Anda di halaman 1dari 91

SKRIPSI

GAMBARAN FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI


RENDAHNYA PEMAKAIAN METODE KONTRASEPSI
JANGKA PANJANG ( MKJP ) DI DESA DAWAN
KALER KABUPATEN KLUNGKUNG
TAHUN 2023

Oleh:
NI WAYAN SUTASNING
NIM. P07124222140

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES DENPASAR
JURUSAN KEBIDANAN
PRODI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN
DENPASAR
2023
SKRIPSI

GAMBARAN FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI


RENDAHNYA PEMAKAIAN METODE KONTRASEPSI
JANGKA PANJANG ( MKJP ) DI DESA DAWAN
KALER KABUPATEN KLUNGKUNG
TAHUN 2023

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menyelesaikan Mata Kuliah


Skripsi Jurusan Kebidanan Program Studi Sarjana Terapan Kebidanan

Oleh :
NI WAYAN SUTASNING
NIM. P07124222140

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES DENPASAR
JURUSAN KEBIDANAN
PRODI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN
DENPASAR
2023

PAGE \* MERGEFORMAT vi
LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI

GAMBARAN FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI


RENDAHNYA PEMAKAIAN METODE KONTRASEPSI
JANGKA PANJANG ( MKJP ) DI DESA DAWAN
KALER KABUPATEN KLUNGKUNG
TAHUN 2023

OLEH
NI WAYAN SUTASNING
NIM. P07124222140

TELAH MENDAPATKAN PERSETUJUAN

Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping

Gusti Ayu Marhaeni, SKM. M. Biomed I Gusti Agung Ayu Novya Dewi , SSi.T, M.Kes
NIP. 197001161989032001 NIP. 198011062002122002

MENGETAHUI:
KETUA JURUSAN KEBIDANAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES DENPASAR

Dr. Ni Nyoman Budiani, S.Si.T., M.Biomed


NIP. 197002181989022002

PAGE \* MERGEFORMAT vi
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

GAMBARAN FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI


RENDAHNYA PEMAKAIAN METODE KONTRASEPSI
JANGKA PANJANG ( MKJP ) DI DESA DAWAN
KALER KABUPATEN KLUNGKUNG
TAHUN 2023

Oleh :
NI WAYAN SUTASNING
NIM. P07124222140

TELAH DI UJI DI HADAPAN TIM PENGUJI


PADA HARI :
TANGGAL :

TIM PENGUJI :
1. drg. Asep Arifin Senjaya, M.Kes (Ketua ) …………..……

2. Gusti Ayu Marhaeni, SKM. M. Biomed (Sekretaris ) …………......

3. Dr. Ni Wayan Ariyani, SST., M.Keb. (Anggota ) …………..…

MENGETAHUI:
KETUA JURUSAN KEBIDANAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES DENPASAR

Dr. Ni Nyoman Budiani, S.Si.T., M.Biomed

PAGE \* MERGEFORMAT vi
NIP.197002181989022002

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Ida Sang Hyang Widhi Wasa atas

berkat rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan usulan skripsi yang berjudul

“Gambaran Faktor - faktor Yang Mempengaruhi Rendahnya Pemakaian Metode

Kontrasepsi Jangka Panjang ( MKJP )” Penelitian dilakukan di Desa Dawan

Kaler, Kabupaten Klungkung tahun 2023

Skripsi ini disusun dalam rangka untuk memenuhi satu syarat dalam

menyelesaikan mata kuliah skripsi pada program studi Sarjana Terapan

Kebidanan.

Penulis menyadari skripsi ini dapat diselesaikan berkat bimbingan dan

masukkan dari berbagai pihak. Penulis pada kesempatan ini mengucapkan

terimakasih kepada, yang terhormat:

1. Dr.Sri Rahayu,S.Kep.,NS.,S.Tr.Keb.,M,Kes selaku Direktur Politeknik

Kesehatan Kemenkes Denpasar

2. Dr. Ni Nyoman Budiani, S.Si.T., M.Biomed selaku Ketua Jurusan Kebidanan

Politeknik Kesehatan Kemenkes Denpasar.

3. Ni Wayan Armini, SST., M.Keb selaku Ketua Program Studi Sarjana Terapan

Kebidanan Politeknik Kesehatan Kemenkes Denpasar

4. Gusti Ayu Marhaeni, SKM., M.Biomed selaku Pembimbing Utama yang

telah banyak membimbing dalam penyusunan usulan skripsi ini.

PAGE \* MERGEFORMAT vi
5. I Gusti Agung Ayu Novya Dewi, S.ST.,M.Keb Selaku Pembimbing

Pendamping yang telah banyak membimbing dalam penyusunan usulan

skripsi ini.

6. Seluruh staf di jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan Kemenkes Denpasar

yang telah membantu dalam pengurusan administrasi usulan skripsi.

7. Seluruh ibu akseptor aktif KB non MKJP yang ada di Desa Dawan Kaler

yang sudah bersedia meluangkan waktu untuk menjadi responden dalam

penelitian ini.

8. Keluarga besar dan teman-teman yang selalu memberikan doa serta dukungan,

selalu memberi motivasi untuk menjadi lebih baik.

9. Semua pihak yang telah mendukung yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih memiliki kekurangan, untuk itu

penulis sangat mengharapkan masukan agar skripsi ini menjadi lebih baik.

Denpasar, Mei 2023

Penulis

PAGE \* MERGEFORMAT vi
DAFTAR ISI

halaman

HALAMAN SAMPUL ................................................................................ i


HALAMAN JUDUL .................................................................................... ii
LEMBAR PERSETUJUAN ....................................................................... iii
LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................... iv
KATA PENGANTAR ................................................................................. v
DAFTAR ISI................................................................................................. vii
DAFTAR TABEL ........................................................................................ ix
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah.......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian..................................................................................... 4
D. Manfaat Penelitian................................................................................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.................................................................. 6
A. Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP)......................................... 6
B. Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Kontrasepsi.............................. 16
BAB III KERANGKA KONSEP................................................................ 23
A. Kerangka Konsep.................................................................................... 23
B. Variabel dan definisi Operasional........................................................... 24
BAB IV METODE PENELITIAN.............................................................. 26
A. Jenis penelitian........................................................................................ 26
B. Alur Penelitian......................................................................................... 27
C. Tempat dan Waktu Penelitian................................................................. 28
D. Populasi dan Sampel............................................................................... 28
E. Jenis dan Teknik Pengumpulan Data...................................................... 30

PAGE \* MERGEFORMAT vi
F. Pengolahan Data dan Analisis Data........................................................ 32
G. Etika Penelitian ...................................................................................... 33
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN....................................................... 35
A. Hasil penelitian........................................................................................ 35
B. Pembahasan Penelitian............................................................................ 40
C. Kelemahan Penelitian............................................................................. 44
BAB VI SARAN DAN KESIMPULAN...................................................... 45
A. Simpulan .................................................................................................. 45
B. Saran........................................................................................................ 46
DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 47

LAMPIRAN

PAGE \* MERGEFORMAT vi
DAFTAR TABEL

halaman

1. Variabel dan Definisi Operasional................................................................ 24


2. Gambaran faktor umur yang mempengaruhi rendahnya pemakaian MKJP di
Desa Dawan Kaler Kecamatan Dawan Kabupaten Klungkung…………… 37

3. Gambaran faktor pekerjaan yang mempengaruhi rendahnya pemakaian


MKJP di Desa Dawan Kaler Kecamatan Dawan Kabupaten
Klungkung………………………………………………………………… 37

4. Gambaran faktor pendidikan yang mempengaruhi rendahnya pemakaian


MKJP di Desa Dawan Kaler Kecamatan Dawan Kabupaten
Klungkung…………………………………………………………………..38

5. Gambaran faktor pengetahuan yang mempengaruhi rendahnya pemakaian


MKJP di Desa Dawan Kaler Kecamatan Dawan Kabupaten
Klungkung………………………………………………………………..…38

6. Gambaran faktor sikap yang mempengaruhi rendahnya pemakaian MKJP di


Desa Dawan Kaler Kecamatan Dawan Kabupaten Klungkung…………….39

7. Gambaran faktor dukungan suami yang mempengaruhi rendahnya


pemakaian MKJP di Desa Dawan Kaler Kecamatan Dawan Kabupaten
Klungkung………………………………………………………………… 39

PAGE \* MERGEFORMAT vi
DAFTAR GAMBAR

halaman

1. Kerangka Konsep......................................................................................23

2. Alur Penelitian..........................................................................................27

PAGE \* MERGEFORMAT vi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Jadwal Rencana Penelitian

Lampiran 2. Hasil Perhitungan Dengan Menggunakan Microsoft ExcelRencana

Lampiran 3. Anggaran Penelitian

Lampiran 4. Lembar Permohonan Menjadi Responden

Lampiran 5. Lembar Persetujuan Menjadi Responden

Lampiran 6. Kuisioner

PAGE \* MERGEFORMAT vi
BAB I I

PENDAHULUAN I

A. Latar Belakang I

Peningkatan penduduk yang masih tinggi merupakan permasalahan

penting yang dihadapi Indonesia di Bidang Kependudukan. Pemerintah

melaksanakan berbagai tindakan untuk mengendalikan peningkatan jumlah

penduduk salah satunya meningkatkan derajat kesehatan reproduksi untuk semua

sesuai dengan yang tercantum dalam salah satu tujuan SDGs (Sustainable

Development Goals) yaitu mengusahakan kualitas hidup masyarakat di semua

tingkatan umur dan memastikan kehidupan sehat dengan meningkatkan indikator

Contraceptive Prevalance Rate (CPR). Cakupan Modern Contraceptive

Prevalence Rate (MCPR) juga mengalami penurunan. Berdasarkan data SDKI

(Survey Demografi Kesehatan Indonesia) 2017 masih sebesar 57,2% dan pada

tahun 2019 menurun berdasarkan data Susenas (Survei Sosial Ekonomi Nasional)

2019 yaitu sebesat 54,55%, sementara target tahun 2024 adalah 63,4% (Kemenkes

RI, 2020). Pelaksanaan program KB (Keluarga Berencana) adalah contoh

Tindakan atau usaha untuk menjamin CPR (Fikri, 2021) .

Keluarga Berencana Nasional diatur dalam Undang-Undang

Kependudukan dan Pembangunan Keluarga No. 52 Tahun 2009. Undang-undang

tersebut menyatakan bahwa Keluarga Berencana (KB) mengacu pada upaya

pengaturan kelahiran anak, jarak dan usia ideal kelahiran, mengatur kehamilan

dengan mempromosikan, melindungi dan mendukung pelaksanaan hak-hak


reproduksi. dan mengatur dukungan, peraturan serta layanan yang diperlukan

guna mewujudkan keluarga sesuai umur kawin serta bersalin ideal, merencanakan

jarak serta jumlah melahirkan serta pembinaan kesejahteraan (Putri, 2019).

Penerapan program KB yang dilakukan oleh BKKBN sudah menunjukkan

kemajuan. Meskipun belum signifikan namun sudah memperlihatkan hasil yang

mumpuni. Sejumlah nilai yang terdapat di masyarakat sudah mengalami

perubahan. Program KB bermaksud untuk mengendalikan jumlah penduduk di

negara ini yang jumlahnya lumayan besar. Dengan demikian pemerintah berupaya

meminimalkan pertambahan penduduk melalui pelaksanaan KB (Harahap, 2018).

Metode kontrasepsi yang dipilih oleh akseptor KB sangat krusial.

Pemakaian kontrasepsi utamnya guna merencanakan ataupun mengendalikan

kehamilan, sehingga pengguna KB harus memutuskan metode yang ampuh dalam

merencanakan kehamilan yang tidak dikehendaki. Dengan demikian, seseorang

harus memperkirakan untuk memilih metode KB dengan matang saat mengganti

dari satu metode kontrasepsi ke metode yang lain (Amran, Y., dkk, 2019).

Program KB salah satunya yaitu pemakaian kontrasepsi jangka panjang

dan jangka pendek. Kontrasepsi adalah suatu cara pencegahan kehamilan dengan

menggunakan alat atau obat seperti pil, suntik, IUD (alat kontrasepsi dalam

rahim), implan atau susuk. Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) adalah obat

kontrasepsi jangka panjang yang digunakan untuk mencegah kehamilan, menunda

kehamilan, dan mengatasi kemandulan. MKJP juga lebih masuk akal dan

memiliki efek samping yang lebih sedikit. MKJP mencegah hingga 99%

PAGE \* MERGEFORMAT vi
kehamilan. Keluarga berencana lebih efektif dan lebih murah. Produk ASI (ASI)

tidak terpengaruh dan fungsi seksual tidak terpengaruh. kematian ibu saat

melahirkan (BKKBN, 2017).

Berdasarkan World Health Organization (WHO) bahwa secara global penggunaan

metode kontrasepsi hormon, pil dan kondom khususnya didaerah berkembang

masih lebih tinggi dari pemakaian metode AKDR dan Implan. Presentasi

pemakaian metode AKDR 15,7% dan Implan dibawah 10% yaitu 7,3%,

penggunaan metode suntik yakni 35,3%, kontrasepsi pil sebesar 30,5% dan

penggunaan metode KB yang lain yaitu 11,7%. Diprediksi penggunaan IUD di

beberapa negara adalah 13% di negara-negara Eropa , 30% terdapat di Cina, 5 %,


I

di Amerika dan 6,7% di negara – negara berkembang lainnya (Afsari, 2017).

Data hasil Survei Demografi Dan Kesehatan Indonesia tahun 2017 menyatakan

cakupan MKJP nasional adalah 13,40%. di Provinsi Bali sebesar 20,60% (BPS,

2017).

Cakupan MKJP di Kabupaten Klungkung sebesar 65,55 %, di wilayah

UPTD Puskesmas Dawan I sebesar 51, 1% (Dinas Kesehatan, 2021). Capaian

cakupan penggunaan MKJP Pasangan Usia Subur (PUS) di wilayah Dawan Kaler

adalah yang terendah dari seluruh desa di Wilayah UPTD Puskesmas Dawan I

yaitu sebesar 29.70% (Puskesmas Dawan I, 2021). Hasil yang serupa juga

didapatkan sesuai dengan penelitian yang dilaksanakan di Puskesmas Paal V Kota

Jambi tahun 2018 yaitu persentase akseptor non MKJP yaitu 54.70% serta

akseptor MKJP yakni 45.30% (Suryanti, 2019).

PAGE \* MERGEFORMAT vi
Cakupan MKJP yang rendah disebabkan oleh karena hal-hal yang

berpengaruh pada keputusan calon akseptor KB dalam pemilihan metode

kontrasepsi AKDR dan implan diantaranya adalah faktor umur, pada umur lebih

dari 35 tahun lebih berisiko dalam kehamilan dan persalinan dibandingkan dengan

periode reproduksi muda yang kemudian disarankan untuk menggunakan metode

kontrasepsi yang ampuh contohnya yaitu metode AKDR dan Implan. Selain usia

hal yang berpengaruh dalam keputusan akseptor KB yaitu pendidikan. Semakin

baik tingkat pendidikan seseorang maka akan cenderung mendapatkan banyak

pengetahuan serta edukasi. Pendidikan yang tinggi akan memudahkan seseorang

dalam mengolah informasi (Indahwati L dkk, 2017).

Sesuai dengan masalah dan uraian tersebut menyebabkan peneliti berminat

mengadakan penelitian dengan mengangkat masalah “Gambaran Faktor–Faktor I I

Yang Mempengaruhi Rendahnya Pemakaian Alat Kontrasepsi Jangka Panjang


I I I I I I I I

(MKJP) di Desa Dawan Kaler Kabupaten Klungkung Tahun 2023”.

B. Rumusan Masalah I

Menurut uraian masalah yang telah dipaparkan, sehingga bisa ditentukan

masalah yaitu : “Bagaimanakah Gambaran Faktor– Faktor Yang Mempengaruhi


I I I

Rendahnya Pemakaian Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) Di Desa


I I I I I I

Dawan Kaler Kabupaten Klungkung Tahun 2023 ?”


I

C. Tujuan Penelitian I

1. Tujuan umum I

PAGE \* MERGEFORMAT vi
Mengetahui faktor–faktor yang berpengaruh dalam rendahnya cakupan
I I I

penggunaan metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) di Desa Dawan Kaler


I I I I

Kabupaten Klungkung Tahun 2023.


I

2. Tujuan Khusus I

a. Mengidentifikasikan faktor predisposisi (umur, pekerjaan, pendidikan,


I

pengetahuan serta sikap ) yang mempengaruhi pasangan usia subur tidak memakai
I I

alat kontrasepsi jangka panjang di Desa Dawan Kaler Kabupaten Klungkung


I I I I

tahun 2023.

b. Mengidentifikasikan faktor penguat yaitu dukungan suami yang berpengaruh

pada pasangan usia subur tidak memakai alat kontrasepsi jangka panjang di Desa I I I I I

Dawan Kaler Kabupaten Klungkung tahun 2023. I

D. Manfaat Penelitian I

1. Manfaat teoritis I

Hasil penelitian bisa berguna untuk kemajuan ilmu pengetahuan serta

diharapkan bisa digunakan sebagai referensi dalam melaksanakan penelitian

terutama dalam kebidanan. Serta bisa digunakan sebagai acuan untuk

mendeskripsikan faktor penentu dalam pemilihan metode kontrasepsi yang sesuai

untuk pasangan usia subur.


I I I

2. Manfaat praktis I

a. Bagi masyarakat I

PAGE \* MERGEFORMAT vi
Hasil penelitian bermanfaat dalam menyediakan pengetahuan serta

memperkaya informasi terutama untuk pasangan usia subur terkait faktor penentu
I I I

memilih metode kontrasepsi yang sesuai untuk pasangan usia subur


I I I.

b. Bagi lokasi penelitian I

Penelitian mampu dijadikan acuan ataupun referensi untuk PLKB di Desa

Dawan Kaler Kabupaten Klungkung untuk menyediakan pengetahuan bagi

masyarakat terutama pada pasangan usia subur terkait faktor penentu memilih
I I I

memakai metode kontrasepsi yang sesuai untuk pasangan usia subur. I I I

PAGE \* MERGEFORMAT vi
BAB II I

TIJAUAN PUSTAKA I

A. Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) I

1. Pengertian

Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) adaah alat kontrasepsi yang


I I I I I

bertujuan untuk merencanakan jarak lahir melebihi dari tiga tahun ataupun untuk

terminasi kehamilan bagi pasangan yang tidak menginginkan untuk merencanakan

kehamilan kembali. MKJP dapat dipergunakan dalam periode yang lama yaitu

lebih dari dua tahun, efektif dan efisien (Riska Yanti Harahap dkk, 2018).

2. Jenis- jenis MKJP

Alat kontrasepsi yang termasuk dalam MKJP adalah IUD, Alat

Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK) ataupun implan, Kontrasepsi Mantap (MOW I I I

dan MOP) (BKKBN, 2017)


I I

a. Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR)


I I I I I

Merupakan alat kontrasepsi yang ditanam pada rahim perempuan. AKDR I

digolongkan menjadi AKDR tidak mengandung hormon serta AKDR yang

mengandung hormone (synthetic progesterone). AKDR bekerja dengan menekan

kinerja sperma untuk memasuki saluran telur serta menghambat proses

pertemuan sel telur dengan sperma. Metode kontrasepsi tersebut umumnya dibuat

dari plastik dicampur dengan tembaga. AKDR merupakan metode reversible

dengan masa efektifitasnya sampai sepuluh tahun. Masa penggunaan metode

tersebut serta penggantiannya ditentukan sesuai dengan jenis AKDR yang dipakai

(Hidayati, 2017).
1) Macam-macam AKDR yang digunakan diantaranya :

a) AKDR Cooper

Merupakan suatu gugusan terbuat dari plastik yang elastis serta kecil I I I

dengan kawat Copper (tembaga)


I I I di sekelilingnya. AKDR Copper dibagi I

dua,yakni AKDR Cu T -380 A serta Nova T -380. AKDR Cu T -380 A merupakan


I I I I I I -

AKDR yang disediakan oleh Pemerintah (Program) Sementara AKDR Nova T-

380 tidak disediakan oleh Pemerintah (Non-Program) namun jamak digunakan


I I I I

menjadi K B Mandiri . Kinerja dari AKDR jenis ini adalah menekan kinerja
I I

sperma untuk memasuki tuba falopi karena tembaga dalam IUD memicu respon

peradangan steril yang bersifat racun bagi sperma. Penggunaan jangka panjang

bisa sampai 10 tahun dan sangat ampuh dan reversibel . Jenis ini bisa digunakan I

oleh wanita usia subur. Memiliki ekfektivitas dengan rentang 0,6-0,8 kehamilan I I

per 100 perempuan pada satu tahun pertama (satu kegagalan dalam 125-170
I I I I I

I kehamilan) dan kesuburan dari pengguna AKDR jenis ini segera setelah pelepasan

AKDR. (Kemenkes RI, 2020).

Menurut (Yulizawati dkk,, 2019) beberapa keuntungan penggunaan AKDR

jenis ini, yaitu:

(1) Kontrasepsi yang sangat efektif guna menghambat kehamilan yakni kurang

dari 1 kehamilan per 100 wanita yang menggunakan IUD pada tahun pertama.

(2) Efektif pasca pemasangan I

(3) Periode pemakaian lama, studi menyatakan jika IUD Cu T-380 A efektif

sampai 12 tahun, tetapi izin peredararan hingga 10 tahun pemakaian.

(4) Hubungan seksual tidak terpengaruh

PAGE \* MERGEFORMAT vi
(5) Kualitas dan volume ASI tidak mempengaruhi

(6) Bisa dipasang sesaat pasca bersalin ataupun setelah abortus / keguguran

(7) Dapat dipakai hingga menopause (1 tahun ataupun lebih pasca menstruasi

terakhir )I

(8) Fertilitas akan kembali pasca IUD dicabut.

(Yulizawati dkk,, 2019) menyatakan kelemahan pemakaian IUD jenis ini,

yaitu :

(1) Pemasangan dilaksanakan oleh petugas kesehatan yang berkompeten yang

khusus memasangkan ke dalam rahim wanita melalui vagina dan leher rahim.

Pasien sering takut saat pemasangan. .

(2) Tidak dapat melindungi dari Infeksi Menular Seksual (IMS)


I I I I

(3) Kontra Indikasi pada wanita dengan penyakit seksual

(4) IUD harus dilepas oleh petugas kesehatan yang terlatih .


I I I I I

(5) IUD bisa terlepas dari rahim tanpa akseptor mengetahuinya

(6) Pemeriksaan dapat dilakukan sendiri oleh klien dengan menyentuh tempat

benang IUD dengan cara memasukkan jari ke dalam vagina . I I I

b) Alat Kontrasepsi Dalam Rahim Levonorgestrel (AKDR -LNG)


I I I

Merupakan alat terbuat dari plastik dengan bentuk T yang secara


I I

berkelanjutan akan melepas hormon progestin (levonorgestrel) tiap hari . AKDR


I I I

Levonorgestrel tidak disediakan oleh pemerintah ( Non-Program ) namun jamak


I I I I I I I

digunakan untuk KB Mandiri. Prosedur kerja dari AKDR jenis ini adalah
I I I

menghambat sperma membuahi sel telur. Jangka dari pemakaian AKDR ini

adalah ampuh dalam penggunaan selama lima tahun serta reversibel. AKDR ini I I

PAGE \* MERGEFORMAT vi
bisa digunakan oleh wanita usia subur (Kemenkes RI, 2020). Adapun beberapa

keuntungan dari penggunaan AKDR jenis ini, yaitu (BKKBN, 2021):

(1) Sangat efektif Mencegah kehamilan < 1 kehamilan per 100 perempuan yang
I I

memakainya dalam setahun.

(2) Periode Panjang


I

(3) Alat Kontrasepsi Dalam Rahim Levonorgestrel bisa dipakaia selama 7 tahun,

tetapi izin edar bisa untuk 5 tahun pemakaian.

(4) Tidak dipengaruhi hubungan seksual I

(5) Mutu dan jumlah ASI tidak dipengaruhi

(6) Setelah AKDR dilepas kesuburan akan segera kembali

(7) Menekan nyeri menstruasi


I I

(8) Volume darah menstruasi berkurang dampaknya anemia defisiensi besi dapat

dicegah.

(9) Pengganti Tindakan bedah untuk pengobatan pada perdarahan dalam rahim

serta adenomyosis . I

Selain keuntungan dari penggunaan AKDR tersebut, ada beberapa

keterbatasan penggunaan AKDR tersebut, yaitu (Kemenkes RI, 2020):

(1) Pemasangan dan pencabutan oleh provider kesehatan berkompeten secara


I I I

khusus memasangnya pada rahim.

(2) Tidak terjangkau.

2) Manfaat memakai alat kontrasepsi AKDR I

Manfaat memakai alat kontrasepsi AKDR antara lain (BKKBN, 2021):


I

a) Sangat efektif, dapat berkerja pasca pemasangan.

b) Adalah metode yang digunakan dalam periode lama.

PAGE \* MERGEFORMAT vi
c) Efektifitas tinggi sebab tidak perlu untuk diingat.

d) Tidak berpengaruh pada hubungan seksual. I I

e) Nyaman melakukan hubungan seksual karena mencegah kehamilan,

f) Efek samping hormonal pemakaian tidak ada.

g) Tidak memengaruhi mutu serta jumlah ASI.

h) Bisa dipasang pasca melahirkan ataupun pasca abortus.

i) Bisa dipakai hingga menopause (1 tahun pasca menstruasi terakhir),

j) Tidak terdapat ikatan dengan obat-obatan,


I

k) Menghindari kehamilan diluar rahim.

3) Dampak yang umum terjadi pada pemakaian AKDR diantaranya (BKKBN,

2017):

a) Berubahnya periode menstruasi

b) Menstruasi lebih lama serta banyak.


I I

c) Perdarahan antar menstruasi.


I

d) Lebih nyeri saat menstruasi.

e) Merasakan sakit serta kejang dalam 3-5 hari pasca dipasang.


I I

f) Perforasi dinding rahim


I

g) Tidak bisa mecegah infeksi menular seksual.


I

h) Akseptor tidak bisa melepaskan sendiri. I

i) Akseptor harus memeriksakan tempat benang secara teratur.

4) Indikasi penggunaan

AKDR dapat dipergunakan bila calon akseptor memenuhi persyaratan


I

sesuai dengan indikasinya (BKKBN, 2017), sebagai berikut :

a) Bisa digunakan oleh wanita usia subur

PAGE \* MERGEFORMAT vi
b) Wanita yang ingin memakai kontrasepsi dalam periode lama.

c) Dalam masa menyusui. I

d) Gemuk atau kurus.


I I

e) Menderita tumor jinak . I

f) Hipertensi

g) Riwayat stroke
I

h) Tidak berisiko IMS. I

i) Mengalami diabetes.

j) Penderita gangguan hati.

5) Kontra indikasi penggunaan AKDR.

Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) tidak boleh pada wanita dalam kondisi

berikut (Kemenkes RI, 2020):


I

a) Mengandung

b) Menderita IMS

c) Perdarahan vagina tanpa sebab

d) Kelainan pada rahim.

e) Tidak pernah bersalin

f) Ukuran uterus dibawah 5 cm (Pinem, 2009).

6) Pemasangan AKDR bisa dilakukan saat :

a) Setiap iwaktu idalam isiklus ihaid, ihari ipertama isampai ike-7 isiklus ihaid. i

b) Segera isetelah imelahirkan, idalam i48 ijam ipertama iatau isetelah i4 iminggu

ipasca ipersalinan. i

c) Setelah i6 ibulan ibila imenggunakan imetode iamenorea ilaktasi i(MAL). i

PAGE \* MERGEFORMAT vi
d) Setelah imengalami iabortus i(segera iatau idalam iwaktu i7 ihari) ibila itidak

iditemukan igejala iinfeksi. i

e) Selama i1-5 ihari isetelah isenggama iyang itidak idilindungi. i

7) Kelemahan iAKDR.

Adapun ikelemahan idari ipenggunaan iAKDR iadalah i(Kemenkes iRI, i2020):

a) Perlunya ikontrol ikembali iuntuk imemeriksa iposisi ibenang idari iwaktu ike

iwaktu.

b) Waktu ikontrol iyang iharus idiperhatikan iadalah isetiap i1 ibulan ipasca

ipemasangan, i3 ibulan ikemudian, isetiap i6 ibulan iberikutnya, idan iapabila

iterlambat ihaid i1 iminggu.

b. Alat iKontrasepsi iBawah iKulit i(AKBK) i/ iSusuk i/ iImplant i.

Alat iKontrasepsi iBawah iKulit i(AKBK) iatau iimplant iatau ilebih isering

idikenal isusuk iKB iadalah ialat ikontrasepsi iyang ipemakaiannya idengan icara

imemasukkan isebuah itabung ikecil idi ibawah ikulit ipada ibagian itangan iyang

idilakukan ioleh itenaga ikesehatan. iTabung itersebut iberisi ihormon iyang iakan

iterlepas isendiri isedikit idemi isedikit, isehingga idapat imencegah ikehamilan

i(BKKBN, i2021). i

1) Jenis- iJenis iAKBK iatau iimplant, iyaitu i.

a) Norplant, iterdiri idari ienam ibatang isilastik iyang ilembut idan iberongga

idengan ipanjang i3,4 icm idengan idiameter i2,4 imm idan iberisi i36 img

ilevonogestrel idengan ilama ikerja ilima itahun. i

b) Jadena idan iImdoplant, iterdiri idari idua ibatang isilastik iyang ilembut idan

iberongga idengan ipanjang i4,3 icm idengan idiameter i2,5 imm idan iberisi i75 img

ilevonogestrel idengan ilama ikerja itiga itahun. i

PAGE \* MERGEFORMAT vi
c) Implanon, iterdiri idari isatu ibatang isilastik iyang ilembut idan iberongga idengan

ipanjang ikira-kira i4,0 icm idengan idiameter i2 imm idan iberisi i68 img i3-keto-

idesogestrel idengan ilama ikerja itiga itahun. i

2) Cara ikerja idari iimplant.

Impant ibekerja idengan icara idisusupkannya isebuah ikapsul isilastik

iimplant idibawah ikulit, imaka isetiap ihari iakan idilepaskan isejumlah

ilevonorgestrel ike idalam idarah imelalui iproses idifusi idari ikapsul-kapsul iyang

iterbuat idari ibahan isilastik itersebut. iImplant itersebut imembuat ilendir iserviks

imengental isehingga imenghambat ipergerakan ispermatozoa, imencegah iovulasi,

imenghambat iperkembangan isiklus idari iendometrium. iImplant imemliki

iefektifitas isangat itinggi i(0,2-1 ikehamilan iper i100 iwanita), ikegagalan iteoritis

i0,2 i% idan idalam ipraktek i1-3%. i

3) Kelebihan ipenggunaan iimplant, iadalah:

a) Daya iguna itinggi

b) Cepat ibekerja i24 ijam isetelah ipemasangan.

c) Memberikan iperlindungan ijangka ipanjang i(bisa isampai i5 itahun iuntuk

ijenis inorplant).

d) Pengembalian itingkat ikesuburan iyang icepat isetelah idilakukan ipencabutan,.

e) Bebas idari ipengaruh iestrogen.

f) Tidak imengganggu iproses isenggama.

g) Tidak imemengaruhi iproduksi iASI.

h) Akseptor ihanya iperlu ikembali ike itempat ipelayanan iKB ibila iada ikeluhan,.

i) Dapat idicabut isetiap isaat isesuai ikebutuhan.

j) Mengurangi inyeri idan ijumlah idarah ihaid.

PAGE \* MERGEFORMAT vi
k) Melindungi iterjadinya ikanker iendometrium.

l) Melindungi idiri idari ibeberapa ipenyebab ipenyakit iradang ipanggul.

4) Kerugian idari ipenggunaan iimplant iadalah i(Kemenkes iRI, i2020): i i

a) Keluhan inyeri ikepala.

b) Peningkatan iatau ipenurunan iberat ibadan.

c) Nyeri ipayudara.

d) Perasaan imual, ipusing iatau isakit ikepala.

e) Perubahan iperasaan iatau ikegelisahan.

f) Membutuhkan itindak ipembedahan iminor iuntuk iinsersi idan ipencabutan.

g) Tidak imemberikan iefek iprotektif iterhadap iIMS itermasuk iAIDS.

h) Akseptor itidak idapat imenghentikan iatau imancabut isendiri ipemakaian

iimplant.

i) Efektivitas imenurun iapabila imenggunakan iobat-obat iTBC iatau iepilepsi. i

5) Indikasi ipenggunaan iImplant i

Implant idapat idigunakan ioleh iwanita, isebagai iberikut i: i

a) Usia iproduktif.

b) Telah imemiliki ianak iataupun ibelum.

c) Menghendaki ikontrasepsi iyang imemiliki iefektifitas itinggi.

d) Menghendaki ipencegahan ikehamilan ijangka ipanjang.

e) Sedang imenyusui idan imembutuhkan ikontrasepsi.

f) Pasca ipersalinan idan itidak imenyusui.

g) Pasca ikeguguran.

h) Tidak imenginginkan ianak ilagi itetapi imenolak isterilisasi.

i) Memiliki iriwayat ikehamilan iektopik.

PAGE \* MERGEFORMAT vi
j) Tekanan idarah i< i180/110 immHg.

k) Tidak iboleh imenggunakan ikontrasepsi ihormonal iyang imengandung

iestrogen.

l) Sering ilupa iminum ipil.

6) Kontra iIndikasi ipenggunaan iImplant i

Implant itidak iboleh idigunakan ipada iwanita, isebagai iberikut i(BKKBN, i2017):

a) Wanita iyang isedang ihamil iatau ididuga ihamil.

b) Perdarahan ipervaginam iyang ibelum ijelas ipenyebabnya.

c) Benjolan iatau ikanker ipayudara iatau iriwayat ikanker ipayudara.

d) Tidak idapat imenerima iperubahan ipola ihaid iyang iterjadi.

e) Mioma iuterus.

f) Gangguan itoleransi iglukosa

7) Waktu iinsersi i/ ipemasangan iimplant i

Pemasangan i/ iinsersi iimpant idapat idilakukan ipada isaat, isebagai iberikut


i(BKKBN, i2021) i: i

a) Yang iterbaik ipada isaat isiklus ihaid ihari ike-2 isampai ihari ike-7. iTidak

idiperlukan ikontrasepsi itambahan. i

b) Setiap isaat i(diluar isiklus ihaid) iasal idapat idipastikan ibahwa iibu itidak ihamil.

c) Paska ipersalinan iantara i6 iminggu isampai i6 ibulan, isedang imenyusui, iinsersi

idapat idilakukan isetiap isaat. iBila imenyusui ipenuh itidak iperlu ipenggunaan

ikontrasepsi ilain. i

d) Apabila isetelah i6 iminggu ipersalinan ikemudian iterjadi ihaid ikembali, iinsersi

idapat idilakukan isetiap isaat itetapi ijangan imelakukan isenggama iselama i7 ihari

iatau idapat imenggunakan ikontrasepsi ilain iselama i7 ihari isaja. i

PAGE \* MERGEFORMAT vi
e) Apabila imenggunakan ikontrasepsi ihormonal idan iingin imengganti idengan

iimplant, iinsersi idapat idilakukan isetiap isaat itetapi idiyakini itidak ihamil.

c. Kontrasepsi iMantap

Kontrasepsi imantap iadalah isatu imetode ikontrasepsi iyang idilakukan

idengan icara imengikat iatau imemotong isaluran itelur i(pada iperempuan) iatau

isaluran isperma i(pada ilelaki) i(Kemenkes iRI, i2020).

1) Jenis- iJenis ikontrasepsi iMantap

Kontrasepsi imantap i(Kontap) idikenal iada idua imacam, iyaitu iKontap iPria

iatau iMOP iatau iVasektomi idan iKontap iWanita iatau iMOW iatau iTubektomi

a) Medis iOperatif iPria i(MOP)

Medis iOperatif iPria i(MOP) iatau ibiasa idisebut ivasektomi iadalah

ipemotongan ivas ideferens iyang imerupakan isaluran iyang imengangkut isperma

idari iepididimis idi idalam itestis ike ivesikula iseminalis. iVasektomi iadalah ibentuk

ikontrasepsi ipermanen iyang ipopuler iunuk ibanyak ipasangan idan isangat iefektif.

iAngka ikegagalan iberlangsungnya iadalah i1 idalam i1000.

b) Medis iOperatif iWanita i(MOW) i

Medis iOperatif iWanita i(MOW) iatau itubektomi imerupakan imetode iyang

idilakukan idengancara ieksisi iatau imenghambat ituba ifalopii imembawa iovum

idari iovarium ike iuterus. iTindakan iini imencegah iovum idibuahi ioleh isperma idi

ituba ifalopii. iMedis iOperatif iWanita iadalah ibentuk ikontrasepsi iyang isangat

iefektif idengan iangka ikegagalan i1-5 iper i1000 ikasus iyang iberarti iefektivitasnya

i99,4-99,8% iper i100 iwanita iper itahun.

B. Faktor iYang iMempengaruhi iPemilihan iKontrasepsi.

PAGE \* MERGEFORMAT vi
Berdasarkan iteori idasar idari iLawrence iGreen imenjelaskan ibahwa

iperilaku ikesehatan iseseorang idipengaruhi ioleh itiga ifaktor iyakni i: ifaktor

ipredisposisi i(umur, ipekerjaan, ipendidikan, ipengetahuan idan isikap), ifaktor

ipemungkin i(jarak ike ifasilitas ikesehatan), ifaktor ipenguat i(dukungan ikeluarga

idan itokoh imasyarakat) i(Muharroroh, i2020).

1. Faktor iPredisposisi

a. Umur iIbu.

Umur iadalah ilama iwaktu ihidup iseseorang i(KBBI, i2022). iUmur

imerupakan ifaktor iintrinsik iseseorang idalam ipengambilan ikeputusan iuntuk

imenentukan ialat ikontrasepsi iyang iakan idigunakan. iUsia i20-35 imerupakan iusia

iyang itidak iberisiko ikarena imasa iini imerupakan imasa idimana iorgan, ifungsi

ireproduksi idan isistem ihormonal iseorang iwanita iuntuk imempunyai ianak

i(Notobroto, i2016). iSemakin idewasa iusia iseseorang imaka ipemilihan ialat

ikontrasepsi ike iarah ialat iyang imempunyai iefektivitas itinggi iyakni imetode

ikontrasepsi ijangka ipanjang i(BKKBN, i2021). i iKlasifikasi iumur isesuai idengan


i(Suwaryo idkk, i2017) iadalah, isebagai iberikut i:

1). i18 i– i25 itahun i

2) i.26 i– i35 itahun i

3). i i36 i– i45 itahun i

4). i i46 i– i55 i- itahun i

b. Pekerjaan

Pekerjaan imerupakan isuatu ikegiatan iyang iwajib idilakukan ioleh isetiap

iorang iuntuk imemenuhi iberbagai ikebutuhan ihidupnya i(KBBI, i2022). iDengan

iadanya ipekerjaan iseseorang imemerlukan ibanyak iwaktu iuntuk imenyelesaikan

ipekerjaan iyang idianggap ipenting. iPerhatian imasyarakat iyang isibuk iakan

PAGE \* MERGEFORMAT vi
imemiliki iwaktu iyang isedikit iuntuk imemperoleh iinformasi, isehingga itingkat

ipengetahuan iyang imereka imiliki ijadi iberkurang i(Notoatmodjo, i2018).

iKlasifikasi ipekerjaan idalam ipenelitian iini isesuai idengan ipenelitian idari i(Laila

iJamilatus iHanifah, i2018) adalah isebagai iberikut i:

1). iTidak ibekerja.

2). iSwasta

3). iWiraswasta.

4). iPNS

c. Pendidikan iIbu

Pendidikan iadalah iproses ipengubahan isikap idan itata ilaku iseseorang

idalam iusaha imendewasakan imanusia imelalui iupaya ipengajaran idan ipelatihan

i(KBBI, i2022). i iPendidikan imerupakan isarana iutama idan isuksesnya itujuan

ipelaksanaan ikeluarga iberencana. iPendidikan idiperlukan iuntuk imendapatkan

iinformasi imisalnya ihal-hal iyang imenunjang ikesehatan, isehingga idapat

imeningkatkan ikesehatan idan ikualitas ihidup, iwanita iberpendidikan itinggi

iberkeinginan imemiliki isedikit ianak idibandingkan idengan iyang iberpendidikan

irendah i(Catharina, i2021). iTingkat ipendidikan isangat imempengaruhi ibagaimana

iseseorang iuntuk ibertindak idan imencari ipenyebab iserta isolusi idalam ihidupnya.

iOleh ikarena iitu iorang iyang iberpendidikan iakan ilebih imudah imenerima

igagasan ibaru. iDemikian ipula ihalnya idengan imenentukan ipola iperencanaan

ikeluarga idan ipola idasar ipenggunaan ikontrasepsi iserta ipeningkatan

ikesejahteraan ikeluarga i(BKKBN, i2017). iKlasifikasi itingkat ipendidikan idalam

ipenelitian iini isesuai idengan ipenelitian i(Elda iDwi iOspah iSihite idkk, i2019)

iadalah, isebagai iberikut:

PAGE \* MERGEFORMAT vi
1) SD

2) SMP

3) SMA

4) Perguruan iTinggi.

d. Pengetahuan i.

Pengetahuan iadalah isuatu ihal iyang idiketahui ioleh iseseorang iyang

iberkaitan idengan isehat, isakit iataupun ikesehatan. iSetiap iorang imemiliki

ipengetahuan iyang iberbeda-beda itergantung ipenginderaan imasing-masing

iindividu iterhadap isuatu ihal i(Notoatmodjo, i2018). iPengetahuan iadalah idomain

iyang ipenting iuntuk imembentuk iperilaku iseseorang. iPengetahuan idapat

imembentuk ikeyakinan itertentu ihingga iseseorang iberprilaku isesuai idengan

ikeyakinannya itermasuk idalam imenentukan ikontrasepsi iyang iakan idigunakan

i(Rishel, i2021). iMenurut iArikunto i(2006) idalam ipenelitian i(Elda iDwi iOspah

iSihite idkk, i2019) iterdapat i3 ikategori itingkat ipengetahuan iyang ididasarkan

ipada inilai ipresentase isebagai iberikut i: i

1) iTingkat iPengetahuan ikategori iBaik i ijika inilainya i≥ i75%.

i2) iTingkat ipengetahuan ikategori iCukup ijika inilainya i56 i– i74% i

3) iTingkat ipengetahuan ikategori iKurang ijika inilainya i< i55%

e. Sikap.

Pengertian isikap iadalah ikecenderungan ibertindak iterhadap iobyek

idilingkungan itertentu isebagai isuatu ipenghayatan iyang iditentukan

ipengalamannya iterhadap iobyek itersebut i(Notoatmodjo, i2018).

Sikap imemiliki itiga ikomponen iyaitu ikognitif, iaffektif idan ipsikomotor.

iSikap iberfungsi isebagai ifungsi iinstrument, ipertahanan iego, inilai ieksplorasi,

PAGE \* MERGEFORMAT vi
ipengetahuan idan ifungsi ipenyesuaian isosial. iTingkatan isikap iterdiri idari iempat

itingkatan, iyaitu i: itingkat i imenerima, itingkat imerespon, itingkat imenghargai idan

itingkat ibertanggung ijawab.

Sikap imemiliki iciri-ciri iseperti itidak idibawa isejak ilahir, idapat iberubah-

ubah, itidak iberdiri isendiri. iObyek isikap ibisa isatu iobyek iatau ikumpulan/ ibanyak

iobyek imempunyai isegi imotivasi idan isegi-segi iperasaan. iPembentukan idan

ipengubahan isikap idipengaruhi ioleh ifaktor ipengalaman ipribadi, ipengaruh iorang

iyang idianggap ipenting, ikebudayaan, imedia imasa, ilembaga ipendidikan idan

ikeagamaan idan ifaktor iemosional i(Nurul, i2021). iKlasifikasi isikap isesuai

idengan Saifuddin Azwar yang dijelaskan dalam penelitian (Ismi Dzalva Alfiah,

2017) adalah sikap positif dan sikap negatif.

2. Faktor ipemungkin

Faktor ipemungkin iadalah ijarak ike ifasilitas iKesehatan. iJarak imerupakan

isebuah ipengukuran iyang imenunjukan ikejauhan isuatu ibenda iatau isubjek iyang

itelah iberubah iposisi idalam imelewati isuatu ilintasan itertentu idalam isatuan

inumerik. iJarak idapat iberupa ipanjang ifisik ilintasan iyang iharus idi itempuh idari

idua ibuah ititik iposisi iberdasarkan ikriteria iyang itelah iditentukan. iSyarat

ipelayanan ikesehatan iyang ibaik iadalah imudah idicapai i(accesible) ioleh

imasyarakat. iUntuk idapat imewujudkan ipelayanan ikesehatan iyang ibaik, imaka

ipengaturan idistribusi isarana ikesehatan imenjadi isangatlah ipenting. iSebab

ipelayanan ikesehatan iyang iterlalu iterkonsentrasi idi idaerah iperkotaan, idan itidak

iditemukan idi idaerah ipedesaan ibukanlah ipelayanan ikesehatan iyang ibaik i(Jafar,

i2021).

PAGE \* MERGEFORMAT vi
3. Faktor iPenguat.

Faktor ipenguat iterdiri idari idukunga ikeluarga idan idukungan itokoh

imasyarakat.

a. Dukungan iKeluarga

Dukungan ikeluarga imerupakan iupaya iyang idiberikan ikeluarga ikepada

ianggota ikeluarganya ibaik iitu imoril imaupun imaterial iuntuk imemotivasi ianggota

ikeluarganya idalam imelaksanakan isuatu ikegiatan i(Notoatmodjo, i2018).

iDukungan isosial imengacu ikepada isuatu idukungan iyang idipandang ioleh

ianggota isebagai isuatu iyang idapat ibermanfaat. iKeluarga iadalah idua iorang iatau

ilebih iyang idisatukan ioleh iikatan ikebersamaan idan iikatan iemosional idan iyang

imengidentifikasi isebagai ibagian idari ikeluarga. idukungan ikeluarga imerupakan

isalah isatu ifaktor iyang isangat iberpengaruh iterhadap iperilaku ipositif. iPeran

idukungan ikeluarga isendiri iterbagi imenjadi iperan iformal iyaitu iperan iyang

itampak ijelas, ibersifat ieksplisit imisalnya iperan isuami idan iperan iinformasi

iseperti ibantuan ilangsung idari ikelurga. iDukungan ikeluarga imengacu ipada

idukungan isosial iyang idipandang ioleh ianggota ikeluarga. iDukungan ikeluarga

i(suami/ iistri) imemandang ibahwa iorang iyang ibersifat imendukung iselalu isiap

imemberikan ipertolongan idan ibantuan ijika idiperlukan. iBaik ikeluarga iinti

imaupun ikeluarga ibesar iberfungsi isebagai isystem ipendukung ibagi ianggota i-

ianggotanya i(Fikri, i2021).

Dukungan isuami idiartikan isebagai isikap iatau itindakan isuami iterhadap

ialat iatau imetode ikontrasepsi iyang idigunakan ioleh iistrinya. iTermasuk isaran

isuami imengenai ialat iatau imetode ikontrasepsi iyang iakan idigunakan ioleh

PAGE \* MERGEFORMAT vi
iistrinya. iDukungan isuami iada idua iyaitu imendukung idan itidak imendukung

i(Ismi iDzalva iAlfiah, i2017).

b. Dukungan iTokoh iMasyarakat

Dukungan itokoh imasyarakat imerupakan iupaya iyang idiberikan itokoh

imasyarakat ikepada ianggota imasyarakatnya i ibaik iitu imoril imaupun imaterial

iuntuk imemotivasi ianggota imasyarakatnya i idalam imelaksanakan isuatu ikegiatan

i(Notoatmodjo, i2018). iTokoh imasyarakat iatau ifigur ipublik iadalah iorang-orang

iyang imemiliki ipengaruh idi imasyarakat, ibaik itokoh imasyarakat iyang idipilih

isecara iformal i(seperti ilurah, iwali ikota idll.) imaupun iyang ididapatkan isecara

iinformal i(seperti ikiai, idukun, iseniman, iguru) i(Kusnadi, i2017). i iSeorang itokoh

imasyarakat iadalah iseseorang iyang imemiliki iposisi idalam ilingkungan itertentu

idan imemiliki ipengaruh ibesar. iMereka iumumnya idianggap ipenting ioleh

imasyarakat idan idekat idengan ikepentingan iumum i(Ferrari, i2016).

PAGE \* MERGEFORMAT vi
BAB iIII

KERANGKA iKONSEP

A. Kerangka iKonsep

Kerangka ikonsep idalam ipenelitian iini iadalah isuatu ihubungan iataupun

ikaitan iyang iterjadi iantara ikonsep iyang isatu idengan ikonsep ilainnya iyang

iberasal idari imasalah iyang iakan iditeliti.

faktor ipredisposisi
Umur, ipendidikan,
ipengetahuan i, isikap, idan

ipekerjaan
faktor ipemungkin
Perilaku ipemilihan inon
Jarak ike ifasilitas
iMKJP
kesehatan

faktor ipenguat i
- dukungan isuami

- dukungan itokoh

imasyarakat

Keterangan i: i

: iVariabel iyang iditeliti


I : iVariabel iyang itidak iditeliti

: iHubungan isebab iakibat

Gambar 1. iKerangka iKonsep


B. Variabel idan iDefinisi iOperasional iVariabel

Variabel ipenelitian imerupakan isuatu iobjek, isifat, iatribut, inilai idari iorang

iatau ikegiatan iyang imempunyai ibermacam-macam ivariasi iantara isatu idengan

ilainnya iyang iditetapkan ioleh ipeneliti idengan itujuan iuntuk idipelajari idan iditarik

ikesimpulannya. iVariabel idalam ipenelitian iini iadalah ifaktor-faktor iyang

imempengaruhi irendahnya ipemakaian imetode ikontrasepsi ijangka ipanjang

i(MKJP). iDefinisi ioperasional ivariabel iadalah ivariabel ipenelitian idimaksudkan

iuntuk imemahami iarti isetiap ivariabel ipenelitian isebelum idilakukan ianalisis. i

Tabel 1.
Variabel idan iDefinisi iOperasional

Variabel Definisi iVariabel iOperasional Cara Skala


iPengukuran iUkur
1 2 3 4
Umur Lama iwaktu ihidup idalam itahun, Wawancara ratio
kategori umur yaitu : dengan
a. 18 i– i25 itahun i bantuan
b. 26 i– i35 itahun i kuesioner
c. 36 i– i45 itahun i (daftar
d. i46 i– i55 i- itahun pertanyaan)
dalam
lampiran 5.
Pekerjaan Kegiatan iyang idilakukan ioleh Wawancara nominal
iresponden i idan imendapat dengan
iimbalan iuang, kategori pekerjaan bantuan
yaitu : kuesioner
a. Tidak ibekerja. (daftar
b. Swasta pertanyaan)
c. Wiraswasta. dalam
d. PNS lampiran 5.
Pendidikan Sekolah iformal iyang isudah Wawancara ordinal.
idiselesaikan ioleh ireponden, dengan
kategori Pendidikan yaitu : bantuan
a. SD kuesioner
b. SMP (daftar
c. SMA pertanyaan)
d. Perguruan iTinggi dalam
lampiran 5.

PAGE \* MERGEFORMAT vi
1 2 3 4
Pengetahuan Kemampuan iresponden Wawancara ordinal
imenjawab isoal itentang iMKJP. dengan
iTerdapat itiga ikategori i, iyaitu i: i bantuan
- Intra iUteri iDevice i(IUD) kuesioner
- Implant (daftar
- Kontrasepsi iMantap pertanyaan)
Kategori tingkat pengetahuan dalam
yaitu : lampiran 5.
a. Kategori iBaik i ijika inilainya i≥
i75%.
b. Kategori iCukup ijika inilainya
i56 i– i74% i
c. Kategori iKurang ijika inilainya
i< i55%
Sikap Kecenderungan iresponden i Wawancara ordinal
ibertindak itentang iMKJP i, dengan
ikategori isikap ipositif idan isikap bantuan
inegatif kuesioner
(daftar
pertanyaan)
dalam
lampiran 5.
Dukungan Upaya iyang idiberikan isuami Wawancara ordinal
isuami i i ikepada iresponden iuntuk dengan
imemotivasi imemakai iMKJP bantuan
idengan ikategori imendukung idan kuesioner
itidak imendukung (daftar
pertanyaan)
dalam
lampiran 5.

PAGE \* MERGEFORMAT vi
BAB i iIV

METODE iPENELITIAN

A. Jenis iPenelitian i

Jenis ipenelitian iini iadalah ideskriptif idengan ipendekatan ikuantitatif.

iPenelitian ikuantitatif imerupakan imetode-metode iuntuk imenguji iteori-teori

itertentu idengan icara imeneliti ihubungan iantar ivariabel. iVariabel-variabel iini

idiukur ibiasanya idengan iinstrumen-instrumen ipenelitian isehingga idata iyang

iterdiri idari iangka-angka idapat idianalisis iberdasarkan iprosedur-prosedur

istatistik. iLaporan iakhir iuntuk ipenelitian iini ipada iumumnya imemiliki istruktur

iyang iketat idan ikonsisten imulai idari ipendahuluan, itinjauan ipustaka, ilandasan

iteori, imetode ipenelitian, ihasil ipenelitian, idan ipembahasan i i(John iW.

iCreswell, i2017). i

Penelitian ideskriptif ikuantitatif iadalah imetode ipenelitian iyang ibertujuan

iuntuk imenggambarkan ifenomena i– ifenomena iyang iada, iyang iberlangsung isaat

iini iatau isaat iyang ilampau i(Sugiyono, i2017). iPada ipenelitian iini idilakukan

idengan imencari igambaran ifaktor-faktor iyang imempengaruhi irendahnya

ipemakaian imetode ikontrasepsi ijangka ipanjang i(MKJP). i


B. Alur iPenelitian

Merumuskan iMasalah
Bagaimanakah igambaran iFaktor i– ifaktor iYang iMempengaruhi
iRendahnya iPemakaian iMetode iKontrasepsi iJangka iPanjang i(MKJP)?
?

Studi iPendahuluan
Dilakukan idi iDesa iDawan iKaler

Populasiii
Seluruh iAkseptor iKB iAktif i iNon iMKJP idi iDesa iDawan iKaler

Sampling i
Tekhnik isampel idengan isimple irandom isampling

Sampel i
Akseptor iKB iAktif iNon iMKJP i isesuai idengan ikriteria iinklusi

Pengumpulan idan iPengambilan iData

Analisis iData

Penyajian idata

Gambar 2. iAlur iPenelitian


C. Tempat idan iWaktu iPenelitian

Penelitian iini idilaksanakan idi iDesa iDawan iKaler. iAda ibeberapa ialasan

iyang idipertimbangkan ioleh i ipeneliti idalam imemilih ilokasi ipenelitian iini

iadalah, isebagai iberikut i:

1. Sebelumnya ipelum ipernah idilakukan ipenelitian iserupa. i

2. Hasil isurvey iawal iyang idilakukan ioleh ipeneliti imemberikan igambaran

ibahwa icakupan ipeserta iMKJP iyang imasih irendah idibandingkan icakupan idari

idesa ilainnya idi iwilayah iUPTD iPuskesmas iDawan iI.

Waktu iPenelitian iadalah idimulai ipada iBulan iMaret is/d i iMei i2023.

D. Populasi idan iSampel

1. Populasi i

Populasi iadalah igeneralisasi iyang iterdiri iatas iobjek iatau isubjek iyang

imempunyai ikualitas idan ikarakteristik itertentu iyang iditetapkan ioleh ipeneliti

iuntuk idipelajari idan ikemudian iditarik ikesimpulannya i(Sugiyono, i2017).

iPopulasi ipada ipenelitian iini iadalah iseluruh iakseptor iKB iAktif iNon iMKJP idi

iDesa iDawan i iKaler idengan ijumlah i331 iakseptor i

2. Sampel i

Sampel imerupakan isebagian idari ipopulasi idimana ipenelitian idilakukan.

iSampel ipada ipenelitian iini iadalah isejumlah iakseptor iKB iAktif iNon iMKJP idi

iwilayah iDesa iDawan iKaler i iyang imemenuhi i ikriteria iinklusi. iAdapun ikriteria

ipemilihan isampel ipenelitian iini iadalah:

a. Kriteria iInklusi

1) Akseptor iKB iAktif inon iMKJP i iyang ibersedia imenjadi iresponden.

PAGE \* MERGEFORMAT vi
b. Kriteria iEkslusi

1) Akseptor iKB iAktif i iMKJP i idi iDesa iDawan iKaler.

2) Akseptor iKB iAktif iNon iMKJP idi iLuar iwilayah iDesa iDawan iKaler.

3. Jumlah idan iBesar iSampel.

Sampel iadalah ibagian idari ijumlah idan ikarakteristik iyang idimiliki ioleh

ipopulasi itersebut ibila ipopulasi ibesar, idan ipeneliti itidak imungkin imempelajari

isemua iyang iada ipada ipopulasi, imisalnya ikarena iketerbatasan idana, itenaga idan

iwaktu, imaka ipeneliti idapat imenggunakan isampel iyang idiambil idari ipopulasi

itersebut. iAdapun ipenelitian iini imenggunakan irumus iSlovin ikarena idalam

ipenarikan isampel, ibesar ipopulasi isudah idiketahui idengan ipasti idan ijumlahnya

iharus irepresentative iagar ihasil ipenelitian idapat idigeneralisasikan i(Sugiyono,

i2017).

Cara imenghitung ijumlah isampel iadalah idengan imenggunakan irumus

iSlovin i i(Siregar, i2016), i i isebagai iberikut i:

i i i iN
n i= i i i____________
1 i+ iNe2

Ket i: i n i= iJumlah iSampel

N i= iJumlah ipopulasi

e i= iPerkiraan itingkat ikesalahan

Pada ipenelitian iini itingkat ikesalahannya iadalah i10% i(0,10)

Jadi ijumlah isampel ipada ipenelitian iini iadalah i77 iakseptor idengan iperhitungan
i i i i331
isebagai iberikut i:
n i= i i i____________
1 i+ i331.0,102
n i= i77

PAGE \* MERGEFORMAT vi
4. Tehnik iPengambilan iSampel

Tehnik ipengambilan isampelnya iadalah idengan imetode isimple irandom

isampling iyaitu itehnik ipengambilan isampel iyang imemberikan ikesempatan iyang

isama ikepada isetiap ianggota iyang iada idalam isuatu ipopulasi iuntuk idijadikan

isampel i(Siregar, i2016). iPengambilan isampel idalam ipenelitian iini iakan idipecah

isesuai ijumlah iDusun idi iDesa iDawan iKaler. iPengambilan isampel idisetiap

idusun idilakukan isecara iacak isesuai idengan ijumlah isampel iyang itelah

iditetapkan i

E. Jenis idan iTeknik iPengumpulan iData

1. Jenis iData iyang iDikumpulkan

Pada ipenelitian iini ijenis idata iyang idigunakan iadalah idata iprimer, iyang

imana idata iprimer iadalah idata iyang idikumpulkan idan idiolah isendiri ioleh

ipeneliti ilangsung idari isubjek iatau iobjek ipenelitian. iObjek ipenelitian iini iadalah

iakseptor iKB iaktif i inon iMKJP idi iDesa iDawan iKaler. i

2. Tehnik iPengumpulan iData

Tahap- itahap iyang idilakukan idalam ipengumpulan idata iyaitu:

a. Mengajukan isurat ipermohonan iijin ipenelitian idi iKampus iPoltekkes iDenpasar

iJurusan iKebidanan iyang iditujukan ikepada iDinas iPenanaman iModal iSatu

iPintu iKabupaten iKlungkung.

b. Mengurus isurat iizin ipenelitian idan imengajukan iethical iclearance ikepada

ikomisi ietik iPoliteknik iKesehatan iKemenkes iDenpasar.

c. Mengajukan ipermohonan iijin iDinas iPenanaman iModal idan iPelayanan

iTerpadu isatu ipintu i(DPMPTSP) ikabupaten iKlungkung idengan imenyerahkan

isurat ipermohonan idari iPoltekkes iKemenkes iDenpasar.

PAGE \* MERGEFORMAT vi
d. Peneliti imenyerahkan isurat isurat ipermohonan iizin iDPMPTSP iKabupaten

iKlungkung ike iDesa iDawan iKaler idengan imenjelaskan imaksud idan itujuan

ipeneliti i iyaitu iuntuk imengadakan ipenelitian ipada iakseptor iKB iAktif inon

iMKJP idi iDesa iDawan iKaler.

e. Menetapkan isampel iAkseptor iKB iAktif iNon iMKJP idi iDesa iDawan iKaler.

f. Menjelaskan itujuan idan imanfaat ipenelitian idan imeminta ipersetujuan

imenggunakan ilembar ipersetujuan iinformed iconsent ipada isaat ipengumpulan

idata

g. Peneliti imelakukan iwawancara iterhadap i77 iresponden

h. Peneliti imendapatkan isurat isudah imelaksanakan ipenelitian idari iDesa iDawan

iKaler.

3. Instrumen iPengumpulan iData

Instrumen ipengumpulan idata iadalah ialat ibantu iyang idipilih idan

idigunakan ioleh ipeneliti idalam ikegiatan ipengumpulan idata. iPeneliti

imenggunakan i ikuesioner. iPengumpulan idata ipada ipenelitian iini iadalah idengan

imenggunakan iangket iatau ikuesioner. iAngket iatau ikuesioner iadalah imetode

ipengumpulan idata iyang idilakukan idengan icara iresponden imemberi ijawaban i

iterhadap iseperangkat ipernyataan iatau ipertanyaan itertulis. iKuesioner iyang

idigunakan ipada ipenelitian iini imerupakan ihasil imodifikasi idari ibeberapa

ipeneliti iyaitu i: iPenelitian idari i(Fikri, i2021), i(Fitriyah, i2017), iterlampir.

F. Pengolahan idan iAnalisis iData

1. Pengolahan iData i

Dalam ipenelitian iini ipengolahan idata idilakukan idalam ibeberapa imetode,

iyaitu:

PAGE \* MERGEFORMAT vi
a. Editing i(Penyuntingan iData) i

Kuesioner iyang itelah idiperoleh iatau idikumpulkan idisunting i(edit)

iterlebih idahulu, ikemudian idimasukkan ike idalam itabel idata. i

b. Coding i

Setelah isemua ikuesioner idisunting, iselanjutnya idilakukan ipengkodean

iatau icoding, iyakni imengubah idata iberbentuk ikalimat iatau ihuruf imenjadi idata

iangka iatau ibilangan. Koding dalam penelitian ini, adalah:

1). Umur :

1 = 18 - 25 tahun

2 = 26 - 35 tahun

3 = 36 – 45 tahun

4 = 46 - 55 tahun

2). Pekerjaan :

1 = Tidak Bekerja

2 = Swasta

3 = Wiraswasta

4 = PNS

3). Pendidikan

1 = SD

2 = SMP

3 = SMA

4 = Perguruan tinggi

4) . Pengetahuan :

1 = Kurang

PAGE \* MERGEFORMAT vi
2 = Cukup

3 = Baik

5). Sikap

1 = Negatif (< median)

2 = Positif (≥ median)

6). Dukungan Suami

1 = Tidak Mendukung (< median)

2 = Mendukung (≥ median)

c. Data iEntry i

Entry idata iyakni ijawaban-jawaban imasing-masing iresponden idalam

ibentuk ikode i(angka) idimasukkan ike idalam iprogram iatau isoftwere ikomputer.

d. Tabulasi i

Tabulasi idata idilakukan idengan imembuat itabel-tabel idata isesuai idengan

itujuan ipenelitian iatau iyang idiinginkan ioleh ipeneliti. i

2. Analisis iData i

iPenelitian iini imenggunakan ianalisis iunivariat, iyaitu ijenis ianalisis iyang

imelibatkan isatu ivariable. iAnalisis iini imenjabarkan ivariabel-variabel iyang

iditeliti idengan idistribusi ifrekuensi idalam ibentuk ipersentase i(%), isehingga

imampu imenggambarkan ikarakteristik isetiap ivariabel. iAdapun irumus iyang

idipakai idalam iteknik iperhitungan ianalisa iunivariat iyaitu isebagai iberikut i

i(Siregar, i2016):

P i= i i i ix i i i i i i i i i ix i100 i%

iiiiiiiN

PAGE \* MERGEFORMAT vi
Keterangan i:

P = iPersentase

x = iJumlah ikejadian ipada iresponden

N = iJumlah iseluruh iresponden i i

Variabel iSikap idan iDukungan isuami i idilakukan iperhitungan imedian

iterhadap ihasil ipenilaian ikuesioner. iSikap ipositif ijika inilai iyang idi idapatkan i≥

imedian idan isikap inegatif i ibila inilai iyang ididapatkan i< imedian. iSuami

idisimpulkan imendukung ibila inilai iyang ididapatkan i i≥ imedian idan itidak

imendukung ibila inilai iyang ididapatkan i< imedian.

G. Etika iPenelitian

Etika ipenelitian ididasari ipada iacuan imoral ibagi ipeneliti idalam

imelaksanakan ipenelitian iuntuk ipengembangan iilmu ipengetahuan idan iteknologi

ibagi ikemanusiaan. iPenelitian isuatu ibentuk ipengabdian idan itanggung ijawab

isosial idan iketaqwaan ikepada iTuhan iYang iMaha iEsa.

PAGE \* MERGEFORMAT vi
BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

1. Kondisi lokasi penelitian

Desa Dawan Kaler berada Kecamatan Dawan, Kabupaten Klungkung.

Desa Dawan Kaler merupakan salah satu wilayah kerja dari UPTD Puskesmas

Dawan I. Di Desa Dawan Kaler terdapat satu puskesmas pembantu dan satu pos

kesehatan desa. Desa Dawan Kaler mewilayahi empat dusun dengan luas wilayah

sebesar 238,370 Ha.

Batas-batas wilayah adalah sebagai berikut:

Utara : wilayah Desa Besan

Barat : wilayah Desa Gunaksa

Timur : wilayah Desa Pikat

Selatan : wilayah Desa Dawan Kelod

Letak Desa Dawan Kaler 8 km sebelah timur Kota Semarapura

memerlukan waktu tempuh kurang lebih 15 menit dengan sepeda motor. Jumlah

penduduk pada tahun 2022 sebanyak 2758 jiwa terdiri dari 1393 jenis kelamin

laki-laki dan 1383 jenis kelamin perempuan. Rata-rata jiwa per keluarga adalah 5

jiwa, dengan kepadatan penduduk sebesar 0,8705 jiwa/km persegi. Penduduk 15

tahun keatas yang melek huruf sebesar 2374 Jumlah Pus 643 dan jumlah akseptor

KB 522 orang. Pelayanan Kesehatan yang tersedia di Desa Dawan Kaler adalah

pelayanan kesehatan milik pemerintah (Puskesmas Pembantu dan Pos Kesehatan

Desa) dan pelayanan kesehatan milik swasta (Praktek Mandiri Bidan dan Praktek
Mandiri Dokter). Salah satu pelayanan kesehatan yang diberikan adalah pelayanan

kesehatan ibu dan anak termasuk pelayanan Keluarga Berencana (KB) Metode

Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) IUD dan implant di Puskesmas Pembantu

dan Bidan Praktek Mandiri. Program-program pemerintah yang berkaitan dengan

Program KB adalah kegiatan promosi kesehatan tentang KB yang dilaksanakan

oleh petugas kesehatan di Puskesmas Pembanttu dan Puskesmas induk dengan

sasaran ibu PKK di posyandu. Desa Dawan Kaler merupakan kampung KB

sehingga sering mendapatkan pelayanan KB gratis dan penyuluhan oleh PLKB

(Petugas Lapangan Keluarga Berencana) dengan sasaran ibu-ibu PKK dari

BKKBN .

2. Hasil Penelitian gambaran iFaktor i– ifaktor iYang iMempengaruhi

iRendahnya iPemakaian iMetode iKontrasepsi iJangka iPanjang i(MKJP).

Hasil penelitian tentang gambaran iFaktor i– ifaktor iYang

iMempengaruhi iRendahnya iPemakaian iMetode iKontrasepsi iJangka iPanjang

i(MKJP) di Desa Dawan Kaler, Kecamatan Dawan, Kabupaten Klungkung

berdasarkan variabel penelitian yang terdiri dari enam indikator yaitu umur,

pekerjaan, pendidikan, pengetahuan, sikap, dan dukungan suami dapat

diidentifikasi secara rinci pada tabel berikut:

PAGE \* MERGEFORMAT vi
a. Gambaran Faktor Umur Yang Mempengaruhi rendahnya pemakaian MKJP

Tabel 2.
Gambaran faktor umur yang mempengaruhi rendahnya pemakaian MKJP
di Desa Dawan Kaler Kecamatan Dawan Kabupaten Klungkung

Rentangan Umur f %
18-25 tahun 12 15,58
26-35 tahun 20 25,97
36- 45 tahun 26 33,77
46- 55 tahun 19 24,68
Total 77 100

Berdasarkan tabel 2, menunjukkan bahwa dari 77 responden yang diteliti

diketahui bahwa responden terbanyak berusia 36- 45 tahun sebanyak 26 orang

(33,77%), dan paling sedikit berusia 18-25 tahun sebanyak 12 orang (15,58%).

b. Gambaran Faktor Pekerjaan Yang Mempengaruhi rendahnya pemakaian

MKJP

Tabel 3.
Gambaran faktor Pekerjaan yang mempengaruhi rendahnya pemakaian MKJP
di Desa Dawan Kaler Kecamatan Dawan Kabupaten Klungkung

Jenis Pekerjaan f %
Tidak bekerja 37 48,05
Swasta 23 29,87
Wiraswasta 15 19,48
PNS 2 2,6
Total 77 100

Berdasarkan tabel 3, menunjukkan bahwa dari 77 responden yang diteliti

diketahui bahwa responden terbanyak tidak bekerja sebanyak 37 orang (48,05%),

dan paling sedikit pekerjaannya adalah PNS sebanyak 2 orang (2,6%).

PAGE \* MERGEFORMAT vi
c. Gambaran Faktor Pendidikan Yang Mempengaruhi rendahnya pemakaian

MKJP

Tabel 4.
Gambaran faktor Pendidikan yang mempengaruhi rendahnya pemakaian MKJP
di Desa Dawan Kaler Kecamatan Dawan Kabupaten Klungkung

Pendidikan f %
SD 24 31,17
SMP 16 20,78
SMA 32 41,56
Perguruan Tinggi 5 6,49
Total 77 100

Berdasarkan tabel 4, menunjukkan bahwa dari 77 responden yang diteliti

diketahui bahwa responden terbanyak berpendidikan SMA sebanyak 32 orang

(41,56%), dan paling sedikit berpendidikan Perguruan Tinggi sebanyak 5 orang

(6,49%).

d. Gambaran Faktor Pengetahuan Yang Mempengaruhi rendahnya pemakaian

MKJP

Tabel 5.
Gambaran faktor Pengetahuan yang mempengaruhi rendahnya pemakaian
MKJP di Desa Dawan Kaler Kecamatan Dawan Kabupaten Klungkung

Pengetahuan Ibu f %
Kurang 12 15,58
Cukup 34 44,16
Baik 31 40,26
Total 77 100

Berdasarkan tabel 5 menunjukkan bahwa dari 77 responden yang diteliti,

diketahui bahwa sebanyak 44,16% ibu memiliki pengetahuan cukup, 15,58% ibu

PAGE \* MERGEFORMAT vi
memiliki pengetahuan kurang dan 40,26% ibu memiliki pengetahuan baik tentang

Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP).

e. Gambaran Faktor Sikap Yang Mempengaruhi rendahnya pemakaian MKJP

Tabel 6.
Gambaran faktor sikap yang mempengaruhi rendahnya pemakaian MKJP di Desa
Dawan Kaler Kecamatan Dawan Kabupaten Klungkung

Sikap Ibu f %
Negatif 19 24,68
Positif 58 75,32
Total 77 100

Berdasarkan tabel 6 menunjukkan bahwa dari 77 responden yang diteliti,

diketahui sebanyak 75,32% ibu memiliki sikap yang positif dalam penggunaan

KB MKJP dan 24,68% ibu hamil memiliki sikap yang negative dalam

penggunaan KB MKJP.

f. Gambaran Faktor Dukungan Suami Yang Mempengaruhi rendahnya

pemakaian MKJP

Tabel 7.
Gambaran faktor Pengetahuan yang mempengaruhi rendahnya pemakaian MKJP
di Desa Dawan Kaler Kecamatan Dawan Kabupaten Klungkung

Dukungan Suami f %
Mendukung 24 31,17
Tidak 53 68,83
mendukung
Total 77 100

PAGE \* MERGEFORMAT vi
Berdasarkan tabel 7 menunjukkan bahwa dari 77 responden yang diteliti,

diketahui sebanyak 31,17% ibu yang suaminya mendukung penggunaan KB

MKJP dan 68,83% ibu yang suaminya tidak mendukung penggunaan KB MKJP.

B. Pembahasan

1. Gambaran iFaktor i– ifaktor iYang iMempengaruhi iRendahnya iPemakaian

iMetode iKontrasepsi iJangka iPanjang i(MKJP).

a. Umur Ibu

Mayoritas responden berusia 36-45 tahun. Ini memberikan gambaran

bahwa sebagian besar responden yang berusia 36-45 tahun tidak menggunakan

MKJP. Perempuan dalam rentang usia tersebut tergolong dalam usia reproduksi

tua, pada umur lebih dari 35 tahun lebih berisiko dalam kehamilan dan persalinan

dibandingkan dengan periode reproduksi muda. Umur merupakan salah satu

faktor yang berhubungan dengan perilaku seseorang termasuk dalam pemakaian

alat kontrasepsi. Wanita berumur muda mempunyai peluang lebih kecil untuk

menggunakan metode MKJP dibandingkan dengan yang tua. Periode umur wanita

di atas 35 tahun sebaiknya mengakhiri kehamilan setelah mempunyai 2 orang

anak (Notoatmodjo, 2018). Pada dasarnya umur tidak mempengaruhi seseorang

dalam mengambil keputusan, umur merupakan karakteristik seseorang dan

bukanlah hal yang menentukan seseorang dalam memilih alat kontrasepsi

melainkan dorongan dari lingkungan luar maupun pandangan orang tersebut

terhadap alat kontrasepsi. Umur yang muda atau tua dapat memilih menggunakan

MKJP jika memang dibutuhkan. Sehingga umur bukanlah faktor yang kuat untuk

dijadikan pedoman seseorang dalam memilih alat kontrasepsi (Lia Laurensia,

2020).

PAGE \* MERGEFORMAT vi
b. Pekerjaan

Mayoritas responden tidak bekerja sebanyak 37 orang (48,05%), ini

menggambarkan bahwa sebagian besar responden yang tidak bekerja tidak

memilih kontrasepsi MKJP. Tidak ada hubungan antara pekerjaan dengan

pemakaian MKJP, pasangan usia subur yang tidak bekerja berpeluang 2,634 kali

menggunakan Non MKJP dibandingkan dengan pasangan usia subur yang

memiliki pekerjaan (Catharina, 2021).

c. Pendidikan

Mayoritas responden berpendidikan SMA sebanyak 32 orang . Ini

menggambarkan bahwa sebagian responden yang memilih non MKJP

berpendidikan SMA. Pendidikan juga berperan penting dalam pembentukan

kecerdasan manusia maupun perubahan tingkah lakunya. Tingkat pendidikan

merupakan salah satu faktor yang sangat menentukan pengetahuan dan

persepsi seseorang terhadap pentingnya sesuatu hal, termasuk pentingnya

keikutsertaan dalam KB. Ini disebabkan seseorang yang berpendidikan tinggi

akan lebih luas pandangannya dan lebih mudah menerima ide dan tata cara

kehidupan baru. Sehingga dapat disimpulkan bahwa seharusnya orang yang

memiliki tingkat pendidikan yang lebih tinggi akan memilih jenis kontrasepsi

jangka Panjang (Catharina, 2021). Hal ini tidak sejalan dengan hasil penelitian

ini.

d. Pengetahuan

Sebagian besar responden berpengetahuan cukup. Hal ini sejalan dengan

hasil penelitian (Catharina, 2021) yang menyatakan bahwa PUS yang

menggunakan MKJP tingkat pengetahuannya baik. Sebanyak 39 (95,1%)

PAGE \* MERGEFORMAT vi
responden dengan pengetahuan yang baik. Pengetahuan yang baik tentang KB

sangat erat kaitannya terhadap pemilihan alat kontrasepsi, karena dengan adanya

pengetahuan yang baik terhadap metode kontrasepsi tertentu akan merubah cara

pandang akseptor dalam menentukan kontrasepsi yang paling sesuai dan efektif

digunakan, sehingga membuat pengguna KB lebih nyaman terhadap kontrasepsi

tersebut dan dengan pengetahuan yang baik akan alat kontrasepsi dapat

menghindari kesalahan dalam pemilihan alat kontrasepsi yang paling sesuai bagi

pengguna itu sendiri. Karena semakin baik pengetahuan responden, maka tingkat

kesadaran responden untuk menggunakan MKJP semakin tinggi (Catharina,

2021). Pengetahuan merupakan indikator seseorang dalam melakukan suatu

tindakan, jika seseorang didasari dengan pengetahuan yang baik terhadap

kesehatan maka orang tersebut akan memahami pentingnya menjaga kesehatan

dan memotivasi diri untuk diaplikasikan dalam kehidupannya. Pengetahuan

diperlukan sebagai dukungan dalam menumbuhkan rasa percaya diri

maupun sikap dan perilaku setiap hari, sehingga dapat dikatakan bahwa

pengetahuan merupakan fakta yang mendukung tindakan seseorang

(Notoatmodjo, 2018).

Pengetahuan responden tentang MKJP merupakan hasil penginderaannya

terhadap informasi-informasi yang berhubungan dengan MKJP. Pengetahuan

(knowledge atau ilmu) adalah bagian yang esensial-aksiden atau bagian yang

penting bagi manusia, karena pengetahuan adalah buah dari "berpikir"

(Notoatmodjo, 2018). Penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan ibu

tentang MKJP sebagian besar adalah masih dalam kategori cukup ini berarti

masih ada ibu belum memperoleh informasi yang memadai tentang MKJP.

PAGE \* MERGEFORMAT vi
e. Sikap

Sebagian besar responden memiliki sikap yang positif dalam penggunaan

MKJP. Walaupun responden memiliki sikap yang positif dalam penggunaan

MKJP namun tidak mempengaruhi keputusannya untuk tidak memilih kontrasepsi

MKJP. Hal ini tidak sejalan dengan penelitian (Ismi Dzalva Alfiah, 2017), bahwa

hanya setengah akseptor KB di wilayah Puskesmas Kecamatan Kalideres yang

memiliki sikap yang psoitif terhadap penggunaan KB MKJP. Sikap merupakan

suatu perasaan yang melekat pada diri seseorang. Perasaan yang positif belum

tentu diterjemahkan dalam perilaku yang positif. Berbagai hal yang dapat

mempengaruhi sikap seseorang untuk berperilaku tidak sesuai dengan sikapnya.

f. Dukungan Suami

Dukungan dapat diartikan sebagai satu dari fungsi pertalian atau ikatan

sosial segi fungsionalisnya mencakup dukungan emosional, mendorong adanya

ungkapan perasaan, memberi nasehat atau informasi dan pemberian bantuan

material (Fikri, 2021). Pada penelitian ini didapatkan bahwa sebagian besar

suami tidak mendukung Ibu untuk menggunakan MKJP (68,83%). Hasil

penelitian ini sejalan dengan penelitian (Harahap,2018) yang menyatakan bahwa

Ibu yang menggunakan alat kontrasepsi non MKJP hanya mendapatkan dukungan

suami 10 % sedangkan Ibu yang menggunakan alat kontrasepsi MKJP

mendapatkan dukungan suami sebesar 68,45 %, sehingga terdapat hubungan

antara dukungan suami dengan penggunaan metode kontrasepsi jangka panjang di

wilayah Puskesmas Gunung Tua Tahun 2018. Dukungan isuami idiartikan isebagai

PAGE \* MERGEFORMAT vi
isikap iatau itindakan isuami iterhadap ialat iatau imetode ikontrasepsi iyang

idigunakan ioleh iistrinya. iTermasuk isaran isuami imengenai ialat iatau imetode

ikontrasepsi iyang iakan idigunakan ioleh iistrinya. iDukungan isuami iada idua iyaitu

imendukung idan itidak imendukung i(Ismi iDzalva iAlfiah, i2017).

C. Kelemahan Penelitian

Penelitian ini masih mempunyai kelemahan disebabkan oleh keterbatasan

dari peneliti yaitu peneliti hanya meneliti gambaran iFaktor i– ifaktor iYang

iMempengaruhi iRendahnya iPemakaian iMetode iKontrasepsi iJangka iPanjang

i(MKJP) dan tidak menganalisis lebih dalam mengenai gambaran tersebut. Ada

beberapa faktor lain yang mempengaruhi rendahnya iPemakaian iMetode

iKontrasepsi iJangka iPanjang i(MKJP) seperti jarak ke tempat pelayanan

kesehatan dan dukungan tokoh masyarakat yang tidak diteliti oleh peneliti.

PAGE \* MERGEFORMAT vi
BAB VI

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil pembahasan mengenai “gambaran iFaktor i– ifaktor

iYang iMempengaruhi iRendahnya iPemakaian iMetode iKontrasepsi iJangka

iPanjang i(MKJP) Di Desa Dawan Kaler , Kecamatan Dawan Klungkung“, dapat

disimpulkan sebagai berikut :

1. Gambaran umur responden yang tidak menggunakan MKJP adalah sebagian

besar berumur 36-45 tahun (33,77%).

2. Gambaran pekerjaan responden yang tidak menggunakan MKJP adalah

sebagian besar tidak bekerja (48,05%).

3. Gambaran pendidikan responden yang tidak menggunakan MKJP adalah

sebagian besar berpendidikan SMA (41,56%).

4. Gambaran pengetahuan responden yang tidak menggunakan MKJP adalah

sebagian besar cukup (44,16%).

5. Gambaran sikap responden yang tidak menggunakan MKJP adalah sebagian

besar positif (75,36%).

6. Gambaran dukungan suami responden yang tidak menggunakan MKJP

adalah sebagian besar tidak mendukung (68,83%).


B. Saran

Berdasarkan hasil pembahasan dan kesimpulan, dapat diberikan saran sebagai

berikut:

1. Bagi Petugas Kesehatan

Petugas kesehatan khususnya di UPTD Puskesmas Dawan I Klungkung dan

Pustu Dawan Kaler diharapkan selalu menginformasikan dan memberikan KIE

kepada PUS tentang MKJP.

2. Bagi Institusi Pendidikan

Hasil penelitian ini diharapkan menambah referensi dan sumber bacaan tentang

iFaktor i– ifaktor iYang iMempengaruhi iRendahnya iPemakaian iMetode

iKontrasepsi iJangka iPanjang i(MKJP), dan memberikan sumber literasi

tambahan bagi mahasiswa sebagai acuan dalam kegiatan pengabdian masyarakat

salah satunya dengan dengan memberikan sosialisasi dan penyuluhan bagi PUS.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan dapat melakukan penelitian lebih dalam

yaitu dengan meneliti variable lain dan menilai hubungan antara variable terkait

iFaktor i– ifaktor iYang iMempengaruhi iRendahnya iPemakaian iMetode

iKontrasepsi iJangka iPanjang i(MKJP).

PAGE \* MERGEFORMAT vi
DAFTAR PUSTAKA

Afsari. (2017). Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Akseptor KB Dalam Memilih


KOntrasepsi di Puskesmas Jumpandang Baru Makassar.
https://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/majority/article/download/
2458/2409.
Amran, Y., dkk. (2019). Perceptions of contraception and patterns of switching
contraceptive methods among family-planning acceptors in west nusa
tenggara, indonesia. Journal of Preventive Medicine and Public Health,
52(4), 258–264. https://doi.org/10.3961/JPMPH.18, 198.
BKKBN. (2017). Metode Kontrasepsi Jangka Panjang .
https://keluargaindonesia.id/infografik/metode-kontrasepsi-jangka-
panjang-mkjp-lebih-aman-dan-pasti.
BKKBN. (2021). Pedoman Pelayanan kontrasepsi dan keluarga berencana.
Angewandte Chemie International Edition, 6 (11), 951-952.,2013-2015.
BPS. (2017). Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI). www.bps.go.id.
Catharina, H. P. (2021). Analis Faktor Yang Mempengaruhi pemakaian .
eprints.uny.ac.id/59902/1/SKRIPSI_CATHARINA., 27-28.
Dinas Kesehatan, K. K. (2021). Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Klungkung.
Semarapura: Progsima Dinas Kesehatan Kabupaten Klungkung.
Elda Dwi Ospah Sihite dkk. (2019). Gambaran Tingkat Pengetahuan Tentang
Kanker Payudara Dan Perilaku Periksa Payudara Sendiri (SADARI) .
https://jni.ejournal.unri.ac.id.
Ferrari, A. (2016). Using Celebrities in Abnormal Psychology as Teaching Tools
to Decrease Stigma and Increase Help Seeking. Teaching of Psychology
(dalam bahasa Inggris). 43 (4): 329–333.
doi:10.1177/0098628316662765.
Fikri, A. A. (2021). Faktor predisposisi rendahnya minat ibu terhadap penggunaan
Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) di Puskesmas Karanganyar
Kota Semarang. httprepository.unissula.ac.idideprint23884, 1.
Fitriyah, A. N. (2017). Hubungan Peran Tokoh Masyarakat dan Profesionalitas
Pengelolaan Dana Dengan Motivasi Masyarakat Membayar Infaq Melalui
Lembaga Zis Desa Nanggerang Cicurug Sukabumi.
https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37592/2/A
%20NURSAMHA%20FITRIYAH-FEB.pdf.
Harahap. (2018). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Penggunaan Metode
Kontrasepsi Jangka Panjang di Wilayah Kerja Puskesmas Gunung Tua.
Jurnal Kesehatan Ilmiah Indonesia, 3(2), 165–175.

PAGE \* MERGEFORMAT vi
Hidayati, E. (2017). Kesehatan Perempuan dan Perencanaan Keluarga 1st
edition. Jakarta: Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Jakarta.
Indahwati L dkk. (2017). Karakteristik Ibu (Usia, Paritas, Pendidikan,
Pengalaman KB) Berhubung Dengan Pemilihan Metode Kontrasepsi.
https://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/majority/article/download/
2458/2409.
Ismi Dzalva Alfiah. (2017). Faktor - Faktor Yang Berhubungan Dengan
Penggunaan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang di Wilayah Kerja
Puskesmas Kalideres. https://repository.uinjkt.ac.id/.
Jafar, M. L. (2021). FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN
PEMANFAATAN.
http://repository.unhas.ac.id/id/eprint/2661/3/K11116036, 9.
John W. Creswell, J. D. (2017). Research Design: Qualitative, Quantitative, and
Mixed Methods Approaches. California: SAGE Publications.
KBBI. (2022). Kamus Besar Bahasa Indonesia . https:/kbbi.web.id/umur-html.
Kemenkes RI. (2020). Pedoman Pelayanan Kontrasepsi dan Keluarga Berencana
(KB). Jakarta: Kementerian Kesehatan RI Direktorat Jenderal Kesehatan
Masyarakat.
Kusnadi, E. (2017). Peranan Tokoh Masyarakat dalam Membangun Partisipasi
Kewargaan Pemuda Karang Taruna. Prosiding Konferensi Nasional
Kewarganegaraan III.
Laila Jamilatus Hanifah. (2018). HUbungan Tingkat Pengetahuan Dengan Sikap
Keluarga Tentang Perawatan Activities Daily Living (ADL) pada Lansia.
https://repo.stikesicme-jbg.ac.id.
Lia Laurensia, I. S. (2020). FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN
DENGAN PENGGUNAAN . Health Publica Volume 1, Nomor 1.
Muharroroh, T. (2020). Teori Lawrence Green Tentang Determinan Perilaku
Kesehatan. https://idoc.pub/download/teori-lawrence-green-tentang-
determinan-perilaku-kesehatan-8x4exodexmn3.
Notoatmodjo, S. (2018). Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta: PT. Rineka
Cipta.
Notobroto. (2016). Usia tidak berisiko dalam penggunaan kontrasepsi.
https://scholar.unair.ac.id/en/persons/hari-basuki-notobroto-3.
Nurul, H. (2021). Pengertian Sikap. https://ikatandinas.com/pengertian-sikap.
Puskesmas Dawan I. (2021). Laporan KB.

PAGE \* MERGEFORMAT vi
Putri, e. (2019). Perbandingan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penggunaan
Kontrasepsi Intra Uterine Devices ( IUD ) dan Kontrasepsi Implant pada
Wanita Usia Subur di Kecamatan Sukarame Kota Bandarlampung.
Majority, 8(2), 120–124.
https://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/majority/article/viewFile/
2458/2409#:~:text=Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi,dukungan
suami%2C dan pelayanan KB.
Rishel, R. a. (2021). Hubungan Pengetahuan Ibu primipara Tentang Tehnik
Menyusui Yang Benar Dengan Kejadian Puting Susu Lecet Kabupaten
Padang Pariaman. Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan, 12 (1), p
190.doi: 10.26751/jikk.vl2il.859.
Riska Yanti Harahap dkk, . (2018). Faktor- Faktor Yang Berhubungan Dengan
Penggunaan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang Di Wilayah Kerja
Puskesmas Gunung Tua. Jurnal Kesehatan Ilmiah Indonesia Vol 3 No.2,
166.
Siregar, S. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Prenadamedia Group.
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabet.
Suryanti, Y. (2019). Faktor- Faktor Yang Berhubungan Dengan Penggunaan
Metode Kontrasepsi Jangka Panjang Wanita Usia Subur. Jambura Journal
of Health Sciences and Research, 1(1), 20–29.
https://doi.org/10.35971/jjhsr.v1i1.1795.
Suwaryo dkk. (2017). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Pengetahuan
Masyarakat dalam Mitigasi Bencana Alam Tanah Longsor.
https://journal.unimma.ac.id .
Yulizawati dkk,. (2019). Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana Ist Edn.
Sidoarjo: Infomedia Pustaka.

PAGE \* MERGEFORMAT vi
No KEGIATAN DESEMBER JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Tahap Persiapan
a. Pengajuan Judul

b. Studi Pendahuluan

c. Penyusunan Proposal

d. Konsultasi Proposal

e. Seminar Proposal

f. Perbaikan Proposal

2 Tahap Pelaksanaan

a. Pengurusan Izin Penelitian

b. Pengumpulan Data

c. Analistis Data

3 Tahap Pengakhiran Penelitian


a. Penyusunan Laporan

b. Seminar Hasil Penelitian

c. Perbaikan

d. Publikasi Hasil Penelitian

Lampiran 1. Jadwal Penelitian


Lampiran 2 . Hasil Perhitungan dengan menggunakan Microsoft Excel

1. Umur, Pekerjaan dan Pendidikan.

UMUR PEKERJAAN PENDIDIKAN


NO RESPON
DEN Tdk beke Perguruan Tin
18-25 26-35 36-45 46-55 rja swasta wiraswasta PNS SD SMP SMA ggi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 1 1 1
2 1 1 1
3 1 1 1
4 1 1 1
5 1 1 1
6 1 1 1
7 1 1 1
8 1 1 1
9 1 1 1
10 1 1 1
11 1 1 1
12 1 1 1
13 1 1 1
14 1 1 1
15 1 1 1
16 1 1 1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
17 1 1 1
18 1 1 1
19 1 1 1
20 1 1 1
21 1 1 1
22 1 1 1
23 1 1 1
24 1 1 1
25 1 1 1
26 1 1 1
27 1 1 1
28 1 1 1
29 1 1 1
30 1 1 1
31 1 1 1
32 1 1 1
33 1 1 1
34 1 1 1
35 1 1 1
36 1 1 1
37 1 1 1
38 1 1 1
39 1 1 1
40 1 1 1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
41 1 1 1
42 1 1 1
43 1 1 1
44 1 1 1
45 1 1 1
46 1 1 1
47 1 1 1
48 1 1 1
49 1 1 1
50 1 1 1
51 1 1 1
52 1 1 1
53 1 1 1
54 1 1 1
55 1 1 1
56 1 1 1
57 1 1 1
58 1 1 1
59 1 1 1
60 1 1 1
61 1 1 1
62 1 1 1
63 1 1 1
64 1 1 1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
65 1 1 1
66 1 1 1
67 1 1 1
68 1 1 1
69 1 1 1
70 1 1 1
71 1 1 1
72 1 1 1
73 1 1 1
74 1 1 1
75 1 1 1
76 1 1 1
77 1 1 1
Jumlah 12 20 26 19 37 23 15 2 24 16 32 5
% 15,58 25,97 33,77 24,68 48,05 29,87 19,48 2,60 31,17 20,78 41,56 6,49

2. Pengetahuan

NO RESPONDE NILAI TK PENGETAHUA TK PENGETAHUAN


N N Kurang (<55%) Cukup : 56-74% Baik (>75%)
1 2 3 4 5
1 70 1
2 70 1
3 65 1
4 70 1
5 90 1
6 70 1
7 65 1
8 65 1
9 65 1
10 85 1
11 60 1
12 70 1
13 60 1
14 60 1
15 75 1
16 85 1
17 65 1
18 75 1
19 70 1
20 60 1
1 2 3 4 5
21 65 1
22 75 1
23 80 1
24 50 1
25 80 1
26 55 1
27 65 1
28 80 1
29 45 1
30 85 1
31 60 1
32 55 1
33 65 1
34 80 1
35 70 1
36 75 1
37 80 1
38 85 1
39 50 1
40 60 1
41 90 1
42 45 1
43 80 1
44 70 1
1 2 3 4 5
45 55 1
46 70 1
47 65 1
48 80 1
49 50 1
50 80 1
51 85 1
52 95 1
53 80 1
54 65 1
55 45 1
56 80 1
57 70 1
58 65 1
59 70 1
60 80 1
61 60 1
62 75 1
63 85 1
64 80 1
65 60 1
66 55 1
67 80 1
68 70 1
1 2 3 4 5
69 65 1
70 50 1
71 85 1
72 95 1
73 80 1
74 65 1
75 45 1
76 80 1
77 70 1
Rata-Rata 69,81
Kategori (cukup)
JUMLAH 12 34 31
% 15,58 44,16 40,26

3. Sikap dan Dukungan Suami

NO RESPONDE DUKUNGAN SUA


SIKAP MEDIAN POSITIF NEGATIF MEDIAN MENDUKUNG TIDAK MENDUKUNG
N MI
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 72,7 72,7 1 78,6 71,5 1
2 54,5 1 35,7 1
3 72,7 1 92,8 1
4 72,7 1 57,1 1
5 72,7 1 42,9 1
6 81,8 1 50 1
7 63,6 1 64,3 1
8 90,9 1 85,7 1
9 72,7 1 50 1
10 90,9 1 57,1 1
11 54,5 1 64,3 1
12 63,6 1 42,9 1
13 36,4 1 92,9 1
14 54,5 1 64,3 1
15 72,7 1 28,6 1
16 72,7 1 57,1 1
17 45,4 1 50 1
18 81,8 1 92,9 1
19 72,7 1 64,3 1
20 63,6 1 78,6 1
1 2 3 4 5 6 7 8 9
21 81,8 1 50 1
22 81,8 1 64,3 1
23 63,6 1 57,1 1
24 81,8 1 85,7 1
25 63,6 1 78,6 1
26 81,8 1 78,6 1
27 90,9 1 78,6 1
28 81,8 1 64,3 1
29 81,8 1 57,1 1
30 72,7 1 50 1
31 72,7 1 64,3 1
32 90,9 1 100 1
33 63,6 1 50 1
34 72,7 1 78,6 1
35 72,7 1 71,5 1
36 72,7 1 50 1
37 81,8 1 78,6 1
38 63,6 1 92,9 1
39 63,6 1 57,1 1
40 100 1 92,9 1
41 72,7 1 21,4 1
42 54,5 1 78,6 1
43 81,8 1 50 1
44 72,7 1 78,6 1
1 2 3 4 5 6 7 8 9
45 72,7 1 35,7 1
46 81,8 1 50 1
47 72,7 1 42,9 1
48 81,8 1 57,1 1
49 72,7 1 57,1 1
50 81,8 1 42,9 1
51 81,8 1 35,7 1
52 72,7 1 92,9 1
53 81,8 1 50 1
54 81,8 1 85,7 1
55 81,8 1 35,7 1
56 81,8 1 42,9 1
57 72,7 1 64,3 1
58 81,8 1 50 1
59 72,7 1 50 1
60 45,4 1 57,1 1
61 72,7 1 21,4 1
62 81,8 1 57,1 1
63 72,7 1 78,6 1
64 63,6 1 50 1
65 54,5 1 42,9 1
66 63,6 1 42,9 1
67 72,7 1 50 1
68 72,7 1 28,6 1
1 2 3 4 5 6 7 8 9
69 81,8 1 57,1 1
70 63,6 1 71,5 1
71 72,7 1 42,9 1
72 72,7 1 92,9 1
73 81,8 1 50 1
74 81,8 1 85,7 1
75 81,8 1 35,7 1
76 81,8 1 42,9 1
77 72,7 1 64,3 1
Jumlah 58 19 Jumlah 24 53
% 75,32 24,68 % 31,17 68,83
Lampiran 3. Hasil Rekapan Kuisioner

MASTERTABEL

Respondn Umur Pekerjaan Pendidikan Tingkat Sikap Dukungan


Pengetahuan Suami
1. 1 2 3 2 2 2
2. 4 3 1 2 1 1
3. 4 3 1 2 2 2
4. 4 1 1 2 2 1
5. 3 3 3 3 2 1
6. 3 2 1 2 2 1
7. 4 1 3 2 1 1
8. 1 1 2 2 2 2
9. 3 2 4 2 2 1
10. 4 1 1 3 2 1
11. 3 2 3 2 1 1
12. 3 1 3 2 1 1
13. 4 2 3 2 1 2
14. 2 1 1 2 1 1
15. 4 3 1 3 2 1
16. 4 2 1 3 2 1
17. 4 2 1 2 1 1
18. 1 1 3 3 2 2
19. 2 2 3 2 2 1
20. 3 2 3 2 1 2
21. 3 1 2 2 2 1
22. 2 3 3 3 2 1
23. 2 2 4 3 1 1
24. 3 3 1 1 2 2
25. 4 1 3 3 1 2
26. 2 2 4 1 2 2
27. 4 2 2 2 2 2
28. 4 3 3 3 2 1
29. 2 2 2 1 2 1
30. 3 1 3 3 2 1
31. 1 3 3 2 2 1
32. 1 1 1 1 2 2
33. 3 3 3 2 1 1
34. 3 2 2 3 2 2
35. 3 2 1 2 2 2
36. 3 1 3 3 2 1
37. 4 1 2 3 2 2
38. 2 2 3 3 1 2
39. 2 2 3 1 1 1
40. 3 1 3 2 2 2
41. 2 1 2 3 2 1
42. 3 2 1 1 1 2
43. 2 1 1 3 2 1
44. 3 3 3 2 2 2
45. 2 2 2 1 2 1
46. 4 1 2 2 2 1
47. 1 1 2 2 2 1
48. 3 1 3 3 2 1
49. 2 3 3 1 2 1
50. 3 1 2 3 2 1
51. 3 1 2 3 2 1
52. 2 2 3 3 2 2
53. 2 1 1 3 2 1
54. 1 4 4 2 2 2
55. 1 1 1 1 2 1
56. 1 2 3 3 2 1
57. 2 1 3 2 2 1
58. 1 1 1 2 2 1
59. 3 3 1 2 2 1
60. 3 1 2 3 1 1
61. 4 3 1 2 2 1
62. 2 1 2 3 2 1
63. 2 3 3 3 2 2
64. 1 1 3 3 1 1
65. 3 3 2 2 1 1
66. 1 1 3 1 1 1
67. 3 1 1 3 2 1
68. 4 1 1 2 2 1
69. 3 1 3 2 2 1
70. 3 1 2 1 1 2
71. 3 1 1 3 2 1
72. 2 2 3 3 2 2
73. 2 1 1 3 2 1
74. 4 4 4 2 2 2
75. 4 1 1 1 2 1
76. 4 2 3 3 2 1
77. 2 1 3 2 2 1
Lampiran 4. Hasil Analisis SPSS
Hasil Analisis SPSS

Statistics

Umur

Valid 77
N
Missing 0

Umur

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

18-25 tahun 12 15.6 15.6 15.6

26-35 tahun 20 26.0 26.0 41.6

Valid 36-45 tahun 26 33.8 33.8 75.3

46-55 tahun 19 24.7 24.7 100.0

Total 77 100.0 100.0

Pekerjaan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

Tidak Bekerja 37 48.1 48.1 48.1


Swasta 23 29.9 29.9 77.9

Valid Wiraswasta 15 19.5 19.5 97.4

PNS 2 2.6 2.6 100.0

Total 77 100.0 100.0

Pendidikan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

Valid SD 24 31.2 31.2 31.2

SMP 16 20.8 20.8 51.9

SMA 32 41.6 41.6 93.5

Perguruan Tinggi 5 6.5 6.5 100.0


Total 77 100.0 100.0

Pengetahuan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

Kurang 12 15.6 15.6 15.6

Cukup 34 44.2 44.2 59.7


Valid
Baik 31 40.3 40.3 100.0

Total 77 100.0 100.0

Sikap

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

Negatif 19 24.7 24.7 24.7

Valid Positif 58 75.3 75.3 100.0

Total 77 100.0 100.0

Dukungan_Suami

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

Tidak mendukung 53 68.8 68.8 68.8

Valid Mendukung 24 31.2 31.2 100.0

Total 77 100.0 100.0


Lampiran 5. Rencana Anggaran Penelitian

Rencana Anggaran Penelitian


No Kegiatan Biaya (Rp)
1 Penyusunan proposal, pengetikan dan 200.000,00
Penggandaan
Penelusuran literature 100.000,00

Transportasi 100.000,00

Seminar Proposal 200.000,00

2 Perbaikan proposal 200.000,00

3 Ijin Penelitian 100.000,00

4 Pelaksanaan Penelitian

Kuesioner dan ATK 100.000,00

Souvenir/ bingkisan obat 100.000,00

Transportasi 100.000,00

Analisis Data 200.000,00

5 Menyusun skripsi, pengetikan dan 300.000,00


Penggandaan

6 Ujian Skripsi 200.000,00

7 Perbaikan Skripsi 300.000,00

Jumlah 2.300.000,00
Lampiran 4. Lembar Permohonan Responden
LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Kepada :
Yth. Calon Responden Penelitian
Di-
Tempat

Dengan hormat,
Saya Ni Wayan Sutasning mahasiswa Program Studi Sarjana Terapan

Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan Kemenkes Denpasar, bermaksud

melaksanakan penelitian guna memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan

pendidikan di Politeknik Kesehatan Kemenkes Denpasar.

Penelitian ini berjudul “Gambaran Faktor-Faktor Yang

Mempengaruhi Rendahnya Pemakaian Metode Kontrasepsi Jangka Panjang

(MKJP) di Desa Dawan Kaler”. Penelitian ini akan dilakukan di Kabupaten

Klungkung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran gambaran

faktor-faktor yang mempengaruhi rendahnya pemakaian metode kontrasepsi

jangka panjang (MKJP). Terkait dengan hal tersebut, saya mohon kesediaannya

untuk menjadi responden dalam penelitian ini.

Demikian permohonan ini saya sampaikan, atas partisipasinya saya


ucapkan terima kasih.
Hormat Saya,
Peneliti

Ni Wayan Sutasning
NIM. P07124222140
Lampiran 5. Lembar Persetujuan Setelah Penjelasan

PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN


(INFORMED CONSENT)

SEBAGAI PESERTA PENELITI

Yang terhormat Ibu/Saudara/Adik, Kami meminta kesediannya untuk

berpartisipasi dalam penelitian ini. Keikutsertaan dari penelitian ini bersifat

sukarela/tidak memaksa. Mohon untuk dibaca penjelasan dibawah dengan

seksama dan disilahkan bertanya bila ada yang belum dimengerti.

Judul Gambaran Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Rendahnya


Pemakaian Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) di
Desa Dawan Kaler.
Peneliti Utama Ni Wayan Sutasning
Institusi Poltekes Kemenkes Denpasar
Peneliti Lain -
Lokasi Penelitian Desa Dawan Kaler
Sumber pendanaan Swadana

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Gambaran Faktor-Faktor Yang

Mempengaruhi Rendahnya Pemakaian Metode Kontrasepsi Jangka Panjang

(MKJP) di Desa Dawan Kaler. Jumlah peserta sebanyak 181 orang akseptor KB

aktif non MKJP yang bersedia menjadi responden,. Peserta akan diberikan

kuisioner untuk pengumpulan data. Penelitian ini tidak ada perlakuan yang akan

diberikan kepada peserta.

Kepesertaan dalam penelitian ini tidak secara langsung memberikan manfaat

kepada peserta penelitian. Tetapi dapat memberi gambaran informasi yang lebih
banyak tentang Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Rendahnya Pemakaian

Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) .

Atas kesediaan berpartisipasi dalam penelitian ini maka akan diberikan

imbalan berupa: souvenir dan bingkisan berupa obat sebagai pengganti waktu

yang diluangkan untuk penelitian ini. Peneliti menjamin kerahasiaan semua data

peserta penelitian ini dengan menyimpannya dengan baik dan hanya digunakan

untuk kepentingan penelitian.

Kepesertaan Ibu/Saudara/Adik pada penelitian ini bersifat sukarela.

Ibu/Saudara/Adik dapat menolak untuk menjawab pertanyaan yang diajukan pada

penelitian atau menghentikan kepesertaan dari penelitian kapan saja tanpa ada

sanksi. Keputusan Ibu/Saudara/Adik untuk berhenti sebagai peserta peneltian

tidak akan mempengaruhi mutu dan akses/ kelanjutan pelayanan KB yang akan

diberikan. Data yang diperoleh dari penelitian ini hanya digunakan untuk

kepentingan penelitian dan akan tetap dijaga kerahasiaannya. Pada penelitian ini

dilaksanakan tanpa ada konflik kepentingan antara peneliti dengan pihak lain.

Jika setuju untuk menjadi peserta penelitian ini, Ibu/Saudara/Adik diminta

untuk menandatangani formulir ‘Persetujuan Setelah Penjelasan (Informed

Consent) Sebagai *Peserta Penelitian/ *Wali’ setelah Ibu/Saudara/Adik benar-

benar memahami tentang penelitian ini. Ibu/Saudara/Adik akan diberi salinan

persetujuan yang sudah ditanda tangani ini.

Bila selama berlangsungnya penelitian terdapat perkembangan baru yang

dapat mempengaruhi keputusan Ibu/Saudara/Adik untuk kelanjutan kepesertaan

dalam penelitian, peneliti akan menyampaikan hal ini kepada Ibu/Saudara/Adik.


Bila ada pertanyaan yang perlu disampaikan kepada peneliti, silakan hubungi

peneliti: Ni Wayan Sutasning dengan no HP xxxxxxxxxxxx

Tanda tangan Ibu/Saudara/Adik dibawah ini menunjukkan bahwa

Ibu/Saudara/Adik telah membaca, telah memahami dan telah mendapat

kesempatan untuk bertanya kepada peneliti tentang penelitian ini dan menyetujui

untuk menjadi peserta *penelitian/Wali.

Peserta/ Subyek Penelitian, Wali,

_____________________________ _______________________________

Tanda Tangan dan Nama Tanda Tangan dan Nama


Tanggal (wajib diisi): / / Tanggal (wajib diisi): / /
Tanda tangan saksi diperlukan pada formulir Consent ini hanya bila
☐ Peserta Penelitian memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan, tetapi
tidak dapat membaca/ tidak dapat bicara atau buta
☐ Wali dari peserta penelitian tidak dapat membaca/ tidak dapat bicara atau buta
☐ Komisi Etik secara spesifik mengharuska tanda tangan saksi pada penelitian
ini (misalnya untuk penelitian resiko tinggi dan atau prosedur penelitian
invasive)

Catatan:
Saksi harus merupakan keluarga peserta penelitian, tidak boleh anggota tim
penelitian.

Saksi:
Saya menyatakan bahwa informasi pada formulir penjelasan telah dijelaskan
dengan benar dan dimengerti oleh peserta penelitian atau walinya dan persetujuan
untuk menjadi peserta penelitian diberikan secara sukarela.

___________________________________________________
__________________
Nama dan Tanda tangan saksi
Tanggal
(Jika tidak diperlukan tanda tangan saksi, bagian tanda tangan saksi ini
dibiarkan kosong)

* coret yang tidak perlu


Lampiran 6. Kuisioner Penelitian
KUESIONER GAMBARAN FAKTOR - FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI RENDAHNYA PEMAKAIAN METODE
KONTRASEPSI JANGKA PANJANG ( MKJP )

Karakteristik Responden

Data Responden

No.Responden

Nama Ibu :

Beri tanda silang (X) pada pilihan jawaban anda

1. Umur :

1). 18 – 25 tahun

2) .26 – 35 tahun

3). 36 – 45 tahun

4). 46 – 55 - tahun

2. Pekerjaan :
1) Tidak bekerja.

2). Swasta

3). Wiraswasta.

4). PNS
3. Pendidikan :
a) SD

b) SMP

c) SMA

d) Perguruan Tinggi

4. Pengetahuan (Fikri, 2021)


Beri tanda silang (X) pada pilihan jawaban anda

Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP)

No Pertanyaan Benar Salah


1 Suntik, pil, dan kondom merupakan jenis-jenis
MKJP

1) Intra Uterine Device (IUD)

No Pertanyaan Benar Salah

2 IUD (spiral) merupakan alat kontrasepsi


yang dipasang dibawah kulit lengan

3 IUD (spiral) ada yang mengandung


hormone dan ada yang tidak mengandung
hormone

4 Jika seorang Wanita sering mengalami


pendaarahan di luar waktu (bukan
jadwalnya) haid, maka Wanita tersebut
tidak boleh dilakukan pemasangan IUD
(spiral)

5 Wanita yang sedang haid bisa dipasang


IUD (spiral)

6 Seseorang yang menggunakan IUD (spiral)


disarankan setiap selesai haid mengecek
sendiri benang IUD (spiral) dengan
memasukkan jari pada kemaluan (vagina)

7 Jika seorang Wanita baru saja dipasang


IUD (spiral), maka wanita tersebut harus
menggunakan alat kontrasepsi (KB)
tambahan saat berrhubungan badan

8 Wanita yang sedang menyusui tidak


disarankan menggunakan IUD (spiral),
karena IUD (spiral) mempengaruhi
produksi ASI

2) Implan
No Pertanyaan Benar Salah
9 Implan (susuk) adalah alat kontrasepsi yang
ditanam di dalam Rahim Wanita
10 Masa kerja implant (susuk) ada yang 3 bulan
dan ada yang 5 tahun
11 Wanita yang menyusui tidak disarankan
menggunakan implant (susuk), karena
implant (susuk) dapat mempengaruhi kualitas
ASI
12 Salah satu efek samping menggunakan
implan (susuk) adalah terjadi perubahan pola
haid berupa bercak/flek (spotting)
13 Jika seorang Wanita dilakukan pemasangan
implan (susuk) pada hari ketujuh haid, maka
wanita tersebut harus menggunakan alat
kontrasepsi (KB) tambahan selama 7 hari
saat berhubungan
14 Jika seorang Wanita yang baru saja dipasang
implan (susuk) adalah Wanita yang sedang
memberikan ASI eksklusif dan belum
mendapatkan haid setelah melahirkan, maka
Wanita tersebut harus menggunakan alat
kontrasepsi (KB) tambahan selama 7 hari
saat berhubungan
3) Kontrasepsi Mantap
Tubektomi
No Pertanyaan Benar Salah
15 Tubektomi (MOW) adalah operasi sederhana
untuk menghentikan kesuburan laki-laki
16 Tubektomi tidak mempengaruhi produksi
hormone
17 Tubektomi (MOW) sifatnya permanen,
sehingga sulit unutk dikembalikan
kesuburannya

Vasektomi
No Pertanyaan Benar Salah
18 Vasektomi (MOP) adalah operasi sederhana
untuk menghentikan kesuburan laki-laki
19 Seseorang yang menderita peenyyakit hernia
perlu mendapatkan perhatian khusus jika
ingin dilakukan vasektomi (MOP)
20 Seseorang yang telah dilakukan vasektomi
(MOP) tidak dapat mengelurakan air mani

5. Sikap (Fikri, 2021)


(Beri tanda silang (X) pada pilihan jawaban anda)
No Pertanyaan Setuju Tidak
Setuju
1 Saya tidak ingin menggunakan KB IUD
meskipun usia saya sudah 35 tahun.
Bagaimana pendapat ibu terhadap kasus
tersebut?
2 Metode KB yang paling efektif adalah MKJP
3 Setiap masyarakat Indonesia tidak seharusnya
menjadi pengguna MKJP
4 Pemilihan metode KB termasuk MKJP yang
digunakan harus dikonsultasikan bersama
pasangan dan tenaga kesehatan
5 Tidak akan terjadi permasalahan kesehatan
berkaitan dengan pemasangan MKJP, apabila
dipasang secara secara benar dan sesuai oleh
tenaga kesehatan terlatih
6 MKJP bukan merupakan pilihan utama untuk
para pengguna KB
7 Pemasangan MKJP seperti implant, IUD,
atau MOW/Tubektomi efektif mencegah
kehamilan dalam rentang waktu 5 tahun
8 KB IUD (spiral, copper T) tidak dapat
menyebabkan orang sakit menahun (jantung,
gula darah, dll)
9 KB implant/susuk tidak mengganggu
produksi ASI
10 Pemasangan MKJP tidak akan mengganggu
keharmonisan keluarga dalam hal pemenuhan
kebutuhan seksual
11 KB implant/susuk dapat meningkatkan berat
badan

6. Dukungan Suami (Fikri, 2021)


(Beri tanda silang (X) pada pilihan jawaban anda)
No Pernyataan Ya Tidak
Dukungan Emosional
1 Suami peduli dengan perubahan fisik saya
selama menggunakan KB
2 Suami mendukung saya untuk memakai KB
MKJP
3 Suami mau mendengarkan keluhan dan
curhatan hati saat saya merasa stress atau tidak
enak badan
4 Suami memotivasi saya untuk memakan
makanan yang sehat (sayur dan buah)
Dukungan Instrumental
5 Suami membiayai saya untuk menggunakan KB
6 Suami mengantarkan saya ke Pelayanan
kesehatan untuk kontrol penggunaan KB
7 Suami meneemani saya berolahraga
8 Suami mengajak saya memakan makanan
berlemak (jeroan, gorengan, makanan instan,
dan lainnya)
Dukungan Penghargaan
9 Suami membiarkan saya dalam penggunaan
10 Suami membantu saya dalam pengambilan
keputusan tentang jenis KB yang saya gunakan
11 Suami saya mengizinkan saya menggunakan
MKJP
12 Suami menganjurkan saya supaya menjaga
berat badan normal
Dukungan Informasi
13 Suami mengingatkan saya jadwal peenggunaan
KB
14 Suami saya memahami informasi seputar KB
yang saya gunakan

Anda mungkin juga menyukai