Anda di halaman 1dari 20

Jurnal Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi(Penjaskesrek)

Volume 6, Nomor 2, Juli 2019

PENGEMBANGAN PERMAINAN BOLA BESAR MELALUI


MODIFIKASI PERMAINAN SEPAKBOLA TANGAN

Yulita1, Dwi Qomara2


1,2
Dosen STKIP Melawi (Kampus Entikong)
Jln. Kuari Yayasan Lintas Batas Kecamatan Entikong Kabupaten Sanggau
Email: buyulita79@gmail.com, dwiqomara13@gmail.com

Abstract: This study aimed to create a hand football game model that could be
used as a guide. 1) create hand football game model game in learning phisical
education, sport and health for fifth grade of elementary school student. 2) find out
the effectiiveness in the hand football game phisical education, sport and health
subject for elementry school students in fifith grade. 3) find out the excitement in
the hand football game subject for elementary school students in fifith grade. The
research planning consisted of some steps they were. 1 )analyse, 2) develop
product, 3) expert validation, 4) field trials, 5) product revision. The result of this
study was the hand football game as one of the big ball game lesson. Phisical
education, sport and health that is suitable to the characteristics of elementary
school students. The hand football game hand giver effective influence on the
students in learning. The acceptance of hand foot ball game previewed three
aspects they were cognitive. Psychomotor, and affective.
Key word: Soccer Hand Ball Playing

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan model permainan


sepakbola tangan yang dapat digunakan sebagai panduan 1) menghasilkan suatu
model permainan sepakbola tangan dalam pembelajaran Penjasorkes bagi siswa
SD kelas V, 2) mengetahui keefektifan dalam permainan sepakbola tangan dalam
pembelajaran Penjasorkes bagi siswa SD kelas V, 3) mengetahui ketertrimaan
dalam permainan sepakbola tangan dalam pembelajaran Penjasorkes bagi siswa
SD kelas V. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan
model modifikasi permainan bola besar. 1) Melakukan analisis yang akan
dikembangkan, 2) Mengembangkan Produk, 3) Validasi Ahli, 4) Uji coba
Lapangan, 5) Revisi Produk. Hasil penelitian ini berupa permainan sepakbola
tangan sebagai salah satu materi permainan bola besar Penjasorkes yang sesuai
dengan karakteristik peserta didik SD, permainan sepakbola tangan telah
memberikan pengaruh yang efektif bagi peserta didik dalam pembelajaran
Penjasorkes, Keterterimaan produk permainan sepakbola tangan ditinjau dari 3
unsur ranah Penjasorkes yaitu kognitif, psikomotor, dan afektif.
Kata Kunci: Permainan Sepak Bola Tangan

M ata pelajaran Penjasorkes termasuk


salahsatu upaya untuk mewujudkan
manusia seutuhnya yang diselenggarakan di
pembelajaran permainan bola besar. Tidak
semua sekolah
pembelajaran
dalam
Penjasorkes
pelaksanaan
mengajarkan
sekolah, baik dari jenjang pendidikan dasar semua materi dalam permainan bola besar,
sampai menengah atas. Salah satu materi hal ini dikarenakan: terbatasnya sarana dan
pembelajaran Penjasorkes adalah prasana yang mendukung pembelajaran serta
1|JPJK R, p-I SS N: 2 25 2- 81 48 , e-IS SN :2 5 79 -4 6 04
Jurnal Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi(Penjaskesrek)
Volume 6, Nomor 2, Juli 2019

kurangnya waktu dalam proses Penelitian pengembangan ini bertujuan


pembelajaran. untuk menghasilkan model permainan
Hasil observasi yang telah peneliti sepakbola tangan yang dapat digunakan
lakukan menyatakan beberapa permasalahan, sebagai alat bantu guru dalam
yaitu: 1) pelaksanaan pembelajaran menyampaikan materi pembelajaran
permainan bola besar hanya mencakup Penjasorkes khususnya permainan bola besar
beberapa cabang olahraga seperti permainan pada jenjang SD. Adapun tujuan dalam
sepakbola dan bolavoli, 2) keterbatasan penelitian ini adalah sebagai berikut:
sarana dan prasarana menjadi faktor yang 1) Menghasilkan sebuah model
mengakibatkan permainan bola besar permainan sepakbola tangan dalam
khususnya pada cabang olahraga bola tangan pembelajaran Penjasorkes bagi
tidak dilaksanakan, 3) kurang populernya siswa SD kelas V.
permainan bola tangan pada siswa SD, 4) 2) Mengetahui keefektifan dalam
dalam pembelajaran bola besar kurang permainan sepakbola tangan dalam
efektif, karena permainan yang diberikan pembelajaran Penjasorkes bagi
bagi siswa SD belum dimodifikasi, sehingga siswa SD kelas V.
proses pembelajaran terkesan monoton dan 3) Mengetahui ketertrimaan dalam
kurang menarik. permainan sepakbola tangan dalam
Modifikasi permainan sepakbola pembelajaran Penjasorkes bagi
tangan adalah gabungan dari permainan siswa SD kelas V.
sepakbola dan bola tangan. Permainan Pendidikan jasmani dan olahraga
sepakbola tangan ini nantinya akan diartikan sebagai kegiatan mendidik anak
dimodifikasi dengan harapan akan mudah dengan proses pendidikan melalui aktivitas
dilakukan oleh sekolah yang berhubungan jasmani dan olahraga. Perbedaan pendidikan
dengan kekhawatiran guru Penjasorkes jasmani dan olahraga dengan mata pelajaran
dalam memberikan materi permainan bola lainnya adalah alat yang digunakan adalah
besar dan juga dalam keterbatasan sarana dan gerak insani, manusia yang bergerak secara
prasarana, sehingga gerak yang kurang dari sadar. Gerak itu dirancang secara sadar oleh
peserta didik dapat teratasi serta mampu gurunya dan diberikan dalam situasi yang
mengembangkan nilai-nilai kognitif, afektif tepat, agar dapat merangsang pertumbuhan
dan psikomotor. Hal ini ditujukan agar dan perkembangan anak didik (Paturusi,
peserta didik melakukan permainan bola 2012: 5)
besar dengan rasa senang dan gembira, Modifikasi permainan sepakbola
sehingga tujuan dari pembelajaran dapat tangan adalah gabungan dari permainan
tercapai. sepakbola dan bola tangan. MenurutKhairul
2|JPJK R, p-I SS N: 2 25 2- 81 48 , e-IS SN :2 5 79 -4 6 04
Jurnal Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi(Penjaskesrek)
Volume 6, Nomor 2, Juli 2019

(2013:25)Permainan sepakbola merupakan permainan sepakbola tangan yang dibuat


permainan yang menggunakan bola besar. sendiri oleh peneliti.
Permainan ini dilakukan dengan cara 1. Teknik Dasar Permainan Sepakbola
ditendang, digiring dengan kaki dan disundul Tangan
menggunakan kepala. Setiap pemain 1) Teknik menendang dan
berusaha untuk memainkan bola dan bekerja menghentikan bola
sama dengan pemain lain didalam timnya menggunakan kaki bagian
untuk memasukkan bola ke gawang lawan. dalam.
Agus Mahendra (2000:6) bola tangan 2) Teknik melempar dan
bisa diatrikan sebagai permainan beregu menangkap bola
yang menggunakan bola sebagai alatnya, menggunakan kedua tangan
yang dimainkan mengunakan satu atau dua dari atas kepala, bawah lutut
tangan. Tujuan dari permainan bola tangan dan menggunakan satu tangan
ini adalah memasukkan bola dari atas bahu sampai kepala.
sebanyak-banyaknya ke gawang lawan dan 2. Wilayah Permainan
mencegah tim lawan agar tidak dapat Permainan sepakbola tangan dibagi
memasukkan ke gawang sendiri. Permainan menjadi dua wilayah yaitu daerah
ini lebih tepat disebut sebagai permainan permainan sepakbola dan bola tangan.
kombinasi antara permainan bola basket dan Berikut gambar pembagian wilayah
permainan sepak bola. Sedangkan menurut dalam permainan sepakbola tangan.
Hari Amirullah dan Ermawan (2005:17) 3. Permukaan Lapangan
mengatakan Bola tangan adalah salah satu Permukaan lapangan dalam
olahraga cepat yang dimainkan didalam permainan sepakbola tangan didesign
ruangan. Bola tangan adalah olahraga menjadi beberapa alternatif, sesuai
dinamis yang membuat badan kita menjadi dengan latar belakang lapangan yang
terlatih, bersemangat, berakal dan melatih berada disetiap sekolah yang
pemain untuk bekerja sama sebagai sebuah berbeda-beda. Permainan sepakbola
tim. tangan dapat dimainkan dalam
Modifikasi permainan dapat dilakukan permukaan lapangan rumput maupun
dengan perubahan pada aturan sekunder tanah.
seperti ukuran, berat atau jenis peralatan area 4. Lapangan
bermain, lama permainan, aturan permainan, 1) Lapangan permainan sepakbola
jumlah pemain, tinggi keranjang, dan metode tangan adalah persegi panjang
penilaian. Berikut ini hasil modifikasi 2) Ukuran lapangan permainan
sepakbola tangan mempunyai
3|JPJK R, p-I SS N: 2 25 2- 81 48 , e-IS SN :2 5 79 -4 6 04
Jurnal Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi(Penjaskesrek)
Volume 6, Nomor 2, Juli 2019

beberapa alternatif ukuran 3) Idealnya ukuran permainan


lapangan, disesuikan dengan sepakbola tangan adalah
jumlah pemain dan kondisi panjang 20 meter dan lebar 10
lapangan yang berada di meter.
sekolah.
20 m

BT

10 m

SB
Gambar 1. Lapangan Sepakbola Tangan
(Sumber: Design Penelitia, 2019)
Keterangan : : Tim 1
: Tim 2
: Gawang bergerak Tim 1
: Gawang bergerak Tim 2
P : 20 - 30 Meter
L : 10 - 20 Meter
5. Bola 6. Gawang
Bola yang digunakan dalam Gawang yang digunakan dalam
permainan sepakbola tangan adalah permainan sepakbola adalah siswa,
bola multifungsi yang dapat yaitu dua orang siswa yang
dimainkan dalam pembelajaran bola bergandengan tangan membentuk
besar, yaitu pada permainan gawang. Gawang dapat bergerak ke
sepakbola dan bola tangan. kanan dan ke kiri untuk memudahkan
1) Keliling bola adalah 56-60 timnya dalam mencetak skor. Tinggi
cm dan lebar gawang sesuai dengan
2) Berat bola adalah 0,05 kg tinggi badan dan panjang tangan dari
3) Pantulan bola antara 65-70 siswa.
cm dari permukaan lantai 7. Jumlah Pemain
4) Bahan bola adalah dari karet Jumlah pemain dalam permainan
yang lembut. sepakbola tangan adalah 6 sampai 10
4|JPJK R, p-I SS N: 2 25 2- 81 48 , e-IS SN :2 5 79 -4 6 04
Jurnal Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi(Penjaskesrek)
Volume 6, Nomor 2, Juli 2019

pemain, disesuikan dengan kondisi 5) Ketika bola berada di wilayah


dan ukuran lapangan di setiap sekolah. permainan sepakbola, maka
Permainan sepakbola tangan dapat pemain harus memainkan bola
dimainkan oleh siswa putri maupun menggunakan kaki (melakukan
putra. permainan sepakbola seperti
8. Perlengkapan Pemain biasa)
1) Memakai pakaian olahraga 6) Ketika bola berada di wilayah
2) Memakai celana pendek permainan bola tangan, maka
3) Bisa menggunakan sepatu pemain harus memainkan bola
ataupun tidak menggunakan tangan (melakukan
9. Wasit permainan bola tangan seperti
Permaina sepakbola tangan dipimpin biasa)
oleh satu oaranga wasit yang bertugas 7) Khusus dalam permainan bola
mengawasi jalannya pertandingan. tangan, pemain hanya
Wasit berada di tengah lapangan agar diperbolehkan memegang dan
mudah dijangkau oleh penglihatan membawa bola selama 5 detik
saat bola berada di sudut-sudut (untuk langkah tidak dibatasi)
lapangan. 8) Terjadi pelanggaran apabila
10. Peraturan Permainan tangan menyentuh bola saat
1) Permainan sepakbola tangan berada didaerah permainan
dimainkan dua babak, dimana sepakbola, begitu pun sebaliknya
setiap babak berlangsung selama apabila saat berada didaerah
10 menit dengan interval 5 menit permainan bola tangan jika
2) Permulaan permainan dilakukan pemain menendang bola
dengan koin tos oleh salah satu menggunakan kaki maka
pemain dari setiap tim dianggap pelanggaran
3) Kick off dilakukan oleh tim yang 9) Jika melakukan Tackling keras
menang saat koin tos, permainan sampai menjatuhkan lawan akan
dimulai dengan bol dari pinggir mendapatkan hukuman
lapangan 10) Jika terjadi pelanggaran, maka
4) Permainan ini terdiri dari 2 permainan dimulai lagi dari
wilayah yang dibatasi dengan pinggir lapangan sesuai dengan
garis pada tengah lapangan, yaitu daerah tempat terjadinya
wilayah permainan sepakbola dan pelanggaran
wilayah permainan bola tangan
5|JPJK R, p-I SS N: 2 25 2- 81 48 , e-IS SN :2 5 79 -4 6 04
Jurnal Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi(Penjaskesrek)
Volume 6, Nomor 2, Juli 2019

11) Bola keluar lapangan jika seluruh diantara dua rentangan tangan
bola menggelinding atau terbang siswa yang berdiri.
melewati garis permainan Bola masuk ke gawang dinyatakan sah
12) Lemparan kedalam dilakukan apabila bola sebelum masuk gawang sudah
sesuai dengan daerah permainan terlebih dahulu menyentuh pemain, tapi jika
13) Lemparan kedalam menggunakan bola belum menyentuh satu pemainpun maka
kaki jika bola keluar di daerah gol tidak disahkan.
permainan sepakbola METODE PENELITIAN
14) Lemparan kedalam dilakukan Penelitian dan Pengembangan
dengan tangan apabila bola keluar biasanya disebut pengembangan berbasis
di daerah permainan bola tangan penelitian (research-based development).
15) Jika bola keluar lapangan, waktu Penelitian ini merupakan penelitian
yang diberikan untuk memulai pengembangan model modifikasi permainan
pertandingan lagi adalah 3 detik bola besar. Menurut Nana Syaodih (2012:
16) Harus ada distance play (jarak 164)menjelaskan bahwa penelitian dan
pemain dengan bola yang akan pengembangan adalah suatu proses atau
dimulai lagi saat terjadi lemparan langkah-langkah untuk mengembangkan
kedalam) agar permainan lebih suatu produk atau menyempurnakan produk
efektif, jarak distance play adalah yang telah ada, yang dapat dipertanggung
2,5 meter sampai 3 meter dari jawabkan.
bola. Prosedur atau langkah-langkah
17) Mencetak skor bisa dilakukan penelitian dan pengembangan tidak harus
dengan tangan maupun kaki menggunakan langkah-langkah baku yang
sesuai dengan daerah permainan harus diikuti, tetapi setiap pengembangan
18) Jika pemain berada dalam daerah dapat memilih dan menentukan langkah yang
permainan bola tangan maka paling tepat bagi penelitiannya berdasarkan
mencetak skor harus kondisi dan kendala yang dihadapinya.
menggunakan tangan/dilempar Proseduratau langkah-langkah yang
19) Jika pemain berada di daerah digunakan dalam penelitian ini
permainan sepakbola maka harus menggunakan lima langkah atau prosedur
mencetak skor dengan yang utama, yaitu :
menggunakan kaki/ditendang 1. Melakukan analisis yang akan
20) Bola dikatakan masuk bila dikembangkan
melewati gawang yang berada 2. Mengembangkan Produk
3. Validasi Ahli
6|JPJK R, p-I SS N: 2 25 2- 81 48 , e-IS SN :2 5 79 -4 6 04
Jurnal Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi(Penjaskesrek)
Volume 6, Nomor 2, Juli 2019

4. Uji coba Lapangan pembelajaran permainan sepakbola tangan


5. Revisi Produk dan tahap kedua yaitu siswa setelah
Hasil dan Pembahasan melakukan permainan sepakbola tangan.
Hasil perhitungan denyut nadi Berikut adalah data hasil denyut nadi siswa
dilakukan dengan dua tahap, yaitu tahap SD kelas V dalam uji coba skala besar.
pertama adalah siswa sebelum melakukan
Data Hasil Denyut Nadi Siswa SD Kelas V
Jumlah DN DN Mean
No Denyut Nadi
Siswa Minimal Maksimal DN
1. Sebelum pembelajaran 60 60 96 72,46
2. Sesudah pembelajran 60 114 178 133,16
(Sumber: Hasil Penelitian Tahun 2019)

Hasil penghitungan denyut nadi di atas, dengan cara membagi jumlah total jawaban
menunjukkan bahwa rata-rata denyut nadi dengan jumlah total keseluruhan responden
sebelum pembelajaran adalah 72,46 dan yang telah dijumlahkan, kemudian dikalikan
rata-rata denyut nadi sesudah pembelajaran dengan 100%. Dari perhitungan tersebut
adalah 133,16 Jadi rata-rata kenaikan denyut dapat diketahui persentase setiap aspek
nadinya adalah 60,7%. kognitif, afektif, dan psikomotor.
Data Aspek Kognitif, Afektif, dan Berikut adalah hasil persentase dari
Psikomotor aspek kognitif, psikomotor, dan afektif siswa
Persentase setiap faktor dicari untuk SD kelas V:
menghitung hasil faktornya yang dilakukan
Tabel 15. Persentase Aspek Kognitif, Psikmotor, dan Afektif
Aspek Kriteria Frekuensi
Kategori
Ranah Persentase Jumlah Siswa Persentase
76% - 100% Baik 53 91%
56% - 75% Cukup Baik 6 8%
Kognitif
41% - 55% Kurang Baik 1 1%
< 40% Tidak Baik 0 0%
Jumlah 60 100%
76% - 100% Baik 18 24%
56% - 75% Cukup Baik 39 72%
Psikomotor
41% - 55% Kurang Baik 2 3%
< 40% Tidak Baik 1 1%
Jumlah 60 100%
76% - 100% Baik 46 81%
56% - 75% Cukup Baik 12 16%
Afektif
41% - 55% Kurang Baik 0 0%
< 40% Tidak Baik 2 3%
Jumlah 60 100%

7|JPJK R, p-I SS N: 2 25 2- 81 48 , e-IS SN :2 5 79 -4 6 04


Jurnal Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi(Penjaskesrek)
Volume 6, Nomor 2, Juli 2019
PEMBAHASAN perkembangan, dan kemampuan fisik peserta
didik akan memudahkan siswa peserta didik
Penelitian yang telah dilaksanakan,
untuk nyaman dalam mengikuti
diperoleh hasil bahwa produk permainan
pembelajaran (2) penggunaan bola yang
sepakbola tangan dapat mengatasi
sesuai dengan ketiga karakteristik permainan
keterbatasan sarana dan prasarana dalam
bola besar sehingga membuat peserta didik
pembelajaran permainan bola besar. Hal itu
termotivasi untuk mengikuti pembelajaran
dibuktikan dengan pembelajaran permainan
(3) metode pembelajaran bola besar melalui
sepakbola tangan dapat dilakukan pada
metode permaina sepakbola tangan membuat
kondisi permukaan lapangan baik rumput
peserta didik tidak jenuh dalam mengikuti
maupun tanah. Serta permainan sepakbola
proses pembelajaran.
tangan tidak harus dimainkan dalam
Penggunaan produk permainan
lapangan yang luas. Halaman sekolah juga
sepakbola tangan, telah memberikan dampak
bisa digunakan untuk permainan sepakbola
atau pengaruh terhadap peningkatan denyut
tangan.Bola yang digunakan dalam
nadi peserta didik. Hasil penghitungan
permainan sepakbola tangan adalah bola
denyut nadi menunjukkan bahwa rata-rata
modifikasi (bola multifungsi) yang dapat
kenaikan denyut nadi peserta didik adalah
digunakan untuk kedua cabang permainan
adalah 60,7%.
bola besar (sepakbola dan bola tangan)
Peningkatan denyut nadi dapat
sehingga dengan pengunaan bola multifungsi
digunakan sebagai indikator adanya
ini sangat memungkinkan kedua materi
peningkatan intensitas fisik dari peserta
pembelajaran dapat tersampaikan dengan
didik. Intensitas fisik dapat meningkat karena
baik kepada peserta didik.
respon denyut nadi akibat adanya aktivitas
Peningkatan intensitas fisik dapat
fisik peserta didik saat bermain permainan
diketahui dari pengambilan data dari denyut
sepakbola tangan. Peningkatan rata-rata
nadi, dimana selisih antara denyut nadi
denyut nadi peserta didik sebesar 60,7%
sebelum pembelajaran dan denyut nadi
terhadap aktivitas yang dilakukan,
sesudah pembelajaran dapat menjadi
merupakan salah satu indikator bahwa
indikator peningkatan intensitas fisik peserta
permainan sepakbola tangan dapat
didik selama proses pembelajaran
meningkatkan intensitas fisik peserta didik
berlangsung. Peningkatan denyut nadi
dalam proses pembelajaran permainan bola
sebagai instrument peningkatan intensitas
besar.
fisik, dipengaruhi oleh beberapa hal yang
SIMPULAN
dapat mempengaruhi peningkatan tersebut,
antara lain (1) ukuran lapangan yang Hasil dari pembahasan dan pengolahan
disesuaikan dengan tingkat pertumbuhan, dalam penelitian yang telah dijelaskan dalam
8|JPJK R, p-I SS N: 2 25 2- 81 48 , e-IS SN :2 5 79 -4 6 04
Jurnal Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi(Penjaskesrek)
Volume 6, Nomor 2, Juli 2019
bab sebelumnya, diperoleh beberapa Khairul, H. 2013. Pendidikan Jasmani
simpulan sebagai berikut: Olahraga dan Kesehatan Untuk
Telah dihasilkan produk permainan SMP-MTs Kelas VII. Bandung: Yrama
sepakbola tangan sebagai salah satu materi Widya
permainan bola besar Penjasorkes yang Nana, S. S. 2012. Metode Penelitian
sesuai dengan karakteristik peserta didik SD. Pendidikan. Bandung: Remaja
Penggunaan produk permainan Rosdakarya.
sepakbola tangan telah memberikan Paturusi, A. 2012. Manajemen Pendidikan
pengaruh yang efektif bagi peserta didik Jasmani dan Olahraga. Jakarta: PT
dalam pembelajaran Penjasorkes. Hal ini Rineka Cipta.
dapat dilihat dengan meningkatnya intensitas
fisik peserta didik dalam pembelajaran
sepakbola tangan. Kenaikan rata-rata denyut
nadi peserta didik setelah mengikuti
pembelajaran permainan sepakbola tangan
adalah 60,7%.
Produk permainan sepakbola tangan
dapat diterima dalam pembelajaran
Penjasorkes di SD. Keterterimaan produk
permainan sepakbola tangan ditinjau dari 3
unsur ranah Penjasorkes yaitu kognitif,
psikomotor, dan afektif. Pada aspek kognitif
masuk dalam kategori sangat baik,
sedangkan pada aspek psikomotor dan
afektif masuk dalam kategori baik. Selain itu
hasil kuisoner dari guru Penjasorkes juga
masuk dalam kategori sangat baik.
DAFTAR PUSTAKA

Mahendra, A. 2000. Bola Tangan. Jakarta:


Depdiknas
Hari, A. R. dan Ermawan, S. 2005. Bola
Tangan. Yogyakarta: Fakultas Ilmu
Keolahragaan Universitas Negeri
Yogyakarta.

9|JPJK R, p-I SS N: 2 25 2- 81 48 , e-IS SN :2 5 79 -4 6 04


PENYUSUNAN NORMA PENILAIAN KETERAMPILAN
TEKNIK BOLAVOLI ATLET TINGKAT ADVANCE
KALIMANTAN BARAT

Suzi Lestari1
1
Dosen STKIP Melawi (Kampus Entikong)
Jln. Kuari Yayasan Lintas Batas Kecamatan Entikong Kabupaten Sanggau
Email: Suzysuzy636@gmail.com

Abstract : This study sets the norm or parameter of advanced athlete volleyball
technique skills. This study uses a normative survey method that is research by
conducting a survey or data collection then the data obtained is used to create
norms or parameters. Data collection and analysis in this study was carried out by
survey and several methods of data analysis such as T-scores, percentiles and then
normalizing into 5 categories. The results of the discussion of this study resulted in
the conversion of raw scores into t scores of each test item used as a skill change
score (total). Then the data is processed into percentiles, which are 10th, 20th,
30th, 40th, 50th, 60th, 70th, 80th and 90th percentiles. Next, develop norms that
support advanced athletes in the province of West Kalimantan covering services,
passing below, smash, set up and total skills by dividing into 5 categories, which
are less with criteria <20%, less with criteria 20% - 40%, enough with criteria 40%
- 60%, good criteria with 60% - 80% and good once with a criterion of ≥80%.
Keyword : assessment norms, technical skills, volleyball, advanced athletes.

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk membuat norma atauparameter


keterampilan teknik bolavoli atlet tingkat advance. Penelitian ini menggunakan
metode normative survey yaitu suatu penelitian dengan melakukan survey atau
pendataan kemudian data yang diperoleh digunakan untuk membuat suatu norma
atau parameter. Pengumpulan dan analisis data dalam penelitian ini dilakukan
dengan survei dan beberapa metode analisis data seperti T-skor, persentil dan
kemudian membuat norma ke dalam 5 kategori. Hasil pembahasan penelitian ini
menghasilkan konversi raw score ke dalam t score setiap item tes yang digunakan
sebagai nilai rangkaian keterampilan (total). Kemudian data di olah ke dalam
persentil, yaitu persentil ke 10, 20, 30, 40, 50, 60, 70, 80 dan 90. Selanjutnya
dibentuk norma penilaian keterampilan teknik atlet tingkat advance provinsi
kalimantan barat yang meliputi service, passing bawah, smash, set up dan
keterampilan total dengan membagi menjadi ke dalam 5 kategori, yaitu kurang
sekali dengan kriteria < 20%, kurang dengan kriteria 20% - 40%, cukup dengan
kriteria 40% - 60%, baik dengan kriteria 60% - 80% dan baik sekali dengan kriteria
≥80%.
Kata Kunci : Norma penilaian, Keterampilan Teknik, Bolavoli, Atlit tingkat
advance

P embangunan
dilaksanakan
di
secara
Indonesia telah
berkesinambu-
ngan meliputi semua aspek kehidupan, baik
spiritual. Pembangunan manusia
merupakan modal dasar sangat potensial
antara lain dilakukan melalui
yang

jalur
yang bersifat material maupun pendidikan baik formal, informal, maupun
10 | J P J K R , p - I S S N : 2 2 5 2 - 8 1 4 8 , e - I S S N : 2 5 7 9 - 4 6 0 4
non formal. Dalam hal ini pemerintah mengumpulkan poin 25 terlebih dahulu
Indonesia sangat besar perhatiannya terhadap dengan minimal selisih 2 angka dinyatakan
bidang olahraga, karena olahraga dipandang memenangkan set tersebut. Sedangkan pada
punya peranan yang penting dalam set V tim dinyatakan menang bila telah
pembangunan yaitu untuk meningkatkan mengumpulkan poin 15 terlebih dahulu
kualitas manusia Indonesia. dengan minimal selisih 2 angka. Suatu regu
Permainan bolavoli merupakan cabang dinyatakan memenangkan pertandingan bila
olahraga yang sudah memasyarakat baik di telah dapat memenangkan sebanyak 3 set
lingkungan sekolah, instansi pemerintah terlebih dahulu. Setiap regu mendapatkan
maupun swasta, perguruan tinggi serta di poin bila mampu memenangkan rally, baik
lingkungan umum. Prestasi permainan melakukan service maupun tidak (FIVB,
bolavoli akan baik bila jasmani dan 2005)
rohani saling kait mengait di dalam Berdasarkan ide dasar dan peraturan
gerakan-gerakan bermain, jiwa sebagai permainan tersebut di atas, beberapa
pendorong utama untuk menggerakan ahli berpendapat bahwa untuk mendukung
kemampuan jasmani yang telah dimilikinya. penguasaan teknik, taktik dan
Bolavoli pertama kali diperkenalkan kematangan bertanding diperlukan
oleh William G. Morgan dari unsur-unsur fisik tertentu. Bertucci (1982)
Amerika Serikat pada tahun 1855.Bolavoli menyebutkan beberapa variabel fisik yang
masuk ke Indonesia pada tahun 1928, yang diperlukan dalam permainan bolavoli, yang
dibawa oleh bangsa Belanda.Permainan meliputi explosive power, speedof
bolavoli, resmi dipertandingkan dalam Pekan movement, dan muscular endurance. Semua
Olaraga atribut fisik tersebut pada dasarnya
Nasional ll yang diselenggalarakandi tergantung pada kekuatan otot yang
Jakarta pada tahun 1951. Setelah digunakan untuk menampilkan keterampilan
penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional yang terlibat. Dengan demikian, peningkatan
(PON) lll di Medan pada tahun 1953, pada kekuatan harus dapat meningkatkan
pertengahan tahun 1954 Pengurus ikatan keseluruhan atribut fisik tersebut.
Perhimpunan Volleyball Soerabaia (IPVOS) Gerak yang mendominasi dalam
di dalam rapat pengurus antara lain permainan bolavoli adalah gerak
memutuskan untuk membentuk suatu induk meloncat dan melompat baik pada waktu
organisasi bolavoli di Indonesia. menyerang dengan melakukan smash
Permainan bolavoli maksimal maupun saat bertahan dengan cara
berlangsung selama 5 set. Pada set I melakukan block. Untuk itu diperlukan
sampai dengan set IV, bagi tim yang lompatan dan raihan yang tinggi dari pemain

11 | J P J K R , p - I S S N : 2 2 5 2 - 8 1 4 8 , e - I S S N : 2 5 7 9 - 4 6 0 4
agar dapat memukul dan mengarahkan bola mengubah arah secara cepat. Meskipun
ke daerah lawan dengan baik. Dengan kecepatan kontraksi otot atlet lebih dominan
loncatan yang tinggi diharapkan kedua ditentukan oleh faktor genetik, akan tetapi
lengan dapat melampaui bagian atas net atau kecepatan dapat ditingkatkan melalui latihan
bahkan dapat menjulur ke daerah lawan saat explosive strenght, latihan teknik gerak yang
melakukan block, sehingga sudut pukulan efisien dan melalui latihan kecepatan. Bompa
lawan menjadi terbatas. Disamping itu (2000) menyatakan bahwa kecepatan
pemain juga perlu memiliki power otot mencakup tiga elemen, yaitu waktu reaksi,
lengan yang tinggi agar mampu melakukan waktu gerak, dan kecepatan lari. Oleh karena
smesh yang keras sehingga pemain lawan itu dalam melatih kecepatan perlu
akan kesulitan membendung bola yang memperhatikan ketiga elemen tersebut.
mengarah ke daerah permainannya. Bompa (2000), menyatakan bahwa dalam
Keadaan tersebut sesuai dengan menyusun program latihan jangka panjang
pendapat Carl McGown (1982) yang untuk atlet usia 16-18 tahun, unsur-unsur
menyatakan bahwa “Explosive strengthis a fisik yang perlu dilatih yaitu koordinasi yang
vital volleyball players. They need it to jump bersifat kompleks, fleksibilitas khusus,
their highest, hit their hardest, get to balls kecepatan memutar dan mengubah arah,
thst other player can’t. Sedangkan Mc kecepatan reaksi, daya tahan otot, power,
Gown (1994), menyatakan bahwa pemain daya tahan aerobik, dan daya tahan
bolavoli memerlukan pengembangan anaerobik. Selain kondisi fisik tersebut,
kekuatan untuk meningkatkan power, permainan bolavoli tidak terlepas
stabilitas persendian, daya tahan otot, dan dari kemampuan teknik dasarnya. Dengan
mencegah cedera. Semua hal tersebut semakin terkurasnya kondisi fisik pemain
mengharuskan pemain memiliki kemampuan selama pertandingan akan membuat daya
gerak dasar yang sangat baik. konsentrasi berkurang yang tentu saja
Permainan bolavoli sangat membuat penguasaan keterampilan teknik
membutuhkan kekuatan dan power otot, dasar mereka semakin tidak sempurna.
selain itu dalam permainan bolavoli juga Dari pembahasan diatas dapat
diperlukan kecepatan dan kelincahan. disimpulkan bahwa dalam permainan
Kecepatan merupakan salah satu komponen bolavoli kemampuan teknik dasar dan
fisik yang penting dalam permainan bolavoli, kemampuan gerak dasarnya sangat penting.
hal ini disebabkan karena sebagian besar Hal ini terkadang yang kurang diperhatikan
gerak atletselama permainan berlangsung dalam sebuah lembaga pembinaan
selalu berpindah- pindah tempat, lari, bolavoli khususnya di wilayah Kalimantan
merespon rangsang yang datang, dan barat. Kebanyakan sebuah lembaga berlatih

12 | J P J K R , p - I S S N : 2 2 5 2 - 8 1 4 8 , e - I S S N : 2 5 7 9 - 4 6 0 4
berulang- ulang tanpa memiliki tujuan yang bolavoli di Kalimantan barat khususnya
jelas. Mereka tidak pernah mengevaluasi memberikan program secara membabi buta,
kemampuan teknik dasar dan kemampuan sehingga tidak jarang demi memperoleh
kondisi fisik anak didiknya. Sehingga kondisi dan kemampuan setinggi-tingginya
mereka berlatih tanpa mengetahui malah membuat si atlet cidera. Padahal
kekurangan mereka. Padahal seluruh pemain dengan adanya semacam buku Standardisasi
dalam sebuah lembaga pasti menginginkan Parameter Fisik" Atlet Pelatnasakan
dapat berkompetisi di level yang lebih tinggi membuat seleksi pemain lebih jelas.
nantinya, mulai dari level Porda, Porprov, Penyusunan program latihan kepada atlet
dan PON. Namun sebuah lembaga dalam hal juga akan menjadi lebih baik karena
ini tidak dapat disalahkan pula. Sulitnya pengarahan target capaian latihan
mencari buku pedoman mengenai kemampuan anak lebih jelas nantinya.
kemampuan teknik dasar dan kemampuan Seperti Manfaat dari buku standarisasi ini
kondisi fisik para pemain bolavoli dalam diutarakan oleh Anton Subowo, Sekretaris
level-level tersebut. Jenderal PP PBSI bahwa “Sekarang PBSI
Akibatnya dari observasi yang pernah memiliki buku yang berisi kriteria parameter
dilakukan, ditemukan fakta bahwa sangat fisik dan akan disebarkan ke klub-klub.
sedikit sekali klub yang melaksanakan tes Sehingga PBSI menerima atlet masuk
keterampilan teknik dasar bolavoli. Adapun pelatnas juga ada dasarnya. Siapapun selama
klub yang melaksanakan tes, namun literatur bisa memenuhi standar parameter fisik dan
mengenai norma keterampilan teknik tentunya punya skill, bisa masuk ke
dasar untuk Porda, Porprov, dan PON belum pelatnas (http://www.beritasatu.com; Senin,
pernah diadakan. 08 Desember 2014).
Hal ini bisa disebabkan karena Buku standarisasi ini tidak hanya dapat
terkadang informasi tersebut diterbitkan dalam ranah parameterfisik saja
memang dirahasiakan oleh pihak pelatih. seharusnya, potensi pengembangan
Hasil dari wawancara dari beberapa pelatih, standarisasi keterampilanteknik
serta pengecekan di lapangan menunjukkan dasar seharusnya dapat dilakukan, sehingga
tidak ada pedoman seperti buku siapapun selama bisa memenuhi
"Standardisasi Parameter Fisik" Atlet standart parameter fisik dan parameter
Pelatnas yang telah diterbitkan PBSI tahun keterampilan dasar bisa masuk pelatnas.
2014 kemarin di cabang olahraga bolavoli. Dengan adanya patokan pasti maka standart
Belum adanya buku Standardisasi Parameter klub pasti akan meningkat pula. Kelemahan
Fisik" Atlet Pelatnas yang diterbitkan secara ini sebenarnya sudah disadari oleh para
resmi oleh PBVSI membuat banyak pelatih pengurus PBVSI di Indonesia, hal ini

13 | J P J K R , p - I S S N : 2 2 5 2 - 8 1 4 8 , e - I S S N : 2 5 7 9 - 4 6 0 4
terbukti dengan keseriusan PBVSI untuk Dalam normative survey, yang paling
dapat melahirkan bibit yang berkualitas, penting adalah tes diatur dalam standar yang
salah satu rencananya ialah Pengurus Besar baku. Perbedaan dalam pengukuran
Persatuan Bolavoli Seluruh Indonesia (PB memberikan hasil yang tak berarti. Peneliti
PBVSI) mewacanakan program cabang mengumpulkan dan menganalisis data dari
bolavoli masuk desa sebagai upaya survei dengan beberapa metode norma
meningkatkan pembinaan dan melahirkan seperti persentil, T-skor, dan kemudian
bibit atlet yang mampu memperkuat timnas membuat norma untuk kategori
ke depan - Makassar (ANTARA News). yang berbeda pada umur, jenis kelamin, dan
METODE PENELITIAN lain-lain. Dalam penelitian ini terdapat 2
Metode penelitian pengumpulan data jenis penghitungan yang dapat dipakai dalam
juga merupakan faktor yang penting dalam menghasilkan norma untuk mudah dipahami,
sebuah penelitian, karena berhubungan yaitu T scores, atau percentiles.
langsung dengan data yang diperoleh. Untuk Teknik Pengumpulan Data
yang sesuai, maka penelitian ini a. Tes Service
menggunakan metode Normative Survey Adapun petunjuk instrumen dalam penelitian
(JR. Thomas, JK. Nelson & SJ. Silverman ini adalah sebagai berikut:
(2005:284) Normative survey 1) Validitas : 0,92
tidak digambarkan dalam metode penelitian 2) Reliabilitas : 0,69
yang selama ini sudah banyak ada. 3) Administrasi :
Sama dengan namanya metode ini a) Tes : Karena penilitian ini adalah
melibatkan penentuan norma untuk mengukur kemampuan service
kemampuan, performa, keyakinan dan sikap. dalam permainan bolavoli, maka instrumen
Pendekatan yang digunakan adalah sampel tes pengukuran yang digunakan untuk
pada orang yang berbeda usia, jenis kelamin pengukuran service permainan bolavoli dari
dan kategori lain yang dipilih dan AAHPER (Yunus, 1992: 202) dengan
diukur. Tahap dalam normative survey ketentuan saat service harus dibelakang
biasanya sama dengan kuisioner, posisi satu. Dengan ketingggian net sama
perbedaannya yaitu cara yang digunakan seperti yang digunakan dalam permainan
untuk mengumpulkan data. Peneliti memilih sebenarnya. Untuk net lapangan bolavoli
tes yang paling layak untuk mengukur terdapat dua macam ketinggian yakni
performa atau kemampuan yang diinginkan, untuk putra setinggi 2.43 m dan untuk putri
seperti komponen pada keterampilan teknik 2.24 meter. Lebar jaring net yakni 1 meter,
bolavoli. dan panjang antenna dari tiang net sebesar
0.8 m. Tujuan tes ini untuk mengukur

14 | J P J K R , p - I S S N : 2 2 5 2 - 8 1 4 8 , e - I S S N : 2 5 7 9 - 4 6 0 4
kecakapan dan keterampilan melakukan passing bawah atlet bolavoli.
service atas. b) Alat atau perlengkapan : Bolavoli, Peluit,
b) Alat : Lapangan bolavoli, Bolavoli, Peluit, Pita pembatas, Dinding
Net, Meteran, Kapur putih, Formulir dan alat c) Petunjuk pelaksanaan : Testi berdiri di
tulis. belakang garis yang telah dibatasi dengan
c) Testor : Jumlah testor sebanyak dua orang, pita perekat, menunggu aba-aba dari penguji.
yaitu: (1) Pengawas 1 orang bertugas Bila ada tanda dari penguji maka testi harus
mengamati dan mengawasi jatuhnya bola segera melaksanakan passing bawah ke
pada petak sasaran. (2) Pencatat hasil 1 orang dinding repetisi. (4) Setiap service mendapat
bertugas mencatat hasil yang dicapai oleh nilai sesuai dengan nilai petak
atlet. tempat jatuhnya bola, jika bola jatuh pada
d) Pelaksanaan tes : (1) Sampel dipanggil garis maka diberi nilai sesuai dengan garis
satu-persatu sesuai dengan daftar yang telah terdekat (poin tinggi). (5) Nilai akhir adalah
disusun. (2) Sampel melakukan service jumlah poin yang diperoleh dalam 10 repetisi
sesuai dengan peraturan yang berlaku melakukan service.
(PBVSI). (3) Setiap sampel melakukan c. Tes Passing Atas
service sebanyak 10 Adapun arena dan petunjuk dalam tes
Tinggi net Pa: 2,43 m Pi: 2, 24 m Passing atas adalah sebagai berikut :
b. Tes Passing Bawah 1) Validitas : 0,86
Instrumen yang digunakan adalah tes 2) Reliabilitas 0,93
ketepatan passing bawah modifikasi dari 3) Administrasi :
Braddy Volley Ball Test. Ukuran untuk tes a) Tes : Arena tes yaitu sebuah lapangan
Braddy sebelum dimodifikasi adalah sasaran bolavoli yang telah diberi tanda dan(bola
di tembok yang berukuran lebar 152cm, lambungan pertama tidak dihitung, dihitung
dengan jarak petak sasaran dari lantai untuk mulai pantulan kedua menggunakan passing
putri 335 cm dan untuk putra 350 cm bawah, begitu juga ketika di tengah tes bola
(Suharno, 1981: 67). Penelitian ini mati, maka bola harus segera diambil dan
menggunakan metode tes keterampilan melanjutkan kembali passing bawah
bermain bolavoli dari modifikasi Braddy ke dinding, gerakan pertama tidak dihitung).
VolleyBall Test dengan ketentuan sebagai b) Skor : Skor dihitung sesuai dengan nilai
berikut: yang tertera dalam instrumen. Jika bola
1) Validitas Tes : 0,767 berada tepat di garis maka diambil skor yang
2) Reliabilitas Tes : 0,817 tertinggi. Testi melakukan sebanyak 10 kali.
3) Administrasi Tes : Skor tertinggi tiga dan skor terendah
a) Tujuan : Untuk mengetahui ketepatan satu. Skor maksimal 30. Dalam penelitian ini

15 | J P J K R , p - I S S N : 2 2 5 2 - 8 1 4 8 , e - I S S N : 2 5 7 9 - 4 6 0 4
menggunakan tes ketepatan passing bawah, siap melakukan smash yang akan diumpan
nilai satu diberikan karena merupakan daerah oleh set-upper.
yang jauh dari sasaran, seorang pengumpan (3) Lima kali percobaan latihan
terlalu jauh mengambil bola. Begitu diperbolehkan bagi testi untuk
juga seterusnya, dan nilai tiga diberikan melakukan percobaan sebelum tes
karena bola tepat ke sasaran, sebenarnya dilakukan.
diharapkan seorang pengumpan akan lebih (4) Bola diumpan oleh passing atas dengan
mudah untuk mengambil bola umpan smash normal.
b) Pelaksanaan: (5) Umpan sebanyak 3 kali berturut-turut
- Anak berdiri di tengah area bertanda X yang tidak di smash dianggap sekali gagal atau
sudah ditentukan luas areanya nilai 0.
- Anak menerima bola tinggi dari pelempar c) Penskoran :
(bertanda T), yang kemudian diteruskan anak (1) Umpan sebanyak 3 kali berturut-turut
dengan passing atas, melewati tali dan jatuh tidak di smash dianggap gagal dan nilai 0.
di area target (2) Teknik pelaksanaan smash dilakukan
- Tinggi tali adalah 10 kaki untuk pria dan 9 sesuai dengan peraturan permainan, semua
kaki untuk wanita. pelanggaran nilai 0.
c) Penskoran (3) Jika bola yang di smash jatuh pada garis
- Tes dilakukan sebanyak 10 kali kanan dan di atas antara atau lebih petak sasaran, nilai
10 kali kiri . tertinggi diambil sebagai nilai smash
- Setiap masuk bernilai satu, skor tidak tersebut.
dihitung apabila bola menyentuh tali atau (4) Nilai akhir tes bagi setiap pemain adalah
tidak melewati tali, dan jatuh di luar target jumlah nilai yang diperoleh dalam 10 kali
area. smash.
d) Perlengkapan: Bola 10 buah, net, kapur, (5) Nilai dianggap sah apabila:
meteran, alat tulis danlembar penilaian. - Smash dilakukan keras dan tajam.
d. Tes Smash - Tidak menyangkut net.
1) Validitas : 0,94 - Masuk ke dalam bidang lapangan.
2) Reliabilitas : 0,84 - Smasher tidak melakukan pelanggaran
3) Administrasi : permainan.
a) Tes : Arena tes yaitu sebuah lapangan d) Perlengkapan :Bola 10 buah, net, kapur,
bolavoli yang telah diberi tanda dan skor. meteran, alat tulis ,lembar penilaian.
b) Pelaksanaan: Instrumen pengumpul data dalam penelitian
(1) Semua petugas berada posisinya. ini menggunakan tes ketepatan smash dari
(2) Testi berada pada posisi 4 dengan sikap Laveage yang telah dimodifikasi oleh Tim

16 | J P J K R , p - I S S N : 2 2 5 2 - 8 1 4 8 , e - I S S N : 2 5 7 9 - 4 6 0 4
Peneliti Dosen FIK UNY (Putut Marhaento, berdasarkan persentil tersebut
M.Or, Sb. Pranatahadi, M.Kes, dan Fauzi dengan membagi ke dalam 5 kategori yaitu
Idris, M.Si dalam penelitian yang berjudul sangat baik dengan kriteria ≥80%,
”Penyusunan Tes Keterampilan Bermain baik dengan kriteria 60% - 80%, cukup
Bolavoli untuk Mahasiswa Putra). dengan kriteria 40% - 60%, kurang
HASIL DAN PEMBAHASAN dengan kriteria 20% - 40% dan sangat
1. Norma Penilaian Keterampilan Teknik kurang dengan kriteria <20%.
Dasar Bolavoli Atlet Putri
c. Smash
a. Service Persentil dari data smash menunjukkan
Persentil dari data service pada persentil 10 dari data terletak pada 22,4,
menunjukkan pada persentil 10 dari persentil 20 terletak pada 24,8, persentil 30
data terletak pada 18,4, persentil 20 terletak terletak pada 26, persentil 40 terletak pada
pada 20, persentil 30 terletak pada 27, persentil 50 terletak pada 28, persentil 60
21, persentil 40 terletak pada 22, persentil 50 terletak pada 29, persentil 70 terletak pada
terletak pada 23, persentil 60 terletak pada 30, persentil 80 terletak pada 32, persentil
24, persentil 70 terletak pada 25, persentil 80 90 terletak pada 35. Kemudian disusun
terletak pada 26, persentil 90 terletak pada norma penilaian berdasarkan persentil
27. Kemudian disusun norma penilaian tersebut dengan membagi ke dalam 5
berdasarkan persentil tersebut kategori yaitu sangat baik dengan kriteria
dengan membagi ke dalam 5 kategori yaitu ≥80%, baik dengan kriteria 60% - 80%,
sangat baik dengan kriteria ≥80%, cukup dengan kriteria 40% - 60%, kurang
baik dengan kriteria 60% - 80%, cukup dengan kriteria 20% - 40% dan sangat
dengan kriteria 40% - 60%, kurang kurang dengan kriteria <20%.
dengan kriteria 20% - 40% dan sangat
d. Set Up
kurang dengan kriteria <20%.
Persentil dari data set up menunjukkan
b. Passing
pada persentil 10 dari data terletak pada 11,4,
Persentil dari data passing
persentil 20 terletak pada 13, persentil 30
menunjukkan pada persentil 10 dari
terletak pada 14, persentil 40 terletak pada
data terletak pada 21, persentil 20 terletak
14, persentil 50 terletak pada 15, persentil 60
pada 22,8, persentil 30 terletak pada
terletak pada 15, persentil 70 terletak pada
23,2, persentil 40 terletak pada 24, persentil
16, persentil 80 terletak pada 17, persentil
50 terletak pada 25, persentil 60 terletak pada
90 terletak pada 19. Kemudian disusun
26, persentil 70 terletak pada 26, persentil 80
norma penilaian berdasarkan persentil
terletak pada 27, persentil 90 terletak pada
tersebut dengan membagi ke dalam 5
28. Kemudian disusun norma penilaian
kategori yaitu sangat baik dengan kriteria
17 | J P J K R , p - I S S N : 2 2 5 2 - 8 1 4 8 , e - I S S N : 2 5 7 9 - 4 6 0 4
≥80%, baik dengan kriteria 60% - 80%, dengan kriteria 60% - 80%, cukup dengan
cukup dengan kriteria 40% - 60%, kurang kriteria 40% - 60%, kurang dengan kriteria
dengan kriteria 20% - 40% dan sangat 20% - 40% dan sangat kurang dengan kriteria
kurang dengan kriteria <20%. <20
2. Norma Penilaian Keterampilan Teknik c. Smash
Dasar Bolavoli Atlet Putra
Persentil dari data smash menunjukkan
a. Service
pada persentil 10 dari data terletak pada 25,
Persentil dari data service
persentil 20 terletak pada 27, persentil 30
menunjukkan pada persentil 10 dari
terletak pada 29, persentil 40 terletak pada
data terletak pada 21, persentil 20 terletak
30, persentil 50 terletak pada 32, persentil 60
pada 22, persentil 30 terletak pada
terletak pada 32,2, persentil 70 terletak pada
24, persentil 40 terletak pada 25, persentil 50
33, persentil 80 terletak pada 35, persentil
terletak pada 26, persentil 60 terletak pada
90 terletak pada 36. Kemudian disusun
27, persentil 70 terletak pada 28, persentil 80
norma penilaian berdasarkan persentil
terletak pada 29, persentil 90 terletak pada
tersebut dengan membagi ke dalam 5
31. Kemudian disusun norma penilaian
kategori yaitu sangat baik dengan kriteria
berdasarkan persentil tersebut
≥80%, baik dengan kriteria 60% - 80%,
dengan membagi ke dalam 5 kategori yaitu
cukup dengan kriteria 40% - 60%, kurang
sangat baik dengan kriteria ≥80%, baik
dengan kriteria 20% - 40% dan sangat
dengan kriteria 60% - 80%, cukup dengan
kurang dengan kriteria <20%.
kriteria 40% - 60%, kurang dengan kriteria
d. Set up
20% - 40% dan sangat kurang dengan kriteria
Persentil dari data set up menunjukkan
<20%.
pada persentil 10 dari data
b. Passing
terletak pada 13, persentil 20 terletak pada
Persentil dari data passing
14, persentil 30 terletak pada 15,
menunjukkan pada persentil 10 dari
persentil 40 terletak pada 16, persentil 50
data terletak pada 24, persentil 20 terletak
terletak pada 16, persentil 60 terletak
pada 25, persentil 30 terletak pada
pada 17, persentil 70 terletak pada 17,
26, persentil 40 terletak pada 26, persentil 50
persentil 80 terletak pada 18, persentil 90
terletak pada 27, persentil 60 terletak pada
terletak pada 18.
27, persentil 70 terletak pada 28, persentil 80
Kemudian disusun norma penilaian
terletak pada 28, persentil 90 terletak pada
berdasarkan persentil tersebut
29,8. Kemudian disusun norma penilaian
dengan membagi ke dalam 5 kategori yaitu
berdasarkan persentil tersebut
sangat baik dengan kriteria ≥80%, baik
dengan membagi ke dalam 5 kategori yaitu
sangat baik dengan kriteria ≥80%, baik
18 | J P J K R , p - I S S N : 2 2 5 2 - 8 1 4 8 , e - I S S N : 2 5 7 9 - 4 6 0 4
dengan kriteria 60% - 80%, cukup dengan atau sama dengan 24,8 termasuk kategori
kriteria 40% - 60%, kurang dengan sangat kurang.
kriteria 20% - 40% dan sangat kurang dengan d. Norma keterampilan set up, nilai diatas
kriteria <20%. atau sama dengan 17 termasuk kategori
sangat baik, rentang nilai 16 sampai 16,9
SIMPULAN
termasuk kategori baik, rentang nilai 14
1. Norma Keterampilan Teknik Dasar sampai 15,9 termasuk kategori cukup,
Bolavoli Atlet Putri rentang nilai 13 sampai 13,9 termasuk

a. Norma keterampilan service, nilai diatas kategori kurang dan nilai yang lebih kecil

atau sama dengan 26 termasuk kategori atau sama dengan 13 termasuk kategori

sangat baik, rentang nilai 24 sampai 25,9 sangat kurang.

termasuk kategori baik, rentang nilai 22 e. Norma keterampilan total (rangkaian

sampai 23,9 termasuk kategori cukup, keterampilan), nilai diatas atau sama dengan

rentang nilai 20 sampai 21,9 termasuk 216,26 termasuk kategori sangat baik,

kategori kurang dan nilai yang lebih kecil rentang nilai 204,74 sampai 216,25 termasuk

atau sama dengan 20 termasuk kategori kategori baik, rentang nilai 196,51 sampai

sangat kurang. 204,73 termasuk kategori cukup, rentang


nilai 185,59 sampai 196,5 termasuk kategori
b. Norma keterampilan passing, nilai
kurang dan nilai yang lebih kecil atau sama
diatas atau sama dengan 28
dengan 185,58 termasuk kategori
termasuk kategori sangat baik, rentang
sangat kurang.
nilai 26 sampai 27,9 termasuk kategori
2. Norma Keterampilan Teknik Dasar
baik, rentang nilai 24 sampai 25,9
Bolavoli Atlet Putra
termasuk kategori cukup, rentang nilai
a. Norma keterampilan service, nilai diatas
22,8 sampai 23,9 termasuk kategori
atau sama dengan 29 termasuk
kurang dan nilai yang lebih kecil atau
kategori sangat baik, rentang nilai 27 sampai
sama dengan 22,8 termasuk kategori
28,9 termasuk kategori baik, rentang nilai 25
sangat kurang.
sampai 26,9 termasuk kategori cukup,
c. Norma keterampilan smash, nilai diatas rentang nilai 23 sampai 24,9 termasuk
atau sama dengan 31 termasuk kategori kategori kurang dan nilai yang lebih kecil
sangat baik, rentang nilai 29 sampai 31,9 atau sama dengan 23 termasuk kategori
termasuk kategori baik, rentang nilai 27 sangat kurang.
sampai 28,9 termasuk kategori cukup, b. Norma keterampilan passing, nilai diatas
rentang nilai 24,8 sampai 26,9 termasuk atau sama dengan 28 termasuk kategori
kategori kurang dan nilai yang lebih kecil sangat baik, rentang nilai 27 sampai 27,9

19 | J P J K R , p - I S S N : 2 2 5 2 - 8 1 4 8 , e - I S S N : 2 5 7 9 - 4 6 0 4
termasuk kategori baik, rentang nilai 26 e. Norma keterampilan total (rangkaian
sampai 26,9 termasuk kategori cukup, keterampilan), nilai diatas atau sama dengan
rentang nilai 25 sampai 25,9 termasuk 221,69 termasuk kategori sangat baik,
kategori kurang dan nilai yang lebih kecil rentang nilai 208,18 sampai 221,68 termasuk
atau sama dengan 25 termasuk kategori kategori baik, rentang nilai 195,20 sampai
sangat kurang. 208,17 termasuk kategori cukup, rentang
c. Norma keterampilan smash, nilai diatas nilai 178,81sampai 195,19 termasuk kategori
atau sama dengan 35 termasuk kategori kurang dan nilai yang lebih kecil atau sama
sangat baik, rentang nilai 32,2 sampai 34,9 dengan 178,8 termasuk kategori
termasuk kategori baik, rentang nilai 30 sangat kurang.
sampai 32,1 termasuk kategori cukup, DAFTAR PUSTAKA
rentang nilai 27 sampai 29,9 termasuk Yunus, M. 1992. Olahraga Pilihan Bola
kategori kurang dan nilai yang lebih kecil Voli. Depdikbud : Direktorat Jendral
atau sama dengan 27 termasuk kategori Kependidikan
sangat kurang. Bertucci. 1982. Championship Volleyball.
d. Norma keterampilan set up, nilai diatas USA : Leisure Press
atau sama dengan 18 termasuk Depdikbud. 2000. Tes Keterampilan Bola
kategori sangat baik, rentang nilai 17 sampai Voli. Jakarta : Pusat Kesegaran
17,9 termasuk kategori baik, rentang nilai 16 Jasmani dan Rekreasi, Depdikbud
sampai 16,9 termasuk kategori cukup, Bompa. 2000. Total Training For Young
rentang nilai 14 sampai 15,9 termasuk Champions. York University. Canada
kategori kurang dan nilai yang lebih kecil Suharno, HP. 1982. Metodologi Pelatihan
atau sama dengan 14 termasuk kategori Bola Voli. Ikip Yogyakarta.
sangat kurang. Yogyakarta

20 | J P J K R , p - I S S N : 2 2 5 2 - 8 1 4 8 , e - I S S N : 2 5 7 9 - 4 6 0 4

Anda mungkin juga menyukai