Anda di halaman 1dari 4

Kerajaan Kutai

Nama : Fariz Dhifa Fakhriza


Kelas : X MIPA 7
Absen : 11

Tahun Didirikan :
Kerajaan Kutai Martadipura merupakan kerajaan Hindu tertua yang ada di
Indonesia. Kerajaan ini berdiri sekitar abad ke-4 Masehi atau sekitar tahun 400 Maseh

Letak Geografis
Kerajaan Kutai diperkirakan terletak di daerah Muarakaman di tepi Sungai Mahakam,
Kalimantan Timur. Sungai Mahakam merupakan sungai yang cukup besar dan memiliki
beberapa anak sungai. Daerah di sekitar tempat pertemuan antara Sungai Mahakam dengan anak
sungainya diperkirakan merupakan letak Muarakaman dahulu

Sumber/Fakta:
Keberadaan Kerajaan Kutai diketahui berdasarkan sumber sejarah yang ditemukan, yaitu
berupa tujuh Prasasti Yupa yang ditulis dengan huruf Pallawa dengan Bahasa Sansekerta.
Di dalam Prasasti Yupa, disebut nama Raja Kudungga yang pertama menduduki takhta
Kerajaan Kutai.

Silsilah :
Kudungga merupakan pendiri dari Kerajaan Kutai sekaligus raja pertama disana. Beliau
memiliki anak yang bernama Aswawarman. Aswawarman memiliki putra yang bernama
Mulawarman.Kudungga merupakan nama asli dari orang Indonesia yang belum tercampur oleh
budaya manapun. Pada mulanya, kedudukan dari Kudungga ini merupakan kepala suku.
Namun seiring berjalannya waktu, pengaruh Hindu masuk dan kemudian Kudungga mengubah
struktur pemerintahannya menjadi kerajaan.Dan setelah itu mengganti kedudukannya sebagai
seorang raja, yang selanjutnya pergantian raja dilakukan secara turun menurun.
Raja Raja yang pernah memerintah di Kerajaan Kutai,Berikut adalah silsilahnya secara lengkap :

 Maharaja Kudungga, gelar anumerta Dewawarman (pendiri)


 Maharaja Aswawarman (anak Kundungga)
 Maharaja Mulawarman (anak Aswawarman)
 Maharaja Marawijaya Warman
 Maharaja Gajayana Warman
 Maharaja Tungga Warman
 Maharaja Jayanaga Warman
 Maharaja Nalasinga Warman
 Maharaja Nala Parana Tungga
 Maharaja Gadingga Warman Dewa
 Maharaja Indra Warman Dewa
 Maharaja Sangga Warman Dewa
 Maharaja Candrawarman
 Maharaja Sri Langka Dewa
 Maharaja Guna Parana Dewa
 Maharaja Wijaya Warman
 Maharaja Sri Aji Dewa
 Maharaja Mulia Putera
 Maharaja Nala Pandita
 Maharaja Indra Paruta Dewa
 Maharaja Dharma Setia

Masa Kejayaan :

Dari Prasasti Yupa, dapat diketahui bahwa masa kejayaan Kerajaan Kutai berlangsung ketika
diperintah oleh Raja Mulawarman. Mulawarman disebut-sebut sebagai raja yang memiliki budi
pekerti baik, kuat, dan pernah mengadakan upacara persembahan 20.000 ekor lembu untuk kaum
Brahmana yang bertempat di Waprakecvara. Waprakecvara adalah tempat suci (keramat) yang
merupakan sinkretisme antara kebudayaan Hindu dengan kebudayaan Indonesia. Sebagai
keturunan Aswawarman, Mulawarman juga melakukan upacara Vratyastoma, yaitu upacara
penyucian diri untuk masuk pada kasta Ksatria.

Pada masa pemerintahan Mulawarman, upacara penghinduan ini dipimpin oleh pendeta/kaum
Brahmana dari orang Indonesia asli. Hal ini membuktikan bahwa kemampuan intelektualnya
tinggi, karena Bahasa Sanskerta bukanlah bahasa rakyat sehari-hari. Selain itu, di bawah
kekuasaan Raja Mulawarman kehidupan ekonomi kerajaan mengalami perkembangan pesat dari
sektor pertanian dan perdaganga karena letaknya startegis.
Keadaan Sosial, Budaya, Ekonomi, Politik :

Sosial :

Dalam Prasasti Yupa tertulis bahwa masyarakat sudah banyak yang menganut agama Hindu,
sehingga pola pengaturan kerajaan kepada masyarakat sangat teratur seperti pemerintahan
Kerajaan India.
Masyarakat di Kerajaan Kutai dapat menerima unsur budaya luar (India), namun tetap
memelihara dan melestarikan budayanya sendiri.
Contohnya prasasti berbentuk Yupa yang menggunakan huruf Pallawa menunjukkan adanya
pengaruh dari India Selatan. Sedangkan Yupa sendiri merupakan bentuk perkembangan dari
menhir, kebudayaan asli nenek moyang bangsa Indonesia zaman Megalitikum.

Budaya :
Kehidupan budaya Kerajaan Kutai juga sudah maju. Hal ini dibuktikan dengan upcacara
penghinduan Vratyastoma. Di masa Raja Mulawarman, upacara tersebut telah dipimpin oleh
pendeta Brahmana yang merupakan orang lokal.
Artinya kala itu telah ada kaum Brahmana asli nusantara yang memiliki kemampuan intelektual
tinggi, khususnya penguasaan terhadap bahasa Sansekerta.
Politik :
Yupa menjelaskan tentang silsilah para pemimpin Kerajaan Kutai. Adapun raja-raja yang pernah
pemimpin Kutai yakni:

 Kudungga

Kudungga merupakan pendiri Kerajaan Kutai. Kudungga awalnya merupakan seorang kepala
suku. Dilihat dari namanya, Kudungga masih menggunakan nama lokal yang tidak berbau India.
Oleh sebab itu para ahli berpendapat saat Kudungga menjadi raja pengaruh agama Hindu baru
mulai masuk ke nusantara. Kudungga kemudian mewariskan tahta kepada keturunannya.

 Aswawarman

Kudungga mempunyai putra bernama Aswawarman yang menjadi raja. Dalam Yupa ia disebut
seperti Dewa Ansuman (Dewa Matahari) dan memiliki julukan Wamsakerta atau pembentuk
keluarga/dinasti Hindu.
Alasannya adalah karena Aswawarman diperkirakan merupakan raja pertama yang telah
menganut agama Hindu saat ia memimpin.
Beberapa ahli mengatakan bahwa saat Kudungga memimpin, ia belum menganut agama Hindu.
Saat itu ia masih berperan sebagai kepala suku yang pada akhirnya mempunyai keturunan
sebagai raja-raja Kutai.
Di masa pemerintahan Aswawarman, Kerajaan Kutai mulai memperluas wilayahnya.
Aswawarman memiliki tiga orang putera, salah satunya adalah Mulawarman.

 Mulawarman

Mulawarman merupakan raja terbesar di Kutai. Kerajaan Kutai berada pada puncak kejayaannya
di masa sang raja. Wilayah kekuasaan Kerajaan Kutai meliputi hampir seluruh wilayah
Kalimantan Timur. Saat itu rakyat Kutai diketahui hidup sejahtera dan makmur.

Anda mungkin juga menyukai