EGA SILVIA
2013142010102
BUKITTINGGI
2022
SKRIPSI
EGA SILVIA
NIM 2013142010102
BUKITTINGGI
2022
i
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS
dan semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk telah saya nyatakan dengan
benar.
Nim : 2013142010102
Tanda tangan :
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI
Oleh:
Pembimbing I Pembimbing II
(Ns. Dian Anggraini, S. Kep, M.Kep.sp. (Ns. Aulia Putri, S. Kep, M. Kep)
KMB)
Mengetahui
Ketua Program Studi SI Keperawatan
iii
HALAMAN PENGESAHAN
Nim : 20131410102
iv
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji dan syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT, karena atas
berkat Rahmat dan hidayah-Nya Penulis dapat menyelesaikan skripsi penelitian ini yang
berjudul “Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Pengetahuan Pasien Hipertensi Dalam
Mendapatkan Vaksinasi Covid-19 Di Wilayah Kerja Puskesmas Tanjung Ampalu Kabupaten
Sijunjung Tahun 2022”. Shalawat beriringan salam diberikan kepada Nabi Muhammad
SAW yang telah menyampaikan petunjuk Allah SWT untuk dunia dan akhirat.
Penulisan skripsi penelitian ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat
untuk mencapai gelar Sarjana Keperawatan Program Studi Ilmu Keperawatan Stikes Yarsi
Sumbar Bukittinggi. Selama proses penyusunan proposal penelitian ini, penulis mendapat
banyak bimbingan, bantuan, dukungan, arahan dan kerja keras dari berbagai pihak. Oleh
karena itu, penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Ns. Junaidy Suparman Rustam, MNS selaku ketua STIKes YARSI Sumatera
Barat kota Bukittinggi.
2. Ibu Ns. Sri Hayulita, S.Kep, M.Kep selaku ketua prodi S1 Keperawatan STIKes YARSI
Sumatera Barat kota Bukittinggi.
3. Ibu Ns. Dian Anggraini, S.Kep M.Kep.Sp KMB selaku dosen pembimbing I yang telah
menyediakan waktu, tenaga dan pikiran untuk mengarahkan penulis dalam penyusunan
skripsi penelitian ini sehingga dapat terselesaikan dengan baik.
4. Ibu Ns. Aulia Putri, S.Kep, M.S selaku dosen pembimbing II yang telah menyediakan
waktu, tenaga dan pikiran untuk mengarahkan penulis dalam penyusunan skripsi
penelitian ini sehingga dapat terselesaikan dengan baik.
5. Bapak Ns. Junaidi S Rustam,S.Kep.MNS selaku penguji I yang telah meluangkan waktu
dan memberikan arahan serta saran yang membangun guna terselesaikannya skripsi
penelitian ini dengan baik.
6. Ibu Ns. Marlina Andriani,S. Kep, M. Kep selaku penguji II yang telah meluangkan waktu
dan memberikan arahan serta masukan yang membangun guna terselesaikannya skripsi
penelitian ini dengan baik.
v
7. Seluruh Dosen pengajar dan Staf Administrasi Program Studi Ilmu Keperawatan STIKes
Sumatera Barat kota Bukittinggi yang telah memberikan banyak ilmu dan kemudahan
kepada penulis selama masa perkuliahan.
8. Penulis menyadari dalam pembuatan Skripsi penelitian ini masih terdapat banyak
kekurangan. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritikan yang bersifat
membangun demi kesempurnaan skripsi penelitian ini. Akhir kata, penulis berharap
Allah SWT berkenan membalas segala kebaikan semua pihak yang telah membantu.
Semoga skripsi penelitian ini membawa manfaat bagi pengembangan ilmu, khususnya di
bidang keperawatan.
Peneliti
vi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL.............................................................................................i
PERNYATAAN ORISINALITAS.....................................................................ii
PERSETUJUAN BIMBINGAN PROPOSAL..................................................iii
HALAMAN PENGESAHAN.............................................................................iv
KATA PENGANTAR..........................................................................................v
DAFTAR ISI.......................................................................................................vii
DAFTAR TABEL...............................................................................................viii
DAFTAR GAMBAR...........................................................................................ix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...................................................................................1
B. Rumusan Masalah ..............................................................................9
C. Tujuan Penelitian ...............................................................................9
D. Manfaat Penelitian ............................................................................11
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
2.1 Kerangka Teori ...................................................................................45
3.1 Kerangka Konsep.................................................................................46
viii
DAFTAR TABEL
ix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Corona virus merupakan keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit mulai
dari gejala ringan sampai berat. Ada dua jenis coronavirus yang diketahui
menyebabkan penyakit yang dapat menimbulkan gejala berat seperti Middle East
(SARS). Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) merupakan penyakit jenis baru yang
oleh coronavirus baru yang disebut severe acute respiratory syndrome coronavirus 2
Kota Wuhan, Provinsi Hubei, RRC.1,2 Penyakit ini pertama kali dilaporkan ke World
Health Organization (WHO) pada 31 Desember 2019. Pada 31 Januari 2020, WHO
pandemi global.
Covid – 19 Dunia pada tanggal 31 Desember 2021 tembus 95 juta kasus dengan jumlah
kasus pasien yang meninggal tercatat 2.058.534 kasus. Amerika menduduki posisi
teratas dengan kasus Covid 19 tertinggi dengan jumlah kasus sebanyak 23.928.643
kasus. Kemudian negara India berada di Posisi kedua dengan kasus Covid 19 terbesar
1
Berdasarkan laporan kesehatan dunia World Health Organazation kasus yang
paling banyak terkonfirmasi positif Covid-19 adalah kelompok umur 31-45 tahun
sebanyak 31%, namun untuk kelompok umur positif Covid-19 yang meninggal adalah
kelompok umur 60 tahun lebih, dengan persentase kematian 41,6 % (Satuan Tugas
Penanganan Covid-19, 2020). Hal tersebut sesuai dengan pernyataan WHO dan Center
Amerika Serikat, yang melaporkan bahwa pada usia pralansia (50-59 tahun) angka
kematian hampir 3%, usia (60-69 tahun) terus meningkat menjadi 8-15% pada usia
diatas 70 tahun. Kematian paling banyak terjadi pada penderita Covid-19 pada usia 80
Desember 2021 jumlah penambahan kasus Covid – 19 sebanyak 12.568 kasus sehingga
total kasus tercatat menjadi 939.948 kasus. Pasien Covid 19 yang dinyatakan sembuh
sampai tanggal 31 Desember 2021 tercatat sebanyak 763.703 orang dan jumlah kasus
Salah satu provinsi di Indonesia yang juga mengalami pandemic Covid-19 yaitu
Provinsi Sumatera Barat. Data kasus terkonfirmasi positif di Provinsi Sumatera Barat
sampai tanggal 31 Desember 2021 tercatat sebanyak 25.887 kasus dari 490.262
spesimen yang telah diperiksa. Jumlah pasien yang dirawat berjumlah 266 orang (1%),
isolasi mandiri 1.285 orang (5%) dan isolasi daerah 101 orang (0,4%). Dari data
terkonfirmasi positif tercatat sebanyak 567 orang (2,2%) meninggal dunia. Sedangkan
23.659 orang (91,4%) dari terkonfirmasi positif diyatakan sembuh (Kemenkes RI,
2021).
Salah satu komplikasi yang sering terkonfirmasi virus Covid-19 yaitu penderita
hipertensi. Berdasarkan data yang dihimpun oleh Satuan Tugas Penanganan Covid 19
2
per tanggal 13 Oktober 2021 dari total kasus yang terkonfirmasi positif covid 19
dengan diabetes mellitus 34,5% dan penyakit jantung 19,6%. Sementara kasus tersebut
pasien yang meninggal diketahui 13,2% dengan hipertensi, 11,6% dengan diabetes
Berdasarkan data diatas menyatakan bahwa salah satu penyakit penyerta yang
paling tinggi pada kasus Covid 19 adalah hipertensi. Hal ini terjadi karena tekanan
darah yang tinggi akan melemahkan sistem imun pada tubuh dan tubuh menjadi tidak
sanggup menghadapi infeksi virus dan akhirnya terkena covid 19. Selanjutnya pada
pembuluh darah sehingga hal ini akan berdampak pada perkembangan virus yang lebih
cepat didalam tubuh. Organ target corona virus adalah pembuluh darah dan paru – paru,
jika terjadi vasodilatasi pembuluh darah pada penderita hipertensi maka virus covid 19
akan lebih cepat menyerang atau menyebar pada organ tubuh lainnya sehingga pasien
lebih berisiko dibanding dengan pasien yang tidak memiliki penyakit penyerta (Zahe,
2021).
terobosan pemerintah untuk melawan dan menangani Covid-19 yang ada didunia
khususnya Negara Indonesia. Tujuan dari vaksinasi Covid-19 adalah untuk mengurangi
3
sehingga dapat menjaga masyarakat dan perekonomian (Kemenkes RI Dirjen P2P,
2020).
Pada saat ini dapat dilihat bahwa cakupan vaksin covid 19 masih rendah, dan
belum mencapai target. Hal ini terjadi karena masih banyak kalangan masyarakat yang
tidak mau divaksin. Berdasarkan laporan data cakupan Pemberian Vaksinasi Covid 19
Per 1 November 2021 di Provinsi Sumatera Barat sebanyak 36,90 %, Untuk Kabupaten
sangat rendah dari target yang telah ditetapkan untuk mendapatkakan herd imunity di
masyarakat, sehingga diperlukan lagi kerja sama dari berbagai lintas sektor untuk
Sijunjung, 2021).
vaksinasi covid-19 tidak hanya yang pro saja tetapi ada persepsi masyarakat yang justru
menolak karena masih meragukan suatu kefektifan, keamanan serta keampuhan dari
vaksinasi covid-19 tersebut. Sebenarnya hal tersebut adalah suatu kewajaran karena
mengingat covid-19 ini disebabkan oleh virus corona yang terbilang masih baru dan
termasuk vaksin yang akan digunakan juga pastinya masih bersifat baru (Rachman &
Pramana, 2020).
Kelompok yang menolak divaksinasi memiliki banyak alasan, mulai dari masalah
kesehatan hingga alasan agama, serta terdapat beberapa kelompok masyarakat dengan
latar belakang yang berbeda-beda dan kekhawatiran tentang peningkatan kematian atau
korban akibat vaksin. Hal ini disebabkan karena dikhawatirkan tubuh tidak pandai
4
menangani vaksin dan justru akan menyerang orang yang telah divaksinasi yang
Rendahnya capaian vaksin karena tidak semua orang mau untuk di vaksin. Salah
satunya pada penderita penyakit Hipertensi yang merupakan kelompok risiko tinggi.
Penderita penyakit Hipertensi yang terinfeksi virus Corona memiliki risiko lebih tinggi
untuk mengalami COVID-19 dengan gejala yang berat. Hal ini karena adanya
gangguan pada sistem persyarafan sehingga tubuh lebih sulit melawan infeksi virus
Corona. Oleh karena itu, vaksin COVID-19 perlu diberikan kepada penderita penyakit
Penderita hipertensi atau tekanan darah tinggi boleh mendapatkan vaksin COVID-19
bila tekanan darahnya normal dan terkendali, yaitu kurang dari 140/90 mmHg dengan
atau tanpa pengobatan. Namun, batas maksimal nilai tekanan darah untuk pasien
(Kemenkes, 2020).
Situasi saat ini perlu dipahami dengan hati-hati karena masyarakat mungkin
ini dapat disebabkan karena keterbatasan informasi mengenai jenis vaksin, kapan
vaksin akan tersedia dan profil keamanannya. Banyaknya responden yang tidak percaya
5
penyakit merupakan faktor penting. Pengetahuan dan antusias terhadap program
pemeliharaan dan tingkatan kesehatan yang dihasilkan oleh pendidik kesehatan ini di
alat bantu media pendidikan. Media promosi kesehatan berfungsi untuk membantu
dalam proses pendidikan atau pengajaran sehingga pesan kesehatan dapat disampaikan
masa pandemi saat ini perlu dilakukan penyuluhan atau diberikan pendidikan kepada
dikalangan masyarakat. Selain itu untuk memutus mata rantai penyebaran covid 19
6
Bentuk pendidikan kesehatan yang dapat diberikan untuk meningkatkan
segala sesuatu yang direncanakan untuk mempengaruhi orang lain baik individu,
kelompok maupun masyarakat sehingga mereka dapat melakukan apa yang diharapkan
oleh pelaku pendidikan. Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh
pengetahuan dan minat responden dalam menerima vaksin covid. Hasil penelitian
didapatkan ada pengaruh yang signifikan antara edukasi kesehatan yang diberikan
dengan pengetahuan dan minat responden dalam menerima vaksin covid 19 dengan
Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Farah Faulun (2021)
penelitian terjadi peningkatan pengetahuan masyarakat tentang vaksin dengan nilai rata
– rata sebelum yaitu 44,85 sedangkan setelah dilakukan penyuluhan tentang vaksinasi
Penelitian yang sama juga dilakukan oleh Ernawati, dkk (2022) tentang edukasi
90%. Hasil uji statistik ada pengaruh edukasi terhadap pengetahuan masyarakat tentang
Berdasarkan studi literature dan survey daring yang dilaksanakan oleh WHO dan
2020, diketahui bahwa sekitar 74% responden mengaku sedikit banyak tahu rencana
7
Pemerintah untuk melaksanakan vaksinas COVID-19 secara nasional, sekitar 65%
Hasil survey awal yang dilakukan peneliti pada tangal 1 Desember tahun 2021
pendrita Hipertensi tidak ada yang mau diberikan vaksinasi covid-19. Alasan tidak mau
untuk divaksin adalah takut jika divakisn akan membuat tekanan darah nya semakin
tinggi, memberikan komplikasi lain, dan bahkan ada yang mengatakan takut jika
divaksin akan menyebabkan stroke. Saat dilakukan pemgukuran tekanan darah, pasien
memeliki tekana darah dibawah 180/110 mmHg, dan seharusnya pasien dengan tekanan
darah tersebut layak mendapatkan vaksinasi, tetapi pasien tidak mengetahui batas
Tekanan darah untuk menjadi syarat boleh atau tidaknya untuk mendapatkan vaksinasi
covid -19.
menimbulkan kecemasan yang dapat menurunkan sistem imun tubuh seseorang dan
dapat pula meningkatkan tekanan darah pada penderita hipertensi saat akan
mendapatkan vaksinasi covid 19. Oleh karena itu perlu peningkatan pengetahuan
penderita hipertensi tentang keamanan vaksinasi covid 19 serta manfaat dan efek
samping yang ditimbulkan setelah diberikan vaksinasi covid 19, sehingga tidak ada
lagi kecemasan bagi penderita hipertensi saat menerima vaksinasi covid 19.
8
vaksinasi covi-19 di wilayah kerja Puskesmas Tanjung Ampalu, Kabupaten Sijunjung
Tahun 2021.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka dirumuskan masalah dari penilitian ini
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
Tahun 2022
9
d. Diketahui Rata-Rata Pengetahuan Sesudah Diberikan Pendidikan
Tahun 2022
2022
D. Manfaat Penelitian
penelitian terkait yang mana akan menambah informasi tentang Vaksinasi Covid
10
3 Bagi Penelitian Selanjutnya
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi peneliti selanjutnya, dapat
11
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Hipertensi
1. Pengertian Hipertensi
Tekanan darah 140/90 mmHg didasarkan pada dua fase dalam setiap denyut
jantung yaitu fase sistolik 140 menunjukan fase darah yang sedang dipompa
oleh jantung dan fase diastolik 90 menunjukan fase darah yang kembali ke
12
2. Etiologi Hipertensi
b. Hipertensi sekunder
dengan gaya hidup dan pola makan. Faktor-faktor tersebut antara lain:
1) Kegemukan (obesitas)
13
mudah terkena hipertensi. Wanita yang sangat gemuk pada usia 30
dengan wanita langsing pada usia yang sama. Curah jantung dan
namun terbukti bahwa daya pompa jantung dan sirkulasi volume darah
2) Kurang olahraga
volume plasma atau cairan tubuh dan tekanan darah. Keadaan ini akan
14
setelah ditelusuri, banyak orang yang mengartikan konsumsi garam
adalah garam meja atau garam yang ditambahkan dalam makanan saja.
makanan yang digunakan. Natrium dan klorida adalah ion utama cairan
tekanan darah.
5) Stres
ketakutan, tegang atau dikejar masalah maka tekanan darah kita dapat
meningkat. Tetapi pada umumnya, begitu kita sudah kembali rileks maka
tekanan darah akan turun kembali. Dalam keadaan stres maka terjadi
15
melalui aktivitas saraf simpatis (saraf yang bekerja ketika beraktivitas)
4. Patofisiologi Hipertensi
arteri bisa terjadi melalui beberapa cara yaitu jantung memompa lebih kuat
sehingga mengalirkan lebih banyak cairan pada setiap detiknya arteri besar
sempit dari pada biasanya dan menyebabkan naiknya tekanan. inilah yang
terjadi pada usia lanjut, dimana dinding arterinya telah menebal dan kaku
meningkat pada saat terjadi vasokonstriksi, yaitu jika arter kecil (arteriola)
dan air dari dalam tubuh meningkat sehingga tekanan darah juga
meningkat.
16
dilaksanakan oleh perubahan didalam fungsi ginjal dan sistem saraf otonom
(bagian dari sistem saraf yang mengatur berbagai fungsi tubuh secara
darah tinggi. Misalnya penyempitan arteri yang menuju ke salah satu ginjal
cidera pada salah satu atau kedua ginjal juga bisa menyebabkan naiknya
bertanggung pada perubahan tekanan darah yang terjadi pada usia lanjut.
ikat dan penurunan dalam relaksasi otot polos pembuluh darah, yang pada
17
tahanan perifer (Prima,2015).
atau merah, mimisan, cemas atau gelisah, detak jantung keras atau tidak
karena kerusakan retina, nyeri pada kepala, mual dan muntah akibatnya
6.Komplikasi hipertensi
sebagai berikut :
a. Stroke dapat timbul akibat perdarahan tekananan tinggi diotak, atau akibat
embolus yang terlepas dari pembuluh non otak yang terpajan tekanan
tinggi. Stroke dapat terjadi pada hipertensi kronik apabila arteri-arteri yang
kepala secara tiba-tiba, seperti orang binggung atau bertingkah laku seperti
orang mabuk, salah satu bagian tubuh terasa lemah atau sulit digerakan
18
(misalnya wajah, mulut, atau lengan terasa kaku, tidak dapat berbicara
c. Gagal ginjal dapat terjadi karena kerusakan progresif akibat tekanan tinggi
kaki dan jaringan lain sering disebut edema. Cairan didalam paru-paru
pada hipertensi maligna (hipertensi yang cepat). Tekanan yang tinggi pada
19
cairan kedalam ruangan intertisium diseluruh susunan saraf pusat.
7. Penatalaksanaan
berikut:
1) Terapi non-farmakologi
f. menghindari stres
g. menghindari obesitas
20
a. Diuretik merupakan anti hipertensi yang merangsang pengeluaran
1. Pengertian
mikroorganisme atau bagian atau zat yang dihasilkan nya yang telah
tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan dan tidak menjadi
21
2. Manfaat vaksinasi covid -19
2021).
umumnya ringan dan bersifat sementara, dan tidak selalu ada, serta
bergantung pada kondisi tubuh, efek seperti demam dan nyeri otot atau
kemerahan pada bekas suntikan adalah hal yang wajar namaun tetap perlu
dimonitor. Manfaat vaksin jauh lebih lebih besar dibandingkan resiko sakit
karena terinfeksi bila tidak divaksin. Apabila terjadi kejadian ikutan pasca
vaksinasi, kemudian akan ditindak lanjuti oleh focal poiny yang ada di
(Kemenkes 2021).
22
5. Kekebalan kelompok ( health immunity)
penyakit dan menghentikan wabah saja, tetapi juga dalam jangka panjang
dengan penyakit tersebut maka tidak akan sakit atau hanya mengalami
protocol kesehatan, maka akan menjadi rentan tertular dan jatuh sakit
23
7. Sasaran penerima vaksin covid-19
berdomisili di indonesia yang berusia > dari 17 tahun, dan bagi penduduk
pada masa darurat atau penerbitan nomor izin edar dari badan pengawas
kriteria individu atau kelompok yang tidak boleh di vaksinasi covid -19 :
mendapatkan dosis ke 2
terkendali.
24
penerima produk darah atau transfusi, vaksinasi ditunda dan di
rujuk.
direkomendasikan untuk setiap jenis vaksin covid -19. Tabel dibawah ini
25
Sumber : (Kemenkes 2021).
dalam proses pengujian aspek kehalalan vaksin covid -19 yang akan
C. Pengetahuan
1. Pengertian
yang didasari oleh pengetahuan lebih lama dari pada prilaku yang tidak di dasari
26
Menurut Notoatmodjo (2012) Pengetahuan merupakan hasil dari tahu,
dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek
a.Tahu (know)
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya.
sesuatu yang spesifik dan seluruh bahan yang dipelajari atau ransang yang telah
diterima. Oleh sebab itu, tahu ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling
rendah. Kata kerja untuk mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari
sebagagianya.
b. Memahami (comprehension)
secara benar. Orang yang telah faham terhadap objek atau materi harus dapat
c. Aplikasi (aplication)
dipelajari pada situasi atau kodisi real (sebenarnya). Aplikasi disini dapat
27
d. Analisis (analysis)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek
e. Sintesis (synthesis)
Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi
f. Evaluasi (evalution)
pernilain terhadap suatu materi atau obejek. Penilain-penilain itu didasarkan pada
a. Faktor Internal
1) Minat
yang cukup bagi seseorang tersebut akan berprilaku sesuai dengan apa
yang diinginkan.
28
2) Pengalaman
Hal ini dilakukan dengan cara megulang kembali pengalaman yang telah
3) Usia
(Notoatmodjo, 2012)
b) Faktor eksternal
1) Pendidikan
diberikan pada anak yang tertuju pada kedewasaan. Sedangkan GBHN (Garis
dasar untuk menjadi kepribadian dan kemampuan didalam dan diluar sekolah
2) Ekonomi
29
3) Informasi
cukup baik dari berbagai media maka hal itu dapat menigkatkan pengetahuan
seseorang.
4) Lingkungan
(Notoatmodjo, 2012).
juga dikelompokan menjadi dua kelompok jika yang diteliti masyarakat umum
30
4. Pengukuran Tingkat pengetahuan
materi tertentu baik secara lsan maupun tulisan, maka dikatakan seseorang
evaluasi.
D. Pendidikan kesehatan
Suatu bentuk intervensi atau upaya yang ditunjukan kepada prilaku, agar
bukan hanya proses pemindahan materi dari individu ke orang lain dan bukan
seperangkat prosedur yang akan dilaksanakan ataupun hasil yang akan dicapai
menerima atau menolak keterangan baru, sikap baru, dan prilaku baru yang
31
2. Tujuan pendidikan kesehatan
Namun, prilaku mencakup hal yang luas sehingga prilaku perlu dikategorikan
hari.
32
Ada beberapa ruang lingkup pendidikan kesehatan, antara lain (Fitriani,
2011):
a. Dimensi sasaran
1) Individu
tidak hanya sadar, tahu, dan mengerti, tetapi juga mau dan bersedia
b) Wawancara
a) Seminar
Metode seminar ini hany cocok untuk sasaran kelompok besar dengan
pendidikan menegah keatas. Seminar adalah suatu presentasi dari suatu ahli
atau beberapa ahli tentang suatu topik yamg dianggap penting dan biasanya
b) Ceramah
informasi secara lisan kepada sejumlah siswa, yang pada umumnya mengikuti
secara pasif.
33
4. Media Pendidikan Kesehatan
pendidikan pengajaran. Alat bantu ini lebih sering disebut sebagai alat peraga
pendidikan/pengajaran.
ada pada setiap manusia diterima atau di tangkap melalaui panca indra.
Semakin banyak indra yang digunakan untuk menerima sesuatu maka semakin
perkataan lain alat peraga ini dimaksudkan untuk mengarahkan indra sebanyak
( Notoatmodjo, 2012).
a. Media cetak
melalui lembaran yang dilipat. Isi informasi dapat dalam bentuk kalimat
4) Flif chart (lembar balik), media penyampain pesan atau informasi –informasi
kesehatan dalam bentuk lembar balik. Biasanya dalam bentuk buku dimana
tiap lembar (halaman) berisi gambar peragaan dan lembaran baliknya berisi
34
kalimat sebagai pesan atau informasi yang berkaitan dengan gambar tersebut.
5) Rubik atau tulisan-tulisan pada surat kabar atau majalah yang membahas suatu
6) Poster ialah bentuk media cetak yang berisi pesan-pesan/ informasi kesehatan,
kendaraan umum.
(Notoatmodjo 2012).
b. Media elektronik
1) Televisi
dapat dalam bentuk sandiwara, sinetron, forum, diskusi atau tanya jawab
2) Radio
3) Video
4) Slide
informasi kesehatan.
35
5) Film Strip
kesehatan.
Papan (Billiboard) yang dipasang ditempat –tempat umum dapat diisi dengan
mencangkup pesan-pesan yang ditulis pada lembaran seng yang ditempel pada
(Notoatmodjo, 2012).
d. Agar penderita (masyarakat) memiliki tanggung jawab yang lebih besar pada
kesehatan (dirinya).
menular.
36
f. Membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat bagi pribadi, keluarga dan
berbagai penyakit yang disebabkan oleh perubahan gaya hidup dan perilaku
Didalam kegiatan belajar terdapat tiga persoalan pokok, yakni persoalan masukan
individu, kelompok, atau masyarakat yang sedang belajar itu sendiri dengan
kemampuan (perilaku) pada diri subjek belajar tersebut. Di dalam proses ini
terjadi pengaruh timbal balik antara berbagai faktor antara lain: subjek belajar,
pengajar (pendidik atau fasilitator) metode dan teknik belajar, alat bantu belajar,
c. Persoalan keluaran (output) merupakan hasil belajar itu sendiri, yaitu berupa
menyampaikan suatu informasi tentang suatu hal yang terjadi dengan tujuan dapat
37
meningkatkan pengetahuan seseorang terhadap informasi tersebut. Upaya yang
pengetahuan melalui berbagai macam alat bantu media pendidikan. Media promosi
merupakan segala sesuatu yang direncanakan untuk mempengaruhi orang lain baik
yang diharapkan oleh pelaku pendidikan. Hal ini didukung oleh penelitian yang
peningkatan pengetahuan dan minat responden dalam menerima vaksin covid. Hasil
penelitian didapatkan ada pengaruh yang signifikan antara edukasi kesehatan yang
diberikan dengan pengetahuan dan minat responden dalam menerima vaksin covid
38
tindakan pemeliharaan dan tingkatan kesehatan yang dihasilkan oleh pendidik
pengetahuan melalui berbagai macam alat bantu media pendidikan. Media promosi
39
F. Kerangka Teori
40
BAB III
KERANGKA KONSEP
A. Kerangka Konsep
Kerangka konsep penelitian adalah suatu uraian dan visualisasi hubungan atau
kaitan antara konsep satu terhadap konsep yang lainnya atau antara variabel yang satu
dengan variabel yang lain dari masalah yang ingin diteliti. Konsep adalah suatu
abstraksi yang dibentuk dengan mengeneralisasi suatu pengertian. Oleh sebab itu,
konsep tidak dapat diukur dan diamati secara langsung (Notoadmodjo, 2014).
Kerangka konsep yang digunakan pada penelitian ini adalah model pendekatan sistem
variabel independen (variabel bebas) dan variabel dependen (variabel terikat). Untuk
itu akan dilihat hubungan antara variabel independen dan variabel dependen tersebut
(Notoadmodjo, 2014).
mendapatkan vaksinasi Covid 19. Adapun kerangka konsep dalam penelitian ini dapat
41
B. HIPOTESA PENELITIAN
Hipotesis merupakan suatu kesimpulan sementara atau jawaban sementara dari suatu
penelitian (Suyanto, 2011). Adapun hipotesa dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
Tahun 2021.
42
BAB IV
METODOLIGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian pra eksperimen (pra experimental
design) dengan desain penelitian pretest and posttest with control group design yaitu
Kelompok intervensi O1 X O2
Kelompok kontrol O3 O4
Keterangan :
1. Populasi Penelitian
43
Populasi merupakan keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti
(Notoatmojo, 2010). Populasi dalam penelitian ini adalah pasien hipertensi yang
Orang.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian dan keseluruhan objek yang diteliti dan di anggap
Metode pengambilan sampel yang dipakai adalah Power Analisis yaitu dengan
melihat efek size pada penelitian terdahulu dan merujuk pada tabel nilai power.
Pooled SD ¿ √
2 2
(SD 1) +(SD 2)
2
¿ √ 2
(2,53) +(2,69)
2
¿√
6.4 +7.23
2
¿ 2,60
M 1−M 2
n ¿
SD
26,34−23,19
¿
2,60
¿ 1,2
Dari rumus tersebut didapatkan sampel penelitian ini sesuai dengan tabel
power analisa 1,2 dimana sampel 18 orang. Kemudian ditambah sampel droup out
44
10% dari 18 yaitu 2 orang, maka jumlah sampel dalam penelitian ini 20 kelompok
sampel berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan, sehingga peneliti bisa mengambil
sampel pada siapa saja yang ditemui tanpa perencanaan sebelumnya dengan syarat
informed consent
b. Responden yang sehat jasmani dan rohani sehingga bisa mengikuti pendidikan
Kriteria eklusi :
Kriteria eklusi merupakan ketika subjek penelitian tidak dapat mewakili karena
tidak memenuhi syarat penelitian, menolak atau berada dalam keadaan yang tidak
penelitian ini :
c. Pasien memiliki surat tidak bisa untuk mendapatkan vaksinasi dari Dokter
45
E. Defenisi Operasional
Tabel 4.1 Definisi Operasional
Defenisi Cara Alat Skala
No Variabel Hasil ukur
operasional ukur ukur ukur
1. Pengetahu tingkat Kuesione Wawacar Rata – rata Rasio
an pasien pengetahuan r a tingkat
hipertensi pengetahuan
sebelum dan
sesudah
intervensi
(Arikunto
(2006)
2. Pendidikan Suatu bentuk - - Diberikan -
kesehatan intervensi atau dan tidak
dengan upaya yang di diberikan
pendekata tunjukan kepada
n keluarga prilaku, agar
prilaku tersebut
kondusif untuk
kesehatan dengan
memberikan
penyuluhan
menggunakan
media kartu sehat
vaksinasi covid 19
F. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan pada penelitian ini yaitu kuesioner yang digunakan
penelitian ini terdiri dari 15 butir pertanyaan dimana jika jawaban benar maka
berupa Flash card. Penguykuran Tekanan darah responden digunakan alat pengukur
46
G. Uji Validitas dan Reliabilitas
1. Uji Validitas
yang menunjukkan suatu alat itu benar mengukur apa saja yang diukur. Untuk
valid bila skor variabel tersebut berkolerasi secara signifikan dengan skor totalnya.
terdahulu yang dilakukan oleh Zisi Liona (2021). Kemudian keusioner tersebut
telah dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Hasil uji validitas didapatkan dari
10 item pertanyaan semua pertanyaan dikatakan valid karena nilai r hitung > r
tabel.
2. Uji Reliabilitas
Reabilitas merupakah sejauh mana hasil pengukuran dari hasil ukur dapat
dipercaya. Suatu hasil pengukuran dapat dipercaya apabila dalam beberapa kali
pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subyek yang sama dan diperoleh hasil
pengukuran yang relatif sama pula. Hasil uji reliabilitas kuesioner pada penelitian
ini semua variabel dinyatakan reliabel atau konsisten karena nilai cronbach’s alpha
> 0,60.
47
Pada hasil uji relialibitas pertanyaan pada variabel pengetahuan dikatakan
reliabel karena didapatkan nilai cronbach’s alpha = 0,949 artinya nilai cronbach’s
alpha > 0,60 maka dapat disimpulkan bahwa pertanyaan pada variabel
H. Etika Penelitian
Dalam proses melakukan penelitian memulai dengan perizinan dari
Kabupaten sijunjung tempat penelitian. Adapun etika dalam penelitian adalah sebagai
berikut :
mengetahui apa saja yang tingkat pengetahuan pasien hipertensi dalam mendapatkan
vaksinasi covid 19, serta dampak yang akan terjadi selama dalam pengumpulan data
yaitu responden terganggu selama 10-15 menit. Jika responden bersedia diteliti maka
nama subjek pada lembar pengumpulan data (kuesioner) yang di isi oleh subjek.
Lembar tersebut hanya akan diberi inisian dari nama responden dan nomor urut
48
3. Kerahasiaan (Confidentiality)
hanya dapat dipublikasikan atau digunakan oleh peneliti lain setelah mendapatkan izin
oleh peneliti.
imformasi tentang tujuan peneliti melakukan penelitian tesebut. Disamping itu, peneliti
juga memberikan kebebasan kepada subjek untuk memberikan informasi atau tidak
manfaat yang di dapatkan, persetujuan peneliti dapat menjawab setiap pertanyaan yang
5 Keadilan (Justice)
Prinsip keadilan menuntut perlakuan terhadap orang lain yang adil. Hak dan kewajiban
penelitian ini dilakukan dengan memberikan perlakuan yang sama pada anak yang
Peneliti menjaga keadilan dengan mempertahankan hak dan kewajiban peneliti maupun
dilakukan dengan memberikan perlakuan sama pada seluruh responden. Hak peneliti
49
yaitu mendapatkan hasil yang sesuai dengan tujuan penelitian.Kewajiban responden
adalah mengikuti dari alur penelitian yang sudah ditetapkan. Hak responden adalah
mendapatkan perlakuan dan keuntungan yang sama, tanpa membedakan ras, agama,
a. Data primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumber aslinya. Data primer
b. Data sekunder
Data yang didapat dari pencatatan puskesmas dan dinas kesehatan Kabupaten
Sijunjung.
Menetapkan sampel
Melakukan
pengumpulan data
50
Pengolahan data
Analisa Data
Penyajian hasil
penelitian
Data yang terkumpul pada penelitian ini diolah secara komputerisasi. Menurut
Notoadmojo (2012), dalam proses pengolahan data terdapat langkah-langkah yang harus
ditempuh, diantaranya:
memeriksa kembali isian kuesioner dan semua data telah lengkap terisi.
Setelah semua data di edit atau di sunting selanjutnya dilakukan pengkodean atau
coding yaitu mengubah data berbentuk kalimat atau huruf menjadi data angka atau
bilangan. Pada variabel pengetahuan dan kecemasan lansia mengenai covid 19 jika
Setelah semua data diberi kode kemudian dimasukan kedalam master tabel atau data
memasukan data nama responden (inisial),usia, umur pada lembar kerja Ms.Excel.
Sebelum data diolah lalu dicek atau diperiksa kembali guna memastikan tidak ada lagi
kesalahan yang terjadi pada data tersebut. Seperti melakukan pengecakan kembali
51
hasil yang sudah dimasukan kedalam master tabel,jika ada angka yang salah, peneliti
Selanjutnya peneliti membuat tabel yang berisikan data sesuai dengan kebutuhan
analisis, kemudian dikelompok dengan variabel yang teliti dengan menggunakan tabel
distribusi, serta data ditabulasi dan disajikan dalam bentuk tabel univariat dan bivariat.
Pada jumlah masing-masing kategori dimasukan ke dalam SPSS dan diuji statistic
untuk mendapatkan mean pada analisa univariat. Pada analisa bivariat dengan
1) Analisa Univariat
diteliti baik variabel independen dan variabel dependen. Melakukan analisa pada tiap
variabel dari hasil penelitian untuk menghasilkan nilai rata-rata dari tiap variabel yang
2) Analisa Bivariat
perbedaan antara dua variabel pemilihan uji statistik yang akan digunakan untuk
melakukan analisa didasarkan pada skala data, jumlah populasi atau sampel dan
jumlah variabel yang diteliti. Analisa bivariat dilakukan untuk membuktikan hipotesa
52
Data diolah secara komputerisasi untuk mengetahui pengaruh variabel
independen terhadap dependen yang diteliti. Analisa dikumpulkan beruba nilai tes
pertama dan kedua. Tujuanya untuk membandingkan dua nilai tersebut secara
signifikan, sebelum dialakukan uji hipotesis peneliti melakukan uji Normalitas. Jika
data terdistribusi normal maka analisa bivariate dilanjutkan dengan menggunakan uji
T-Test Paired dan T-Test independent dengan SPSS dapat dilakukan, namun jika
data tidak terdistribusi normal maka dapat dilakukan alternatif lain yaitu dengan uji
Wilcoxon dan mann whitney dengan SPSS. Uji statistik untuk seluruh analisis dengan
kemaknaan 95% (α = 0,05), jika p ≤ 0,05, maka hasil hitungan tersebut tidak ada
53
BAB V
HASIL PENELITIAN
A. Karakteristik Responden
Tabel 5.1
Distribusi frekuensi karakteristik responden (Umur, Jenis Kelamin, Pendidikan,
Pekerjaan) pasien Hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Tanjung Ampalu
Kabupaten Sijunjung Tahun 2022
Berdasarkan tabel 5.1 dari 20 orang responden terdapat sebagian besar responden
berumur 50 – 55 tahun yaitu 12 orang (60%) pada kelompok intervensi dan 15 (75%)
pada kelompok kontrol. Sebagian besar responden berjenis kelamin perempuan yaitu 12
orang (60%) pada kelompok intervensi dan 11 (55%) pada kelompok kontrol. Sebagian
besar dengan tingkat pendidikan SMA yaitu 11 orang (55%) pada kedua kelompok dan
sebagian besar responden dengan status pekerjaan IRT yaitu 11 orang (55%) pada
54
kelompok intervensi, sedangkan pada kelompok kontrol sebagian besar bekerja
Tabel 5.2
Distribusi frekuensi karakteristik responden Tekanan Darah pasien Hipertensi
di wilayah kerja Puskesmas Tanjung Ampalu
Kabupaten Sijunjung Tahun 2022
Kelompok N Rata-rata SD
Intervensi 20 148,50/90.50 6,708/2,236
Kontrol 20 151,50/90,50 8,127/3,940
Berdasarkan tabel 5.2 dari 20 orang responden terdapat rata – rata tekanan
darah pada kelompok intervensi yaitu 148,50/90,50 mmHg dan pada kelompok
B. Analisa Univariat
Tabel 5.3
Rata-Rata Pengetahuan Sebelum Diberikan Pendidikan Kesehatan Tentang vaksinasi
Covid 19 Pada pasien hipertensi kelompok intervensi
di wilayah kerja Puskesmas Tanjung Ampalu
Kabupaten Sijunjung Tahun 2022
vaksinasi Covid 19 pada pasien hipertensi kelompok intervensi adalah 5,55 dengan
standar deviasi 0,999. Nilai minimum adalah 4 dan nilai maksimum adalah 8. Dari
hasil estimate interval dapat di simpulkan bahwa 95% diyakini rata-rata pengetahuan
55
2. Rata-Rata Pengetahuan Sebelum Diberikan Pendidikan Kesehatan Tentang
vaksinasi Covid 19 Pada pasien hipertensi kelompok kontrol
Tabel 5.4
Rata-Rata Pengetahuan Sebelum Diberikan Pendidikan Kesehatan Tentang vaksinasi
Covid 19 Pada pasien hipertensi kelompok kontrol
di wilayah kerja Puskesmas Tanjung Ampalu
Kabupaten Sijunjung Tahun 2022
vaksinasi Covid 19 pada pasien hipertensi kelompok kontrol adalah 5,0 dengan
standar deviasi 1,298. Nilai minimum adalah 3 dan nilai maksimum adalah 7. Dari
hasil estimate interval dapat di simpulkan bahwa 95% diyakini rata-rata pengetahuan
vaksinasi Covid 19 pada pasien hipertensi kelompok intervensi adalah 8,25 dengan
56
standar deviasi 1,517. Nilai minimum adalah 5 dan nilai maksimum adalah 10. Dari
hasil estimate interval dapat di simpulkan bahwa 95% diyakini rata-rata pengetahuan
Tabel 5.6
Rata-Rata Pengetahuan Sebelum Diberikan Pendidikan Kesehatan Tentang
vaksinasi Covid 19 Pada pasien hipertensi kelompok kontrol
di wilayah kerja Puskesmas Tanjung Ampalu
Kabupaten Sijunjung Tahun 2022
standar deviasi 1,276. Nilai minimum adalah 4 dan nilai maksimum adalah 9. Dari
hasil estimate interval dapat di simpulkan bahwa 95% diyakini rata-rata pengetahuan
57
C. Analisis Bivariat
Tabel 5.7
Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Pengetahuan Pasien Hipertensi Dalam
Mendapatkan Vaksinasi Covid 19 di wilayah kerja Puskesmas Tanjung Ampalu
Kabupaten Sijunjung Tahun 2022
didapatkan bahwa nilai p value = 0,000 (p < 0,05) maka dapat disimpulkan ada
Tabel 5.8
Perbedaan Tingkat Pengetahuan Pasien Hipertensi Dalam Mendapatkan Vaksinasi
Covid 19 antara kelompok intervensi dan kontrol
di wilayah kerja Puskesmas Tanjung Ampalu
Kabupaten Sijunjung Tahun 2022
58
dan kontrol di wilayah kerja Puskesmas Tanjung Ampalu, Kabupaten Sijunjung
Tahun 2022 didapatkan bahwa nilai p value = 0,000 (p < 0,05) maka dapat
59
BAB VI
PEMBAHASAN
A. Hasil Univariat
vaksinasi Covid 19 pada pasien hipertensi kelompok intervensi adalah 5,55 dengan
standar deviasi 0,999. Nilai minimum adalah 4 dan nilai maksimum adalah 8. Dari
hasil estimate interval dapat di simpulkan bahwa 95% diyakini rata-rata pengetahuan
Menurut teori pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah
dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga
pentingnya kebersihan gigi dan mulut, rendahnya keinginan untuk mencari tahu.
Salah satu cara untuk mengatasi kurangnya pengetahuan seseorang yaitu dengan
Hal ini sejalan dengan penelitian Senja Agustina (2021) pengaruh Pendidikan
yaitu didapatkan nilai Min 3 dan Max 6 dengan nilai rata – rata 5,21.
60
Peneliti berasumsi bahwa, pengetahuan merupakan salah satu faktor yang dapat
pandemi. Jika pengetahuan kurang tentang kesehatan vaksin covid 19 maka perilaku
dalam upaya mendapatkan vaksin covid 19 juga masih kurang salah satunya mereka
tidak akan mau divaksin. Sehingga untuk meningkatkan pengetahuan perlu dilakukan
vaksinasi Covid 19 pada pasien hipertensi kelompok kontrol adalah 5,0 dengan
standar deviasi 1,298. Nilai minimum adalah 3 dan nilai maksimum adalah 7. Dari
hasil estimate interval dapat di simpulkan bahwa 95% diyakini rata-rata pengetahuan
Menurut teori salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku seseorang dalam
terhadap suatu hal. Semakin banyak yang diketahui seseorang tentang pentingnya
mendapatkan vaksin covid 19, maka mereka akan termotivasi untuk melakukan
Penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan Lidia (2021) yang
vaksin pada kelompok kontrol yaitu 4,8 dan hasil penelitian juga menunjukkan lebih
61
separoh 67,3% responden memiliki pengetahuan yang kurang tentang vaksin covid
19.
hipertensi pad kelompok kontrol kurang mengetahui apa itu vaksin covid 19. Jika
55 tahun Tentu ini usia yang tidak cukup mudah lagi sehingga mereka dapat memicu
pengetahuan yang kurng tentang vaksin jika tidak diberikan pendidikan kesehatan.
Memiliki pengetahuan yang kurang baik tentang vaksin covid 19 dapat dipicu karena
sedikitnya informasi yang mereka dapat tentang bagaimana pentingnya vaksin covid
19 untuk memutus mata rantai penyebaran covid 19. Selain itu jika dikaitkan juga
dengan karakteristik responden 55% mereka memiliki pendidikan tamatan SMA dan
50% dengan status pekerjaan yaitu swasta atau dagang sehingga mereka tidak ada
vaksinasi Covid 19 pada pasien hipertensi kelompok intervensi adalah 8,25 dengan
standar deviasi 1,517. Nilai minimum adalah 5 dan nilai maksimum adalah 10. Dari
hasil estimate interval dapat di simpulkan bahwa 95% diyakini rata-rata pengetahuan
Menurut teori rendahnya capaian vaksin karena tidak semua orang mau untuk
kelompok risiko tinggi. Penderita penyakit Hipertensi yang terinfeksi virus Corona
memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami COVID-19 dengan gejala yang berat.
62
Hal ini karena adanya gangguan pada sistem persyarafan sehingga tubuh lebih sulit
melawan infeksi virus Corona. Oleh karena itu, vaksin COVID-19 perlu diberikan
munculnya efek samping. Penderita hipertensi atau tekanan darah tinggi boleh
mendapatkan vaksin COVID-19 bila tekanan darahnya normal dan terkendali, yaitu
kurang dari 140/90 mmHg dengan atau tanpa pengobatan. Namun, batas maksimal
nilai tekanan darah untuk pasien hipertensi yang hendak mendapatkan vaksinasi
pemeliharaan dan tingkatan kesehatan yang dihasilkan oleh pendidik kesehatan ini di
berbagai macam alat bantu media pendidikan. Media promosi kesehatan berfungsi
untuk membantu dalam proses pendidikan atau pengajaran sehingga pesan kesehatan
Hal ini sejalan dengan penelitian Senja Agustina (2021) pengaruh Pendidikan
test pendidikan ini di dapatkan nilai pengetahuan masyarakat tentang vaksin covid 19
yaitu didapatkan nilai Min 6 dan Max 9 dengan nilai rata – rata 8,21.
63
Peneliti berasumsi bahwa, dalam penelitian ini terjadi peningkatan pengetahuan
kelompok intervensi. Hal ini terbukti dari hasil penelitian yang menyatakan bahwa
besar responden yaitu 80% responden menjawab benar pada lembar kuesioner. Hal ini
covid 19.
standar deviasi 1,276. Nilai minimum adalah 4 dan nilai maksimum adalah 9. Dari
hasil estimate interval dapat di simpulkan bahwa 95% diyakini rata-rata pengetahuan
Menurut teori vaksin adalah produk biologi yang berisi antigen berupa
mikroorganisme atau bagian atau zat yang dihasilkan nya yang telah diolah
sedemikian rupa sehingga aman, yang apabila diberikan kepada seseorang akan
apabila suatu saat terpajan dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya
mengalami sakit ringan dan tidak menjadi sumber penularan (Kemenkes 2021).
Sebagaimana manfaat dari vaksin lainnya, vaksin covid -19 bermanfaat untuk
64
memberi perlindungan agar tidak terular atau sakit berat akibat covid -19 dengan cara
Penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan Lidia (2021) yang
vaksin pada kelompok kontrol yaitu 5,3 dan hasil penelitian juga menunjukkan masih
Peneliti berasumsi bahwa, dalam penelitian ini pada kelompok kontrol tidak
terjadi peningkatan pengetahuan pasien hipertensi tentang vaksin covid 19. Hal ini
terjadi karena memang pada kelompok kontrol tidak diberikan pendidikan kesehatan
sehingga mereka juga tidak mendapatkan informas tentang vaksin. Hal ini yang
B. Hasil Bivariat
didapatkan bahwa nilai p value = 0,000 (p < 0,05) maka dapat disimpulkan ada
65
masyarakat. Pada masa pandemi saat ini perlu dilakukan penyuluhan atau diberikan
penularan covid 19 dikalangan masyarakat. Selain itu untuk memutus mata rantai
vaksin tersebut dapat meningkat sehingga mereka mau melakukan vaksinasi covid 19
(Albert, 2020).
segala sesuatu yang direncanakan untuk mempengaruhi orang lain baik individu,
diharapkan oleh pelaku pendidikan. Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan
pengetahuan dan minat responden dalam menerima vaksin covid. Hasil penelitian
didapatkan ada pengaruh yang signifikan antara edukasi kesehatan yang diberikan
dengan pengetahuan dan minat responden dalam menerima vaksin covid 19 dengan
Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Farah Faulun (2021)
rata – rata sebelum yaitu 44,85 sedangkan setelah dilakukan penyuluhan tentang
66
vaksinasi covid 19 terjadi peningkatan nilai rata - rata pengetahuan menjadi 78,68.
Hasil uji statistik ada pengaruh penyuluhan program vaksinasi covid 19 pada
2022. Hal ini terjadi karena penyuluhan kesehatan memang bertujuan untuk
mereka. Hal ini terbukti dari hasil penelitian setelah diberikan pendidikan kesehatan
terjadi peningkatan rata – rata pengetahuan pada pasien hipertensi tentang covid 19.
Tahun 2022 didapatkan bahwa nilai p value = 0,000 (p < 0,05) maka dapat
yang dihasilkan oleh pendidik kesehatan ini di dasarkan kepada pengetahuan dan
Media promosi kesehatan berfungsi untuk membantu dalam proses pendidikan atau
67
pengajaran sehingga pesan kesehatan dapat disampaikan lebih jelas (Notoatmodjo
2012).
Penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan Lidia (2021) yang
menyatakan hasil uji statistik ada perbedaan tingkat pengetahuan antara kelompok
kelompok kontrol dengan selisih 2,2. Pada kelompok intervensi pengetahuan lebih
sehingga dapat memberikan informasi tentang vaksin covid kepada merea sehingga
pengetahuan juga dapat meningkat. Beda dengan kelompok kontrol yang tidak
68
BAB VII
A. Kesimpulan
wilayah kerja Puskesmas Tanjung Ampalu, Kabupaten Sijunjung Tahun 2022” dengan
jumlah responden sebanyak 40 orang yang dibagi menjadi 2 kelompok yaitu 20 orang
kelompok intervensi dan 20 orang kelompok kontrol, maka dapat disimpulkan bahwa:
pada kelompok intervensi dan 15 (75%) pada kelompok kontrol. Sebagian besar
intervensi dan 11 (55%) pada kelompok kontrol. Sebagian besar dengan tingkat
pendidikan SMA yaitu 11 orang (55%) pada kedua kelompok dan sebagian besar
responden dengan status pekerjaan IRT yaitu 11 orang (55%) pada kelompok
sebanyak 10 orang (50%). Rata – rata tekanan darah pada kelompok intervensi yaitu
vaksinasi covid 19 pada pasien hipertensi kelompok intervensi yaitu 5,55 dengan
vaksinasi covid 19 pada pasien hipertensi kelompok kontrol yaitu 5,0 dengan standar
deviasi 1,298.
69
4. Didapatkan rata-rata pengetahuan sesudah diberikan pendidikan kesehatan tentang
vaksinasi covid 19 pada pasien hipertensi kelompok intervensi yaitu 8,25 dengan
vaksinasi covid 19 pada pasien hipertensi kelompok kontrol yaitu 6,05 dengan
Ampalu, Kabupaten Sijunjung Tahun 2022 dengan nilai p value=0,000 (p < 0,05).
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang didapatkan dari hasil penelitian maka peneliti dapat
penelitian terkait yang mana akan menambah informasi tentang Vaksinasi Covid 19
70
3. Bagi Penelitian Selanjutnya
71