PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sepakbola merupakan salah satu cabang olahraga yang sangat populer dan
digemari oleh sebagian besar lapisan masyarakat diseluruh penjuru dunia. Olahraga ini
semakin diminati oleh banyak orang karena dapat dinikmati serta dimainkan oleh anak-
anak hingga orang dewasa. Salah satu daya tarik dari permainan ini terletakpada
Menurut Ngolo & Abdul (2018), keterampilan yang paling utama adalah
dengan berbagai anggota badan, melindungi bola dan menggiring bola (dribling).
Berbagai alasan dan tujuan orang untuk menggeluti olahraga ini ada yang hanya
sebagai olahraga rekreasi, untuk meningkatkan kebugaran jasmani bahkan sampai pada
tujuan untuk mencapai prestasi dan mengharumkan nama bangsa. Hingga sekarang
permainan sepakbola terus berkembang dengan pesat dan semakin banyak orang yang
memainkan olahraga ini hingga ke berbagai benua dan di beberapa kawasan yang ada di
dunia ini. Hal ini dapat dilihat dari sebuah data yang terkumpul yang menyatakan
bahwa, lebih dari 200 juta orang di seluruh kawasan dunia ini memainkan permainan
sendirisupaya tidak kemasukkan bola, dan kelompok yang paling banyak memasukkan
bola keluar sebagai pemenang (Jasmani & Olahraga, 2017). Seseorang yang memiliki
postur tubuh yang ideal akan memiliki sudut gerakan yang lebih luas yang dapat
berpengaruh terhadap power yang dihasilkan ketika menendang bola, bila dibandingkan
dengan orang memiliki tinggi badan yang tidak ideal (Basri, 2019).
adalah teknik dasar yang dimiliki oleh pemain tersebut. Berbicara tentang teknik dasar
dalam permainan sepakbola, menurut Ginanjar (2015) bahwa teknik dasar sepakbola
adalah salahsatu diantaranya yakni kemampuan Menendang bola (Kicking the ball),
kondisi fisik yang dimiliki oleh pemain dalam hal ini kaki sebagai anggota tubuh yang
memindahkan bola dari suatu tempat ke tempat yang lain dengan menggunakan kaki
atau bagian kaki yang memerlukan kekuatan yang besar guna menciptakan hasil
tendangan yang maksimal. Adapun kekuatan yang dimaksud adalah Kekuatan otot
tungkai yang juga dikenal dengan istilah tenaga eksplosif, yang sangat diperlukan dalam
berbagai cabang olahraga. Hakekatnya bahwa kekuatan tungkai merupakan salah satu
komponen kondisi fisik, dimana kekuatan dan kecepatan otot dikombinasikan dalam
satu pola gerak. Ginanjar et al ( 2015) mengemukakan bahwa: “power lebih diperlukan,
dan boleh dikatakan oleh semua cabang olahraga, oleh karena dalam power kecuali ada
body) yang tersusun oleh tulang paha atau tungkai atas, tulang tempurung lutut, tulang
kering, tulang betis, tulang pangkal kaki, tulang tapak kaki, dan tulang jari-jari kaki.
Fungsinya sebagai penahan beban anggota tubuh bagian atas (upper body) dan segala
bentuk gerakan ambulasi. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Ahmadi (2014)
menyatakan bahwa terdapat hasil yang signifikan antara hubungan kekuatan betis
sangat populer dan banyak diminati oleh para pelajar, mahasiswa, maupun
kalangan masyarakat. Hal ini juga terlihat seringnya diadakan turnamen di setiap
Salahsatu Klub Sepakbola tersebut adalah Klub yang bernama 3BP yakni klub
sepakbola yang aktif dalam mengikuti turnamen sepakbola di wilayah Sulawesi Selatan
dan kota Makassar pada khususnya yang mempunyai jumlah pemain yang aktif dan
mempunyai usia pada kategori dewasa yang terbilang cukup matang dalam usia
persepakbolaan.
Tallu Batu Papan Football Club (disingkat 3BP FC) adalah sebuah tim sepak
bola Indonesia yang berbasis di Makassar, Sulawesi Selatan, Indonesia, yang dikenal
merupakan salah satu tim kuat di Kabupaten Enrekang dan telah terdaftar sebagai salah
satu TIM yang disetujui sebagai anggota PSSI Kabupaten Enrekang. 3BP FC
merupakan tim dengan catatan prestasi daerah, dengan beberapa juara turnament baik di
level Kabupaten maupun partisipan di level Provinsi. 3BP FC adalah tim muda yang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
tentang hal-hal yang hendak diperoleh, dan hasil yang diperoleh melalui penelitian
ini.Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diambil dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut :
2. Dapat dijadikan masukan bagi pemain dan pelatih sepak bola guna meningkatkan
kekuatan betis dalam hal ini lingkar betis dalam kemampuan menendang bola.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Pengertian Sepakbola
orang pemain (Supriadi, 2015). Menurut Irianto (2011) sepakbola adalah permainan
yang dilakukan dengan cara menyepak bola, bola disepak kian kemari untuk
kemasukan.
tim beranggotakan 11 orang. Dua tim yang masing-masing terdiri dari 11 orang
Tim yang mencetak lebih banyak gol adalah sang pemenang (biasanya dalam jangka
waktu 90 menit, tetapi ada cara lainnya untuk menentukan pemenang jika hasilnya
seri) akan diadakan pertambahan waktu 2x15 menit dan apabila dalam pertambahan
waktu hasilnya masih seri akan diadakan adu penalti yang setiap timnya akan
diberikan lima kali kesempatan untuk menendang bola ke arah gawang dari titik
penalti yang berada di dalam daerah kiper hingga hasilnya bisa ditentukan (Utama et
al., 2017). Peraturan terpenting dalam mencapai tujuan ini adalah para pemain
(kecuali penjaga gawang) tidak boleh menyentuh bola dengan tangan mereka selama
dengan jalan menyepak bola, yang mempunyai tujuan untuk memasukan bola
kegawang lawan dan mempertahankan gawang tersebut agar tidak kemasukan bola,
anggota badan kecuali tangan dan lengan, hanya penjaga gawang diperbolehkan
memainkan bola dengan kaki dan tangan.Dari pendapatdi atas tentang penjelasan
sepakbola maka dapat disimpulkan bahwa sepakbola adalah suatu permainan beregu
yang dimainkan masing-masing regunya terdiri dari sebelas orang pemain termasuk
seorang penjaga gawang yang dimainkan dengan tungkai, dada, kepalakecuali pejaga
(heading), (5) Merampas (tackling), (6) Lemparan ke dalam (throw-in), (7) Menjaga
2011):
yang menyangkut cara berlari, cara melompat, dan cara gerak tipu badan.
2) Teknik dengan bola Teknik dengan bola diantaranya: (a) Teknik menendang
bola, (b) Teknik menahan bola, (c) Teknik menggiring bola, (d) Teknik gerak
tipu dengan bola, (e) Teknik menyundul bola, (f) Teknik merampas bola, (g)
Menendang merupakan suatu usaha untuk memindahkan bola dari suatu tempat ke
tempat yang lain dengan menggunakan kaki atau bagian kaki (Indra & Marheni,
2020). Menendang bola dapat dilakukan dalam keadaan bola diam, menggelinding
adalah tendangan dengan jarak 16.5 meter, penulis memilih menendang bola dalam
keadaan diam. Untuk dapat menendang bola dengan baik, pemain harus
memperhatikan beberapa prinsip dasar menendang bola dalam keadaan diam, dalam
penelitian ini adalah bola ditempatkan pada suatu titik dan ditendang dengan
menggunakan kura-kura bagian dalam. Teknik tendangan atau perkenaan bola pada
kaki pada saat menendang dalam sepakbola ada tujuh, yaitu (Indra & Marheni,
2020):
(1) Menendang dengan kaki sebelah dalam, (2) Menendang dengan kura-kura kaki
penuh, (3) Menendang dengan kura-kura kaki bagian dalam, (4) Menendang
dengan kura-kura kaki bagian luar, (5) Menendang dengan tumit, (6) Menendang
dengan ujung sepatu, (7) Menendang dengan paha (Sukatamsi, 1984: 40).
Dalam menendang ada banyak hal yang dapat diperhatikan baik dari segi
Dalam hal ini faktor yang mendukung untuk ketiga hal tersebut teknik dan latihan
merupakan teknik yang paling banyak digunakan. Seorang pemain yang tidak
menguasai teknik menendang dengan baik, pemain tersebut tidak akan menjadi
pemain yang baik, dan kesebelasan yang baik adalah suatu kesebelasan yang semua
pemainnya menguasai teknik menendang bola dengan baik (Sukatamsi, 1984: 44).
Menembak bola (shooting) adalah tendangan kearah gawang dengan tujuan untuk
bola.
5) Perkenaan bola adalah pada punggung kaki bagian dalam juga dapat
sasaran
Adapun bagian kaki yang digunakan untuk shootingadalah mengunakan kaki bagian
samping bola dengan ujung kaki menghadap ke sasaran dan lutut sedikit di
tekuk.
sasaran.
bola.
4) Perkenaan kaki pada bola tepat pada pungung kaki penuh dan tepat pada
ditegangkan.
terhadap bola yang bergerak menggulir di atas tanah atau terhadap bola yang
memantul. Ada lima dasar yang perlu diperhatikan dalam melakukan teknik shooting
Menurut Soedjono (1985: 63), bahwa sikap pribadi pemain merupakan faktor
utama yang dapat mendukung atau menunjang keberhasilan dalam menembak bola
atau shooting. Faktor ketepatan tendangan ke arah gawang dalam menembak bola
juga harus lebih diutamakan dari pada kekuatan tendangan. Adapun teknik atau
sasaran yang dapat membantu keberhasilan dalam ketepatan menembak bola kearah
gawang ada dua macam, yaitu: (1) Menembak bola dengan posisi bola rendah atau
menyusur tanah dan (2) Menembak bola dengan posisi bola dijauhkan dari penjaga
gawang.Untuk dapat menendang bola dengan baik pemain harus menguasai teknik
dengan baik dimana tempat perkenaan bola dengan kaki tumpu yang tepat, yaitu kaki
tumpu diletakkan di samping belakang bola, kaki yang untuk menendang diayun dari
belakang perkenaan bagian kaki adalah batas antara kaki depan dengan kaki bagian
dalam, tangan direntangkan untuk keseimbangan dan pandangan mata terarah pada
bola, setelah tendangan kaki tendang harus mengikuti gerakan atau follow through
dengan sesekali memantul pada tanah, tendangan melambung atau yang biasa disebut
tendangan jarak jauh (Sarumpaet, 1992: 24). Tendangan jarak jauh adalah tendangan
yang dilakukan agar menghasilkan tendangan yang jauh. Tendangan ini dapat
berfungsi untuk: (1) memberikan operan kepada teman, (2) menembakkan bola ke
arah mulut gawang agar tercipta gol, (3) untuk menyapu bola atau membersihkan
daerah pertahanan dari serangan lawan yang biasanya dilakukan oleh pemain
bebas, tendangan sudut, sementara tendangan jarak pendek bisa berfungsi sebagai
tendangan untuk mengoper kepada kawan dalam jarak dekat, dan tendangan
mencapai jarak yang jauh lebih tepat apabila menendangnya dengan menggunakan
kura-kura kaki bagian dalam, karena akan menghasilkan tendangan bola yang
membentuk lintasan parabol akibatnya jarak yang akan ditempuh oleh bola menjadi
menendang bola adalah letak kaki tumpu, bagian perkenaan bola, sikap badan, kaki
yang menendang bola dan pandangan mata. Adapun menurut Sukatamsi, (1994: 48)
1) Letak kaki
Tumpu Kaki tumpu adalah kaki yang menumpu pada tanah pada persiapan
akan menendang bola dan kaki tumpu merupakan letak titik berat badan, posisi
kaki atau di mana harus meletakkan kaki tumpu terhadap bola, posisi kaki tumpu
terhadap letak bola akan menentukanarah lintasan bola dan tinggi rendahnya
belakang samping bola dengan jarak 25-30 cm, (b) Arah kaki tumpu membuat
menendang bola. (a) kaki yang menendang bola diangkat ke belakang kemudian
diayunkan ke depan ke arah sasaran. Hingga kura-kura kaki bagian dalam tepat
mengenai tengah bagian bawah bola, (b) Gerak kaki yang menendang
dilanjutkan ke depan, (c) Bagian bola yang ditendang: Bagian bola merupakan
bagian bola di sebelah mana yang akan ditendang. Ini akan menentukan arah
badan pada waktu menendang bola sangat dipengaruhi oleh posisi atau
letak kaki tumpu terhadap bola. Posisi kaki tumpu tepat di samping bola dan
sikap badan akan sedikit condong ke depan, sikap badan ini untuk tendangan
bola mengalir rendah atau sedikit melambung sedang. Bila posisi kaki berada
maka hasil tendangannya melambung tinggi. (a) pada waktu kaki yang
menendang bola diayunkan ke belakang, (b) badan condong ke depan, (c) pada
waktu menendang bola karena posisi kaki tumpu berada di samping belakang
bola, (d) sikap badan bergerak ke belakang untuk memberi dorongan kaki yang
menendang ke depan.
Selain menguasai teknik dasar yang benar pemain sepakbola juga harus
mempunyai kondisi fisik yang baik, dalam meningkatkan kondisi fisik maka perlu
dilatihkan beberapa kondisi fisik, sedangkan unsur kondisi fisik umum meliputi
kondisi fisik khusus mencakup stamina, daya ledak, reaksi, koordinasi, ketepatan,
Kekuatan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam unjuk kerja
dan sangat menentukan kualitas kondisi fisik seseorang dan sangat dibutuhkan
dihampir semua cabang olahraga, kekuatan adalah kemampuan dari otot atau
sangat penting guna meningkatkan kondisi fisik secara keseluruhan. Hal ini
disebabkan karena: (1) kekuatan merupakan daya penggerak setiap aktivitas, (2)
kemungkinan cidera, dan (3) kekuatan dapat mendukung kemampuan kondisi fisik
yang lebih efisien, meskipun banyak aktivitas olahraga yang lebih memerlukan
tersebut tetap dikombinasikan dengan faktor kekuatan agar memperoleh hasil yang
baik.
Menurut Suharno (1981: 25) kekuatan ada tigamacam yaitu: kekuatan maksimal,
kekuatan daya ledak, dan power endurance (kuat dan tahan lama).
b.Kekuatan daya ledak adalah kemampuan sebuah otot atau segerombolan otot
untuk mengatasi tahanan beban dengan kecepatan tinggi dalam satu gerakan
yang utuh.
c.Power endurance (kuat dan tahan lama) adalah kemampuan tahan lamanya
kondisi fisik kekuatan otot tungkai. Dengan kata lain untuk mencapai tendangan
harus ada unsur kondisi fisik terutama kekuatan otot tungkai yang digunakan untuk
mengangkat paha dan menolak pada saat menendangbola. Kekuatan otot tungkai
karena frekuensi langkah adalah perkalian antara kekuatan otot tungkai dan
kecepatan otot dalam melangkah. Kekuatan otot tungkai ini digunakan saat lari
menggiring bola, dan menendang bola, dengan otot tungkai yang kuat maka
tendangan akan semakin kuat. Seorang pemain sepakbola harus memiliki kaki yang
kuat, pergelangan kaki yang kuat, lutut yang kuat dan tungkai yang kuat agar dapat
memikul badan yang berat. Dalam pencapaian kecepatan tendangan bola, kekuatan
postur tubuh, yang meliputi: (a) ukuran tinggi badan dan panjang tubuh, (b) ukuran
besar, lebar dan berat tubuh, (c) samato type, (bentuk tubuh: endomorphy,
Besar kecilnya otot benar-benar berpengaruh terhadap kekuatan otot. Para ahli
fisiologi berpendapat bahwa pembesaran otot itu disebabkan oleh bertambah luasnya
serabut otot akibat suatu latihan. Makin besar serabut-serabut otot seseorang,makin
kuat pula otot tersebut (Sajoto, 1988: 111). Kekuatan atau strength komponen
kondisi fisik yang menyangkut masalah kemampuan seorang atlet pada saat
mempergunakan otot-ototnya, menerima bebandalam waktu kerja tertentu (Sajoto,
1988: 58). Menurut Harsono (1988: 176) kekuatan adalah kemampuan otot untuk
Indonesia (1996: 973) tungkai adalah “kaki (seluruh kaki dari pangkal paha ke
bawah)”. Kekuatan otot yang dimaksud penulis yaitu kemampuan otot tungkai untuk
Kekuatan ada beberapa macam, diantaranya menurut Bompa (1994: 35) adalah;
(1) kekuatan umum, (2) kekuatan khusus, (3) kekuatan maksimal, (4)kekuatan
ketahanan (ketahanan otot), (5) kekuatan kecepatan, (6) kekuatan absolut, (7)
Untuk meningkatkan kekuatan otot, latihan yang sering digunakan pelatih adalah
latihan yang lain. Weight training adalah bentuk latihan yang bertujuan
mengembangkan dan memperkuat. Ini berarti otot yang mempunyai volume besar
struktural otot itu, khususnya volume. Telah diketahui bahwa kekuatan otot
B. Kerangka Berpikir
Berdasarkan tinjauan pustaka, maka kerangka berpikir dalam penelitian ini dapat
sepakbola.
2. Jika pemain sepakbola memiliki lingkar betis yang baik, maka akan
sepakbola.
C. Hipotesis
kebenaranya harus diuji secara empirik. Adapun hipotesis dalam penelitian ini:
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
atau berbagai variabel penelitian menurut kejadian sebagaimana adanya yang dapat
dipotret, diwawancara, diobservasi, serta yang dapat diungkapkan melalui bahan-bahan
1. Waktu Penelitian
bulan...tahun 2021
2. Tempat Penelitian
C. Desain Penelitian
Desain penelitian sebagai rancangan atau gambaran yang dijadikan sebaga acuan
dalam melakukan suatu penelitian. Penelitian ini adalah jenis penelitian yang bersifat
deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara lingkar betis
Y
X1
Keterangan:
X : Lingkar Betis
Y : Kemampuan menendang pada permainan sepakbola
D. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi merupakan suatu kumpulan atau kelompok individu yang dapat diamati
oleh anggota populasi itu sendiri atau bagi orang yang memiliki perhatian denganya.
wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan
kauntitas serta karasteristik tertentu yang ditetepkan oleh peneliti untuk dipelajari
dan kemudian ditarik kesimpulan”. Dengan uraian tersebut, maka populasi adalah
keseluruhan individu atau objek yang ingin di teliti. Adapun yang dijadikan populasi
2. Sampel
Penelitian ini tidak selamanya mutlak harus meneliti jumlah keseluruhan obyek yang
ada (populasi) melainkan dapat pula mengambil sebagian dari populasi yang ada.
Dengan kata lain bahwa yang dimaksudkan yaitu sampel. Sampel secara sederhana di
artikan sebagai bagian dan populasi yang menjadi sumber data yang sebenarnya dalam
(1996:117) bahwa: “Sampel adalah sebahagian atau wakil dari populasi yang di teliti”.
Alasan dan penggunaan sampel adalah keterbatasan waktu, tenaga dan banyaknya
populasi. Karena jumlah populasi dalam penelitian ini relatif banyak, maka peneliti
E. Definisi Operasional
terlibat dalam penelitian ini, maka variabel-variabel tersebut perlu didefinisikan sebagai
berikut:
1. Lingkar Betis yang dimaksud dalam penelitian ini adalah diameter lingkar betis
tendangan.
F. Prosedur Penelitian
Dalam prosedur penelitian ini ada beberapa tahapan yang dilakukan oleh peneliti,
diantaranya :
Tahap awal penelitian dimulai dari penyusunan proposal penelitian dan ujian
proposa
Tahap penarikan kesimpulan dilakukan sesuai dengan hasil olah data sebelumnya.
c. Pelaksanaan tes :
1). Pemain baring terlentang di lantai, kemudian posisi kaki ditekuk keatas
menempatkan pita ukur pada betis, posisi pita ukur berada di titik 0 cm lalu
ditahan kemudian sisa dari pita ukur ditarik secara melingkar pada bagian betis
d. Penilaian :
Hasil yang di catat adalah hasil ukuran lingkar betis yang dilakukan dalam
sesuai dengan presensi sampai semua siswa melakukan 5 kali tendangan, kemudian
kesempatan kedua siswa melakukan 5 kali tendangan berikutnya. Hasil tes dicatat sesuai
1). Pemain baring terlentang di lantai, kemudian posisi kaki ditekuk keatas
menempatkan pita ukur pada betis, posisi pita ukur berada di titik 0 cm lalu
ditahan kemudian sisa dari pita ukur ditarik secara melingkar pada bagian betis
sesuai dengan presensi sampai semua siswa melakukan 5 kali tendangan, kemudian
kesempatan kedua siswa melakukan 5 kali tendangan berikutnya. Hasil tes dicatat sesuai
H. Instrumen Penelitian
c. Pelaksanaan tes :
1). Pemain baring terlentang di lantai, kemudian posisi kaki ditekuk keatas
menempatkan pita ukur pada betis, posisi pita ukur berada di titik 0 cm lalu
ditahan kemudian sisa dari pita ukur ditarik secara melingkar pada bagian betis
d. Penilaian :
Hasil yang di catat adalah hasil ukuran lingkar betis yang dilakukan dalam
sesuai dengan presensi sampai semua siswa melakukan 5 kali tendangan, kemudian
kesempatan kedua siswa melakukan 5 kali tendangan berikutnya. Hasil tes dicatat sesuai
I. Keabsahan Data
Uji keabsahan data kuantitatif menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas, yang
digunakan untuk menguji daftar pertanyaan untuk melihat pertanyaan dalam kuesioner
yang diisi responden sudah layak atau belum yang digunakan untuk mengambil data.
Data yang terkumpul tersebut perlu dianalisis secara statistik deskriptif maupun
umum tentang data yang meliputi rata-rata, standar deviasi nilai minimun dan
nilai maximun.
analisis komputer pada program SPSS versi 15.00 dengan taraf signifikan 95%
atau = 0.
DAFTAR PUSTAKA
Ginanjar, M., Yusup, U., & Hermanu, E. (2015). Tingkat kejenuhan atlet
usia dini dalam latihan keterampilan teknik dasar menggunakan
metode drill pada cabang olahraga sepak bola. Jurnal Kepelatihan
Olahraga, 7(1), 86–98.
https://ejournal.upi.edu/index.php/JKO/article/view/16293/9140
Nasution, A. (2018). Survei Teknik Dasar Berman Sepak Bola Pada Siswa
Smkt Somba Opu Kabupaten Gowa. Ilmu Keolahrgaan, 1–10.