Anda di halaman 1dari 69

PENGARUH PENGGUNAAN KMGS TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN

DAN KETERAMPILAN ORANG TUA DALAM MEMELIHARA KESEHATAN


GIGI ANAK BALITA PADA POSYANDU DI KAYUAGUNG

Skripsi
Untuk Memenuhi Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Terapan Kesehatan Gigi

FAILUSUFA ILMA

P1337425221061

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN TERAPI GIGI


JURUSAN KESEHATAN GIGI
POLITEKNIK KEMENTERIAN KESEHATAN SEMARANG
TAHUN 2021
HALAMAN PERSETUJUAN

Proposal Skripsi dengan judul “pengaruh penggunaan KMGS terhadap


peningkatan pengetahuan dan keterampilan orang tua dalam memelihara
Kesehatan gigi anak balita pada posyandu di Kayuagung”

Nama : Failusufa Ilma

NIM : P133742522106

Tahun : 2022

Telah disetujui untuk diuji dihadapan Tim Validasi Proposal Skripsi Program Studi
Terapi Gigi Program Sarjana Terapan Poltekkes Kemenkes Semarang.

Semarang, …………2022

Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping

Salikun, S.Pd,M.Kes Yodong, S.ST,MH.Kes


NIP. 196204061988032002 NIP.196512091985032003

i
HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI

Proposal Skripsi dengan judul “Pengaruh penggunaan KMGS terhadap


peningkatan pengetahuan dan keterampilan orang tua dalam memelihara
Kesehatan gigi anak balita pada posyandu di Kayuagung”

NAMA : Failusufa Ilma


NIM : P1337425221061
TAHUN : 2022

Telah diuji dan sudah disahkan di hadapan Tim Penguji Skripsi Program Studi
Terapi Gigi Program Sarjana Terapan Poltekkes kemenkes Semarang pada Hari ...,
Tanggal .. Juni 2022.

Semarang, .. 2022

Ketua Penguji I

Prof. Dr. drg. Diyah Fatmasari MDsc


NIP. 196709101993022001

Anggotan Penguji I Anggota Penguji II

Salikun, S.Pd, M.Kes. Yodong, S.ST,MH.Kes


NIP. 19620406198803 1 002 NIP.196512091985032003

Ketua Ketua Prodi


Jurusan Kesehatan Gigi Terapi Gigi Program Sarjana
Terapan

Tri Wiyatini, SKM, M.Kes Salikun, S.Pd, M.Kes


NIP. 19700105 199101 2 001 NIP. 19620406198803 1 002

ii
HALAMAN PERNYATAAN

Dengan ini menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang
pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi,
dan sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah
ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam
naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila dikemudian hari terbukti baik sebagian atau keseluruhan dari skripsi
ini merupakan hasil karya orang lain, maka dengan penuh kerelaan gugur gelar
kesarjanaan saya.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dalam kondisi sehat
dan tanpa tekanan dari siapapun.

Semarang, 20 Desember
2022

Failusufa Ilma
P1337425221061

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi yang
berjudul “Pengaruh penggunaan KMGS terhadap peningkatan pengetahuan dan
keterampilan orang tua dalam memelihara Kesehatan gigi anak balita pada
posyandu di Kayuagung”
Dalam penyusunan proposal skripsi ini, penulis mengucapkan terimakasih
kepada:
1. Dr. Marsum, BE, S.Pd., MHP selaku Direktur Politeknik Kesehatan
Kemenkes Semarang.
2. Tri Wiyatini, SKM, M.Kes (Epid) selaku ketua Jurusan Kesehatan Gigi
Politeknik Kesehatan Semarang.
3. Salikun, S.Pd, M.Kes selaku ketua Program Studi Sarjana Terapan Terapi
Gigi Program Politeknik Kesehatan Semarang dan selaku pembimbing I
yang telah memberikan arahan dan bimbingan dalam penyusunan proposal
skripsi ini.
4. Prof. Dr. drg. Diyah Fatmasari MDsc selaku evaluator dalam penyusunan
proposal skripsi ini.
5. Yodong, S.ST,MH.Kes selaku pembimbing II yang telah memberikan arahan
dan bimbingan dalam penyusunan proposal skripsi ini.
6. Orangtua ku serta teman-teman saya yang telah memberikan doa, dukungan
motivasi, dan senantiasa memberikan yang terbaik untuk penulis.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
proposal skripsi ini, oleh karena itu kritik dan saran sangat diharapkan. Besar
harapan penulis agar proposal skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Semarang, .. Juni 2022

Penulis

iv
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL........................................................................... ……i
LEMBAR PERSETUJUAN ..................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN ..................................................................... iii
LEMBAR PERNYATAAN ...................................................................... iv
KATA PENGANTAR ............................................................................... v
DAFTAR ISI ............................................................................................ vi
DAFTAR TABEL ....................................................................................vii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................. viii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ ix
ABSTRAK…………………………………………………………..…….iix

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian ........................................................................ 4
D. Manfaat Penelitian ...................................................................... 5
E. Keaslian Penelitian ...................................................................... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


A. Landasan Teori ........................................................................... 8
B. Kerangka Teori ......................................................................... 33
C. Hipotesis ................................................................................... 34

BAB III METODE PENELITIAN


A. Kerangka Konsep ...................................................................... 35
B. Jenis Penelitian.......................................................................... 36
C. Subjek Penelitian....................................................................... 36
D. Identifikasi Variabel Penelitian ................................................. 39
E. Definisi Operasional .................................................................. 39
F. Instrumen Penelitian .................................................................. 40
G. Langkah-langkah Penelitian ...................................................... 43
H. Analisis Data............................................................................. 46
I. Jadwal Penelitian ........................................................................ 47
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Hasil Penelitian ......................................................................... 35
B. Pembahasan .............................................................................. 36
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ............................................................................... 35
B. Saran ......................................................................................... 36
DAFTAR PUSTAKA

v
DAFTAR TABEL

Nomor Tabel Halaman

Tabel 1.1 Tabel Keaslian Penelitian ….………………………………......16


Tabel 3.1 Definis Operasional Variabel.…………………………………..32
Tabel 3.2 Instrumen / Alat Ukur Penelitain…………………………….…33
Tabel 3.3 Kriteria Uji realibilitas …………………………………………34
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Subjek Penelitian Berdasarkan umur…......37
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Subjek Penlitian Berdasarkan Pendidikan
Terakhir………………………………………………………....38
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Subjek Penelitian Berdasarkan Pekerjaan...38
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Responden Sebelum
Intervensi………………………………………………………..39
Table 4.5 Distribusi frekuensi Tingkat Pengetahuan Responden Sesudah
Intervensi …………………………………………………..……39

Table 4.6 Distribusi Frekuensi Tingkat Keterampilan Sebelum Diberikan


Intervensi…………………………………………………….…..40
Table 4.7 Distribusi Frekuensi Tingkat Keterampilan Sesudah Diberikan
Intervensi…………………………………………………….…..40
Table 4.8 Hasil Uji Normalitas data…………………………………….…..41
Tabel 4.9 Hasil Uji Wilcoxon tingkat pengetahuan responden …………….41

Table 4.10 Hasil Uji Wilcoxon tingkat keterampian responden……………42


Table 4.11 Hasil Uji t-test Berpasangan…………………………………….42

vi
DAFTAR GAMBAR

Nomor Gambar Halaman

Gambar 2.1 Kartu Menuju Gigi Sehat........................................................ 21


Gambar 2.2 Kerangka Teori ...................................................................... 27
Gambar 3.1 Kerangka Konsep ................................................................... 29

vii
DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Lampiran

Lampiran 1 : Jadwal Pelaksanaan Penelitian……………………………………51


Lampiran 2 : Kuesioner Pengetahuan………..………………………………….52
Lampiran 3 : Kuesioner Keterampilan…………………………………………..55
Lampiran 4 : Surat Izin Penelitian……………………………………………….57
Lampiran 5 : Ethical Exemption…………………………………………………58
Lampiran 6 : Media Penyuluhan…………………………………………………59
Lampiran 7 : Dokumentasi Kegiatan…………………………………………….60
Lampiran 8 : Master Tabel Pre – test keterampilan………………………….…..61
Lampiran 9 : Master table Post – test keterampialn……………………………...62
Lampiran 10 : Master Tabel Pre – test Pengetahuan ……………………………63
Lampiran 11 : Master table Post – test Pengetahuan…………………………….64
Lampiran 12 : Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner…………………………65
Lampiran 13 : Uji SPSS …………………………………………………………67

viii
ABSTRAK

Ilma, S, 2022 “Pengaruh Penggunaan KMGS terhadap Peningkatan Pengetahuan


dan Keterampilan Orang Tua dalam Memelihara Kesehatan Gigi Anak
Balita Pada Posyandu Di Kayuagung”. Skripsi. Jurusan Kesehatan Gigi
Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang. Pembimbing : (I) Salikun,
S.Pd,M.Kes, (II) Yodong, S.ST, MH.Kes.

Pengetahuan orang tua terhadap kesehatan gigi dan mulut merupakan


faktor predisposisi dan perilaku yang tidak mendukung kesehatan gigi dan mulut
pada anak. Pemberian Kartu Menuju Gigi Sehat (KMGS) merupakan salah satu
upaya pemberdayaan dan kemandirian masyarakat dibidang kesehatan gigi. Tujuan
dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan KMGS terhadap
peningkatan pengetahuan dan keterampilan orang tua dalam memelihara kesehatan
gigi anak balita pada Posyandu Di Kayuagung
Jenis penelitian yang digunakan adalah pre eksperimental dengan
rancangan one group pre test-post test. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 30
sampel, Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik total
sampling. Analisis data dilakukan dengan analisis univariat dan analisis bivariat
pengetahuan menggunakan uji Wilcoxon dan untuk analis bivariat varibel
keterampilan menggunakan uji t test berpasangan.
Hasil Uji statistik menunjukkan hasil Uji Wilcoxon tingkat
keterampilan responden sebelum dan sesudah intervensi diperoleh nilai p value
0.000 atau p <0.05, dan hasil Uji t test berpasangan diperoleh nilai signifikan adalah
0.003 artinya lebih kecil dari 0.05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Ada
pengaruh Penggunaan KMGS Terhadap Peningkatan Pengetahuan dan
Keterampilan Orang Tua dalam Memelihara Kesehatan Gigi Anak Balita .

Kata kunci : Kesehatan Gigi Anak, Lembar KMGS, Pengetahuan orang tua,
Keterampilan orang tua.

ix
ABSTRACT

Ilma, S, 2022 "The Effect of KMGS on Improving Parents' Knowledge and Skills
in Maintaining The Dental Health of Toddlers in Kayuagung
Posyandu". Thesis. Department of Dental Health Polytechnic of Health
of the Ministry of Health Semarang. Lectures: (I) Salikun, S.Pd,M.Kes,
(II) Yodong, S.ST, MH. Case.
Parents' knowledge of dental and oral health is a predisposing and
behavioral factor that does not support dental and oral health in children. The
provision of cards towards healthy teeth (KMGS) is one of the efforts to empower
and independence of the community in the field of dental health. The purpose of
this study is to find out the influence of the use of KMGS on improving parents'
knowledge and skills in maintaining the dental health of children under five at
Kayuagung Posyandu.
The type of research used is pre-experimental with a one group pre-test-
post test design. The sample in this study amounted to 30 samples, sampling
techniques in this study using total sampling techniques. Data analysis is performed
by univariate analysis and knowledge bivariate analysis using wilcoxon test and for
varibel bivariate analysts skills using paired t test tests.
The statistical test results showed that the results of the Wilcoxon Test
of the respondent's skill level before and after the intervention were obtained a
value of 0.000 p or p <0.05, and the results of the paired test test obtained
a significant value of 0.003, meaning smaller than 0.05. So it can be concluded that
there is an influence of the use of KMGS on improving the knowledge and skills
of parents in maintaining the dental health of children under five.

Keywords : Child Dental Health, KMGS Sheet, Parental Knowledge, Parental


Skills

x
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kesehatan merupakan Hak asasi setiap manusia sebagai mana yang
telah ditetapkan dalam Pancasila dan Undang – Undang Dasar Republik
Indonesia. Upaya kesehatan adalah setiap aktivitas atau serangkaian
kegiatan yang dilakukan untuk memelihara dan meningkatkan daya tahan
tubuh seseorang, dalam bentuk pencegahan penyakit serta pemulihan
kesehatan.
Kesehatan gigi dan mulut sangat penting bagi kesehatan dan
kesejahteraan tubuh secara umum dan sangat memengaruhi kualitas hidup,
termasuk fungsi bicara, pengunyahan, dan rasa percaya diri. Gangguan
kesehatan gigi dan mulut akan berdampak pada kinerja seseorang.
Sebagaian besar masalah kesehatan gigi dan mulut sebenarnya masih bisa
dicegah. Kesehatan gigi dan mulut dan mulut tidak sepenuhnya bergantung
pada perilaku seseorang banyak cara untuk dapat mengurangi dan
mencegah penyakit gigi dan mulut pada seseorang (Meganda, dkk 2010).
Berdasarkan data Riskesdas, (2013), sebesar 25,9% penduduk
Indonesia mengalami kerusakan gigi, sedangkan menurut Riskesdas,
(2018), kerusakan gigi penduduk Indonesia mengalami peningkatan sebesar
57,6% Indeks DMF-T (decayed, missing, filling – teeth) di Indonesia
menurut Riskesdas, (2013), Sedangkan indeks DMF-T Sumatera Selatan
sebesar 66%, dengan prevalensi D = 45,1%, M = 17,9%, F = 3,0%, dan gigi
goyang = 7,5% (Riskesdas, 2018).
Menurut Mentari 2016 dalam Sugito Dkk 2021, dari berbagai hasil
penelitian menunjukkan bahwa jika sesorang melalaikan atau kurang
memperhatikan kebersihan giginya dapat menyebabkan berbagai penyakit
penyangga gigi. Maka dari itu orang tua khususnya ibu, mempunyai peran
yang sanngat penting dalam mengembangkan perilaku positif atau perilaku
baik anak akan kesehatan gigi dan mulut. Kontribusi orang tua dalam
memelihara dan menjaga kesehatan gigi dan mulut anak mampu diterapkan
dengan mencermati perilaku anak mengenai kesehatan gigi dan mulut serta

1
2

pola makan anak. Pengetahuan, sikap dan perilaku ibu secara signifikan
mempengaruhi pengetahuan, sikap dan perilaku anak.
Menurut Sarinigsih e 2012 dalam Sugito Dkk 2021, pengetahuan
orang tua sangat penting dalam mendasari terbentuknya perilaku yang
mendukung atau tidak mendukung kebersihan gigi dan mulut anak.
Pengetahuan tersebut dapat diperoleh secara alami maupun secara
terencana yakni dengan proses Pendidikan. Orang tua dengan pengetahuan
rendah mengenai kesehatan gigi dan mulut merupakan faktor predisposisi
dan perilaku yang tidak mendukung kesehatan gigi dan mulut pada anak.
Upaya untuk meningkatan pengetahuan dan keterapilan orang tua
tersebut dapat dilakukan dengan memberikan Pendidikan mengenai
kesehatan gigi dan mulut. Pendidikan yang dilakukan dengan pendekatan
yang disesuaikan dengan kondisi anak. Selain itu dilakukan penilaian dan
evaluasi untuk melihat efektifitas penyelengaraan program Pendidikan
Kesehatan gigi dan mulut agar dapat mendapat hasil yang optimal (Zulfikri,
dkk, 2020).
Model Kartu Menuju Gigi Sehat (KMGS) yang digunakan dalam
upaya pemberdayaan dan kemandirian masyarakat dibidang kesehatan gigi.
Dengan memberi perubahan dari KMG dan KMGS, dirancang satu leaflet
dalam bentuk kartu yang diberi nama KMGS (Kartu Menuju Gigi Sehat)
yang menggunakan sitem penilaian dengan menggunakan warna, sehingga
seorang ibu ataupun kader Posyandu dapat menilai faktor resiko karies gigi
dini pada gigi susu anak usia balita. Selain itu dengan menggunakan KMGS
doharapkan akan membantu terbentuknya perilaku kesehatan gigi yang
positif (Andreas P, Dkk 2012).
Menurut Renika 2010 dalam Wien S A Dkk 2013 selama ini UKGM
diintegrasikan pada kegiatan Posyandu belum menggunakan KMGS,
cakupannya baru mencapai 24,76%. Rendahnya pencapaian program ini
dikarenakan salah satunya adalah kurangnya kemampuan kader
(pemberdayaan kader) dalam melakukan upaya promotive dan preventif
gigi.
Dengan menggunakan Kartu Menuju Gigi Sehat (KMGS) sebagai
media atau alat bantu untuk menilai perilaku orang tua dalam menjaga
Kesehatan gigi dan mulut serta menilai perubahan factor resiko karies gigi
3

pada anak dengan mudah, tidak membutuhkan listrik dan keterampilan


khusus untuk menyampaikan pesan pendidikan Kesehatan gigi dan mulut
(Zulfikri, dkk 2020).

Berdasarkan latar belakang peneliti tertarik untuk meneliti pengaruh


penggunaan Kartu Menuju Gigi Sehat (KMGS) di posyandu terhadap
peningkatan pengetahuan dan keterampilan orang tua dalam memelihara
Kesehatan gigi anak balita.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang maka didapat rumusan masalah
sebagai berikut : Apakah ada pengaruh penggunaan KMGS di Posyandu
terhadap peningkatan pengetahuan dan keterampilan orang tua dalam
memelihara kesehatan gigi anak balita?
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh penggunaan
KMGS di Posyandu terhadap peningkatan pengetahuan dan
keterampilan orang tua dalam memelihara kesehatan gigi anak balita.
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dalam penelitian ini adalah :
a. Untuk mengetahui pengetahuan dan keterampilan orang tua dalam
memelihara kesehatan gigi anak balita
b. Untuk mengetahui adanya pengaruh penggunaan KMGS di
Posyandu terhadap peningkatan pengetahuan dan keterampilan
orang tua dalam memelihara kesehatan gigi anak balita
D. Manfaat
Adapun manfaat yang dapat diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Manfaat Teoritis
Diharapkan penelitian ini bisa menambah infomarsi serta bermanfaat
dan dapat menjadi ladang pengetahuan terlebih dalam bidang Kesehatan
gigi dan mulut.
4

2. Manfaat Praktis
a. Bagi Jurusan Kesehatan Gigi
Diharapkan penelitian ini dapat menambah referensi dan
menjadi ladang pembelajran serta menambah wawasan bagi
kalangan yang akan melakukan penelitian dengan topik yang
berhubungan dengan judul diatas.
b. Bagi Peneliti
Diharapkan meningkatkan pengetahuan dan menambah
pengalaman tentang pengaruh penggunaan KMGS di Posyandu
terhadap penigkatan pengetahuan dan keterampilan orangtua dalam
memelihara Kesehatan gigi anak Balita.

c. Bagi masyarakat
Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan masukan
dan perkembangan ilmu pengetahuan Kesehatan gigi dan mulut
pada masyarakat terutama tentang pengaruh penggunaan KMGS
terhadap peningkatan pengetahuan dan keterampilan orang tua
dalam memelihara Kesehatan gigi anak balita.
5

E. Tabel Keaslian Penelitian


Tabel 1.1 keaslian penelitian

NO Nama peneliti Judul Variable Metode Hasil Perbedaan


1. Zulfikri, Peran media - Peran media Ekperimen semu Hasil penelitian ini Judul :
Lisnayetty lembar balik lembar balik (Quasi menunjukkan bahwa Pengaruh penggunaan
dalam - Menigkatkan eksperiment) terdapat perubahan KMGS di posyandu
meningkatkan perilaku ibu dengan rancangan pengetahuan ibu terhadap peningkatan
perilaku ibu dalam kesehatn pretest posttest dan tentang Kesehatan gigi pengetahuan dan
dalam kesehatan gigi anak balita control group dan mulut yang keterampilan orang tua
gigi dan mulut signifikan dalam memelihara
balita yang menggunakan media Kesehatan gigi anak
dievaluasi melalui lembar balik, terdapat Balita
kmgs di posyandu penurunan indeks plak
jorong ampang pada balita setelah ibu Variable pengaruh :
gadang kec. diberikan penyuluhan Penggunaan KMGS
Ampek angkek Kesehatan gigi dan
Variable terpengaruh :
6

kabupaten agam mulut menggunakan Peningkatan


tahun 2019 lembar balik. pengetahuan dan
keterampilan orangtua
dalam memelihara
Kesehatan gigi anak
Balita

2. Lucilla Model Kartu - Model Kartu Dengan melakukan Hasil studi menujukkan Judul :
Mintatti, Rosa Menuju Gigi Menuju Gigi uji coba yang bahwa desain KMGSB Pengaruh penggunaan
Amalia, Alima Sehat Balita Sehat Balita melibatkan 42 ibu balita dapat KMGS di posyandu
L Jonarta (KMGSB) (KMGSB) yang memiliki dikembangkan untuk terhadap peningkatan
sebagai upaya - Upaya balita, para ibu menjadi pedoman bagi pengetahuan dan
pemberdayaan pemberdayaan mendapatkan ibu untuk melakukan keterampilan orang tua
dan kemandirian dan pelatihan dan deteksi dini penyakit dalam memelihara
masyarakat di kemandirian diskusi cara atau kelainan gigi Kesehatan gigi anak
bidang Kesehatan masyarakat di mengisi kartu. sederhana pada balita. Balita
gigi bidang Tingkat
Kesehatan penerimaan di lihat Variable pengaruh :
Gigi dari lama waktu Penggunaan KMGS
7

pengisian, tingkat
kesalahan dan Variable terpengaruh :
pendapat tentang Peningkatan
tingkat kesulitan pengetahuan dan
kartu. keterampilan orangtua
dalam memelihara
Kesehatan gigi anak
Balita

3 Richardus Evaluasi - Evaluasi Penelitian ini Hasil penelitian semua Judul :


Tuga penggunaan Kartu Penggunan adalah deskriptif responden menyatakan Pengaruh penggunaan
menuju Gigi sehat Kartu menuju sangat setuju mudah KMGS di posyandu
oleh guru pra Gigi sehat memahami penggunaan terhadap peningkatan
sekolah dikota - Evaluasi oleh Bahasa, gambar, dan pengetahuan dan
kupang guru pra format pada kartu keterampilan orang tua
sekolah meuju gigi sehat dengan dalam memelihara
baik Kesehatan gigi anak
Balita
8

Variable pengaruh :
Penggunaan KMGS

Variable terpengaruh :
Peningkatan
pengetahuan dan
keterampilan orangtua
dalam memelihara
Kesehatan gigi anak
Balita
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori
1. Kartu Menuju Gigi Sehat (KMGS)
a. Pengertian Kartu Menuju Gigi Sehat (KMGS)
Kartu Menuju Gigi Sehat (KMGS) merupakan sebuah media atau alat bantu
untuk mempermudah dalam melakukan penilaian perilaku orang tua untuk menjaga
Kesehatan gigi anak (Zulfikri, dkk 2020).
Model Kartu Menuju Gigi Sehat (KMGS) yang digunakan dalam upaya
perberdayaan dan kemandirian masyarakat di bidang kesehatan gigi. Dengan
melakukan perubahan KMS dan KMGS, dibuat satu leaflet dalam bentuk kartu yang
diberi nama KMGS (Kartu Menuju Gigi Sehat) dengan menggunakan sistem penilaian
dengan menggunakan warna, KMGS ini lebih memfokuskan kepada orang tua
terutama ibu dan kader kesehatan karena sebagian besar waktu anak dihabiskan
bersama ibu dan upaya pencegahan penyakit gigi serta pemeliharaan kesehatan gigi
dapat dipelopori oleh kader kesehatan agar seorang ibu maupun kader Posyandu
mampu melakukan penilaian faktor resiko karies gigi dini pada gigi susu anak usia
balita. Selain itu dengan penggunaan KMGS diharapkan dapat membantu perilaku
kesehatan gigi yang positif (Andreas P, Dkk 2012).
Selain itu, ada juga kartu harian yang dibawa orang tua kerumah, kartu tersbut
ialah kartu yang digunakan untuk mencatat pertumbuhan dan perkembangan
Kesehatan gigi anak selama dirumah. Dan karies pada gigi susu dapat diatasi dengan
cara dilakukan Tindakan penambalan yang dapat mencegah terjadinya masalah gigi
lain yang lebih parah akibat karies, seperti abses atau pembengkakan (Prof. Risqa,
2013).
a. Model Kartu menuju gigi sehat (KMGS
Menurut Lucilla M Dkk 2009, Model Kartu Menuju Gigi Sehat yang di maksud
disini adalah sebagai sarana atau instrument untuk mencatat status Kesehatan dan
perkembangan gigi balita yang dapat ditangani secara dini oleh tenaga Kesehatan
apabila di temukan kelaian pada gigi balita serta di buat dengan memperhatikan tingkat
pengetahuan dan pemahaman masyarakat awam tentang penyakit gigi dan mulut anak
balita. Dan juga kartu ini bisa menjadi data sekunder bagi tenaga Kesehatan pada saat
melakukan Tindakan pemeriksaan pada gigi anak balita.

9
10

(Gambar 2.1 KMGS)

b. Target kartu menuju gigi sehat (KMGS)


Target KMGS ini difokuskan pada orang tua atau ibu dan balita agar mampu
untuk memeriksa Kesehatan gigi dan perkembangan gigi balita dengan mandiri dan
melakukan pencatatan dengan tepat yang bertujuan untuk pencegahan,
penanggulangan dini dan rujukan. Pada tahun 1992 Departemen Kesehatan pernah
menerbitkan panduan tentang materi Kesehatan gigi dan mulut untuk kegiatan KIA di
posyandu dimana pada kegiatan tersebut dilakukan pengisian KMS ibu hamil dan bayi
atau balita untuk Kesehatan gigi (Lucilla M dkk, 2009).
Pengamatan yang dilakukan mandiri oleh orang tua dari balita mengenai
keadaan Kesehatan gigi anak balita secara tidak langsung akan meningkatkan
keingintahuan dan pemahaman orang tua terhadap penyakit pada gigi dan mulut,
dengan adanya pendampingan dari petugas Kesehatan yang akan membantu dalam
memberikan pengetahuan dasar mengenai perkembangan gigi geligi serta penyakit dan
kelainan gigi dan mulut. Dengan di beri pengetahuan mengenai Kesehatan gigi dan
11

mulut diharapkan mampu dapat mengubah kebiasaan dan memperbaiki pola hidup
sehari hari menjadi lebih sehat (Lucilla dkk, 2009).

1. Pengetahuan
a. Pengertian pengetahuan
Pengetahuan merupakan pemahaman seseorang terhadap suatu pembahasan
seseorang terhadap suatu pembahasan atau topik yang diterima atau diberikan.
Pengetahuan adalah suatu kemampuan seseorang unutk menerima, mempertahankan,
dan menggunakan suatu informasi yang dipengaruhi oleh pengalaman dan
keterampilan. Beberapa pengetahuan yang terdapat pada seseorang berasal bahkan
Sebagian besar ada yang didapat dari Pendidikan baik secara formal maupun
nonformal, dan Adapun yang didapat dari pengalaman pribadi maupun dari orang lain
bahkan ada yang dari lingkungan, dan berbagai media seperti media sosial (Internet),
televisi dan lain sebagainya (Siltrakool, 2012).
2. Tingkatan Pengetahuan
Orang tua yang mempunyai pengetahuan yang kurang akan Kesehatan gigi dan
mulut merupakan factor kecendrungan dari sikap dan perilkau yang kurang mendukung
akan Kesehatan gigi dan mulut anak, dikarenakan pengetahuan orang tua adalah hal yang
sangat penting untuk mendasari sikap dan perilaku orang tua. Pengetahuan termasuk
dalam domain kognitif yang mempunyai tingkatan (Notoatmojo, 2007 dalam Ragil R,
dkk 2020), yaitu :
a. Tahu (Know)
Tahu adalah suatu kemampuan untuk mengingat suatu materi yang pernah
dipelajari. Pengetahuan ini termasuk kedalam tingakatan yaitu mengingat Kembali
(recall) sesuatu yang lebih detail yang pernah di pelajari atau rangsangan yang diterima.
Oleh karena itu, tahu disini diartikan sebagai tingkat pengetahuan yang paling rendah.
b. Memahami (comprehension)
Memahami merupakan kemampuan seseorang untuk menjelaskan suatu objek yang
diketahui dengan benar, serta dapat mengartikan suatu materi dengan benar. Apabila
seseorang yang telah paham akan objek atau materi maka diharuskan untuk dapat
menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, mencermati dan sebagainya terhadap
suatu objek yang telah dipelajari.
12

c. Aplikasi (application)
Aplikasi merupakan suatu kemampuan untuk mempergunakan suatu materi yang
telah dipelajari pada situasi atau kondisi real (sebenarnya). Aplikasi disini dapat artikan
sebagai aplikasi atau pengunaan hukum – hukum, rumus, metode, prinsip dan sebagainya
dalam konteks atau situasi yang lain,
d. Analisis (analysis)
Analisis merupakan suatu keterampilan untuk menjelaskan materi atau suatu objek
dalam komponen – komponen, tetapi masih didalam struktur organisasi, dan masih ada
kaitannya satu dengan yang lain.
e. Sintetsis (synthesis)
Sintesis menujuk kepada suatu keterampilan untuk meletakkan atau
menghubungkan bagian – bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dan dapat
juga diartikan sintesis merupakan suaru kemampuan untuk Menyusun formulasi baru dari
formulasi – formulasi yang ada.
f. Evaluasi (evaluation)
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan penilaian terhadap
suatu materi atau objek. Penilaian – penilaian ini didasarkan pada suaru kriteria yang telah
ditentukan sendiri, atau menggunakan kriteria – kriteria yang telah ada.

3. Keterampilan
a. Definisi keterampilan
Keterampilan (skill) merupakan sesuatu yang memliki peran yang amat sangat
penting untuk meningkatkan efektivitas kerja. Keterampilan juga sebuah kemampuan
seseorang untuk menggerakkan suatu pekerjaan dengan lebih mudah dan efektif. Dan
juga ada definisi lain bahwa keterampilan adalah suatu kemampuan untuk
mengartikan atau menerjemahkan suatu pengetahuan ke dalam bentuk action agar
dapat mencapai hasil sesuai dengan kerja yang diinginkan (Fathoni A, dkk 2016).

b. Macam – macam keterampilan


Keterampilan dapat dibagi menjadi 4 kategori (Robbins, 2017), yaitu :
1. Basic Literacy Skill
Suatu keahlian atau kemampuan dasar yang terdapat pada setiap masing masing orang.
Contohnya seperti mendengarkan, membaca, menulis, dan kemampuan seseorang Ketika
menghitung.
13

2. Technical Skill
Technical Skill adalah suatu skill yang didapat melalui proses pembelajaran dengan
khusus dalam bidang Teknik.
3. Interpersonal Skill
Interpersonal Skill adalah suatu kompetensi atau keterampilan dasar yang dimiliki setiap
orang untuk melakukan komunikasi antar manusia yang satu dengan lainnya, maupun
antar kelompok.
4. Problem Solving
Problem Solving adalah suatu kompetensi dasar yang dimiliki seseorang. Yang secara
potensial dapat diimplementasikan untuk memecahlan sebuah masalah dengan didukung
kamampuan logika seseorang untuk berpikir.

c. Faktor – faktor yang mempengaruhi Keterampilan


Faktor yang mempengaruhi keterampilan adalah pengetahuan, pendididkan,
pengalaman, lingkungan dan fasilitas, kebiasaan, kebudayaan dan usia (Green, 1984
dalam Notoatmodjo, 2014). Jika seseorang memiliki pengetahuan dan Pendidikan yang
tinggi maka akan semakin meningkatkan keterampilannya, dan bertambah pengalaman
seseorang makan akan bertambah pula keterampilannya, dengan adanya lingkungan dan
fasilitas yang memadai dapat meningkatkan keterampilannya, yang dapat mempengaruhi
keterampilaan seseorang yaitu kebiasaan sehari – hari dan budaya pada suatu tempat.
Keterampilan seseorang akan betambah seiring bertambahnya usia.

D. Faktor – Faktor yang dapat mempengaruhu keterampilan secara langsung


menurut (Widyatun, 2005) yaitu :
1. Motivasi adalah suatu hal yang membantu seseorang untuk menegakkan atau
mendorong untuk melakukan berbagai Tindakan sesuai dengan ketentuan yang telah
diajarkan.
2. Pengalaman adalah suatu hal yang dapat meperkokoh suatu kemampuan seseorang
dalam melakukan sebuah Tindakan ( Keterampilan). Pengalaman membangun
seseorang untuk bisa melakukan Tindakan – Tindakan selanjutnya menjadi lebih baik
dikarenakan telah melakukan Tindakan – Tindakan dimasa sebelumnya.
3. Suatu kemampuan yang di miliki seseorang dapat membuat terampil dalam melakukan
keteramapilan pada bidangnya. Kemampuan tersebut akan membantu seseorang
individu dapat melakukan sesuatu sesuai denga napa yang sudah diajarkan.
14

4. Orang tua
a. Pengertian Orang tua
Orang tua terdiri dari ayah dan ibu, orang tua memiliki peran penting untuk
mendidik anak dalam ruang lingkup keluarga. Maka dari itu orang tua adalah orang yang
medapat amanat dari Allah swt untuk dapat mendidik anak dengan penuh kasih sayang
dan tanggung jawab. Orang tua memiliki tanggung jawab yang paling penting dalam
perjalan perkembangan dan perkembangan anak, orang tua yang terdiri dari ayah dan ibu
mempunyai tanggung jawab unutk mendidik, membimbing dan mengasuh anak - anaknya
untuk mencapai target tertentu dan menghantarjan anak untuk siap dalam kehidupan
bermasyarakat, oleh karena itu orang tua adalah bagian dari keluarga besar yang Sebagian
besar digantikan dengan keluarga inti yang terdiri dari ayah, ibu dan anak – anak (Efrianus
R, 2020).

b. Peran orang tua


Orang tua memilki tugas dan peran dalam keluarga adalah sebagai unit pertama dan
institusi pertama dalam masyarakat dimana didalamnya terdapat hubungan yang
Sebagian besar sifatnya hubungan langsung. Maka dari itu perkembangan setiap individu
terbentuk melalui tahap – tahap awal perkembangan dan mulai interaksi dengannya,
setiap anak memperoleh suatu keterampilan, pengetahuan, minat dan sikap dalam
hidupnya atas peran orang tua. Maka dari itu dalam suatu keluarga orang tua memiliki
peran yang sangat penting karena Sebagian besar waktu yang dihabiskan anak Sebagian
besar berada dalam lingkungan keluarga apalagi jika anak masih berusia sekolah dasar
atau masih dibawah pengasuhan, terutama untuk peran seorang ibu. Orang tua merupakan
faktor penting dalam mendidik anak – anaknya baik itu dalam ilmu agama, sosial,
pengetahuan umum, bahkan ilmu yang biasa ada didalam kehidupan bermasyarakat, jadi
jelas sekali orang tua memiliki peranan yang penting dalam menjalankan tugas dan
tanggung jawabnya yang besar terhadap seluruh anggota keluarga yakni pada
pembentukkan sifat, watak dan budi pekerti, Latihan keterampilan dan ketentuan rumah
tangga, dan lain sebagainya. Orang tua adalah seseorang yang patut untuk dicontoh dan
ditiru oleh anaknya. Setiap anak sangat membutuhkan mutu Pendidikan yang tinggi dan
layak untuk meningkatkan kualitas taraf hidup agar secara nyata memerlukan Lembaga
yang mampu membantu anak untuk meningkatkan Pendidikan dalam keluarga. Orang tua
tidak boleh menganggap remeh Pendidikan keluarga didalam keluarga karena pada
15

dasarnya yang paling utama yang harus orang tua berikan kepada anak adalah Pendidikan
dalam keluarga (Efrianus R, 2020).

5. Balita
a. Pengertian Balita
Balita merupakan anak yang berusia diatas 12 bulan atau anak dibawah lima tahun.
Balita adalah istilah yang biasa disebutkan untuk anak usia 1-3 tahun (Batita) dan anak
usia 3-5 tahun di sebut anak prasekolah. Pada saat usia balita anak masih sangat
ketergantungan dengan kedua orang tuanya untuk melakukan segala sesuatu kegiatan,
terutama pada kegiatan seperti mandi, makan dan buang air. Untuk perkembangan Ketika
berbicara dan berjalan sudah makin bertambah baik. Tetapi untuk kemampuan lain masih
belum leluasa atau masih terbatas. Masa balita merupakan masa yang paling penting
dalam proses tumbuh kembang manusia. Perkembangan dan pertumbuhan pada masa ini
akan menjadi penentu suatu keberhasilan tumbuh dan kembang anak untuk periode
kedepan (Darwis DY, 2021).

b. Kebutuhan Gizi Balita


Pola makan atau asupuan pada balita sangat penting pada masa pertumbuhan balita,
karena pada makanan terdapat banyak sekali gizi yang sangat penting dalam pertumbuhan
balita. Gizi didalamnya memilki hubungan yang sangat erat dengan Kesehatan dan
kecerdasan balita. Apabila pola makan pada balita tidak terca[ai dengan baik maka dapat
menyebabkan gangguan pada pertumbuhan balita seperti tumbuh kurus, pendek bahkan
bisa menyebabkan gizi buruk pada balita. Pemberian ASI yang kurang dari 6 bulan
bahkan MP-ASI yang terlalu dini juga dapat meningkatkan resiko pada balita karena
saluran pencernaan bayi yang belum sempurna sehingga bisa menyebabkan bayi mudah
terkena penyakit ISPA dan Diare. Pola pemberian makanan anak balita terdiri dari tingkat
asupan makan dan frekuensi pemberian makanan (Darwis DY, 2021).
16

B. Kerangka Teori
Kerangka teori adalah visualisasi dalam bentuk bagan dari kesimpulan
hasil telaah Pustaka yang menggambarkan hubungan – hubungan antar
variable satu dengan variable lainnya berdasarkan telaah pustaka
(Notoatmodjo, 2018).

Penggunaan
KMGS

Peningkatan

Pengetahuan Keterampilan

Faktor – faktor yang


mempengaruhi pengetahuan :
Orang tua 1. Usia
Materi KMGS :
2. Jenis kelamin
1. Kesehatan gigi dan mulut 3. Tingkat Pendidikan
- Cara membersihkan gigi 4. Tingkat pendapatan
Memelihara
anak (menyikat gigi, latih 5. Informasi yang
Kesehatan gigi
untuk berkumur, pola makan, didapat
bimbingan dan damping
Faktor – faktor yang
anak, kontrol ke dokter 6
mempengaruhi keterampilan
bulan sekali)
Anak balita
2. Masalah kesehatan gigi dan 1. Pendidikan
mulut 2. Pengalaman
- Karies (faktor – faktor resiko, 3. Lingkungan
pencegahan, perawatan) 4. Fasilitas
5. Kebiasaan
6. Kebudayaan
7. usia

(Gambar 2.2 Kerangka Teori)


17

C. Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini adalah :
Ha = Ada pengaruh penggunaan KMGS di Posyandu terhadap peningkatan pengetahuan
dan keterampilan orang tua dalam memelihara Kesehatan gigi anak balita
Ho = Tidak ada pengaruh penggunaan KMGS di Posyandu terhadap peningkatan
pengetahuan dan keterampilan orang tua dalam memelihara Kesehatan gigi anak
balita.
18

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Kerangka Konsep Penelitian


Kerangka konsep dalam penelitian ini terdiri dari variable bebas yaitu
penggunaan KMGS (Kartu Menuju Gigi sehat) dari variable terikat yaitu Peningkatan
pengetahuan dan keterampilan orang tua dalam memelihara Kesehatan gigi anak balita.

Variabel Pengaruh Variabel Terpengaruh

Peningkatan Pengetahuan
Penggunaan KMGS
dan keterampilan orang
(Kartu Menuju Gigi
tua dalam memelihara
Sehat)
kesehatan gigi anak balita

Gambar 3.1 Kerangka konsep


B. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian yaitu pre - experiment dengan
desain one group pre test-post test yaitu terdapat pre-test sebelum diberi perlakuan dan
post test setelah diberikan perlakuan untuk mengetahui pengaruh KMGS terhadap
peningkatan pengetahuan dan keterampilan orang tua dalam memelihara Kesehatan
gigi anak balita. Rancangan penelitian ini digambarkan sebagai berikut :

Pre-test Perlakuan Pos-Test


O1  x  O2

Keterangan :
O1 = Observasi tingkat pengetahuan dan keterampilan orang tua sebelum di beri
KMGS dengan kuisioner
X = Perlakuan dengan pemberian KMGS
O2 = Observasi tingkat pengetahuan dan keterampilan setelah pemberian KMGS
dengan kuisioner
19

C. Subjek penelitian
Berdasarkan penelitian yang berjudul “Pengaruh Penggunaan Terhadap
Peningkatan Pengetahuan dan Keterampilan Orang tua dalam Memelihara Kesehatan
Gigi Anak Balita pada Posyandu di Kecamatan Kayuagung ” dapat diketahui :
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek pada penelitian atau objek yang akan diteliti
(Notoatmodjo, 2012). Populasi pada penelitian ini adalah seluruh orang tua di
posyandu Kecamatan Kayuagung Kabupaten OKI yang berjumlah 30 orang tua.
2. Sampel
Sampel penelitian ini sebagaian besar diambil dari keseluruhan objek yang akan
diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo, 2012). Sampel pada
penelitian ini adalah 30 orang tua pada Posyandu di Kecamatan Kayuagung dengan
menggunakan Teknik total sampling karena menurut Sugiyono jumlah populasi
yang kurang dari 100 sama dengan seluruh populasi dijadikan sampel penelitian.

D. Indentifikasi Variabel
a. Variabel Pengaruh
Variabel pengaruh pada penelitian ini adalah penggunaan KMGS (Kartu Menuju
Gigi sehat) diposyandu.
b. Variabel Terpengaruh
Variabel terpengaruh pada penelitian ini adalah peningkatan pengetahuan dan
keterampilan orang tua dalam memelihara Kesehatan gigi anak balita
c. Variable Terkendali
Variable terkendali pada penelitian ini adalah materi tentang cara menjaga
kesehatan gigi anak balita pada KMGS
d. Variabel tak terkendali
Variabel tak terkendali pada penelitian ini adalah frekuensi pengetahuan dan
keterampilan orang tua dalam menggunakan KMGS
20

E. Definisi Operasional Variabel


Tabel 3.1 Tabel Definisi Operasional penggunaan KMGS, Peningkatan Pengetahuan dan keterampilan

Variable Definisi Operasional Kriteria Ukur Skala


Ukur
Variabel Pengaruh
Penggunaan kartu yang berisi informasi tentang Kesehatan gigi seperti bagaimana Diberikan KMGS Nominal
KMGS (Kartu atau tidak diberikan
cara menggosok gigi dengan cara yang benar yang disertai dengan
Menuju Gigi KMGS
sehat) KMGS memuat table Kesehatan gigi balita yang berisikan usia anak, hari
tanggal dilakukannya pemeriksaan, jumlah gigi , dan resiko gigi
berlubang masuk pada kategori apa saja seperti tinggi , sedang atau
rendah. Lalu ada juga table kunjungan ke pelayanan Kesehatan gigi dan
mulut yang berisikan hari atau tanggal, diagnose, Tindakan yang
dilakukan dan juga paraf. Dan terdapat informasi mengenai faktor resiko
gigi berlubang pada anak yang bertujuan untuk meningkatkan
pengetahuan orang tua dalam menjaga Kesehatan gigi dan mulut anak.

Variabel Terpengaruh
21

Peningkatan peningkatan pengetahuan orang tua dalam memelihara Kesehatan gigi Kuisioner, soal yang Rasio
Pengetahuan terdiri dari 15
anak balita. Pada penelitian ini pengetahuan yang dimaksud adalah
pertanyaan berupa
pemahaman dan kemampuan orang tua mengenai Kesehatan gigi dan multiple choice.
setiap jawaban
mulut pada anak seperti tanda – tanda karies, macam macam karies pada
diberi nilai 1 dan
anak, cara menggosok gigi, waktu yang tepat untuk menggososk gigi, salah diberi nilai 0.
alat dan bahan untuk menggosok gigi, makanan yang menyehatkan dan
merusak gigi anak.
Peningkatan peningkatan keterampilan orang tua dalam memelihara Kesehatan gigi Kuisioner, soal yang Rasio
keterampilan terdiri dari 15
anak balita. Pada penelitian ini dan keterampilan yang dimaksud adalah
pertanyaan berupa
pemahaman dan kemampuan orang tua mengenai kesehayan gigi dan multiple choice.
setiap jawaban
mulut pada anak.
diberi nilai 1 dan
salah diberi nilai 0.
22

F. Instrumen / Alat ukur Penelitian


Tabel 3.2 Instrumen / alat ukur penelitian
1. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
NO Variabel Metode Instrumen
1 Variabel pengaruh : Experiment KMGS (Kartu
Penggunaan KMGS Menuju Gigi
diposyandu Sehat)
2 Variable Terpengaruh : observasi Kuisioner
Peningkatan pengetahuan berupa tanya
dan keterampilan orang tua jawab
dalam memelihara
Kesehatan gigi anak balita

2. Uji Validitas

Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur ini


bebenar mengukur apa yang diukur (Notoatmojo, 2012).

Langkah – Langkah uji Validitas adalah sebagai berikut :


a. Menyiapkan lembar soal kuesioner
b. Melakukan uji coba pada beberapa responden. Uji coba minimal
dilakukan pada 15 responden.
c. Membuat skor untuk jawaban yang benar dengan skor 1 dan
jawaban yang salah dengan skor 0
d. Menghitung nilai antara masing – masing skor butir jawaban
dengan total dan butir jawaban. Teknik korelasi yang digunakan
adalah korelasi person product moment (r). suatu variable
(pertanyaan) dikatakan valid bila skor variable tersebut berkorelasi
secara signifikan dengan skor totalnya
e. Membandingkan hasil korelasi dengan r table dengan tingkat
kepercayaan 55 jika r table < r hitunf maka dikatakan valid
23

f. Membandingkan nilai alfa (α). Dengan tingkat kepercayaan 95%


maka tingkat kesalahan yang ditolerir alfa (α) : 5% atau 0.05
apabila nilai r < alfa (α), dapat diinterpretasikan soal valid
Setelah kuesioner tersebut telah dilakukan uji validitas dan sudah
memiliki validitas maka selanjutnya dilakukan uji realibilitas
3. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana
suatu alat ukur dapat dipercaya, dimana hasil pengukuran tetap
kosnsisten bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih dengan
menggunakan alat ukur yang sama (Notoadmodjo, 2012).
Langkah – Langkah uji reliabilitas adalah sebagai berikut :
a. Memulai dengan uji Validitas terlebih dahulu
b. Apabila pertanyaan tidak valid, maka pertanyaan tersebut dibuang
atau di perbaiki atau diujikan ulang
c. Setelah seluruh pertanyaan valid, maka seluruh butir pertanyaan
tersebut secara bersama – sama diukur realibilitasnya
d. Interpretasi hasil dimana soal dikatakan reliabel dilakukan dengan
cara membandingkan dengan nilai alfa (α) Cronbach. soal yang
dimiliki tingkat nilat reliabel tinggi adalah soal yang nilai alfa (α) >
0.06
Table 3.3 kriteria hasil Uji Reliabilitas
NO Nilai Aplha Kriteria
1 <0.50 Realibilitas rendah
2 0.50 – 0.70 Realibilitas Moderat
3 0.70 – 0.90 Realibilitas Tinggi
4 >0.90 Realibilitas Sempurna
24

G. Prosedur Pengambilan Data


Langkah – Langkah penelitian ini adalah :
1. Tahap persiapan
Hal – hal yang perlu disiapkan dalam tahap ini adalah :
a. Membuat perijinan terhadap kepala posyandu
b. Menyiapkan KMGS (Kartu Menuju Gigi Sehat)
c. Menyiapkan lembar kuisioner
d. Melakukan pendataan orang tua dari anak balita dan meminta
nomor telepon orang tua (responden)
e. Responden menandatangani lembar persetujuan menjadi responden
2. Tahap pelaksanaan
1. Memberikan penjelasan kepada orang tua (responden) tujuan
penelitian
2. Pelaksanaan pretest dilakukan pada minggu pertama di awal bulan
April
a. Melakukan observasi tingkat pengetahuan dan keterampilan
responden sebelum diberi KMGS (Kartu menuju gigi sehat)
dengan membagikan lembar kuisioner.
b. Pengisian lembar kuisioner oleh responden selama 15 menit
c. Pemberian KMGS (Kartu Menuju Gigi Sehat) untuk dipelajari
oleh responden

3. Pelaksanaan Post – test dilakukan pada minggu ke tiga / empat di akhir


bulan April
a. Observasi pengetahuan dan keterampilan orang tua dalam
memelihara Kesehatan gigi anak balita setelah diberi KMGS
dengan cara membagikan lembar kuisioner
b. Pengisian kuisioner oleh responden selama 15 menit.
4. Pengolahan Data
Menurut Notoatmodjo (2012), proses pengolahan data dapat
melalui tahap – tahap sebagai berikut :
25

a. Editing merupakan kegiatan untuk pengecekan dan perbaikan


isian kuesioner tersebut.
b. Coding merupakan pengkodean atau coding, mengubah data
berbentuk kalimat atau huruf menjadi data angka atau bilangan.
c. Memasukan data (Data Entry) atau processing yaitu jawaban –
jawaban dari masing- masing responden yang dalam bentuk kode
(angka atau huruf) dimasukkan ke dalam program atau software
computer (Aplikasi Statistik)
d. Processing yaitu pengujian data yang telah di entry
e. Analisa data yaitu data diinterpretasikan supaya menjadi satu data
yang teratur dan tersusun.
f. Penyajian data
Setelah data penelitian terkumpul, maka Langkah selanjutnya
adalah melakukan pengolahan data pada table induk kemudian
dilajutkan dengan penyusunan table distribusi frekuensi dan grafik
distribusi rata – rata tingakat pengetahuan.

H. Analisis Data
Metode Analisa data pada penelitian ini menggunakan analisis
analisis univariat dan bivariat
a. Analisis Univariat
Analisis univariat dilakukan untuk menjelaskan karakteristik
setiap variable penelitian (Notoatmodjo, 2012). Peneliti
mendeskripsikan hasil pengaruh penggunaan KMGS
diposyandu terhadap peningkatan pengetahuan dan
keterampilan orang tua dalam memelihara Kesehatan gigi anak
balita sebelum dan sesudah diberikan KMGS. Pada analisis
univariat selain ditampilkan data berupa rasio juga
menggunakan data kategorik.
Hasil penelitian berupa data angka rasio (Numbering):
26

Dengan kuesioner soal yang terdiri dari 15 pertanyaan berupa


multiple choice.
- Jawaban benar : mendapat nilai 1
- Jawaban salah : mendapat nilai 0

Data keterampilan berupa data angka rasio (Numbering sebagai


berikut Dengan kuesioner soal yang terdiri dari 15 pertanyaan
berupa multiple choice.
- Jawaban benar : mendapat nilai 1
- Jawaban salah : mendapat nilai 0

b. Analisis Bivariat
Analisis Bivariat adalah untuk melihat hubungan atau korelasi
antara kedua variable yang di teliti (Notoatmodjo,2012).hasil
penelitian berupa nilai atau skor pre test dan post test diolah
statistic dengan menggunakan program SPSS computer.
sebelum analisis dilakukan maka dilakukan uji normalitas
terlebih dahulu. Dalam penelitian ini setelah dilakukan uji
normalitas data menggunakan uji saphiro Wilk didapatkan hasil
tingkat pengetahuan tidak normal sedangkan data untuk
keterampilan berdistribusi normal, sehingga Analisa bivariat
yang digunakan pada variable pengetahuan menggunakan uji
Wilcoxon dan untuk analis bivariat varibel keterampilan
menggunakan uji t test berpasangan

I. Jadwal Pelaksanaan Penelitian


Jadwal penelitian “Pengaruh penggunaan KMGS di Posyandu
terhadap peningkatan pengetahuan dan keterampilan dalam memelihara
Kesehatan gigi anak balita” terlampir
27

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian
Penelitian dengan judul Pengaruh Penggunaan KMGS Terhadap
Peningkatan Pengetahuan dan Keterampilan Orang Tua dalam Memelihara
Kesehatan Gigi Anak Balita Pada Posyandu di Kayuagung telah dilakukan.
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Penggunaan
KMGS Terhadap Peningkatan Pengetahuan dan Keterampilan Orang Tua
dalam Memelihara Kesehatan Gigi Anak Balita. Penelitian ini menggunakan
desain one group pre test-post test. Teknik pengambilan sampel pada penelitian
ini menggunakan total sampling. Terdapat 30 subyek penelitian yang sudah
termasuk ke dalam kriteria inklusi dan kriteria eksklusi.
Pengambilan data meliputi nama, umur, pekerjaan kepada subyek
penelitian yang berjumlah 30 subyek penelitian. Tindakan pada penelitian ini
adalah Peneliti memberikan perlakuan kepada subjek penelitian berupa
pemberian lembar KMGS untuk dipelajari oleh responden. Kemudian peneliti
melakukan observasi dengan membagikan lembar kuesioner untuk mengetahui
perbedaan pengetahuan dan keterampilan orang tua dalam memelihara
kesehatan gigi anak balita setelah pemberian lembar KMGS. Data yang
diperoleh dalam penelitian, dapat dianalisis sebagai berikut:
1. Analisis Univariat
a. Berdasarkan Karakteristik
1) Karakteristik Subjek Penelitian Berdasarkan umur dapat dilihat pada
tabel di bawah ini :

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Subyek Penelitian Berdasarkan


umur
Kategori Frekuensi Persen (%)
20-30 tahun 10 33.3 %
31-40 tahun 16 53,3 %
41-50 tahun 4 13.4 %
Total 30 100.0 %
28

Berdasarkan Tabel 4.1 diatas dapat diketahui bahwa subjek


penelitian terbanyak berdasarkan umur adalah 31-40 tahun dengan
presentase 53.3%.
2) Karakteristik Subjek Penelitian Berdasarkan pendidikan terakhir
dapat dilihat dalam tabel berikut:

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Subyek Penelitian Berdasarkan


Pendidikan terakhir
Kategori Frekuensi Persen (%)
SD 4 13.3 %
SMP 7 23.3 %
SMA 19 63.4 %
Total 30 100.0 %

Berdasarkan Tabel 4.2 diatas dapat diketahui bahwa subjek


penelitian terbanyak berdasarkan pendidikan terakhir adalah SMA
dengan presentase 63.4%.
3) Karakteristik subyek penelitian berdasarkan pekerjaan dapat dilihat
dalam tabel berikut:

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Subyek Penelitian Berdasarkan


pekerjaan
Kategori Frekuensi Persen (%)
Petani 2 6.6 %
IRT 26 86.8 %
Wiraswasta 2 6.6 %
Total 30 100.0

Berdasarkan Tabel 4.3 diatas dapat diketahui bahwa subjek


penelitian terbanyak berdasarkan pekerjaan adalah IRT yaitu
sebanyak 26 responden dengan presentase 86.8%.

b. Mengetahui pengetahuan dan keterampilan orang tua dalam memelihara


kesehatan gigi anak balita
1. Pengetahuan responden sebelum diberikan intervensi
Sebelum diberikan lembar KMGS, terlebih dahulu dilakukan Observasi untuk
mengetahui tingkat pengetahuan responden tentang memelihara gigi anak
balita. Berikut ini tabel distribusi frekuensi pengetahuan responden
29

sebelum dilakukan intervensi :


Tabel 4.4 Distribusi frekuensi tingkat pengetahuan responden sebelum
intervensi
Pengetahuan Frekuensi Presentase
Rendah 18 60%

Tinggi 12 40%

Jumlah 30 100%

Pada tabel 4.4 didapatkan data tingkat pengetahuan responden tentang


memelihara kesehatan gigi pada anak balita sebagian besar memiliki tingkat
pengetahuan rendah yaitu sebanyak 18 responden (60%).

2. Pengetahuan responden sesudah diberikan intervensi


Sesudah diberikan lembar KMGS, kemudian dilakukan Observasi untuk
mengetahui tingkat ketrampilan responden tentang memelihara gigi anak
balita. Berikut ini tabel distribusi frekuensi pengetahuan responden sesudah
dilakukan intervensi :
Tabel 4.5 Distribusi frekuensi tingkat pengetahuan responden sesudah
intervensi
Pengetahuan Frekuensi Presentase
Rendah 4 13.3%

Tinggi 26 86.7%

Jumlah 30 100%

Pada tabel 4.5 didapatkan data tingkat pengetahuan responden tentang


memelihara kesehatan gigi pada anak balita Sesudah diberikan intervensi
sebagian besar memiliki tingkat pengetahuan tinggi yaitu sebanyak 26
responden (86.7%).
3. Ketrampilan responden sebelum diberikan intervensi
Sebelum diberikan lembar KMGS, terlebih dahulu dilakukan Observasi untuk
mengetahui tingkat ketrampilan responden tentang memelihara gigi anak balita.
30

Tabel 4.6 Distribusi frekuensi tingkat ketrampilan responden sebelum


diberikan intervensi
Pengetahuan Frekuensi Presentase
Rendah 19 63.3%

Tinggi 11 36.7%

Jumlah 30 100%

Pada tabel 4.6 didapatkan data tingkat keterampilan responden tentang


memelihara kesehatan gigi pada anak balita sebagian besar memiliki tingkat
ketrampilan rendah yaitu sebanyak 19 responden (63.3%).
4. Ketrampilan responden sebelum diberikan intervensi
Sesudah diberikan lembar KMGS, kemudian dilakukan Observasi untuk
mengetahui tingkat ketrampilan responden tentang memelihara gigi anak balita.
Tabel 4.7 Distribusi frekuensi tingkat ketrampilan responden sesudah
diberikan intervensi
Pengetahuan Frekuensi Presentase
Rendah 3 10%

Tinggi 27 90%

Jumlah 30 100%

Pada tabel 4.7 didapatkan data tingkat keterampilan responden tentang


memelihara kesehatan gigi pada anak balita sesudah diberikan intervensi
sebagian besar memiliki tingkat ketrampilan tinggi yaitu sebanyak 27
responden (90%).

5. Analisis Bivariat
a. Uji Normalitas Data

Sebelum dilakukan pengujian hipotesis, penelitian ini terlebih dahulu


dilakukan uji normalitas data untuk mengetahui data berdistribusi normal
atau tidak
31

Menurut Dahlan (2011) dalam buku Statistik Untuk Kedokteran dan


Kesehatan menjelaskan pengujian data yang digunakan adalah Shapiro-
Wilk karena jumlah subjek penelitian kurang dari 50 subjek penelitian
yaitu sebanyak 30 subjek, Adapun hasil uji normalitas data yang didapat
sebagai berikut :
Table 4.8 Hasil Uji Normalitas Data
Data Penelitian N Uji Shapiro – Wilk
Pretest Pengetahuan 30 0,003

Posttest Pengetahuan 30 0,002

Pretest Ketrampilan 30 0,022

Posttest Ketrampilan 30 0,010

Hasil uji Saphiro-Wilk dari data tingkat pengetahuan dan tingkat keterampilan
baik sebelum maupun sesudah intervensi diperoleh nilai p< 0,05 sehingga
keempat data yang didapatkan berdistribusi tidak normal, sehingga perlu
dilakukan uji Wilcoxon.
b. Uji Wilcoxon
Dari uji Wilcoxon dapat diketahui tingkat signifikansi dalam
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan responden tentang cara
memelihara kesehatan gigi anak balita. Berikut adalah hasil uji Wilcoxon
tingkat pengetahuan dan keterampilan responden sebelum dan sesudah
intervensi.
Tabel 4.9 Hasil Uji Wilcoxon tingkat pengetahuan responden
Data Penelitian p-value Hasil Wilcoxon
Pretest Pengetahuan 0.05 0,000

Posttest Pengetahuan 0.05 0,000

Dari hasil Uji Wilcoxon tingkat pengetahuan responden sebelum dan


32

sesudah intervensi diperoleh nilai p value 0.000 atau p <0.05, sehingga


dapat dikatakan ada pengaruh pemberian KMGS terhadap tingkat
pengetahuan responden tentang cara memelihara kesehatan gigi anak
balita.

Tabel 4.10 Hasil Uji Wilcoxon tingkat keterampilan responden


Data Penelitian p-value Hasil Wilcoxon
Pretest Keterampilan 0.05 0,000

Posttest Keterampilan 0.05 0,000

Dari hasil Uji Wilcoxon tingkat keterampilan responden sebelum dan


sesudah intervensi diperoleh nilai p value 0.000 atau p <0.05, sehingga
dapat dikatakan ada pengaruh pemberian KMGS terhadap ketrampilan
responden tentang cara memelihara kesehatan gigi anak balita.

b. Uji T-test berpasangan


Untuk mengetahui pengaruh lembar KMGS terhadap pengetahuan dan
ketrampilan responden, peneliti melakukan uji bivariate menggunakan
uji T-test berpasangan dengan SPSS dan diperoleh hasil sebagai
berikut :
Tabel 4.11 Hasil Uji t-test berpasangan
Data Penelitian p-value Nilai Sig
Pengetahuan dan 0.05 0,003
ketrampilan

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai signifikan adalah 0.003
artinya lebih kecil dari 0.05 sehingga dapat disimpulkan bahwa H0
diterima dan H1 ditolak sehingga ada pengaruh Penggunaan KMGS
Terhadap Peningkatan Pengetahuan dan Keterampilan Orang Tua
dalam Memelihara Kesehatan Gigi Anak Balita.
33

6. Pembahasan
a. Pengetahuan dan keterampilan orang tua dalam memelihara kesehatan gigi
anak balita
Dari hasil penelitian yang sudah dilakukan diperoleh hasil bahwa
sebelum diberikan intervensi tingkat pengetahuan orang tua dalam
memelihara kesehatan gigi anak balita sebagian besar rendah yaitu sebesar
60%. Sedangkan untuk tingkat keterampilan responden sebelum intervensi
sebagian besar memiliki keterampilan rendah yaitu sebesar 63.3%. Orang tua
yang mempunyai pengetahuan yang kurang akan Kesehatan gigi dan mulut
merupakan factor kecendrungan dari sikap dan perilkau yang kurang
mendukung akan Kesehatan gigi dan mulut anak, dikarenakan pengetahuan
orang tua adalah hal yang sangat penting untuk mendasari sikap dan perilaku
orang tua.
Pengetahuan merupakan pemahaman seseorang terhadap suatu
pembahasan seseorang terhadap suatu pembahasan atau topik yang diterima
atau diberikan. Pengetahuan adalah suatu kemampuan seseorang unutk
menerima, mempertahankan, dan menggunakan suatu informasi yang
dipengaruhi oleh pengalaman dan keterampilan. Beberapa pengetahuan yang
terdapat pada seseorang berasal bahkan Sebagian besar ada yang didapat dari
Pendidikan baik secara formal maupun nonformal, dan Adapun yang didapat
dari pengalaman pribadi maupun dari orang lain bahkan ada yang dari
lingkungan, dan berbagai media seperti media sosial (Internet), televisi dan
lain sebagainya (Siltrakool, 2012). Sedangkan Keterampilan (skill)
merupakan sesuatu yang memliki peran yang amat sangat penting untuk
meningkatkan efektivitas kerja. Keterampilan juga sebuah kemampuan
seseorang untuk menggerakkan suatu pekerjaan dengan lebih mudah dan
efektif. Dan juga ada definisi lain bahwa keterampilan adalah suatu
kemampuan untuk mengartikan atau menerjemahkan suatu pengetahuan ke
dalam bentuk action agar dapat mencapai hasil sesuai dengan kerja yang
diinginkan (Fathoni A, dkk 2016).
34

b. Pengaruh penggunaan KMGS di Posyandu terhadap peningkatan


pengetahuan dan keterampilan orang tua dalam memelihara kesehatan
gigi anak balita.
Dari hasil penelitian yang sudah dilakukan, diperoleh hasil bahwa nilai
signifikan adalah 0.003 artinya lebih kecil dari 0.05 sehingga dapat
disimpulkan bahwa H0 diterima dan H1 ditolak sehingga ada pengaruh
Penggunaan KMGS Terhadap Peningkatan Pengetahuan dan Keterampilan
Orang Tua dalam Memelihara Kesehatan Gigi Anak Balita.
Kartu Menuju Gigi Sehat ini telah disahkan oleh Permenkes No. 89 tahun 2015 .
Kartu Menuju Gigi Sehat merupakan media yang memiliki susunan Bahasa,
gambar, serta desain yang amat sangat mudah untuk dipahami oleh masyaraat
awam. Pada Kartu Menuju Gigi Sehat memiliki sususan Bahasa yang di
gunakan sangat sederhana sehingga masyarakat dan kader posyandu dapat
memahami dan mempelajari dengan baik, penggunaan kata – kata pada Kartu
Menuju Gigi Sehat di buat dengan sederhana dan istilah – istilah pada Kartu
menuju Gigi Sehat dibuat dengan Bahasa yang biasa kita pakai tidak banyak
menggunakan istilah – istilah medis agar mudah dipahami masyarakat secara
mudah.
Penggunaan gambar pada kartu Menuju Gigi Sehat dibuat dengan sangat
jelas hal ini agar gambar – gambar yang terdapat pada Kartu Menuju Gigi Sehat
lebih mudah untuk menyampaikan informasi mengenai kesahatan gigi dan
mudah di pahami oleh masyarakat gigi dan kader posyandu, contohnya gambar
cara menyikat gigi yang baik dan benar, pada Kartu Menuju Gigi Sehat di
gambar kan Langkah – Langkah menyikat gigi mulai dari Gerakan menyikat
gigi dan cara meletakkan sikat gigi pada tiap bagian gigi yang akan di sikat.
Lalu ada pula gambar cara membersihkan gigi anak mulai dari 0 bulan – 5
tahun yang dicetak dengan sangat jelas agar mudah untuk dipahami. Dan juga
terdapat table pengisian status gigi balita.
Desain yang digunakan pada Kartu Menuju Gigi Sehat dibuat dengan
ukuran yang tidak terlalu besar sehingga mempermudah untuk melakukan
pengisian dan memahi materi yang ada, serta desian mudah dilipat dan juga
menggunakan warna sehingga terlihat lebih menarik.
35

Kartu Menuju Gigi Sehat (KMGS) merupakan sebuah media atau alat
bantu yang digunakan untuk mempermudah dalam melakukan penilaian
perilaku orang tua untuk menjaga Kesehatan gigi anak (Zulfikri, dkk 2020).
Target KMGS ini difokuskan pada orang tua atau ibu dan balita agar mampu
untuk memeriksa Kesehatan gigi dan perkembangan gigi balita dengan
mandiri dan melakukan pencatatan dengan tepat yang bertujuan untuk
pencegahan, penanggulangan dini dan rujukan. Pada tahun 1992 Departemen
Kesehatan pernah menerbitkan panduan tentang materi Kesehatan gigi dan
mulut untuk kegiatan KIA di posyandu dimana pada kegiatan tersebut
dilakukan pengisian KMS ibu hamil dan bayi atau balita untuk Kesehatan
gigi (Lucilla M dkk, 2009).
Pengamatan yang dilakukan mandiri oleh orang tua dari balita
mengenai keadaan Kesehatan gigi anak balita secara tidak langsung akan
meningkatkan keingintahuan dan pemahaman orang tua terhadap penyakit
pada gigi dan mulut, dengan adanya pendampingan dari petugas Kesehatan
yang akan membantu dalam memberikan pengetahuan dasar mengenai
perkembangan gigi geligi serta penyakit dan kelainan gigi dan mulut. Dengan
di beri pengetahuan mengenai Kesehatan gigi dan ‘mulut diharapkan mampu
dapat mengubah kebiasaan dan memperbaiki pola hidup sehari hari menjadi
lebih sehat (Lucilla dkk, 2009).
36

7. Keterbatasan Peneliti
Dalam penelitian ini, peneliti menghadapi beberapa keterbatasan yang
mempengaruhi hasil penelitian yang dilaksanakan yaitu:
a. Keterbatasan populasi yang bersedia dan kerjasama menjadi subjek
penelitian membuat jumlah sampel penelitian menjadi terbatas, karena
kurangnya minat dan kesibukan subjek penelitian sehingga perlu
diberikan pendekatan secara lebih khusus dan pemberian penjelasan
tentang manfaat terapi yang telah diberikan.
b. Peneliti memiliki keterbatasan dalam mengontrol waktu penelitian
dengan kesibukan subjek penelitian sehingga peneliti harus meluangkan
waktu sesuai kelonggaran waktu subjek penelitian.
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang Pengaruh


Penggunaan KMGS Terhadap Peningkatan Pengetahuan dan Keterampilan
Orang Tua dalam Memelihara Kesehatan Gigi Anak Balita Pada Posyandu di
Kayuagung dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Karakteristik subjek penelitian berdasarkan umur diperoleh hasil bahwa
sebagian besar responden memiliki rentang umur antara 31-40 tahun
dengan presentase 53.3%, karakteristik subjek penelitian berdasarkan
tingkat pendidikan diperoleh hasil bahwa sebagian besar responden
memiliki tingkat pendidikan SMA dengan presentase 63.4%, karakteristik
subjek penelitian berdasarkan pekerjaan diperoleh hasil bahwa sebagian
besar responden memiliki pekerjaan IRT dengan 86.8%.
2. Tingkat pengetahuan orang tua dalam menjaga kesehatan gigi anak balita
sebelum dilakukan intervensi dalam kategori rendah dengan presentase
60%. Tingkat pengetahuan orang tua dalam menjaga kesehatan gigi anak
balita sesudah intervensi dalam kategori tinggi dengan presentase 86.8%.
3. Tingkat keterampilan orang tua dalam menjaga kesehatan gigi anak
balita sebelum dilakukan intervensi dalam kategori rendah dengan
presentase 63.3%. Tingkat keterampilan orang tua dalam menjaga
kesehatan gigi anak balita sesudah intervensi dalam kategori tinggi dengan
presentase 90%
4. Ada pengaruh Penggunaan KMGS Terhadap Peningkatan
Pengetahuan dan Keterampilan Orang Tua dalam Memelihara
Kesehatan Gigi Anak Balita dengan nilai signifikasi 0.003<0.05

37
38

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan dan pembahasan diatas maka dapat


disampaikan beberapa saran :
1. Bagi fasilitator
Fasilitator diharapakan dapat menambah dan meningkatkan
kemampuan dalam keterampilan pendampingan pada ibu – ibu di
posyandu dalam menggunakan KMGS guna untuk meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan ibu – ibu yang memiliki anak balita dalam
memelihara kesehatan gigi.
2. Bagi Responden
Diharapkan ibu – ibu dan kader kesehatan diposyandu dapat
mempraktikan apa yang telah di pelajari dan di pahami dari KMGS, serta
dapat mempertahankan pengetahuan dan keterampilan yang sudah baik
untuk dapat terus diaplikasikan dalam kehidupan sehari – hari dalam
menjaga kesehatan gigi anak balita
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Diharapakan hasil dari penelitian ini dapat menjadi referensi
untuk penelitian selanjutnya dan mengembangkan hasil penelitian
selanjutnya serta perlu dilakukan penelitian serupa dengan sampel yang
lebih besar
4. Bagi instansi
Diharapkan dari hasil penelitian ini dapat diteruskan dan
dikembangkan kembali oleh peneliti selanjutnya dan KMGS lebih di kenal
agar menjadi ladang informasi.
DAFTAR PUSTAKA

Christian Rompis,D.P.(2016). Hubungan Tingkat pengetahuan ibu tentang


Kesehatan gigi anak dengan tingkat keparahan karies anak TK di kota
tahuna. Jurnal e-GiGi (eG), Volume 4 nomor 1, 47-48

Christian Rompis, D. P. (2016). Hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang


kesehatan gigi anak dengan tingkat keparahan karies anak TK di kota
tahuna. Jurnal e-GiGi (eG), Volume 4 nomor 1, 47 - 48.
darwis, D. Y. (n.d.). Status Gizi Balita. Journal Universitas Islam Negeri Alauddin
Makkasar, 1.

Gayatri, R. W. (2017). Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Perilaku


Pemeliharaan Kesehatan Gigi Anak Sdn Kauman 2 Malang. Jurnal Of
Health Education, 202.
Jesica Moudy, R. A. (2020). Pengetahuan terkait Usaha Pencegahan Coronavirus
Disease (COVID-19) di indonesia. HIFEIA JOURNAL OF PUBLIC
HEALTH RESEARCH AND DEVELOPMENT, 335.
Lucilla Mintati, R. A. (2009). Model kartu menuju gigi sehat balita (KMGSB)
sebagai upaya Pemberdayaan dan kemandirian masayarakat dibidang
kesehatan gigi. Maj Ked Gi, juni , 16(1) :31 -36, 32-34.
Notoatmodjo, S. 2014. Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan Edisi Revisi. Jakarta:
Rineka Cipta.

___________, S. 2014. Ilmu Perilaku Kesehatan Cetakan Kedua. Jakarta: Rineka Cipta.

____________. 2018. Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Megananda Hiranya Putri, E. H. (2010). Ilmu Pencegahan Penyakit jaringan keras


dan jaringan pendukung gigi. Jakarta : Jakarta : EGC.
Permenkes. 2015. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 89
Tahun 2015 Tentang Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut. Kementerian
Kesehatan RI

Prof. drg. Risqa Rina Darwita, P. (2013). Penggagas Kartu Menuju Gigi Sehat. UI
Update, Agenda UI terkini, 27.

39
40

Rahmaini Fitri Harahap, M. H. (2019). Efektitivitas booklet terhadap pengetahuan


sikap pemeliharaan kesehatangigi dan mulut ibu hamil. Jurnal Maternitas
Kebidanan, Vol 4, 66.
Retnaningsih, R. (2016). Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Tentang Alat
Pelindung Telinga Dengan Penggunaan Pada Pekerja Di Pt. X. Journal Of
Industrial Hygiene And Occupational Health, 69 - 70.
Retnaningsih, R. (2016). Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Tentang Alat
Pelindung Telinga Dengan Penggunaan Pada Pekerja Di Pt. X. Journal Of
Insdutrial Hygiene And Occupational Health, 69-70.
Retnoasih, N. (2018). Implementasi Pembelajaran HOTS (Higher Order Thinking
Skill) IPA menggunakan Alat sederhana. Jurnal Penelitian Pendidikan
Metematika dan sains, JPPMS, Vol. 2, No.2, 49.
RISKESDAS. (2018). Laporan Nasional Riskesdas . Indonesia : Kementrian
Kesehatan Ri.
Ruli, E. (2020). Tugas Dan Peran Orang Tua Dalam Mendidik Anak. jurnal edukasi
nonformal, 144.
Zulfikri, L. (2020). Peran Media Lembar Balik Dalam Meningkatkan Perilaku Ibu
Dalam Kesehatan Gigi Dan Mulut Balita Yang Dievaluasi Melalui Kmmgs
Diposyandu Jorong Ampang Gadang Kec. Ampek Angkek Kabpuaten
Agam Tahun 2019. Ensiklopedia Of Journal, 244 -245.
41

LAMPIRAN 1
JADWAL PELAKSANAAN PENELITIAN
PENGARUH PENGGUNAAN KMGS TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN KETERANPILAN
ORANG TUA DALAM MEMELIHARA KESEHATAN GIGI ANAK BALITA
DI POSYANDU MELATI DI KAYU AGUNG

Kegiatan November Desember Januari Februari Maret April Mei Juni


2021 2021 2022 2022 2022 2022 2022 2022
Pengajuan judul
Perbaikan judul
Penyusunan proposal skripsi
Ujian proposal skripsi
Perbaikan proposal skripsi
Pengajuan Ethical Clearance
Pengajuan Izin Penelitian
Pengambilan data
Proses Bimbingan hasil
Pendaftaran Ujian Hasil Skripsi
Ujian hasil Skripsi
Proses Revisi Skripsi
Penyerahan Skripsi
Yudisium Prodi D IV

41
42

LAMPIRAN 2
KUESIONER
PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN ORANG TUA DALAM
MEMELIHARA
KESEHATAN GIGI ANAK BALITA DIPOSYANDU

Pre – test
Post – test

1. Identitas Responden
Nama :
Umur :
Pekerjaan :
2. Petunjuk Pengisian Kuesioner
a. Baca dan pahami setiap pertanyaan di bawah ini dengan cermat!
b. Berikan tanda (X) untuk menjawab pertanyaan dibawah ini seseuai
dengan yang anda keatahui.
c. Mohon dengan hormat bantuan responden untuk menjawab seluruh
pertanyaan yang tersedia pada lembar kesioner.

3. Pertanyaan
A. PENGETAHUAN
1. Kapan waktu yang tepat untuk menyikat gigi?
a. Saat mandi saja
b. Pagi pada saat bangun tidur
c. Pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur
d. Siang setelah anak bermain
2. Dalam sehari minimal berapa kali menyikat gigi yang baik?
a. 1 kali sehari
b. 2 kali sehari
c. 3 kali sehari
d. 4 kali sehari
43

3. Sikat gigi yang baik untuk digunakan anak balita adalah


a. Sikat gigi berbulu kasar
b. Sikat gigi besar dan keras
c. Sikat gigi berbulu halus dan kecil
d. Sikat gigi orang tua

4. Bagaiman gerakan menyikat gigi untuk permukaan gigi bagian


depan?
a. Di Gerakan Memutar
b. Digerakan ke atas dan bawah
c. Digerakan ke kanan dan kiri
d. Digerakan senyaman mungkin
5. Ciri – ciri Makanan yang dapat menyehatkan gigi?
a. Makanan yang manis dan lengket
b. Makanan lembut
c. Makanan yang banyak mengandung air dan serat
d. Makanan yang keras
6. Contoh makanan yang dapat menyehatkan gigi?
a. Buah – buahan dan sayuran
b. Permen
c. Es krim
d. Coklat
7. ciri – ciri makanan yang dapat merusak gigi
a. makanan yang banyak mengandung air
b. makanan yang berserat
c. buah – buahan dan sayuran
d. makanan yang manis dan lengket
8. memberi anak susu botol saat tidur malam dapat
menyebabkan….
a. Resiko gigi berlubang
b. Gigi kuat
c. Gigi makin sehat
d. Gigi bersih
9. Bagaimana gerakan menyikat gigi pada gigi yang menghadap ke
pipi ?
a. Maju mundur
b. Naik turun
c. Memutar dan naik turun
d. Mencongkel
44

10. Kandungan apa yang terdapat pada pasta gigi yang di pakai
untuk menyikat gigi
a. Fluor
b. Vitamin
c. Penyegar
d. Pemutih
11. Pemeriksaan gigi secara teratur sebaiknya dilakukan setiap?
a. 1 tahu sehali
b. 6 bulan sekali
c. 3 bulan sekali
d. 2 bulan sekali
12. Apa akibat bila gigi berlubang?
a. Gigi cepat busuk
b. Tidak tahu
c. Gigi tetap sehat
d. Semua salah
13. Apa ciri – ciri gigi sehat ?
a. Warna nya putih kekuningan
b. Gigi tidak terasa sakit
c. Gigi terasa sakit
d. A dan B benar
14. Anak usia 0 s/d 18 bulan apakah gusinya perlu dibersihkan?
a. Tidak, karena belum ada gigi
b. Ya, untuk membersihkan kuman
c. Tidak, karena masih bayi
d. A dan c benar
15. Bagaimana membersihkan rongga mulut Anak usia 0 s/d 18
bulan ?
a. Dengan kain kasa/ kain basah yang dililitkan di jari
b. Sikat gigi
c. Handuk
d. Tidak tahu
45

LAMPIRAN 3
B. KETERAMPILAN
Berikan tanda ceklist () pada kolom yang sesuai dengan pertanyaan!
NO Pertanyaan Jawaban
Ya Tidak
1 Apakah ibu / bapak membimbing dan
mengajarkan anak ibu / bapak untuk
menyikat gigi?
2 Apakah ibu / bapak membimbing anak
ibu / bapak menyikat gigi 2 kali sehari?
3 Apakah ibu / bapak rutin untuk
mengajak anak ibu / bapak menyikat
gigi malam sebelum tidur?
4 Apakah ibu /bapak rutin untuk
mengajak anak ibu / bapak menyikat
gigi pagi setelah sarapan?
5 Apakah ibu / bapak rutin memeriksakan
gigi setiap 6 bulan sekali ke klinik gigi?
6 Apakah menurut ibu / bapak jika gigi
anak belubang maka terdapat ulat
didalamnya?
7 Apakah ibu / bapak telah memilih sikat
gigi yang tepat untuk anak ibu / bapak?
8 Apakah anak ibu / bapak menyikat gigi
dengan pasta gigi yang mengandung
flour?
9 Apakah anak ibu / bapak sering makan
makanan yang berserat dan berair
seperti buah – buahan dan sayuran?
10 Apakah anak ibu / bapak masih minum
susu menggunakan botol dot?
11 Apakah ibu / bapak memberi minum air
putih setalah anak ibu / bapak minum
susu?
12 Apakah permukaan gigi bagian dalam
yang menghadap lidah mana yang
Gerakan menyikat gigi dengan
46

mencongkel dari arah gusi ke


permukaan gigi?
13 Apakah anak ibu / bapak sering makan
makanan yang manis dan lengket
seperti coklat, permen dan es krim?
14 Apakah anak balita boleh di beri makan
– makanan seperti coklat, permen dan
es krim?
15 Apakah benar Gerakan memutar
dilakukan untuk permukaan gigi yang
menghadap bibir?
47

LAMPIRAN 4
48

LAMPIRAN 5
49

LAMPIRAN 6
Media Penyuluhan

Media yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Kartu Menuju Gigi Sehat
50

LAMPIRAN 7

DOKUMENTASI KEGIATAN
Gambar pemberian pre – test dan post test pengetahuan dan keterampilan orang tua
terhadap Kesehatan gigi anal balita di Posyandu Melati

Bersama ketua posyandu melati dan


ibu ibu kader kesehatan posyandu Melati

Pengisian kuesioner oleh responden


51

LAMPIRAN 8
Master Table pre – test Keterampilan
52

LAMPIRAN 9
Master Table Post – Test Keterampilan
53

LAMPIRAN 10
Master Table Pre – test Pengetahuan
54

LAMPIRAN 11
Master Table Post – test Pengetahuan
55

LAMPIRAN 12
Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner
Kuesioner pengetahuan

Kuesioner Keterampilan
56

Reliabilitas

Case Processing Summary


N %
Cases Valid 20 66.7
Excludeda 10 33.3
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.936 15
57

LAMPIRAN 13
Uji SPSS

NPar Tests
Descriptive Statistics
N Mean Std. Deviation Minimum Maximum
Pre Tes Pengetahuan 30 6.067 1.4126 3.0 8.0
Pengetahuan_post 30 9.300 2.4375 3.0 12.0

Wilcoxon Signed Ranks Test


Ranks
N Mean Rank Sum of Ranks
a
Pengetahuan_post - Pre Negative Ranks 0 .00 .00
Tes Pengetahuan Positive Ranks 26b 13.50 351.00
Ties 4c
Total 30
a. Pengetahuan_post < Pre Tes Pengetahuan
b. Pengetahuan_post > Pre Tes Pengetahuan
c. Pengetahuan_post = Pre Tes Pengetahuan

Test Statisticsa
Pengetahuan_p
ost - Pre Tes
Pengetahuan
Z -4.481b
Asymp. Sig. (2-
.000
tailed)
a. Wilcoxon Signed Ranks Test
b. Based on negative ranks.
58

NPar Tests

Wilcoxon Signed Ranks Test

Ranks
N Mean Rank Sum of Ranks
a
post Tes keterampilan - Negative Ranks 0 .00 .00
Pre Tes keterampilan Positive Ranks 27b 14.00 378.00
Ties 3c
Total 30
a. post Tes keterampilan < Pre Tes keterampilan
b. post Tes keterampilan > Pre Tes keterampilan
c. post Tes keterampilan = Pre Tes keterampilan

Test Statisticsa
post Tes
keterampilan -
Pre Tes
keterampilan
Z -4.557b
Asymp. Sig. (2-
.000
tailed)
a. Wilcoxon Signed Ranks Test
b. Based on negative ranks.

Anda mungkin juga menyukai