BAB I
PENDAHULUAN
berkualitas, secara umum tujuan pendidikan adalah perubahan perilaku peserta didik
secara positif meliputi segi pengetahuan (aspek kognitip), sikap (aspek afektip), dan
berlangsun seumur hidup dimana dituntut kualitas manusia untuk dapat bersaing.
maka pendidikan dapat dimiliki oleh seluruh Rakyat sesuai dengan kemampuan masing-
masing individu, maka pendidikan menjadi tanggung jawab keluarga masyarakat dan
Pendidikan jasmani pada dasarnya merupakan bagian integral dari pendidikan secara
manusia yang berlangsun seumur hidup, peranan pendidikan jasmani adalah sangat
1
2
penting yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk terlibat langsung dalam aneka
pengalaman belajar melalui aktifitas jasmani, bermain dan olahraga yang di lakukan
Sorong, salah satu tujuanya adalah untuk meningkatkan aktifitas fisik dan kesegaran
jasmani serta menghasilkan manusia yang sehat juga bertujuan untuk mengembangkan
di unit kegiatan olahraga atau lembaga pendidikan serta pada masyarakat secara umum
Indonesia.
SMP IT Nurul Yaqin Sorong adalah salah satu lembaga pendidikan yang membina
olahraga bola voli melalui program ekstra kurikuler. Mengalami kendala antara lain
kemampuan melakukan passing bawah yang kurang baik hal ini berdasarkan pengamatan
di lapangan bahwa di SMP IT Nurul Yaqin Sorong banyak yang gemar melakukan
permainan bola voli, namun peserta didik rata-rata belum menguasai teknik dasar
passing, karena belum terlihat keterampilan peserta didik melakukan passing bawah
dalam permainan bola voli, hal ini dikarenakan kurangnya hubungan gerak dan juga
2
3
kurang bagusnya hubungan antara otot lengan peserta didik sehinga gerakan-gerakan
Observasi atau pengamatan yang di lakukan di SMP IT Nurul Yaqin Sorong yaitu
beberapa peserta didik pada saat jam pelajaran bola voli, permasalahan yang muncul di
SMP IT Nurul Yaqin Sorong yaitu beberapa peserta didik yang memiliki kemampuan
bermain bola voli yang tidak sama, ada yang baik tetapi ada yang juga kurang baik. Hal
tersebut dikarenakan kurangnya kemampuan teknik dasar yang mereka kuasai hal
tersebut terbukti saat melakukan passing bola ke luar lapangan, bola tidak melewati net
atau tersangkut di net. Hal ini di karenakan posisi badan saat passingkurang baik dan
daya ledak otot lengan dan koordinasi mata tangan yang kurang baik, dengan demikian
meningkatkan kondisi fisik seseorang secara keseluruhan. Latihan yang teratur dan
Menurut Suharjana (2013 : 144-145), daya ledak adalah hasil kali dari kekuatan dan
kecepatan. Kekuatan atau yang sering kita sebut dengan power merupakan komponen
fisik yang terbentuk dari beberapa komponen utama. Kekuatan merupakan hasil kali dari
kekuatan dan kecepatan, sehingga semua bentuk latihan pada komponen biomotor
kekuatan dapat dijadikan sebagai bentuk latihan. Menurut Ismariyati (2008 : 59) daya
ledak menyangkut kekuatan dan kecepatan kontraksi otot yang dinamis dan ekplosif
serta melibatkan pengeluaran kekuatan otot yang maksimal dalam waktu yang secepat-
cepatnya.
3
4
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa daya ledak otot lengan
Melalui koordinasi mata tangan yang baik seseorang akan dengan muda melakukan
keterampilan teknik tingkat tinggi. Semakin tinggi koordinasi seseorang semakin muda
untuk mempelajari teknik dan taktik yang baru maupun yang rumit. Seorang pemain
yang memiliki tingkat koordinasi yang baik akan mampu melakukan skill atau teknik
yang baik, di samping itu juga dapat dengan cepat dan tepat menyelesaikan tugasnya.
Oleh sebab itu koordinasi mata tangan di perlukan pada hampir semua cabang olahraga
yang melibatkan aktifitas gerak atau fisik. Koordinasi atau mata tangan dengan melatih
komponen-komponen fisik yang akan mendukung anak dalam permainan bola voli.
Komponen fisik tersebut di antaranya adalah koordinasi mata tangan seluruh teknik
misalnya passing, maka di perlukan waktu atau timing yang tepat. Adapu untuk
menghasilkan ketepatan waktu yang baik, maka di perlukan koordinasi mata tangan
antara mata sebagai indra yang focus terhadap ledak bola serta gerakan tangan yang akan
Salah satu jenis teknik dasar permainan bola voli adalah passing bawah, passing
bawah adalah teknik yang dilakukan dari bawah dengan posisi kedua kaki di buka
selebar bahu dan kemudian tangan di gengam/di lipat. Selama ini teknik dasar passing
bawah menjadi sebuah teknik yang lebih dominan di gunakan oleh peserta didik dalam
melakukan passing.
Berdasarkan uraian diatas dengan di identifikasikan bahwa kekuatan otot lengan dan
kemampuan bermain bola voli. Oleh karena itu peneliti bermaksud untuk mengkaji lebih
4
5
lanjut untuk mengetahui besarnya “Hubungan antara kekuatan otot lengan dan koordinasi
mata tangan dengan kemampuan passing bawah dalam permainan bola voli pada siswa
1.2.1 Apakah ada hubungan kekuatan otot lengan dengan passing bawah bola voli
1.2.2 Apakah ada hubungan koordinasi mata tangan dengan kemampuan passing
bawah permainan bola voli pada siswa kelas VIII SMP IT Nurul Yaqin
Sorong?
1.2.3 Apakah ada hubungan otot lengan dan koordinasi mata tangan dengan
kemampuan passing bawah dalam permainan bola voli pada siswa kelas VIII
1.3.1 Untuk mengetahui hubungan kekuatan otot lengan dengan passing bawah
permainan bola voli siswa kelas VIII di SMP IT Nurul Yaqin Sorong.
1.3.2 Untuk mengetahui hubungan antara koordinasi mata tangan dengan kemampuan
passing bawah dalam permainanan bola voli siswa kelas VIII di SMP IT Nurul
Yaqin Sorong.
1.3.3 Untuk mengetahui hubungan kekuatan otot lengan secara bersama-sama dengan
5
6
bentuk kalimat pertanyaan. Berdasarkan pendapat ahli di atas maka dapat disimpulkan
bahwa hipotesis adalah pernyataan dugaan tentang hubungan antara dua variabel atau
lebih yang dinyatakan berdasarkan pemikiran peneliti atau diturunkan dari teori yang
telah ada.
1.4.1 H0 : Tidak ada hubungan antara kekuatan otot lengan dan koordinasi mata
1.4.2 Ha : Ada hubungan antara kekuatan otot lengan dengan koordinasi mata tangan
Hasil penelitian dapat memberi informasi mengenai hubungan kekuatan otot lengan
dan koordinasi mata tangan dengan kemampuan passing bawah permainan bola voli di
1.5.1 Teoris
tema atau pembahasan yang hampir sama sehingga hasilnya lebih baik dan
mendalam.
6
7
1.5.2 Praktis
b. Bagi Guru
c. Pihak Sekolah
7
8
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Bola voli adalah suatu cabang olahraga yang termasuk pada permainan bola
besar dimana terdapat 6 orang pemain dalam satu tim yang memantulkan bola dengan
tangan disebrangkan melalui atas net dan berusaha untuk mematahkan pertahanan
lawan. Hal ini diperjelas dengan pendapat Sanoesi dan Chandra (2012:15) bahwa bola
voli merupakan permainan beregu bola besar, bola voli dimainkan oleh dua regu
setiap regu ada 6 pemain yang saling berkordinasi dan bekerja sama dalam tim.
dengan maksud menjatuhkan bola didalam petak lapangan lawan untuk mencari
kemenangan.
Menurut PBVSI dalam Rahardjo (2012:9) adalah olahraga yang dimainkan oleh
dua tim dalam satu lapangan yang dipisahkan oleh sebuah net. Permainan bola voli
adalah olahraga yang unik karena olahraga ini merupakan permainan keselahan yang
dimiliki tujuan mendapatkan bola untuk dipukul ke daerah lawan atau memaksa
Permainan bola voli bermula dimainkan untuk aktivitas rekreasi, yaitu bagi
para bangsawan. Permainan ini jadi berkembang dan menjadi sangat popular
di Negara Amerika Serikat (Setelah permainan bola voli baru tercipta Morgan
8
9
berkoferensi di Psingfield Collage, dan pada waktu itu permainan ini diberi nama
berdasarkan dari pertimbangan tentang cara memainkan bola, yaitu memvoli yang
berarti bola dipukul sebelum menyentuh tanah. Orientasi pembinaan olahraga pada
permainan bola voli ini lebih mengara pada pencapaian prestasi, akan tetapi unsur –
unsur dari nilai rekreasinya tidak akan hilang didalam permainan bola voli, Ahmadi,
(2007: 2).
Permainan bola voli merupakan suatu permainan yang kompleks yang tidak
mudah untuk dilakukan oleh setiap orang.Di perlukan pengetahuan tentang taknik-
teknik dasar dan teknik-teknik lanjutkan untuk dapat bermain bola voli secara efektif.
Ahmadi,2007:19).
Sedangkan pengertian bola voli menurut Bachtiar (2007:23) yaitu suatu cabang
olahraga beregu, dimainkan oleh 2 regu yang masing-masing regu menempati petak
bola voli adalah olahraga beregu yang dimainkan oleh dua regu yang masing-masing
regu terdiri dari 6 orang, bermain di lapangan dengan ukuran 18 x 9 meter, permainan
dilakukan dengan cara memantulkan bola ke udara hilir mudik dengan syarat pemain
menyentuh lantai, “bola keluar”atau salah satu regu mengembalikan bola secara
sempurna. Dalam permainan bola voli siapa saja yang memenangkan reli, ia
mendapat angka dan berhak untuk melakukan servis dan setiap pemain melakukan
9
10
Untuk menunjang permainan bola voli maka fasilitas adalah salah satu factor yang harus
Ukuran lapangan permainan bola voli menurut Sumantri dan Sujan (2009:8)
a. Lapangan dalam permainan bola voli berbentuk persegi panjang dengan panjang 18
meter dan lebar 9 meter. Yang dimainkan oleh dua tim. Secara internasional,total ukuran
lapangan panjang 18 meter dan lebar 9 meter. Pada bagian tengah yang panjangnya
dibatasi oleh net, sehingga ukuran lapangan unutuk tim satu adalah 9 m x 9 m. demikian
pula untuk tim yang lainya. Dalam bola voli dikenal istilah garis 3 m atau attack line
b. Net dalam pernainan bola voli menurut Somantri dan Sujana (2009:7) dalam permainan
bola voli terdapat net ataupun jaring yang membatasi lapangan menjadi dua kubu. Pada
umumnya net berbahan nilon dengan warna jaring berwarna hitam ataupun gelap dan
bibir atas net berwarna putih. Net-net dipasang pada tiang-tiang yang berada dipinggir
lapangan yang bisa terbuat dari besi dan bambu. Net yang dipasang dengan ketinggian
2,43 meter digunakan dalam pertandingan bola voli putra, sedangkan pada kelas putrid
c. Bola adalah alat yang paling utama dalam permainan bola voli. Menurut Somantri dan
Sujana (2009:8). Bola yang dipakai dalam permainan bola voli harus sesuai dengan
10
11
aturan yang telah ditetapkan oleh FIVB. Bola standar yang digunakan dalam permainan
1. Bola tersebut memiliki keliling lingkaran 65 hingga 67 cm, dengan massa 260
2. Tekanan dari bola tersebut hendaknya sekitar 0,30 hingga 0,325 kg/cm2 (4.26
Permainan bola voli merupakan permainan beregu yang terdiri dari dua kelompok yang
akan saling bertanding, dimana setiap kelompok terdiri dari 6 orang yang menempati
lapangan petak masing-masing yang dibatasi oleh net, tiap kelompok harus berusaha
memukul bola sampai melewati net dan akan mendapat poin 1 jika bola berhasil jatuh ke
petak lawan (rally point), permainan selesai apabila salah satu tim mencapai angka 25. Dalam
kedudukan 24-24, permainan dilanjutkan sampai tercapai selisih 2 (dua) angka.Ada banyak
pengertian tentang permainan bola voli, beberapa di antaranya yaitu menurut Machfud
Irsyada (2000: 13), Permainan bola voli adalah olahraga beregu.Setiap regu berada pada
petak lapangan permainan masing-masing dengan dibatasi oleh net. Bola dimainkan dengan
satu atau kedua tangan hilir mudik atau bolak-balik melalui atas net secara teratur sampai
bola menyentuh lantai (mati) di petak lawan dan mempertahankan agar bola tidak mati di
Sedangkan dalam PP PBVSI (2005: 1), permainan bola voli adalah olahraga yang
dimainkan oleh dua tim dalam setiap lapangan dengan dipisahkan oleh sebuah net. Terdapat
11
12
versi yang berbeda untuk digunakan pada keadaan khusus dan pada akhirnya adalah untuk
menyebarluaskan kemahiran bermain kepada setiap orang. Tujuan dari permainan bola voli
adalah melewatkan bola di atas net agar dapat jatuh menyentuh lantai lapangan lawan untuk
mencegah usaha yang sama dari lawan. Setiap tim 11 dapat memainkan tiga pantulan untuk
mengembalikan bola (di luar perkenaan blok). Bola dinyatakan dalam permainan setelah bola
dipukul oleh pelaku servis melewati atas net ke daerah lawan. Permainan dilanjutkan hingga
bola menyentuh lantai, bola “keluar” atau satu tim gagal mengembalikan bola secara
sempurna. Dalam permainan bola voli, tim yang memenangkan sebuah reli memperoleh satu
angka (Rally Point System). Apabila tim yang sedang menerima servis memenangkan reli,
akan memperoleh satu angka dan berhak untuk melakukan servis berikutnya, serta pemainnya
Di dalam olahraga permainan bolavoli terdapat teknik dasar yang digunakan dari
service, passing bawah, passing atas, smash dan block. Teknik tersebut harus dikuasai setiap
pemain dalam permainan bolavoli, sehingga ketika masuk ke dalam situasi pertandingan
pemain tersebut dapat menguasainya dan tidak merasa kesulitan. Agar semua teknik dalam
permainan bolavoli dikuasai oleh peserta kegiatan ekstrakurikuler (peserta didik), dibutuhkan
latihan-latihan yang continue dan teratur khususnya latihan teknik dasar sesuai dengan
program latihan yang dirancang dan disusun oleh pelatih kegiatan ekstrakurikuler permainan
bolavoli (Ah-madi,2007).
Ada beberapa teknik yang diperlukan dalam permainan bola volisebagai langkah untuk
permainan bola voli meliputi: servis,passing, umpan (set-up), smash (spike), bendungan
(block).
12
13
Seiring dengan upaya penyempurnaan permainan agar lebih menarik, maka unsur-
perkembangan bola voli menyangkut empat hal pokok, yaitu : Teknik, Peraturan
gerak dirancang dengan maksud bola yang dimainkan dapat dilewatkan melalui jaring
ke lapangan lawan sehingga lawan tidak mampu mengembalikan bola atau mengalami
permainan. Perkembangan teknik terjadi dalam service, spike, dan teknik umpan untuk
membuka serangan. Pada awalnya servis dilakukan semata – mata hanya membuka
Pemain yang melompat ke udara setelah bola dilambungkan, mirip pelaksanaan smash.
Kini keterampilan teknik itu sudah menjadi bagian keterampilan bermain bola voli.
Demikian pula teknik smash. Dalam permainan bola voli sekarang, bukan
hanyapemain depan saja yang berfungsi melakukan serangan, tetapi pemain belakang
pun mampu melakukannya. Tentu saja pelaksanaan serangan seperti itu tidak melanggar
peraturan. Telapak kaki saat tolakan dilakukan tidak didalam daerah depan (daerah
tiga meter). Pelaksanaan spike itu membutuhkan power yang besar untuk mampu
batasan memainkan bola. Semula, bagian tubuh yang sah untuk memainkan bola
batasannya dari lutut ke atas, Sekarang seluruh bagian tubuh diperkenankan untuk
memainkan bola.
13
14
a. Pertandingan bola voli yang seimbang seringkali membutuhkan waktu yang panjang,
yaitu bias mencapai 2,5 jam, dengan perhitungan setengah jam untuk satu regunya.
skorsing dalam mengakhiri setiap set, dari keseluruhan set dalam pertandingan,
semula yang berhak yang bertambah skor hanya berlaku bagi regu yang melakukan
berhak skornya bertambah setiap kali regu tersebut memenangkan suatu kejadian
dalam permainan. Sebutan yang lazim sebagaimana dalam cabang olahraga tenis
meja, yaitu: Rally Point. Akan tetapi sistem servisnya tetap sebagaimana mestinya.
dalam satu kejadian permainan . Semula batas akhir skor setiap regu untuk
memenangkan permainan adalah 15 poin, sedangakan sekarang, batas akhir skor telah
sarana dan perlengkapan yaitu mulai dari bentuk lapangan tanpa batas, kecuali
jaring pembatas yang membagi dua daerah lapangan, sampai bentuk lapangan empat
persegi panjang dengan ukuran 9 x 18 meter, dengan daerah servis di sudut kanan
lapangan berjarak 3 meter. Kini daerah servis itu telah hilang dan servis dapat
Perkembangan bentuk permainan Bola voli Dalam sejarah tercatat ada permainan
bola voli 9 lawan 9 orang pemain, dikenal dengan istilah permainan bola voli sistem timur
jauh. Di balik kenyataan sejarah tersebut, justru yang kini popular adalah bola voli 2 lawan
2 dengan istilah bola voli pantai. Permainan ini asal mulanya sering kali dilakukan di pantai
dengan landasan lapangan berupa pasir yang ada di pantai. Belum terungkapnya
bagaimana asal mula bagaimana permainan bola voli tersebut. Kini permainan tersebut
14
15
kian populer, berkembang menjadi olahraga kompetitif yang di selenggarakan hingga tingkat
Permainan bola voli merupakan permainan yang sangat menarik dan dapat di mainkan
oleh semua golongan pada dasarnya permainan bola voli adalah permainan yang di lakukan
oleh dua regu yang masing-masing terdiri dari enam orang.Bola di mainkan di udara dengan
melewati net, setiap regu hanya bisah memainkan bola, tiga kali pukulan. Didalam permainan
bola voli banyak sekali teknik-teknik dasar yang harus dikuasai oleh seorang pemain di
antaranya passing atas dan bawah, servis, smash dan bendungan atau blok. Keempat teknik
dasar ini digunakan oleh pemain untuk memperoleh poin atau nilai.
Bola voli dimainkan oleh dua regu tiap regu terdiri dari enam pemain, dan tiap regunya
berusaha melewatkan bola di atas net bola voli agar jatuh menyentuh lantai lapangan lawan,
kemudian mencegah usaha yang sama dari lawan agar mendapatkan poin atau angka regu
yang pertama mencapai angka 25 adalah regu yang menang. (Drs. Muhajir Pendidikan
Jasmani, 2004:30)
Menurut Ahmadi (2007:20) Teknik merupakan cara untuk melakukan sesuatu dengan
ketentuan – ketentuan yang berlaku. “Dalam mempertinggi kecepatan bermain voli, teknik
mempunyai hubungan erat dengan kondisi fisik, taktik, dan mental. Teknik dasar bola
voli benar–benar harus dipelajari terlebih dahulu guna mengembangkan mutu prestasi, yang
juga menentukan menang kalahnya sebuah tim dalam permainan bola voli di samping
Pentingnya penguasaan teknik dasar dalam permainan bola voli mengingat hal – hal
berikut:
15
16
melakukan teknik.
b. Karena terpisahnya tempat antara regu satu dengan regu yang lain sehingga
tidak terjadi sentuhan badan dari lawan, maka pengawasan terhadap kesalahan
lain: membawa bola, menyentuh bola, mendorong bola, pukulan bola, pukulan
ganda tertahan.
d. Permainan bola voli adalah permainan cepat, artinya waktu untuk memainkan teknik
leibih besar.
Teknik dalam permainan bola voli menurut Beutelstahl Dieter (2007:8) teknik
merupakan prosedur yang susah dikembangkan berdasarkan praktek yang bertujuan mencari
penyelesaian suatu masalah pergerakan tertentu dengan cara yang paling ekonomis dan
Penguasaan bola dalam permainan ini sangatlah penting bagi setiap pemain. Hal seperti
itu bisah dikatakan sebagai bagian yang funda mental sebagai proses keberhasilan dalam
suatu pertandingan. Sehingga untuk bias menguasai bola dengan baik perlu dilakukan
penguasaan teknik dasar yang baik pula. Biar kamu lebih mengerti dan paham, anda 5 macam
teknik dasar :
Servis adalah tindakan awal yang dilakukan oleh salah satu pemain untuk memulai suatu
permainan dalam bola voli. Walaupun pada dasarnya tindakan ini hanya sekedar untuk
16
17
memulai sebuah permainan, akan tetapi hal itu bias juga untuk melakukan serangan awal
Tak sedikit kita temui bahwa terkadang seorang pemain melakukan servis dengan sangat
kuat, sehingga bola melaju secara cepat kea rah tim lawan dan tidak bisah dibendung
2. Menurut Deuter Beutestalh (2007:34) ia berpendapat bahwa ada 4 jenis passing bawah
antara lain:
Two-armed defence on the move (pertahanan dua lengan dalam posisi bergerak)
posisi berdiri)
One-armed rolling dig to the side (pertahanan satu lengan dengan menjatuhkan diri
Teknik passing bawah dapat digunakan sebagai benteng pertahanan untuk menahan
smash dari pihak lawan dan bias juga pengambilan bola setelah terjadinya block atau bola
pantulan net.
3. Pengertian smash menurut ahli Ahmadi (2007:32) adalah suatu pukulan dimana tangan
melakukan kontak dengan bola secara penuh pada bagian atas sehingga jalannya bola
terjal dengan kecepatan yang tinggi. Smash atau pukulan keras merupakan bentuk
sebuah serangan yang paling banyak digunakan dalam upaya untuk mendapatkan poin
dalan suatu tim. Seorang smasher sudah seharusnya menguasai teknik ini dengan baik,
karena teknik inilah yang sangat efektif untuk mematikan bola dilapangan lawan.
Smash ini harus dilakukan dengan cepat, dan kencang. Agar bola yang diarahkan ke
lawan susah untuk diterima. Dalam melakukan smash ada beberapa jenis dan juga
17
18
variasinya, hal tersebut bisah terjadi karena setiap pemain memiliki kemampuan yang
3. Dump (tipuan)
blocking atau membendung bola adalah suatu keterampilan bertahan yang digunakan
untuk menhentikan atau memperlambat serangan lawan di daerah jaring net. Block
merupakan benteng utama untuk menangkis serangan bola yang datang dari arah lawan,
keberhasilan block ini ditentukan oleh ketinggian saat melompat dan jangkauan tangan
Beberapa teknik block menurut Soedarwo, Soeyati, Soenardi (2007:30) pada dasarnya
1. Block seorang
Untuk melakukan block yang ke 2 dan ke 3 harus diadakan interaksi dan kerja sama
Passing bawah menurut Ahmadi (2007:23) merupakan teknik pada permainan bola voli
yang sangat mendasar, passing digunakan sebagai langka awal untutk menyesun pola
serangan kepada regu lawan. Passing bawah dilakukan dengan cara memukul bola dari bawah
dengan perkenaan pada lengan. Passing bawah adalah teknik memainkan bola dengan sisi
lengan bawah bagian dalam baik dengan mengunakan satu ataupun dua lengan secara
18
19
bersamaan.Kegunaan dari passing bawah bola voli adalah untuk menerima bola servis,
menerima bola smash, atau seranan dari lawan, untuk mengambil bola setelah terjadi block
atau bola pantul dari net, untuk menyelamatkan bola yang terpantul keluar menjauhi lapangan
permainan dan untuk mengambil bola renda yang dating secara tiba-tiba.
Untuk dapat memainkan bola voli, seorang pemain harus menguasai teknik passing
bawah. Passing bawah adalah suatu teknik yang berguna untuk menerima bola bawah dan
merupakan hal mendasar dalam permainan bola voli. Passing bawah adalah merupakan suatu
teknik memainkan bola yang dilakukan oleh seorang pemain dengan tujuan untuk
mengarahkan bola ke suatu tempat atau teman seregu selanjutnya dimainkan kembali
a. Sikap permulaan
Sikap siap normal dalam permainan bola voli normal yaitu: kedua kaki ditekuk
dengan badan condong ke depan sedikit, berat badan menumpu pada kaki bagian
depan untuk mendapatkan suatu keseimbangan labil untuk lebih mudah bergerak
b. Gerakan pelaksanaan
Posisi badan sejauh jangkauan bola, dengan posisi sedemikian rupa sehingga badan
sumbuh gerak pada persendian bahu dengan siku benar-benar lurus.Pada saat
lengan pada bidang yang dibuat selebar mungkin saat lengan membentuk sudut
19
20
c. Gerakan lnjutan
Setelah ayunan mengenai bola, kaki belakang dilangkahkan ke depan untuk mengambil
3. Untuk pengambilan bola setelah terjadi block atau bola dari pantulan net
lapangan permainan
bawah adalah merupakan suatu teknik memainkan bola yang dilakukan oleh
merupakan teknik dalam permainan yang dilakukan dengan dua tangan yang
Passing bawah merupakan teknik pada permainan bola voli yangsangat mendasar,
passing bawah digunakan sebagai langkah awal untukmenyusun pola serangan kepada regu
lawan. Passing bawah dilakukandengan cara memukul bola dari bawah dengan perkenaan
pada lengan.passing bawah menurut Ahmadi (2007: 23) adalah teknikmemainkan bola
dengan sisi lengan bawah bagian dalam baik denganmenggunakan satu atau pun dua lengan
20
21
secara bersamaan. Kegunaan daripassing bawah bola voli antara lain adalah untuk menerima
bola servis,menerima bola smash atau serangan dari lawan, untuk mengambil bolasetelah
terjadi blok atau bola pantul dari net, untuk menyelamatkan bolayang terpantul keluar
menjauhi lapangan permainan dan untuk mengambilbola rendah yang datang secara tiba-tiba.
dilakukan dengan dua cara yaitu dengan satu tangan dan duatangan. Passing bawah satu
tangan biasanya dipergunakan apabila bolaberada agak jauh dari badan dan agak rendah.
a. The Dig (Clenched First Method) yaitu kedua ibu jari sejajar dan jarijari tangan yang
satu membungkus jari tangan lainnya, ini asalnya dariAmerika. Bentuk ini sering
digunakan bagi pemain yang sudah tinggikemampuan passing bawahnya, karena lebih
21
22
b. Mengemis (Thumb Over Palm Method) yaitu kedua telapak tanganmenghadap ke atas
dengan punggung satu tangan menempel padatelapak tangan lainnya dan dijepit ibu jari.
Perkenaan bola diataspergelangan tangan (bagian proksimal) bentuk ini lebih tepatnya
bagipemula karena untuk mempermudah mengantisipasi bola pada bidangperkenaan.
Menurut Nuril Ahmadi (2007: 23) teknik passing bawah terdiridari beberapa tahapan, antara
lain :
a. Persiapan
6. Sikut terkunci
8. Pinggang lurus
22
23
a. Pelaksanaan
6. Perhatikan bola saat menyentuh lengan. Perkenaan pada lenganbagian dalam pada
b. Gerakan lanjutan
mata – tangan adalah suatu integrasi antara mata sebagai pemegan fungsi utama dan
tangan sebagai pemegang fungsi melakukan suatu gerakan tertentu. Di terapkan dalam
passing bawah bola voli, mata berfungsi untuk mempersiapkan obyek yang di jadikan
sasaran dan kapan bola akan di pukul, sedangkan tangan berdasarkan informasi tersebut
akan melakukan pukulan dengan memperkirahkan kekuatan yang di gunakan agar hasil
Bompa yang di kutip oleh Soleh (2007 :19) mengemukakan bahwa koordinasi mata
– tangan akan menghasilkan timing dan akurasi. Melalui timing yang baik maka
perkenaan tangan dan objek akan menghasilkangerakan yang efektif. Akurasi akan
23
24
menentukan tepat dan tidaknya obyek pada sasaran yang di tuju dalam hal ini ketepatan
arah dan penenptan bola pada sasaran. Oleh sebab itu koordinasi mata – tangan sangat
penting dalam kemampuan melakukan passing agar bisah tepat pada sasaran yang
diinginkan.
Pendapat ahli mengatakan bahwa koordinasi merupakan suatu kemampuan salah satu
elemen kondisi fisik satu dengan kondisi fisik lainya yang saling berkaitan dalam kemampuan
simpulakn bahwa koordinasi mata dan tangan sangat dibutuhkan oleh seorang pemain bola
voli dalam melakukan passing bawah. Dengan koordinasi yang baik diharapkan pemain dapat
melakukan passing bawah secara baik dan benar. Dalam permainan bola voli, untuk
melakukan passing atas, koordinasi mata dan tangan mutlak dibutuhkan dimana tangan
digunakan untuk mendorong bola ke atas dan mata yang akan melihat kea rah mana bola
benar dan menghasilkan gerakan yang komplek secara mulus tanpa pengeluaran energi yang
berlebihan antara gerakan otot mata terhadap gerak tangan dalam melakukan passing bawah
permainan bola voli. Karena koordinasi adalah kerja sama sistem persyarafan pusat sebagai
sistem yang telah diselaraskan oleh proses rangsangan dan hambatan serta otot rangka pada
Selain pendapat ahli di atas, pendapat ahli lain juga mengatakan bahwa koordinasi
adalah sebagai hubungan yang harmonis dari hubungan saling pengaruh di antara kelompok-
kelompok otot selama melakukan kerja, yang ditunjukan dengan berbagai tingkat
adalah hubungan yang harmonis antara otot mata dan tangan, karena koordinasi merupakan
24
25
kecepatan, kekuatan, daya tahan, fleksibilitas dan dilatih untuk menyempurnakan suatu
gerakan.
Koordinasai merupakan suatu proses kerja sama otot yang akan menghasilkan suatu
gerakan yang tersusun dan terarah, yang bertujuan untuk membentuk suatu gerakan-gerakan
yang dibutuhkan dalam suatu keterampilan teknik Irawadi (2011:103), dalam hal ini teknik
Dengan kata lain, bahwa koordinasi merupakan suatu kemampuan seseorang dalam
merangkaikan gerakan yang bermacam dengan berbagai tingkat kesulitan secara cepat dan
tepat. Seorang pemain bola voli dengan koordinasi yang baik bukan hanya mampu
melakukan suatu keterampilan secara sempurna, akan tetapi juga mudah dan cepat dari pola
gerak satu ke pola gerak yang lainnya sehingga menjadi efisien dalam melakukan passing
Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa koordinasi mata dan tangan
didefenisikan sebagai sebagai hubungan yang harmonis dari hubungan saling pengaruh di
antara kelompok-kelompok otot selama melakukan kerja dalam hal ini mata dan tangan, yang
ditunjukan dengan berbagai tingkat keterampilan dalam permainan bola voli khususnya
koordinasi mata tangan adalah kemampuan seseorang untuk menggabungkan daya lihat
seseorang dan gerakan tangan ke dalam suatu pola gerakan yang efesien, kemampuan untuk
melempar, memukul, menangkap dan menuntuk hubungan kerja yang erat antara mata dan
sistem neomuscular.
beberapa unsur-unsur kondisi lainya.pada keterampilan yang melibatkan objek selain organ
tubuh, koordinasi antara mata dengan organ tubuh lain mutlak dibutuhkan. Keterampilanya
25
26
sendiri biasahnya melibatkan koordinasi antara dua organ tubuh, diantaranya adalah
tangan.
Contohnya: melempar suatu target tertentu, mata berfungsi mempersepsikan objek yang
dijadikan sasaran lempar berdasarkan besarnya, jaraknya, dan tingginya, sedangkan tangan
Menurut Bompa yang dikutip oleh Soleh (2007: 19) bahwa koordinasi mata-tangan
akan menghasilkan timing dan akurasi, timing berorientasi pada ketetapan waktu sedangkan
akurasi berorientasi pada ketepatan sasaran ayunan lengan. Melalui timing yang baik maka
perkenaan tangan dan objek akan sesuai dengan yang diinginkan, dalam hal ini perkenaan
bola pada kedua lengan bagian bawah dalam permainan bola voli. Akurasi akan menentukan
tepat dan tidaknya objek pada sasaran objek dan sasaran yang ditujuh oleh sebab itu
koordinasi mata-tangan sangat penting dalam melakukan keterampilan passing bawah bola
voli.
1. Dapat melaksanakan gerak secara efektif dan efisien. Efektif dalam kaitan ini
2. Dapat memanfaatkan kondisi fisik secara optimal dalam memecahkan tugas gerakan.
26
27
: “ Integrasi antara mata sebagai pemegang fungsi utama, dan tangan sebagai pemegang
fungsi suatu gerakan tertentu, dalam hak ini, kedua mata akan memberitahukan kapan bola
berada di suatu titik agar tangan langsun mengayun untuk melakukan pukulan yang tepat.
Dengan demikian, koordinasi merupakan salah satu unsur yang sangat di perlukan
terhadap penguasaan suatu keterampilan olahraga, apalagi keterampilan itu tergolong kepada
penguasaan teknik keterampilan memukul dalam melakukan smash dalam permainan bola
voli.
kemukakan oleh Rusli Lutan, dkk (2000: 66), kekuatan adalah komponen yang sangat
penting guna meningkatkan kondisi fisik seseorang secara keseluruhan. Sedangkan menurut
Nurhasan (2005: 3) kekuatan adalah kemampuan sekelompok otot dalam menahan beban
secara maksimal. Secara sederhana kekuatan dapat di artikan sebagai kemampuan untuk
memberikan tenaga terhadap tekanan. Pendapat lain jaga di temukan oleh Suharno (1981:
14), bahwa kekuatan ialah kemampuan dari otot untuk mengatasi tahanan atau beban dalam
menjalangkan aktifitas.
27
28
Menurut Rusli Lutan, dkk (2000: 66), kekuatan dirincikan menjadi tiga bagian yaitu :
1. Kekuatan maksimum merupakan gaya atau tenaga terbesar yang di hasilkan oleh
otot yang berkontraksi dengan tidak menentukan berapa cepat suatu gerakan di
2. Kekuatan elastic adalah tipe kekuatan yang sangat di perlukan di mana otot dapat
3. Daya tahan kekuatan adalah kemampuan otot untuk terus menerus mengunakan
Menurut Harsono (1988: 176), kekuatan otot lenganm adalah kemampuan dari otot
lengan untuk membangkitkan tegangan dalam suatu dalam suatu tahanan dan mengankat
beban. Menurut Len Kravitz 2001: 6), kekuatan otot adalah kemampuan otot yang
mengunakan tenaga maksimal, untuk mengankat beban. Otot – otot yang kuat dapat
melindungi persendihan yang di kelilingnya kemungkinan terjadi cidera karena aktivitas fisik.
Kekuatan otot lengan di dalam servis di butuhkan untuk mengontrol kekerasan pukulan atau
dekatnya hasil servis, sehinga bola dapat di arahkan pada bidang yang di inginkan. Semakin
kuat lengan pemukul maka semakin mudah dalam mengontrol kekerasan atau jauh dekatnya
hasil servis, sehinga bola dapat di arahkan pada bidang yang di inginkan.
merupakan daya pengerak setiap aktivitas fisik serta memegang peranan penting dalam
28
29
mengatasi tahanan dengan kecepatan tinggi dalam satu gerakan yang utuh.
3. Power endurance (kekuatan atau daya tahan) adalah kemampuan tahan lama
Hampir setiap aktifitas teknik dalam permainan bola voli membutuhkan kekuatan.
Menurut Nurhasan (2005: 3), kekuatan adalah kemampuan sekelompok otot dalam menahan
beban maksimal. Secara sederhana kekuatan dapat diartikan sebagai kemampuan untuk
memberikan tenaga terhadap tekanan. Untuk mencapai prestasi maksimal seseorang harus
memiliki beberapa faktor penting yang dapat menungjang tercapainya prestasi maksimal
tersebut. Kekuatan otot merupakan salah satu penunjang bagi seseorang untuk mencapai
prestasi maksimal.
mencari bahan – bahan penelitian yang ada dan relevan dengan penelitian yang akan
29
30
Dengan Kemampuan Servis Bawah Dalam Permainan Bolavoli pada Murid SDN
Ledak Tungkai dan Koordinasi Mata Tangan terhadap Kemampuan Passing Bawah
3. Imam Mustofa Hubungan Antara Kekuatan Otot Lengan, Koordinasi Mata Tangan,
Dan Power Otot Tungkai Dengan Ketepatan Smash Atlet Bolavoli Puslatkot Putri
30
31
BAB III
METODE PENELITIAN
hubungan antara Kekuatan otot lengan (X1) dan koordinasi mata tangan (X2) dengan
kemampuan passing bawah (Y). metode yang di gunakan adalah kuantitatif adalah penelitian
yang didasari pada asumsi, kemudian ditentukan variabel, dan selanjutnya dianalis dengan
Hal ini di gunakan untuk menentukan ada tidaknyasuatu hubungan antara X1, X2 terhadap
Y, besarnya hubungan, dan berarti atau tidaknya hubungan itu . Adapun desain penelitianya
sebagai berikut :
X1
rx 1y
Y
X2
rx 2y
R x1,x2.y
Keterangan :
31
32
rx 1,x2.Y :Kekuatan otot lengan dan koordinasi mata tangan terhadap kemampuan
passing bawah.
Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga di peroleh informasi tentang hal
tersebut, kemudian di tarik kesimpulanya Sugiyono, (2007: 2), secara teoritis variabel
dapat di defenisikan sebagai atribut seseorang atau objek yang mempunyai “variasi“
antara satu orang dengan yang lain atau satu objek dengan objek yang lain (Hantc dan
Farhady,1981) dalam buku (Sugiyono, 2007: 3). Sedangkan variabel adalah objek
penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian Suharsimi Arikunto
3.4.1 populasi
generalisasi yang terdiri atas objek atau objek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
32
33
tertentu yang ditetapkan oleh penelitian untuk di pelajari dan kemudian ditarik
kesimpulanya’’ populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa laki – laki kelas VIII SMP
IT Nurul Yaqin Sorong yang berjumlah 30 orang. Data yang di tampilkan melalui tabel
sebagai berikut :
Gambar 3.6 tabel jumlah siswa SMP IT Nurul Yaqin Sorong tahun
ajaran 2018/2019
No Kelas Putra Putri Jumlah
1 Kelas VII 56 40 96
2 Kelas VIII 30 20 48
3 Kelas IX 45 35 80
1.3.2 Sampel
Total sampling adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan
sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil, kurang dari 30
orang, atau penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil.
Istilah lain sampel total adalah sensus, dimana semua anggota dijadikan sampel.
yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar nmpekerjaanya lebih
mudah dan hasilnya lebih baik dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis
sehingga lebih mudah di olah. Data yang di kumpulkan dalam penelitian ini berupa
33
34
c. Stop watch
d. Kertas
e. Pensil (Pulpen)
berat badan, telapak tangan selurus dengan bahu, kaki lurus kebelakang ujung kaki
menempel dilantai dan pinggul tidak boleh menyentuh lantai. Aba-aba “Ya” diberikan
stop watch dijalankan peserta tes memulai menurunkan dan menaikkan badannya.
Aba-aba “Stop” diberikan dan stop watch dihentikan ketika, peserta tidak mampu lagi
melakukan push up dengan sikap sempurna. Tes juga dihentikan apabila, lengan tidak
detik, dihitung sebagai hasil akhir peserta tes. Hasil tersebut selanjutnya
dikonversikan.
Fasilitas/alat :
34
35
c. Bola basket
d. Stopwatch
f. Blangko /kertas
Pelaksanaan : Peserta tes berdiri di belakang garis batas lemparan sambil memegan bola di
dapat dikuasahi dan mengelinding jauh, maka dengan cepat peserta tes
dihitung adalah jumlah pantulan bola yang sah dari lempar tangkap bola selam
peserta tes menginjak atau melewati garis batas pada waktu lempar – tangkap
Penilaian : Jumlah pantulan bola yang sah yang dapat dilakukan dan lempar – tangkap
Garis batas
35
36
d. Bola voli
h. Ukrang lapangan untuk masing – masing kelompok atau umur dapat di lihat
Pelaksanaan :
peserta tes berdiri di belakang garis serang. Bola dilemparkan pengetes ke arahnya dari
lapangan di seberang peserta tes.Peserta tes mengumpan bola sesuai dengan peraturan yang
a. Nilai setiap umpan ditentukan oleh nilai /angka pada sasaran di mana bola jatuh
c. Nilai 0 (nol) di berikan apabila, bola di mainkan dengan cara yang tidak sah (mengangkat,
mendorong dan sebainya), bola tidak melampaui tali yang direntangkan, menyentuh garis
d. Bola yang menyentuh garis sasaran kecuali garis tengah, dihitung telah memasuki sasaran
36
37
Penilaian : jumlah angka sasaran dari 4 nilai terbaik dari 6 kali kesempatan, dicatat
Data yang terkumpul tersebut perlu di analisis secara statistic deskriptif, maupun
tentang data yang meliputi : total nilai, nilai rata – rata, standar deviasi, rentang nilai,
2. Analisis data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah korelasi product moment.
Dimana analisis digunakan kerena adanya variabel bebas dan variabel terikat yang
Data yang di peroleh dari penelitian ini selanjutnya dilakukan dengan menganalisis
dengan uji prasyarat untuk mengetahui kelayakan data tersebut. Adapun untuk uji
1. Uji Normalitas
Uji yang digukan adalah rumus uji liliefors. Uji liliefors digunakan karena sampel
37
38
yang akan di uji berjumlah kecil atau tidak lebih dari 30 sampel. Dan
Menutut Sudjana (1996 :466), langka pengujian rumus uji liliefors adalah sebagai
berikut :
a. Susun data secara berurutan dari skor terkecil sampai skor terbesar
c. Hitunglah nilai standar baku dengan mengunakan z – skor dari masin – masing
data.
Zi (+) maka F (zi) = 0,5 + angka table (table normal standar (baku) dari
0 – z)
Zi ( - ) maka F (zi) = 0,5 - angka table (table normal standar (baku) dari
0–z
f. Tentukan nilai S (zi) dengan cara menhitung porporsi z1, z2, …zn yang lebih
h. Ambil arga mutlak terbesar diantara harga mutlak tersebut dengan symbol Lo
(Liliefors Observasi)
i. Tentukan nilai L table dengan mengunakan table liliefors (L table (0, 05a), (n) ) dengan
38
39
Jika Lo lebih besar dari L table brarti sampel berdistribusi tidak normal
2. Uji korelasi
Dalam penelitian ini ingin melihat hubungan yang terjadi antara dua variabel
H01 = tidak terdapat hubungan antara Kekuatan otot lengan terhadap kemampuan
passing bawah.
H02 = tidak terdapat hubungan antara koordinasi mata – tangan terhadap kemampuan
passing bawah
Ha1 = terdapat hubungan antara kekuatan otot lengan terhadap kemampuan passing
bawah.
passing bawah.
Keterangan :
N : Jumlah sampel
X : Skor item
Y : Skor total
39
40
pasing bawah.
bawah.
passing bawah.
passing bawah.
Untuk melihat hubungan antara kekatan otot lengan (X1) dan koordinasi mata –
Ho= tidak terdapat hubungan antara kekuatan otot lengan dan koordinasi mata –
Ha = terdapat hubungan antara kekuatan otot lengan dan koordinasi mata – tangan
r2 + r 2 – 2 r r r
1 – r2 x1x2
Keterangan :
40
41
r yx1 x2 : Korelasi antara Variabel X1 dan X2 secara bersama – sama dengan variabel
Y.
Bila :
Nilai r = 0, berarti tidak ada korelasi atau tidak ada hubungan antara Kekuatan
Nilai r = +1 berarti terhadap hubungan yang positif antara kekuatan otot lengan
dan koordinasi mata – tangan terhadap hasil passing bawah.
Nilai r = -1 berarti terdapat hubungan yang negative antara Kekuatan otot lengan
dan koordinasi mata – tangan terhadap kemampuan passing bawah.
41
42
BAB IV
Dalam bab ini akan dikemukakan penyajian hasil analisis data dan pembahasan.
Penyajian hasil analisis data meliputi analisis statistik deskriptif dan inferensial. Kemudian
dilakukan pembahasan hasil analisis dan kaitannya dengan teori yang mendasari penelitian
Data empiris yang diperoleh dilapangan berupa hasil tes dan pengukuran yang terdiri
atas kekuatan otot lengan dan koordinasi mata tangan dengan kemampuan passing bawah
bola voli pada siswa SMP IT Nurul Yaqin Sorong terlebih dahulu diadakan tabulasi untuk
memudahkan pengujian selanjutmya. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini
umum data meliputi rata-rata, standar deviasi, varians, data maximum, data minimum, range,
table frekuensi dan grafik. Selanjutnya dilakukan pengujian persyaratan analisis yaitu uji
penelitian. Analisis deskriptif dilakukan untuk Kekuatan otot lengan dan koordinasi mata
tangan pada siswa SMP IT Nurul Yaqin Sorong. sehingga lebih mudah didalam menafsirkan
hasil analisis data tersebut. Deskripsi data dimaksudkan untuk dapat menafsirkan dan
memberi makna tentang data setiap variable tersebut secara berturut – turut seperti pada tabel
berikut ini.
42
43
Table 4.1.Rangkuman hasil analisis deskriptif data kekuataan otot lengan dan koordinasi
mata tangan terhadap kemampuan passing bawah bola voli.
PB : Passing Bawah
Dari tabel 1 di atas sudah dapat diperoleh gambaran tentang kekuatan otot lengan
terhadap passing bawah bola voli pada siswa SMP IT Nurul Yaqin Sorong sebagai berikut :
Kekuatan otot Lengan diperoleh nilai rata-rata 24.8333, standar deviasi, nilai 7.61162
minimum 15.00, nilai maxsimum 37.00, rentang 22.00 nilai variance 57.937 sedangkan
minimum15.00, nilai maxsimum 30.00 , rentang 15.00 , nilai variance 26.585 dan Passing
bawah diperoleh nilai rata-rata 15.5667, standar deviasi 3.58813, nilai minimum10.00 , nilai
adalah data mengikuti sebaran normal. Apabila pengujian ternyata data berdistribusi normal,
maka analisis statistic parametrik telah terpenuhi.Tetapi apabila data tidak berdistribusi
normal, maka analisis statistik yang harus digunakan adalah analisis non parametrik.
Untuk mengetahui apakah data kekuatan otot lengan, Koordinasi mata tangan terhadap
passing bawah bola voli siswa SMP IT Nurul Yaqin Sorong. berdistribusi normal atau tidak
43
44
normal, maka dilakukan pengujian dengan mengunakan uji kolmogorov smirnov. Hasil uji
Tabel 2.Rangkuman hasil uji normalitas data Daya Ledak Otot Lengan dan Koordinasi
test)
berikut :
Kekuatan Otot Lengan diperoleh nilai KS-Z = 1.012 (P >0.05 ), maka hasil ini menunjukkan
bahwa data Kekuatan Otot Lengan mengikuti sebaran normal atau berdistribusi normal
sedangkan Koordinasi Mata Tangan diperoleh nilai KS-Z = 1.411 (P >1.4110.05 ), maka hal
ini menunjukkan bahwa data kecepatan reaksi tangan mengikuti sebaran normal atau
berdistribusi normal dan Passing bawah diperoleh nilai KS-Z = 1.446 (P <0.05 ), maka hal ini
menunjukkan bahwa data kelentukan mengikuti sebaran normal atau berdistribusi normal.
Oleh karena data peelitian berdistribusi normal maka maka salah satu persyaratan untuk
menggunakan analisis statistik parametric terpenuhi sehingga untuk pengujian hipotesis maka
44
45
1. Uji Korelasi
mengetahui signifikan atau tidak hubungan antara dua variabel, dalam penilitian
a. Variabel Kekuatan Otot Lengan memiliki nilai sig. sebesar 0,415 lebih besar
b. Variabel Koordinasi Mata dan Tangan memiliki nilai sig. sebesar 0,212 lebih
c. Variabel Passing Bawah memiliki nilai sig. sebesar 0,234 lebih besar dari nilai
KOL KMT PB
KOL pearson corelatiaon sig. (2- 1 1 1
tailed)
N 30 30 30
KMT pearson correlation sig. (2- -.154 -.234 -.115
tailed) .415 .212 .545
N
PB pearson correlation sig. (2-tailed) -115 -.154 -.234
N .545 .415 .212
Untuk pengujian hipotesis tersebut maka dilakukan uji regresi data Kekuatan otot lengan dan
koordinasi mata tangan terhadap kemampuan passing bawah bola voli pada siswa SMP IT
a. Ada hubungan yang signifikan kekuatan otot lengan terhadap passing bawah bola
Data yang diperoleh kekuatan otot lengan melalui koordinasi mata tangan.Untuk
mengetahui keeratan hubungan kekuatan otot lengan terhadap kemampuan passing bawah
45
46
bola voli siswa SMP IT Nurul Yaqin Sorong dilakukan analisis regresi.Rangkuman hasil
Tabel 3.Rangkuman hasil analisis regresi daya ledak otot lengan terhadap kemampuan
Ho : Rx1.y = 0
H1 : Rx1.y ≠ 0
Hasil Pengujian :
Hasil analisis data daya ledak otot lengan, diperolaeh nilai dengan R = 0.115 (P< 0.05).
dengan nilai determinasi 0.013atau berkontribusi sebesar 1.30 %. Maka H o ditolak dan H1
diterima, berarti ada hubungan yang signifikan kekatan otot lengan terhadap passing bawah
bola voli pada siswa SMP IT Nurul Yaqin Sorong. Dimana siswa memiliki kemampuan
kekuatan otot lengan yang baik dan kuat, maka dengan sendirinya menghasilkan passing
bawah yang cepat dan baik, sebaliknya dengan kemampuan kekuatan otot lengan yang
kurang, maka dengan sendirinya akan menghasilkan passing bawah yang lambat.
b. Ada hubungan yang signifikan Koordinasi Mata Tangan terhadap passing bawah
Data Koordinasi Mata tangan diperoleh melalui tes Koordinasi mata tangan.Untuk
mengetahui keeratan hubungan Koordinasi Mata tangan terhadap Passing Bawah bola voli
46
47
Tabel 4. Rangkuman hasil analisis regresi Koordinasi Mata Tangan terhadap passing bawah
bola voli.
Hasil pengujian :
Hasil analisis data Koordinasi mata tangan, diperoleh nilai dengan R = 0.234 (P ˃
0.05). dengan derajat determinasi 0.055 atau berkontribusi sebesar 5.50 % maka H 0 ditolak
dan H1 diterima, berarti ada kontribusi yang signafikan Koordinasi Mata Tangan terhadap
passing bawah bola voli siswa SMP IT Nurul Yaqin Sorong. Dimana dengan memiliki
kemampuan Koordinasi yang baik, maka dengan sendirinya akan menamba kecepatan
passing yang tepat. Sebaliknya kemampuan koordinasi mata tangan yang kurang baik atau
kurang tepat maka dengan sendirinya akan menghasilkan passing bawah yang lambat.
c. Ada hubungan yang signafikan secara bersama-sama kekuatan otot lengan dan
koordinasi mata tangan terhadap kemampuan passing bawah pada siswa SMP IT
Regresi ganda dilakukan untuk mengetahui keterkaitan ke dua variabel bebas terhadap
variabel terikat secara bersama-sama yaitu mengetahui hubungan daya ledak otot lengan dan
koordinasi mata tangan terhadap pssing bawah bola voli pada siswa SMP IT Nurul Yaqin
Tabel 5. Rangkuman hasil analisis regresi ganda kekuatan otot lengan dan koordinasi mata
tangan terhadap passing bawah bola voli pada siswa SMP IT Nurul Yaqin Sorong.
47
48
H0 : Rx1.x2.x3.y = 0
H0 : Rx1.x2.x3.y ≠ 0
Hasil pengujian :
Hasil analisis data regresi ganda diperoleh nilai R = 0.280 (P ˃0.05). Dengan hubungan
sebesar 7.80 % maka H0 ditolak dan H1 diterima, berarti ada hubungan yang signafikan
kekuatan otot lengan dan koordinasi mata tangan terhadap passing bawah bola voli pada
Ada tiga hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini.Ketiga hipotesis tersebut harus
diuji kebenaranya melalui data emperis. Setelah dilakukan pengujian dengan mengunakan uji
1. Ada hubungan yang signifikan kekuatan otot lengan terhadap passing bawah bola
H0 : Rx1.y = 0
H0 : Rx1.y ≠ 0
Hasil Pengujian :
Dari hasil analisis data kekuatan otot lengan setelah diolah secara statistik, maka
diperoleh nilai regresi dengan r = 0.115 Maka H0 ditolak dan H1 diterima, berarti ada
hubungan yang signafikan kekuatan otot lengan terhadap passing bawah bola voli pada
48
49
siswa SMP IT Nurul Yaqin Sorong. Hal ini mengandung makna bahwa, apabila siswa
memiliki kekuatan otot lengan yang baik maka diikuti dengan kemampuan passing
bawah pada siswa SMP IT Nurul yaqin Sorong yang baik dan cepat pula. Begitu juga
sebaliknya apabila siswa memiliki kekuatan otot lengan yang kurang baik atau kurang
kuat maka akan diikuti dengan kemampuan passing bawah yang kurang baik pula.
Adapun besar sumbangan yang diberikan kekuatan otot lengan terhadap kemampuan
passing bawah siswa SMP IT Nurul Yaqin Sorong. Yang diberikan terhadap kemampuan
Dari hasil analisis data Koordinasi mata tangan setelah diolah secara statistik, maka
diperoleh nilai regresi r = 0.234 Maka H0 ditolak H1 diterima, berarti ada hubungan yang
signafikan Koordinasi mata tangan terhadap kemampuan passing bawah bola voli siswa
SMP IT Nurul Yaqin Sorong. Begitu juga sebaliknya apabila siswa memiliki nilai
koordinasi mata tangan yang kurang baik maka akan diikuti juga dengan kemampuan
passing bawah pada siswa SMP IT Nurul Yaqin Sorong yang lambat. Ini disebabkan
dengan koordinasi mata tangan yang tepat maka saat melakukan operan passing bawah
siswa mampu bereaksi dengan cepat ke depan dengan akselerasi yang cepat pula.
Dengan demikian akan menghasilkan passing bawah yang tepat. Adapun sumbangan
yang diberikan koordinasi mata tangan terhadap kemampuan passing bawah pada siswa
49
50
3. Ada hubungan yang signifikan secara bersama-sama kekuatan otot lengan dan
koordinasi mata tangan terhadap kemampuan passing bawah pada siswa SMP IT
H0 : Rx1.x2.y = 0
H0 : Rx1.x2.y ≠ 0
Hasil Pengujian :
Hasil analisis data regresi ganda diperoleh nilai R hitung = 0.234 setelah dilakukan uji
signifikan dengan uji regresi dengan mengunakan uji F diperoleh nilai F hitung = 01.149
( P˃ 0.05 ). Maka H0 ditolak dan H1 diterima, berarti ada hubungan yang signifikan
kekuatan otot lengan dan koordinasi mata tangan secara bersama-sama terhadap
kemampuan passing bawah permainan bola voli pada siswa SMP IT Nurul Yaqin
Sorong. Nilai R kuadrat di peroleh = 0.234 ini berarti bahwa 7.80 % kemampuan
passing bawah dapat di jelaskan oleh kedua variabel bebas secara bersama-sama.
4.2 Pembahasan
Hasil analisis data diperlukan pembahasan teoris yang bersandarkan pada teori-teori dan
kekuatan otot lengan terhadap kemampuan passing bawah pada siswa SMP IT Nurul
Yaqin Sorong. Apabila hasil penelitian ini dikaitkan degan teori dan kerangkan pikir
yang mendasarinya, maka pada dasarnya hasil penelitian ini mendukung dan
memperkuat teori dan hasil-hasil penelitian terdahulu yang sudah ada yaitu S
50
51
Ledak Tungkai dan Koordinasi Mata Tangan terhadap Kemampuan Passing Bawah
dalam Permainan Bolavoli Siswa SMA Negeri 1 Takalar. Power atau daya ledak
adalah kemampuan otot untuk mengatasi tahan dengan kontraksi yang sangat cepat.
Power sangat penting untuk cabang-cabang olahraga yang ekplosif seperti srint, lari
gawang, nomor-nomor lempar, dan lompat jauh dalam atletik adapun defenisi lain
seorang siswa dapat melakukan operan passing bawah dengan tepat pada sasaran
dalam waktu sependek-pendeknya. Jika kekuatan otot lengan dianalisis dari proses
gerak terlibat didalamnya, maka unsur kekuatan otot lengan mendukung terhadap
passing bawah pada siswa SMP IT Nurul Yaqin Sorong. Siswa memiliki koordinasi
mata tangan kekuatan otot lengan yang baik dan kuat akan dengan sendirinya mampu
melakukan operan passing bawah bola voli yang tepat. Dalam hal ini daya ledak otot
lengan member sumbangan yang berarti sebesar 1.30 % terhadap siswa tersebut
passing bawah bola voli pada siswa SMP IT Nurul yaqin Sorong.
koordinasi mata tangan terhadap kemampuan passing bawah bola voli pada siswa
SMP IT Nurul Yaqin Sorong. Apabila hasil penelitian ini dikaitkan dengan teori dan
kerangka pikir yang mendasarinya, maka pada dasarnya hasil penelitian ini
mendukung dan memperkuat teori hasil-hasil penelitian terdahulu yang sudah ada
Tangan Dengan Kemampuan Servis Bawah Dalam Permainan Bolavoli pada Murid
51
52
gerakan yang berbeda ke dalam suatu pola gerakan tunggal yang efektif. Sehingga
beberapa unsure gerakan menjadi suatu gerkan yang efektif dan selaras sesuai dengan
tujuan. Dalam hal ini koordinasi mata tangan omemberi sumbangan yang berarti
sebesar 5.50 % terhadap siswa tersebut melakukan operan passing bawah bola voli.
3. Ada hubungan yang signifikan kekuatan otot lengan dan koordinasi mata
tangan terhadap kemampuan passing bawah dalam permainan bola voli pada
Hasil analisis variabel menunjukan bahwa ada hubungan yang signafikan secara
bersama-sama kekuatan otot lengan dan koordinasi mata tangan tehadap kemampuan
passing bawah bola voli siswa SMP IT Nurul yaqin Sorong. Apabila hasil penelitian
ini dikaitkan dengan teori dan kerangka variabel yang mendasarinya, pada dasarnya
hasil penelitian ini mendukung dan memperkuat teori yang sudah ada yaitu Imam
Mustofa Hubungan Antara Kekuatan Otot Lengan, Koordinasi Mata Tangan, Dan
Power Otot Tungkai Dengan Ketepatan Smash Atlet Bolavoli Puslatkot Putri Kota
Kediri Tahun 2018. Apabila siswa memiliki variabel daya ledak otot lengan dan
koordinasi mata tangan secara bersam-sama dalam kondisi yang baik akan mampu
melakukan seluruh rangkaian dalam pelaksanaan gerak passing bawah bola voli. Ini
dapat dilihat dengan besar sumbangan yang diberikan oleh ketiga variabel bebas
52
53
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan di bab sebelumnya maka kesimpulan dari
Passing Bawah Bola voli pada siswa SMP IT Nurul Yaqin Sorong.
2. Koordinasi mata dan tangan memiliki hubungan yang signifikan dengan Kemampuan
3. Secara bersama-sama kedua variabel X yakni Kekuatan otot lengan, koordinasi mata
dan tangan tangan memiliki hubungan yang signifikan dengan Kemampuan Passing
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan penelitian di atas, ada beberapa saran yang dapat disampaikan,
yaitu:
1. Bagi guru, hendaknya memperhatikan Kekuatan otot lengan dan koordinasi mata-
3. Dalam skripsi ini masih banyak kekurangan, untuk itu bagi peneliti selanjutnya
C. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini dilakukan sebaik mungkin, namun tidak terlepas dari keterbatasan yang
53
54
melakukan tes Kekuatan otot lengan dan koordinasi mata-tangan dengan kemampuan
passing bawah.
2. Peneliti tidak dapat mengontrol faktor-faktor lain yang mungkin mempengaruhi hasil
3. Ketidaknyamanan siswa saat latihan yang mungkin dikarenakan kondisi alat atau
54
55
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi Nuril .(2007). Panduan olahraga Bola Voli Surakarta : Era pustaka
Arikunto, Suharsimi. (2002). Metodologi penelitian. Penerbit PT. Rineka Cipta. Jakarta.
Bompa (2004 : 43) coordinatioan is a complex motor skill necessary for hig performance
Bompa , T.O. (1990 ) Theory and Methodology of training Teori dan Metodologi latihan ,
Alih bahasa : Sarwono )Surabya : Universitas Ailangga.
Departemen Pendidikan Nasional (2001). Petunjuk tes keterampilan Bola voli Usia 13- 15
Tahun. Jakarta :pusat kesegaran jasmani dan rekreasi depdiknas
Depdikbud. (1977). Tes keterampilan Bermain Volley Jakarta : pusat kesegaran jasmanai
dan rekreasi departemen pendidikan dan kebudayaan
.
Htt//ejournal.unesa.ac.id/index.php/jurnal-pendidikan-jasmani/issue/archive, dikutip tanggal
28 Desember 2017.
Ismaryanti. 2008. Tes dan Pengikuran Olahraga. Surakarta: Sebelas Maret Universitas Press.
Mulyasa, H. E. (2013). Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT. Remaja Rosda.
Olahraga Yogyakarta. Passing bawah bolavoli. (http://yukez.
wordpress.com/2009/02/12/bola-voli-volley-ball/ diakses 11 Januari 2015).
Nuril Ahmadi. (2002). Panduan permainan Olahraga Bolavoli. Surakarta: Era Pustaka Utama.
Prihatin S. (2007). Hubungan Kekuatan Otot Lengan dan Panjang Lengan dengan Hasil
Servis Bawah Bolavoli pada Siswa Putera Ekstrakurikuler SMP Negeri 9 Semarang
Tahun Pelajaran 2006/2007.Skripsi. FIK UNY.
Suharsimi Arikunto. (2002) Manajemen Penelitian. Edisi Revisi. Jakarta: PT Asdi Tri
Nurharsono dan Agung Wahyudi. 2005. Buku Ajar
Sanoesi, Sodikin Chandra, Achmad Esnoe. (2012). Teknik Dasar Permainan Bola Voli. Bse
Penjasorkes.
55
56
Supriyanto, Muhammad Hendrik. 2013. Pengaruh Latihan Koordinasi Mata dan Tangan
Dengan Cara Passing Bola ke atas Terhadap Hasil Belajar Passing Bawah Bola Voli
Studi Pada Siswa SMA Assa’Adah Bungah Gresik. Jurnal Pendidikan Olahraga dan
Kesehatan, Volume 01 nomor 03 Tahun 2013, 588-590
56
57
Lampiran 1.
Kekuatan Otot Lengan (KOL), Dan Koordinasi Mata Tangan (KMT), dengan
Keterampilan Passing Bawah Bola Voli (PB Bola Voli) Siswa SMP IT Nurul Yaqin
Sorong.
No Nama Siswa X1 X2 Y
1 Ahmad Afwan 10 15 15
2 Adriansyah 7 10 10
3 Adrian Indra Pratama 15 17 10
4 Alif Al Fahreza 10 7 15
5 Agung Wijaya 10 9 15
6 Arham Usman 15 15 19
7 Basyir Shudig 10 15 15
8 Bayu Ardi mangala 15 19 19
9 Fatur Rahman 30 18 19
10 Fadlan Ardiansyah 15 16 15
11 Ferdiansyah 15 15 15
12 Habibie Nur Alif 10 29 10
13 Ilham Tri Rahmadan 15 27 10
14 Laode Arsandi 17 10 19
15 Muh- Aril 25 25 19
16 Muh-Nur Sidig 30 19 15
17 Muh-Halig 33 18 10
18 Miftha Fardan 25 16 19
19 Muh-Al.Farih 19 25 10
20 Muh-Zaki 36 19 15
21 Musiafa Umar 35 30 19
22 Muh-Ardiansyah 15 25 19
23 Muh-Ardiansyah 24 30 10
24 Najwan Sefa Rahmadan 30 18 19
25 Muh-Fadlan 30 17 15
26 Muh-Nabil Fardan 26 19 15
27 Muh-Risky 25 20 19
28 Putra Wahyudi 26 30 10
29 Riski Pratama 30 19 15
30 Tasdig Nur Ahmad 30 25 19
Lampiran 2.
57
58
Hasil Analisis Kekuatan Otot Lengan (KOL), Dan Koordinasi Mata Tangan (KMT),
dengan Keterampilan Passing Bawah Bola Voli (PB Bola Voli) Siswa SMP IT Nurul
Yaqin Sorong Dengan Menggunakan Program Statistik SPSS.
Descriptive Statistics
Std.
N Range Minimum Maximum Mean Deviation Variance
KOL 24.83
30 22.00 15.00 37.00 7.61162 57.937
33
KMT 21.63
30 15.00 15.00 30.00 5.15607 26.585
33
PB 15.56
30 9.00 10.00 19.00 3.58813 12.875
67
Valid N
30
(listwise)
PB KOL KMT
N 30 30 30
Normal Parameters a
Mean 15.5667 24.8333 21.6333
Std. Deviation 3.58813 7.61162 5.15607
Most Extreme Absolute .264 .185 .258
Differences Positive .173 .168 .258
Negative -.264 -.185 -.123
Kolmogorov-Smirnov Z 1.446 1.012 1.411
Asymp. Sig. (2-tailed) .031 .258 .037
a. Test distribution is Normal.
Sumber :Hasil Analisis Data Pada Lampiran 2 NPar Test (one-sample kolmogrov-smirnov
test)
58
59
Correlations
KOL KMT PB
KOL Pearson Correlation 1 -.154 -.115
Sig. (2-tailed) .415 .545
N 30 30 30
KMT Pearson Correlation -.154 1 -.234
Sig. (2-tailed) .415 .212
N 30 30 30
PB Pearson Correlation -.115 -.234 1
Sig. (2-tailed) .545 .212
N 30 30 30
Correlations
Lampiran 3.
59
60
Anlisis Deskriptif Kekuatan Otot Lengan (KOL), Dan Koordinasi Mata Tangan
(KMT), dengan Keterampilan Passing Bawah Bola Voli (PB Bola Voli) Siswa SMP IT
Nurul Yaqin Sorong.
Variables Entered/Removedb
Variables Variables
Model Entered Removed Method
1 KOLa . Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: PB
Model Summary
Adjusted R Std. Error of
Model R R Square Square the Estimate
1 .115a .013 -.022 3.62738
a. Predictors: (Constant), KOL
ANOVAb
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 4.947 1 4.947 .376 .545a
Residual 368.420 28 13.158
Total 373.367 29
a. Predictors: (Constant), KOL
b. Dependent Variable: PB
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 16.914 2.295 7.369 .000
KOL -.054 .088 -.115 -.613 .545
a. Dependent Variable: PB
60
61
Variables Entered/Removedb
Variables Variables
Model Entered Removed Method
1 KOLa . Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: PB
Model Summary
Adjusted R Std. Error of
Model R R Square Square the Estimate
1 .115a .013 -.022 3.62738
a. Predictors: (Constant), KOL
61
62
Lampiran. 4
Analisis Regresi dan Korelasi Sederhana Kekuatan Otot Lengan (DLOL), Dan
Koordinasi Mata Tangan (KMT), dengan Keterampilan Passing Bawah Bola Voli (PB
Bola Voli) Siswa SMP IT Nurul Yaqin Sorong.
Variables Entered/Removedb
Variables Variables
Model Entered Removed Method
1 KOL, KMTa . Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: PB
Model Summary
Adjusted R Std. Error of
Model R R Square Square the Estimate
1 .280a .078 .010 3.56990
a. Predictors: (Constant), KOL, KMT
ANOVAb
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 29.274 2 14.637 1.149 .332a
Residual 344.092 27 12.744
Total 373.367 29
a. Predictors: (Constant), kOL, KMT
b. Dependent Variable: PB
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 21.271 3.879 5.484 .000
KMT -.180 .130 -.258 -1.382 .178
KOL -.073 .088 -.155 -.829 .414
a. Dependent Variable: PB
62
63
63
64
Lampiran 6. Dokumentasi
64
65
65
66
66
67
67
68
68