Abstract: This study aimed to create a hand football game model that could be
used as a guide. 1) create hand football game model game in learning phisical
education, sport and health for fifth grade of elementary school student. 2) find out
the effectiiveness in the hand football game phisical education, sport and health
subject for elementry school students in fifith grade. 3) find out the excitement in
the hand football game subject for elementary school students in fifith grade. The
research planning consisted of some steps they were. 1 )analyse, 2) develop
product, 3) expert validation, 4) field trials, 5) product revision. The result of this
study was the hand football game as one of the big ball game lesson. Phisical
education, sport and health that is suitable to the characteristics of elementary
school students. The hand football game hand giver effective influence on the
students in learning. The acceptance of hand foot ball game previewed three
aspects they were cognitive. Psychomotor, and affective.
Key word: Soccer Hand Ball Playing
BT
10 m
SB
Gambar 1. Lapangan Sepakbola Tangan
(Sumber: Design Penelitia, 2019)
Keterangan : : Tim 1
: Tim 2
: Gawang bergerak Tim 1
: Gawang bergerak Tim 2
P : 20 - 30 Meter
L : 10 - 20 Meter
5. Bola 6. Gawang
Bola yang digunakan dalam Gawang yang digunakan dalam
permainan sepakbola tangan adalah permainan sepakbola adalah siswa,
bola multifungsi yang dapat yaitu dua orang siswa yang
dimainkan dalam pembelajaran bola bergandengan tangan membentuk
besar, yaitu pada permainan gawang. Gawang dapat bergerak ke
sepakbola dan bola tangan. kanan dan ke kiri untuk memudahkan
1) Keliling bola adalah 56-60 timnya dalam mencetak skor. Tinggi
cm dan lebar gawang sesuai dengan
2) Berat bola adalah 0,05 kg tinggi badan dan panjang tangan dari
3) Pantulan bola antara 65-70 siswa.
cm dari permukaan lantai 7. Jumlah Pemain
4) Bahan bola adalah dari karet Jumlah pemain dalam permainan
yang lembut. sepakbola tangan adalah 6 sampai 10
4|JPJK R, p-I SS N: 2 25 2- 81 48 , e-IS SN :2 5 79 -4 6 04
Jurnal Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi(Penjaskesrek)
Volume 6, Nomor 2, Juli 2019
11) Bola keluar lapangan jika seluruh diantara dua rentangan tangan
bola menggelinding atau terbang siswa yang berdiri.
melewati garis permainan Bola masuk ke gawang dinyatakan sah
12) Lemparan kedalam dilakukan apabila bola sebelum masuk gawang sudah
sesuai dengan daerah permainan terlebih dahulu menyentuh pemain, tapi jika
13) Lemparan kedalam menggunakan bola belum menyentuh satu pemainpun maka
kaki jika bola keluar di daerah gol tidak disahkan.
permainan sepakbola METODE PENELITIAN
14) Lemparan kedalam dilakukan Penelitian dan Pengembangan
dengan tangan apabila bola keluar biasanya disebut pengembangan berbasis
di daerah permainan bola tangan penelitian (research-based development).
15) Jika bola keluar lapangan, waktu Penelitian ini merupakan penelitian
yang diberikan untuk memulai pengembangan model modifikasi permainan
pertandingan lagi adalah 3 detik bola besar. Menurut Nana Syaodih (2012:
16) Harus ada distance play (jarak 164)menjelaskan bahwa penelitian dan
pemain dengan bola yang akan pengembangan adalah suatu proses atau
dimulai lagi saat terjadi lemparan langkah-langkah untuk mengembangkan
kedalam) agar permainan lebih suatu produk atau menyempurnakan produk
efektif, jarak distance play adalah yang telah ada, yang dapat dipertanggung
2,5 meter sampai 3 meter dari jawabkan.
bola. Prosedur atau langkah-langkah
17) Mencetak skor bisa dilakukan penelitian dan pengembangan tidak harus
dengan tangan maupun kaki menggunakan langkah-langkah baku yang
sesuai dengan daerah permainan harus diikuti, tetapi setiap pengembangan
18) Jika pemain berada dalam daerah dapat memilih dan menentukan langkah yang
permainan bola tangan maka paling tepat bagi penelitiannya berdasarkan
mencetak skor harus kondisi dan kendala yang dihadapinya.
menggunakan tangan/dilempar Proseduratau langkah-langkah yang
19) Jika pemain berada di daerah digunakan dalam penelitian ini
permainan sepakbola maka harus menggunakan lima langkah atau prosedur
mencetak skor dengan yang utama, yaitu :
menggunakan kaki/ditendang 1. Melakukan analisis yang akan
20) Bola dikatakan masuk bila dikembangkan
melewati gawang yang berada 2. Mengembangkan Produk
3. Validasi Ahli
6|JPJK R, p-I SS N: 2 25 2- 81 48 , e-IS SN :2 5 79 -4 6 04
Jurnal Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi(Penjaskesrek)
Volume 6, Nomor 2, Juli 2019
Hasil penghitungan denyut nadi di atas, dengan cara membagi jumlah total jawaban
menunjukkan bahwa rata-rata denyut nadi dengan jumlah total keseluruhan responden
sebelum pembelajaran adalah 72,46 dan yang telah dijumlahkan, kemudian dikalikan
rata-rata denyut nadi sesudah pembelajaran dengan 100%. Dari perhitungan tersebut
adalah 133,16 Jadi rata-rata kenaikan denyut dapat diketahui persentase setiap aspek
nadinya adalah 60,7%. kognitif, afektif, dan psikomotor.
Data Aspek Kognitif, Afektif, dan Berikut adalah hasil persentase dari
Psikomotor aspek kognitif, psikomotor, dan afektif siswa
Persentase setiap faktor dicari untuk SD kelas V:
menghitung hasil faktornya yang dilakukan
Tabel 15. Persentase Aspek Kognitif, Psikmotor, dan Afektif
Aspek Kriteria Frekuensi
Kategori
Ranah Persentase Jumlah Siswa Persentase
76% - 100% Baik 53 91%
56% - 75% Cukup Baik 6 8%
Kognitif
41% - 55% Kurang Baik 1 1%
< 40% Tidak Baik 0 0%
Jumlah 60 100%
76% - 100% Baik 18 24%
56% - 75% Cukup Baik 39 72%
Psikomotor
41% - 55% Kurang Baik 2 3%
< 40% Tidak Baik 1 1%
Jumlah 60 100%
76% - 100% Baik 46 81%
56% - 75% Cukup Baik 12 16%
Afektif
41% - 55% Kurang Baik 0 0%
< 40% Tidak Baik 2 3%
Jumlah 60 100%
Suzi Lestari1
1
Dosen STKIP Melawi (Kampus Entikong)
Jln. Kuari Yayasan Lintas Batas Kecamatan Entikong Kabupaten Sanggau
Email: Suzysuzy636@gmail.com
Abstract : This study sets the norm or parameter of advanced athlete volleyball
technique skills. This study uses a normative survey method that is research by
conducting a survey or data collection then the data obtained is used to create
norms or parameters. Data collection and analysis in this study was carried out by
survey and several methods of data analysis such as T-scores, percentiles and then
normalizing into 5 categories. The results of the discussion of this study resulted in
the conversion of raw scores into t scores of each test item used as a skill change
score (total). Then the data is processed into percentiles, which are 10th, 20th,
30th, 40th, 50th, 60th, 70th, 80th and 90th percentiles. Next, develop norms that
support advanced athletes in the province of West Kalimantan covering services,
passing below, smash, set up and total skills by dividing into 5 categories, which
are less with criteria <20%, less with criteria 20% - 40%, enough with criteria 40%
- 60%, good criteria with 60% - 80% and good once with a criterion of ≥80%.
Keyword : assessment norms, technical skills, volleyball, advanced athletes.
P embangunan
dilaksanakan
di
secara
Indonesia telah
berkesinambu-
ngan meliputi semua aspek kehidupan, baik
spiritual. Pembangunan manusia
merupakan modal dasar sangat potensial
antara lain dilakukan melalui
yang
jalur
yang bersifat material maupun pendidikan baik formal, informal, maupun
10 | J P J K R , p - I S S N : 2 2 5 2 - 8 1 4 8 , e - I S S N : 2 5 7 9 - 4 6 0 4
non formal. Dalam hal ini pemerintah mengumpulkan poin 25 terlebih dahulu
Indonesia sangat besar perhatiannya terhadap dengan minimal selisih 2 angka dinyatakan
bidang olahraga, karena olahraga dipandang memenangkan set tersebut. Sedangkan pada
punya peranan yang penting dalam set V tim dinyatakan menang bila telah
pembangunan yaitu untuk meningkatkan mengumpulkan poin 15 terlebih dahulu
kualitas manusia Indonesia. dengan minimal selisih 2 angka. Suatu regu
Permainan bolavoli merupakan cabang dinyatakan memenangkan pertandingan bila
olahraga yang sudah memasyarakat baik di telah dapat memenangkan sebanyak 3 set
lingkungan sekolah, instansi pemerintah terlebih dahulu. Setiap regu mendapatkan
maupun swasta, perguruan tinggi serta di poin bila mampu memenangkan rally, baik
lingkungan umum. Prestasi permainan melakukan service maupun tidak (FIVB,
bolavoli akan baik bila jasmani dan 2005)
rohani saling kait mengait di dalam Berdasarkan ide dasar dan peraturan
gerakan-gerakan bermain, jiwa sebagai permainan tersebut di atas, beberapa
pendorong utama untuk menggerakan ahli berpendapat bahwa untuk mendukung
kemampuan jasmani yang telah dimilikinya. penguasaan teknik, taktik dan
Bolavoli pertama kali diperkenalkan kematangan bertanding diperlukan
oleh William G. Morgan dari unsur-unsur fisik tertentu. Bertucci (1982)
Amerika Serikat pada tahun 1855.Bolavoli menyebutkan beberapa variabel fisik yang
masuk ke Indonesia pada tahun 1928, yang diperlukan dalam permainan bolavoli, yang
dibawa oleh bangsa Belanda.Permainan meliputi explosive power, speedof
bolavoli, resmi dipertandingkan dalam Pekan movement, dan muscular endurance. Semua
Olaraga atribut fisik tersebut pada dasarnya
Nasional ll yang diselenggalarakandi tergantung pada kekuatan otot yang
Jakarta pada tahun 1951. Setelah digunakan untuk menampilkan keterampilan
penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional yang terlibat. Dengan demikian, peningkatan
(PON) lll di Medan pada tahun 1953, pada kekuatan harus dapat meningkatkan
pertengahan tahun 1954 Pengurus ikatan keseluruhan atribut fisik tersebut.
Perhimpunan Volleyball Soerabaia (IPVOS) Gerak yang mendominasi dalam
di dalam rapat pengurus antara lain permainan bolavoli adalah gerak
memutuskan untuk membentuk suatu induk meloncat dan melompat baik pada waktu
organisasi bolavoli di Indonesia. menyerang dengan melakukan smash
Permainan bolavoli maksimal maupun saat bertahan dengan cara
berlangsung selama 5 set. Pada set I melakukan block. Untuk itu diperlukan
sampai dengan set IV, bagi tim yang lompatan dan raihan yang tinggi dari pemain
11 | J P J K R , p - I S S N : 2 2 5 2 - 8 1 4 8 , e - I S S N : 2 5 7 9 - 4 6 0 4
agar dapat memukul dan mengarahkan bola mengubah arah secara cepat. Meskipun
ke daerah lawan dengan baik. Dengan kecepatan kontraksi otot atlet lebih dominan
loncatan yang tinggi diharapkan kedua ditentukan oleh faktor genetik, akan tetapi
lengan dapat melampaui bagian atas net atau kecepatan dapat ditingkatkan melalui latihan
bahkan dapat menjulur ke daerah lawan saat explosive strenght, latihan teknik gerak yang
melakukan block, sehingga sudut pukulan efisien dan melalui latihan kecepatan. Bompa
lawan menjadi terbatas. Disamping itu (2000) menyatakan bahwa kecepatan
pemain juga perlu memiliki power otot mencakup tiga elemen, yaitu waktu reaksi,
lengan yang tinggi agar mampu melakukan waktu gerak, dan kecepatan lari. Oleh karena
smesh yang keras sehingga pemain lawan itu dalam melatih kecepatan perlu
akan kesulitan membendung bola yang memperhatikan ketiga elemen tersebut.
mengarah ke daerah permainannya. Bompa (2000), menyatakan bahwa dalam
Keadaan tersebut sesuai dengan menyusun program latihan jangka panjang
pendapat Carl McGown (1982) yang untuk atlet usia 16-18 tahun, unsur-unsur
menyatakan bahwa “Explosive strengthis a fisik yang perlu dilatih yaitu koordinasi yang
vital volleyball players. They need it to jump bersifat kompleks, fleksibilitas khusus,
their highest, hit their hardest, get to balls kecepatan memutar dan mengubah arah,
thst other player can’t. Sedangkan Mc kecepatan reaksi, daya tahan otot, power,
Gown (1994), menyatakan bahwa pemain daya tahan aerobik, dan daya tahan
bolavoli memerlukan pengembangan anaerobik. Selain kondisi fisik tersebut,
kekuatan untuk meningkatkan power, permainan bolavoli tidak terlepas
stabilitas persendian, daya tahan otot, dan dari kemampuan teknik dasarnya. Dengan
mencegah cedera. Semua hal tersebut semakin terkurasnya kondisi fisik pemain
mengharuskan pemain memiliki kemampuan selama pertandingan akan membuat daya
gerak dasar yang sangat baik. konsentrasi berkurang yang tentu saja
Permainan bolavoli sangat membuat penguasaan keterampilan teknik
membutuhkan kekuatan dan power otot, dasar mereka semakin tidak sempurna.
selain itu dalam permainan bolavoli juga Dari pembahasan diatas dapat
diperlukan kecepatan dan kelincahan. disimpulkan bahwa dalam permainan
Kecepatan merupakan salah satu komponen bolavoli kemampuan teknik dasar dan
fisik yang penting dalam permainan bolavoli, kemampuan gerak dasarnya sangat penting.
hal ini disebabkan karena sebagian besar Hal ini terkadang yang kurang diperhatikan
gerak atletselama permainan berlangsung dalam sebuah lembaga pembinaan
selalu berpindah- pindah tempat, lari, bolavoli khususnya di wilayah Kalimantan
merespon rangsang yang datang, dan barat. Kebanyakan sebuah lembaga berlatih
12 | J P J K R , p - I S S N : 2 2 5 2 - 8 1 4 8 , e - I S S N : 2 5 7 9 - 4 6 0 4
berulang- ulang tanpa memiliki tujuan yang bolavoli di Kalimantan barat khususnya
jelas. Mereka tidak pernah mengevaluasi memberikan program secara membabi buta,
kemampuan teknik dasar dan kemampuan sehingga tidak jarang demi memperoleh
kondisi fisik anak didiknya. Sehingga kondisi dan kemampuan setinggi-tingginya
mereka berlatih tanpa mengetahui malah membuat si atlet cidera. Padahal
kekurangan mereka. Padahal seluruh pemain dengan adanya semacam buku Standardisasi
dalam sebuah lembaga pasti menginginkan Parameter Fisik" Atlet Pelatnasakan
dapat berkompetisi di level yang lebih tinggi membuat seleksi pemain lebih jelas.
nantinya, mulai dari level Porda, Porprov, Penyusunan program latihan kepada atlet
dan PON. Namun sebuah lembaga dalam hal juga akan menjadi lebih baik karena
ini tidak dapat disalahkan pula. Sulitnya pengarahan target capaian latihan
mencari buku pedoman mengenai kemampuan anak lebih jelas nantinya.
kemampuan teknik dasar dan kemampuan Seperti Manfaat dari buku standarisasi ini
kondisi fisik para pemain bolavoli dalam diutarakan oleh Anton Subowo, Sekretaris
level-level tersebut. Jenderal PP PBSI bahwa “Sekarang PBSI
Akibatnya dari observasi yang pernah memiliki buku yang berisi kriteria parameter
dilakukan, ditemukan fakta bahwa sangat fisik dan akan disebarkan ke klub-klub.
sedikit sekali klub yang melaksanakan tes Sehingga PBSI menerima atlet masuk
keterampilan teknik dasar bolavoli. Adapun pelatnas juga ada dasarnya. Siapapun selama
klub yang melaksanakan tes, namun literatur bisa memenuhi standar parameter fisik dan
mengenai norma keterampilan teknik tentunya punya skill, bisa masuk ke
dasar untuk Porda, Porprov, dan PON belum pelatnas (http://www.beritasatu.com; Senin,
pernah diadakan. 08 Desember 2014).
Hal ini bisa disebabkan karena Buku standarisasi ini tidak hanya dapat
terkadang informasi tersebut diterbitkan dalam ranah parameterfisik saja
memang dirahasiakan oleh pihak pelatih. seharusnya, potensi pengembangan
Hasil dari wawancara dari beberapa pelatih, standarisasi keterampilanteknik
serta pengecekan di lapangan menunjukkan dasar seharusnya dapat dilakukan, sehingga
tidak ada pedoman seperti buku siapapun selama bisa memenuhi
"Standardisasi Parameter Fisik" Atlet standart parameter fisik dan parameter
Pelatnas yang telah diterbitkan PBSI tahun keterampilan dasar bisa masuk pelatnas.
2014 kemarin di cabang olahraga bolavoli. Dengan adanya patokan pasti maka standart
Belum adanya buku Standardisasi Parameter klub pasti akan meningkat pula. Kelemahan
Fisik" Atlet Pelatnas yang diterbitkan secara ini sebenarnya sudah disadari oleh para
resmi oleh PBVSI membuat banyak pelatih pengurus PBVSI di Indonesia, hal ini
13 | J P J K R , p - I S S N : 2 2 5 2 - 8 1 4 8 , e - I S S N : 2 5 7 9 - 4 6 0 4
terbukti dengan keseriusan PBVSI untuk Dalam normative survey, yang paling
dapat melahirkan bibit yang berkualitas, penting adalah tes diatur dalam standar yang
salah satu rencananya ialah Pengurus Besar baku. Perbedaan dalam pengukuran
Persatuan Bolavoli Seluruh Indonesia (PB memberikan hasil yang tak berarti. Peneliti
PBVSI) mewacanakan program cabang mengumpulkan dan menganalisis data dari
bolavoli masuk desa sebagai upaya survei dengan beberapa metode norma
meningkatkan pembinaan dan melahirkan seperti persentil, T-skor, dan kemudian
bibit atlet yang mampu memperkuat timnas membuat norma untuk kategori
ke depan - Makassar (ANTARA News). yang berbeda pada umur, jenis kelamin, dan
METODE PENELITIAN lain-lain. Dalam penelitian ini terdapat 2
Metode penelitian pengumpulan data jenis penghitungan yang dapat dipakai dalam
juga merupakan faktor yang penting dalam menghasilkan norma untuk mudah dipahami,
sebuah penelitian, karena berhubungan yaitu T scores, atau percentiles.
langsung dengan data yang diperoleh. Untuk Teknik Pengumpulan Data
yang sesuai, maka penelitian ini a. Tes Service
menggunakan metode Normative Survey Adapun petunjuk instrumen dalam penelitian
(JR. Thomas, JK. Nelson & SJ. Silverman ini adalah sebagai berikut:
(2005:284) Normative survey 1) Validitas : 0,92
tidak digambarkan dalam metode penelitian 2) Reliabilitas : 0,69
yang selama ini sudah banyak ada. 3) Administrasi :
Sama dengan namanya metode ini a) Tes : Karena penilitian ini adalah
melibatkan penentuan norma untuk mengukur kemampuan service
kemampuan, performa, keyakinan dan sikap. dalam permainan bolavoli, maka instrumen
Pendekatan yang digunakan adalah sampel tes pengukuran yang digunakan untuk
pada orang yang berbeda usia, jenis kelamin pengukuran service permainan bolavoli dari
dan kategori lain yang dipilih dan AAHPER (Yunus, 1992: 202) dengan
diukur. Tahap dalam normative survey ketentuan saat service harus dibelakang
biasanya sama dengan kuisioner, posisi satu. Dengan ketingggian net sama
perbedaannya yaitu cara yang digunakan seperti yang digunakan dalam permainan
untuk mengumpulkan data. Peneliti memilih sebenarnya. Untuk net lapangan bolavoli
tes yang paling layak untuk mengukur terdapat dua macam ketinggian yakni
performa atau kemampuan yang diinginkan, untuk putra setinggi 2.43 m dan untuk putri
seperti komponen pada keterampilan teknik 2.24 meter. Lebar jaring net yakni 1 meter,
bolavoli. dan panjang antenna dari tiang net sebesar
0.8 m. Tujuan tes ini untuk mengukur
14 | J P J K R , p - I S S N : 2 2 5 2 - 8 1 4 8 , e - I S S N : 2 5 7 9 - 4 6 0 4
kecakapan dan keterampilan melakukan passing bawah atlet bolavoli.
service atas. b) Alat atau perlengkapan : Bolavoli, Peluit,
b) Alat : Lapangan bolavoli, Bolavoli, Peluit, Pita pembatas, Dinding
Net, Meteran, Kapur putih, Formulir dan alat c) Petunjuk pelaksanaan : Testi berdiri di
tulis. belakang garis yang telah dibatasi dengan
c) Testor : Jumlah testor sebanyak dua orang, pita perekat, menunggu aba-aba dari penguji.
yaitu: (1) Pengawas 1 orang bertugas Bila ada tanda dari penguji maka testi harus
mengamati dan mengawasi jatuhnya bola segera melaksanakan passing bawah ke
pada petak sasaran. (2) Pencatat hasil 1 orang dinding repetisi. (4) Setiap service mendapat
bertugas mencatat hasil yang dicapai oleh nilai sesuai dengan nilai petak
atlet. tempat jatuhnya bola, jika bola jatuh pada
d) Pelaksanaan tes : (1) Sampel dipanggil garis maka diberi nilai sesuai dengan garis
satu-persatu sesuai dengan daftar yang telah terdekat (poin tinggi). (5) Nilai akhir adalah
disusun. (2) Sampel melakukan service jumlah poin yang diperoleh dalam 10 repetisi
sesuai dengan peraturan yang berlaku melakukan service.
(PBVSI). (3) Setiap sampel melakukan c. Tes Passing Atas
service sebanyak 10 Adapun arena dan petunjuk dalam tes
Tinggi net Pa: 2,43 m Pi: 2, 24 m Passing atas adalah sebagai berikut :
b. Tes Passing Bawah 1) Validitas : 0,86
Instrumen yang digunakan adalah tes 2) Reliabilitas 0,93
ketepatan passing bawah modifikasi dari 3) Administrasi :
Braddy Volley Ball Test. Ukuran untuk tes a) Tes : Arena tes yaitu sebuah lapangan
Braddy sebelum dimodifikasi adalah sasaran bolavoli yang telah diberi tanda dan(bola
di tembok yang berukuran lebar 152cm, lambungan pertama tidak dihitung, dihitung
dengan jarak petak sasaran dari lantai untuk mulai pantulan kedua menggunakan passing
putri 335 cm dan untuk putra 350 cm bawah, begitu juga ketika di tengah tes bola
(Suharno, 1981: 67). Penelitian ini mati, maka bola harus segera diambil dan
menggunakan metode tes keterampilan melanjutkan kembali passing bawah
bermain bolavoli dari modifikasi Braddy ke dinding, gerakan pertama tidak dihitung).
VolleyBall Test dengan ketentuan sebagai b) Skor : Skor dihitung sesuai dengan nilai
berikut: yang tertera dalam instrumen. Jika bola
1) Validitas Tes : 0,767 berada tepat di garis maka diambil skor yang
2) Reliabilitas Tes : 0,817 tertinggi. Testi melakukan sebanyak 10 kali.
3) Administrasi Tes : Skor tertinggi tiga dan skor terendah
a) Tujuan : Untuk mengetahui ketepatan satu. Skor maksimal 30. Dalam penelitian ini
15 | J P J K R , p - I S S N : 2 2 5 2 - 8 1 4 8 , e - I S S N : 2 5 7 9 - 4 6 0 4
menggunakan tes ketepatan passing bawah, siap melakukan smash yang akan diumpan
nilai satu diberikan karena merupakan daerah oleh set-upper.
yang jauh dari sasaran, seorang pengumpan (3) Lima kali percobaan latihan
terlalu jauh mengambil bola. Begitu diperbolehkan bagi testi untuk
juga seterusnya, dan nilai tiga diberikan melakukan percobaan sebelum tes
karena bola tepat ke sasaran, sebenarnya dilakukan.
diharapkan seorang pengumpan akan lebih (4) Bola diumpan oleh passing atas dengan
mudah untuk mengambil bola umpan smash normal.
b) Pelaksanaan: (5) Umpan sebanyak 3 kali berturut-turut
- Anak berdiri di tengah area bertanda X yang tidak di smash dianggap sekali gagal atau
sudah ditentukan luas areanya nilai 0.
- Anak menerima bola tinggi dari pelempar c) Penskoran :
(bertanda T), yang kemudian diteruskan anak (1) Umpan sebanyak 3 kali berturut-turut
dengan passing atas, melewati tali dan jatuh tidak di smash dianggap gagal dan nilai 0.
di area target (2) Teknik pelaksanaan smash dilakukan
- Tinggi tali adalah 10 kaki untuk pria dan 9 sesuai dengan peraturan permainan, semua
kaki untuk wanita. pelanggaran nilai 0.
c) Penskoran (3) Jika bola yang di smash jatuh pada garis
- Tes dilakukan sebanyak 10 kali kanan dan di atas antara atau lebih petak sasaran, nilai
10 kali kiri . tertinggi diambil sebagai nilai smash
- Setiap masuk bernilai satu, skor tidak tersebut.
dihitung apabila bola menyentuh tali atau (4) Nilai akhir tes bagi setiap pemain adalah
tidak melewati tali, dan jatuh di luar target jumlah nilai yang diperoleh dalam 10 kali
area. smash.
d) Perlengkapan: Bola 10 buah, net, kapur, (5) Nilai dianggap sah apabila:
meteran, alat tulis danlembar penilaian. - Smash dilakukan keras dan tajam.
d. Tes Smash - Tidak menyangkut net.
1) Validitas : 0,94 - Masuk ke dalam bidang lapangan.
2) Reliabilitas : 0,84 - Smasher tidak melakukan pelanggaran
3) Administrasi : permainan.
a) Tes : Arena tes yaitu sebuah lapangan d) Perlengkapan :Bola 10 buah, net, kapur,
bolavoli yang telah diberi tanda dan skor. meteran, alat tulis ,lembar penilaian.
b) Pelaksanaan: Instrumen pengumpul data dalam penelitian
(1) Semua petugas berada posisinya. ini menggunakan tes ketepatan smash dari
(2) Testi berada pada posisi 4 dengan sikap Laveage yang telah dimodifikasi oleh Tim
16 | J P J K R , p - I S S N : 2 2 5 2 - 8 1 4 8 , e - I S S N : 2 5 7 9 - 4 6 0 4
Peneliti Dosen FIK UNY (Putut Marhaento, berdasarkan persentil tersebut
M.Or, Sb. Pranatahadi, M.Kes, dan Fauzi dengan membagi ke dalam 5 kategori yaitu
Idris, M.Si dalam penelitian yang berjudul sangat baik dengan kriteria ≥80%,
”Penyusunan Tes Keterampilan Bermain baik dengan kriteria 60% - 80%, cukup
Bolavoli untuk Mahasiswa Putra). dengan kriteria 40% - 60%, kurang
HASIL DAN PEMBAHASAN dengan kriteria 20% - 40% dan sangat
1. Norma Penilaian Keterampilan Teknik kurang dengan kriteria <20%.
Dasar Bolavoli Atlet Putri
c. Smash
a. Service Persentil dari data smash menunjukkan
Persentil dari data service pada persentil 10 dari data terletak pada 22,4,
menunjukkan pada persentil 10 dari persentil 20 terletak pada 24,8, persentil 30
data terletak pada 18,4, persentil 20 terletak terletak pada 26, persentil 40 terletak pada
pada 20, persentil 30 terletak pada 27, persentil 50 terletak pada 28, persentil 60
21, persentil 40 terletak pada 22, persentil 50 terletak pada 29, persentil 70 terletak pada
terletak pada 23, persentil 60 terletak pada 30, persentil 80 terletak pada 32, persentil
24, persentil 70 terletak pada 25, persentil 80 90 terletak pada 35. Kemudian disusun
terletak pada 26, persentil 90 terletak pada norma penilaian berdasarkan persentil
27. Kemudian disusun norma penilaian tersebut dengan membagi ke dalam 5
berdasarkan persentil tersebut kategori yaitu sangat baik dengan kriteria
dengan membagi ke dalam 5 kategori yaitu ≥80%, baik dengan kriteria 60% - 80%,
sangat baik dengan kriteria ≥80%, cukup dengan kriteria 40% - 60%, kurang
baik dengan kriteria 60% - 80%, cukup dengan kriteria 20% - 40% dan sangat
dengan kriteria 40% - 60%, kurang kurang dengan kriteria <20%.
dengan kriteria 20% - 40% dan sangat
d. Set Up
kurang dengan kriteria <20%.
Persentil dari data set up menunjukkan
b. Passing
pada persentil 10 dari data terletak pada 11,4,
Persentil dari data passing
persentil 20 terletak pada 13, persentil 30
menunjukkan pada persentil 10 dari
terletak pada 14, persentil 40 terletak pada
data terletak pada 21, persentil 20 terletak
14, persentil 50 terletak pada 15, persentil 60
pada 22,8, persentil 30 terletak pada
terletak pada 15, persentil 70 terletak pada
23,2, persentil 40 terletak pada 24, persentil
16, persentil 80 terletak pada 17, persentil
50 terletak pada 25, persentil 60 terletak pada
90 terletak pada 19. Kemudian disusun
26, persentil 70 terletak pada 26, persentil 80
norma penilaian berdasarkan persentil
terletak pada 27, persentil 90 terletak pada
tersebut dengan membagi ke dalam 5
28. Kemudian disusun norma penilaian
kategori yaitu sangat baik dengan kriteria
17 | J P J K R , p - I S S N : 2 2 5 2 - 8 1 4 8 , e - I S S N : 2 5 7 9 - 4 6 0 4
≥80%, baik dengan kriteria 60% - 80%, dengan kriteria 60% - 80%, cukup dengan
cukup dengan kriteria 40% - 60%, kurang kriteria 40% - 60%, kurang dengan kriteria
dengan kriteria 20% - 40% dan sangat 20% - 40% dan sangat kurang dengan kriteria
kurang dengan kriteria <20%. <20
2. Norma Penilaian Keterampilan Teknik c. Smash
Dasar Bolavoli Atlet Putra
Persentil dari data smash menunjukkan
a. Service
pada persentil 10 dari data terletak pada 25,
Persentil dari data service
persentil 20 terletak pada 27, persentil 30
menunjukkan pada persentil 10 dari
terletak pada 29, persentil 40 terletak pada
data terletak pada 21, persentil 20 terletak
30, persentil 50 terletak pada 32, persentil 60
pada 22, persentil 30 terletak pada
terletak pada 32,2, persentil 70 terletak pada
24, persentil 40 terletak pada 25, persentil 50
33, persentil 80 terletak pada 35, persentil
terletak pada 26, persentil 60 terletak pada
90 terletak pada 36. Kemudian disusun
27, persentil 70 terletak pada 28, persentil 80
norma penilaian berdasarkan persentil
terletak pada 29, persentil 90 terletak pada
tersebut dengan membagi ke dalam 5
31. Kemudian disusun norma penilaian
kategori yaitu sangat baik dengan kriteria
berdasarkan persentil tersebut
≥80%, baik dengan kriteria 60% - 80%,
dengan membagi ke dalam 5 kategori yaitu
cukup dengan kriteria 40% - 60%, kurang
sangat baik dengan kriteria ≥80%, baik
dengan kriteria 20% - 40% dan sangat
dengan kriteria 60% - 80%, cukup dengan
kurang dengan kriteria <20%.
kriteria 40% - 60%, kurang dengan kriteria
d. Set up
20% - 40% dan sangat kurang dengan kriteria
Persentil dari data set up menunjukkan
<20%.
pada persentil 10 dari data
b. Passing
terletak pada 13, persentil 20 terletak pada
Persentil dari data passing
14, persentil 30 terletak pada 15,
menunjukkan pada persentil 10 dari
persentil 40 terletak pada 16, persentil 50
data terletak pada 24, persentil 20 terletak
terletak pada 16, persentil 60 terletak
pada 25, persentil 30 terletak pada
pada 17, persentil 70 terletak pada 17,
26, persentil 40 terletak pada 26, persentil 50
persentil 80 terletak pada 18, persentil 90
terletak pada 27, persentil 60 terletak pada
terletak pada 18.
27, persentil 70 terletak pada 28, persentil 80
Kemudian disusun norma penilaian
terletak pada 28, persentil 90 terletak pada
berdasarkan persentil tersebut
29,8. Kemudian disusun norma penilaian
dengan membagi ke dalam 5 kategori yaitu
berdasarkan persentil tersebut
sangat baik dengan kriteria ≥80%, baik
dengan membagi ke dalam 5 kategori yaitu
sangat baik dengan kriteria ≥80%, baik
18 | J P J K R , p - I S S N : 2 2 5 2 - 8 1 4 8 , e - I S S N : 2 5 7 9 - 4 6 0 4
dengan kriteria 60% - 80%, cukup dengan atau sama dengan 24,8 termasuk kategori
kriteria 40% - 60%, kurang dengan sangat kurang.
kriteria 20% - 40% dan sangat kurang dengan d. Norma keterampilan set up, nilai diatas
kriteria <20%. atau sama dengan 17 termasuk kategori
sangat baik, rentang nilai 16 sampai 16,9
SIMPULAN
termasuk kategori baik, rentang nilai 14
1. Norma Keterampilan Teknik Dasar sampai 15,9 termasuk kategori cukup,
Bolavoli Atlet Putri rentang nilai 13 sampai 13,9 termasuk
a. Norma keterampilan service, nilai diatas kategori kurang dan nilai yang lebih kecil
atau sama dengan 26 termasuk kategori atau sama dengan 13 termasuk kategori
sampai 23,9 termasuk kategori cukup, keterampilan), nilai diatas atau sama dengan
rentang nilai 20 sampai 21,9 termasuk 216,26 termasuk kategori sangat baik,
kategori kurang dan nilai yang lebih kecil rentang nilai 204,74 sampai 216,25 termasuk
atau sama dengan 20 termasuk kategori kategori baik, rentang nilai 196,51 sampai
19 | J P J K R , p - I S S N : 2 2 5 2 - 8 1 4 8 , e - I S S N : 2 5 7 9 - 4 6 0 4
termasuk kategori baik, rentang nilai 26 e. Norma keterampilan total (rangkaian
sampai 26,9 termasuk kategori cukup, keterampilan), nilai diatas atau sama dengan
rentang nilai 25 sampai 25,9 termasuk 221,69 termasuk kategori sangat baik,
kategori kurang dan nilai yang lebih kecil rentang nilai 208,18 sampai 221,68 termasuk
atau sama dengan 25 termasuk kategori kategori baik, rentang nilai 195,20 sampai
sangat kurang. 208,17 termasuk kategori cukup, rentang
c. Norma keterampilan smash, nilai diatas nilai 178,81sampai 195,19 termasuk kategori
atau sama dengan 35 termasuk kategori kurang dan nilai yang lebih kecil atau sama
sangat baik, rentang nilai 32,2 sampai 34,9 dengan 178,8 termasuk kategori
termasuk kategori baik, rentang nilai 30 sangat kurang.
sampai 32,1 termasuk kategori cukup, DAFTAR PUSTAKA
rentang nilai 27 sampai 29,9 termasuk Yunus, M. 1992. Olahraga Pilihan Bola
kategori kurang dan nilai yang lebih kecil Voli. Depdikbud : Direktorat Jendral
atau sama dengan 27 termasuk kategori Kependidikan
sangat kurang. Bertucci. 1982. Championship Volleyball.
d. Norma keterampilan set up, nilai diatas USA : Leisure Press
atau sama dengan 18 termasuk Depdikbud. 2000. Tes Keterampilan Bola
kategori sangat baik, rentang nilai 17 sampai Voli. Jakarta : Pusat Kesegaran
17,9 termasuk kategori baik, rentang nilai 16 Jasmani dan Rekreasi, Depdikbud
sampai 16,9 termasuk kategori cukup, Bompa. 2000. Total Training For Young
rentang nilai 14 sampai 15,9 termasuk Champions. York University. Canada
kategori kurang dan nilai yang lebih kecil Suharno, HP. 1982. Metodologi Pelatihan
atau sama dengan 14 termasuk kategori Bola Voli. Ikip Yogyakarta.
sangat kurang. Yogyakarta
20 | J P J K R , p - I S S N : 2 2 5 2 - 8 1 4 8 , e - I S S N : 2 5 7 9 - 4 6 0 4