakan salah
satu hal yang wajib untuk dikuasai setiap atlet dikarenakan untuk
mendapatkan poin dalam bermain basket diperlukan keahlian dalam
shooting.

Pada prinsipnya, menembak dalam permainan bola basket memiliki


peranan penting dalam mencapai tujuan. Mengingat bahwa hal terpenting
dalam permainan olahraga bola basket adalah memasukkan bola ke dalam
keranjang lawan sebanyak-banyaknya, oleh karena itu diperlukan teknik
menembak yang baik yang harus dimiliki oleh setiap atlet bola basket
(Mashuri, 2017). Dua prinsip dalam permainan bola basket ialah
menciptakan peluang shooting untuk mencetak skor saat menyerang
(offence) dan mencegah lawan melakukan hal yang sama pada saat bertahan
(deffence).

Copyright © 2022, Sriwijaya Journal of Sport


Sriwijaya Journal of Sport, 1(2), Februari 2022 107
Ahmad Panji Ramadhan, Fajar Awang Irawan

Menembak adalah cara dasar untuk memperoleh skor dalam


permainan bola basket dan untuk alasan inilah teknik yang paling sering
digunakan (Çetin & Muratlı, 2014). Shooting merupakan salah satu perihal
terutama dari beberapa teknik dasar bermain bola basket yang wajib
dipahami oleh seorang pemain. Tembakan dalam bola basket ialah kunci
utama dari terciptanya suatu angka. Sikap postur dan posisi badan juga
harus diperhatikan ketika akan menembak (Irawan et al., 2021). Tembakan
yang sukses membutuhkan konsentrasi yang baik, tetapi yang terpenting
adalah mekanika yang baik dalam tembakan (Ramadhan, 2019).

Memperdalam uraian sebelumnya mengenai shooting (Wissel, 2000)


mempertegas bahwa, shooting dalam bola basket yang baik seyogyanya
mencermati pandangan, keseimbangan, posisi tangan, penempatan siku
dan irama shooting. Latihan shooting sebaiknya dilakukan secara berulang-
ulang supaya terjadi peningkatan terhadap hasil shooting. Langkah awal
untuk meningkatkan kualitas proses latihan bola basket, kita memerlukan
pemahaman yang lebih baik tentang teknik menembak bola basket mana
yang lebih karena menembak sering dilakukan dalam kompetisi dan dalam
situasi apa pun (Erčulj et al., 2010; Erčulj & Štrumbelj, 2015).

Upaya peningkatan keterampilan menembak bola basket dengan


menggunakan awalan konsep BEEF (balance, eyes, elbow, follow through)
diharapkan bisa membantu atlet dalam keberhasilan menembak. Berkaitan
dengan teknik melaksanakan shooting dalam bermain bola basket yang
sangat perlu diperkenalkan kepada pemain semenjak dini ialah dengan
menggunakan metode konsep BEEF. Kosasih (2008) mendefinisikan BEEF
sebagai berikut: (1) B (balance) keseimbangan, agar gerakan selalu dimulai
dari lantai, saat menangkap bola tekuklah lutut dan mata kaki serta atur
agar tubuh dalam posisi seimbang; (2) E (eyes) mata, bertujuan agar
shooting menjadi akurat pemain harus dengan segera mengambil fokus
pada target (pemain dengan cepat mampu mengkoordinasikan letak ring),
dan mata tak terhalang oleh bola dan tangan; (3) E (elbow) siku lengan,
pertahankan posisi siku agar pergerakan lengan akan tetap vertical; dan (4)

Copyright © 2022, Sriwijaya Journal of Sport


Sriwijaya Journal of Sport, 1(2), Februari 2022 108
Ahmad Panji Ramadhan, Fajar Awang Irawan

F (follow through) gerakan lanjutan: kunci siku lalu lepaskan gerakan lengan
jari-jari dan pergelangan tangan mengikuti ke arah ring.

Konsep BEEF adalah suatu teknik shooting yang memudahkan atlet


untuk memahami dan menguasai tembakan dengan baik dan benar
(Hardiyono, 2019). Keuntungan melakukan Konsep BEEF ialah salah satu
solusi awalan yang baik dalam melakukan shooting bola basket (Nur &
Irawan, 2020). Melakukan tembakan dengan awalan konsep BEEF sangat
membantu atlet dalam meningkatkan performa dalam bermain bola basket.
Gerakan awalan tersebut sangat efisien, efektif, dan mudah dipahami bagi
setiap atlet. Gerak dalam melakukan shooting sangat baik apabila,
penembak bola basket memiliki lengkungan yang indah, memasukkan
backspin yang tepat, dan meminimalkan penyimpangan lateral dari bidang
jalur tembakan yang optimal. Mereka Para pemain memanipulasi bahu,
siku, dan pergelangan tangan mereka untuk menghasilkan kecepatan bola,
sudut, dan kecepatan sudut yang optimal saat dilepaskan (Okubo &
Hubbard, 2016, 2020).

Berdasarkan permasalahan yang ditemui di lapangan, penulis


mengidentifikasi sebagai berikut: 1) masih terdapat atlet yang kurang
memahami dasar-dasar dalam melakukan shooting bola basket; 2)
kurangnya konsentrasi pada saat latihan shooting, yang menyebabkan
akurasi tembakan kurang maksimal; 3) masih terdapat atlet yang
memosisikan tubuhnya kurang balance dalam melakukan shooting; 4)
tingkat kesesuaian gerakan saat melakukan shooting masih menjadi
kendala atlet; dan 5) minimnya pengetahuan atlet tentang shooting
menggunakan konsep BEEF. Kesalahan dalam melakukan gerak shooting
ternyata memiliki dampak yang dapat merugikan suatu tim. Diantaranya
menyebabkan bola tidak tepat mengenai sasaran sehingga peluang untuk
mencetak angka menjadi berkurang (Abdulloh et al., 2018). Oleh karena itu
peneliti sangat tertarik untuk melakukan penelitian terhadap analisis
biomekanika guna mengetahui kelemahan atlet Klub Elite Skills Kota Depok
saat melakukan shooting. Tujuan dari penelitian ini yaitu, untuk
mengetahui tingkat kesesuaian dan menganalisis keterampilan gerakan

Copyright © 2022, Sriwijaya Journal of Sport


Sriwijaya Journal of Sport, 1(2), Februari 2022 109
Ahmad Panji Ramadhan, Fajar Awang Irawan

shooting sesuai dengan konsep BEEF yang ditinjau dari segi biomekanika
yang dibantu dengan menggunakan aplikasi Software Kinovea 0.9.4.
Harapannya hasil dari analisis ini dapat memberikan manfaat dan dapat
dijadikan rujukan bagi atlet dalam meningkatkan keterampilan shooting
bermain bola basket.

METODE
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah penelitian
deskriptif kuantitatif dengan menggunakan metode survei dengan teknik tes
dan pengukuran untuk mengumpulkan data. Teknik dalam pengambilan
sampel menggunakan purposive sampling adalah teknik yang digunakan
dalam pengambilan sampel penelitian ini yang terdiri dari delapan Atlet
Putra Klub Elite Skills Kota Depok. Jumlah sampel meliputi delapan atlet
sebagai subjek dari penelitian ini, dengan kriteria usia dibawah 22 tahun
dan atlet yang memiliki kemampuan shooting dengan tangan kanan (right
handed). Penelitian ini membahas mengenai keterampilan analisis gerak
dasar shooting dalam bola basket dengan menggunakan awalan konsep
BEEF. Artinya dalam penelitian ini peneliti hanya menggambarkan analisis
gerak shooting dengan awalan menggunakan konsep BEEF. Data yang telah
diperoleh digunakan untuk memberikan gambaran analisis gerak shooting
sehingga peneliti akan mengetahui analisis gerak shooting bola basket yang
sesuai dengan konsep BEEF melalui rekaman video dan dianalisis
menggunakan bantuan Software Kinovea 0.9.4. Komisi Etik Penelitian
Universitas Negeri Semarang dengan nomor 375/KEPK/EC/2021
berdasarkan Standar Operasional dan Guidance for Human Participant di
WHO pada tahun 2011 telah menyetujui penelitian ini.

HASIL
Berdasarkan hasil penelitian, data deskriptif yang diperoleh dari
delapan atlet yang dijadikan sampel adalah rata-rata usia sampel adalah
20.88 ± 835 tahun, dengan tinggi badan rata-rata 176.00 ± 7.13 cm, dengan
berat badan rata-rata 73.37 ± 15.10 kg dan IMT (Indeks Massa Tubuh)
23.60 ± 3.89 Kg/m2 (Tabel 1).

Copyright © 2022, Sriwijaya Journal of Sport


Sriwijaya Journal of Sport, 1(2), Februari 2022 110
Ahmad Panji Ramadhan, Fajar Awang Irawan

Tabel 1. Data distribusi frekuensi atlet klub Elite Skills Kota Depok
Variabel Mean ± SD Min Max
Usia (Tahun) 20.88 ± 835 20 22
TB (cm) 176.00 ± 7.13 168 185
BB (Kg) 73.37 ± 15.10 55 104
IMT (Kg/m2) 23.60 ± 3.89 19 30
Peneliti kemudian membagi gerakan shooting bola basket dengan
konsep BEEF menjadi beberapa fase seperti; 1) fase persiapan, 2) fase
pelaksanaan, dan 3) fase follow through. Data dalam penelitian ini juga
menjelaskan data kinematika yang terdiri dari kecepatan bola, waktu
shooting, tinggi bola, jarak shooting, sudut elbow, sudut togok tubuh, sudut
tungkai, sudut, dan pergelangan kaki (Tabel 2).
Tabel 2. Hasil data kinematika shooting bola basket sesuai dengan konsep
BEEF
Variabel Mean ± SD Min Max
Kecepatan Bola (m/s) 1,94 ± 0,56 1,36 3,12
Total Waktu Shooting (s) 1,30 ± 0,18 1,13 1,60
Tinggi Bola Maksimal (m) 7,56 ± 0,87 6,35 8,66
Fase Persiapan
Tinggi Bola (m) 2,21 ± 0,49 1,71 3,27
Jarak Shooting (m) 6±0 6 6
Waktu Shooting (s) 1,26 ± 0,55 0,38 1,93
Sudut Elbow (0) 93,85 ± 5,23 88 103
Sudut Togok Tubuh (0) 127,31 ± 13,75 112 149
Sudut Tungkai (0) 128,36 ± 9,78 116 143
Sudut Pergelangan Kaki (0) 75.30 ± 11,83 54 87
Fase Pelaksanaan
Tinggi Bola (m) 4,54 ± 0,45 4,03 5,02
Jarak Shooting (m) 6±0 6 6
Waktu Shooting (s) 1,93 ± 0,08 1,22 2,50
Sudut Elbow (0) 150,08 ± 11,61 132 163
Sudut Togok Tubuh (0) 164,86 ± 11,02 154 181
Sudut Tungkai (0) 153,30 ± 11,04 142 178
Sudut Pergelangan Kaki (0) 89,18 ± 6,98 79 98
Fase Follow through
Tinggi Bola (m) 5,95 ± 0,67 5,04 6,91
Jarak Shooting (m) 6±0 6 6
Waktu Shooting (s) 2,60 ± 0,76 1,30 3,88
Sudut Elbow (0) 165,15 ± 6,20 155 176
Sudut Togok Tubuh (0) 174,95 ± 9,31 160 185
Sudut Tungkai (0) 155,96 ± 9,55 136 169
Sudut Pergelangan Kaki (0) 89,80 ± 9,72 74 104

Copyright © 2022, Sriwijaya Journal of Sport


Sriwijaya Journal of Sport, 1(2), Februari 2022 111
Ahmad Panji Ramadhan, Fajar Awang Irawan

Dari tabel 2 di atas dapat dijelaskan bahwa rata-rata kecepatan bola


1,94 meter/detik dan standar deviasi ± 0,56 meter/detik. Rata-rata total
waktu shooting 1,30 detik dan standar deviasi ± 0,18 detik. Rata-rata tinggi
maksimal bola 7,56 meter dan standar deviasi ± 0,87 meter.

Fase persiapan, tinggi bola memiliki rata-rata 2,21 meter, standar


deviasi ± 0,49 meter, nilai terendah 1,71 meter, dan nilai tertinggi 3,27
meter. Rata-rata jarak saat melakukan shooting 6 meter, standar deviasi ± 0
meter, nilai terendah 6 meter, dan nilai tertinggi 6 meter. Rata-rata waktu
shooting 1,26 detik, standar deviasi ± 0,55 detik, nilai terendah 0,38 detik,
dan nilai tertinggi 1,93. Rata-rata sudut elbow 93,85 derajat, standar
deviasi ± 5,53 derajat, nilai terendah 88 derajat, dan nilai tertinggi 103
derajat. Rata-rata sudut togok tubuh 127,31 derajat, standar deviasi ± 13,75
derajat, nilai terendah 112 derajat, dan nilai tertinggi 149 derajat. Rata-rata
sudut tungkai 128,36 derajat, standar deviasi ± 9,78 derajat, nilai terendah
116 derajat, dan nilai tertinggi 143 derajat. Rata-rata sudut pergelangan
kaki 75,30 derajat, standar deviasi ± 11,83 derajat, nilai terendah 54
derajat, dan nilai tertinggi 87 derajat.

Fase pelaksanaan, tinggi bola memiliki rata-rata 4,54 meter, standar


deviasi ± 0,45 meter, nilai terendah 4,03 meter, dan nilai tertinggi 5,02
meter. Rata-rata jarak saat melakukan shooting 6 meter, standar deviasi ± 0
meter, nilai terendah 6 meter, dan nilai tertinggi 6 meter. Rata-rata waktu
shooting 1,93 detik, standar deviasi ± 0,08 detik, nilai terendah 1,22 detik,
dan nilai tertinggi 2,50. Rata-rata sudut elbow 150,08 derajat, standar
deviasi ± 11,61 derajat, nilai terendah 132 derajat, dan nilai tertinggi 163
derajat. Rata-rata sudut togok tubuh 164,86 derajat, standar deviasi ± 11,02
derajat, nilai terendah 154 derajat, dan nilai tertinggi 181 derajat. Rata-rata
sudut tungkai 153,30 derajat, standar deviasi ± 11,04 derajat, nilai terendah
142 derajat, dan nilai tertinggi 178 derajat. Rata-rata sudut pergelangan
kaki 89,18 derajat, standar deviasi ± 6,98 derajat, nilai terendah 79 derajat,
dan nilai tertinggi 98 derajat.

Fase follow through, tinggi bola memiliki rata-rata 5,95 meter, standar
deviasi ± 0,67 meter, nilai terendah 5,04 meter, dan nilai tertinggi 6,91

Copyright © 2022, Sriwijaya Journal of Sport


Sriwijaya Journal of Sport, 1(2), Februari 2022 112
Ahmad Panji Ramadhan, Fajar Awang Irawan

meter. Rata-rata jarak saat melakukan shooting 6 meter, standar deviasi ± 0


meter, nilai terendah 6 meter, dan nilai tertinggi 6 meter. Rata-rata waktu
shooting 2,60 detik, standar deviasi ± 0,76 detik, nilai terendah 1,30 detik,
dan nilai tertinggi 3,88. Rata-rata sudut elbow 165,15 derajat, standar
deviasi ± 6,20 derajat, nilai terendah 155 derajat, dan nilai tertinggi 176
derajat. Rata-rata sudut togok tubuh 174,95 derajat, standar deviasi ± 9,31
derajat, nilai terendah 160 derajat, dan nilai tertinggi 185 derajat. Rata-rata
sudut tungkai 155,96 derajat, standar deviasi ± 9,55 derajat, nilai terendah
136 derajat, dan nilai tertinggi 169 derajat. Rata-rata sudut pergelangan
kaki 89,80 derajat, standar deviasi ± 9,72 derajat, nilai terendah 74 derajat,
dan nilai tertinggi 104 derajat.

Berdasarkan data penelitian dapat diperoleh analisis gerak shooting


dalam penelitian ini menggunakan bantuan expert judgment untuk
menentukan kesesuaian gerak. Penilaian terhadap keterampilan gerak
shooting terdiri dari tiga fase yaitu fase persiapan, fase pelaksanaan, dan
fase follow through. Setiap fase akan dinilai kesesuaian gerak menggunakan
indikator penelitian kesesuaian gerak shooting. Hasil tingkat kesesuaian
shooting dengan konsep BEEF yang diakumulasikan dari skor keseluruhan
dari gerakan fase 1 – 3. Merujuk pada penelitian sebelumnya yang
dilakukan Gilang, (2014) yang dikembangkan sesuai dengan penelitian saat
ini, berikut hasil dapat di lihat (Tabel 3).

Tabel 3. Hasil tingkat kesesuaian shooting


Sampel Nilai Kategori
Sampel 1 3,2 Sangat Sesuai
Sampel 2 2,9 Sesuai
Sampel 3 2,8 Sesuai
Sampel 4 3,4 Sangat Sesuai
Sampel 5 2,6 Sesuai
Sampel 6 3,7 Sangat Sesuai
Sampel 7 3,0 Sesuai
Sampel 8 1,7 Hampir Sesuai
Rata - rata 2,9 Sesuai
Tabel 3 di atas menerangkan bahwa nilai rata-rata hasil shooting
adalah 2,9 dengan kriteria sesuai. Dengan nilai tertinggi sebesar 3,7 dengan

Copyright © 2022, Sriwijaya Journal of Sport


Sriwijaya Journal of Sport, 1(2), Februari 2022 113
Ahmad Panji Ramadhan, Fajar Awang Irawan

kriteria sangat sesuai dan nilai terendah sebesar 1,7 dengan kriteria hampir
sesuai.

PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil penelitian mengenai analisis gerak shooting bola
basket sesuai dengan konsep BEEF pada atlet putra klub Elite Skills Kota
Depok. Sebelum pelaksanaan tes, sampel diberikan waktu 10 menit untuk
melakukan pemanasan dan arahan dari peneliti. Masing-masing sampel
melakukan shooting sebanyak 3x berturut-turut dan setelah shooting
pemain sampel melakukan rebound dengan sendirinya. Data terbaik dari
setiap sampel per indikator shooting akan diambil sebagai data per sampel.
Pengukuran tinggi badan diperlukan karena tinggi pemain
mempengaruhi hasil dari sebuah shooting. Pengaruh tinggi badan dalam
melakukan shooting, sangat berpengaruh karna jenis tinggi badan dalam
tembakan membutuhkan kemampuan teknik menembak yang besar seperti
kemampuan balance, eyes, elbow dan follow through. Sebab kemampuan
teknik menembak dapat digunakan sebagai modal awal yang harus dimiliki
seorang atlet karna merupakan wujud kesanggupan setiap individu untuk
mempertinggi tingkat ketepatan (Andianta et al., 2014). Kemampuan dalam
melakukan gerakan shooting yang baik bagi seseorang, sangat diperlukan
akurasi dengan benar. Tinggi badan yang dimiliki oleh setiap atlet tidak
semuanya sama dan sangat bervariatif, ada yang rendah, sedang, maupun
tinggi.

Gambar 1. Fase shooting bola basket

Copyright © 2022, Sriwijaya Journal of Sport


Sriwijaya Journal of Sport, 1(2), Februari 2022 114
Ahmad Panji Ramadhan, Fajar Awang Irawan

Fase gerak shooting bola basket merujuk pada penelitian yang


dilakukan oleh (Bayu, 2019) yang membagi Gerakan shooting menjadi 3
fase, yaitu: 1) fase persiapan, 2) fase pelaksanaan, 3) fase follow through.
Fase persiapan dimulai Ketika bola diletakkan diantara kedua bahu, fase
pelaksanaan dimulai Ketika tumit kaki mulai diangkat meninggalkan lantai
dan bola dilepaskan dari jari tangan, fase follow through dimulai Ketika
tumit kaki mendarat menyentuh lantai dan tapak tangan mengarah ke
bawah saat bola lepas dari tangan hingga bola menyentuh ring.
Membandingkan pada penelitian yang dilakukan oleh (Abdulloh et al.,
2018) yang berjudul Analisis Gerak Free Throw Terhadap Keberhasilan
Menembak di Tim Bola Basket FIK Universitas Negeri Malang, menyatakan
bahwa laju bola yang baik memiliki rata- rata kecepatan 2,9 m/s. Jika
kurang dari nilai tersebut maka tembakan akan kurang efektif dalam melaju
dan menyebabkan bola tidak masuk ke dalam ring. Wismanadi (2019) sudut
lengan yang mendekati 90° belum tentu menentukan keberhasilan shooting
(bola masuk ring) jika tidak diiringi faktor lain seperti sudut tungkai, sudut
lemparan dan kecepatan laju bola.
Alexander et al., (2002) tahap akhir dari tembakan adalah follow throw,
di mana semua sendi terus bergerak seirama sampai akhir gerakan
mengikuti arah lepas bola. Pemain yang tidak atau kurang memiliki fleksi
bahu yang cukup, siku ekstensi atau ekstensi lengan selama rilis sering
melepaskan bola terlalu datar; fleksi yang tinggi diperlukan untuk
memastikan bola memiliki pergerakan maksimum menuju keranjang. Maka
perlu adanya gerak koordinasi antar bagian tubuh dan peregangan yang
cukup untuk memaksimalkan suatu gerakan tersebut. Setelah bola
dilepaskan, lengan penembak direntangkan sepenuhnya dengan siku di atas
alis dan sedikit di depan tubuh. Tangan yang menembak harus diarahkan
lurus ke arah target (ring) dengan jari-jari menunjuk ke bawah pada sudut
sekitar 45 derajat ke arah lantai dengan pergelangan tangan menjadi titik
tertinggi (Hopla, 2020; Irawan et al., 2021) berpendapat bahwa metode
latihan dan tingkat konsentrasi merupakan variabel yang mempengaruhi
peningkatan kemampuan lemparan bebas. Dari pernyataan tersebut banyak
faktor yang mempengaruhi bagus tidaknya suatu gerak shooting. Firman &

Copyright © 2022, Sriwijaya Journal of Sport


Sriwijaya Journal of Sport, 1(2), Februari 2022 115
Ahmad Panji Ramadhan, Fajar Awang Irawan

Dwi, (2018) dalam penelitiannya menyebutkan bahwa besar peningkatan


hasil shooting siswa pada olahraga bola basket dalam pembelajaran PJOK
saat diterapkan konsep BEEF sebesar 58,39 %. Jadi, dapat dikatakan
bahwa dengan penerapan konsep BEEF memberikan pengaruh terhadap
peningkatan hasil shooting peserta didik pada materi bola basket dalam
pembelajaran PJOK. Penelitian serupa juga dilakukan oleh Sugiarto &
Wijaya, (2019) menyebutkan dalam hasil penelitiannya yang meneliti hasil
latihan shooting free throw pada permainan bola basket menggunakan
konsep BEEF di SMP Negeri 3 Surabaya menyatakan bahwa berlatih
menembak bebas dengan BEEF konsep dapat meningkatkan keterampilan
menembak pada pemain basket pemula.
Hambatan dalam penelitian ini yaitu kurangnya pengetahuan atlet
terhadap konsep BEEF sehingga peneliti menjelaskan terlebih dahulu dan
partisipan yang terbatas dikarenakan karena memang ada pembatasan
social distancing dalam pencegahan penularan Covid-19. Untuk penelitian
selanjutnya, diharapkan dapat memfokuskan kepada atlet yang melakukan
shooting dengan menggunakan tangan kiri (left handed) dan shooting dengan
menggunakan konsep BEEF diharapkan dapat dijadikan pembelajaran bagi
atlet dari usia dini sebagai bahan dasar latihan shooting untuk
mengoptimalkan efektivitas dan efisiensi pada peningkatan keterampilan
shooting.

KESIMPULAN
Berlandaskan hasil dan pembahasan yang diperoleh penelitian ini,
maka disimpulkan bahwa hasil analisis gerak shooting sesuai dengan
konsep BEEF pada atlet bola basket Klub Elite Skiils Kota Depok dalam
ategori Kurang Tepat mengenai analisis data kinematik dan hasil analisis
tingkat kesesuaian dengan rata-rata termasuk dalam kategori Sesuai.
Penelitian ini hanya menampilkan data kinematik diantaranya jarak,
watktu, kecepatan, dan sudut. Pada peneliti selanjutnya diharapkan dapat
mengukur data kinetik untuk mengetahui apa yang menjadi kekuatan dan
kelamahan atlet pada saat melakukan shooting.

Copyright © 2022, Sriwijaya Journal of Sport


Sriwijaya Journal of Sport, 1(2), Februari 2022 116
Ahmad Panji Ramadhan, Fajar Awang Irawan

KONTRIBUSI PENULIS
Penulis 1: Writing - Review & Editing - Original Draft; Penulis 2:
Methodology - Software and Writing - Validating.

DAFTAR PUSTAKA
Abdulloh, I. N., Saichudin, & Merawati, D. (2018). Analisis Gerak Free Throw
Terhadap Keberhasilan Menembak di Tim Bolabasket FIK Universitas
Negeri Malang. Jurnal Sport Science, 6(2), 1–8.
Alexander, M., Way, D., & Bell, M. (2002). Mechanics of the Basketball Free
Throw. Mechanic of Basketball, 1–20.
https://umanitoba.ca/faculties/kinrec/hlhpri/media/free_throw.pdf
Andianta, Z., Kiyatno, K., & Purnama, S. (2014). Perbedaan pengaruh
tingkat kesulitan dan tinggi badan terhadap hasil tembakan free throw
bolabasket (Studi Eksperimen Pengaruh Kesulitan Tinggi Ring dan
Lebar Ring Terhadap Hasil Tembakan Free Throw pada Ekstrakurikuler
Bola Basket Putra SMA 2 Kudus). Indonesian Journal of Sports Science,
1(1), 283.
Bayu, I. M. A. (2019). Metode Latihan BEEF Dan Latihan Wall Shooting
Permainan Bola Basket. Jambura Journal of Sports Coaching, 1(1), 52–
62.
Çetin, E., & Muratlı, S. (2014). Analysis of Jump Shot Performance among
14-15 Year Old Male Basketball Player. Procedia - Social and Behavioral
Sciences, 116, 2985–2988.
https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2014.01.693
Erčulj, F., Blas, M., & Bračič, M. (2010). Physical demands on young elite
European female basketball players with special reference to speed,
agility, explosive strength, and take-off power. Journal of Strength and
Conditioning Research, 24(11), 2970–2978.
https://doi.org/10.1519/JSC.0b013e3181e38107
Erčulj, F., & Štrumbelj, E. (2015). Basketball shot types and shot success in
different levels of competitive basketball. PLoS ONE, 10(6), 1–14.
https://doi.org/10.1371/journal.pone.0128885
Firman, H., & Dwi, K. C. (2018). Pengaruh Penerapan Konsep BEEF
Terhadap Peningkatan Hasil Shooting Bola Basket Pada Siswa Kelas VIII
di SMPN 1 Beji Kabupaten Pasuruan. Pendidikan Olahraga Dan
Kesehatan, 6(1), 40–44.
Hardiyono, B. (2019). Pengaruh Metode Latihan Shooting Terhadap Hasil
Shooting Free Throw. Altius : Jurnal Ilmu Olahraga Dan Kesehatan, 6(2).
https://doi.org/10.36706/altius.v6i2.8034
Hopla, D. (2020). Basketball Shooting 2. In Basketball Shooting 2. Human
Kinetics. https://doi.org/10.5040/9781350961081
Irawan, F. A., Raharja, W. K., Billah, T. R., & Ma’dum, M. A. (2021). Analisis
biomekanika free throw basket sesuai kaidah Dave Hopla. Jurnal

Copyright © 2022, Sriwijaya Journal of Sport


Sriwijaya Journal of Sport, 1(2), Februari 2022 117
Ahmad Panji Ramadhan, Fajar Awang Irawan

Keolahragaan, 9(2), 210–219. https://doi.org/10.21831/jk.v9i2.40360


Kosasih, D. (2008). Fundamental basketball first step to win. In Semarang:
Karangturi Media. Karangturi Media.
Mashuri, H. (2017). the Effectiveness of Basketball Shooting Training Model
on Improving Shooting Capabilities of Basketball Players in Pasuruan
Regency. Jipes - Journal of Indonesian Physical Education and Sport,
3(1), 71. https://doi.org/10.21009/jipes.031.09
Nur, M. D., & Irawan, F. A. (2020). The Effect of Training Methods and
Concentration on The Result of Free Shooting on Extracurricular
Woman ’ s Basketball in SMA Negeri Mayong. Journal of Physical
Education and Sports, 9(3), 246–252.
Okubo, H., & Hubbard, M. (2016). Comparison of Shooting Arm Motions in
Basketball. Procedia Engineering, 147, 133–138.
https://doi.org/10.1016/j.proeng.2016.06.202
Okubo, H., & Hubbard, M. (2020). Analysis of Arm Joint Torques at Ball-
Release for Set and Jump Shots in Basketball. Proceedings, 49(1), 4.
https://doi.org/10.3390/proceedings2020049004
Oliver, J. (2007). Seri Dasar-Dasar Olahraga: Dasar-Dasar Bola Basket. PT.
Intan Sejati.
Ramadhan, M. N. (2019). The Role of Training in Basketball Concentration
for Elementary Schools. Pedagogia : Jurnal Pendidikan, 8(1), 53–60.
https://doi.org/10.21070/pedagogia.v8i1.1796
Satriawan, R., & Amar, K. (2020). The Effect of Training on the Increasing of
the Skill Lay Up Shoot Basketball Games Extracurricular Participants
Basketball Students of SMA Negeri 1 Woha. Proceedings of the
International Conference on Science and Education and Technology (ISET
2019). https://doi.org/10.2991/assehr.k.200620.056
Sugiarto, S., & Wijaya, H. H. (2019). Pengaruh Metode Latihan Shooting
dengan Konsep BEEF Terhadap Keterampilan Shooting Freethrow Bola
Basket Pemula. Jurnal Speed (Sport, Physical Education, Empowerment),
2(2), 57–61. https://doi.org/https://doi.org/10.35706/speed.v2i2.3380
Wismanadi, H. (2019). Analisis Keberhasilan Free Throw Pada Atlet
Bolabasket Putra IKOR UNESA Ditinjau Dari Segi Biomekanika.
JOSSAE : Journal of Sport Science and Education, 4(1), 36.
https://doi.org/10.26740/jossae.v4n1.p36-43
Wissel, H. (2000). Bola Basket: Langkah Untuk Sukses, Jakarta: Grafindo
Persada.

Copyright © 2022, Sriwijaya Journal of Sport

Anda mungkin juga menyukai