A. JUDUL PENELITIAN
“Meningkatkan Gerak Dasar Passing Sepak Bola Menggunakan Media
Sasaran Siswa Kelas VI SDN Tegaltangkolo 1”.
B. BIDANG KAJIAN
Bidang kajian yang digunakan dalam penelitian ini adalah bagaimana
penerapan media sasaran pada pelaksanaan proses pembelajaran passing kaki
bagian dalam pada permainan sepak bola di kelas VI SDN Tengaltangkolo 1
karena permainan ini adalah permainan beregu yang menuntut setiap pemain
harus saling bekerja sama membongkar pertahanan lawan untuk mencetak gol.
Menurut Sutrisno (2007: 19) passing kaki bagian dalam adalah suatu poran
yang dilakukan dengan mendorong bolamenggunakan kaki bagian dalam.
Operan ini paling sering digunakan dalam permainan sebab operan ini relatif
mudah dilakukan. Dan selain itu juga bisa dilakukan dengan cepat dan terarah.
Hal ini sangat penting, karena pada saat bermain sepak bola dalam usaha
membangun serangan, pemain harus bergerak dengat cepat.
Dari beberapa teknik passing dalam pemainan sepak bola, yng jadi
permasalahan dalam pembelajaran permaina sepak bola di SDN
Tegaltangkolo 1 yaitu gerak dasar passing kaki bagian dalam (teknik
mengoper bola dengan menggunakan kaki bagian dalam).
Peran guru sebagai fasilitator tidak sebatas tidak hanya pada membantu
membimbing siswa meraih tujuan belajarnya, melainkan harus mampu
mencari dan menemukan metode pembelajaran yang tepat selama proses
pembelajaran. Upaya penemuan metode pembelajaran hanya dapat dilakukan
oleh guru yang cermat dalam menyikapi kendala dan masalah kesulitan belajar
yang dialami setiap siswa. Seperti contoh dalam kasus pembelajaran passing
kaki bagian dalam pada permainan sepak bola di SDN Tegaltangkolo 1.
Berdasarkan pengamatan, wawancara, observasi dan hasil tes data awal
pada 10 Oktober 2014 dlam pembelajaran sepak bola di kelas VI SDN
Tegaltangkolo 1 Kec. Tanjungsiang Kab. Subang masih sangat terbatas proses
dan hasil pembelajaran. Hal tersebut disebabkan karena ada beberapa
permasalahan diantaranya :
a. Kurangnya pemahaman siswa tentang gerak dasar passing kaki bagian dalam
pada permain sepak bola.
b. Kondisi siswa dalam pembelajaran passing kaki bagian dalam pada permainan
sepak bolatidak disiplin.
c. Pada saat pembelajaran lansung siswa merasa jenuh karena guru kurang
menerapkan model pembelajaran yang relevan.
4
d. Siswa kurang termotivasi dan dan kerja sama dalam pembelajaran passing
kaki bagian dalam pada permainan sepak bola.
Dari hasil anlisis proses di atas maka dapat kita ketahui bahwa
pembelajaran passing kaki bagian dalam kurang efektif dan efisien. Hal
tersebut mempengaruhi hasil tes data awal dalam pembelajaran passing kaki
bagian dalam pada permaina sepak bola itu sendiri.
Berikut analisis hasil yang berupa data awal pembelajaran passing kaki
bagian dalam pada permainan sepak bola di kelas V SDN Tegaltangkolo 1
Data awal gerak dasar passing kaki bagian dalam pada perminan sepak bola
di SDN Tegaltangkolo 1
a. Sikap Awal
1. Kaki tumpu ditempatkan sejajar dan dekat dengan bola
2. Posisi badan sedikit condong ke depan
3. Lutut kaki tumpu ditekuk
4. Kaki yang akan digunakan menendang lurus ke belakang
b. Gerakan Menendang
5
c. Sikap Akhir
1. Kaki tendang diangkat
2. Kaki tendang kembali lurus
3. Posisi badan tegak
4. Pandangan lurus ke arah sasaran
Berdasarkan hasil tes awal yang telah dilaksanakan pada 20 siswa. 30%
siswa lulus dan 70% siswa tidak lulus dalam melakukan gerak dasar passing
menggunakan kaki bagian dalam.
Setelah dianalisis hal ini disebabkan dalam proses pembelajaran yang
berlangsung pada materi passing kaki bagian dalam pada permainan sepak
bola, tidak adanya keaktifan siswa yang menonjol. Walaupun hanya beberapa
siswa saja, itupun hanya sekedar menanyakan akibat melakukan gerakan
guling depan. Jadi menurut peneliti jatuhnya tingkat kelulusan siswa tentang
passing kaki bagian dalam pada permainan sepak bola bisa dikarenakan tidak
menariknya metode pembelajaran yang disampaikan oleh guru, sarana
olahraga yang kurang memadai, guru yang kurang membantu dalam proses
pembelajaran.
Dengan data yang diperoleh saat observasi awal dalam passing kaki bagian
dalam pada permainan sepak bola, peneliti merasa perlu memberikan alternatif
atau solusi yang dihadapi oleh siswa kelas V. Yaitu dengan memberikan
alternatif metode kooperatif TGT untuk meningkatkan hasil belajar siswa
dalam pembelajaran passing kaki bagian dalam pada permainan sepak bola
Berdasarkan uraian tersebut maka dilakukan penelitian dengan judul
“Meningkatkan gerak dasar passing kaki bagian dalam pada permainan sepak
6
2. Pemecahan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan di atas, maka peneliti
memberikan alternatif tindakan dengan menerapkan media sasaran untuk
meningkatkan hasil belajar siswa terhadap pembelajaran passing kaki bagian
dalam pada permainan sepak bola. Pembelajaran passing kaki bagian dalam
pada permainan sepak bola ada beberapa langkah-langkah sebagai berikut :
a. Tahapan perencanaan, pada tahapan ini guru mempersiapkan siswa kearah
pembelajaran guling depan serta memberikan motivasi kepada siswa dalam
7
E. TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan masalah yang dipaparkan, maka tujuan penelitian tindakan
kelas ini adalah :
1. Untuk mengetahui perencanaan pembelajaran passing kaki bagian dalam pada
permainan sepak bola menggunakan media sasaran siswa kelas V SDN
Tegaltangkolo 1.
2. Untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran passing kaki bagian dalam pada
permainan sepak bola menggunakan media sasaran siswa kelas V SDN
Tegaltangkolo 1.
3. Untuk mengetahui aktivitas siswa pada pembelajaran passing kaki bagian
dalam pada permainan sepak bola menggunakan media sasaran siswa kelas V
SDN Tegaltangkolo 1.
4. Dengan menggunakan media sasaran diharapkan dapat memberikan
kemudahan pada guru dalam meningkatkan proses belajar siswa berupa
peningkatan pembelajaran passing kaki bagian dalam pada permainan sepak
bola.
F. MANFAAT PENELITIAN
8
G. BATASAN ISTILAH
9
2. Teknik
3. Passing
4. Sepakbola
Sepak bola adalah permainan yang dimainkan oleh dua regu yang masing-
masing regu terdiri dari (11) orang pemainyang lazim disebut kesebelasan.
(sarumpaet1992)
10
H. KAJIAN PUSTAKA
a. Pengertian Belajar
Belajar merupakan hal yang sangat penting bagi kita semua. Menurut Syah
( 2004 :1 ), definisi belajar adalah “kegiatan yang berproses dan merupakan
unsur yang sangat fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis dan
jenjang pendidikan”. Belajar adalah suatu proses perubahan didalam
kepribadian manusia dan perubahan tersebut dalam bentuk peningkatan
kualitas tingkah laku seperti peningkatan percakapan, pengetahuan, sikap,
kebiasaan, pemahaman, keterampilan, daya pikir dan lain-lain.
Dalam proses belajar menurut Slameto ( 2010 : 3,4 ) menjelaskan ciri-ciri
perubahan tingkah laku yang terjadi, yaitu :
1. Perubahan terjadi secara sadar
2. Perubahan dalam belajar bersifat berkelanjutan dan fungsional
3. Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif
4. Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara
5. Perubahan alam belajar bertujuan atau terarah
6. Perubahan mencakup aspek tingkah laku
Proses belajar terjadi secara sadar, intinya bahwa seseorang atau individu
dalam proses belajar menyadari bahwa adanya perubahan itu sekarang-
kurangnya ia akan merasa telah terjadi adanya suatu perubahan dalam dirinya.
b. Pembelajaran Penjaskes
Dalam proses belajar mengajar ( PBM ) penjas, pembelajaran merupakan
salah satu peran penting. Pendidikan jasmani merupakan aktibitas gerak
jasmani yang memberikan kesempatan pada siswa untuk mengembangkan
potensi dan kemampuannya secra menyeluruh, bukan hanya aspek fisik. Ini
sesuai dengan yang disampaikan Subroto ( 2000 : 6 ) menjelaskan bahwa :
Meskipun pendidikan jasmani itu merupakan proses pendidikan melalui
aktifitas jasmani dan olahraga, namun tujuan yang hendak dicapai oleh
pendidikan jasmani bukan hanya aspek fisik, tapi lebih bersifat pedagogis
11
I. HIPOTESIS
Berdasarkan pemaparan diatas dapat diungkapkan hipotesis tindakan
sebagai berikut : “adanya peningkatan hasil belajar gerak dasar passing
kaki bagian dalam pada permainan sepak bola menggunakan media
sasaran di kelas V SDN Tegaltangkolo 1”.
siswa yang aktif ini kurang diarahkan sehingga penguasaan gerak passing
kakibagian dalam permainan sepak bola ini belum mencapai KKM yang
diharapkan. Berdasarkan uraian di atas, peneliti mengambil subjek penelitian
pada siswa kelas VI SDN Tegaltangkolo 1 untuk meningkatkan gerak dasar
passing kaki bagian dalam pada permainan sepak bola melalui media sasaran.
2. Waktu Penelitian
Waktu pelaksanaan penelitian terhadap meningkatkan gerak dasar passing
kaki bagian dalam pada permaianan sepak bola melalui media sasaran, akan
dilaksanakan dalam waktu 3 bulan terhitung dari bulan Oktober hingga bulan
Desember.
3. Tempat Penelitian
Lokasu tempat penelitian adalah SDN Tegaltagkolo 1 yang beralamat di
Desa Rancamanggung Kecamatan Tanjungsiang Kabupaten Subang. Lokasi
ini dipilih karena lokasinya strategis bagi penelti.
2. Prosedur Penelitian
1. Metode Penelitian
2. Desain Penelitian
R
E
PLAN
PLAN
F Siklus 1
L
E
C AC
OBSERVE T TIO
I N
OBSERVE
F
R Siklus 2
REVISED
E
PLAN
F dan seterusnya
L
E
C AC
OBSERVE T TIO
I N
F
A
C
T
14
Gambar I
Model Spiral Kemmis dan Mc. Taggart (Wiriaatmadja. 2005 : 66)
Gambar diatas terlihat jelas alur aktivitas dalam penelitian tindakan yang
diawali dengan tindakan (planning) yaitu rencana tindakan yang akan
dilaksanakan untuk memperbaiki, meningkatkan, atau perubahan perilaku
sebagai solusi penerapan tindakan (action) yaitu sesuatu yang akan dilakukan
oleh peneliti sebagi upaya perbaikan, perubahan dan peningkatan yang
diinginkan, mengobservasi yaitu aktivitas mengamati proses dan hasil dari
suatu tindakan yang akan dilakukan dan melakukan refleksi (reflection) yaitu
suatu kegiatan mengkaji dan melihat dan mempertimbangkan hasil dari suatu
tindakan. Jika hasil refleksi menunjukan perlunya dilakukan perbaikan atas
tindakan, maka rencana tindakan yang akan dilaksanakan berikutnya
mengulang suatu tindakan dengan cara memperbaiki atau mengoptimalkan
dari suatu tindakan sebelumnya. Demikian seterusnya sampai masalah yang
diteliti dapat dipecahkan secara optimal.
Adapun pelaksanaan PTK (Penelitian Tindakan Kelas) ini direncanakan
melalui beberapa siklus yang ditempuh sebagai berikut :
1. Siklus I, memperbaiki permasalahan yang ditemukan dari data awal dengan
menerapkan media sasaran pada pembelajaran passing kaki bagian dalam pada
permainan sepak bola.
2. Siklus II, memperbaiki kekurangan yang terdapat pada Siklus I yang telah
dilaksanakan, sehingga kekurangan yang ada, dapat diperbaiki pada Siklus II
dengan cara memberikan rangkaian passing kaki bagian dalam.
3. Siklus III, memperbaiki permasalahan yang muncul dan ditemukan pada
proses perbaikan pembelajaran Siklus II, dengan maksud agar permasalahan
yang ditemukan pada perbaikan pembelajaran Siklus II dapat diperbaiki,
sehingga semua permasalahan yang timbul pada proses pembelajaran dapat
diperbaiki sampai dengan pencapaian hasil yang sesuai target.
15
b. Pelaksanaan Tindakan
Kegiatan inti
16
Siswa menyimak penjelasan dari guru tentang geak dasar passing kaki bagian
dalam
Siswa memperhatikan demonstrasi yang dicontohkan oleh guru.
Siswa melakukangerak dasar passing kaki bagian dalam bergiliran.
Guru membantu siswa pada saat melakukan gerak dasar passing
Kegiatan akhir
c. Evaluasi
Evaluasi yang dilakukan oleh guru adalah evaluasi proses dan evaluasi
hasil. Dalam evaluasi proses guru memberikan kesempatan kepada siswa yang
masih kurang mampu melakukan gerak dasar passing kaki bagian dalam.
Sedangkan evaluasi akhir siswa melakukan gerk dasar passing kaki bagian
dalam tanpa bantuan guru atau temannya.
d. Observasi
e. Refleksi
K. INSTRUMEN PENELITIAN
a. IPKG 1 ( Instrumen Penilaian kinerja Guru )
Dilakukan untuk mengukur perencanaan tindakan dalam hal ini kinerja
guru dalam merencanakan pembelajaran gerak dasar passing kaki bagian
dalam pada permainan sepak bola melalui media sasaran
b. IPKG 2 ( Instrumen Penilaian Kinerja Guru )
Dilakukan untuk mengukur kemampuan melaksanakan pembelajaran
guling depan dalam pembelajaran senam, yang dalam hal ini kinerja guru
dalam melaksanakan gerak dasar passing kaki bagian dalam pada permainan
sepak bola melalui media sasaran
c. Lembar aktivitas siswa
Untuk mengetahui aktivitas siswa selama proses pembelajaran
berlangsung. Hal ini terkait dengan nilai kerjasama, sportivitas, dan
kedisiplinan siswa saat pembelajaran.
d. Tes Hasil Belajar
Dilakukan untuk melihat keberhasilan belajar siswa sebelum dan sesudah
pemberian tindakan dengan membandingkan nilai yang diperoleh.
18
e. Catatan Lapangan
Catatan lapangan ini berisi rekaman perkembangan guru dalam
melaksanakan proses pembelajaran digunakan untuk menjaring data yang
dilihat, didengar dan diamati untuk menentukan hasil analisis.
1. Observasi
Pengamatan dilakukan selama situasi pembelajaran pada saat pelaksanaan
tindakan, secara terfokus pada media pembelajaran yang digunakan melalui
media sasaran. Subjek yang diteliti adalah kinerja guru dan aktivitas siswa
pada setiap siklusnya.
2. Wawancara
Wawancara dilakukan pada saat sebelum proses kegiatan pembelajaran
berlangsung yang dilakukan kepada guru.
3. Tes Praktek
Tes praktek diberikan kepada siswa secara individu setelah pembelajaran
selesai (kegiatan pembelajaran terakhir) untuk mengetahui adanya
peningkatan hasil belajar siswa pada pembelajaran gerak dasar passing kaki
bagian dalam pada permaianan sepak bola.
19
2. Paparan data
Peneliti mengembangkan sebuah deskripsi informasi untuk menarik
kesimpulan dan pengambilan tindakan. Display data atau penyajian data yang
digunakan pada langkah ini adalah dalam bentuk paparan naratif dan
representative grafik.
3. Penyimpulan
Peneliti berusaha menarik kesimpulan dan melakukan verifikasi dengan
mencari makna setiap gejala yang diperolehnya yang mungkin ada, alur
kausalitas dari fenomena, dan proposisi. Selanjutnya data tersebut disusun dan
dikategorisasikan, kemudian disajikan, dimaknai, disimpulkan dan terakhir
diperiksa keabsahannya.
N. VALIDASI DATA
Keabsahan data penelitian dapat dilihat dari kemampuan menilai data dari
aspek validitas data penelitian. Untuk menguji validitas penelitian dapat
dilakukan dengan teknik triangulasi, member chek, dan expert opinion.
(Wiriaatmadja: 2005).
1. Triangulasi yaitu memeriksa kebenaran data yang diperoleh peneliti dengan
membandingkan terhadap hasil yang diperoleh mitra peneliti secara
kolaboratif.
2. Member chek dilakukan untuk mengecek kebenaran dan kesahihan data.
Dalam proses ini data atau informasi tentang seluruh pelaksanaan tindakan
dikonfirmasikan kepada guru dan siswa melalui kegiatan reflektif pada setiap
akhir pembelajaran melaui diskusi.
3. Audit trial yaitu mengecek kebenaran prosedur dan metode pengumpul data
dengan cara mendiskusikan dengan pembimbing dan teman-teman mahasiswa.
4. Expert opinion yaitu pengecekan terakhir terhadap kesahihan teuan peneliti
kepada pakar profesional, dalam hal ini peneliti mengkonfirmasikan temuan
kepada pembimbing atau dosen untuk memperoleh arahan dan masukan
sehingga validasi temuan penelitian dapat dipertanggungjawabkan.
O. JADWAL PENELITIAN
Dalam pelaksanaan penelitian ini, peneliti mengacu pada agenda kegiatan
yang peneliti buat dengan maksud agar pelaksanaan kegiatan tidak jauh dari
koridor yang ditetapkan sebagai berikut
:
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Persiapan
2 Perencanaan
Pelaksanaan siklus
3
1
Pelaksanaan siklus
4
2
Pelaksanaan siklus
5
3
6 Pengolahan data
Penyusunan
7
laporan
P. DAFTAR PUSTAKA
Lampiran 4
IPKG 1
INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA GURU
(Kemampuan Melaksanakan Pembelajaran)
1. Nama Guru :
2. NIP :
3. Sekolah :
4. Waktu :
5. Tanggal :
23
Lampiran 5
IPKG 2
INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA GURU
(Kemampuan Melaksanakan Pembelajaran)
Sekolah :
Kelas/Semester :
Waktu :
Penilaian Tafsiran
No Aspek Yang Diamati
1 2 3 4 SB B C K
A Pra Pembelajaran
1 Kesiapan ruang, alat, dan media
29
pembelajaran
2 Memeriksa kesiapan siswa
Jumlah
B Membuka Pembelajaran
1 Melakukan kegiatan apersepsi dan
pemanasan
2 Menyiapkan komponen (tujuan) yang akan
dicapai dan rencana kegiatan
Jumlah
Penilaian Tafsiran
No Aspek Yang Diamati
1 2 3 4 SB B C K
C Mengelola Inti Pembelajaran
1 Memberikan petunjuk dan contoh gerakan
sikap awal, pelaksanaan dan akhir dalam
gerakan guling depan
2 Mengenai respon dan pertanyaan siswa
3 Melakukan komunikasi lisan, isyarat, dan
gerakan badan
4 Memicu dan memelihara ketertiban siswa
5 Memantapkan keterampilan guling depan
Jumlah
D Mendemonstrasikan Kemampuan
Khusus Dalam Pembelajaran Penjas
1 Merangkai gerakan
2 Memberikan kesempatan secara leluasa
kepada siswa melakukan aktivitas gerak
3 Membimbing siswa melakukan gerakan
dan melakukan aktivitas gerak
4 Memberikan pertolongan kepada siswa
30
CATATAN LAPANGAN
Pertemuan Ke : …………………………..
Hari/tanggal : …………………………..
Pukul : …………………………..
Deskripsi proses
Fokus Komentar
pembelajaran
32
Kegiatan awal
pembelajaran
Kegiatan inti
pembelajaran
Kegiatan akhir
pembelajaran
33
Lampiran 7
Hari/tanggal :………………….
Lampiran 8
Hari/tanggal :………………….
35
Lampiran 9
PERTANYAAN JAWABAN
1. Bila dilihat dari kondisi siswa
bagaimana pemahaman
tentang gerak dasar dan
motivasi siswa dalam
pembelajaran guling depan
dalam pembelajaran senam
lantai?
2. Metode belajar apa yang biasa
37
Pertanyaan Jawaban
1. Materi apa yang kalian
senangi pada saat
pembelajaran penjas?
Ya Tidak
2. Apakah guru suka
memberikan contoh pada saat
pembelajaran?
38