Anda di halaman 1dari 15

Jurnal Olahraga Prestasi, Volume 14, Nomor 2, Juli 2018 | 149

PENGARUH LATIHAN DRIBBLE 20 YARDS SQUARE TERHADAP


KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA
Medrika Anggi R, Marta Dinata, Ade Jubaedi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Lampung
Email: medrikaanggiretama@gmail.com

ABSTRACT

The problem in this study is that the ability to dribble students is not optimal. This
study aims to determine the difference in influence by giving a treatment that is the exercise
of 20 yards square dribble. The type of research used is an experiment with a sample of 30
people. Data collection techniques using dribbling instruments. Data analysis uses influence
test data analysis techniques. The results showed that the training of dribble 20 yards square
had a significant effect with t-count 8.48> t-table 2.045. The results of this study indicate that
the training of dribble 20 yards square has a significant influence on the ability of herding on
football extracurricular students of Pagar Dewa 1 State High School, Tulang Bawang Barat
Regency.

Keywords: dribble 20 yards square, dribble

ABSTRAK

Masalah dalam penelitian ini adalah kemampuan menggiring bola siswa belum
maksimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pengaruh dengan
memberikan suatu perlakuan yaitu latihan dribble 20 yards square. Jenis penelitian yang
digunakan adalah eksperimen dengan sampel sebanyak 30 orang. Teknik pengumpulan data
menggunakan instrumen menggiring bola. Analisis data menggunakan teknik analisis data uji
pengaruh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa latihan dribble 20 yards square memberikan
pengaruh yang signifikan dengan nilai t-hitung 8,48 > t-tabel 2,045. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa latihan dribble 20 yards square memberikan pengaruh yang signifikan
terhadap kemampuan menggiring pada siswa ekstrakurikuler sepak bola SMA Negeri 1 Pagar
Dewa Kabupaten Tulang Bawang Barat.

Kata kunci: dribble 20 yards square, menggiring bola

PENDAHULUAN rekreasi dan pengisi waktu luang akan

Sepak bola merupakan salah satu tetapi dituntut pula suatu prestasi yang

cabang olahraga permainan yang banyak optimal.

digemari masyarakat di Indonesia baik pria Menurut Sucipto, (2000: 7) “Sepak

maupun wanita (Abid, dkk., 2013). Sepak bola adalah permainan beregu, masing-

bola tidak sekedar dilakukan untuk tujuan masing regu terdiri dari sebelas pemain,
Jurnal Olahraga Prestasi, Volume 14, Nomor 2, Juli 2018 | 150

dan salah satunya penjaga gawang.” Mes- banyaknya dan mencegah pemain lawan

kipun termasuk dalam olahraga beregu, untuk membuat gol ke gawang bertahan

setiap pemain harus menguasai teknik sesuai dengan peraturan yang berlaku

dasar yang terdiri dari gerakan dengan dalam permainan sepak bola. Selain itu,

bola maupun gerakan tanpa bola. Dalam melalui permainan sepak bola diharapkan

permainan sesungguhnya, sepak bola di- dapat menumbuhkan kerjasama dan inter-

mainkan oleh dua kesebelasan. Masing- aksi sosial di dalam diri pemain. Lebih

masing regu terdiri atas 11 pemain ter- lanjut menurut Sucipto, (2000: 8), tujuan

masuk penjaga gawang, dan pemain ca- yang paling utama dan yang paling di-

dangan untuk setiap regunya adalah 7 harapkan untuk dunia pendidikan terutama

pemain. Adapun lama permainan ditentu- pendidikan jasmani adalah sepak bola

kan dengan babak, yakni 2 babak, satu merupakan salah satu mediator untuk

babak lamanya 45 menit, dengan lama isti- mendidik anak agar kelak menjadi anak

rahat antar babak 15 menit. yang cerdas, terampil, jujur, dan sportif.

Menurut Kurnia (2006: 7) “Sepak Menggiring bola merupakan teknik

bola adalah salah satu jenis olahraga dasar dengan bola yang sering digunakan

permainan yang dimainkan oleh 2 regu. dalam permainan sepak bola. Harsono

Setiap regu terdiri atas 11 pemain, seorang (1988: 204), menjelaskan bahwa: “Kom-

diantaranya bertugas sebagai penjaga ponen fisik yang diperlukan dalam cabang

gawang.” Sepak bola merupakan permain- olahraga sepak bola antara lain; kekuatan

an beregu sehingga kerjasama tim sangat otot, daya tahan otot, fleksibilitas, ke-

diperlukan walaupun kemampuan individu lincahan, koordinasi dan power”. Menurut

setiap pemain juga dibutuhkan. Tujuan Sucipto, (2000: 28), “pada dasarnya meng-

dari permainan sepak bola adalah mema- giring bola adalah menendang terputus-

sukkan bola ke gawang lawan sebanyak- putus atau pelan-pelan, oleh karena itu
Jurnal Olahraga Prestasi, Volume 14, Nomor 2, Juli 2018 | 151

bagian kaki yang dipergunakan dalam gung kaki tergantung situasi dan kondisi

menggiring bola sama dengan bagian kaki saat bermain.

yang dipergunakan untuk menendang Menurut Luxbacher, Joseph A

bola”. Semua bentuk menggiring bola (1997) latihan dribble 20 yards square

yang efektif didasarkan pada kombinasi merupakan salah satu bentuk latihan untuk

keempat kemampuan adalah: (1) kemam- membantu meningkatkan kemampuan

puan mengontrol bola/penguasaan bola, dribble. Pada dribble 20 yards square,

(2) kemampuan melakukan gerak tipu, (3) latihan ini menggunakan lapangan yang

kemampuan mengubah arah, dan (4) ke- dibatasi oleh 4 cone sebagai penanda pem-

mampuan mengubah kecepatan. batas area dengan jarak masing-masing

Menurut Soedjono, (1980: 61). cone sekitar 5 yards yang berbentuk per-

Menggiring bola merupakan teknik dasar segi. Pelaksanaan latihan dribble 20 yards

yang cukup memiliki peranan penting square menggunakan aba-aba “mulai” pe-

dalam sepak bola, tidak heran jika para main dribble bola ke cone pertama lalu

pengamat sepak bola khususnya menga- membelok ke arah kanan ke cone ke 2 dan

takan bahwa mahirnya seorang pemain da- seterusnya sampai 4 cone terlewati.

pat dilihat dari bagaimana seorang pemain Keuntungan dari metode latihan 20

tersebut menggiring bola. Berdasarkan yards square diantaranya dapat mening-

beberapa pengertian di atas, menggiring katkan kecepatan dribble dan dapat me-

bola adalah kemampuan seseorang dalam ningkatkan kelincahan pada pemain, se-

menggerakan bola secara efektif dengan dangkan kelemahan latihan dribble 20

menggunakan kaki bagian tertentu. Saat yards square bola belum dapat dikuasai

menggiring bola bisa menggunakan kaki dengan baik, tenaga tidak efisien, dan tek-

bagian dalam, kaki bagian luar atau pung- nik tidak selalu bagus dan sempurna,

faktor kesulitan dalam melakukan latihan


Jurnal Olahraga Prestasi, Volume 14, Nomor 2, Juli 2018 | 152

ini banyak pemain yang mengalami keje- ping), menggiring (dribbling), menyundul

nuhan. (heading), merampas (tackling), lemparan

ke dalam (throw-in), menjaga gawang

(keeping). Sedangkan pengertian teknik

dasar itu sendiri adalah semua kegiatan

yang mendasari sehingga dengan modal

sedemikian itu sudah dapat bermain sepak

Gambar 1. Latihan Dribble 20 Yards bola. Melatih tim sepak bola harus dimulai
Square
dengan mengajari setiap pemain berbagai
Berkaitan dengan sepak bola
teknik atau keterampilan dasar yang di-
prestasi maka akan banyak hal yang harus
perlukan untuk menghadapi kondisi yang
dibicarakan dan dibahas. Sepak bola juga
muncul di dalam laga yang sesungguhnya.
merupakan salah satu olahraga permainan
Sejak usia dini para pemain harus
yang sudah dimainkan sejak lama di
menguasai teknik permainan sepak bola.
berbagai negara, meskipun menggunakan
Setiap teknik yang diajarkan dikuti oleh
kata istilah yang berbeda. Semua perma-
program latihan yang konsisten dan ber-
inan itu memiliki tujuan yang sama, yaitu
kelanjutan agar teknik tersebut dapat di-
permainan yang dimainkan oleh dua tim
kuasai dan menjadi keterampilan.
dan pemain dari tiap tim berusaha mema-
Teknik dalam permainan sepak
inkan bola dan menjaga bola agar tidak
bola meliputi dua macam teknik yaitu:
direbut oleh tim lawan dan berusaha
teknik dengan bola dan tanpa bola. Teknik
memasukkan bola ke gawang lawan.
dasar bermain sepak bola yang harus
(Febrianto, dkk., 2017).
dikuasai meliputi menendang bola, meng-
Menurut Soedjono, (1980: 17)
hentikan bola, mengontrol bola, gerak tipu,
teknik dasar dalam sepak bola meliputi:
tackling, lemparan ke dalam dan teknik
menendang (kicking), menghentikan (stop-
Jurnal Olahraga Prestasi, Volume 14, Nomor 2, Juli 2018 | 153

menjaga gawang. Mengontrol bola di anta- Menurut Harsono (1998: 172)

ranya adalah menjaga dan melindungi bola kelincahan adalah kemampuan merubah

dengan kaki untuk terus dibawa ke depan arah dan posisi tubuh dengan tepat pada

disebut juga menggiring (dribbling). waktu sedang bergerak, tanpa kehilangan

Menggiring bola harus memiliki konsep keseimbangan dan kesadaran akan posisi

dasar yang dikuasai agar dapat menggiring tubuhnya. Menurut Koger (2007: 51), kon-

bola dengan baik. Pengertian Dribbling sep dasar yang harus di kuasai meliputi:

menurut Mielke (2007: 1) “adalah kete- (1) Ketika menggiring bola, usahakan bola

rampilan dasar dalam sepak bola karena agar terus berada di dekat kaki Anda, (2)

pemain harus mampu menguasai bola saat Giringlah bola dengan kepala tetap tegak,

sedang bergerak, berdiri atau bersiap, (3) Jika anda bergerak ke arah musuh, per-

melakukan operan atau tembakan.” Drib- hatikanlah pinggang dan arah kaki mereka,

ble pada permainan sepak bola juga meru- (4) Gunakan beberapa gerak tipu untuk

pakan salah satu strategi yang biasa dite- mengecoh lawan, (5) Variasikan kecepatan

rapkan. Kemampuan dribble pada seorang lari Anda, dengan mengubah-ubah kece-

pemain sepak bola memiliki tujuan untuk patan dan berbelok secara mendadak, (6)

melewati lawan, mencari kesempatan Giringlah bola menjauhi musuh Anda, (7)

memberikan bola umpan kepada teman Carilah teman satu tim yang bebas dari

dengan tepat, serta menahan bola tetap kepungan lawan agar Anda dapat mengo-

dalam penguasaan sesuai dengan keguna- per bola kepadanya. Menggiring bola tidak

annya. Salah satu faktor kondisi fisik yang hanya membawa bola menyusuri tanah dan

mendukung kemampuan seseorang dalam lurus ke depan melainkan menghadapi

melakukan dribble adalah kelincahan dan lawan yang jaraknya cukup dekat dan

kecepatan. rapat. Hal ini menuntut seorang pemain

harus memiliki kemampuan menggiring


Jurnal Olahraga Prestasi, Volume 14, Nomor 2, Juli 2018 | 154

bola dengan baik. Dribbling berguna untuk sebut sulit untuk berbelok dan bola yang

melewati lawan, mencari kesempatan terlalu jauh dengan kaki. Saat menguasai

memberi umpan kepada kawan dan untuk bola sebagian siswa cenderung menguasai

menahan bola tetap ada dalam penguasaan. bola tersebut lalu melakukan dribbling

Dribbling memerlukan ketrampilan yang tanpa memeperhatikan area sekitarnya.

baik dan dukungan dari unsur-unsur kon- Siswa ekstrakurikuler sepak bola SMA

disi fisik yang baik pula seperti keseim- Negeri 1 Pagar Dewa Kabupaten Tulang

bangan dan kelincahan dapat memberikan Bawang Barat saat berlari siswa mem-

kemampuan gerak lebih cepat. punyai kecepatan yang tinggi tetapi tidak

Berdasarkan observasi kegiatan dapat membelokan tubuhnya secara cepat

ekstrakurikuler di SMA Negeri 1 Pagar dan tepat. Sehingga tidak dapat melewati

Dewa Kabupaten Tulang Bawang Barat, lawan dan bola mudah direbut.

siswa-siswa yang mengikuti ekstrakuri- Berdasarkan uraian di atas maka

kuler sepak bola memiliki kemampuan peneliti melakukan penelitian yang berju-

yang berbeda-beda dalam menggiring dul: “pengaruh latihan dribble 20 yards

bola. Banyak siswa yang masih menggi- square terhadap kemampuan minggiring

ring bola dengan menggunakan ujung kaki bola pada siswa ekstrakurikuler sepak bola

dan jarak kaki dengan bola terlalu jauh, SMA Negeri 1 Pagar Dewa Tulang

sehingga mudah direbut lawan. Siswa Bawang Barat”.

lemah dalam penguasaaan bola sehingga

bola mudah direbut lawan. Dalam meng- METODE

giring bola siswa masih terlihat kaku. Ada Di dalam penelitian ini peneliti

sebagian siswa yang memiliki kecepatan menggunakan metode eksperimen. Desain

dalam berlari, tetapi saat menggiring bola yang digunakan dalam penelitian ini

dalam kecepatan yang tinggi, siswa ter- adalah One Group Pretest-posttest Design,
Jurnal Olahraga Prestasi, Volume 14, Nomor 2, Juli 2018 | 155

Populasi dalam penelitian ini adalah se- pengukuran adalah proses pengumpulan

luruh siswa SMA Negeri 1 Pagar Dewa data atau informasi dari suatu objek ter-

yang mengikuti ekstrakurikuler sepak bola tentu dan dalam proses pengukuran diper-

berjumlah 30 orang. lukan suatu alat ukur atau instrumen ter-

Dalam penelitian ini tes yang tentu. Tes yang akan dilakukan oleh pene-

digunakan adalah tes kemampuan menggi- liti untuk penelitian ini akan dipaparkan

ring bola (dribbling) menurut Nurhasan sebagai berikut:

(2007: 212). Instrument dalam penelitian

ini sudah baku dan dibukukan dalam buku-

nya Nurhasan (2007: 212) sehingga instru-

men tersebut sudah dikatakan valid dan

reliabel karena sudah teruji kevalidan dan

kereliabelannya, sehingga tidak perlu dila-


Gambar 2. Gambar Instrumen
kukan uji coba instrument lagi. keterampilan dribbling
(Sumber: Nurhasan, 2007: 212)
Tabel 1. Skala Penilaian Menggiring Bola
1. Tes Keterampilan Dribbiling untuk

mengukur kemampuan dribbling bola

disertai perubahan arah;

2. Alat dan bahan: Lapangan sepak bola,

cones, stopwatch, bola, meteran pan-

Teknik pengambilan data dilaksa- jang, blangko dan alat tulis.

nakan dengan tes dan pengukuran. Dengan

melalui tes dan pengukuran kita akan

memperoleh data yang objektif. Tes adalah 3. Pelaksanaan:

alat ukur yang dapat digunakan untuk

memperoleh data yang objektif, sedangkan


Jurnal Olahraga Prestasi, Volume 14, Nomor 2, Juli 2018 | 156

a. Pada aba-aba “siap” testee berdiri e. Testee dinyatakan gagal dan harus

di belakang garis start dengan bola mengulang jika menggiring bola

pada penguasaan kakinya; hanya menggunakan satu kaki saja,

b. Pada aba-aba “ya” testee mulai menggiring bola tidak melewati

menggiring bola dengan melewati bendera atau cones secara berurut-

setiap tiang bendera atau cones an dan menggunakan anggota ba-

secara berurutan sampai ia mele- dan lainnya selain kaki untuk

wati garis finish; menggiring bola;

c. Apabila ada kesalahan (ada tiang f. Penilaian yaitu diberi nilai tes

bendera atau cones yang belum adalah waktu yang dicapai yang

dilewati atau bahkan bola lepas terbaik dari dua kali kesempatan

dari kontrol kaki) maka harus yang diperoleh yang diukur dalam

diulangi tanpa menggunakan ang- satuan detik.

gota badan selain kaki di mana ke- Pelaksanaan pengumpulan data da-

salahan terjadi dan selama itu pula lam penelitian merupakan faktor penting

stopwatch tetap berjalan, sehingga karena berhubungan langsung dengan data

testee menggiring bola dengan me- yang akan digunakan dalam penelitian,

lewati tiang atau cones secara maka dalam pengumpulan data peneliti

berurutan dan dilakukan pulang melakukan langkah-langkah dalam peneli-

pergi; tian ini adalah sebagai berikut:

d. Bola digiring dengan kaki kanan 1. Tes Awal (Pre-Test)

dan kiri secara bergantian, atau Tes awal atau pre-test yaitu tes

paling tidak salah satu kaki pernah yang dilakukan pertama kali oleh pe-

menyentuh bola satu kali sentuhan; neliti dengan tujuan untuk menyama-

kan beban latihan dari masing-masing


Jurnal Olahraga Prestasi, Volume 14, Nomor 2, Juli 2018 | 157

subyek, sehingga dapat diketahui per- kan untuk menaikkan suhu tubuh

bedaan hasil yang dicapai setelah dibe- dan menghindari risiko terjadinya

rikan treatment atau perlakuan dalam cedera otot dan sendi-sendi pada

16 kali pertemuan. Sebelum melaku- peserta. Latihan yang merupakan

kan tes awal peserta diberikan waktu kegiatan pemanasan dalam pene-

untuk pemanasan. litian ini meliputi: stretching, Se-

2. Pemberian Perlakuan nam untuk kelentukan, pelemasan,

Pemberian perlakuan (treat- penguatan yang meliputi otot leher,

ment) pada eksperimen ini dilaksa- dada, lengan, pinggang, dan pema-

nakan 16 kali pertemuan, dikarenakan nasan yang dilakukan lebih dikhu-

itu dianggap sudah cukup memberikan suskan pada cabang olahraga yang

perubahan, sehingga peneliti mencoba akan dipelajari yaitu sepak bola.

mengambil tes akhir setelah latihan b. Latihan Inti

yang dilaksanakan selama 16 kali Latihan inti dilakukan oleh

pertemuan sesuai dengan batas waktu peserta yaitu latihan dribble 20

minimal latihan menurut (Bompa, yards square.

1994). Latihan ini dimulai pukul 15.00 3. Tes Akhir (Post Test)

WIB sampai selesai, latihan dilakukan Tes akhir yang digunakan da-

3 kali dalam seminggu yaitu pada hari lam penelitian ini sama dengan yang

Senin, Rabu, dan Jumat. dilakukan pada tes awal dengan tujuan

a. Pemanasan (Warming Up) untuk mengetahui hasil yang dicapai

Latihan pemanasan (Warm- oleh tiap-tiap peserta tes setelah me-

ing Up) diberikan kepada pemain laksanakan latihan. Hasil tes akhir di-

selama 15 menit, latihan ini sangat catat untuk mengetahui pengaruh dari

penting karena latihan ini dilaku- latihan tersebut.


Jurnal Olahraga Prestasi, Volume 14, Nomor 2, Juli 2018 | 158

Tabel 2. Hasil Uji Normalitas

Tabel 3. Hasil Uji Homogenitas

Uji Normalitas data yang digu- dan data tes akhir kelompok eksperimen

nakan pada penelitian ini menggunakan uji dribble 20 yards square dengan Lhitung =

liliefors dengan kriteria uji jika nilai Lhitung 0,151 < Ltabel = 0,381 yang berarti berdis-

< Ltabel, maka data tersebut berdistribusi tribusi normal.

normal. Berdasarkan hasil tes menggiring Uji Homogenitas dilakukan untuk

bola pada kelompok eksperimen dengan melihat apakah kelompok eksperimen me-

taraf signifikan 0,05 dan taraf kepercayaan miliki varians yang sama. Untuk mengeta-

95% memiliki nilai Lhitung yang lebih kecil hui variabel mana saja yang memiliki

daripada Ltabel, sehingga dapat disimpulkan varians yang sama maka uji yang dilaku-

bahwa distribusi data untuk semua variabel kan adalah dengan cara membandingkan

adalah normal. Hasil uji normalitas data varians terbesar dan varians terkecil dari

pada kelompok eksperimen tersaji pada data pretest dan posttest sehingga dipero-

tabel 2. leh nilai Fhitung dengan kriteria uji jika nilai

Dari tabel 2 dapat diketahui, data Fhitung < Ftabel maka kedua data bersifat

tes awal kelompok eksperimen dribble 20 homogen atau berasal dari varians yang

yards square dengan Lhitung = 0,151 < Ltabel sama. Ternyata pada hasil tes didapat

= 0,381 yang berarti berdistribusi normal Fhitung < Ftabel maka kedua varians tersebut
Jurnal Olahraga Prestasi, Volume 14, Nomor 2, Juli 2018 | 159

homogen. Hasil uji homogenitas data pada untuk meningkatkan kemampuan

kelompok eksperimen tersaji pada tabel 3. menggiring bola. Sampel yang diguna-

Dari tabel 3, dapat diketahui hasil kan adalah populasi anak yang meng-

uji homogenitas Kelompok eksperimen ikuti ekstrakurikuler SMA Negeri 1

dribble 20 yards square yaitu didapatkan Pagar Dewa, karena jumlah populasi

Fhitung = 1,37 < Ftabel = 3,33 yang berarti kurang dari 100, kemudian sampel

data tersebut homogen. yang digunakan adalah siswa yang ber-

jumlah 30 orang.

HASIL DAN PEMBAHASAN Berikut ini karakteristik sampel

Deskripsi Data siswa yang mengikuti ekstrakurikuler

1. Karakter Sampel SMA Negeri 1 Pagar dewa:

Data merupakan gambaran je- a. Jenis Kelamin: Pada penelitian ini

nis data yang diperlukan untuk meng- seluruh sampel berjenis kelamin

analisa data. Jenis data yang terdiri atas laki-laki;

jumlah, rata-rata, standar deviasi, dan b. Berat Badan: Berat badan siswa

varians pada kelompok eksperimen yang mengikuti ekstrakurikuler

yaitu latihan dribble 20 yards square. rata-rata 50 kg, pada usia 16-17

Jenis data tersebut digunakan untuk tahun;

menganalisa adalah uji normalitas, uji c. Tinggi Badan: Sampel pada pene-

homogenitas, dan uji hipotesis. Se- litian ini memiliki tinggi badan

hingga dapat disimpulkan bagaimana rata-rata 160 cm;

hasil perbandingan antara sebelum d. Kegiatan Olahraga: Berdasarkan

diberi perlakuan dan sesudah diberi observasi, sample pada penelitian

perlakuan, apakah perlakuan yang di- ini hanya melakukan olahraga pada

berikan dapat memberikan pengaruh saat ekstrakurikuler di sekolah pa-


Jurnal Olahraga Prestasi, Volume 14, Nomor 2, Juli 2018 | 160

da hari jumat pukul 15.00 WIB,

dikarenakan mereka dari pukul

07.00-14.00 WIB melaksanakan

kegiatan belajar mengajar, dan di

luar waktu itu mereka banyak yang

membantu orang tua bertani.

e. Hasil Tes: Berdasarkan hasil pene-


Gambar 3. Diagram Perbedaan Hasil
litian, maka dapat digambarkan Pretest dan Posttest

deskripsi data seperti pada tabel 4.


Berdasarkan diagram, didapatkan
Tabel 4. Deskripsi Data Hasil Penelitian
data, pada tes awal diperoleh jumlah 197,
Kelompok Eksperimen
rata-rata 6,57, standar deviasi 0,86 dan va-

rians 0,74, kemudian pada tes akhir meng-

alami peningkatan yang signifikan yaitu

jumlah 228, rata-rata 7,6, standar deviasi

1, dan varians 1,01.

Tabel 5. Hasil Perhitungan Uji Pengaruh


Data Post Test
Berdasarkan data dari tabel 4, di-

peroleh kemampuan menggiring bola ke-

lompok eksperimen latihan dribble 20

yards square dengan nilai rata-rata tes

awal 6,57 dan mengalami peningkatan pa-

da tes akhir dengan nilai rata-rata 7,6;

yang digambarkan dengan diagram batang

(gambar 3).
Jurnal Olahraga Prestasi, Volume 14, Nomor 2, Juli 2018 | 161

Pengujian Hipotesis dengan jumlah sampel sebanyak 30. Pe-

Berdasarkan hasil uji normalitas nelitian tersebut diperoleh hasil yang me-

dan uji homogenitas pada kelompok sam- nunjukan bahwa terdapat pengaruh yang

pel baik tes awal maupun tes akhir maka signifikan dari latihan dribble 20 yards

dilakukan uji pengaruh untuk mengetahui square terhadap kemampuan menggiring

pengaruh perlakuan pada kelompok sam- bola pada siswa ekstrakurikuler SMA

pel terhadap kemampuan menggiring bola, Negeri 1 Pagar Dewa. Saat menggiring,

dapat dilihat pada tabel 5. dibutuhkan kecepatan dan kelincahan serta

Berdasarkan hasil perhitungan di- konsentrasi yang baik untuk menggiring

peroleh nilai thitung = 8,48 > ttabel = 2,045 bola agar hasilnya dapat maksimal.

untuk ᾳ 5% dengan dk= 29, yang berarti Menggiring bola merupakan teknik

ada pengaruh data hasil pretest dan hasil dasar dengan bola yang sering digunakan

posttest kelompok eksperimen. Dengan dalam permainan sepak bola. Harsono

Demikian dapat disimpulkan ada pengaruh (1988: 204), menjelaskan bahwa: “Kom-

yang signifikan dari latihan dribble 20 ponen fisik yang diperlukan dalam cabang

yards square terhadap kemampuan meng- olahraga sepak bola antara lain; kekuatan

giring bola pada siswa ekstrakurikuler otot, daya tahan otot, fleksibilitas, kelin-

sepak bola SMA Negeri 1 Pagar Dewa cahan, koordinasi dan power.” Menurut

Kabupaten Tulang Bawang Barat. Sucipto, (2000: 28), “pada dasarnya meng-

Pembahasan giring bola adalah menendang terputus-

Hasil penelitian yang dilakukan pe- putus atau pelan-pelan, oleh karena itu

neliti membahas tentang pengaruh latihan bagian kaki yang dipergunakan dalam

dribble 20 yards square terhadap kemam- menggiring bola sama dengan bagian kaki

puan menggiring bola pada siswa ekstra- yang dipergunakan untuk menendang

kurikuler SMA Negeri 1 Pagar Dewa bola.” Semua bentuk menggiring bola
Jurnal Olahraga Prestasi, Volume 14, Nomor 2, Juli 2018 | 162

yang efektif didasarkan pada kombinasi menggiring, dikarenakan latihan dribble

keempat kemampuan adalah: (1) kemam- 20 yards square harus lebih fokus pada

puan mengontrol bola/penguasaan bola, bola yang berada di kaki agar saat mela-

(2) kemampuan melakukan gerak tipu, (3) kukannya bola tidak lepas dari penguasaan

kemampuan mengubah arah, dan (4) ke- pemain, dikarenakan untuk dapat mengha-

mampuan mengubah kecepatan. silkan kecepatan menggiring yang cepat.

Berdasarkan pengujian hipotesis Selain itu juga dipengaruhi faktor antara

ternyata ada pengaruh yang signifikan lain penguasaaan teknik dasar menggiring

antara latihan dribble 20 yards square bola, sikap badan saat menggiring, dan

terhadap kemampuan menggiring bola, perkenaan kaki dengan bola.

pada penelitian ini menunjukan bahwa

latihan dribble 20 yards square membe- KESIMPULAN

rikan pengaruh terhadap kemampuan Berdasarkan analisis hasil peneli-

menggiring bola dalam sepak bola. La- tian dan pembahasan, dapat disimpulkan

tihan dribble 20 yards square merupakan bahwa ada pengaruh yang signifikan

suatu bentuk latihan yang digunakan untuk latihan dribble 20 yards square terhadap

meningkatkan kecepatan dan kelincahan kemampuan menggiring bola pada siswa

saat menggiring. Latihan ini sangat baik ekstrakurikuler sepak bola SMA Negeri 1

dilakukan untuk menunjang pelaksanaan Pagar Dewa Kabupaten Tulang Bawang

teknik dasar suatu cabang olahraga khu- Barat.

susnya pada cabang sepak bola yang salah Saran

satu faktor pentingnya adalah kemampuan 1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat

menggiring bola. dijadikan referensi sebagai alternatif

Latihan dribble 20 yards square untuk meningkatkan kemampuan

sangat efektif meningkatkan kemampuan menggiring sepak bola khususnya pada


Jurnal Olahraga Prestasi, Volume 14, Nomor 2, Juli 2018 | 163

para siswa SMA Negeri 1 Pagar Dewa Gardasevic, J., & Bjelica, D. (2008). The
effect of the training in the
Kabupaten Tulang Bawang Barat. preparation period on the
dribbling speed with fifteen years
2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat old football players: strength and
conditioning journal, vol. 20.
memberikan kontribusi untuk me-
Gusnanda, M. (2013). Pengaruh latihan
ngembangkan ilmu pengetahuan olah- mengiring bola cone ke cone
terhadap kelincahan mengiring
raga (IPTEKOR) khususnya dalam bola (dribbling) pada permainan
bola kaki siswa ekstrakurikuler
meningkatkan kemampuan menggiring SMA 2 Kampar: Universitas Riau.

sepak bola. Harsono. (1988). Coaching dan aspek-


aspek psikologis dalam olahraga.
3. Agar hasil penelitian lebih komperhensif Jakarta: CV. Tambak Kusuma.
Koger, Robert. (2007). Latihan dasar
maka sebaiknya jumlah sampel ditam- andal sepak bola remaja. Klaten:
Macanan Jaya Cemerlang.
bah dan bentuk latihan ditambah pula.
Lutan, Rusli. (1988). Belajar keterampilan
motorik, pengamat teori dan
metode. Jakarta: Depdikbud Dirjen
DAFTAR PUSTAKA dikti PPLPTK.
Arikunto, Suharsimi, (1998). Prosedur Luxbacher, Joseph A. (1997). Sepak bola
penelitian suatu pendekatan taktik & teknik bermain. Jakarta:
praktek. Jakarta: PT Rineka Cipta. PT Raja Grafindo Persada.
Abid, Wan Muhlish El, dkk. (2013). Nenggala, Asep Kurnia. (2006).
Pengaruh latihan sasaran Pendidikan jasmani, kesehatan,
menggunakan ban bekas terhadap dan olahraga kelas vii. Jakarta:
hasil shooting permainan sepak Grafindo Media Pratama.
bola Siswa Hidayatul Muhsinin.
UNTAN. Vol 2. Paturisi, Ahmad. (2012). Managemen
Bompa, Tudor O. (1983). Theory and pendidikan jasmani dan olahraga.
methodology of training. Dubud: Jakarta: Rineka Cipta.
Kendall/Hunt Compani. Plainos, C., et al. (2011). Comparison of
two different training methods for
Febrianto, Ferry dan Arif Bulqini. (2017). improving dribbling and kicking
Analisis teknik dasar permainan skills of young football players.
sepak bola klub Sinar Harapan The sport journal, vol. 14.
Tulangan Sidoarjo Pada Liga 3 Sugiyono. (2015). Metode pendidikan
Regional Jatim. UNESA. Vol.2 pendekatan penelitian kuantitatif
No.1. kualitatif dan r&d. Bandung.
Alfabeta. 15 No. 5.

Anda mungkin juga menyukai