; e-ISSN: 2964-1888
OLEH
SUMAELA S.Pd
197702212010011003
ABSTRAK
Setrategi Passing Bawah Permainnan Sepak Bola Di Smp Ulul Albab Kota
Ternate Sangat Penting Untuk Kesuksesan Pemain Sepakbola (Dooley& Titz, 2010: 8).
Menyatukan Tujuan Tim Dapat Dilakukan Dengan Teknik Operan. Passing Terbagi
Menjadi Dua Yaitu Passing Atas (Melambung) Dan Passing Bawah (Menyusur
Tanah). Pilihan Teknik Passing Tergantung Pada Situasi Dan Jarak Dimana Bola
Harus Diberikan (Luxbacher, 2013: 34). Kegunaan Kedua Jenis Operan Ini
Tergantung Pada Jarak Antar Pemain Kawan Yang Akan Dituju. Passing Bawah
Digunakan Untuk Posisi Teman Berada Didekat Pemain Pembawa Bola Dan Tidak
Terhalangi Oleh Pemain Lawan. Passing Atas Digunakan Saat Pemain Terdekat
Dijaga Oleh Lawan Dan Bola Harus Diberikan Pada Teman Yang Berada Disisi
Lapangan Yang Berjauhan. Keberhasilan Operan Ditentukan Antar Pemain Yang
Memahami Posisi Dan Pergerakan Masing-Masing. Dibutuhkan Latihan
Kekompakan Dan Penerapan Taktik Sesuai Arahan Pelatih.Keberhasilan
Pembelajaran Merupakan Kesanggupan Dan Kemampuan Untuk Melakukan
Gerakangerakan Mendasar Atau Teknik Dasar Dalam Permainan Sepakbola Secara
Efektif Dan Efisien Baik Gerakan Yang Dilakukan Tanpa Bola Maupun Dengan Bola.
Olahraga Sepakbola Selain Menuntut Fisik Yang Prima Kebugaran Tetapi Juga
Teknik Yang Sangat Baik. Tanpa Keterampilan Teknis Yang Kuat Pemain Tidak
Akan Bisa Mencetak Gol Atau Bertahan Secara Efektif
Permainan sepak bola tergolong dalam kegiatan olahraga yang sebetulnya sudah tua
usianya walaupun masih dalam bentuk yang sederhana, akan tetapi sepak bola sudah
dimainkan ribuan tahun yang lalu. Sepak bola merupakan permainan beregu yang terdiri dari
11 pemain tiap regunya dan salah satunya penjaga gawang. Permainan sepak bola diberikan
kepada siswa sekolah dasar sebagai salah satu materi pilihan dalam meningkatkan aktifitas
gerak yang ada pada diri siswa, siswa diberikan kesempatan untuk mengembangkan potensi
yang dimilikinya melalui permainan sepak bola, disisi lain setidaknya dapat meningkatkan
ranah kognitif, afektif maupun psikomotor yang ada pada diri siswa
Pada saat ini pendidikan jasmani, olah raga dan kesehatan (penjasorkes) yang ada di
sekolah dasar pada proses pembelajarannya merata lebih menekan siswa pada cabang-cabang
olahraga yang sifatnya mengarah pada penguasaan teknik termasuk dalam melakukan
permainan sepak bola, akan tetapi akan lebih baik apabila tetap mempedulikan kebutuhan
gerak siswa yang sebenarnya dalam melakukan proses pembelajaran. Penjasorkes di sekolah
dasar pada hakekatnya mempunyai arti, peran, dan fungsi yang penting dan strategis dalam
upaya menciptakan suatu masyarakat yang sehat, karena siswa di sekolah dasar adalah
kelompok masyarakat yang sedang tumbuh berkembang, ingin rasa gembira dalam bermain
dan memiliki kerawanan yang memerlukan pembinaan dan bimbingan. Proses pembelajaran
merupakan inti kegiatan dalam pendidikan. Segala sesuatu yang telah diprogramkan akan
dilaksanakan dalam proses belajar mengajar. Kegiatan belajar mengajar akan melibatkan
semua komponen pengajaran, dan menentukan sejauh mana tujuan yang telah ditetapkan
dapat tercapai. Dalam melakukan permainan sepak bola yang diberikan kepada siswa sekolah
dasar setidaknya harus meminimalkan dan memudahkan siswa sehingga dengan melalui
permainan sepak bola yang diterapkan pada proses pembelajaran penjasorkes mendapatkan
hasil yang optimal baik dari segi teknik maupun pengembangan gerak pada siswa sekolah
dasar.
Gerak dasar pasing dalam permainan sepak bola merupakan salah satu unsur penting
yang setidaknya dikuasai siswa. Hal ini juga merupakan keterampilan yang sebaiknya
dikuasai oleh siswa dalam memperoleh keterampilan geraknya untuk mengoptimalkan
permainan sepak bola. Permainan sepak bola yang digunakan, dilakukan dan diberikan pada
siswa sekolah dasar sebaiknya disamakan dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangan
siswa. Hal ini ditujukan supaya siswa merasa senang, berani dalam menendang bola dan tidak
merasa takut apabila terkena bola sehingga siswa akan merasa nyaman dalam melakukan
permainan. Pada proses pelaksanaan untuk meningkatkan passing yang merupakan salah satu
teknik dasar dalam melakukan permainan, dapat dilakukan dengan menggunakan media bola
yang lebih ringan dan lebih mudah apabila dikontrol oleh siswa.
Bola yang dapat digunakan yaitu dengan menggunakan bola plastik. Bola plastik
memiliki bentuk yang ringan dan aman untuk digunakan dalam melakukan permainan sepak
bola, hal lain bola plastik juga aman untuk digunakan karena tidak sakit apabila mengenai
bagian badan dari siswa. Saat melakukan passing bola plastik cenderung lebih pelan apabila
dibandingkan bola pada umumnya (bola sesungguhnya), sehingga melalui bola plastik
harapannya siswa dapat menguasai permainan sepak bola lebih optimal. Hal ini secara tidak
langsung juga merupakan suatu tahapan belajar dari siswa yang dimulai dari yang mudah
(dengan menggunakan bola plastik) hingga ke yang sulit (dengan menggunakan bola
sesungguhnya). Proses pembelajaran Penjasorkes melalui permainan sepak bola setidaknya
perlu dikaji ulang bagaimana suatu cara yang dilakukan untuk mengoptimalkan permainan
sepak bola untuk mencapai hasil yang optimal dalam melakukan permainan sepak bola bagi
siswa sekolah dasar.
Untuk itu peranan konsep dasar dan teknik dasar yang matang berpengaruh dalam
memperoleh hasil permainan bola voli yang baik, dihadapkan pada berbagai tantangan seperti
bagaimana cara bertindak atau bersikap yang tepat, apa bahan ajar yang paling sesuai, apa
metode penyajian yang paling efektif, permaianan apa yang bisa dipakai, apa langkah-
langkah yang paling efisien, sumber belajar mana yang bisa diakses dan bagaimana sistem
evaluasi yang dapat mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran. Oleh karena itu, guru harus
kreatif dalam memodifikasi pembelajaran agar siswa minat atau tidak bosan dalam
melaksanakan pembelajaran agar tujuan pembelajaran tercapai. Seorang guru harus memiliki
ide dalam setiap pembelajaran yang sesuai dengan kondisi yang ada, agar tujuan yang telah
ditetapkan dapat tercapai dengan baik (Kuswoyo, 2013: 2). Pelaksanaan Pendidikan Jasmani
dan Olahraga merupakan sebuah investasi jangka panjang dalam upaya peningkatan mutu
sumber daya manusia Indonesia, hasil yang diharapkan itu akan dapat dicapai dalam waktu
cukup lama. Oleh karena itu, jasmani dan olahraga terus ditingkatkan dan dilakukan dengan
kesabaran dan keikhlasan. Tujuan pendidikan jasmani di atas akan memerlukan waktu yang
cukup banyak untuk mempelajari dan menguasainya. Karena Pendidikan Jasmani diadakan
untuk memberikan kesempatan mempelajari berbagai kegiatan yang membina aspek mental,
sosial, emosional dan fisik sekaligus mengembangkan potensi siswa. Pendidikan Jasmani
yang hanya diberikan selama 2 jam pelajaran atau 1 kali pertemuan setiap minggunya,
diperkirakan belum mampu menyalurkan keterampilan, bakat, minat dan kemampuan siswa
terhadap cabang olahraga yang disukainya. Seperti permainan bolavoli yang hanya
dilaksanakan sekitar 3 kali tiap semester, dirasa sangat kurang untuk mengembangkan
keterampilan gerak siswa dalam suatu cabang olahraga. Maka perlu adanya tambahan waktu
khusus untuk membantu siswa agar dapat mengembangkan potensi dan keterampilan gerak
yang dimilikinya.
( Onong Ucjhana Effendy 2011: 23) Strategi pada hakikatnya adalah perencanaan
(planning) dan manajemen (mangement) untuk mencapai suatu tujuan. Akan tetapi untuk
mencapai tujuan tersebut, strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya menunjukkan
arah saja, melainkan harus mampu menunjukkan taktik dan operasionlanya
Dalam sebuah perusahaan umumnya berupaya untuk selalu dapat mencapai tujuan
dan sasarannya didalam persaingan yang semakin ketat. Pencapaian tujuan dan sasaran
perusahaan diukur dengan besarnya total keuntungan perusahaan, tingkat keuntungan
terhadap modal investasi perusahaan, dan penguasaan pasar dengan share terbesar.
Keberhasilan pencapaian tujuan dan sasaran perusahaan hanya dimungkinkan bila perusahaan
itu mempunyai keunggulan bersaing
asosiasi sepakbola tertinggi yang bertugas mengatur segala sesuatu tentang sepakbola
diseluruh dunia. Kini setelah semakin berkembang, sepakbola tidak hanya menjadi olahraga
yang populer tetapi juga sebuah industri yang dapat menghasilkan keuntungan komersial
(Sener, 2015 :10). Ada beberapa definisi dari sepakbola menurut para ahli, menurut Luxbacher
(2011: 2) “pertandingan sepakbola dimainkan oleh dua tim yang masing-masing
beranggotakan 11 orang. Masing-masing tim mempertahankan sebuah gawang dan mencoba
menjebol gawang lawan”.
Sepakbola juga dapat diartikan sebagai permainan di mana dua tim yang terdiri dari 11
pemain, menggunakan bagian tubuh apa pun kecuali tangan dan lengan mereka, mencoba
mengarahkan bola ke gawang tim lawan. Hanya penjaga gawang (kiper) yang diizinkan
menyentuh bola dengan Setiap pemain sepakbola harus bisa menguasai dan memainkan bola
dalam sebuah pertandingan, hal tersebut mewajibkan setiap pemain untuk memiliki teknik
dasar permainan sepakbola yang mumpuni. Menurut Irianto (2010: 15) bahwa keterampilan
bermain sepakbola
SIMPULAN
Teknik dasar permaian sepakbola terbagi kedalam dua jenis yaitu teknik dasar
bertahan dan teknik dasar menyerang (Teknik dasar bertahan terdiri dari bertahan pro-aktif
dengan bodi kontak, intercept, tackling, dan clearing area. Teknik dasar menyerang terdiri
dari gerakan tipuan, kontrol, operan, menggiring, shooting, dan menyundul. Beberapa teknik
dasar tersebut harus dapat dikuasai oleh seorang pemain untuk menunjang penampilan diatas
lapangan sesuai dengan posisi masing-masing. Keterampilan penting yang perlu dipelajari
dalam sepakbola dalam sepakbola antara lain menggiring, mengoper, menembak, merebut
bola, menyundul, menggunakan kaki yang tidak dominan dan gerakan spontan
DAFTAR PUSTAKA
Adhi Prayogo (2009). Status Kondisi Fisik Pemain SSB Bina Putra Jaya. Yogyakarta.
Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Yogyakarta.
Onong Ucjhana Effendy. ( 2011)Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek (Bandung: Rosdakarya,
Irham Fahmi. Manajemen 2014 Teori Kasus Dan Solusi Bandung : Maret
Subagyo Irianto. (2010). Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Tes Kecakapan “David Lee”
untuk Sekolah Sepakbola (SSB) Kelompok Umur 14-15 Tahun.Yogyakarta: FIK
UNY.
Juari, dkk. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. (Jakarta. Pusat Perbukuan
Kemendiknas. 2010).