SYLVIA MARNANI
NIM : 2024201030
1
i
PROPOSAL SKRIPSI
SYLVIA MARNANI
NIM : 2024201030
Proposal Skripsi
Mengesahkan
ii
PENETAPAN TIM PENGUJI
2. Mujiadi, S.Kep.Ns.,M.KKK ( )
NIK . 220 250 150
iii
PERSETUJUAN
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Keperawatan (S.Kep.)
Program Studi S1 Ilmu Keperawatan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Majapahit
Oleh:
SYLVIA MARNANI
NIM : 2024201030
Menyertujui,
Mojokerto,
Pembimbing 1 Pembimbing 2
iv
HALAMAN PERNYATAAN TENTANG ORIGINALITAS
Angkatan : 2021/2022
Sylvia Marnani
v
MOTTO
“Hidup Adalah Pelajaran Tentang Kerendahan Hati"
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan kepada semua pihak yang telah memberikan
dukungan, motivasi dan mengiringi langkah serta doaku:
1. Pertama-tama karya penulis ini persembahkan ALLAH SWT atas tuntunan
dan bimbingan-Nya kepada penulis.
2. Kepada kedua orang tua saya yang selalu memberikan dukungan penuh
dalam mengerjakan skripsi dan telah bekerja keras mengasuh dan mendidik
serta senantiasa menyediakan materi pendukung, dan doa selalu mengiringi.
3. Buat suami saya Muhamad Budi Satrio yang tidak pernah berhenti memberi
dukungan, terima kasih atas semuanya.
4. Sahabat sahabat saya terima kasih kepada kalian adalah atas segala dukungan
dan semangat. Teman-teman seperjuanganku di Stikes Majapahit terima kasih
atas dukungan dan bantuannya dari awal sampai akhir perkuliahan ini.
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas karunia dan Hidayahnya sehingga
penyusunan skripsi dengan judul “hubungan kepatuhan terapi insulin dengan
terkontrolnya kadar gula darah pasien Diabetes Melitus post KRS di Poli Rawat
Jalan RS Lavalette Malang” dapat terseleseikan.Skripsi ini disusun untuk
memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesikn Program Studi S 1 Ilmu
Keperawatan di STIKES MAJAPAHIT Mojokerto tahun Akademik 2021.
Skripsi ini berisikan mengenai analisis hubungan kepatuhan terapi insulin
dengan terkontrolnya kadar gula darah pasien Diabetes Melitus post KRS di RS
Lavalette Malang. Dalam penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bimbingan
arahan dan petunujuk dari berbagai pihak .Untuk itu dengan penuh rasa hormat
penulis sampaikan banyak terimakasih kepada :
1. Direktur RS Lavalette Malang beserta jajaran management yang telah
memberi jalan dan kemudahan untuk saya dalam melanjutkan Pendidikan
alih jenjang ini.
2. Dr. Henry Sudiyanto ,S Kp ,M.Kes selaku ketua Stikes Majapahit
Mojokerto yang telah memberikan ijin penelitian .
3. Ika Suhartanti, S. Kep. Ns., M. Kep, selaku Ketua Program Studi S 1 Ilmu
Keperawatan Stikes Majapahit.
4. Nurul Mawaddah,S.Kep.Ns.,M.Kep selaku pembimbing pertama yang
banyak meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan. motivasi dan
saran demi kepentingan skripsi ini.
5. Mujiadi, S.Kep.Ns.,M.KKK selaku pembimbing kedua yang banyak
meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan. motivasi dan saran
demi kepentingan skripsi ini.
6. Responden penelitian atas kesediannya meluangkan waktu dalam proses
penelitian
7. Suami saya yang telah membantu baik secara moril maupun materiil dan
memberi semangat dalam penyusunan skripsi.
8. Semua temanku dan semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
skripsi ini.
Demikian semoga skripsi ini bisa memberi manfaat bagi diri kami sendiri
dan pihak lain yang menggunakan.
Mojokerto,
Penulis
vii
DAFTAR ISI
Halaman
BAB 1 PENDAHULUAN............................................................................. 1
A. Latar Belakang............................................................................... 1
B. Pembatasan dan Rumusan Masalah............................................... 4
C. Tujuan Penulisan............................................................................ 4
1. Tujuan Umum............................................................................ 4
2. Tujuan Khusus........................................................................... 5
D. Manfaat Penulisan......................................................................... 5
1. Manfaat Teoritis......................................................................... 5
2. Manfaat Praktis.......................................................................... 5
viii
2. Definisi Operasional.................................................................. 34
E. Populasi.......................................................................................... 34
F. Sampel............................................................................................ 35
G. Lokasi dan Waktu........................................................................... 35
H. Teknik dan Istrumen Pengumpulan data........................................ 36
I. Teknik analisa Data......................................................................... 38
J. Etika Penulisan................................................................................ 40
DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 42
ix
DAFTAR TABEL
No Tabel halaman
3.1 Definisi operasional 34
x
DAFTAR GAMBAR
No Gambar halaman
2.1 Kerangka Konsep 29
3.1 Frame Work 32
xi
DAFTARLAMPIRAN
No Lampiran
1 Lembar permohonan menjadi responden
2 Informed consent
3 Data umum
4 Kuesioner
5 Lembar bimbingan pembimbing 1
6 Lembar bimbingan pembimbing 2
xii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
yang dapat meluas ke berbagai aspek kehidupan dan menjadi salah satu parameter
penyakit kronis kompleks ditandai dengan peningkatan kadar Gula darah atau
perlu adanya terapi tambahan dalam menanggulangi hal tersebut yaitu pemberian
terapi insulin yang diberikan secara berkala setiap hari. Kegagalan dalam
disfungsi beberapa organ tubuh, terutama mata, ginjal, saraf, jantung, dan
pada tahun 2019 atau setara dengan angka prevalensi sebesar 9,3% dari total
penduduk pada usia yang sama. Angka diprediksi terus meningkat hingga
mencapai 578 juta dii tahun 2030 dan 700 juta di tahun 2045. Diabetes Melitus
wawancara yang terdiagnosis dokter sebesar 2%, hal ini mengalami peningkatan
2
dari tahun 2013 sebesar 0,5%. Provinsi Jawa Timur pada tahun 2013 menempati
prevalensi DM di Kota Malang menempati urutan ke-11 tertinggi dari 38 kota dan
kabupaten se-Jatim yaitu sebesar 2,3% (Kementerian Kesehatan RI, 2018). Dari
sampai dengan bulan November 2021 ada sebanyak 49 pasien post KRS penderita
responden tidak patuh dan kadar Gula yang didapatkan tinggi >200 mmhg,
ketidak patuhan tersebut dikarenakan dikarenakan nyeri pada area suntik dan
(2015), pada awalnya kendali Gula darah dapat dicapai dengan perubahan pola
hidup dan anti hiperglikemia oral, namun dalam perjalanannya sebagian besar
tipe 2 dapat dimulai untuk pasien dengan kegagalan terapi oral, kendali Gula yang
buruk, gejala klasik diabetes dan penurunan berat badan, Gula darah puasa >250
mg/dL, Gula darah sewaktu >300 mg/dL, dan HbA1C >9%. Selain itu pemberian
riwayat penggunaan insulin lebih dari 5 tahun, dan penyandang diabetes melitus
Penderita diabetes akan memiliki tingkat kualitas hidup yang tinggi apabila dapat
2017).
informasi yang tepat dan benar berkaitan dengan penyakit dan pengobatan yang
informasi dan nasehat medis yang diterima lengkap, tegas dan benar, penderita
bisa menjalani hidup yang lebih berkualitas. Jika informasi dan nasehat medis
yang diterima salah dan tidak lengkap, maka hal tersebut sangat mempengaruhi
terkontrolnya kadar gula darah pasien Diabetes Melitus post KRS di Poli Rawat
terapi insulin dengan terkontrolnya kadar gula darah pasien Diabetes Melitus post
Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas maka peneliti tertarik untuk
kadar gula darah pasien Diabetes Melitus post KRS di RS Lavalette Malang?”.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
terkontrolnya kadar gula darah pasien Diabetes Melitus post KRS di Poli Rawat
2. Tujuan Khusus
kadar gula darah pasien Diabetes Melitus post KRS di Poli Rawat Jalan
RS Lavalette Malang.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
2. Manfaat praktis
b. Bagi Masyarakat
6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Tinjauan Pustaka
1. Diabetes Melitus
a. Definisi
gejala klasik diabetes melitus seperti poliuria, polidipsi dan polifagi disertai
dengan kadar gula darah sewaktu ≥200 mg/dl dan gula darah puasa ≥126
mg/dl.
b. Manifestasi Klinik
diantaranya:
dikarenakan kadar gula dalam tubuh relatif tinggi sehingga tubuh tidak
melalui urin. Gejala pengeluaran urin ini lebih sering terjadi pada
2011).
(Subekti, 2010).
c. Klasifikasi DM
1) Diabetes tipe 1
Diabetes tipe 1 biasanya terjadi pada remaja atau anak, dan terjadi
pankreas diduga karena proses autoimun, namun hal ini juga tidak
2) Diabetes tipe 2
3) Diabetes gestational
memiliki risiko diabetes tipe 2 yang lebih tinggi di masa depan (IDF,
2014).
d. Patofisiologi DM
Oleh karena itu, diabetes tipe 1 membutuhkan terapi insulin, dan tidak
2013). Dalam kebanyakan kasus diabetes tipe 2 ini, ketika obat oral
resistensi insulin dan Gula tinggi pada ibu yang terkait dengan
ADA, 2014).
e. Komplikasi DM
a) Hipoglikemia
b) Ketoasidosis diabetik
(Soewondo, 2016).
2) Komplikasi metabolik
(makrovaskuler) diantaranya:
2019).
terminal.
(Subekti, 2010).
2012).
f. Faktor Risiko DM
a) Gaya hidup
olahraga tidak teratur dan minuman bersoda adalah salah satu gaya
(Abdurrahman, 2014)
c) Obesitas
a) Usia
tingkat risiko terkena DM sebesar 3,4 kali lipat lebih tinggi dan 3,5
kali lipat lebih tinggi jika memiliki ayah penderita DM. Apabila
2010).
g. Pencegahan DM
1) Pengelolaan makan
rendah lemak jenuh, diet tinggi serat. Diet ini dianjurkan diberikan
pada setiap orang yang mempunyai risiko DM. Jumlah asupan kalori
a) Jumlah
b) Jadwal
c) Jenis
2) Aktifitas fisik
3) Kontrol Kesehatan
melitus supaya ada penanganan yang cepat dan tepat saat terdiagnosa
gula darah dalam kisaran yang normal. Kadar gula darah yang benar-benar
yaitu dengan belajar mengelola stres atau manajemen stres (Soebroto, 2019).
1) Diet
berikut ini :
mineral).
2) Latihan (olahraga)
para diabetis pun harus mengetahui hal apa saja yang perlu diketahui
cedera berat, tekanan darh tidak normal, mata kabur, nyeri dada, dan
3) Pemantauan
Bare, 2012)
darah pada penderita DM tipe II, tetapi tidak efektif pada diabetes tipe
5) Pendidikan
penurunan atau kenaikan kadar Gula darah yang mendadak, tetapi juga
6) Manajemen Stres
hormon stres (kortisol dan adrenalin) juga dapat mengubah kadar Gula
21
a. Pengertian
Kadar gula darah adalah tingkat Gula dalam darah yang diatur
ketat didalam tubuh. Umumnya tingkat gula darah bertahan pada batas-
batas yang sempit sepanjang hari (70-150 mg/dl). Tingkat ini meningkat
setelah makan dan biasanya berada pada level terendah pada pagi hari,
Gula disimpan dalam sel hati sebagai glikogen dan sebagian lagi akan
22
masuk kedalam jaringan seperti otak, otot, dan jaringan lemak (adipose
didalam otot disimpan sebagai glikogen dan Gula yang masuk kedalam
simpatis dan sistem korteks adrenal. Sistem saraf simpatis memberi sinyal
zat kimia yang bekerja pada kelenjar hipofisis yang terletak tepat di bawah
dalam respons fight or flight salah satunya peningkatan kadar gula darah
(Stanfield, 2013).
23
Ada beberapa hal yang menyebabkan gula darah naik, yaitu kurang
1) Olah raga
sehingga insulin dapat dipergunakan lebih baik oleh sel-sel tubuh. Sebuah
dapat mengurangi berat badan bagi orang obesitas (Fox & Kilvert, 2010).
kaya karbohidrat dan serat yang rendah dapat mengganggu stimulasi sel-
Gula lebih sulit untuk memasuki sel dan meningkatkan gula darah
(Tandra, 2015)
24
4) Obesitas
(Tandra, 2015).
5) Usia
(Maryam, et al.,2018).
6) Obat
Belum pasti
Bukan DM DM
DM
Kadar Gula
Plasma vena < 100 100-199 ≥200
darah sewaktu
Darah kapiler < 90 90-199 ≥200
(mg/dl)
Kadar Gula
Plasma vena < 100 100-125 ≥126
darah Puasa
Darah kapiler < 90 90-99 ≥100
(mg/dl)
Sumber : Konsesus Pengelolaan DM Tipe-2 di Indonesia, PERKENI 2006
d. HBA1C
Garry, 2012).
enzimatik (glikasi) antara gugus amino protein dengan glukosa, reaksi ini
Amadori dengan ketoamin yang lebih stabil, yaitu HbAIC. Oleh karena
masa hidup eritrosit yang berlangsung sekitar 120 hari, HbA1C dianggap
26
fluktuatif. Pada tahap akhir proses glikasi, karena paparan glukosa yang
2017; Paputungan dan Harsinen, 2014; Nagaiet al, 2012; English dan
oleh ADA :
menjadi DM teratur baik (< 7%) sesuai dengan target ADA, DM teratur
a. Pengertian kepatuhan
harus perubahan gaya hidup sesuai anjuran yang diberikan oleh tenaga
Dikatakanlebih lanjut bila tingkat kepatuhan pada seluruh populasi medis yang
1) Faktor komunikasi
petugas kesehatan.
2) Pengetahuan
nutrisi.
3) Faktor kesehatan
kelas obat juga mempengaruhi tingkat kepatuhan dari pasien karena masing-
masing obat memiliki efek samping yang berbeda dan cenderung memiliki
dampak diferensial pada kepatuhan. Begitu pula regimen dosis dan rute
29
3). Ada banyak alasan dari ketidakpatuhan terhadap pengobatan. Alasan dari
psikologis, keamanan, tolerabilitas, dan biaya (Emilio dkk, 2013: 180). Faktor
dengan dokter) dan pengaturan klinis (Blackburn, dkk, 2013: 184). Faktor yang
adalah prosesnya yang memakan waktu, merasa lebih buruk setelah suntikan,
versi terbaru pada tahun 2008 yaitu MIAS-8 dengan reliabilitas yang lebih
tinggi yaitu 0,83 serta sensitivitas dan spesifitas yang lebih tinggi pula.
yang besar dalam waktu singkatdan alat penilaian dari WHO yang sudah
B. Kerangka Konseptual
Penatalaksanaan
DM:
1. edukasi
2. diet
3. aktiftas
fisik/latihan
jasmani
4. farmakologi
a. Baik (<7%)
b. Tidak baik (>7%)
Keterangan :
= di teliti
= tidak di teliti
informasi dan nasehat medis yang diterima lengkap, tegas dan benar, penderita
bisa menjalani hidup yang lebih berkualitas. Jika informasi dan nasehat medis
yang diterima salah dan tidak lengkap, maka hal tersebut sangat mempengaruhi
kepatuhan pasien dalam menjalani pengobatan. Kepatuhan pasien dalam
penggunaan insulin merupakan suatu perubahan perilaku yang positif dan
diharapkan, sehingga proses pencegahan komplikasi dan keparahan diabetes
melitus dapat terkontrol dengan baik.
33
BAB III
METODE PENELITIAN
masalah dan tujuan yang telah dirumuskan, penelitian ini menggunakan jenis
terapi insulin dengan terkontrolnya kadar gula darah pasien Diabetes Melitus post
B. Frame Work
Populasi
Seluruh pasien DM post KRS di Poli Rawat Jalan RS Lavalette bulan November – bulan
Desember berjumlah 40 responden
Sampel
Seluruh pasien Poli Rawat Jalan yang post KRS dari RS Lavalette selama 3
bulan sesuai dengan kriteria inklusi berjumlah 36 responden
Teknik Sampling
Menggunakan purposive sampling
INFORM CONSENT
Pemberian kuesioner
Pengumpulan Data
Pengelompokan Data
(editing, coding, entry, tabulating)
Analisa Data
(sperman rho test)
Kesimpulan
H1 ditolak jika nilai Pvalue α 0,05
Ho diterima jika nilai Pvalue α 0,05
C. Hipotesis penelitian
adanya hubungan antara dua variable. Jadi hipotesis itu merupakan suatu
35
(Nursalam,2015).
H1: Ada hubungan kepatuhan terapi insulin dengan terkontrolnya kadar gula
darah pasien Diabetes Melitus post KRS di Poli Rawat Jalan RS Lavalette Malang
Ho: Tidak Ada hubungan kepatuhan terapi insulin dengan terkontrolnya kadar
gula darah pasien Diabetes Melitus post KRS di Poli Rawat Jalan RS Lavalette
Malang
D. Variabel Penelitian
memberikan nilai beda terhadap sesuatu (benda, manusia, dan lain – lain). Dalam
Variabel juga merupakan konsep dari berbagai level abstrak yang didefinisikan
1. Jenis Variabel
1) Variabel Independen
2) Variable Dependen
36
darah
E. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/ subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
gunakan dalam penelitian ini sebagai subjek kasus adalah Seluruh pasien DM post
KRS di RS Lavalette yang datang kontrol ke Poli Rawat Jalan bulan November –
37
F. Sampel
Sampel penelitian adalah bagian populasi yang akan diteliti atau sebagian
keperawatan, kriteria sampel meliputi kriteria inklusi dan kriteria eksklusi, dimana
kriteria itu menentukan dapat dan tidaknya sampel tersebut digunakan (Hidayat,
2017). Sampel dalam penelitian ini adalah Seluruh pasien yang post MRS dari RS
N
n
1 N (d 2 )
n= 40/ 1+40(0,05)
n=40/1,1
Kriteria inklusi:
1) Pasien dengan umur 20-45 tahun yang post MRS dengan diagnosa DM di
Kriteria eksklusi:
2) Penurunan kesdaran
38
1. Lokasi Penelitian.
2. Waktu Penelitian
sebagai berikut:
1. Perizinan
surat pengantar izin pengambilan data awal dari pihak Sokolah Tinggi
Lavalette Malang.
2. Skrinning sampel
RS Lavalette Malang”.
d. Informed Consent
responden.
2. Instrumen ppenelitian
tanda pada jawaban yang dipilih (Rizal, 2011). Instrument penelitian yang di
menderita DM.
terbaru pada tahun 2008 yaitu MMAS-8 dengan reliabilitas yang lebih
tinggi yaitu 0,83 serta sensitivitas dan spesifitas yang lebih tinggi. Morisky
dan “selalu” memiliki skor 0. Total skor MMAS-8 dapat berkisar dari 0-8
(skor = 8), kepatuhan sedang (skor = 6 -<88), dan kepatuhan rendah (skor
HbA1C.
pengolahan selanjutnya.
Usia :
1. 20-40 tahun: kode 1
2. 41-50 tahun: kode 2
3. 51-60 tahun: kode 3
Jenis kelamin:
1. Laki-laki: kode 1
2. perempuan: kode 2
Pendidikan:
1. SD: kode 1
2. SMP: kode 2
3. SMA: kode 3
4. DIPLOMA: kode 4
5. SARJANA: kode 5
Lama menderita DM
1. <5tahun: kode 1
2. >5 tahun: kode 2
Kepatuhan
1. Patuh : kode 1
2. Tidak patuh : kode 2
c. Scoring
a. Univariat
P=NF x 100%
Keterangan:
P=Presentase kategori
F=Frekuensi Kategori
N=Jumlah Responden
0% : Tidak seorangpun
50% : Setengahnya
100% : Seluruhnya
b. Bivariat
menggunakan SPSS.
J. Etika penelitian
digunakan adalah manusia. Oleh karena itu, peneliti harus memahami prinsip-
prinsip etika penelitian. Secara umum prinsip etika dalam penelitian atau
pengumpulan data dapat dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu prinsip manfaat,
Peneliti memberikan surat ijin yang telah disetujui dari STIKES Bulan
mencantumkan nama subyek dalam lembar pengumpulan data yang diisi oleh
3. Confidentiality (Kerahasiaan)
hanya data tertentu yang akan disajikan atau dilaporkan sebagai hasil
DAFTAR PUSTAKA
Anderson, T.R., Cynthia J.G., Manjiri, D.P., Fabian, T.C., Jorge, C., et al. (2009).
Diabetes medication satisfication tool (DMSAT): a focus on treatment
regimens. Journal of Diabetes Care, 32, 1, 51-53.
Aprilia, 2016. Hubungan Dukungan Keluarga dengan Motivasi Pada Pasien Pasca
Stroke untuk Menjalani Fisioterapi di RSUD Wilayah Kabupaten Semarang.
Bell, D. S. H. (2013). Heart failure: The frequent, forgotten and often fatal
complication of diabetes. Journal of Diabetes Care, 26, 2433-2441.
Chew, B. H., Ismail, M., Sazlina, S. G., Ping Y. L., Ai, T. C., et al.
(2012). Determinants of uncontrolled hypertension in adult type 2 diabetes
mellitus: An analysis of the Malaysian diabetes registry 2009. Journal of
Cardiovascular Diabetology, 11; 54, 1-8.
Ho, M., Rumsfeld, J.S., Masoudi, F.A., McClure, D.L., Plomondon, M.E., et al.
(2016). Effect of medication nonadherence on hospitalization and mortality
among patiens with diabetes mellitus. Journal of Arch Intern Med; 166,
1836-1841.
Morisky, D.E., Dimatteo, M.R. (2011). The Morisky 8-item self-report measure of
medication taking behavior (MMAS-8). Journal of Clinical Epidemiology,
64, 262-263.
Morisky, D.E., Lawrence W.G., David M.L. (2016). Concurrent and predictive
validity of a self-reported measure of medication adherence. Journal of
Medical Care, 24(1), 67-74.
Mubarak, Wahit, dkk. 2010. Ilmu Keperawatan Komunitas Konsep & Aplikasi,
Salemba Medika. Jakarta.
NotoadmodjoSoekidjo.2012.MetodologiPenelitianKesehatan.Rinekacipta.Jakarta.
Polonski, W.H., Fisher, L., Earles, J., Dudley, R.J., Lees, J., Mullan, J.T. &
Jackson, R.A. Assessing psychological stress in diabetes. Diabetes Care.
28, 626 – 631. 2012
Smeltzer, S., & Bare. (2018). Brunner & Suddarth’s Textbook of medical surgical
Nursing. Philadelpia: Lippincott.
Soewondo, P. (2016). Ketoasidosis diabetik.In A. W. Sudoyo, B. Setiyohadi, I.
Alwi, M. S. K & S. Setiati (Eds.), Buku ajar ilmu penyakit dalam jilid III
edisi IV Jakarta: Penerbit FK UI
Lampiran 1
LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN
Hormat saya
......................................
49
Lampiran 2
(...................................)
50
Lampiran 3
LEMBAR KUESIONER
HUBUNGAN KEPATUHAN TERAPI INSULIN DENGAN
TERKONTROLNYA KADAR GULA DARAH PASIEN DIABETES MELITUS
POST KRS DI RS LAVALETTE MALANG
PENGUMPULAN DATA UMUM
A. DATA UMUM RESPONDEN
Nama :..................................................
Usia :
20-40 tahun
41-50 tahun
51-60 tahun
Jenis kelamin:
Laki-laki
Perempuan
Pendidikan:
SD
SMP
SMA
DIPLOMA
SARJANA
Lama menderita Dm
<5tahun
>5 tahun
Lampiran 4
Lampiran 5
52
Saran Tanda
No Tanggal Isi Konsultasi
Pembimbing Tangan
Lampiran 6
53
Saran Tanda
No Tanggal Isi Konsultasi
Pembimbing Tangan