Disusun oleh:
DETIK AGUSTINA
NPM. 17070175
Disusun Oleh:
DETIK AGUSTINA
NPM 17070175
Mengetahui,
ii
Kata Pengantar
Dengan Memanjatkan puji dan syukur kehadirat ALLAH SWT karena atas
berkat limpahan rahmat, karunia dan hidayah-Nya penulis dapat menyajikan
laporan akhir magang dengan judul “GAMBARAN KEJADIAN
KEKURANGAN ENERGI KRONIK PADA IBU HAMIL DI WILAYAH
KERJA PUSKESMAS PELAMBUAN TAHUN 2022” selesai sebagaimana
mestinya. Sholawat serta salam tak lupa tercurahkan kepada junjungan kita Nabi
Besar Muhammad SAW beserta para keluarga, sahabat, dan para pengikut beliau
hingga akhir zaman.
iii
4. Hilda Irianty, SKM., M.Kes, selaku pembimbing Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al-
Banjari Banjarmasin yang telah membantu dalam hal konsultasi laporan
magang.
5. Seluruh staf beserta dosen pengajar Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al-Banjari
Banjarmasin.
6. Siti Aisyah, S.Kep.Ners selaku Kepala Puskesmas Pelambuan yang telah
memberikan izin kepada penulis untuk melakukan pelaksanaan magang.
7. Rahmat J.N, SKM, selaku pembimbing magang dari Puskesmas
pelambuan.
8. Tim relawan covid-19, Seluruh staf dan karyawan yang telah membantu
dalam terlaksananya magang di Puskesmas Pelambuan.
9. Kedua Orang tua yang penulis sayangi dan keluarga yang telah
memberikan dukungan dan doa restu.
10. Teman-teman seperjuangan yang selalu membantu dalam pelaksanaan
magang ini.
Penulis menyadari dalam penyajian laporan ini masih banyak kekurangan,
hal ini dikarenakan keterbatasan pengetahuan dan kemampuan penulis. Maka
dari itu penulis sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun
guna perkembangan laporan magang ini.
Akhir kata penulis panjatkan doa semoga segala bentuk bantuan, ilmu dan
bimbingan dari semua pihak agar mendapatkan berkat dan rahmat dari Allah
SWT. Demikian laporan ini dibuat dan penulis berharap semoga ini dapat
bermanfaat bagi kita semua. Aamiin Yaa Rabbal Alamiin.
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................................ i
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................................ ii
KATA PENGANTAR ..................................................................................................... iii
DAFTAR ISI .................................................................................................................... v
DAFTAR TABEL ............................................................................................................vi
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................................vii
BAB I ............................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ............................................................................................................ 1
A. Latar Belakang ..................................................................................................... 1
B. Tujuan................................................................................................................... 3
C. Manfaat ................................................................................................................. 4
BAB II .............................................................................................................................. 5
GAMBARAN UMUM TEMPAT MAGANG ................................................................. 5
A. Analisis Situasi Umum Puskesmas Pelambuan Kecamatan Banjarmasin Barat .. 5
B. Analisis Situasi Khusus ........................................................................................ 8
BAB III ........................................................................................................................... 10
HASIL KEGIATAN....................................................................................................... 10
A. Uraian Kegiatan Dan Dokumentasi Magang ...................................................... 10
C. Alternatif Pemecahan Masalah ........................................................................... 21
BAB IV .......................................................................................................................... 24
KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................................................... 24
A. KESIMPULAN .................................................................................................. 24
B. SARAN .............................................................................................................. 24
Daftar Pustaka ................................................................................................................ 26
v
DAFTAR TABEL
tabel 2. 1 Luas Wilayah .................................................................................................... 6
tabel 2. 2 Kelurahan.......................................................................................................... 6
tabel 2. 3 Kepala Rumah Tangga ..................................................................................... 7
tabel 2. 4 Kepadatan Penduduk ........................................................................................ 7
vi
DAFTAR LAMPIRAN
vii
i
1
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu prioritas utama dalam pembangunan kesehatan di
Indonesia adalah menurunkan angka kesakitan dan angka kematian ibu,
program-program yang diprioritaskan Departemen kesehatan meliputi
peningkatan pelayanan kesehatan reproduksi, peningkatan
pemberantasan penyakit menular, peningkatan pelayanan kesehatan dasar
dan rujukan, penyebab tidak langsung kematian ibu antara lain
penanggulangan kurang energi kronik, serta penanggulangan anemia gizi
besi pada wanita usia subur, masa kehamilan, melahirkan dan nifas
(Wiknjosastro, 2019). Masalah gizi adalah masalah kesehatan
masyarakat yang penanggulangannya tidak dapat dilakukan dengan
pendekatan medis dan pelayanan kesehatan saja. Masalah gizi disamping
merupakan sindrom yang erat kaitannya dengan masalah ketahanan
pangan ditingkat rumah tangga, juga menyangkut aspek pengetahuan dan
perilaku yang kurang mendukung pola hidup sehat (Depkes RI, 2019).
Gizi merupakan salah satu penentu kualitas Sumber Daya Manusia
(SDM), kekurangan gizi akan menyebabkan kegagalan pertumbuhan
fisik dan perkembangan kecerdasan, menurunkan produktifitas kerja dan
daya tahan tubuh, yang berakibat meningkatnya kesakitan dan kematian.
Kecukupan gizi sangat diperlukan oleh setiap individu, sejak janin yang
masih didalam kandungan, bayi, anak-anak, remaja dewasa sampai usia
lanjut. Ibu atau calon ibu merupakan kelompok
Pembangunan kesehatan dalam periode tahun 2015-2019
difokuskan pada empat program prioritas yaitu penurunan AKI dan
Angka Kematian Bayi (AKB), penurunan prevalensi balita pendek,
penyakit menular dan pengendalian penyakit tidak menular. Situasi gizi
masyarakat tidak hanya berperan dalam program penurunan prevalensi
balita pendek namun juga terkait erat dengan tiga program lainnya.
Mengingat status gizi berkaitan dengan kesehatan fisik maupun kognitif,
mempengaruhi tinggi rendahnya risiko terhadap penyakit infeksi dan
kognitif maupun penyakit tidak menular dan berpengaruh sejak awal
kehidupan hingga masa usia lanjut (Kemenkes
RI, 2016).
Gizi ibu hamil perlu mendapat perhatian karena sangat
berpengaruh pada perkembangan janin yang dikandungnya. Pada masa
kehamilan gizi ibu hamil harus memenuhi kebutuhan gizi untuk dirinya
dan untuk pertumbuhan serta perkembangan janin karena gizi janin
tergantung pada gizi ibu, sehingga kebutuhan gizi ibu juga harus tetap
terpenuhi. Asupan energi dan protein tidak mencukupi pada ibu hamil
dapat menyebabkan Kurang Energi Kronis (KEK). Wanita hamil yang
mengalami KEK jika Lingkar Lengan Atas (LLA)< 23,5 cm. Ibu hamil
dengan KEK berisiko melahirkan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) yang
berpotensi mengalami kematian, gangguan pertumbuhan dan
perkembangan anak. KEK juga dapat menjadi penyebab tidak langsung
kematian ibu (Kemenkes RI, 2016).
Status gizi ibu hamil dipengaruhi oleh berbagai faktor karena pada
masa kehamilan banyak terjadi perubahan pada tubuhnya yaitu adanya
peningkatan metabolisme energi dan juga berbagai zat gizi diperlukan
untuk pertumbuhan dan perkembangan janin yang ada dalam
kandungannya. Faktor-faktor tersebut diantaranya adalah jumlah
makanan, beban kerja, pelayanan kesehatan, status kesehatan,
pendidikan, absorbsi makanan, paritas dan jarak kelahiran, konsumsi
kafein, dan konsumsi tablet besi. Apabila dalam masa kehamilan tingkat
status gizinya rendah, maka akan mengakibatkan kehamilan yang
beresiko, untuk mengurangi resiko tersebut dapat dilakukan dengan
mengidentifikasikan faktor penyebab terjadinya status gizi buruk
terutama kurang energi kronik (Arisman, 2008).
2
Berdasarkan Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI)
tahun 2019 Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia mencapai
228/100.000 kelahiran hidup dan Angka Kematian Bayi (AKB)
mencapai 34 per 1000 kelahiran hidup. Kurang Energi Kronis (KEK)
pada kehamilan merupakan salah satu penyebab tidak langsung kematian
ibu sebesar 7 % selain anemia pada kehamilan sebesar 40% (Depkes RI,
2019) Di Kalimantan Selatan persentase Wanita Usia Subur (WUS) yang
mempunyai resiko KEK sebesar 10,92%. Hal ini menunjukkan bahwa
kawasan ini masih memerlukan perhatian yang lebih besar dalam upaya
peningkatan gizi masyarakat (Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan
Selatan, 2019).
Menurut data Dinas Kesehatan Kota di Banjarmasin Tahun 2020
terdapat 26 Puskesmas yang masing masing berada di 5 Kecamatan dan
yang paling tinggi kejadian KEK pada ibu hamil terdapat di Puskesmas
Sungai Bilu yaitu sebesar 22,06 %, sedangkan Puskesmas pelambuan
mempunyai presentase paling rendah dibanding Puskesmas lain yaitu
1,24. (Dinas Kesehatan 2020).
Dan pada tahun 2021 angka kekurangan energi kronik (kek) pada
ibu hamil bertambah dari jumlah komulatif 11 menjadi 14,6
Dari latar belakang yang telah diuraikan diatas maka perlunya
dilakukan kegiatan pengedukasian untuk menekan angka kekurangan
energi kronik (kek) pada ibu hamil. Dengan ini diharapkan dapat
mencegah dan dapat mengurangi angka KEK di Puskesmas Pelambuan
Kecamatan Banjarmasin Barat Kota Banjarmasin Tahun 2022.
B. Tujuan
1. Tujuan umum
Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu
hamil tentang KEK di Puskesmas Pelambuan Banjarmasin tahun
2022
2. Tujuan Khusus
3
1. Mengidentifikasi penyebab tingginya angka kekurangan energi
kronik pada ibu hamil di Puskesmas Pelambuan.
2. Menentukan prioritas penyebab kurangnya energi kronik pada ibu
hamil di Puskesmas Pelambuan.
3. Memberi alternatif pemecahan masalah (problem solving) KEK
di Puskesmas Pelambuan.
C. Manfaat
1. Bagi Instansi Magang
a. Memperoleh bantuan tenaga pelaksanaan program kesehatan
masyarakat selama pelaksanaa magang, khususnya dalam
pelaksanaan program kesehatan masyarakat yang dipilih oleh
mahasiswa peserta magang pada unit yang sesuai.
b. Sebagai masukan yang mungkin dapat dijadikan pedoman dalam
upaya peningkatan mutu kesehatan masyarakat dan diharapkan
dapat membantu kelancaran program kesehatan.
2. Bagi Mahasiswa
a. mendaptkan pengalaman, pengetahuan dan keterampilan di dunia
kerja baik mengenani ilmu kesehatan masyarakat maupun ilmu
kesehatan lainnya serta dapat mengetahui dan mengidentifikasi
masalah kesehatan yang terjadi, memprioritaskan masalah dan
mampu memberikan alternatif pemecahan masalah tentang
kekurangan energi kronik pada ibu hamil.
b. Menambah wawasan dan meningkatkan pengetahuan dalam
mengaplikasikan ilmu yang didapat khususnya tentang penyakit
kekurangan energi kronik pada ibu hamil.
c. Memperkaya kajian dalam bidang ilmu kesehatan masyarakat
terutama sesuai dengan bidang yang di geluti.
d. Memperoleh gambaran peluang kerja bagi sarjana kesehatan
masyarakat.
4
BAB II
GAMBARAN UMUM TEMPAT MAGANG
1. LUAS WILAYAH
Wilayah kerja Puskesmas Palambuan memiliki Iuas 2,66 km2, yang
terdiri dari 2 kelurahan, yaitu : Kelurahan Pelambuan dengan luas
wilayah 2.12 km2 dan kelurahan Belitung Selatan dangan luas wilayah
0,54 km2 yang berbatasan dengan :
a. Kelurahan Palambuan
Utara : Berbatasan dengan Kelurahan Kuin Utara
Selatan : Berbatasan dengan Kelurahan Telaga Biru
Barat : Berbatasan dangan Sungai Barito
Timur : Berbatasan dengan Kelurahan Teluk Dalam
b. Kelurahan Belitung Selatan
5
Utara : Berbatasan dengan Kelurahan Beliung Utara
Selatan : Berbatasan dengan Kelurahan Teluk Dalam
Barat : Berbatasan dengan Kalurahan Kuin Cerucuk
Timur : Berbatasan dengan Kelurahan Pasar Lama
Belitung Selatan
tabel 2. 2 Kelurahan
6
No Kelurahan Jumlah kepala Jumlah Jumlah
keluarga rt rw
1 Pelambuan 7.272 69 4
4. Kepadatan penduduk/km
Jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Pelambuan tahun 22
adalah 46.596 jiwa dengan perincian berdasarkan wilayah kerja
Puskesmas sebagai berikut:
a. Visi
“Terwujudnya pelayanann kesehatan yang bermutu dan bermartabat
di wilayah kerja puskesmas pelambuan tahun 2023”
b. Misi
1. Memberikan pelayanan kesehatan sesuai standar yakni standar
profesi, standar pelayanan dan standar prosedur operasioner serta
etika profesi;
7
2. Memberikan pelayanan kesehatan yang berorientasi pada
keselamatan pasien, pengunjung puskesmas dengan tetap
memperhatikan keselamatan petugas;
3. Memberikan pelayanan kesehatan yang dapat di akses dan
terjangkau bagi semua, termasuk penyandang disabilitas, anak-
anak dan lanjut usia;
4. Melibatkan peran aktif lintas sektor, dunia usaha dan masyarakat
sebagai subyek pembangunan kesehatan;
5. Menjadikan nilai-nilai organisasi sebagai perilaku yang melekat
pada ASN puskesmas dalam melaksanakan tugas pelayanan
kesehatan;
Tujuan umum pada perbaikan gizi adalah meningkatkan status gizi seluruh
anggota masyarakat di wilayah kerja Puskesmas, sedangkan tujuan khususnya
yaitu menurunkan prevalensi gizi kurang dan gizi buruk yang umumnya banyak
diderita masyarakat yang berpenghasilan rendah terutama pada anak balita, ibu
hamil dan ibu menyusui. Program gizi dalam mengatasi kejadian KEK pada ibu
hamil di Puskesmas Pelambuan salah satunya dengan Pemberian Makanan
Tambahan(PMT).
8
a. Alur Pelayanan Ruang Gizi
Pelayanan Kesehatan
(KIR, Konsultasi
Loket
Imunisasi)
Lab / Pendaftaran
Penunjang P
Pelayanan BP Ruang
Apotek Pemeriksaan Umum, Anak,
Gigi, KIA
Pulang Rujukan
9
BAB III
HASIL KEGIATAN
A. Uraian Kegiatan Dan Dokumentasi Magang
Kegiatan magang di wilayah kerja Puskesmas Pelambuan
dilaksanakan mulai tanggal 7 Februari sampai dengan 1 Maret 2022.
Adapun uraian kegiatan selama pelaksanaan magang di Puskesmas
Pelambuan sebagai berikut :
10
10/2/2022 vaksin di belitung
selatan rt 21
Membantu
memperbaiki data
yang diinput
11
7. Senin Membantu kegiatan
14/2/2022 vaksinasi di SDN
Belitung selatan 2
12
12. Senin Membantu kegiatan
21/2/2022 vaksinasi di SD Widya
Dharma
Membantu kegiatan
posyandu merpati kel.
Belitung Selatan
13
pembimbing instansi
B. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah sangatlah penting diperlukan dalam proses
manajemen khususnya di bidang kesehatan. Hal ini dilakukan untuk
mengetahui kemampuan sumber daya manusia, yang nantinya dapat
memberikan beberapa alternative pemecahan masalah yang harus segera
diselesaikan.
Berikut beberapa indetifikasi masalah di Puskesmas Pelambuan
1. Kurang antusiasnya masyarakat dengan vaksinasi covid 19
membuat petugas harus turun langsung ketempat masyarakat
itu sendiri
2. Jam kerja bentrok dengan jadwal vaksinasi covid menjadi
alasan utama masyarakat tidak ikut serta untuk vaksin covid
19
3. Kurangnya staff tenaga vaksin membuat petugas kewalahan
mendata masyarakat yang ikut serta vaksinasi
4. Jumlah ibu hamil KEK di wilayah kerja Puskesmas
Pelambuan pada tahun 2021 adalah 80 orang mengalami
kenaikan dari pada tahun sebelumnya.
Berdasarkan hasil data yang saya peroleh pada Puskesmas
Pelambuan, bahwa kejadian kekurangan energi kronik pada ibu hamil
pada tahun 2021 diwilayah kerja puskesmas Pelambuan sebagai berikut;
14
PWS PREVALENSI IBU HAMIL KEK DINAS KESEHATAN KOTA BANJARMASIN TAHUN : 2021
BULAN
NO PUSKESMAS / SASARAN JUMLAH BUMIL DIUKUR BUMIL KEK ( LILA < 23,5CM )
KELURAHAN LILA-NYA
JAN
1 PELAMBUAN 631 48 48 8 0 8 0 8 16,67
FEB
2 PELAMBUAN 631 47 95 8 0 8 8 16 16,87
MAR
3 PELAMBUAN 572 45 140 7 0 7 16 23 16,34
15
APR
4 PELAMBUAN 572 44 184 5 0 5 23 28 15.22
MEI
5 PELAMBUAN 572 45 229 3 0 3 288 31 13,54
JUN
6 PELAMBUAN 572 46 275 11 0 10 31 41 12,91
JUL
7 PELAMBUAN 572 48 323 7 0 7 41 48 14,86
AGU
8 PELAMBUAN 572 49 372 7 0 7 48 55 14,78
SEP
9 PELAMBUAN 572 50 422 4 0 4 55 59 13,98
OKT
10 PELAMBUAN 572 50 472 3 0 3 59 62 13,14
NOP
11 PELAMBUAN 572 48 520 9 0 9 62 71 13,65
DES
12 PELAMBUAN 572 42 562 8 0 8 71 79 14,06
16
TAHUN 2021 572 562 - 80 - 79 - - 14,06
17
Berdasarkan data yang di dapat dan wawancara dengan petugas di ruang poli
gizi Puskesmas Pelambuan bahwasanya yang mendapatkan pencapaian target
berdasarkan tabel laporan bulanan jumlah ibu hamil di puskesmas Pelambuan
diatas, dengan 572 sasaran angka KEK tertinggi terdapat pada kelurahan
Pelambuan adalah pada bulan Februari yaitu dengan kumulatif sebesar 16,87%
dan mengalami penurunan pada bulan-bulan selanjutnya. jumlah rata-rata
perbulanya adalah 14,06%. Jumlah Total Ibu Hamil KEK tahun 2021 Puskesmas
Pelambuan adalah 80 Orang.
18
Menentukan Tabel Prioritas
No Masalah Kriteria Total Prioritas
P S C M
1 Kurang antusiasnya 2 2 3 3 36 II
masyarakat dengan vaksinasi
covid 19 membuat petugas
harus turun langsung
ketempat masyarakat itu
sendiri
Dilihat dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa ibu hamil KEK
menjadi prioritas utama dalam permasalahan dapat dilihat di tabel prioritas ibu
hamil KEK dengan prioritas ranking I.
19
Kriteria yang digunakan dalam menetukan prioritas masalah berdasarkan
pembobotan yang diberikan pada permasalahan ini sebagai berikut :
1. Besarnya masalah (Prevalence)
a. Skor 1= Menyatakan masalah tidak besar
b. Skor 2= Menyatakan masalah kurang besar
c. Skor 3=Menyatakan masalah cukup besar
d. Skor 4= Menyatakan masalah besar
e. Skor 5= Menyatakan masalah sangat besar
2. Kegawatan masalah (Seriousness)
a. Skor 1=Menyatakan masalah tidak serius
b. Skor 2=Menyatakan masalah kurang serius
c. Skor 3=Menyatakan masalah cukup serius
d. Skor 4= Menyatakan masalah serius
e. Skor 5=Menyatakan masalah sangat serius
3. Kepeduliaan komunitas (Community Concern)
a. Skor 1=Menyatakan masalah tidak serius
b. Skor 2=Menyatakan masalah kurang serius
c. Skor 3=Menyatakan masalah cukup serius
d. Skor 4= Menyatakan masalah serius
e. Skor 5=Menyatakan masalah sangat serius
4. Ketersediaan sumber daya (Manageability)
a. Skor 1=menyatakan sumber daya untuk penanggulangan
sangat besar
b. Skor 2=menyatakan sumber daya untuk penangulangan besar
c. Skor 3= menyatakan sumber daya untuk penangulangan cukup
besar
d. Skor 4= menyatakan sumber daya untuk penangulangan
sedikit
e. Skor 5= menyatakan sumber daya untuk penangulangan
sangat sedikit.
20
C. Alternatif Pemecahan Masalah
21
Analisis Swot
INTERNAL Stength Weakness
(Kekuatan) (Kelemahan)
EKSTERNAL
Opportunity SO WO
(Peluang)
Threats ST WT
(Ancaman)
22
b. Memberikan program penyuluhan dan posyandu secara rutin
sehingga dapat menurunkan angkak KEK pada ibu hamil.
3. Strategi S-T (Strenght + Threarts) adalah strategi yang disusun
dengan menggunakan seluruh kekuatan yang dimiliki untuk
mengatasi ancaman yang akan terjadi.
a.meningkatkan sosialisasi kepada ibu hamil supaya ibu hamil
menjaga kesehatan selama masa kehamilan.
b. meningkatkan kualitas dan mutu asupan gizi bagi ibu hamil.
c. Memberikan makanan tambahan pada ibu hamil.
4. Strategi W-T (Weakness + Threats ) adalah strategi yang disusun
Dengan menimalkan untuk menghindari ancaman
a. Memberikan penyuluhan dan posyandu tentang berbagai
bahaya KEK selama masa kehamilan.
23
BAB IV
A. KESIMPULAN
1. Identifikasi masalah
a. Kurang antusiasnya masyarakat dengan vaksinasi covid 19
membuat petugas harus turun langsung ketempat masyarakat
itu sendiri
b. Kurangnya staff tenaga vaksin membuat petugas kewalahan
mendata masyarakat yang ikut serta vaksinasi
c. Jumlah ibu hamil KEK di wilayah kerja Puskesmas
Pelambuan pada tahun 2021 adalah 80 orang mengalami
kenaikan dari pada tahun sebelumnya
2. Prioritas utama masalah adalah tingginya angka KEK pada tahun
2021 di Puskesmas Pelambuan.
3. Alternatif pemecahan masalah
a. Meningkatkan program penyuluhan dan posyandu bagi ibu
hamil.
b. Meningkatkan pencegahan KEK pada ibu hamil.
c. Memberikan sarana serta edukasi kepada ibu hamil dan
keluarga tentang pentingnya supan bergizi saat hamil
d. Ibu Hamil dapat memeriksakan kehamilanya dengan datang
ke posyandu-posyandu yang diadakan setiap minggunya
B. SARAN
1. Bagi Masyarakat
Perlu adanya kesadaran dan kepedulian masyarakat akan
pentingnya untuk selalu menjaga kesehatan secara nyata yang
24
bertujuan untuk mencegah terjadinya KEK selama masa kehamilan
yang perlu dilakukan sebagai berikut:
a. Membiasakan untuk selalu menjaga pola makan dengan asupan
gizi yan baik dan sehat misalkan:kosumsi sayur, buah dan
makanan yang mengandung protein serta vitamin lainnya.
2. Bagi petugas Kesehatan
Diharapkan petugas kesehatan memberikan penyuluhan lebih lagi
agar tercapainya kesadaran masyarakat tentang pentingnya
pencegahan KEK selama ibu hamil.
3. Berdasarkan keterbatasan dalam penelitian ini, maka saran-saran
dalam penelitian selanjutnya yaitu meningkatkan mutu pelayanan
dengan suatu program khusus untuk ibu hamil dengan mengajak para
ibu hamil melihat tempat persalinan dan fasilitas yang ada untuk
persiapan persalinannya nanti, melakukan sosialisasi rutin kepada Ibu
Hamil tentang pemenuhan Gizi selama Hamil agar Ibu Hamil tidak
terjadi Kekurangan Energi Kronis dan meningkatkan ketrampilan dan
pengetahuan dengan mengadakan pelatihan dan seminar mengenai
deteksi dini kehamilan bagi seluruh petugas kesehatan baik dokter,
bidan maupun petugas lainnya, serta pihak manajemen dapat
melakukan survey secara berkala mengenai kepuasan ibu hamil untuk
memberikan evaluasi serta memberikan solusi terhadap permasalahan
yang ada.
25
Daftar Pustaka
Apiani, R. 2019. Gambaran Tingkat Pendidikan Dan Pengetahuan Ibu hamil Tentang
KEK Di Puskesmas Alalak Selatan Banjarmasin Tahun 2020. Banjarmasin:
Perpustakaan Akbid Abdi Persada Banjarmasin
26