Anda di halaman 1dari 2

1. SUMBER SUMBER SEJARAH KERAJAAN TULANG BAWANG.

Kerajaan Tulang Bawang berada di Lampung, merupakan kerajan Hindu di Nusantara. Kerajaan ini
kemudian memudar karena pengaruh kerajaan Sriwijaya yang begitu kuat pada abad ke 7 Masehi.
Kerajaan ini akhirnya menjadi kerajaan Islam diperkirakan pada abad XV Masehi. 

Sangat jarang yang meneliti atau sejarah yang lebih jelas tentang kerajaan ini. Terutama dalam hal
sejarah dari asal Tulang Bawang, silsilah raja yang memerintah, periode pemerintahan, bahkan di
mana pusat kerajaan Tulang Bawang. Untuk itu diperlukan waktu dan sumber-sumber sejarah yang
terpercaya agar mampu menjelaskan sejarah ini menjadi lebih jelas. 

Untuk sumber sejarah yang saya tahu dan saya telujuri lebih lanjut, terbagi menjadi 2, yakni sumber
primer dan sumber sekunder, 

Sumber primer: sumber yang hidup pada zaman kerajaan Tulang bawang: 

- Berita Fa-Hien (Musafir Tiongkok) ke India, Srilanka, dan Swarna  Dwipa (sumatera) yang
menceritakan pernah singgah di kerajaan yang bernama To-lang pho-hwang (Tulang Bawang)

Sumber Sekunder, berupa buku-buku dan artikel internet yang mengembangkan sejarah kerajaan
ini: 

-  Kerajaan Tulang Bawang Lampung sebelum dan sesudah Islam- H. Assaih Akip

- The History of Tulang Bawang- Hernantori

- Kerajaan Tulang Bawang- Akhmad Sadad

2. CORAK KEHIDUPAN

1.     Kehidupan politik.

Kehidupan politik pada Kerajaan Kutai dijelaskan dalam prasasti Yupa, dimana dijelaskan bahwa Raja
terbesar kerajaan Kutai adalah Raja Mulawarman, yang merupakan putra dari Raja Aswawarman.
Raja Aswawarman sendiri merupakan keturunan dari Raja Kudungga. Prasasti Yupa juga menjelaskan
bahwa Raja Aswawarman merupakan Dewa Matahari dan pendiri keluarga kerajaan sehingga
disimpulkan bahwa dia merupakan penganut agama Hindu.  
2.      Kehidupan Sosial.

Kehidupan sosial pada Kerajaan Kutai  dijalankan dengan tertata, serta berjalan dengan tertib dan
teratur. Selain itu rakyat Kerajaan Kutai juga mempunyai kemampuan beradaptasi dengan budaya
luar yakni dengan India, serta kehidupan sosialnya mengikuti perubahan jaman namun tetap
mempertahankan nilai - nilai budaya masyarakat.  

3.      Kehidupan Ekonomi.

Kehidupan ekonomi pada Kerajaan Kutai, tak diketahui secara pasti, namun berdasarkan salah satu
prasasti yang berhasil ditemukan dan diterjemahkan dikatakan bahwa Raja Mulawarman
melaksanakan upacara korban emas serta memberikan hadiah sebanyak 20.000 ekor sapi kepada
kaum Brahmana.  

4.      Kehidupan Budaya.

Kehidupan Budaya  pada Kerajaan Kutai telah cukup maju yang dibuktikan dengan adanya upacara
Vratyastoma atau pemberkatan bagi pemeluk agama Hindu.  

Pemberkatan Vratyastoma mulai dilaksanakan pada pemerintahan Raja Aswawarman yang dipimpin
oleh para pendeta dari kaum / golongan Brahmana yang berasal dari India. Sedangkan pada masa
pemeritnahan Raja Mulawarman kemungkinan besar upacara tersebut dipimpin oleh kaum
Brahmana Indonesia. Upacara yang dipimpin kaum Brahmana Indonesia menunjukkan bahwa
kemampuan intelektual kaum Brahmana Indonesia telah tinggi karena kaum Brahmana biasanya
sudah menguasai bahasa Sansekerta yang biasa digunakan pada bidang keagamaan.

Prasasti Mulawarman, atau disebut juga Prasasti Kutai, adalah sebuah prasasti yang


merupakan peninggalan dari Kerajaan Kutai. Terdapat tujuh buah yupa yang
memuat prasasti, namun baru 4 yang berhasil dibaca dan diterjemahkan.

Prasasti Mulawarman, atau disebut juga Prasasti Kutai, adalah


sebuah prasasti yang merupakan peninggalan dari Kerajaan Kutai. Terdapat tujuh buah
yupa yang memuat prasasti, namun baru 4 yang berhasil dibaca dan diterjemahkan.

Anda mungkin juga menyukai