PENDAHULUAN
ini telah membawa akibat terabaikannya aspek-aspek moral, akhlak, budi pekerti,
seimbang.
Melihat dari perkembangan Bola voli di dunia yang kian berkembang pesat
kita sebagai generasi bangsa harus mengetahui beberapa olah raga yang sekarang
1
menjadi salah satu tumpuan Indonesia yaitu diantara sekian banyakolahragawan
yang diminati di Indonesia dan Bola voli bahkan sudah mendemam ke seluruh
plosok dan tidak ketinggalan di pedesaan. Untuk itu kita harus menanamkan pada
peserta didik kita mengenai Pentingnya ilmu Bola voli serta sejarah singkat Bola
Voli.
Permainan bola voli adalah salah satu cabang olahraga yang memerlukan
Passing dalam permainan bola voli sangat penting karena passing berfungsi
untuk menerima bola servis dari lawan, digunakan untuk menyajikan bola, untuk
menyerang dan untuk menerima serangan. Passing yang baik maka serangan juga
akan baik, karena serangan berawal dari keberhasilan melakukan passing. Bola
bola yang datangnya tidak keras menggunakan passing atas. Passing tidak hanya
lawan. Pemain yang menguasai teknik passing atas dengan baik akan mudah
2
Berdasarkan hasil penelitian terdapat beberapa permasalahan yang ada pada
siswa SMA Negeri 9 Kabupaten Raja Ampat yang menyebabkan siswa kurang
dalam menguasai pembelajaran pasing atas Bola Voli hal yang menjadi
kurang aktif dalam mengikuti pembelajaran hasil belajar siswa yang sanggat
berlangsung.
c. Pengalaman pembelajaran siswa sangat terbatas pada apa yang disajikan oleh
dan prasana.
passing atas yang baik dan benar karena permasalahan keseimbangan badang
Dengan melihat hal tersebut diatas maka penulis mencoba mengambil judul
Kemampuan Passing atas Bola Voli pada siswa SMA Negeri 9 Kabupaten Raja
Ampat
3
1.2. Rumusan Masalah
passing atas bola voli pada siswa SMA Negeri 9 Kabupaten Raja
Ampat.
pasing atas bola voli terhadap siswa SMA Negeri 9 Kabupaten Raja
Ampat
pasing atas bola voli terhadap siswa kelas VIII SMP N 11 Kabupaten
Sorong.
4
1.4. Hipotesis penelitian.
terkumpul”
Ho: Diduga tidak ada kontribusi yang signifikan antara koordinasi mata-
tangan dengan kemampuan passing atas bola voli siswa SMA Negeri
tangan dan keseimbangan badan terhadap passing atas bola voli pada siswa
1.5.1. Teori
5
1.5.2. Secara praktis.
b. Bagi guru.
c. Pihak sekolah.
6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
dengan maksud menjatuhkan bola didalam petak lapangan lawan untuk mencari
kemenangan. Bola voli adalah suatu cabang olahraga yang termasuk pada
permainan bola besar dimana terdapat 6 orang pemain dalam satu tim yang
memantulkan bola dengan tangan disebrangkan melalui atas net dan berusaha
untuk mematahkan pertahanan lawan. Hal ini diperjelas dengan pendapat Chandra
dan Sanoesi (2012:15) bahwa bola voli merupakan permainan beregu bola besar,
bola voli dimainkan oleh dua regu setiap regu ada 6 pemain yang saling
oleh dua tim dalam satu lapangan yang dipisahkan oleh sebuah net. Permainan
bola voli adalah olahraga yang unik karena olahraga ini merupakan permainan
kesalahan yang dimiliki tujuan mendapatkan bola untuk dipukul ke daerah lawan
(2007:22).
bagi para bangsawan. Permainan ini jadi berkembang dan menjadi sangat popular
kalinya di Negara Amerika Serikat (Setelah permainan bola voli baru tercipta
7
dihadapan para ahli-ahli olahraga YMCA ( Young Men Christian Association )
yang sedang berkoferensi di Psingfield Collage, dan pada waktu itu permainan
yaitu memvoli yang berarti bola dipukul sebelum menyentuh tanah. Orientasi
pembinaan olahraga pada permainan bola voli ini lebih mengara pada pencapaian
prestasi, akan tetapi unsur – unsur dari nilai rekreasinya tidak akan hilang didalam
tidak mudah untuk dilakukan oleh setiap orang.Di perlukan pengetahuan tentang
taknik-teknik dasar dan teknik-teknik lanjutkan untuk dapat bermain bola voli
sebagainya. Ahmadi,2007:19).
menempati petak lapangan permainan yang dibatasi oleh jaring net. Menurut
Suharno yang di kutip Ariyani Lynda (2009:22) menyatakan bahwa bola voli
adalah olahraga beregu yang dimainkan oleh dua regu yang masing-masing regu
dilakukan dengan cara memantulkan bola ke udara hilir mudik dengan syarat
pemain bersih dan setiap pemain berusaha menjatuhkan bola ke lapangan lawan.
menyentuh lantai, “bola keluar”atau salah satu regu mengembalikan bola secara
8
sempurna. Dalam permainan bola voli siapa saja yang memenangkan reli, ia
mendapat angka dan berhak untuk melakukan servis dan setiap pemain melakukan
Untuk menunjang permainan bola voli maka fasilitas adalah salah satu factor yang
harus diperhatikan. Fasilitas dan alat-alat dalam permainan bola voli diantaranya:
Ukuran lapangan permainan bola voli menurut Sumantri dan Sujan (2009:8)
panjang 18 meter dan lebar 9 meter. Yang dimainkan oleh dua tim. Secara
Pada bagian tengah yang panjangnya dibatasi oleh net, sehingga ukuran
lapangan unutuk tim satu adalah 9 m x 9 m. demikian pula untuk tim yang
lainya. Dalam bola voli dikenal istilah garis 3 m atau attack line yang
b. Net dalam pernainan bola voli menurut Somantri dan Sujana (2009) dalam
permainan bola voli terdapat net atau pun jaring yang membatasi lapangan
menjadi dua kubut. Pada umumnya net berbahan nilon dengan warna
jaring berwarna hitam ataupun gelap dan bibir atas net berwarna putih.
bisa terbuat dari besi dan bambu. Net yang dipasang dengan ketinggian
2,43 meter digunakan dalam pertandingan bola voli putra, sedangkan pada
c. Bola adalah alat yang paling utama dalam permainan bola voli. Menurut
Somantri dan Sujana (2009:8). Bola yang dipakai dalam permainan bola
9
voli harus sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan oleh FIVB. Bola
2. Tekanan dari bola tersebut hendaknya sekitar 0,30 hingga 0,325 kg/cm2
sejarahnya, perkembangan bola voli menyangkut empat hal pokok, yaitu: Teknik,
terjadi dalam service, spike, dan teknik umpan untuk membuka serangan. Pada
10
perkembangannya, servis dimanfaatkan sekaligus sebagai serangan. Pemain yang
keterampilan teknik itu sudah menjadi bagian keterampilan bermain bola voli.
bukan hanya pemain depan saja yang berfungsi melakukan serangan, tetapi
seperti itu tidak melanggar peraturan. Telapak kaki saat tolakan dilakukan tidak
didalam daerah depan (daerah tiga meter). Pelaksanaan spike itu membutuhkan
power yang besar untuk mampu melompat ke atas ke depan melakukan serangan.
tubuh yang sah untuk memainkan bola batasannya dari lutut ke atas, Sekarang
voli yang seimbang seringkali membutuhkan waktu yang panjang, yaitu biasa
mencapai 2,5 jam, dengan perhitungan setengah jam untuk satu regunya.
skorsing dalam mengakhiri setiap set, dari keseluruhan set dalam pertandingan,
semula yang berhak yang bertambah skor hanya berlaku bagi regu yang
kedua regu berhak skornya bertambah setiap kali regu tersebut memenangkan
suatu kejadian dalam permainan. Sebutan yang lazim sebagaimana dalam cabang
olahraga tenis meja, yaitu: Rally Point. Akan tetapi sistem servisnya tetap
sebagaimana mestinya.
11
Bergantian tergantung pada kemampuan setiap regu dalam memenangkan
permainan dalam satu kejadian permainan. Semula batas akhir skor setiap regu
berkaitan dengan sarana dan perlengkapan yaitu mulai dari bentuk lapangan tanpa
batas, kecuali jaring pembatas yang membagi dua daerah lapangan, sampai bentuk
lapangan empat persegi panjang dengan ukuran 9x18 meter, dengan daerah servis
di sudut kanan lapangan berjarak 3 meter. Kini daerah servis itu telah hilang dan
permainan bola voli 9 lawan 9 orang pemain, dikenal dengan istilah permainan
bola voli sistem timur jauh. Di balik kenyataan sejarah tersebut, justru yang kini
popular adalah bola voli 2 lawan 2 dengan istilah bola voli pantai. Permainan ini
asal mulanya sering kali dilakukan di pantai dengan landasan lapangan berupa
pasir yang ada di pantai. Belum terungkapnya bagaimana asal mula bagaimana
permainan bola voli tersebut. Kini permainan tersebut kian populer, berkembang
12
2.1.1.3. Prinsip – Prinsip Permainan Bola Voli
dapat di mainkan oleh semua golongan pada dasarnya permainan bola voli adalah
permainan yang di lakukan oleh dua regu yang masing-masing terdiri dari enam
orang.Bola di mainkan di udara dengan melewati net, setiap regu hanya bisah
memainkan bola, tiga kali pukulan. Didalam permainan bola voli banyak sekali
teknik-teknik dasar yang harus dikuasai oleh seorang pemain di antaranya passing
atas dan bawah, servis, smash dan bendungan atau blok. Keempat teknik dasar ini
Bola voli dimainkan oleh dua regu tiap regu terdiri dari enam pemain,
dan tiap regunya berusaha melewatkan bola di atas net bola voli agar jatuh
menyentuh lantai lapangan lawan, kemudian mencegah usaha yang sama dari
lawan agar mendapatkan poin atau angka regu yang pertama mencapai angka 25
kecepatan bermain voli, teknik mempunyai hubungan erat dengan kondisi fisik,
taktik, dan mental. Teknik dasar bola voli benar – benar harus dipelajari terlebih
kalahnya sebuah tim dalam permainan bola voli di samping unsur-unsur kondisi
13
Pentingnya penguasaan teknik dasar dalam permainan bola voli mengingat hal –
hal berikut:
b. Karena terpisahnya tempat antara regu satu dengan regu yang lain sehingga
antara lain: membawa bola, menyentuh bola, mendorong bola, pukulan bola,
d. Permainan bola voli adalah permainan cepat, artiny waktu untuk memainkan
Dasar yang tinggi dalam permainan bola voli yang cukup sempurna.
Teknik dalam perainan bola voli menurut Dieter Beutelstahl (2007) teknik
Penguasaan bola dalam permainan ini sangatlah penting bagi setiap pemain.
Hal seperti itu bisah dikatakan sebagai bagian yang funda mental sebagai proses
14
dengan baik perlu dilakukan penguasaan teknik dasar yang baik pula. Biar kamu
a. Servis (service)
Servis adalah tindakan awal yang dilakukan oleh salah satu pemain
untuk memulai suatu permainan dalam bola voli. Walaupun pada dasarnya
tindakan ini hanya sekedar untuk memulai sebuah permainan, akan tetapi hal
itu bias juga untuk melakukan serangan awal yang cepat dan mematikan.
servis dengan sangat kuat, sehingga bola melaju secara cepat kea rah tim
b. Passing bawah
bergerak)
15
Teknik passing bawah dapat digunakan sebagai benteng pertahanan untuk
menahan smash dari pihak lawan dan bias juga pengambilan bola setelah
c. Smash
dimana tangan melakukan kontak dengan bola secara penuh pada bagian atas
sehingga jalannya bola terjal dengan kecepatan yang tinggi. Smash atau
digunakan dalam upaya untuk mendapatkan poin dalan suatu tim. Seorang
smasher sudah seharusnya menguasai teknik ini dengan baik, karena teknik
inilah yang sangat efektif untuk mematikan bola dilapangan lawan. Smash ini
harus dilakukan dengan cepat, dan kencang. Agar bola yang diarahkan ke
lawan susah untuk diterima. Dalam melakukan smash ada beberapa jenis dan
juga variasinya, hal tersebut bisah terjadi karena setiap pemain memiliki
dan varisinya :
3. Dump (tipuan)
d. Blocker
Blocker adalah Seorang pemain bola voli yang bertugas utama untuk
membendung serangan lawan yang berupa smash agar bola tidak melewati
16
net sehingga tidak menghasilkan keuntungan point bagi lawan. Menurut USA
merupakan benteng utama untuk menangkis serangan bola yang datang dari
arah lawan, keberhasilan block ini ditentukan oleh ketinggian saat melompat
dan jangkauan tangan pada bola yang dipukul oleh lawan. Beberapa teknik
1. Block seorang
Untuk melakukan block yang ke 2 dan ke 3 harus diadakan interaksi dan kerja
e. Passing atas
Pasing atas merupakan elemen yang penting, dalam permainan bola voli.
Penguasaan teknik pasing atas yang baik akan menentukan keberhasilan regu
untuk membantu serangan yang baik (Bachtiar, dkk, 2004). Proses pelaksanaan
a. Sikap permulaan
Ambil posisi dengan sikap siap untuk memainkan bola berdiri dengan kedua
kaki terbuka selebar bahu salah satu kaki berada didepan berat
17
badanmerendah, tempatkan badan secepat mungkin dibawah bola, dengan
kedua tangan di angkat lebih tinggi dari dahi kira-kira 10 cm dari muka,
kedua lengan di angkat dan ditekuk, kedua tangan terbuka lebar jari-jari
tangan terbuka membentuk mangkok seperti setengah lingkaran ibu jari dan
telunjuk membentuk segi tiga, kedua siku tidak terlalu terbuka ke samping.
b. Gerakan pelaksanaan
Tepat saat bola ada diatas, kedua tangan agak ditekuk pada siku maupun
permukaan ruas jari-jari tangan terutama luas pertama dan kedua, dan yang
dominan mendorong bola adalah ibu jari, jari telunjuk dan jari tengah.Pada
saat tangan bersentuhan dengan bola jari-jari agak ditegangkan agar bola
dari kaki badan, lengan dan tangan dengan lancar tidak terputus, pandangan
c. Gerakan lanjutan
depan atas sebagai satu gerakan lanjutan di ikuti dengan memindahkan berat
depan dan segera mengambil siap dalam posisi normal untuk bermain
kembali.
18
Gambar: Rangkaian gerakan passing atas
Sumber: Bachtiar, dkk, 2004: 2.12 )
menggunakan jari-jari dan ibu jari pada saat bola berada di atas depan dahi jari-
jari dan ibu jari membentuk satu sudut. Passing atas digunakan untuk mengumpan
melakukan gerak pada berbagai tingkat kesukaran dengan cepat dan tepat secara
berorientasi pada ketepatan sasaran. Melalui timing yang baik maka perkenaan
19
antara tangan dan objek akan sesuai dengan keinginan, sehingga menghasilkan
gerakan yang efektif. Akuarsi akan menentukan tepat dan tidaknya objek kepada
sasaran yang dituju. Oleh sebab itu, koordinasi mata-tangan sangat pentingdalam
mata – tangan adalah suatu integrasi antara mata sebagai pemegan fungsi utama
terapkan dalam passing atas bola voli, mata berfungsi untuk mempersiapkan
obyek yang di jadikan sasaran dan kapan bola akan di pukul, sedangkan tangan
kekuatan yang di gunakan agar hasil passing atas tepat pada sasaran.
timing yang baik maka perkenaan tangan dan objek akan menghasilkangerakan
yang efektif. Akurasi akan menentukan tepat dan tidaknya obyek pada sasaran
yang di tuju dalam hal ini ketepatan arah dan penenptan bola pada sasaran. Oleh
sebab itu koordinasi mata tangan sangat penting dalam kemampuan melakukan
passing atas agar passing atas bisah tepat pada sasaran yang diinginkan.
salah satu elemen kondisi fisik satu dengan kondisi fisik lainya yang saling
penjelasan di atas, maka dapat kita simpulakn bahwa koordinasi mata dan tangan
sangat dibutuhkan oleh seorang pemain bola voli dalam melakukan passing atas.
20
Dengan koordinasi yang baik diharapkan pemain dapat melakukan passing atas
secara baik dan benar. Dalam permainan bola voli, untuk melakukan passing atas,
koordinasi mata dan tangan mutlak dibutuhkan dimana tangan digunakan untuk
mendorong bola ke atas dan mata yang akan melihat kearah mana bola semestinya
akan di passing.
kesulitan secara cepat dan tepat. Seorang pemain bola voli dengan koordinasi
yang baik bukan hanya mampu melakukan suatu keterampilan secara sempurna,
akan tetapi juga mudah dan cepat dari pola gerak satu ke pola gerak yang lainnya
Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa koordinasi mata dan tangan
melakukan kerja dalam hal ini mata dan tangan, yang ditunjukan dengan berbagai
passing atas.
(2013 dalam Yunus 1992:201) mengatakan bahwa koordinasi mata tangan adalah
tangan ke dalam suatu pola gerakan yang efesien, kemampuan untuk melempar,
memukul, menangkap dan menuntuk hubungan kerja yang erat antara mata dan
21
Koordinasi merupakan kemampuan biomotorik yang dalam beroperasinya
melibatkan objek selain organ tubuh, koordinasi antara mata dengan organ tubuh
dengan memperkirakan kekuatan yang digunakan agar hasil lemparan tepat pada
sasaran.
menjadi dua macam, yaitu koordinasi umum dan koordinasi khusus. Koordinasi
gerakan secara stimulan pada saat melakukan suatu gerak. Koordinasi khusus
sesuai dengan dengan karakteristik cabang olahraga. Ciri-ciri orang yang memiliki
secara harmonis, cepat, mudah, sempurna, tepat dan luas. Untuk itu, baik
22
koordinasi umum maupun koordinasi khusus kedua-duanya sangat diperlukan
Pada olahraga bola voli anggota tubuh bagian atas sangat dominan dalam berbagai
gerakan. Anggota tubuh bagian atas yang meliputi lengan dan tangan harus dilatih
gerakan yang terjadi pada bagian tubuh, Dari berbagai penjelasan di atas maka
merangkai berbagai gerakan menjadi satu dalam satu satuan waktu dengan
meningkatkan keseimbangan:
23
Keseimbangan merupakan salah satu faktor yang dibutuhkan individu
dalam melakukan gerak yang efektif dan efisiensi. Keseimbangan yang baik akan
memungkinkan seseorang melakukan aktivitas atau gerak yang efektif dan efisien
mempertahankan pusat massa tubuh agar seimbang dengan bidang tumpu serta
2013).
arti dan kegunaan yang besar dalam pembentukan sikap dan gerak. Di samping itu
dan permainan. Terdapat dua macam keseimbangan yaitu keseimbangan statis dan
keseimbangan tubuhnya pada suatu posisi diam dan selama waktu tertentu,
24
kemampuan tubuh untuk dapat menjaga keseimbangan tubuhnya pada saat
bergerak, misalnya saat berjalan, berlari, dan bangkit berdiri dari posisi duduk
pendukung yang sangat penting dalam berbagai aktivitas yang dilakukan oleh
seseorang maka akan baik pula segala aktivitas fisik yang dilakukannya. Senada
penting, sehingga faktor keseimbangan disini akan berperan sangat besar pada
akan sangat penting jika kita melihat perkembangan seorang anak sedari dini
25
Berdiri tegak, dan perlahan-lahan kaki diangkat lurus
berdiri Dengan satu kaki yang lain luruskan kebelakang secara pelan-
pelan.
dilakukan oleh:
terhadap kemampuna pasing atas bola voli pada siswa kelas VII SMP 1
atas permainan bola voli. siswa kelas VII SMP 1 Sentolo, Yogyakarta
26
Ketepatan Melempar, menangkap bola Bagi siswa /anggota yang bermain.
secara sederhana maupun secara murni. Kedua pada koordinasi mata tangan
tidak terdapat hubungan yang signifikan baik secara sederhana maupun secara
hubungan yang signifikan antara kekuatan otot lengan dan koordinasi mata
dilatar belakangi unsur-unsur kodisi fisik dalam olahraga tenis meja antara
UKM tenis meja UPI Bandung. Instrumen yang digunakan yaitu: 1) whole
27
mengukur fleksibilitas pergelangan tangan, 3) dan untuk mengukur hasil
tanga dengan hasil service forehand sidespin pada permainan tenis meja, 3)
tenis meja
pendidikan jasmani khususnya pada model atau cara guru menyampaikan materi
pelajaran. Terkadang materi yang diajarkan oleh guru kurang tertanam kuat dalam
anak siswa, khususnya dalam pembelajaran pasing atas bola voli. Pembelajaran
bola voli disekolah merupakan suatu proses belajar yang dilakukan dengan cara
bimbingan, pemberian pengetahuan dan penyampaian materi pasing atas bola voli
diberi materi tersebut, karena tiap jenjang pendidikan memiliki karakter yang
berbeda pada siswanya dengan melihat karakteristik siswa kelas VIII dimana
siswa tersebut masih gemar bermain, maka seorang guru harus pandai – pandai
28
membuat inovasi serta variasi model pembelajaran yang dapat menarik minat
siswa untuk dapat mengikuti pembelajaran dengan baik. Untuk dapat mengikuti
pembelajaran yang baik harus didasari rasa suka terlebih dahulu, karena apabila
siswa sudah tidak suka terhadap model pembelajaran yang diberikan oleh guru
maka siswa akan malas atau merasa bosan untuk mengikuti pembelajaran, yang
suatu model pembelajaran atau pemanfaatan media bantu yang lebih kreatif dan
juga dalam pembelajara pasing bola voli, seorang guru harus bisa menciptakan
model pembelajaran yang baru yang membuat siswa tertarik untuk mengikutinya.
Salah satunya dengan memanfaatkan media tembok sebagai alat bantu melakukan
pasing atas bola voli, diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam
tembok guru harus mengamati segala kegiatan yang dilakukan oleh siswa dengan
aspek afektif, dan aspek kognitif. Dari hasil pengamatan yang dilakukan tersebut
maka akan dapat diketahui apakah ada peningkatan hasil belajar pasing bola voli
melalui media bantu tembok pada siswa SMA Negeri 9 Kabupaten Raja Ampat.
29
Kontribusi koordinasi mata tangan dan
keseimbangan badan terhadap kemampuan
passing atas bola voli
Test
Kemampuan Passing Atas
Bola Voli
kesimpulan
30
BAB III
METODE PENELITIAN
passing atas di SMA Negeri 11 Kabupaten Raja amapat dikumpulkan dari seluruh
populasi dan dapat pula dari sebagian populasi, Suharsimi Arikunto, (2002 : 312).
X1 rx1y
Rx1x2y Y
X2 rx2y
Gambar 3.1. Desain Hubungan Antara Variabel Bebas dan Variabel Terikat
Keterangan Gambar:
31
3.2. Variabel Penelitian.
penelitian atau apa saja yang menjadi titik perhatian dari suatu penelitian. Dalam
penelitian ini ada dua variabel bebas dan satu variabel terikat:
a. Koordinasi Mata-Tangan.
untuk menjadi satu gerakan yang selaras sesuai dengan tujuan, Suharno
HP, (1981 : 29). Diukur dengan tes lempar tangkap bola yang
dipantulkan ke dinding.
b. Keseimbangan Badan.
diatas depan dahi, jari jari membentuk lingkaran dan ibu jari
wall-volley test.
32
3.3. Waktu Dan Tempat Penelitian.
3.4.1. Populasi
subjek penelitian. Sebagai populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMA Negeri
9 Kabupaten Raja Ampat. Adapun subjek dalam penelitian ini adalah semua siswa
SMA Negeri 9 Kabupaten Raja Ampat yang berjumlah 30 orang. Data yang di
1 X 38 34 72
2 XI 30 29 59
3 XII 35 44 97
3.4.2. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang di tarik atau di ambil untuk di
jadikan sebagai respon.sampel dalam penelitian ini adalah populasi yang berjenis
kelamin putra,yakni 102 putra sebagai respon.pada penelitian ini sampel yang di
33
ambil dari populasi mengunakan sampling total. Menurut Sugiono (2015: 67)
sampling total adalah suatu teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi
Fasilitas/alat :
c. Bola volli
d. Stopwatch
f. Blangko /kertas
34
Pelaksanaan:
Peserta tes berdiri di belakang garis batas lemparan sambil memegan bola di
peserta tes melempar bola ke tembok kearah bidang sasaran dan menangkapnya
dan mengelinding jauh, maka dengan cepat peserta tes mengambil bola tersebut
tangkap bola sampai waktu 15 detik habis. Yang dihitung adalah jumlah pantulan
bola yang sah dari lempar tangkap bola selam 15 detik. Kesempatan diberikan 3
kali. Lemparan bola tidak di hitung apabila, peserta tes menginjak atau melewati
Penilaian:
Jumlah pantulan bola yang sah yang dapat dilakukan dan lempar tangkap bola
35
2. Tes keseimbanaggan badan
Fasilitas/alat :
b. stopwatch
c. formulir tes,
Pelaksanaan :
peserta tes berdiri tegak dengan 1 kaki tumpu (kaki kanan atau kaki kiri). ujung
jari kaki yang lain diletakan di samping lutut kaki yang lain, kedua tangan di
dijalankan dan peserta tes mengankat tumitnya dari lantai (menjinjit). pertahan
kan sikap ini selama mungkin, ulangan gerakan 3 kali. aba-aba “stop” stopwatch
dihentikan, apa bila tumit peserta tes menyentuh lantai, mengeserkan ujun kaki
Penilaian :
waktu yang terbaik dari 3 kali ulangan dicatat sebagai hasil akir peserta tes.
36
Fasilitas dan alat :
1. diding tembok dengan bidang sasaran, lebar 1,5 m dan tinggi 3,5 m untuk
3. stopwatch,
Pelakanaan :
peserta tes berdiri di bawah bidang sasaran. Begitu ada aba-aba di mulai nya tes,
stopwatch dijalankan dan bola di lemparkan kedindin tembok dari tempat yang
bebas. Bola di pass secara sah, sesuai dengan peraturan permainan bola voli
tembok pada bidang sasaran atau bola mengenai garis bidan sasaran di catat.
Tidak diberi angka apabila, bola yang ditangkap atau tidak dapat di kuasai, bola
hitung.
37
Gambar bidang sasaran tes mengoperkan bola.
a. Uji Linieritas
Freg=KRreg
KRres
Keterangan:
daripada harga F tabel pada taraf signifikansi 5%, maka kedua variabel
linier.
b. Uji Normalitas
38
normal atau tidak. Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan
113):
x2=∑(fo-fh)2
fh
Keterangan:
X2: Chi-Square
a. Analisis Korelasi
berikut:
39
Keterangan:
X = Skor butir
Y = Skor total
N = Banyaknya subjek
b. Uji Hipotesis
Y = K + a1 X1 + a2 X2
Keterangan:
Y : kriterium
X : predictor
40
2. Mencari koefisien korelasi antara kriterium Y dengan prediktor
Keterangan:
A : koefisien prediktor
Y ∑ : jumlah kuadrat Y
Keterangan:
41
a. Koefisien Determinasi
b. Mencari besarnya
SR%=a∑xy x100%
JKreg
Keterangan:
a : koefisien predictor
Keterangan:
R2 : Koefisien determinan
42
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini akan dikemukakan penyajian hasil analisis data dan
pembahasan. Penyajian hasil analisis data meliputi analisis statistik deskriptif dan
teori yang mendasari penelitian ini untuk memberi interprestasi dan hasil analisis
data.
Data empiris yang diperoleh dilapangan berupa hasil tes dan pengukuran
yang terdiri atas tes koordinasi mata tangan dan keseimbangan badan terhadap
kemampuan passing atas bola voli pada siswa SMA Negeri 9 Kabupaten Raja
gambaran umum data meliputi rata-rata, standar deviasi, varians, data maximum,
data minimum, range, table frekuensi dan grafik. Selanjutnya dilakukan pengujian
43
Tabel 1. Data Hasil Penelitian
2 Yosia umpes 15 25 20
3 Mareo.G mambrisauw 17 30 19
4 Yohan rumbewas 20 24 15
5 Bertus burdam 18 44 15
6 Serewa Y mambrisauw 20 34 19
7 Nelius mambrisauw 15 42 11
8 Henok umpes 19 32 18
9 Kristian imbir 18 23 19
10 Bernadus mayor 16 40 15
11 Yohanis mirino 30 30 15
12 David mirino 29 28 11
13 Lambert mambrisauw 27 45 10
14 Freston mayor 30 31 19
15 Adolof.M.mambrisauw 25 25 19
16 Yoris faidan 19 27 15
17 Yonas faidan 18 26 10
18 Abet Y burdam 16 29 19
19 Aris S mambrisau 25 35 12
20 Sakeus mambrisauw 19 20 15
44
21 Filep umpes 30 17 19
22 Yonatan burdam 25 16 19
23 Arius imbir 30 30 10
24 Obaja imbir 18 19 19
25 Aris rumbewas 17 22 16
26 Erens umpes 19 33 15
27 Nandis imbir 20 39 19
28 Berto.E mambrisauw 30 41 10
29 Brian mambrisauw 19 19 15
30 Yules mambrisauw 25 28 19
Dari tabel 2 di atas sudah dapat diperoleh gambaran tentang Daya ledak otot
lengan terhadap passing atas bola voli pada siswa SMA Negeri 9 Kabupaten
45
- Koordinasi mata tangan diperoleh nilai rata-rata 21.6333, standar deviasi
5.15607, nilai minimum 15.00, nilai maxsimum 30.00, rentang 15.00 nilai
variance 26.585.
8.17791, nilai minimum 16.00, nilai maxsimum 45.00 , rentang 29.00 , nilai
variance 66.878.
- Passing atas diperoleh nilai rata-rata 15.7333, standar deviasi 4.40318, nilai
persyaratan yang harus dipenuhi agar hasilnya dapat dipertanggung jawabkan. Uji
sebaran normal atau tidak. Kaidah yang digunakan untuk mengetahui normal
tidaknya suatu sebaran adalah p > 0.05 sebaran dinyatakan normal, dan jika p <
0.05 sebaran dikatakan tidak normal. Rangkuman hasil uji normalitas dapat dilihat
46
Tabel 3. Hasil Uji Normalitas
dari >0,05, jadi, data adalah berdistribusi normal. Hasil selengkapnya dapat dilihat
- Koordinasi Mata Tangan di peroleh nilai KS-Z = 1.411 (P>0,05), maka hasil
ini menunjukan bahwa data koordinasi mata tangan mengikuti sebaran normal
- Keseimbangan Badan di peroleh nilai KS-Z = 0.499 (P>0,05), maka hasil ini
- Passing Bawah di peroleh nilai KS-Z = 1.268 (P>0,05), maka hasil ini
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini perlu diuji dan dibuktikan
melalui data empiris yang diperoleh dilapangan melalui data tes dan pengukuran
terhadap variable yang diteliti, selanjutnya data tersebut akan diolah secara
statistik. Karena data penelitian mengikuti ini digunakan analisis statistik para
metrik.
47
Untuk menguji hipotesis tersebut maka dilakukan uji regresi data koordinasi mata
tangan dan keseimbangan badan terhadap kemampuan passing atas bola voli
KMT (X1)
0.249 0.062 0.000 Signifikan
terhadap PA (Y)
Hasil pengujian :
H0 : Rx1.y = 0
H1 : Rx1.y 0
Hasil analisis data Koordinasi mata tangan, diperoleh nilai dengan R = 0.249 (P >
0.05). dengan derajat determinasi 0.062 atau berkontribusi sebesar 6,20% maka H0
ditolak dan H1 diterima, berarti ada kontribusi yang signafikan Koordinasi Mata
Tangan terhadap passing atas bola voli siswa SMA Negeri 9 Kabupaten Sorong.
48
koordinasi mata tangan yang kurang baik atau kurang tepat maka dengan
KB (X2)
0.408 0.166 0.000 Signifikan
terhadap PA (Y)
Hasil pengujian :
H0 : Rx2.y = 0
H1 : Rx2.y 0
Hasil analisis data Keseimbangan Badan, diperoleh nilai dengan R = 0.408 (P >
0.05). dengan derajat determinasi 0.166 atau berkontribusi sebesar 16,60% maka
Badan terhadap kemampuan passing atas bola voli siswa SMA Negeri 9
baik, maka dengan sendirinya akan menamba kecepatan passing atas yang tepat.
49
Sebaliknya kemampuan keseimbangan badan yang kurang baik atau kurang tepat
Tabel 5. Rangkuman hasil analisis regresi ganda koordinasi mata tangan dan
keseimbangan badan terhadap kemampuan passing atas bola voli pada siswa SMA
Negeri 9 Kabupaten Sorong.
Variabel R R Square P Keterangan
KMT( X1) dan KB
0.473 0.224 0.00 Signifikan
(X2) terhadap PB (Y)
Sumber : Hasil dari lampiran, Halaman
Hipotesis Variabel yang akan diuji :
H0 : Rx1.x2.x3.y = 0
H0 : Rx1.x2.x3.y ≠ 0
Hasil pengujian :
Hasil analisis data regresi ganda diperoleh nilai R hitung ( R ) = 0.473 terhadap R
Square = 0.224 (P > 0.05). Dengan hubungan sebesar 22,40% maka H 0 ditolak
dan H1 diterima, berarti ada hubungan yang signifikan koordinasi mata tangan dan
keseimbangan badan terhadap kemampuan passing atas bola voli pada siswa SMA
Dari hasil analisis data Koordinasi mata tangan setelah diolah secara statistik,
maka diperoleh nilai regresi r = 0.249 Maka H0 ditolak H1 diterima, berarti ada
atas bola voli siswa SMA Negeri 9 Kabupaten Sorong. Begitu juga sebaliknya
apabila siswa memiliki nilai koordinasi mata tangan yang kurang baik maka akan
diikuti juga dengan kemampuan passing bawah pada siswa SMA Negeri 9
Kabupaten Sorong yang lambat. Ini disebabkan dengan koordinasi mata tangan
yang tepat maka saat melakukan operan passing bawah siswa mampu bereaksi
dengan cepat ke depan dengan akselerasi yang cepat pula. Dengan demikian akan
koordinasi mata tangan terhadap kemampuan passing bawah pada siswa SMA
51
2. Ada Hubungan Yang Signifikan Keseimbangan Badan Terhadap
Dari hasil analisis data Keseimbangan Badan setelah diolah secara statistik,
maka diperoleh nilai regresi r = 0.408 Maka H0 ditolak H1 diterima, berarti ada
atas bola voli siswa SMA Negeri 9 Kabupaten Sorong. Begitu juga sebaliknya
apabila siswa memiliki nilai keseimbangan badan yang kurang baik maka akan
diikuti juga dengan kemampuan passing atas pada siswa SMA Negeri 9
Kabupaten Sorong yang lambat. Ini disebabkan dengan keseimbangan badan yang
baik maka saat melakukan operan passing atas siswa mampu bereaksi dengan
cepat ke depan dengan akselerasi yang cepat pula. Dengan demikian akan
koordinasi mata tangan terhadap kemampuan passing bawah pada siswa SMA
Dari Hasil analisis data regresi ganda diperoleh nilai R hitung = 0.273
setelah dilakukan uji signifikan dengan uji regresi dengan mengunakan uji
dan H1 diterima, berarti ada hubungan yang signifikan daya ledak otot
52
kemampuan passing bawah permainan bola voli pada siswa SMA Negeri
a. Pembahasan
53
2. Ada Hubungan Yang Signifikan Keseimbangan Bdan Terhadap
Kemampuan Passing Atas Bola Voli Pada Siswa SMA Negeri 9
Kabupaten Sorong.
Hasil analisis variabel menunjukan bahwa ada kontribusi yang signifikan
keseimbangan badan terhadap kemampuan passing atas bola voli pada siswa
SMA Negeri 9 Kabupaten Sorong. Apabila hasil penelitian ini dikaitkan
dengan teori dan kerangka pikir yang mendasarinya, maka pada dasarnya
hasil penelitian ini mendukung dan memperkuat teori hasil-hasil penelitian
terdahulu yang sudah ada yaitu Surahman (2016) “kontribusi mata tangan
dan kesehimbangan badan terhadap kemampuna pasing atas bola voli pada
siswa kelas VII SMP 1 Sentolo, Yogyakarta”. Karena keseimbangan adalah
kemampuan tubuh dalam mengontrol syaraf dan organ tubuh sehinggap dapat
mengendalikan kegiatan tubuh dengan baik. Semua aktivitas manusia
Sorong.
54
tehadap kemampuan passing atas bola voli siswa SMA Negeri 9 Kabupaten
Sorong. Apabila hasil penelitian ini dikaitkan dengan teori dan kerangka
dan memperkuat teori yang sudah ada yaitu “kontribusi mata tangan dan
kesehimbangan badan terhadap kemampuna pasing atas bola voli pada siswa
gerak passing atas bola voli. Ini dapat dilihat dengan besar sumbangan yang
55
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Kemampuan Passing atas bola voli pada siswa SMA Negeri 9 Kabupaten
Raja Ampat.
kemampuan passing atas bola voli pada siswa SMA Negeri 9 Kabupaten
Raja Ampat.
Kemampuan Passing atas Bola voli pada siswa SMA Negeri 9 Kabupaten
Raja Ampat.
B. SARAN
disampaikan yaitu:
56
3. Dalam skripsi ini masih banyak kekurangan, untuk itu bagi peneliti
penelitian ini
C. Keterbatasan Penelitian
kematangan mental.
untuk penelitian.
dahulu.
57
DAFTAR PUSTAKA
Barbara L. Viera & Bonnie J. Freguson. (2010). Bolavoli Tingkat Pemula. Jakarta:
PT. Rajagrafindo Persada.
Bompa Tudor, O. (1994). Theory and Metodology of Training (Terjemahan).
Bandung: Universitas Padjadjaran.
Duwi Yanto. (2009). Hubungan Antara Tinggi Badan Kekuatan Otot Lengan dan
Panjang Lengan dengan Hasil Servis Atas Bolavoli Peserta Ekstrakurikuler
Bolavoli Putra SMA Negeri Jakarta Skripsi. FIK UNM.
Fox L, Bowel RW, and Foss Mc. (1993). The Physiological Basis For Exercise on
Sport: Brown and Bench mark Publisher.
Muhajir. (2003). Pendidikan Jasmani dan Kesehatan Untuk SMA Kelas 1. Jakarta:
Erlangga.
58
Suharno HP. (1981). Dasar-dasar Permainan Bolavolley. IKIP Yogyakarta. (1984).
Ilmu Coaching Umum. (diktat).
59
LAMPIRAN La
mpiran 1.
60
29 Brian mambrisauw 19 19 15
30 Yules mambrisauw 25 28 19
Lampiran 2.
Data Descriptive Koordinasi Mata Tangan (KMT), dan Keseimbangan
Badan (KB) Terhadap Kemampuan Passing Atas Bola Voli (PB Bola Voli)
Siswa SMA Negeri 9 Raja ampat
Descriptive Statistics
Valid N (listwise) 30
PA KMT KB
N 30 30 30
61
KMT
PA
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
62
KB
63
64
REGRESSION
Variables Entered/Removedb
1 KMTa . Enter
b. Dependent Variable: PA
Model Summary
ANOVAb
Total 335.867 29
b. Dependent Variable: PA
65
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
a. Dependent Variable: PA
REGRESSION
Variables Entered/Removedb
Variables Variables
Model Entered Removed Method
1 KBa . Enter
b. Dependent Variable: PA
Model Summary
a. Predictors: (Constant), KB
ANOVAb
Total 335.867 29
a. Predictors: (Constant), KB
b. Dependent Variable: PA
66
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
a. Dependent Variable: PA
REGRESSION
Variables Entered/Removedb
Variables Variables
Model Entered Removed Method
b. Dependent Variable: PA
Model Summary
ANOVAb
Total 335.867 29
b. Dependent Variable: PA
67
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
a. Dependent Variable: PA
68
lampiran 3. dokumen penelitian
Kesiapan Penelitian
69
Tes Kordinasi Mata Tangan
70
Tes Keseimbangan Badan
71
72
DAFTAR PUSTAKA
Barbara L. Viera & Bonnie J. Freguson. (2010). Bolavoli Tingkat Pemula. Jakarta:
PT. Rajagrafindo Persada.
Bompa Tudor, O. (1994). Theory and Metodology of Training (Terjemahan).
Bandung: Universitas Padjadjaran.
Duwi Yanto. (2009). Hubungan Antara Tinggi Badan Kekuatan Otot Lengan dan
Panjang Lengan dengan Hasil Servis Atas Bolavoli Peserta Ekstrakurikuler
Bolavoli Putra SMA Negeri Jakarta Skripsi. FIK UNM.
Fox L, Bowel RW, and Foss Mc. (1993). The Physiological Basis For Exercise on
Sport: Brown and Bench mark Publisher.
Muhajir. (2003). Pendidikan Jasmani dan Kesehatan Untuk SMA Kelas 1. Jakarta:
Erlangga.
73
Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R &D. Bandung:
Alfabeta.
Suharno HP. (1981). Dasar-dasar Permainan Bolavolley. IKIP Yogyakarta.
_______. (1984). Ilmu Coaching Umum. (diktat).
74