Laporan ini dibuat sebagai syarat telah menyelesaikan mata kuliah magang peminatan
Kesehatan Lingkungan
Oleh :
Oleh :
Laporan Magang ini telah di periksa oleh Pembimbing Akademik dan Pembimbing
Lapangan dan telah disetujui untuk diseminarkan
i
LEMBAR PENGESAHAN
Mengetahui,
Dekan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Universitas Jambi,
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
Mengetahui,
Ketua Program Studi
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT atas berkah dan rahmat-Nya saya
dapat menyelesaikan pengerjaan laporan Kerja Praktek di Dinas Lingkungan Hidup
Kabupaten Kerinci. Pada kesempatan ini, saya mengucapkan terimakasih kepada :
1. Bapak Dr. Humaryanto, dr, Sp.OT., M.Kes selaku Dekan Fakultas Kedokteran dan
Ilmu Kesehatan Universitas Jambi.
2. Bapak Dr. Askar Jaya, S.Sos., MM selaku Kepala Dinas Lingkungan Hidup
Kabupaten Kerinci yang telah mendukung kegiatan Kerja Praktek Program Studi
Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Jambi.
3. Bapak Paman Apriadi, S.Pd selaku sekretaris Dinas Lingkungan Hidup
Kabupaten Kerinci.
4. Bapak Marasman, SE selaku pembimbing lapangan yang telah mendukung
kegiatan Kerja Praktek Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas
Jambi.
5. Bapak Marasman, SE selaku Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.
6. Bapak Ir. Aryan selaku Kepala Sub Bagian Perencanaan, Keuangan dan Pelaporan.
7. Bapak Darno, S.Sos selaku Kepala Bidang Perlindungan SDA dan Peningkatan
Kapasitas.
8. Ibu Ir. Harnawati selaku Kepala Bidang Pengendalian dan Penataan Hukum Lingkungan.
9. Bapak Arsapa’i selaku Kepala Bidang Pengelolaan Persampahan dan Limbah.
10. Bapak Dr. Guspianto, SKM., MKM selaku Ketua Jurusan Kesehatan Masyarakat
11. Bapak La Ode Reskiaddin, SKM., MPH, selaku Ketua Program Studi Ilmu
KesehatanMasyarakat Universitas Jambi
12. Bapak Dr. Guspianto, SKM., MKM, selaku Pembimbing Akademik.
13. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam
menyelesaikan laporan ini.
iv
Semoga laporan ini dapat menjadi suatu acuan dan bahan masukan kepada
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kerinci agar dapat meningkatkan kinerja
program atau kegiatan yang ada di Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kerinci.
Penulis menyadaribahwa dalam penulisan laporan ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, diharapkan ada saran dan kritik yang bersifat membangun
dari para pembaca demi kesempurnaan laporan ini.
Kerinci, Maret 2022
Penulis
v
DAFTAR ISI
vi
4.4 Prioritas Masalah..................................................................................................... 44
4.5 Penyebab Masalah .................................................................................................. 46
4.6 Rencana Intervensi .................................................................................................. 47
BAB V PENUTUP................................................................................................................ 49
5.1 Kesimpulan ............................................................................................................. 49
5.2 Saran ....................................................................................................................... 50
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................ 51
LAMPIRAN........................................................................................................................... 53
vii
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
BAB 1
PENDAHULUAN
1
2
1.3 Manfaat
1.3.1 Manfaat Bagi Mahasiswa
a. Diharapkan dapat mengenal kondisi dunia kerja nyata dalam
pelaksanaan program dan kegiatan upaya kesehatan melalui
pengalaman magang/kerja praktik di lapangan.
b. Diharapkan mahasiswa dapat meningkatkan pemahaman dengan
mengembangkan wawasan berfikir keilmuan kreatif dan inovatif
terkait bidang, program dan kegiatan kesehatan masyarakat yang telah
diperoleh dari kerja praktik lapangan.
c. Diharapkan mahasiswa dapat meningkatkan pemahaman dan wawasan
dalam upaya pemecahan masalah kesehatan masyarakat secara praktis
1. Waktu
Magang dilaksanakan selama 1 (satu) bulan atau dalam jangka waktu 4
minggu dimulai dari tanggal 15 Februari sampai dengan tanggal 16 Maret
2022.
2. Tempat
Lokasi : Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kerinci
Alamat : Jalan Lintas-Siulak Desa Pelak Gedang Telp/Fax (0748) 21473,
Kabupaten Kerinci -37160.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sampah
2.1.1 Defenisi Sampah
Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan dan berkahirnya
suatu proses. Sampah merupakan sesuatu yang digunakan menghasilkan sisa-
sisa produk dan kegunaannya lebih sedikit yang digunakan oleh pengguna
disebut sampah, oleh karena itu, sisa dari hasil tersebut dibuang atau tidak
digunakan lagi. (Widawati, 2014)
Menurut definisi dari World Health Organization (WHO) menyatakan
bahwa sampah merupakan suatu barang yang sudah tidak bernilai, tidak
berguna, tidak disukai dan tidak lagi dipakai akibat dari aktivitas manusia.
(Dobiki, 2018)
Berdasarkan UU No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah,
bahwa sampah merupakan hasil akhir dari aktivitas masyarakat dalam kegiatan
sehari-hari, dengan berbagai bentuk mulai dari padat/semi padat,
organik/anorganik, mudah atau sulit terurai, dan dianggap sudah tak berguna
dan dibuang ke lingkungan.
2.1.2 Timbulan Sampah
Dalam SNI 19-2454-2002 yang dimaksud timbulan sampah ialah total
keseluruhan sampah degan satuan ukur berat perkapita dalam satu hari, volume,
satuan luas banguan dan satuan panjang jalan.
Menurut Damahuri (2004) dalam Budiana dan Maryono (2017)
timbulan sampah yang dihasilkan mengacu pada jumlah jenis dan sumber
sampah dari suatu daerah dalam kurun waktu tertetu. Perkiraan rata-rata laju
timbulan sampah merupakan langkah pertama dalam pengelolaan sampah. Dari
satu wilayah ke wilayah lain, rata-rata timbulan sampah yang dihasilkan
berbeda-beda. Ada beberapa faktor penyebabnya yaitu kuantitas penduduk dan
7
8
2. Sampah mudah terbakar (Rubbish), ialah sampah kering dengan jenis yang
mudah ataupun tidak mudah terbakar.
3. Abu (Ashes), ialah sampah yang berasal dari sisa pembakaran seperti abu
rokok.
4. Bangkai binatang (Dead animal).
5. Sampah di jalan (Street sweeping), ialah sampah yang berserakan sering
dijumpai pada jalanan umum seperti kertas, daun, debu, plastik, dan
sebagainya.
6. Sampah buangan industri (Industrial waste), ialah sampah yang dihasilkan
oleh suatu pabrik/industri.
7. Bangkai kendaraan (Abandoned vehicle), ialah sampah kendaraan yang
sudah tidak digunakan lagi.
8. Sampah pembangunan (Contruction waste), ialah yang dihasilkan dari
kegiatan membangun suatu rumah, gedung dan lain sebagainya dapat
berupa besi beton, potongan kayu, da lain-lain.
1. Pewadahan
Melakukan pewadahan sampah sesuai dengan jenis sampah yang telah
terpilah, yaitu :
a) Sampah organik seperti daun sisa, sayuran, kulit buah lunak, sisa makanan
dengan wadah warna gelap
b) Sampah an organik seperti gelas, plastik, logam, dan lainnya, dengan wadah
warna terang;
c) Sampah bahan barbahaya beracun rumah tangga (jenis sampah B3 seperti
dalam lampiran B), dengan warna merah yang diberi lambang khusus atau
semua ketentuan yang berlaku
11
Metode Pembuangan Akhir Sampah Kota Metode pembuangan akhir sampah kota
dapat dilakukan sebagai berikut :
1) penimbunan terkendali termasuk pengolahan lindi dan gas
2) lahan urug saniter termasuk pengolahan lindi dan gas
3) metode penimbunan sampah untuk daerah pasang surut dengan sistem
kolam (an acrob, fakultatif, maturasi).
2.2 Program Peranserta Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah
2.2.1 Adiwiyata
Adiwiyata, secara internasional disebut pula dengan Green School
adalah salah satu program Kementerian Lingkungan Hidup dalam rangka
mendorong terciptanya pengetahuan dan kesadaran warga sekolah dalam
upaya pelestarian lingkungan hidup. Diharapkan setiap warga sekolah ikut
terlibat dalam kegiatan sekolah menuju lingkungan yang sehat dan
menghindari dampak lingkungan yang negatif.
Green School merupakan program yang dikembangkan di tingkat
internasional. Green School lebih bermakna pada pembentukkan sikap anak
didik dan warga sekolah terhadap lingkungan, yang tercermin dalam
kehidupan sehari-hari di sekolah. Hal ini diwujudkan dalam sikap dan
perilaku sehari-hari, baik di sekolah, rumah atau di lingkungan tempat
tinggalnya. Termasuk di dalamnya program “Greening The Curriculum”,
kurikulum hijau, artinya kurikulum yang memperhatikan aspek-aspek
lingkungan dalam bahasannya serta mengintegrasikan materi lingkungan ke
dalam pembelajarannya, sesuai dengan topik bahasannya.
Kata ADIWIYATA berasal dari 2 kata Sansekerta “Adi” dan
“Wiyata”. Adi mempunyai makna : besar, agung, baik, ideal atau sempurna,
Wiyata mempunyai makna tempat dimana seseorang mendapatkan ilmu
pengetahuan, norma dan etika dalam berkehidupan sosial. Adiwiyata dapat
diartikan sebagai tempat yang baik dan ideal dimana dapat diperoleh segala
ilmu pengetahuan dan berbagai etika yang dapat menjadi dasar manusia
menuju terciptanya kesejahteraan hidup kita dan menuju kepada cita-cita
pembangunan berkelanjutan .
13
monolitik yakni menjadi satu mapel khusus, dan atau integratif yakni masuk
ke dalam sub-sub materi di pelajaran lain. (disesuaikan kondisi
wilayah/sekolah masing-masing).
Kegiatan Lingkungan Berbasis Partisipatif; Dalam hal ini antara
lain : Menciptakan kegiatan ekstrakurikuler/kurikuler di bidang lingkungan
hidup berbasis partisipatif di sekolah, mengikuti kegiatan aksi lingkungan
hidup yang dilakukan oleh pihak luar,Membangun kegiatan kemitraan atau
memprakarsai pengembangan pendidikan lingkungan hidup di sekolah.
(disesuaikan kondisi wilayah/sekolah masing-masing).
Pengelolaan Sarana Pendukung Ramah Lingkungan.
Pengembangan fungsi sarana pendukung sekolah yang ada untuk
pendidikan lingkungan hidup, Peningkatan kualitas pengelolaan lingkungan
di dalam dan di luar kawasan sekolah,Penghematan sumberdaya alam
(listrik, air dan ATK),Peningkatan kualitas pelayanan makanan
sehat,Pengembangan sistem pengelolaan sampah. (disesuaikan kondisi
wilayah/sekolah masing-masing) Jadi idealnya sekolah-sekolah yang sudah
menerapkan ke 4 indikator tersebut, sudah tergolong kriteria sekolah
adiwiyata disesuaikan dengan kondisi sekolah/daerah masing-masing. Jadi
belum tentu semua kebijakan di sekolah satu sama dengan kebijakan di
sekolah/daerah lain.
2.2.2.1 Tujuan Adiwiyata
Program Adiwiyata terbukti menciptakan sekolah yang nyaman,
aman dan harmonis, khususnya untuk kebutuhan belajar peserta didik.
Secara otodidak peserta didik perlahan menjadi generasi yang peduli dan
berbudaya lingkungan, sekaligus mendukung dan mewujudkan sumberdaya
disekitar sekolah terdidik melek terhadap perkembangan ekonomi, sosial,
dan lingkungannya dalam mencapai pembangunan berkelanjutan. Selain hal
tersebut masih banyak tujuan lain diantaranya:
Mewujudkan masyarakat sekolah yang peduli dan juga berbudaya
dalam lingkungan dengan, menciptakan kondisi yang lebih baik bagi
sekolah untuk menjadi wadah pembelajaran dan juga penyadaran
segenap warga sekolah diantaranya murid, guru, orang tua/wali
murid,
17
BAB III
DESKRIPSI TEMPAT MAGANG
Kepala
3.2.1.2 Jenis
Bidang Tata Lingkungan, terdiri dari:
1. Seksi Konservasi SDA dan Pertamanan
2. Seksi mitigasi dan adaptasi perubahan
3. Seksi peningkatan kapasitas lingkungan.
3.2.1.3 Ruang Lingkup
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Bidang Tata
Lingkungan menyelenggarakan fungsi:
a. Penyusunan rencana startegis dan rencana kerja di Bidang Perlindungan
Sumber Daya Alam Dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan;
b. Penyusunan rencana kegiatan dan anggaran di Bidang Perlindungan
Sumber Daya Alam Dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan;
c. Penyusunan petunjuk teknis (Juknis) dan Petunjuk Operasional
Kegiatan (POK) perlindungan sumberdaya alam, perubahan iklim dan
peningkatan kapasitas lingkungan;
d. Pelaksanaan inventarisasi data dan informasi serta menyusun dokumen
perlindungan sumberdaya alam, perubahan iklim dan peningkatan
kapasitas lingkungan;
e. Pelaksanaan kegiatan perlindungan sumberdaya alam, perubahan iklim
dan peningkatan kapasitas lingkungan;
f. Pengordinasian pelaksanaan kegiatan perlindungan sumberdaya alam,
perubahan iklim dan peningkatan kapasitas lingkungan;
g. Pengembangan produksi ramah lingkungan, meningkatkan
pengendalian dampak perubahan iklim;
h. Penyusunaninstrumentekonomilingkunganhidup(PDB PDRB hijau,
mekanisme insentif disinsentif, pendanaan lingkungan hidup) dan
Neraca Sumberdaya Alam (NSDA);
28
3.2.2.2 Jenis
1. Seksi perencanaan dan kajian dampak lingkungan;
2. seksi pemantauan dan pengawasan lingkungan
3. seksi pengaduan dan penataan hukum lingkungan;
3.2.2.3 Ruang Lingkup
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Bidang
Pengendalian dan penataan hukum lingkungan menyelenggarakan
fungsi :
30
3.2.3.2 Jenis
1. Seksi Pengelolaan persampahan
2. Seksi Pengelolaan limbah
3. Kasi Sarana prasarana sampah dan limbah
32
BAB IV
HASIL KEGIATAN DAN PEMBAHASAN
Dari table di atas, dapat diketahui bahwa dari 5 masalah dalam program
Peningkatan Peranserta Masyarakat dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup di
Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Dinas
Lingkungan Hidup Kabupaten Kerinci terdapat 1 prioritas masalah yaitu
Kurangnya pemahaman dan ketidakpedulian masyarakat dalam pengelolaan
sampah. Setelah itu, dianalisa dan diidentifikasi dengan menggunakan metode
Fishbone Analysis yang sering disebut sebagai Cause Effect Diagram. Analisis
Fishbone terkait Kurangnya pemahaman dan ketidakpedulian masyarakat
dalam pengelolaan sampah dijelaskan pada bagian penyebab masalah.
36
4.4 Penyebab Masalah
49
50
DAFTAR PUSTAKA
Badan Standarisasi Nasional. 2002. SNI 19-2454-2002 Tentang Tata cara teknik
operasional pengelolaan sampah perkotaan
FKIK Universitas Jambi. 2020. Visi dan Misi Fakultas Kedokteran dan Ilmu
Kesehatan Universitas Jambi (Online) Visi dan Misi – Fakultas
Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan Universitas Jambi
unja.ac.id (diakses tanggal 20 Februari 2022)
Sucipto CD. 2012. Teknologi Pengolahan Dasar Daur Ulang Sampah. Yogyakarta:
Goysen Publishing
Utari, E., &Wahyuni, I., 2020. Analisis Matriks USG (Urgency, Seriousness, and
Growth) Banten Mangrove Center bagi Masyarakat Kelurahan Sawah Luhur
Kecamatan Kasemen Kota Serang. Biodidaktika: Jurnal Biologi dan
Pembelajaran. Vol 15(2), hal 34.
Widawati E, dkk. 2014. Kajian Potensi Pengolahan Sampah (Studi Kasus : Kampung
Banjarsari ). Jurnal Metris. Vol 15:119–26.
LAMPIRAN
Lampiran 1 Absesnsi
Lampiran 2 Laporan Kegiatan Harian