Anda di halaman 1dari 12

UPAYA MENINGKATKAN KETRAMPILAN DRIBBLING SEPAKBOLA

DENGAN METODE SIRKUIT MELALUI POSSKILLKIDD PADA SISWA KELAS


V SD NEGERI 3 NANGSRI KEBAKKRAMAT TAHUN AJARAN 2018/2019

Afif Tri Ramadhansyah1, Mega Widya Putri2


1
Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan,Indonesia
Afiftriramadhan081201@gmail.com ,
2
Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan,Indonesia
megawidyaputri@umpp.ac.id

Jounal info
Jurnal Pendidikan Glasser Abstract.
p-ISSN : 2722-1385 Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang
e-ISSN : bertujuan untuk mengetahui seberapa maksimal penerapan
DOI : http://doi.org/ pendekatan bermain dapat meningkatkan kompetensi
Volume : 1 ketrampilan dribbling sepakbola pada siswa kelas V SD Negeri
Nomor : 2 3 Nangsri Kebakkramat. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua
Month : Oktober siklus. Subjek penelitian berjumlah 22 siswa yang terdiri dari
Issue : 2021 12 siswa putri dan 10 siswa putra. Sumber data dalam penelitian
ini berasal dari guru dan siswa. Teknik pengumpulan data
menggunakan observasi dan penilaian ketrampilan dribbling
sepak bola. Analisis data menggunakan teknik deskriptif yang
didasarkan pada analisis kualitatif dengan prosentase. Hasil
penelitian diperoleh peningkatan yang signifikan dari pra siklus
ke siklus I dan dari siklus I ke siklus II. Pada siklus I, hasil
belajar bermain sepak bola siswa mencapai 72,72% atau
sebanyak 16 siswa dari 22 siswa telah masuk kriteria tuntas.
Pada siklus II hasil belajar dribbling bola dalam pebelajaran
sepakbola siswa yang masuk kriteria tuntas juga meningkat
menjadi 81,82% atau 18 siswa masuk pada kriteria tuntas dan 4
lainya belum tuntas. Simpulan dari penelitian ini adalah
penggunaan penerapan dengan metode cirkuit melalui
pembelajaran posskillkid dapat meningkatkan kompetensi
kemampuan dribbling bola pada pembelajaran sepak bola siswa
kelas V SD Negeri 3 Nangsri Kebakkramat tahun ajaran
2018/2019.

Keywords:
Ketrampilan, Dribbling Bola,
Sepak Bola, Dengan Metode
Cirkuit Melalui Pembelajaran
Posskillkid.

PENDAHULUAN untuk membuat anak sibuk, tetapi


Pendidikan jasmani merupakan pendidikan jasmani adalah bagian penting
bagian penting dari proses pendidikan dari pendidikan. Melalui pendidikan jasmani
kesehatan. Artinya, pendidikan jasmani yang diarahkan dengan baik, anak
bukan hanya dekorasi atau ornament yang mengembangkan keterampilan yang berguna
ditempel pada program sekolah sebagai alat bagi pengisian waktu senggang, terlibat

Babasal Sport Education Jurnal


dalam aktivitas yang kondusif untuk pemain, dengan tujuan mencetak gol
mengembangkan hidup sehat, berkembang sebanyak-banyaknya ke gawang lawan dan
secara sosial, dan menyumbang pada berusaha menggagalkan serangan lawan
kesehatan fisik dan mentalnya. untuk menjaga agar gawangnya tidak
Pendidikan Jasmani Kesehatan dan kemasukan bola. Sepakbola merupakan
Rekreasi (PJKR) mempunyai posisi yang olahraga permainan yang terangkum dalam
sangat strategis yang tidak dapat dipisahkan materi pokok Pendidikan Jasmani kesehatan
oleh pembangungan nasional untuk dan rekreasi (PJKR). Permainan sepakbola
menciptakan manusia seutuhnya bagi yang diajarkan di Sekolah Dasar Negeri 3
pembangunan masyarakat Indonesia Nangsri Kebakkramat saat ini dilakukan
seutuhnya. Berarti pembangunan nasional dengan pendekatan bermain, hal ini sesuai
sangat tergantung pada potensi sumber daya dengan perkembangan dan karakteristik
manusia yang merupakantitik sentral siswa Sekolah Dasar. Dari beberapa teknik
pembangunan nasional, seperti pembelajaran dasar dalam permainan sepakbola yang
penjasorkes di sekolah konteksnya menjadi diajarkan di SDN 3 Nangsri Kebakkramat
penting dalam pembinaan siswa mencapai salah satunya yaitu dribbling, sepakbola.
taraf kebugaran jasmani. Penjas juga Berkaitan dengan hal pembelajaran tersebut,
mempunyai peranan selain meningkatkan maka penelitian ini memfokuskan pada
jasmani, pembinaan mental maupun watak, pokok bahasan dribbling pada sepakbola.
juga pentingdalam meningkatkan prestasi Karena mendribbling merupakan syarat
olahraga sehingga dapat mengharumkan dan minimal dalam permainan sepakbola.
mengangkat harkat dan martabat bangsa Berdasarkan observasi tahap awal,
agar dapat diakui di tingkat internasional. guru Penjasorkes pada 16 oktober 2018 di
Dari sekian banyak cabang olahraga, SD Negeri 3 Nangsri Kebakkramat
sepakbola merupakan salah satu cabang menyatakan bahwa, pembelajaran
olahraga yang banyak diminati, dikarenakan menggiring bola sepakbola di SD Negeri 3
sepakbola merupakan jenis olahraga Nangsri Kebakkramat belum menunjukkan
permainan, penuh dengan kontak fisik, lebih hasil seperti yang diharapkan. Hal tersebut
banyak variasi baik menyerang maupun didukung oleh pencapaian hasil belajar
bertahan. sepakbola yang masih dibawah standar
Sepakbola adalah jenis permainan KKM yang telah ditentukan di SD Negeri 3
bola besar dimainkan diatas lapangan Nangsri Kebakkramat yaitu 75. Dari 22
rumput yang rata, berbentuk empat persegi siswa kelas V yang terdiri dari siswa laki-
panjang. Sepakbola termasuk dalam laki 10 dan siswa perempuan 12, ketuntasan
permainan beregu yang dimainkan oleh dua belajar baru mencapai 31.81% yaitu
buah regu, masing-masing tim terdiri sebelas sebanyak 15 orang siswa yang mendapatkan
nilai tuntas. Hal tersebut karena terdapat yang dikemas dalam bentuk permainan per-
siswa yang kurang mampu menggiring bola, pos. Dalam pelaksanaan metode ini siswa
terlebih-lebih untuk siswa putri yang kadang belajar teknik dribbling sepak bola yang
tidak mampu menggiring tetapi hanya dikemas dalam bentuk permainan yang
sekedar menendang tanpa memperhitungkan menyenangkan di setiap pos. Dengan
tingkat efektifitas menggiring yang bermain anak-anak akan dapat
dilakukan. Sedangkan dalam pembelajaran mengembangkan fisik, mental, emosional,
sepakbola, masih ada beberapa siswa yang intelektual dan sosial anak seusia mereka.
memiliki kemampuan kurang aktif dan Naluri bermain dari dalam diri mereka
sebagian siswa lainnya memiliki keaktifan seolah tidak bisa ditekan begitu saja.
yang penuh dan sedang. Bermain merupakan suatu kebutuhan yang
Dribbling adalah menendang putus- tak ubah seperti kebutuhan dasar lainnya,
putus atau pelan-pelan, oleh karena itu sebagian besar kehidupan anak dihabiskan
bagian kaki yang dipergunakan dalam untuk bermain. Karena itu diharapkan
menggiring bola sama dengan menendang bahwa bermain merupakan wahana anak
bola yaitu kaki bagian luar. bermain sambil belajar dan belajar sambil
Pembelajaran menggiring bola yang bermain.
diajarkan guru penjasorkes di SD Negeri 3 Penggunaan media/alat belajar (cara
Nangsri Kebakkramat masih menggunakan penyampaian materi) yang lazim atau
pendekatan drill atau pengulangan- standar untuk ketrapilan dribbling
pengulangan yang sifatnya monoton, sepakbola, tanpa berinisiatif mengadakan
sehingga terkesan mengajar sama dengan perubahan-perubahan atau modifikasi
melatih. Dengan drill yang monoton, terhadap alat belajar tersebut juga menjadi
sebagian siswa kesulitan mengikutinya kendala pembelajaran sepakbola. Selain itu
antara lain karena tidak didukung oleh juga tidak mengadakan modifikasi
kemampuannya. Penyajian materi tanpa peraturan-peraturan yang berlaku.
bermain juga membuat siswa cepat bosan Penggunaan bolasepak standar misalnya,
sehingga motivasi belajar menurun dan banyak siswa yang kesulitan
menimbulkan kesan bahwa pembelajaran memainkannya, karena berat bola itu akan
sepakbola kurang menarik. menyulitkan bagi sebagian besar pemula.
Pembelajaran menggunakan metode Kondisi yang demikian perlu mendapat
circuit training melalui poskillkid dalam perhatian dan solusi yang tepat agar siswa
sepakbola merupakan bentuk pembelajaran dapat melakukan menggiring pada olahraga
yang mengaplikasikan teknik salah satunya sepakbola dengan baik.
teknik dribbling ke dalam suatu permainan Metode circuit training melalui
atau belajar teknik suatu cabang olahraga poskillkid merupakan salah cara

Babasal Sport Education Jurnal


pembelajaran dribbling sepakbola untuk peneliti lebih memfokuskan pada
anak sekolah dasar, karena dengan metode meningkatkan hasil belajar menggiring bola
ini anak bisa mengeksplore ketrampilan dengan metode permainan yang bertahap dn
dalam mendribbling bola. Dari metode ini berfariasi.
diharapkan siswa dapat mengoptimalkan METODE PENELITIAN
pembelajaran dribbling sepakbola agar dapat Metode Penelitian adalah cara yang
lebih baik. Melalui metode circuit training digunakan oleh penelitian dalam
melalui poskillkid anak diberikan kebebasan mengumpulkan data penelitiannya (Suharsimi
untuk mengekspresikan kemampuan untuk Arikunto, 2010:192).
mencapai tujuan pembelajaran yang telah Tempat dan Waktu Penelitian
ditetapkan. Melalui bermain anak aktif 1. Tempat Penelitian
bergerak sehingga akan meningkatkan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini
kebugaran jasmani, mengembangkan unsur dilaksanakan di SDN 3Nangsri
kompetitif, mengembangkan kerjasama, dan Kebakkramat, Karanganyar.
mengembangkan skill. 2. Waktu Penelitian
Untuk mengetahui seberapa Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini
maksimal penerapan pendekatan bermain akan dilaksanakan pada bulan November
dapat meningkatkan kompetensi ketrampilan 2018 sampai dengan Januari 2019. Untuk
dribbling sepakbola, maka peneliti tertarik lebih jelasnya rincian waktu dan jenis
melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) kegiatan penelitian.
pada siswa kelas V SD Negeri 3 Nangsri 3. Subjek Penelitian
Kebakkramat dengan judul“ Upaya Subjek penelitian ini adalah siswa
Meningkatkan Ketrampilan Dribbling kelas V SDN 3Nangsri Kebakkramat
Sepakbola Dengan Metode Cirkuit Melalui tahun ajaran 2018/2019 yang 22 siswa
Pembelajaran Posskillkid Pada Siswa Kelas terdiri 10 siswa putra dan 12siswaputri.
V Tahun Ajaran 2018/2019 “. 4. Bentuk dan Strategi Penelitian
Persamaan dalam penelitian ini Bentuk dan strategi yang ingin
adalah sama-sama meningkatkan dicapai dalam penelitian ini adalah untuk
ketrampilan menggiring bola melalui meningkatkan teknik dasar dribbling bola,
pendekatan atau metode permainan. khususnya menggiring bola dan aktivitas
Sedangkan perbedaannya adalah dalam belajar dalam pembelajaran bola besar
penelitian ini hanya membahas mengenai pada siswa kelas V SD NEGERI 3
pendekatan bermain tanpa melihan tingkat NANGSRI KEBAKKRAMAT tahun
kesukaran di tiap pembelajaran dan hanya pelajaran 2018/2019 melalui penerapan
meningkatkan keaktifan siswa sedangkan pendekatan bermain. Adapun setiap
pada penelitian yang akan dilakukan oleh tindakan untuk pencapaian tujuan tersebut
dirancang dalam satu unit sebagai satu HASIL DAN PEMBAHASAN
siklus. Setiap siklus terdiri dari empat A. Deskripsi Kondisi Awal
langkah yang meliputi: perencanaan Sebelum melaksanakan proses
tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi penelitian tindakan kelas ini, terlebih
dan refleksi untuk perencanaan siklus dahulu peneliti melakukan kegiatan
berikutnya. survey awal untuk mengetahui keadaan
5. Sumber Data nyata yang ada di lapaangan. Hasil
Sumber data dalam Penelitian Tindakan kegiatan survey awal tersebut adalah
Kelas (PTK) ini sebagai berikut: sebagai berikut:
1) Siswa sebagai objek penelitian 1. Siswa kelas V SD Negeri 3 Nangsri
sekaligus untuk memperoleh data tentang Kebakkramat tahun ajaran
hasil belajar ketrampilan dribblingdalam 2018/2019, untuk materi sepakbola
sepak bola. yang terdapat dalam silabus sudah
2) Guru sebagai kolaborator, untuk pernah diajarkan di kelas tersebut
melihat tingkat keberhasilan penerapan seperti yang telah di rencanakan
metode belajar sirkuit POSSKILKIDD dalam silabus tetapi ada kesulitan
(Pos Kemampuan Anak) dalam kesulitan yang dihadapi siswa dalam
pembelajaran teknik dasar menggiring materi dribbling sehingga
bola di SDN 3Nangsri Kebakkramat keterampilan belum sesuai, oleh
tahun ajaran 2018/2019. karena itu hasil belajar bermain
3) Peneliti, sebagai Observer, untuk dribbling selama pembelajaran
mengamati dan menilai tingkat berlangsung masih belum maksimal.
keberhasilan penerapan metode belajar Jumlah siswa kelas V SD Negeri 3
sirkuit POSSKILKIDD (Pos Kemampuan Nangsri Kebakkramat terdiri dari 22
Anak) dalam pembelajaran teknik dasar siswa terdiri 10 siswa putra dan 12
menggiring bola di SDN 3Nangsri siswa putri.
Kebakkramat tahun ajaran 2018/2019. 2. Berdasarkan hasil wawancara yang
6. Teknik Sampling dilakukan diperoleh informasi bahwa
Pada penelitian ini peneliti menggunakan siswa cenderung sulit diatur saat
sistim simple random sampling. Teknik pembelajaran berlangsung. Hal ini
penarikan sempel mengunakan metode ini dapat dibuktikan oleh peneliti saat
memberikan kesempatan yang sama bagi melakukan pengamatan secara
setiap anggota populasi untuk menjadi sample langsung mengenai keadan siswa saat
penelitian. di lapangan. Saat mengikuti
pembelajaran, siswa menunjukkan
sikap seenaknya sendiri, tidak

Babasal Sport Education Jurnal


memperhatikan penjelasan guru, tidak tahun ajaran 2018/2019 sebelum
memperhatikan pelajaran dengan diberikan tindakan dengan metode
sepenuhnya, ada yang berbicara cirkuit melalui pembelajaran
dengan teman, ada yang bermain posskillkid disajikan dalam bentuk
sendiri dengan temannya, bahkan ada tabel sebagai berikut:
yang lari – lari saat di bariskan dan Tabel 4. Diskripsi Data Awal Dribbling
tidak memperhatikan instruksi dari Sepakbola Sebelum Diberikan Tidakan
guru. Melalui Metode Cirkuit Melalui Pembelajaran
3. KKM di SDN 3 Nangsri Posskillkid
Kebakkramat yaitu 75. Model
Rentang Jumlah Prosen
pembelajaran dribbling sepakbola Ket. Kriteria
Nilai Anak tase
yang diterapkan masih konvensional
90 – Baik
dan monoton. Guru kesulitan Tuntas 0 0%
100 Sekali
menemukan model dan media
75 –
pembelajaran yang tepat. Model Baik Tuntas 7 31,82%
89,9
pembelajaran yang monoton atau 60 – Tidak
Cukup 15 68,18%
konvensional mengakibatkan 74,9 Tuntas

motivasi belajar siswa menurun, Tidak


< 60 Kurang 0 0%
Tuntas
sehingga akan berdapak pada
Jumlah 22 100%
rendahnya kemampuan dribbling Berdasarkan hasil diskripsi rekapitulasi
sepakbola pada siswa. Sebelum data awal sebelum diberikan tindakan maka
melakukan pelaksanaan tindakan dapat dijelaskan bawa mayoritas siswa belum
maka peneliti dan guru melakukan menujukan hasil yang cukup, dengan
pengambilan data awal penelitian. Ini prosentase ketuntasan belajar 31,82% atau
dimaksudkan untuk mengetahui hanya 7 siswa.
kondisi awal keadaan kelas pada Melalui diskripsi data awal yang telah
materi dribbling sepakbola pada diperoleh tesebut masing masing aspek
kelas SDN 3 Nangsri Kebakkramat. menujukan kriteria keberhasilan pembelajaran
Adapun diskripsi data yang diambil kurang. Maka disusun sebuah tindakan untuk
terdiri dari; kemampuan menggiring meningkatkan kualitas pembelajaran materi
bola siswa dan hasil belajar bermain bermain dribbling sepakbola pada siswa
siswa kelas V SD Negeri 3 Nangsri kelas V SD Negeri 3 Nangsri Kebakkramat
Kebakkramat tahun ajaran tahun ajaran 2018/2019, dengan Metode
2018/2019. Deskripsi hasil belajar cirkuit melalui pembelajaran posskillkid.
dribbling sepakbola siswa kelas kelas Pelaksanaan tindakan akan dilakukan
V SD Negeri 3 Nangsri Kebakkramat sebanyak 2 siklus, yang masing masing siklus
terdiri atas 4 tahapan, yakni: (1) Perencanaan, Pada siklus I peneliti dan kolabolator
(2) Pelaksanaan Tindakan, (3) Observasi dan merancang rencana pelaksanaan tindakan I
interprestasi, (4) Analisis dan Refleksi. sebagai berikut:
B. Deskripsi Hasil Tindakan Tiap Siklus 1) Peneliti bersama kolabolator
1. Siklus I merancang skenario model
Pembelajaran dribbling pembelajaran melalui Metode cirkuit
sepakbola dengan mengunakan melalui pembelajaran posskillkid dan
Metode cirkuit melalui pembelajaran modifikasi peraturan permainan,
posskillkid pada Siklus I adalah untuk meningkatkan kemampuan
perkenalan bermainan bola besar dribbling sepakbola.
dribbling sepakbola, yang meliputi; 2) Peneliti dan kolabolator menyusun
(1) Mempraktikan gerakan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
dribbling(menggiring bola) dengan (RPP) dribbling sepakbola dengan
Metode cirkuit melalui pembelajaran Metode cirkuit melalui pembelajaran
posskillkid Melalui Pembelajaran posskillkid menggunakan peraturan
Posskillkid. Pembelajaran dribbling yang di modifikasi.
sepakbola menggunakan Metode 3) Peneliti dan kolabolator menyiapkan
cirkuit melalui pembelajaran media yang akan digunakan dalam
posskillkid pada Siklus I tersebut pelaksanaan proses pembelajaran
dilakukan selama 3 kali pertemuan. dribbling sepakbola seperti; bola
2. Rencana Tindakan I sepak, kun, alat ukur (meteran),
Perencanaan tindakan I peluit.
dilaksanakan pada hari selasa 25 Feb 4) Peneliti dan kolabolator menyusun
2019, di SD Negeri 3 Nangsri instrumen penilaian yang akan
Kebakkramat. Peneliti dan digunakan yang meliputi instrumen
kolabolator (guru penjas yang tes dan non tes. Instrumen tes dinilai
bersangkutan) mendiskusikan dari hasil peningkatan kemampuan
rancangan tindakan yang akan bermain dribbling sepakbola yang
dilakukan dalam proses penelitian ini, menggunakan Metode cirkuit melalui
seluruh rencana tindakan pada siklus pembelajaran posskillkid. Sedangkan
1 termuat dalam Rencana instrumen non tes dinilai berdasarkan
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pedoman observasi yang dilakukan
siklus I. Melalui RPP siklus I tersebut peneliti dengan mengamati sikap
disepakati bahwa pelaksanaan siswa selama mengikuti pembelajaran
tindakan siklus I diadakan selama tiga melalui tes yang tercantum dalam
kali pertemuan. RPP.

Babasal Sport Education Jurnal


5) Peneliti dan kolabolator menyusun dan penjelasan materi dribbling
standar penilaian pada penguasaan (menggiring bola) dengan Metode
dribbling sepakbola dengan Metode cirkuit melalui pembelajaran
cirkuit melalui pembelajaran posskillkid.
posskillkid. 2) Peneliti dan kolabolator
6) Peneliti dan kolabolator menentukan menyampaikan motivasi dan
lokasi pelaksanaan tindakan, yaitu di tujuan pembelajaran, serta
lapangan yakni halaman sekolah SD kompetensi dan indikator yang
Negeri 3 Nangsri Kebakkramat. harus dicapai siswa.
3. Pelaksanaan Tindakan I 3) Peneliti dan kolabolator
Tindakan I dilaksanakan selama memberikan pemanasan dalam
dua kali pertemuan, selama dua bentuk permainan.
minggu yaitu pada setiap hari selasa, 4) Peneliti dan kolabolator
25 Maret 2019, 1 April 2019, di mengumpulkan siswa dan
halaman sekolah SD Negeri 3 memberikan arahan game
Nangsri Kebakkramat. Masing- dribbling sepakbola menggunakan
masing pertemuan dilaksanakan Metode cirkuit melalui
selama 3 x 35 menit yang pembelajaran posskillkid.
dilaksanakan pada pukul 07.00 WIB. 5) Siswa mempraktikkan game
Sesuai dengan RPP pada siklus I, dribbling sepakbola yang
pembelajaran ini dilakukan oleh menggunakan metode cirkuit
peneliti dan kolabolator sekaligus melalui pembelajaran posskillkid.
melakukan observasi terhadap proses 6) Siswa diminta melakukan game
pembelajaran. dribbling sepakbola “dribble tag”
Materi yang disampaikan pada dan “twister”.
pelaksanaan tindakan I, pertemuan 7) Peneliti dan kolabolator
pertama (25, Maret 2019) adalah memberikan bimbingan dan
mempraktikan gerakan dribbling evaluasi kepada siswa tentang
(menggiring bola) dengan metode gerakan manipulatif yang
cirkuit melalui pembelajaran dilakukannya.
posskillkid. Urutan pelaksanaan 8) Peneliti dan kolabolator
tindakan tersebut adalah sebagai mengumpulkan siswa untuk
berikut: berdiskusi tentang materi yang
1) Peneliti dan kolabolator dilakukan, dan siswa berkumpul
menyiapkan siswa, berdoa, dan menjawab pertanyaan.
presensi, memberikan motivasi
9) Peneliti dan kolabolator materi yang akan disampaikan
menyampaikan materi kedua yakni minggu depan.
melakukan game “lotto” dan 15) Pelajaran di akhiri dengan
“tyranosaurus”. Kemudian setelah berdoa dan siswa di bubarkan
ada aba-aba dari guru siswa untuk selanjutnya mengikuti
memperhatikan permainan. pelajaran selanjutnya.
10) Peneliti dan kolabolator Materi pada pelaksanaan tindakan I,
memberikan bimbingan dan pertemuan ke dua (1 April 2016) adalah
evaluasi kepada siswa tentang mengulangi materi pada pertemuan pertama.
gerakan dribbling menggunakan Hal tersebut untuk meningkatkan kemampuan
metode cirkuit melalui dan akurasi teknik dasar siswa. Selama proses
pembelajaran posskillkid yang pembelajaran berlangsung peneliti dan
dilakukannya. kolaborator melakukan pengamatan dan
11) Peneliti dan kolabolator penilaian terhadap aktivitas dan gerakan-
mengumpulkan siswa untuk gerakan setiap siswa yang terkait materi game
berdiskusi tentang materi yang dribbling sepakbola. Urutan pelaksanaanya
dilakukan, dan siswa berkumpul sebagai berikut:
dan menjawab pertanyaan. 1) Peneliti dan kolabolator menyiapkan
12) Guru mengumpulkan siswa dan siswa dengan kumpul dan presensi
berdiskusi tentang materi yang kehadiran siswa, serta memulai
dilakukan, dan siswa berkumpul pembelajaran dengan berdoa.
dan menjawab pertanyaan. 2) Peneliti dan kolabolator
13) Evaluasi pelaksanaan menyampaikan motivasi dan tujuan
pembelajaran dan mengoreksi pembelajaran, serta kompetensi dan
kesalahan-kesalahan yang terjadi indikator yang harus dicapai siswa.
selama pembelajaran. 3) Peneliti dan kolabolator melanjutkan
14) Diakhir pertemuan peneliti dan dengan pemanasan serta peregangan
kolabolator memberikan evaluasi otot – otot sebelum masuk ke inti
terhadap pelaksanaan tugas yang materi.
telah dilakukan siswa dan 4) Peneliti dan kolabolator memberikan
memberikan kesempatan kepada pemanasan dalam bentuk permainan
siswa untuk menanyakan Kejar Jongkok. 1 siswa menjadi
kesulitan – kesulitan yang pengejar, siswa yang lain dikejar.
dihadapai. Kemudian Siswa yang berhasil disentuh
memberikan informasi mengenai pengejar harus menggantikan menjadi

Babasal Sport Education Jurnal


pengejar. Siswa yang dikejar bisa pembelajaran posskillkid yang
berlindung dengan cara jongkok. dilakukannya.
5) Peneliti dan kolabolator memulai 12) Guru mengumpulkan siswa dan
pembelajaran dengan mengulang berdiskusi tentang materi yang
materi yang telah disampaiakan pada dilakukan, dan siswa berkumpul dan
pertemuan sebelumnya dengan menjawab pertanyaan.
metode cirkuit melalui pembelajaran 13) Evaluasi pelaksanaan pembelajaran
posskillkid. dan mengoreksi kesalahan-kesalahan
6) Siswa mempraktikkan game dribbling yang terjadi selama pembelajaran.
sepakbola yang menggunakan metode 14) Diakhir pertemuan peneliti dan
cirkuit melalui pembelajaran kolabolator memberikan evaluasi
posskillkid. terhadap pelaksanaan tugas yang
7) Siswa diminta melakukan game telah dilakukan siswa dan
dribbling sepakbola “dribble tag” memberikan kesempatan kepada
dan “twister”. siswa untuk menanyakan kesulitan –
8) Peneliti dan kolabolator memberikan kesulitan yang dihadapai. Kemudian
bimbingan dan evaluasi kepada siswa memberikan informasi mengenai
tentang dribblig menggunakan materi yang akan disampaikan
metode cirkuit melalui pembelajaran minggu depan.
posskillkid yang dilakukannya. 15) Pelajaran di akhiri dengan berdoa dan
9) Peneliti dan kolabolator siswa di bubarkan untuk selanjutnya
mengumpulkan siswa untuk mengikuti pelajaran selanjutnya.
berdiskusi tentang materi yang REFERENSI
dilakukan, dan siswa berkumpul dan Koger, R. (2007). LatihanDasarHandalSepak
menjawab pertanyaan. Bola Remaja.Klaten:
10) Peneliti dan kolabolator SakaMitraKompetensi.
menyampaikan materi kedua yakni Kristiyanto, A. (2010).
melakukan game “lotto” dan PenelitianTindakanKelas (PTK)
“tyranosaurus”. Kemudian setelah DalamPendidikanJasmani&Kepelatiha
ada aba-aba dari guru siswa nOlahraga. Surakarta: UNS Press.
memperhatikan permainan. Kurniadi, D. & Prapanca, S. (2010).
11) Peneliti dan kolabolator memberikan Penjasorkes Untuk SD/MI Kelas VI.
bimbingan dan evaluasi kepada siswa Jakarta : Kemendiknas
tentang gerakan dribbling Luxbacher Joseph, A. (2004). Sepakbola
menggunakan metode cirkuit melalui Langkah Langkah Menuju Sukses.
Jakarta : PT. Raya Grafindo Persada.
Furqon, M. 1995. Teori Umum Latihan.
Surakarta. Puat Penelitian dan
Pengembangan Keolahragaan
(PUSLITBANG) UNS.
Mielke, D. (2007). Dasar-Dasar Sepakbola.
Bandung: Pakar Raya.
Pedoman Penulisan Skripsi. (2012). FKIP
UNS. Surakarta : Sebelas Maret
University Press
Sajoto, M. 1995. Peningkatan dan Pembinaan
Kekuatan Kondisi Fisik dalam
Olahraga. Jakarta: Dahara Prize.
.................. 1998. Pembinaan Kondisi Fisik
dalam Olahraga. Jakarta: Depdikbud
Direktorat Pendidikan Tinggi P2LPTK
Syarifudin, A. & Muhadi. (1992). Pendidikan
Jasmani dan Kesehatan. Jakarta:
Depdikbud.
Soekatamsi. (2000). Teori Dan PraktekSepak
Bola I. Surakarta:
DepartemenPendidikandanKebudayaan
Republik Indonesia.
Sport New Zealand (2012). Fundamental
Movement Skill.
Waluyo.(2013).Teknologi Pendidikan dalam
Penjas.Surakarta:Cakrawala Media.
Rahyubi, H. (2012). Teori-teori Belajar dan
Aplikasi Pembelajaran Motorik
Cetakan I. Bandung :Nusa Medi

Babasal Sport Education Jurnal


2

Anda mungkin juga menyukai