0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
22 tayangan10 halaman
Dokumen tersebut membahas latar belakang masalah pembelajaran permainan bola voli khususnya passing bawah pada siswa kelas V di sekolah tersebut. Beberapa kendala yang dihadapi antara lain penerapan metode yang belum tepat dan fasilitas yang kurang memadai. Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan hasil belajar passing bola voli melalui variasi latihan.
Dokumen tersebut membahas latar belakang masalah pembelajaran permainan bola voli khususnya passing bawah pada siswa kelas V di sekolah tersebut. Beberapa kendala yang dihadapi antara lain penerapan metode yang belum tepat dan fasilitas yang kurang memadai. Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan hasil belajar passing bola voli melalui variasi latihan.
Dokumen tersebut membahas latar belakang masalah pembelajaran permainan bola voli khususnya passing bawah pada siswa kelas V di sekolah tersebut. Beberapa kendala yang dihadapi antara lain penerapan metode yang belum tepat dan fasilitas yang kurang memadai. Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan hasil belajar passing bola voli melalui variasi latihan.
Pendidikan sebagai suatu proses pembinaan manusia yang berlangsung seumur hidup, pendidikan jasmani dan kesehatan (penjaskes) yang diajarkan di sekolah memiliki peranan yang sangat penting yaitu memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk terlibat langsung dalam berbagai pengalaman belajar melalui aktivitas jasmani, olahraga dan kesehatan yang terpilih dan dan dilakukan secara sistematis. Pembekalan pengalaman belajar itu diarahkan untuk membina pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik sekaligus membentuk pola hidup sehat dan bugar sepanjang hayat. Penjaskes merupakan media untuk mendorong pertumbuhan fisik, perkembangan psikis, keterampilan motorik, pengetahuan dan penalaran, penghayatan nilai-nilai (sikap, mental, emosional, sportivitas, spiritual, sosial) serta pembiasaan pola hidup sehat yang bermuara untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan kualitas fisik dan psikis yang seimbang Penjaskes menjadi salah satu mata pelajaran yang diajarkan di sekolah dari jenjang pendidikan dasar sampai jenjang pendidikan menengah atas melalui aktivitas fisik, selain itu penjaskes juga dapat menarik perhatian siswa untuk melakukan pola hidup sehat.Cabang olahraga yang menjadi salah satu materi yang diajarkan di sekolah Dasar (SD) adalah Bola Voli. Sekolah merupakan salah satu tempat yang tepat untuk bisa belajar tentang permainan bola voli dengan teknik- teknik yang benar. Teknik dasar permainan bolavoli harus benar-benar menguasai terlebih dahulu agar dapat mengembangkan untuk pertandingan yang lancar dan teratur.Penguasaan teknik-teknik dasar yang baik merupakan awal dari taktik permainan yang baik pula.Teknik dasar bolavoli yang harus dikuasai oleh setiap pemain adalah teknik dasar servis, teknik dasar passing, teknik dasar smash, dan teknik dasar blocking. Bedasarkan pengamatan terhadap pelaksanaan proses pembelajaran permainan Bola Voli di sekolah penulis, untuk dapat mengetahui kekurangan proses pembelajaran secara rinci, penulis menginstropeksi terhadap pembelajaran dengan merefleksi diri, dan terdapat beberapa alasan dan kendala yang terjadi di dalam proses pembelajaran bola besar pada permainan bola voli bagi siswa kelas V siswa SDN 156 Lembang Kabupaten Pinrang, diantaranya: 1. Penerapan metode yang belum tepat. 2. Belum tercapainya KKM. 3. Alat yang digunakan kurang memadai 4. Siswa takut dengan permainan bola besar khususnya siswa putri 5. Lapangan yang tidah tersedia 6. Kondisi fisik pada siswa kelas V khususnya siswa putri yang memiliki fisik yang kecil mengurangi minat untuk melakukan aktifitas permainan bola besar menjadi menurun. Tujuan-tujuan pendidikan tersebut adalah pengembangan seluruh potensi yang dimiliki siswa baik yang melibatkan aspek-aspek kognitif, afektif, psikomotor, maupun sosial dan KKM bisa tercapai. Permainan bola voli merupakan salah satu aktivitas fisik yang berada dalam kelompok aktivitas permainan dan olahraga. Kompetensi yang diharapkan tercapai oleh pembelajaran permainan bola voli di sekolah dasar, secara spesifik diwujudkan dalam bentuk indikator keberhasilan belajar sebagai berikut: 1. Melambungkan dan menangkap bola sambil bergerak. 2. Melempar dan menangkap bola sambil bergerak. 3. Memantul-mantulkan bola sambil bergerak. 4. Memvoli bola dengan satu dan dua tangan. 5. Melambungkan/memvoli bola dengan kontrol yang baik. 6. Melakukan passing (atas,bawah) dengan kontrol yang baik. 7. Melakukan servis bawah dengan kontrol yang baik. 8. Mengembangkan kerjasama tim dalam permainan. 9. Melakukan permainan bola voli dengan peraturan yang dimodifikasi. Sehubungan dengan masalah itu terutama Passing, anak peserta didik perlu diajarkan macam-macam passing dan alasan dalam latar belakang masalah ini maka judul penelitian yang akan penulis ambil dengan judul sebagai berikut: Upaya Mengatasi Kesulitan Pada Passing Bawah melalui variasi Latihan Pada Siswa Kelas V SDN 156 Lembang, Kabupaten Pinrang. Dengan dilaksanakannya Penelitian Tindakan Kelas ini diharapkan pembelajaran Bola Voli melalui pendekatan bermain beregu yang lebih efektif, maka pembelajaran akan lebih menyenangkan, menarik, lebih rileks dan bisa menciptakan suasana kondusif tanpa menghilangkan inti dari pembelajaran bola voli yang sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang ada di kurikulum. 1.2. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana pendekatan bermain secara variasi dalam permainan bola voli dapat meningkatkan passing pada siswa V SDN 156 Lembang? 1.3. Tujuan Penelitian Tujuan dalam Penelitian ini adalah untuk mengetahui dan meningkatkan hasil belajar pasing bola voli melalui variasi latihan pada siswa kelas V SDN 156 Lembang, Kabupaten Pinrang, tahun pelajaran 2019-2020. 1.4. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini terbagi dua, yaitu manfaat secara akademis dan manfaat secara terapan : a. Manfaat Akademis Secara Akademis, hasil dari penelitian ini diharapkan menjadi referensi atau masukan bagi siswa di SDN 156 Lembang untuk meningkatkan keterampilan passing bawah bolavoli melalui variasi latihan siswa kelas V SDN 156 Lembang Kabupaten Pinrang. b. Manfaat Terapan Secara Terapan, hasil penelitian ini diharapkan menjadi masukan bagi pihak-pihak yang mengajar pada siswa kelas V SDN 156 Lembang Kabupaten Pinrang dalam pelaksanaan pembelajaran. BAB II LANDASAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 1.1 Kajian Teori a. Sejarah Permainan bola voli di ciptakan oleh William.G. Morgan pada tahun 1895. Ia adalah seorang pembina Pendidikan Jasmani pada Young Men Christian Association (YMCA). Di Kota Hal Yake, Massachusetts, AS. Mengingat Turnamen Bola Voli pertama (1947) di Polandia pesertanya cukup banyak, pada tahun 1948 IVBF (International Volley Ball Federation) didirikan oleh 15 negara. Indonesia mengenal bola voli sejak tahun 1928 pada zaman penjajahan Belanda, kemudian pada tanggal 22 Januari 1955 PBVSI (Persatuan Bola voli Seluruh Indonesia) didirikan dan juga pertadingan bola voli masuk secara resmi dalam PON II 1951 di Jakarta dan POM I di Yogyakarta. Indonesia pertama kalinya dalam sejarah pervolian Indonesia PBVSI mengirimkan Tim Bola Voli Yunior ke juaraan dunia di Athena, Yunani dari 3-12 September 1989, yakni melatih tim tersebut adalah Yano Hadian dibantu oleh Traimer Kanwar serta pelatih dari Jepang Hideto Mishaka. b. Pengertian Bola Voli Bola voli adalah suatu bentuk permainan yang dimainkan dua regu berjumlah 6 orang dengan tujuan mematikan bola di daerah lawan. Tehnik adalah suatu proses membuktika dalam praktek dengan sebaik mungkin dalam cabang bola voli. Adapun keterampilan tehnik sebagai berikut : 1. Servis (untuk mengawali permainan) 2. Passing (menerima bola) 3. Umpan (menyajikan bola) 4. Spike (melakukan serangan) 5. Bendung (blok atau menghadang serangan) 6. Receive (menjaga bola menyentuh lantai) Tujuan utama melakukan passing bawah adalah mempercepat laju bola dan jalannya bola laju kencang dari bawah ke atas. Tehnik passing bawah meliputi : a. Sikap permulaan 1. Kaki ditekuk pada lutut 2. Telapak kaki keduanya melekat pada lantai dengan posisi yang sama. 3. Badan condong kedepan ± 90°. 4. Kedua tangan lurus kebawah serong kedepan. 5. Bidang perkenaan dibuat selurus mungkin. b. Sikap perkenaan 1. Bola diterima dari lawan dan dikembalikan. 2. Lurus dengan keadaan yang seimbang. 3. Ayunan tangan memukul keatas dan kedepan. 4. Perkenaan bola usahakan sejangkauan lengan dan gerakan pergelangan tangan aktif supaya bola berjalan top spin. c. Sikap akhir Sikap perkenaan bola gerakan dilanjutkan dengan langkah kedepan atau kebelakang dan pandangan kearah bola. c. Perkembangan bola volley Dalam perkembangannya, sekarang permainan bola voli telah menjadi olahraga kompetitif resmi yang selalu diperlombakan dalam setiap pesta olahraga. Orientasi pembinaannya lebih mengarah pada pencapaian prestasi, akan tetapi nilai rekreasi tidak akan hilang bahkan akan selalu meningkat. d. Bentuk-bentuk Latihan 1. Latihan tanpa bola Sikap badan membungkuk kaki dibuka dan lutut sedikit ditekuk. Lengan dirapatkan satu dengan yang lain saling berpegangan. Gerakan tangan diayun keatas dan kebawah. Latihan ini berguna untuk melatih anak menerapkan tehnik- tehnik Passing Bawah pada permainan yang sebenarnya, ini dilakukan dalam waktu 15 menit 2. Latihan dengan bola (modifikasi) Anak saling berhadapan dengan yang lainnya, yang satu memberikan bola dan yang satu memberikan lagi menerimanya dengan Passing Bawah. Untuk melatih tehnik passing bawah ini penulis melakukan modifikasi mengenai bola, bola yang dipakai adalah bola plastik dan bola sebenarnya. Bola plastik digunakan penulis agar tangan anak tidak sakit dan supaya anak bersemangat dalam melakukan Passing Bawah. 3. Latihan dengan net Untuk melatih anak menggunakan tehnik Passing Bawah, maka penulis menggunakan net untuk mengetahui sebatas mana kemampuan anak dalam melakukan passing bawah. Latihan ini dengan cara melempar atau melambung bola, lalu anak berusaha mengambil bola tersebut dengan Passing Bawah dan usahakan bola melawati net atau melambung net. 4. Latihan bermain hanya menggunakan Passing Bawah. Untuk menetahui berhasil atau belum kita meningkatkan tehnik Passing Bawah pada anak, maka kita melakukan permainan yang sebenarnya tetapi menerima bola diharuskan dengan Passing Bawah. e. Variasi passing adalah sebagai berikut: 1. Passing bawah normal Cara melakukannya: a. Ambil sikap siap normal dalam permainan bola voli yaitu kedua lutut di tekuk dengan badan sedikit dibengkokkan kedepan. b. Berat badan menumpu pada telapak kaki bagian depan untuk mendapatkan keseimbangan labil agar dapat lebih mudah dan lenih cepat bergerak ke segala arah. c. Kedua tangan saling berpegangan, yaitu punggung tangan kanan diletakkan di atas telapak tangan kiri, kemudian saling berpegangan. d. Ayunkan kedua lengan ke arah bola dengan sumbu gerak pada persendihan bahu dan siku betul-betul dalam keadaan lurus e. Perkenaan bola pada bagian proksikal dari lengan, di atas pergelangan tangan dan pada waktu lengan membentuk sudut 45° dengan badan. f. Setelah lengan mengenai bola, kaki belakang melangkah ke depan untuk mengambil posisi siap kembali dan lengan untuk passing bawah dibawah ke depan (tidak melebihi sudut 90° dengan bahu atau badan). 2. Variasi passing bawah Pada saat melakukan passing bawah dalam situasi permainan, jarak bola dengan badan tidak selalu dalam keadaan ideal untuk dapat melakukan passing bawah dengan posisi normal. Dari keadaan posisi bola yang bermacam-macam, secara garis besar variasi passing bawah terdiri dari: a. Passing bawah ke depan pada bola rendah (crouching underhand pass) b. Passing bawah bergeser diagonal 45° ke depan (45 degree diagonal underhand pass) c. Passing bawah pada bola jauh di samping badan (underhand pass hitting ball away from body) d. Passing bawah dengan bergerak mundur (backward underhand pass) e. Passing bawah dengan bergerak mundur diagonal 45° (45 degree diagonal backward underhand pass) f. Passing bawah ke belakang (underhand back pass). 1.2. Kerangka Berfikir Permainan bola voli selalu identik dengan permainan laki-laki karena permainan ini memerlukan olah fisik yang tinggi, dalam melakukan berbagai tehnik khususnya Passing Bawah, karena itu kurang diminati wanita. Permainan ini biasanya digemari oleh siswa, sedangkan siswa cederung kurang mengemari. Hal tersebut dikarenakan berbagai faktor seperti, kekuatan dan kelincahan. untuk itu agar masalah ini dapat teratasi maka penulis berupaya melakukan berbagai cara yang relevan untuk untuk meningkatkan tehnik passing bawah dalam permainan bola voli pada siswa melalui latihan intensif dan kondusif. Pemberian motivasi dan penguatan serta tidak lupa memperhatikan porsi latihan dengan perkembangan fisik dan psikis siswa. 1.3. Hipotesis Tindakan Adapun hipotesis tindakan pada penelitian ini yakni " jika penggunaan metode variasi latihan dilakukan pada penelitian ini maka kemampuan siswa melakukan passing bawah pada permainan bola voli dapat ditingkatkan, dengan Indikator kinerja yaitu meningkatkan kemampuan siswa melakuan passing bawah dalam permainan bola voli melalui metode variasi latihan dengan kriteria ketuntasan minimal (KKM) adalah 70 sampai 80 % dari seluruh siswa memperoleh nilai 80, maka penelitian dinyatakan selesai BAB III METODE PENELITIAN 1.1. Setting Penelitian Dalam pelaksanaan penelitian ini peniulis melakukan penelitian : a. Tahap pelaksanaan tindakan pertama pada April 2020 b. Tempat pelaksanaan di SDN 156 Lembang, Kabupaten Pinrang 1.2. Subjek Penelitian Dalam Pelaksanaan penelitian ini, penulis mengambil subyek penelitian terhadap siswa siswi kelas V SDN 156 Lembang Kabupaten Pinrang 1.3. Teknik Pengumpulan Data a. Metode Observasi Penulis melihat secara langsung tentang keadaan atau kondisi siswa SDN 156 Lembang Kabupaten Pinrang b. Wawancara Peneliti menggali informasi dengan berkomunikasi lansung dengan siswa SDN 156 Lembang Kabupaten Pinrang tentang kebiasaan siswa menggunakan passing. c. Evaluasi atau Tes Pengumpulan dengan berbagai cara evaluasi agar peneliti mengetahui sejauh mana kemampuan siswa dalam menguasai passing bawah yang disesuaikan fakta yang ada dilapangan 1.4. Teknik Pengolahan dan Analisis Data Setelah data diperoleh terkumpul, maka data tersebut diolah dengan membandingkan data-data yang telah didapat terhadap hal-hal yang berkaitan dengan penelitian guna mendapatkan informasi yang baik dan mudah dipahami, kemudian hasil dari metode-metode di atas dilakukan evaluasi atau tes. 1.5. Prosedur Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan tindakan yang didalamnya terdapat empat tahap kegiatan yaitu: perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi (Kurt Lewis ; dalam Rochiati 2006) : keempat fase dari siklus PTK ini adalah : a. Tahap perencanan Suatu perencanaan yang baik hendaknya memenuhi dua kriteria utama penelitian : 1) Peneliti memahami perencanaan penelitian tersebut dengan baik. 2) Perecanaan disusun untuk mempermudah penelitian tindakan tersebut. b. Tahap observasi Merupakan tahap pengamatan terhadap proses atau hasil pembelajaran bola voli pada kelas atau siswa yang menjadi objek. Prosedur ini dilakukan untuk mendapatkan data penelitian yang sesuai dengan kenyataan yang dihadapi. c. Tahap refleksi Tahap refleksi ini peneliti mengkaji, meihat dan mempertimbang- kan hasil atau dampak dari tindakan dengan menggunakan berbagai kriteria. Berdasarkan hasil refleksi ini peneliti bersama-sama rekan guru dapat merevisi untuk memperbaiki Penelitian Tindakan Kelas. d. Evaluasi Siswa diberi evaluasi atau latihan dalam meningkatkan keterampilan Passing Bawah.