Anda di halaman 1dari 13

BOLA VOLLY

DISUSUN OLEH :
NAMA : ADAM SURYADI
KELAS : VII. 7

SMP NEGERI 6 KAYUAGUNG


TAHUN AJARAN 2012/2013
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Selama ini telah terjadi kecenderungan dalam memberikan makna
mutu pendidikan yang hanya di kaitkan dengan aspek kemampuan kognitif.
Pandangan ini telah membawa akibat terabaikannya aspek-aspek moral,
akhlak, budi pekerti, seni, psikomotor, serta life skill. Dengan di terbitkannya
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan akan memberikan peluang untuk menyempurnakan kurikulum
yang komprehensif dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional.
Pendidikan dasar bola voli merupakan media untuk mendorong pertumbuhan
fisik, perkembangan psikis, keterampilan motorik, pengetahuan dan
penalaran, penghayatan nilai-nilai (sikap-mental-emosional-sportivitas-
spiritualsosial), serta pembiasaan pola hidup sehat yang bermuara untuk
merangsang pertumbuhan dan perkembangan kualitas fisik dan psikis yang
seimbang.
Melihat dari perkembangan Bola voli di dunia yang kian merebak
selayak dan seyogya nya pula kita sebagai generasi bangsa harus mengetahui
beberapa olah raga yang sekarang menjadi salah satu tumpuan Indonesia yaitu
diantara sekian banyak olahraga yang diminati di Indonesia dan Bola voli
bahkan sudah mendemam ke seluruh plosok dan tidak ketinggalan di
pedesaan. Untuk itu kita harus menanamkan pada peserta didik kita mengenai
Pentingnya ilmu Bola voli serta sejarah singkat Bola Voli.

B. Tujuan
Mata Kuliah Pendidikan Jasmani, dan Kesehatan bertujuan agar peserta didik
memiliki kemampuan sebagai berikut :  
1. Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya
pengembangan dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup
sehat melalui berbagai aktivitas jasmani dan olahraga yang terpilih.yaitu
salah satunya Olahraga Bola voli
2. Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih
baik.di bidang bola voli.
3. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar dalam Bermain
Bola voli
4. Meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi nilai-
nilai yang terkandung di dalam pendidikan jasmani, olahraga dan
kesehatan, Terutama di bidang Bola voli.                                
5. Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggungjawab,
kerjasama, percaya diri dan demokratis dalam Beramain Bola voli.
6. Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri,
orang lain dan lingkungan.

C. Manfaat
Semoga makalah ini sangat bermanfaat bagi para pembaca sekalian
dan dapat dipergunakan sebagai bahan acuan dalam memberi pengajaran
kepada para peserta didik sekaligus dapat membangun Indonesia yang
tangguh dibidang ke Olahragaan terutama dibidang olahraga Bola voli
BAB II
PEMBAHASAN

A. SEJARAH BOLA VOLI

Sejarah Perkembangan Bola Voli di Indonesia Indonesia mengenal


permainan bola voli sejak tahun 1982 pada zaman penjajahan Belanda.Guru-
guru pendidikan jasmani didatangkan dari Negeri Belanda untuk
mengembangkan olahraga umumnya dan bola voli khususnya.Di samping
guru-guru pendidikan jasmani, tentara Belanda banyak andilnya dalam
pengembangan permainan bola voli di Indonesia, terutama dengan bermain di
asrama-asrama, dilapangan terbuka dan mengadakan pertandingan antar
kompeni-kompeni Belandasendiri. Permainan bola voli di Indonesia sangat
pesat di seluruh lapisan mayarakat, sehingga timbul klub-klub di kota besar di
seluruh Indonesia. Dengan dasar itulah maka pada tanggal 22 januari 1955
PBVSI (persatuan bola voli seluruh indonesia) didirikan di Jakarta bersamaan
dengan kejuaraan nasional yang pertama. PBVSI sejak itu aktif
mengembangkan kegiatan-kegiatan baik ke dalm maupun ke luar negeri
sampai sekarang. Perkembangan permainan bola voli sangat menonjol saat
menjelang Asian Games IV 1962 dan Ganefo I 1963 di Jakarta, baik untuk
pria maupun untukwanitanya. Pertandingan bola voli masuk acara resmi
dalam PON II 1951 di Jakarta dan POM I di Yogyakarta tahun 1951. setelah
tahun 1962 perkembangan bnola voli seperti jamur tumbuh di musim hujan
banyaknya klub-klub bola voli di seluruh pelosok tanah air.Hal ini terbukti
pula dengan data-data peserta pertandingan dalam kejuaran nasional. PON
dan pesta-pesta olahraga lain, di mana angka menunjukkan peningkatan
jumlahnya. Boleh dikatakan sampai saat ini permainan bola voli di Indonesia
menduduki tempat ketiga setelah sepak bola dan bulu tangkis.Untuk pertama
kalinya dalam sejarah perbolavolian Indonesia, PBVSI telah dapat
mengirimkan tim bola voli yunior Indonesia ke kejuaraan Dunia di Athena
Yunani yang berlangsung dari tanggal 3-12 september 1989. tim bola voli
yunior putra Indonesia ini dilatih oleh Yano Hadian dengan dibantu oleh
trainer Kanwar, serta pelatih dari Jepang Hideto Nishioka, sedangkan pelatih
fisik diserahkan kepada Engkos Kosasih dari bidang kepelatihan PKON
(pusat kesehatan olahraga nasional) KANTOR MENPORA. Dalam kejuaraan
dunia bola voli putra tersebut, sebagai juaranya adalah :                 
1.  UniSovyet
2.  Jepang
3.  Brazil
4.  Bulagaria
5.  Kuba
6.  Yunani
7.   Polandia
Sedangkan Indonesia sendiri baru dapat menduduki urutan ke
15.Dalam periode di bawah pimpinan ketua Umum PBVSI Jendral (Pol) Drs.
MochamadSanusi, perbolavolian makinmeningkat baik dari jumlahnya
perkumpulan yang ada maupun dari lancarnya system kompetisi yang
berlangsung,; sampai dengan kegiatan yang dilakukan baik di dalam maupun
di luar negeri.

B. SARANA  PERMAINAN BOLA VOLI


1. Gambar lapangan bola voli

1. Ukuran lapangan bola voli


1. Panjang Lapangan : 18 m
2. Lebar Lapangan : 9 m
3. Lebar Garis : 5 cm
1. Net/ Jaring
1. Panjang Net : 9,5 m
2. Lebar Net : 1 m
3. Mata Jaring : 10 cm
4. Tinggi tiang Putera : 2,43 m
5. Tinggi tiang Puteri : 2,24 m
6. Antene rood line : 10 cm
7. Tinggi/panjang antene : 1,80 m
8. Garis tengah diameter : 1 cm
1. Bola
1. Keliling : 65-67 cm
2. Berat bola : 250-280 gram
3. Tekanan udara : 0,48-0,52 kg/cm
4. Jalur bola : 12-18 jalur

C. TEKNIK DASAR BOLA VOLI


1. A. Macam- macam dan Pelaksanaan Teknik Passing
1. Passing Bawah

Cara pelaksanaannya :
 Pemain melakukan sikap siap.
 Kedua tangan rapat dan dijulurkan lurus kedepan, kedua lengan membuat
sudut 45º dengan badan.
 Sikap tubuh semakin merendah dengan menurunkan sudut lutut  dari 135º
menjadi 45º.
 Tungkai mulai dijulurkan keatas agak kedepan, bola mengenai lengan bawah
yang terjulur lurus. Tungkai dijulurkan sampai berjingkat dan tangan tidak
boleh melewati bahu.
 Kembali kepada sikap siap.

Macam-macam passing bawah :


1. Pass Bawah dua Tangan
2. Pass Bawah Satu Tangan
3. Pass Bawah Bergulir Kesamping
4. Pass Bawah Setengah Bergulir Kebelakang
5. Pass Bawah Meluncur Kedepan

1. Passing Atas
Cara pelaksanaannya :
Pada dasarnya pass atas adalah bola tangkap diatas, sentuhkan kekening dan
lontarkan kembali keatas, tetapi karena proses gerakan tersebut dilakukan dengan
sangat cepat, maka bola terlihat seperti dipantulkan.
 Pemain melakukan sikap siap.
 Badan dijulurkan keatas dengan meluruskan tungkai, bersamaan dengan
menjulurkan kedua tangan keatas, sikap jari seperti hendak merangkum bola.
 Tungkai ditekuk kembali sampai lutut membuat sudut 135º, posisi lengan
ditekuk didepan muka diatas kening dan bola disentuh oleh ujung jari² tangan.
 Tungkai dijulurkan kembali sampai berjingkat dan  bola dilambungkan
kedepan atas dengan jari dan bantuan lengan yang digerakkan sampai lurus
keatas.
 Kembali kepada sikap siap.
Macam-macam passing atas :
1. Pass Atas Normal
2. Pass Atas Setengah Bergulir Kebelakang
3. Pass Atas Bergulir Kesamping
4. Pass Atas Meloncat

B. Macam- macam dan Pelaksanaan Teknik Servis


1. Underhand Service
Pemain berdiri menghadap net , kaki kiri didepan kaki kanan, lengan kiri
dijulurkan kedepan dan memegang bola (ini untuk pemain tangan kanan, bagi pemain
tangan kiri sebaliknya).
Bola dilempar rendah keatas , berat badan bertumpu pada kaki sebelah
belakang, lengan yang bebas digerakkan kebelakang dan diayunkan kedepan dan
memukul bola. Sementara berat badan dipindahkan kekaki sebelah depan.
Bola dipukul dengan telapak tangan terbuka, pergelangan tangan kaku dan
kuat. Gerakan terakhir adalah memindahkan kaki yang dibelakang kedepan.

Macam-macam Underhand Service


a.       Back Spin Underhand Serve : Bola berputar kebelakang.
b.      Top Spin (Cutting) Underhand Serve: Bola berputar keatas.
c.       Inside Spin Underhand Serve : Bola berputar kedalam.
d.      Outside Spin Underhand Serve : Bola berputar keluar.

2. Overhead Service
Pemain berdiri dengan kaki kiri berada lebih kedepan dan kedua lutut agak
ditekuk Tangan kiri dan kanan bersama-sama memegang bola, tangan kiri menyangga
bola sedangkan yang kanan memegang bagian atas bola.
Bola dilambungkan dengan tangan kiri keatas sampai ketinggian ± 1m diatas
kepala didepan bahu, dan telapak tangan kanan segera ditarik kebelakang atas kepala
dengan telapak menghadap kedepan, berat badan dipindahkan kekaki sebelah
belakang.
Setelah tangan berada dibelakang atas kepala dan bola berada sejangkauan tangan
pemukul, maka bola segera dipukul dengan telapak tangan, lengan harus tetap lurus
dan seluruh tubuh ikut bergerak.
Bola dipukul dan diarahkan dengan gerakan pergelangan tangan, berat badan
dipindahkan kekaki sebelah depan. Gerakan lengan terus dilanjutkan sampai
melewati paha yang lainnya.

Macam-macam Overhead Service


a. Top Spin Overhead Serve : Bola berputar keatas.
b. Inside Spin Overhead Serve : Bola berputar kedalam.
c. Outside Spin Overhead Serve : Bola berputar keluar.
d. Drive Overhead Serve : Bola berputar keatas.

3. Floating Service
a.  Frontal Floating Service : Bola mengapung kekiri & kekanan.
Bola dipegang setinggi kepala, lengan hampir lurus. Lengan yang memukul
ada dalam posisi lurus atau tertekuk sedikit, ditarik kebelakang sebelum melempar
bola.
Bola dilempar rendah, bagian atas tubuh tidak bergerak, pergelangan tangan
harus tetap kaku. Bagian tengah bola dipukul dengan bagian bawah telapak tangan
atau dengan tangan digenggam. Bola dipukul disebelah depan tubuh pemain dan tidak
ada gerakan lanjutan

b. Side Floating Service : Bola mengapung kearah vertical.


Pemain berdiri dengan kedua kaki menghadap sisi lapangan. Bola dipegang
dengan lengan menjulur kira² setinggi kepala. Lengan pemukul diayun kebelakang
agak kesisi. Berat badan ditempatkan dikaki belakang, dengan kedua lutut ditekuk
sedikit.
Lengan diangkat dengan gerakan melingkar, bola dilempar rendah. Lengan 
dijulurkan dan bagian tengah badan bola dipukul dengan tangan tergenggam, sewaktu
bola itu melambung tinggi didepan tubuh pemain. Bagian tubuh berputar sedemikian
rupa sampai menghadap net, berat badan dipindahkan kekaki sebelah depan.
Kontak dengan bola singkat sekali, lengan dan tangan yang digunakan
memukul berhenti sebentar sesudah mengadakan kontak dengan bola, kemudian
gerakan diteruskan sedemikian rupa sehingga lengan terayun kebawah melewati kaki
yang satunya.

4. Jump Service
Jump Serve merupakan salah satu senjata ampuh untuk mengacaukan
serangan kombinasi lawan, sebuah team memerlukan minimal 2 s/d 3 orang jump
server yang dapat mengacaukan irama permainan lawan.
Keuntungan menggunakan jump serve adalah :
 Dapat menjatuhkan mental lawan
 Mempersulit lawan untuk membangun serangan
 Memudahkan blocker untuk melakukan bendungan
 Memudahkan kerja defender

Teknik Jump Serve :


 Awalan ±4 langkah, hal ini untuk mendapatkan power yang cukup.
 Lompat pada langkah ke 4 diluar garis belakang dan jatuh didalam lapangan.
 Lemparan tidak dari belakang tetapi dari samping badan agar dapat terlihat
dan mudah mengontrol putaran bola kedepan.
 Ayunan tangan sama seperti melakukan Spike Bola Tinggi (Open Spike).
 Step ketiga baru bola dilempar keatas, setelah melakukan step sekali lagi,
server meloncat dan memukul bola.
 Gerakan harus harmonis dan berkesinambungan dan konsisten seperti gerakan
spike, tidak terpatah-patah.

C. Macam- macam dan Pelaksanaan Teknik Smash


Proses melakukan smash dapat dibagi menjadi : Awalan, Tolakan, Meloncat,
Memukul Bola dan Mendarat.
o  Awalan
Berdiri dengan salah satu kaki dibelakang sesuai dengan kebiasaan individu
(tergantung smasher normal atau smasher kidal). Langkahkan kaki satu langkah
kedepan (pemain yang baik, dapat mengambil ancang² sebanyak 2 sampai 4 langkah),
kedua lengan mulai bergerak kebelakang, berat badan berangsur² merendah untuk
membantu tolakan.
o Tolakan
Langkahkan kaki selanjutnya, hingga kedua telapak kaki hampir sejajar dan
salah satu kaki agak kedepan sedikit untuk mengerem gerak kedepan dan sebagai
persiapan meloncat kearah vertical. Ayunkan kedua lengan kebelakang atas sebatas
kemampuan, kaki ditekuk sehingga lutut membuat sudut ±110º, badan siap untuk
meloncat dengan berat badan lebih banyak bertumpu pada kaki yang didepan.
o  Meloncat
Mulailah meloncat dengan tumit & jari kaki menghentak lantai dan
mengayunkan kedua lengan kedepan atas saat kedua kaki mendorong naik keatas.
Telapak kaki, pergelangan tangan, pinggul dan batang tubuh digerakkan serasi
merupakan rangkaian gerak yang sempurna. Gerakan eksplosif dan loncatan vertikal.

o Memukul Bola
Jarak bola didepan atas sejangkauan lengan pemukul, segera lecutkan lengan
kebelakang kepala dan dengan cepat lecutkan kedepan sejangkauan lengan terpanjang
dan tertinggi terhadap bola. Pukul bola secepat dan setinggi mungkin, perkenaan bola
dengan telapak tangan tepat diatas tengah bola bagian atas. Pergelangan tangan aktif
menghentak kedepan dengan telapak tangan & jari menutup bola. Setelah perkenaan
bola lengan pemukul membuat gerakan lanjutan kearah garis tengah badan dengan
diikuti gerak tubuh membungkuk. Gerak lecutan lengan, telapak tangan, badan,
tangan yang tidak memukul dan kaki harus harmonis dan eksplosif untuk menjaga
keseimbangan saat berada diudara. Pukulan yang benar akan menghasilkan bola keras
& cepat turun kelantai.
o  Mendarat
Mendarat dengan kedua kaki mengeper. Lutut lentur saat mendarat untuk
meredam perkenaan kaki dengan lantai, mendarat dengan jari² kaki (telapak kaki
bagian depan) dan sikap badan condong kedepan. Usahakan tempat mendarat kedua
kaki hampir sama dengan tempat saat meloncat.

Macam-macam Smash.
1. Open
Pemukul melakukan gerak awalan setelah bola lepas dari tangan pengumpan,
bola dipukul dipuncak loncatan dan jangkauan lengan yang tertinggi.

2. Semi
Setelah bola lepas dipasing kearah pengumpan, pemukul harus mulai bergerak
perlahan kedepan dengan langkah tetap menuju kearah pengumpan. Begitu
pengumpan menyajikan bola dengan ketinggian 1m  ditepi atas net maka secepatnya
pemukul meloncat keatas dan memukul bola. Disini kecepatan gerak harus lebih
cepat dari pada smash dengan bola Open
3. Quick
Begitu melihat bola pasing ke pengumpan, maka pemukul melakukan awalan
secepat mungkin, dengan langkah yang panjang. Timing meloncat sebelum bola
diumpan dengan jarak satu jangkauan lengan pemukul dengan bola yang akan
diumpan. Pemukul melayang dengan tangan siap memukul, pengumpan menyajikan
bola tepat didepan tangan pemukul. Lakukan pukulan dengan secepat²nya, gerakan
pergelangan tangan yang cepat sangat baik hasilnya. Loncatan smasher vertikal,
jagalah keseimbangan badan pada saat melayang.

4. Straight
Smasher sebelum melakukan gerakan awalan, terlebih dahulu bergerak kearah
luar lapangan mendekati tiang net, smasher melakukan awalan bergerak arah paralel 
dengan jaring. Begitu bola sampai dibatas tepi jaring dengan ketinggian optimal bola,
segeralah melompat dan langsung memukul secepatnya. Proses menjalankan teknik
ini lebih cepat dibandingkan smash dengan bola semi.

5. Drive
Smash ini biasanya digunakan oleh pemain untuk bola jauh dari net, saat
meloncat smasher agak dekat dibawah bola, berbeda dengan saat meloncat pada
smash normal. Bola yang akan di smash terletak diatas kanan bahu lengan pemukul.
Gerak lecutan tangan dari depan atas badan diputarkan kearah yang berlawanan
dengan arah jarum jam, telapak tangan membentuk cekungan seperti sendok.
Cambukan keras, perkenaan bola dibagian belakang kearah bagian muka dengan
telapak tangan, aktifkan gerakan pergelangan tangan . Gerakan cambukan harus
dibantu oleh otot² perut, samping dan bahu. Akibat cambukan kurve jalan bola akan
panjang dan putaran bola menjauhi net, bola bergerak dengan cepat dan tajam.

6. Dummy
Pemain melakukan gerakan sama dengan pada waktu hendak melakukan
smash, tetapi pada waktu kontak dengan bola, bola tidak dipukul melainkan disentuh
saja dengan jari tangan. Lengan pemukul tetap bergerak dan dengan gerakan jari
pemukul mengarahkan bola ketempat yang tidak terjaga ditempat lawan. Bola dapat
dilambungkan pendek atau panjang tergantung pada situasi.
7. Bola 3 meter
Smash ini adalah serangan yang dilakukan dari belakang garis serang,
pemukul yang berfungsi sebagai pemain belakang pada saat tolakan tidak boleh
menginjak atau melewati garis serang, tetapi pada saat mendarat boleh saja jatuh
didalam garis serang.

8. Kijang
Biasanya umpan bola back, pemukul melakukan langkah panjang dan naik dengan
tolakan loncatan menggunakan satu kaki, pemukul tangan kanan menolak dengan
kaki kiri.

9. Double Step
Smash dengan menggunakan gerak tipu, disini pemukul melakukan dua kali
gerakan untuk melakukan tolakan meloncat. Tolakan pertama hanya berupa tipuan
untuk mengecoh block, baru pada tolakan kedua pemukul meloncat dan melakukan
serangan.

10. Step L
Smash ini hampir sama dengan smash normal, tetapi gerakan awalan berbeda.
Pemukul melangkah kedepan, kemudian melakukan langkah kesamping sebelum
tolakan, baru kemudian melompat naik untuk melakukan serangan.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dari beberapa uraian dan penjelasan yang telah dikemukakan di atas
maka dapatlah penulis mengambil kesimpulan bahwa dengan mata pelajaran
pendidikan jasmani dan kesehatan ini, peserta didik mampu mempraktikkan
teknik-teknik dasar dalam olahraga dengan baik serta nilai kerjasama, toleransi,
percaya diri, kejujuran, keberanian, menghargai lawan, kerja keras, dan
menerima kekalahan serta dapat mengaplikasikan cara hidup yang sehat dan
bersih.

B. SARAN-SARAN
Kami sebagai penyusun makalah ini, sangat mengharap atas segala saran
saran dan kritikan bagi para pembaca yang kami hormati guna untuk
membangun pada masa yang akan datang untuk menjadi yang lebih baik dalam
membenarkan alur-alur yang semestinya kurang memuaskan bagi tugas yang
kami laksanakan.

Anda mungkin juga menyukai