Skripsi
Untuk Memenuhi Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Terapan Kesehatan Gigi
FAILUSUFA ILMA
P1337425221061
NIM : P133742522106
Tahun : 2022
Telah disetujui untuk diuji dihadapan Tim Validasi Proposal Skripsi Program Studi
Terapi Gigi Program Sarjana Terapan Poltekkes Kemenkes Semarang.
Semarang, …………2022
i
HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI
Telah diuji dan sudah disahkan di hadapan Tim Penguji Skripsi Program Studi
Terapi Gigi Program Sarjana Terapan Poltekkes kemenkes Semarang pada Hari ...,
Tanggal .. Juni 2022.
Semarang, .. 2022
Ketua Penguji I
ii
HALAMAN PERNYATAAN
Dengan ini menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang
pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi,
dan sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah
ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam
naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Apabila dikemudian hari terbukti baik sebagian atau keseluruhan dari skripsi
ini merupakan hasil karya orang lain, maka dengan penuh kerelaan gugur gelar
kesarjanaan saya.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dalam kondisi sehat
dan tanpa tekanan dari siapapun.
Semarang, 20 Desember
2022
Failusufa Ilma
P1337425221061
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi yang
berjudul “Pengaruh penggunaan KMGS terhadap peningkatan pengetahuan dan
keterampilan orang tua dalam memelihara Kesehatan gigi anak balita pada
posyandu di Kayuagung”
Dalam penyusunan proposal skripsi ini, penulis mengucapkan terimakasih
kepada:
1. Dr. Marsum, BE, S.Pd., MHP selaku Direktur Politeknik Kesehatan
Kemenkes Semarang.
2. Tri Wiyatini, SKM, M.Kes (Epid) selaku ketua Jurusan Kesehatan Gigi
Politeknik Kesehatan Semarang.
3. Salikun, S.Pd, M.Kes selaku ketua Program Studi Sarjana Terapan Terapi
Gigi Program Politeknik Kesehatan Semarang dan selaku pembimbing I
yang telah memberikan arahan dan bimbingan dalam penyusunan proposal
skripsi ini.
4. Prof. Dr. drg. Diyah Fatmasari MDsc selaku evaluator dalam penyusunan
proposal skripsi ini.
5. Yodong, S.ST,MH.Kes selaku pembimbing II yang telah memberikan arahan
dan bimbingan dalam penyusunan proposal skripsi ini.
6. Orangtua ku serta teman-teman saya yang telah memberikan doa, dukungan
motivasi, dan senantiasa memberikan yang terbaik untuk penulis.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
proposal skripsi ini, oleh karena itu kritik dan saran sangat diharapkan. Besar
harapan penulis agar proposal skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Penulis
iv
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL........................................................................... ……i
LEMBAR PERSETUJUAN ..................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN ..................................................................... iii
LEMBAR PERNYATAAN ...................................................................... iv
KATA PENGANTAR ............................................................................... v
DAFTAR ISI ............................................................................................ vi
DAFTAR TABEL ....................................................................................vii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................. viii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ ix
ABSTRAK…………………………………………………………..…….iix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian ........................................................................ 4
D. Manfaat Penelitian ...................................................................... 5
E. Keaslian Penelitian ...................................................................... 6
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Lampiran
viii
ABSTRAK
Kata kunci : Kesehatan Gigi Anak, Lembar KMGS, Pengetahuan orang tua,
Keterampilan orang tua.
ix
ABSTRACT
Ilma, S, 2022 "The Effect of KMGS on Improving Parents' Knowledge and Skills
in Maintaining The Dental Health of Toddlers in Kayuagung
Posyandu". Thesis. Department of Dental Health Polytechnic of Health
of the Ministry of Health Semarang. Lectures: (I) Salikun, S.Pd,M.Kes,
(II) Yodong, S.ST, MH. Case.
Parents' knowledge of dental and oral health is a predisposing and
behavioral factor that does not support dental and oral health in children. The
provision of cards towards healthy teeth (KMGS) is one of the efforts to empower
and independence of the community in the field of dental health. The purpose of
this study is to find out the influence of the use of KMGS on improving parents'
knowledge and skills in maintaining the dental health of children under five at
Kayuagung Posyandu.
The type of research used is pre-experimental with a one group pre-test-
post test design. The sample in this study amounted to 30 samples, sampling
techniques in this study using total sampling techniques. Data analysis is performed
by univariate analysis and knowledge bivariate analysis using wilcoxon test and for
varibel bivariate analysts skills using paired t test tests.
The statistical test results showed that the results of the Wilcoxon Test
of the respondent's skill level before and after the intervention were obtained a
value of 0.000 p or p <0.05, and the results of the paired test test obtained
a significant value of 0.003, meaning smaller than 0.05. So it can be concluded that
there is an influence of the use of KMGS on improving the knowledge and skills
of parents in maintaining the dental health of children under five.
x
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan merupakan Hak asasi setiap manusia sebagai mana yang
telah ditetapkan dalam Pancasila dan Undang – Undang Dasar Republik
Indonesia. Upaya kesehatan adalah setiap aktivitas atau serangkaian
kegiatan yang dilakukan untuk memelihara dan meningkatkan daya tahan
tubuh seseorang, dalam bentuk pencegahan penyakit serta pemulihan
kesehatan.
Kesehatan gigi dan mulut sangat penting bagi kesehatan dan
kesejahteraan tubuh secara umum dan sangat memengaruhi kualitas hidup,
termasuk fungsi bicara, pengunyahan, dan rasa percaya diri. Gangguan
kesehatan gigi dan mulut akan berdampak pada kinerja seseorang.
Sebagaian besar masalah kesehatan gigi dan mulut sebenarnya masih bisa
dicegah. Kesehatan gigi dan mulut dan mulut tidak sepenuhnya bergantung
pada perilaku seseorang banyak cara untuk dapat mengurangi dan
mencegah penyakit gigi dan mulut pada seseorang (Meganda, dkk 2010).
Berdasarkan data Riskesdas, (2013), sebesar 25,9% penduduk
Indonesia mengalami kerusakan gigi, sedangkan menurut Riskesdas,
(2018), kerusakan gigi penduduk Indonesia mengalami peningkatan sebesar
57,6% Indeks DMF-T (decayed, missing, filling – teeth) di Indonesia
menurut Riskesdas, (2013), Sedangkan indeks DMF-T Sumatera Selatan
sebesar 66%, dengan prevalensi D = 45,1%, M = 17,9%, F = 3,0%, dan gigi
goyang = 7,5% (Riskesdas, 2018).
Menurut Mentari 2016 dalam Sugito Dkk 2021, dari berbagai hasil
penelitian menunjukkan bahwa jika sesorang melalaikan atau kurang
memperhatikan kebersihan giginya dapat menyebabkan berbagai penyakit
penyangga gigi. Maka dari itu orang tua khususnya ibu, mempunyai peran
yang sanngat penting dalam mengembangkan perilaku positif atau perilaku
baik anak akan kesehatan gigi dan mulut. Kontribusi orang tua dalam
memelihara dan menjaga kesehatan gigi dan mulut anak mampu diterapkan
dengan mencermati perilaku anak mengenai kesehatan gigi dan mulut serta
1
2
pola makan anak. Pengetahuan, sikap dan perilaku ibu secara signifikan
mempengaruhi pengetahuan, sikap dan perilaku anak.
Menurut Sarinigsih e 2012 dalam Sugito Dkk 2021, pengetahuan
orang tua sangat penting dalam mendasari terbentuknya perilaku yang
mendukung atau tidak mendukung kebersihan gigi dan mulut anak.
Pengetahuan tersebut dapat diperoleh secara alami maupun secara
terencana yakni dengan proses Pendidikan. Orang tua dengan pengetahuan
rendah mengenai kesehatan gigi dan mulut merupakan faktor predisposisi
dan perilaku yang tidak mendukung kesehatan gigi dan mulut pada anak.
Upaya untuk meningkatan pengetahuan dan keterapilan orang tua
tersebut dapat dilakukan dengan memberikan Pendidikan mengenai
kesehatan gigi dan mulut. Pendidikan yang dilakukan dengan pendekatan
yang disesuaikan dengan kondisi anak. Selain itu dilakukan penilaian dan
evaluasi untuk melihat efektifitas penyelengaraan program Pendidikan
Kesehatan gigi dan mulut agar dapat mendapat hasil yang optimal (Zulfikri,
dkk, 2020).
Model Kartu Menuju Gigi Sehat (KMGS) yang digunakan dalam
upaya pemberdayaan dan kemandirian masyarakat dibidang kesehatan gigi.
Dengan memberi perubahan dari KMG dan KMGS, dirancang satu leaflet
dalam bentuk kartu yang diberi nama KMGS (Kartu Menuju Gigi Sehat)
yang menggunakan sitem penilaian dengan menggunakan warna, sehingga
seorang ibu ataupun kader Posyandu dapat menilai faktor resiko karies gigi
dini pada gigi susu anak usia balita. Selain itu dengan menggunakan KMGS
doharapkan akan membantu terbentuknya perilaku kesehatan gigi yang
positif (Andreas P, Dkk 2012).
Menurut Renika 2010 dalam Wien S A Dkk 2013 selama ini UKGM
diintegrasikan pada kegiatan Posyandu belum menggunakan KMGS,
cakupannya baru mencapai 24,76%. Rendahnya pencapaian program ini
dikarenakan salah satunya adalah kurangnya kemampuan kader
(pemberdayaan kader) dalam melakukan upaya promotive dan preventif
gigi.
Dengan menggunakan Kartu Menuju Gigi Sehat (KMGS) sebagai
media atau alat bantu untuk menilai perilaku orang tua dalam menjaga
Kesehatan gigi dan mulut serta menilai perubahan factor resiko karies gigi
3
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang maka didapat rumusan masalah
sebagai berikut : Apakah ada pengaruh penggunaan KMGS di Posyandu
terhadap peningkatan pengetahuan dan keterampilan orang tua dalam
memelihara kesehatan gigi anak balita?
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh penggunaan
KMGS di Posyandu terhadap peningkatan pengetahuan dan
keterampilan orang tua dalam memelihara kesehatan gigi anak balita.
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dalam penelitian ini adalah :
a. Untuk mengetahui pengetahuan dan keterampilan orang tua dalam
memelihara kesehatan gigi anak balita
b. Untuk mengetahui adanya pengaruh penggunaan KMGS di
Posyandu terhadap peningkatan pengetahuan dan keterampilan
orang tua dalam memelihara kesehatan gigi anak balita
D. Manfaat
Adapun manfaat yang dapat diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Manfaat Teoritis
Diharapkan penelitian ini bisa menambah infomarsi serta bermanfaat
dan dapat menjadi ladang pengetahuan terlebih dalam bidang Kesehatan
gigi dan mulut.
4
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Jurusan Kesehatan Gigi
Diharapkan penelitian ini dapat menambah referensi dan
menjadi ladang pembelajran serta menambah wawasan bagi
kalangan yang akan melakukan penelitian dengan topik yang
berhubungan dengan judul diatas.
b. Bagi Peneliti
Diharapkan meningkatkan pengetahuan dan menambah
pengalaman tentang pengaruh penggunaan KMGS di Posyandu
terhadap penigkatan pengetahuan dan keterampilan orangtua dalam
memelihara Kesehatan gigi anak Balita.
c. Bagi masyarakat
Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan masukan
dan perkembangan ilmu pengetahuan Kesehatan gigi dan mulut
pada masyarakat terutama tentang pengaruh penggunaan KMGS
terhadap peningkatan pengetahuan dan keterampilan orang tua
dalam memelihara Kesehatan gigi anak balita.
5
2. Lucilla Model Kartu - Model Kartu Dengan melakukan Hasil studi menujukkan Judul :
Mintatti, Rosa Menuju Gigi Menuju Gigi uji coba yang bahwa desain KMGSB Pengaruh penggunaan
Amalia, Alima Sehat Balita Sehat Balita melibatkan 42 ibu balita dapat KMGS di posyandu
L Jonarta (KMGSB) (KMGSB) yang memiliki dikembangkan untuk terhadap peningkatan
sebagai upaya - Upaya balita, para ibu menjadi pedoman bagi pengetahuan dan
pemberdayaan pemberdayaan mendapatkan ibu untuk melakukan keterampilan orang tua
dan kemandirian dan pelatihan dan deteksi dini penyakit dalam memelihara
masyarakat di kemandirian diskusi cara atau kelainan gigi Kesehatan gigi anak
bidang Kesehatan masyarakat di mengisi kartu. sederhana pada balita. Balita
gigi bidang Tingkat
Kesehatan penerimaan di lihat Variable pengaruh :
Gigi dari lama waktu Penggunaan KMGS
7
pengisian, tingkat
kesalahan dan Variable terpengaruh :
pendapat tentang Peningkatan
tingkat kesulitan pengetahuan dan
kartu. keterampilan orangtua
dalam memelihara
Kesehatan gigi anak
Balita
Variable pengaruh :
Penggunaan KMGS
Variable terpengaruh :
Peningkatan
pengetahuan dan
keterampilan orangtua
dalam memelihara
Kesehatan gigi anak
Balita
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Kartu Menuju Gigi Sehat (KMGS)
a. Pengertian Kartu Menuju Gigi Sehat (KMGS)
Kartu Menuju Gigi Sehat (KMGS) merupakan sebuah media atau alat bantu
untuk mempermudah dalam melakukan penilaian perilaku orang tua untuk menjaga
Kesehatan gigi anak (Zulfikri, dkk 2020).
Model Kartu Menuju Gigi Sehat (KMGS) yang digunakan dalam upaya
perberdayaan dan kemandirian masyarakat di bidang kesehatan gigi. Dengan
melakukan perubahan KMS dan KMGS, dibuat satu leaflet dalam bentuk kartu yang
diberi nama KMGS (Kartu Menuju Gigi Sehat) dengan menggunakan sistem penilaian
dengan menggunakan warna, KMGS ini lebih memfokuskan kepada orang tua
terutama ibu dan kader kesehatan karena sebagian besar waktu anak dihabiskan
bersama ibu dan upaya pencegahan penyakit gigi serta pemeliharaan kesehatan gigi
dapat dipelopori oleh kader kesehatan agar seorang ibu maupun kader Posyandu
mampu melakukan penilaian faktor resiko karies gigi dini pada gigi susu anak usia
balita. Selain itu dengan penggunaan KMGS diharapkan dapat membantu perilaku
kesehatan gigi yang positif (Andreas P, Dkk 2012).
Selain itu, ada juga kartu harian yang dibawa orang tua kerumah, kartu tersbut
ialah kartu yang digunakan untuk mencatat pertumbuhan dan perkembangan
Kesehatan gigi anak selama dirumah. Dan karies pada gigi susu dapat diatasi dengan
cara dilakukan Tindakan penambalan yang dapat mencegah terjadinya masalah gigi
lain yang lebih parah akibat karies, seperti abses atau pembengkakan (Prof. Risqa,
2013).
a. Model Kartu menuju gigi sehat (KMGS
Menurut Lucilla M Dkk 2009, Model Kartu Menuju Gigi Sehat yang di maksud
disini adalah sebagai sarana atau instrument untuk mencatat status Kesehatan dan
perkembangan gigi balita yang dapat ditangani secara dini oleh tenaga Kesehatan
apabila di temukan kelaian pada gigi balita serta di buat dengan memperhatikan tingkat
pengetahuan dan pemahaman masyarakat awam tentang penyakit gigi dan mulut anak
balita. Dan juga kartu ini bisa menjadi data sekunder bagi tenaga Kesehatan pada saat
melakukan Tindakan pemeriksaan pada gigi anak balita.
9
10
mulut diharapkan mampu dapat mengubah kebiasaan dan memperbaiki pola hidup
sehari hari menjadi lebih sehat (Lucilla dkk, 2009).
1. Pengetahuan
a. Pengertian pengetahuan
Pengetahuan merupakan pemahaman seseorang terhadap suatu pembahasan
seseorang terhadap suatu pembahasan atau topik yang diterima atau diberikan.
Pengetahuan adalah suatu kemampuan seseorang unutk menerima, mempertahankan,
dan menggunakan suatu informasi yang dipengaruhi oleh pengalaman dan
keterampilan. Beberapa pengetahuan yang terdapat pada seseorang berasal bahkan
Sebagian besar ada yang didapat dari Pendidikan baik secara formal maupun
nonformal, dan Adapun yang didapat dari pengalaman pribadi maupun dari orang lain
bahkan ada yang dari lingkungan, dan berbagai media seperti media sosial (Internet),
televisi dan lain sebagainya (Siltrakool, 2012).
2. Tingkatan Pengetahuan
Orang tua yang mempunyai pengetahuan yang kurang akan Kesehatan gigi dan
mulut merupakan factor kecendrungan dari sikap dan perilkau yang kurang mendukung
akan Kesehatan gigi dan mulut anak, dikarenakan pengetahuan orang tua adalah hal yang
sangat penting untuk mendasari sikap dan perilaku orang tua. Pengetahuan termasuk
dalam domain kognitif yang mempunyai tingkatan (Notoatmojo, 2007 dalam Ragil R,
dkk 2020), yaitu :
a. Tahu (Know)
Tahu adalah suatu kemampuan untuk mengingat suatu materi yang pernah
dipelajari. Pengetahuan ini termasuk kedalam tingakatan yaitu mengingat Kembali
(recall) sesuatu yang lebih detail yang pernah di pelajari atau rangsangan yang diterima.
Oleh karena itu, tahu disini diartikan sebagai tingkat pengetahuan yang paling rendah.
b. Memahami (comprehension)
Memahami merupakan kemampuan seseorang untuk menjelaskan suatu objek yang
diketahui dengan benar, serta dapat mengartikan suatu materi dengan benar. Apabila
seseorang yang telah paham akan objek atau materi maka diharuskan untuk dapat
menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, mencermati dan sebagainya terhadap
suatu objek yang telah dipelajari.
12
c. Aplikasi (application)
Aplikasi merupakan suatu kemampuan untuk mempergunakan suatu materi yang
telah dipelajari pada situasi atau kondisi real (sebenarnya). Aplikasi disini dapat artikan
sebagai aplikasi atau pengunaan hukum – hukum, rumus, metode, prinsip dan sebagainya
dalam konteks atau situasi yang lain,
d. Analisis (analysis)
Analisis merupakan suatu keterampilan untuk menjelaskan materi atau suatu objek
dalam komponen – komponen, tetapi masih didalam struktur organisasi, dan masih ada
kaitannya satu dengan yang lain.
e. Sintetsis (synthesis)
Sintesis menujuk kepada suatu keterampilan untuk meletakkan atau
menghubungkan bagian – bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dan dapat
juga diartikan sintesis merupakan suaru kemampuan untuk Menyusun formulasi baru dari
formulasi – formulasi yang ada.
f. Evaluasi (evaluation)
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan penilaian terhadap
suatu materi atau objek. Penilaian – penilaian ini didasarkan pada suaru kriteria yang telah
ditentukan sendiri, atau menggunakan kriteria – kriteria yang telah ada.
3. Keterampilan
a. Definisi keterampilan
Keterampilan (skill) merupakan sesuatu yang memliki peran yang amat sangat
penting untuk meningkatkan efektivitas kerja. Keterampilan juga sebuah kemampuan
seseorang untuk menggerakkan suatu pekerjaan dengan lebih mudah dan efektif. Dan
juga ada definisi lain bahwa keterampilan adalah suatu kemampuan untuk
mengartikan atau menerjemahkan suatu pengetahuan ke dalam bentuk action agar
dapat mencapai hasil sesuai dengan kerja yang diinginkan (Fathoni A, dkk 2016).
2. Technical Skill
Technical Skill adalah suatu skill yang didapat melalui proses pembelajaran dengan
khusus dalam bidang Teknik.
3. Interpersonal Skill
Interpersonal Skill adalah suatu kompetensi atau keterampilan dasar yang dimiliki setiap
orang untuk melakukan komunikasi antar manusia yang satu dengan lainnya, maupun
antar kelompok.
4. Problem Solving
Problem Solving adalah suatu kompetensi dasar yang dimiliki seseorang. Yang secara
potensial dapat diimplementasikan untuk memecahlan sebuah masalah dengan didukung
kamampuan logika seseorang untuk berpikir.
4. Orang tua
a. Pengertian Orang tua
Orang tua terdiri dari ayah dan ibu, orang tua memiliki peran penting untuk
mendidik anak dalam ruang lingkup keluarga. Maka dari itu orang tua adalah orang yang
medapat amanat dari Allah swt untuk dapat mendidik anak dengan penuh kasih sayang
dan tanggung jawab. Orang tua memiliki tanggung jawab yang paling penting dalam
perjalan perkembangan dan perkembangan anak, orang tua yang terdiri dari ayah dan ibu
mempunyai tanggung jawab unutk mendidik, membimbing dan mengasuh anak - anaknya
untuk mencapai target tertentu dan menghantarjan anak untuk siap dalam kehidupan
bermasyarakat, oleh karena itu orang tua adalah bagian dari keluarga besar yang Sebagian
besar digantikan dengan keluarga inti yang terdiri dari ayah, ibu dan anak – anak (Efrianus
R, 2020).
dasarnya yang paling utama yang harus orang tua berikan kepada anak adalah Pendidikan
dalam keluarga (Efrianus R, 2020).
5. Balita
a. Pengertian Balita
Balita merupakan anak yang berusia diatas 12 bulan atau anak dibawah lima tahun.
Balita adalah istilah yang biasa disebutkan untuk anak usia 1-3 tahun (Batita) dan anak
usia 3-5 tahun di sebut anak prasekolah. Pada saat usia balita anak masih sangat
ketergantungan dengan kedua orang tuanya untuk melakukan segala sesuatu kegiatan,
terutama pada kegiatan seperti mandi, makan dan buang air. Untuk perkembangan Ketika
berbicara dan berjalan sudah makin bertambah baik. Tetapi untuk kemampuan lain masih
belum leluasa atau masih terbatas. Masa balita merupakan masa yang paling penting
dalam proses tumbuh kembang manusia. Perkembangan dan pertumbuhan pada masa ini
akan menjadi penentu suatu keberhasilan tumbuh dan kembang anak untuk periode
kedepan (Darwis DY, 2021).
B. Kerangka Teori
Kerangka teori adalah visualisasi dalam bentuk bagan dari kesimpulan
hasil telaah Pustaka yang menggambarkan hubungan – hubungan antar
variable satu dengan variable lainnya berdasarkan telaah pustaka
(Notoatmodjo, 2018).
Penggunaan
KMGS
Peningkatan
Pengetahuan Keterampilan
C. Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini adalah :
Ha = Ada pengaruh penggunaan KMGS di Posyandu terhadap peningkatan pengetahuan
dan keterampilan orang tua dalam memelihara Kesehatan gigi anak balita
Ho = Tidak ada pengaruh penggunaan KMGS di Posyandu terhadap peningkatan
pengetahuan dan keterampilan orang tua dalam memelihara Kesehatan gigi anak
balita.
18
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Peningkatan Pengetahuan
Penggunaan KMGS
dan keterampilan orang
(Kartu Menuju Gigi
tua dalam memelihara
Sehat)
kesehatan gigi anak balita
Keterangan :
O1 = Observasi tingkat pengetahuan dan keterampilan orang tua sebelum di beri
KMGS dengan kuisioner
X = Perlakuan dengan pemberian KMGS
O2 = Observasi tingkat pengetahuan dan keterampilan setelah pemberian KMGS
dengan kuisioner
19
C. Subjek penelitian
Berdasarkan penelitian yang berjudul “Pengaruh Penggunaan Terhadap
Peningkatan Pengetahuan dan Keterampilan Orang tua dalam Memelihara Kesehatan
Gigi Anak Balita pada Posyandu di Kecamatan Kayuagung ” dapat diketahui :
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek pada penelitian atau objek yang akan diteliti
(Notoatmodjo, 2012). Populasi pada penelitian ini adalah seluruh orang tua di
posyandu Kecamatan Kayuagung Kabupaten OKI yang berjumlah 30 orang tua.
2. Sampel
Sampel penelitian ini sebagaian besar diambil dari keseluruhan objek yang akan
diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo, 2012). Sampel pada
penelitian ini adalah 30 orang tua pada Posyandu di Kecamatan Kayuagung dengan
menggunakan Teknik total sampling karena menurut Sugiyono jumlah populasi
yang kurang dari 100 sama dengan seluruh populasi dijadikan sampel penelitian.
D. Indentifikasi Variabel
a. Variabel Pengaruh
Variabel pengaruh pada penelitian ini adalah penggunaan KMGS (Kartu Menuju
Gigi sehat) diposyandu.
b. Variabel Terpengaruh
Variabel terpengaruh pada penelitian ini adalah peningkatan pengetahuan dan
keterampilan orang tua dalam memelihara Kesehatan gigi anak balita
c. Variable Terkendali
Variable terkendali pada penelitian ini adalah materi tentang cara menjaga
kesehatan gigi anak balita pada KMGS
d. Variabel tak terkendali
Variabel tak terkendali pada penelitian ini adalah frekuensi pengetahuan dan
keterampilan orang tua dalam menggunakan KMGS
20
Variabel Terpengaruh
21
Peningkatan peningkatan pengetahuan orang tua dalam memelihara Kesehatan gigi Kuisioner, soal yang Rasio
Pengetahuan terdiri dari 15
anak balita. Pada penelitian ini pengetahuan yang dimaksud adalah
pertanyaan berupa
pemahaman dan kemampuan orang tua mengenai Kesehatan gigi dan multiple choice.
setiap jawaban
mulut pada anak seperti tanda – tanda karies, macam macam karies pada
diberi nilai 1 dan
anak, cara menggosok gigi, waktu yang tepat untuk menggososk gigi, salah diberi nilai 0.
alat dan bahan untuk menggosok gigi, makanan yang menyehatkan dan
merusak gigi anak.
Peningkatan peningkatan keterampilan orang tua dalam memelihara Kesehatan gigi Kuisioner, soal yang Rasio
keterampilan terdiri dari 15
anak balita. Pada penelitian ini dan keterampilan yang dimaksud adalah
pertanyaan berupa
pemahaman dan kemampuan orang tua mengenai kesehayan gigi dan multiple choice.
setiap jawaban
mulut pada anak.
diberi nilai 1 dan
salah diberi nilai 0.
22
2. Uji Validitas
H. Analisis Data
Metode Analisa data pada penelitian ini menggunakan analisis
analisis univariat dan bivariat
a. Analisis Univariat
Analisis univariat dilakukan untuk menjelaskan karakteristik
setiap variable penelitian (Notoatmodjo, 2012). Peneliti
mendeskripsikan hasil pengaruh penggunaan KMGS
diposyandu terhadap peningkatan pengetahuan dan
keterampilan orang tua dalam memelihara Kesehatan gigi anak
balita sebelum dan sesudah diberikan KMGS. Pada analisis
univariat selain ditampilkan data berupa rasio juga
menggunakan data kategorik.
Hasil penelitian berupa data angka rasio (Numbering):
26
b. Analisis Bivariat
Analisis Bivariat adalah untuk melihat hubungan atau korelasi
antara kedua variable yang di teliti (Notoatmodjo,2012).hasil
penelitian berupa nilai atau skor pre test dan post test diolah
statistic dengan menggunakan program SPSS computer.
sebelum analisis dilakukan maka dilakukan uji normalitas
terlebih dahulu. Dalam penelitian ini setelah dilakukan uji
normalitas data menggunakan uji saphiro Wilk didapatkan hasil
tingkat pengetahuan tidak normal sedangkan data untuk
keterampilan berdistribusi normal, sehingga Analisa bivariat
yang digunakan pada variable pengetahuan menggunakan uji
Wilcoxon dan untuk analis bivariat varibel keterampilan
menggunakan uji t test berpasangan
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Penelitian dengan judul Pengaruh Penggunaan KMGS Terhadap
Peningkatan Pengetahuan dan Keterampilan Orang Tua dalam Memelihara
Kesehatan Gigi Anak Balita Pada Posyandu di Kayuagung telah dilakukan.
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Penggunaan
KMGS Terhadap Peningkatan Pengetahuan dan Keterampilan Orang Tua
dalam Memelihara Kesehatan Gigi Anak Balita. Penelitian ini menggunakan
desain one group pre test-post test. Teknik pengambilan sampel pada penelitian
ini menggunakan total sampling. Terdapat 30 subyek penelitian yang sudah
termasuk ke dalam kriteria inklusi dan kriteria eksklusi.
Pengambilan data meliputi nama, umur, pekerjaan kepada subyek
penelitian yang berjumlah 30 subyek penelitian. Tindakan pada penelitian ini
adalah Peneliti memberikan perlakuan kepada subjek penelitian berupa
pemberian lembar KMGS untuk dipelajari oleh responden. Kemudian peneliti
melakukan observasi dengan membagikan lembar kuesioner untuk mengetahui
perbedaan pengetahuan dan keterampilan orang tua dalam memelihara
kesehatan gigi anak balita setelah pemberian lembar KMGS. Data yang
diperoleh dalam penelitian, dapat dianalisis sebagai berikut:
1. Analisis Univariat
a. Berdasarkan Karakteristik
1) Karakteristik Subjek Penelitian Berdasarkan umur dapat dilihat pada
tabel di bawah ini :
Tinggi 12 40%
Jumlah 30 100%
Tinggi 26 86.7%
Jumlah 30 100%
Tinggi 11 36.7%
Jumlah 30 100%
Tinggi 27 90%
Jumlah 30 100%
5. Analisis Bivariat
a. Uji Normalitas Data
Hasil uji Saphiro-Wilk dari data tingkat pengetahuan dan tingkat keterampilan
baik sebelum maupun sesudah intervensi diperoleh nilai p< 0,05 sehingga
keempat data yang didapatkan berdistribusi tidak normal, sehingga perlu
dilakukan uji Wilcoxon.
b. Uji Wilcoxon
Dari uji Wilcoxon dapat diketahui tingkat signifikansi dalam
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan responden tentang cara
memelihara kesehatan gigi anak balita. Berikut adalah hasil uji Wilcoxon
tingkat pengetahuan dan keterampilan responden sebelum dan sesudah
intervensi.
Tabel 4.9 Hasil Uji Wilcoxon tingkat pengetahuan responden
Data Penelitian p-value Hasil Wilcoxon
Pretest Pengetahuan 0.05 0,000
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai signifikan adalah 0.003
artinya lebih kecil dari 0.05 sehingga dapat disimpulkan bahwa H0
diterima dan H1 ditolak sehingga ada pengaruh Penggunaan KMGS
Terhadap Peningkatan Pengetahuan dan Keterampilan Orang Tua
dalam Memelihara Kesehatan Gigi Anak Balita.
33
6. Pembahasan
a. Pengetahuan dan keterampilan orang tua dalam memelihara kesehatan gigi
anak balita
Dari hasil penelitian yang sudah dilakukan diperoleh hasil bahwa
sebelum diberikan intervensi tingkat pengetahuan orang tua dalam
memelihara kesehatan gigi anak balita sebagian besar rendah yaitu sebesar
60%. Sedangkan untuk tingkat keterampilan responden sebelum intervensi
sebagian besar memiliki keterampilan rendah yaitu sebesar 63.3%. Orang tua
yang mempunyai pengetahuan yang kurang akan Kesehatan gigi dan mulut
merupakan factor kecendrungan dari sikap dan perilkau yang kurang
mendukung akan Kesehatan gigi dan mulut anak, dikarenakan pengetahuan
orang tua adalah hal yang sangat penting untuk mendasari sikap dan perilaku
orang tua.
Pengetahuan merupakan pemahaman seseorang terhadap suatu
pembahasan seseorang terhadap suatu pembahasan atau topik yang diterima
atau diberikan. Pengetahuan adalah suatu kemampuan seseorang unutk
menerima, mempertahankan, dan menggunakan suatu informasi yang
dipengaruhi oleh pengalaman dan keterampilan. Beberapa pengetahuan yang
terdapat pada seseorang berasal bahkan Sebagian besar ada yang didapat dari
Pendidikan baik secara formal maupun nonformal, dan Adapun yang didapat
dari pengalaman pribadi maupun dari orang lain bahkan ada yang dari
lingkungan, dan berbagai media seperti media sosial (Internet), televisi dan
lain sebagainya (Siltrakool, 2012). Sedangkan Keterampilan (skill)
merupakan sesuatu yang memliki peran yang amat sangat penting untuk
meningkatkan efektivitas kerja. Keterampilan juga sebuah kemampuan
seseorang untuk menggerakkan suatu pekerjaan dengan lebih mudah dan
efektif. Dan juga ada definisi lain bahwa keterampilan adalah suatu
kemampuan untuk mengartikan atau menerjemahkan suatu pengetahuan ke
dalam bentuk action agar dapat mencapai hasil sesuai dengan kerja yang
diinginkan (Fathoni A, dkk 2016).
34
Kartu Menuju Gigi Sehat (KMGS) merupakan sebuah media atau alat
bantu yang digunakan untuk mempermudah dalam melakukan penilaian
perilaku orang tua untuk menjaga Kesehatan gigi anak (Zulfikri, dkk 2020).
Target KMGS ini difokuskan pada orang tua atau ibu dan balita agar mampu
untuk memeriksa Kesehatan gigi dan perkembangan gigi balita dengan
mandiri dan melakukan pencatatan dengan tepat yang bertujuan untuk
pencegahan, penanggulangan dini dan rujukan. Pada tahun 1992 Departemen
Kesehatan pernah menerbitkan panduan tentang materi Kesehatan gigi dan
mulut untuk kegiatan KIA di posyandu dimana pada kegiatan tersebut
dilakukan pengisian KMS ibu hamil dan bayi atau balita untuk Kesehatan
gigi (Lucilla M dkk, 2009).
Pengamatan yang dilakukan mandiri oleh orang tua dari balita
mengenai keadaan Kesehatan gigi anak balita secara tidak langsung akan
meningkatkan keingintahuan dan pemahaman orang tua terhadap penyakit
pada gigi dan mulut, dengan adanya pendampingan dari petugas Kesehatan
yang akan membantu dalam memberikan pengetahuan dasar mengenai
perkembangan gigi geligi serta penyakit dan kelainan gigi dan mulut. Dengan
di beri pengetahuan mengenai Kesehatan gigi dan ‘mulut diharapkan mampu
dapat mengubah kebiasaan dan memperbaiki pola hidup sehari hari menjadi
lebih sehat (Lucilla dkk, 2009).
36
7. Keterbatasan Peneliti
Dalam penelitian ini, peneliti menghadapi beberapa keterbatasan yang
mempengaruhi hasil penelitian yang dilaksanakan yaitu:
a. Keterbatasan populasi yang bersedia dan kerjasama menjadi subjek
penelitian membuat jumlah sampel penelitian menjadi terbatas, karena
kurangnya minat dan kesibukan subjek penelitian sehingga perlu
diberikan pendekatan secara lebih khusus dan pemberian penjelasan
tentang manfaat terapi yang telah diberikan.
b. Peneliti memiliki keterbatasan dalam mengontrol waktu penelitian
dengan kesibukan subjek penelitian sehingga peneliti harus meluangkan
waktu sesuai kelonggaran waktu subjek penelitian.
BAB V
37
38
B. Saran
___________, S. 2014. Ilmu Perilaku Kesehatan Cetakan Kedua. Jakarta: Rineka Cipta.
Prof. drg. Risqa Rina Darwita, P. (2013). Penggagas Kartu Menuju Gigi Sehat. UI
Update, Agenda UI terkini, 27.
39
40
LAMPIRAN 1
JADWAL PELAKSANAAN PENELITIAN
PENGARUH PENGGUNAAN KMGS TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN KETERANPILAN
ORANG TUA DALAM MEMELIHARA KESEHATAN GIGI ANAK BALITA
DI POSYANDU MELATI DI KAYU AGUNG
41
42
LAMPIRAN 2
KUESIONER
PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN ORANG TUA DALAM
MEMELIHARA
KESEHATAN GIGI ANAK BALITA DIPOSYANDU
Pre – test
Post – test
1. Identitas Responden
Nama :
Umur :
Pekerjaan :
2. Petunjuk Pengisian Kuesioner
a. Baca dan pahami setiap pertanyaan di bawah ini dengan cermat!
b. Berikan tanda (X) untuk menjawab pertanyaan dibawah ini seseuai
dengan yang anda keatahui.
c. Mohon dengan hormat bantuan responden untuk menjawab seluruh
pertanyaan yang tersedia pada lembar kesioner.
3. Pertanyaan
A. PENGETAHUAN
1. Kapan waktu yang tepat untuk menyikat gigi?
a. Saat mandi saja
b. Pagi pada saat bangun tidur
c. Pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur
d. Siang setelah anak bermain
2. Dalam sehari minimal berapa kali menyikat gigi yang baik?
a. 1 kali sehari
b. 2 kali sehari
c. 3 kali sehari
d. 4 kali sehari
43
10. Kandungan apa yang terdapat pada pasta gigi yang di pakai
untuk menyikat gigi
a. Fluor
b. Vitamin
c. Penyegar
d. Pemutih
11. Pemeriksaan gigi secara teratur sebaiknya dilakukan setiap?
a. 1 tahu sehali
b. 6 bulan sekali
c. 3 bulan sekali
d. 2 bulan sekali
12. Apa akibat bila gigi berlubang?
a. Gigi cepat busuk
b. Tidak tahu
c. Gigi tetap sehat
d. Semua salah
13. Apa ciri – ciri gigi sehat ?
a. Warna nya putih kekuningan
b. Gigi tidak terasa sakit
c. Gigi terasa sakit
d. A dan B benar
14. Anak usia 0 s/d 18 bulan apakah gusinya perlu dibersihkan?
a. Tidak, karena belum ada gigi
b. Ya, untuk membersihkan kuman
c. Tidak, karena masih bayi
d. A dan c benar
15. Bagaimana membersihkan rongga mulut Anak usia 0 s/d 18
bulan ?
a. Dengan kain kasa/ kain basah yang dililitkan di jari
b. Sikat gigi
c. Handuk
d. Tidak tahu
45
LAMPIRAN 3
B. KETERAMPILAN
Berikan tanda ceklist () pada kolom yang sesuai dengan pertanyaan!
NO Pertanyaan Jawaban
Ya Tidak
1 Apakah ibu / bapak membimbing dan
mengajarkan anak ibu / bapak untuk
menyikat gigi?
2 Apakah ibu / bapak membimbing anak
ibu / bapak menyikat gigi 2 kali sehari?
3 Apakah ibu / bapak rutin untuk
mengajak anak ibu / bapak menyikat
gigi malam sebelum tidur?
4 Apakah ibu /bapak rutin untuk
mengajak anak ibu / bapak menyikat
gigi pagi setelah sarapan?
5 Apakah ibu / bapak rutin memeriksakan
gigi setiap 6 bulan sekali ke klinik gigi?
6 Apakah menurut ibu / bapak jika gigi
anak belubang maka terdapat ulat
didalamnya?
7 Apakah ibu / bapak telah memilih sikat
gigi yang tepat untuk anak ibu / bapak?
8 Apakah anak ibu / bapak menyikat gigi
dengan pasta gigi yang mengandung
flour?
9 Apakah anak ibu / bapak sering makan
makanan yang berserat dan berair
seperti buah – buahan dan sayuran?
10 Apakah anak ibu / bapak masih minum
susu menggunakan botol dot?
11 Apakah ibu / bapak memberi minum air
putih setalah anak ibu / bapak minum
susu?
12 Apakah permukaan gigi bagian dalam
yang menghadap lidah mana yang
Gerakan menyikat gigi dengan
46
LAMPIRAN 4
48
LAMPIRAN 5
49
LAMPIRAN 6
Media Penyuluhan
Media yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Kartu Menuju Gigi Sehat
50
LAMPIRAN 7
DOKUMENTASI KEGIATAN
Gambar pemberian pre – test dan post test pengetahuan dan keterampilan orang tua
terhadap Kesehatan gigi anal balita di Posyandu Melati
LAMPIRAN 8
Master Table pre – test Keterampilan
52
LAMPIRAN 9
Master Table Post – Test Keterampilan
53
LAMPIRAN 10
Master Table Pre – test Pengetahuan
54
LAMPIRAN 11
Master Table Post – test Pengetahuan
55
LAMPIRAN 12
Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner
Kuesioner pengetahuan
Kuesioner Keterampilan
56
Reliabilitas
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.936 15
57
LAMPIRAN 13
Uji SPSS
NPar Tests
Descriptive Statistics
N Mean Std. Deviation Minimum Maximum
Pre Tes Pengetahuan 30 6.067 1.4126 3.0 8.0
Pengetahuan_post 30 9.300 2.4375 3.0 12.0
Test Statisticsa
Pengetahuan_p
ost - Pre Tes
Pengetahuan
Z -4.481b
Asymp. Sig. (2-
.000
tailed)
a. Wilcoxon Signed Ranks Test
b. Based on negative ranks.
58
NPar Tests
Ranks
N Mean Rank Sum of Ranks
a
post Tes keterampilan - Negative Ranks 0 .00 .00
Pre Tes keterampilan Positive Ranks 27b 14.00 378.00
Ties 3c
Total 30
a. post Tes keterampilan < Pre Tes keterampilan
b. post Tes keterampilan > Pre Tes keterampilan
c. post Tes keterampilan = Pre Tes keterampilan
Test Statisticsa
post Tes
keterampilan -
Pre Tes
keterampilan
Z -4.557b
Asymp. Sig. (2-
.000
tailed)
a. Wilcoxon Signed Ranks Test
b. Based on negative ranks.