shifty.17060474171@mhs.unesa.ac.id
ABSTRAK
Adanya penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Analisis Tingkat Pemahaman Olahraga Anggar SMKN 1 Jetis Mojokerto: (1) Pemahaman siswa
terhadap olahraga anggar siswa SMKN 1 Jetis Mojokerto, (2) Respon dan minat siswa SMKN 1 Jetis Mojokerto terhadap olahraga anggar. Penelitian
yang digunakan yakni dengan pengumpulan data atau menggunakan penelitian deskriptif kualitatif. Tempat yang digunakan dalam penelitian berada di
SMKN 1 Jetis Mojokerto, dan subjeknya adalah siswa kelas 10,11, dan 12. Untuk mengumpulkan data-data siswa maka, dilakukanlah penyebaran angket
beruba link google form secara online.Teknik analisis data ini dapat digunakan untuk melakukan penelitian yang berupa teknik dari analisis data, peyajian
data, dan juga kesimpulan dari hasil data yang sudah dilakukan. Dari hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa (1) Pemahaman siswa SMKN 1 Jetis
Mojokerto terhadap olahraga anggar mendekati tidak sesuai dengan persentase sebesar 41,39%. (2) Respon dan minat siswa SMKN 1 Jetis Mojokerto
terhadap olahraga anggar sebanyak 312 siswa dari jumlah 529 siswa, sehingga dapat dikatakan respon dan minat siswa SMKN 1 Jetis Mojokerto terhadap
olahraga anggar cukup baik dan tertarik.
ABSTRACT
The existence of this study aims to determine the Analysis of the Level of Understanding of Fencing Sports of SMKN 1 Jetis Mojokerto: (1) Students'
understanding of fencing sports of students of SMKN 1 Jetis Mojokerto, (2) Responses and interests of students of SMKN 1 Jetis Mojokerto to fencing
sports. The research used is by collecting data or using qualitative descriptive research. The place used in the study was at SMKN 1 Jetis Mojokerto, and
the subjects were students in grades 10, 11, and 12. To collect student data, the distribution of questionnaires with google form links is carried out online.
This data analysis technique can be used to conduct research in the form of techniques from data analysis, data assessment, and also conclusions from the
results of the data that has been carried out. From the results of the study, it was stated that (1) The understanding of students of SMKN 1 Jetis Mojokerto
towards fencing sports was close to not in accordance with a percentage of 41.39%. (2) Responses and interests of students of SMKN 1Jetis Mojokerto to
fencing sports as many as 312 students out of a total of 529 students, so it can be said that the response and interest of students of SMKN 1 Jetis
Mojokerto to fencing sports is quite good and interested.
kebijakan yang berlaku, melakukan pelatihan, koordinasi yang baik, hanya berpatokan pada suatu bakat seseorang ataupun keahlian dari
konsultasi, menjaga komunikasi, mengadakan penyuluhan, rutin pelatihnya saja, agar mencapai sebuah prestasi yang cukup tinggi
melakukan bimbingan, pengenalan tentang olahraga kepada juga memerlukan perencanaan yang matang dan membinanya secara
masyarakat, mengerjakan suatu penelitian, melakukan uji coba, sistematis.
membuat atau mengikuti kompetisi, membantu memudahkan Anggar merupakan salah satu olahraga beladiri yang saat
perizinan, dan juga pengawasan yang dilakukan. Yang dimaksud melakukannya menggunakan sebuah senjata dan dikenal dengan
dengan olahraga prestasi adalah melakukan suatu pembinaan dan olahraga yang mengutamakan teknik dalam permainannya, menurut
mengembangkan para olahragawan dengan rencana yang matang, Anderson (1970:6) “Fencing is a sport of perception and intuition as
menyusun tahapan, selain itu berkelanjutan dalam sebuah kompetisi well as one of technique”. Seiring berjalannya waktu olahraga anggar
guna mencapai prestasi-prestasi yang didapat melalui ilmu menjadi salah satu dari seni yang termasuk dalam seni ketangkasana
pengetahuan yang dimiliki, serta teknologi dalam keolahragaan (UU karena menggunakan senjata saat melakukannya. Dalam tekniknya
RI, 2007). senjata ini memiliki kemampuan untuk menusuk lawan, memberikan
Olahraga merupakan sebuah aktivitas secara fisik yang sudah tangkisan pada saat lawan akan menyerang, dan juga dapat
terencana dan terstruktur, dimana didalamnya menyertakan gerakan memotong saat lawan akan melakukan serangan dengan
tubuhnya secara berulang kali dengan tujuan mengembangkan menggunakan keterampilan dan kelincahan pada tangan yang dapat
kebugaran baik itu jasmani maupun rohani yang lebih sehat lagi. dimanfaatkan dalam situasi tersebut. Pada tahun 1986, di Athena
Pada saat-saat dimana perkembangan olahraga digunakan sebagai lebih tepatnya dalam Olympic Games untuk pertama kalinya anggar
alat penunjang bagi olahragawan untuk mendapatkan prestasi- dimasukkan kedalam olahraga ketangkasan. Berikut adalah jenis-
prestasi mereka yang dapat mengharumkan nama baik negara, jenis senjata yang digunakan dalam anggar, yakni sable atau bisa
sehingga pemerintah ingin agar olahraga dapat berkembang dan disebut dengan sabre, degen atau epee, dan floret bisa juga disebut
dijadikan sebagai sebuah gerakan nasional. Selain itu, perkembangan foil. Pada senjata yang digunakan dalam anggar memiliki perbedaan-
olahraga semakin lama semakin berkembang sangat pesat. Adapun perbedaan yang ada pada masing-masing senjatanya, sangat terlidat
tujuan dari pemerintah dalam melakukan perkembangan dalam berbeda mulai dari bentuknya, sasarannya, teknik-teknik yang
olahraga adalah agar masyarakat di Indonesia lebih sehat baik secara digunakan secara khusus, dan juga perbedaan dari cara
jasmani maupun rohaninya. Bukan hanya olahragawan saja yang memegangnya.
dapat melakukan olahraga, namun pemerintah berharap agar Sable (sabre) bersifat menetak, targetnya ialah komponen tubuh
masyarakat juga dapat melakukan olahrahraga mulai dengan depan dan yang belakang hingga pada komponen badan yang diatas,
olahraga yang digemari dan melakukannya secara rutin, sehingga yaitu pada kepala dan lengan. Sable mempunyai pegangan pedang
semua orang akan memiliki keadaan yang lebih baik lagi baik relative lebar dan kerangka memutar dibagian pegangan pedang
jasmani serta rohani mereka. Biasanya olahraga digemari dari (grip) agar tangan terjaga dari serangan lawan main.
berbagai kalangan mulai dari anak kecil, remaja, orang dewasa Degen (epee) digunakan dengan cara menusuk. Bentuk senjata degen
sampai lansia juga ada. Kegiatan ini biasanya dilakukan dimanapun yaitu segitiga berparit, dibagian dasar tebal hingga di akhir pangkal
dan kapanpun. Pemerintahan benar-banar melakukan perkembangan semakin mengecil, akan tetapi kokoh dan sedikit keras. Pada ujung
pada olahraga yang dimana terdapat pendidikan olahraga diseluruh senjata terdapat pegas yang mempunyai fungsi sebagai tombol untuk
sekolah lebih tepatnya pada anak-anak dan juga remaja, serta mendeteksi pada saat melakukan tusukan. Target untuk serangan
memberikan fasilitas kepada masyarakat dengan mengadakan ialah semua bagian tubuh mulai dari bagian atas yaitu kepala hingga
orientasi, yakni olahraga digunakan untuk rekreasi, olahraga baik menusuk. Bentuk dari senjata ini mempunyai ciri khas dibagian daun
pedang memiliki bentuk seperti persegi empat yang kecil dan Mojokerto menggambarkan bahwa perkembangannya kurang
memiliki tujuan untuk melindungi tangan dikomponen ujung senjata dikenal oleh kalangan masyarakat setempat terutama siswa
berdekatan dengan grip atau pegangan pada pedang dengan bentuk disekolah. Berbeda dengan olahraga lainnya seperti sepak bola, voli
seperti mangkok (kom) tetapi lebih kecil. Sasarannya yaitu pada ataupun bulutangkis. Jika ditanya akan penyebab olahraga anggar
bagian bahu dengan tujuan agar paha terkunci. kurang populer di Mojokerto adalah karena kurangnya dukungan
Teknik dasar untuk bermain anggar yang sangat penting untuk oleh pemerintahan setempat, hal ini juga dikarenakan kurangnya
dikuasai ialah. Menurut Harsono (1998:100) “Teknik-teknik dasar prestasi yang diperoleh dari salah satu oalahraga anggar ini. Sehingga
yang dilakukan dengan sempurna di setiap gerakannya ialah penting pemerintah lebih mengutamakan olahraga lainnya terutama yang
karena itu yang menetukan keseluruhan gerakan”. Sebab itu teknik telah mencapai prestasi-prestasi yang membanggakan sebagai
dasar pada masing-masing cabang olahraga terutama anggar perlu perwakilan dari Mojokerto. Adapun alternative lain untuk
latihan dan menguasai teknik dengan baik sebab itu adalah mengembangkan anggar, yakni disekolah dan menjadikannya
penunjang agar dapat melakukan permainan anggar. sebagai salah satu ekstrakurikuler, namun hal ini juga masih tidak
Putra (2012:3) berpendapat “Didalam olahraga anggar terdapat dapat mempopulerkan anggar kepada siswa yang ada dikarenakan
teknik dasar yaitu on guard position, movement and distance. Setiap masih kurangnya sarana dan prasarana yang ada, alat-alat yang mahal
teknik memiliki tingkatan dan posisi yang sama pentingnya dalam juga menjadi kendala yang cukup berpengaruh dalam pertimbangan
susunan gerak olahraga anggar”. On guard position adalah sekolah untuk memfasilitasinya. Selain itu tidak mudah untuk
melakukan teknik dengan posisi seperti bersiap untuk memulai. mencari buku yang berkaitan dengan olahraga tersebut dan masih
Movement and distance ialah teknik untuk melakukan gerakkan pada jarang dilakukan sebuah penyuluhan yang mengenalkan olahraga
olahraga anggar. Putra (2012:3) juga menjelaskan “Movement and anggar baik secara langsung ataupun memanfaatkan media social
distance pada olahraga anggar terdiri dari direct attack, one step sebagai alat untuk melakukan promosi olahraga anggar dengan baik.
lunge, redoublemant, fleche dan balestra”. Direct attack yaitu Permasalahan yang sudah dibahas diatas tersebut membuat peneliti
melakukan serangan secara langsung kepada target yang sah. One dapat memahami sejauh mana tingkat pemahaman tentang olahraga
step lunge yaitu melakukan gerakan serang diawali dengan satu kaki anggar ini, sehingga peneliti menggunakan metode-metode yang
melangkah ke depan hingga berbentuk seperti satu langkah serang. dapat
Redoublemant yaitu melakukan serangan dengan cara terus-menerus digunakannya untuk melakukan sebuah penelitian terhadap siswa
sesudah melakukan serangan yang pertama dengan sikap anggar disekolah. Dari permasalahan tersebut memberikan dorongan bagi
kemudian kembali melakukan serangan kedua. Fleche yaitu peneliti untuk melakukan penelitiannya, tak lupa peneliti juga
melakukan serangan yang cepat dengan cara berlari. Balestra yaitu melakukan pengembangan dengan menggunakan judul yaitu
melakukan serangan dengan awal melompat setelah itu dilanjutkan “Analisis Tingkat Pemahaman Olahraga Anggar SMKN 1 Jetis
dengan serangan. Penggunaan setiap teknik disesuaikan dengan Mojokerto”.
keperluan, desakan dan keuntungan untuk memperoleh angka Dari penelitian yang dilakukan ini, peneliti berharap jika siswa akan
kemenangan. memiliki pengetahuan maupun dapat
Pemahaman adalah suatu kemampuan untuk membangun sebuah memahami tentang olahraga anggar, selain itu diharapkan dapat
artian yang didalamnya terdapat kemudahan dalam memahami menarik minat siswa terhadap olahraga anggar.
sebuah arti, mampu menerangkan maupun membuat kesimpulan,
selain itu juga dapat melihat adanya hubungan dan melakukan
penerapan disituasi-situasi tertentu. Adapun pengertian tentang
tingkat pemahaman adalah dimana seseorang memiliki kemampuan
yang memerlukan pendekatan survei dan teknik pengumpulan data Instrumen Penelitian
menggunakan kuisioner atau angket. Sugiyono (2018:86) Menurut (Arikunto 2019) “Intrumen merupakan alat yang
berpendapat “Penelitian deskriptif merupakan melakukan suatu diperlukan pada waktu akan mendapatkan data dengan metode
penelitian untuk memahami nilai dari variabel mandiri, baik satu tertentu (Arikunto 2019)”. Makna dari alat tersebut ialah
variabel maupun lebih (independent) tidak dengan membuat instrument dengan metode angket untuk mendapatkan data
perbandingan atau menghubungkan pada variabel lain”. seberapa tingkat pemahaman yang diketahui oleh siswa SMKN 1
Sedangkan menurut Sutama (2011 : 61) “Penelitian kualitatif Jetis Mojokerto terhadap olahraga anggar. Oleh karena itu
merupakan penelitian yang memberikan tekanan lebih terhadap diperlukan memberi batasan waktu pelaksanaan pengambilan data
pengetahuan dan arti, berhubungan pada nilai-nilai tertentu, yang sudah disusun, memperoleh informasi penelitian yang valid
dengan lebih mengutamakan prosedur perhitungan, merupakan hal yang diharapkan oleh penulis.
mendefinisikan, menganalisis dan memberi makna tidak cukup Beberapa kumpulan pertanyaan atau pernyataan tertulis yang
hanya dengan penjelasan, serta menggunakan berbagai metode sudah tersusun untuk memperoleh informasi dari responden
dalam penelitian. Penelitian ini membahas tentang “Analisis mengenai data pribadi serta hal-hal yang diketahui olehnya
Tingkat Pemahaman Olahraga Anggar SMK Negeri 1 Jetis merupakan pengertian dari angket atau biasa disebut dengan
Mojokerto”. Peneliti mengambil data dari SMKN 1 Jetis kuisioner. (Suharsimi Arikunto,2006:151). Berdasarkan angket
Mojokerto pada siswa kelas 10,11, dan 12. Mengapa peneliti ingin yang sudah peneliti susun berisi tentang seberapa tingkat
mengangkat permasalahan ini alasanya yaitu karena, belum ada pemahaman yang diketahui oleh siswa SMKN 1 Jetis Mojokerto
penelitian yang berkaitan dengan Analisis Tingkat Pemahaman terhadap olahraga anggar. Dalam penelitian ini instrument yang
Olahraga Anggar SMK Negeri 1 Jetis Mojokerto. Oleh sebab itu, digunakan ialah angket yang sudah diberi jawaban oleh responden
penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui fakta baru agar menggunakan cara pengumpulan data. Instrumen pengumpulan
dapat menarik kesimpulan pada Analisis Tingkat Pemahaman data ini dilakukan agar data yang diperoleh tersebut merupakan
Olahraga Anggar SMK Negeri 1 Jetis Mojokerto. Penggunaan data yang valid. Untuk memperoleh pengumpulan data dapat
sampel pada penelitian ini ialah random sampling yakni hanya dilakukan melalui melihat hasil dari jawaban responden di google
siswa yang berminat untuk mengisi kuisioner saja sejumlah 529 form yang telah di submit oleh responden, berdasarkan hasil yang
Teknik Pengumpulan Data terdapat dua alternatif jawaban, yakni: iya atau tidak dan pernah
Pemrolehan data pada penelitian ini adalah berusaha mendapatkan atau tidak pernah.
data secara langsung atau yang biasa disebut dengan data primer
angket melalui link google form pada para siswa SMKN 1 Jetis
Hasil Penelitian disumpulkan bahwa masih banyak siswa yang tertarik untuk PAG
mengikuti olahraga anggar. E6
Dalam penelitian ini metode yang digunakan ialah pengumpulan data 5. Apakah anda pernah melihat seperti apa itu olahraga
pada Analisis Tingkat Pemahaman Olahraga Anggar SMKN 1 Jetis anggar baik secara langsung maupun di media sosial?
Mojokerto adalah kuisioner atau angket . Data dikelompokkan Responden yang menjawab “Iya” sebanyak 178 siswa dan yang
menjadi dua komponen yaitu, Pemahaman, Respon dan Minat. menjawab “Tidak” sebanyak 351 siswa. Dari hasil tersebut dapat
Komponen pemahaman olahraga anggar dilihat pada pengetahuan disumpulkan bahwa masih banyak siswa yang belum pernah melihat
siswa terhadap olahraga anggar. Komponen respon dan minat olahraga anggar baik secara langsung maupun di media sosial.
olahraga anggar dilihat pada tanggapan siswa dan keinginan siswa Berdasarkan hasil dari analisis diatas jumlah responden yang
untu mengetahui mengenai olahraga anggar. berpartisipasi sejumlah 529 siswa, merupakan siswa dari kelas 10, 11
Penelitian ini membahas tentang Analisis Tingkat Pemahaman persentase dengan menggunaka Skala Guttman sebagai berikut :
Olahraga Anggar SMKN 1 Jetis Mojokerto. Penelitan ini Nilai jawaban “Iya” : 1x100% = 100% sedangkan nilai jawaban
menggunakan metode pengumpulan data yakni berupa kuisioner atau “Tidak” : 0x100% = 0% (maka tidak perlu dihitung). Jadi dari
angket. Hasil analisis akan dilakukan dengan cara mendeskripsikan jawaban “Iya” rata-rata : 219/529x100% = 41,39%. Sehingga dapat
hasil jawaban dari responden yang mengisi angket. Pengelolaan hasil disimpulkan bahwa pemahaman terhadap olahraga anggar
analisis Olahraga Anggar meliputi Pemahaman Terhadap Olahraga mendekati tidak sesuai dengan persentase sebesar 41,39%.
penjabarannya :
1. Apakah anda mengetahui cabang olahraga anggar?
olahraga anggar.
2. Apakah anda pernah mencari tahu tentang olahraga
anggar?
olahraga anggar?
KESIMPULAN
kategori iya sebanyak 219 siswa serta yang tidak sejumlah 310
siswa.
b. Inisiatif siswa untuk mencaritahu tentang olahraga
anggar pada kategori iya sebanyak 183 siswa serta yang tidak
pada kategori iya sebanyak 322 siswa serta yang tidak sejumlah
207 siswa.
d. Ketertarikan siswa untuk mengikuti olahraga anggar
pada kategori iya sebanyak 312 siswa serta yang tidak sejumlah
217 siswa.
e. Melihat olahraga anggar baik secara langsung maupun
di media sosial pada kategori iya sebanyak 178 siswa dan tidak
SARAN
Alhamdulillahi robbil’alamin, terimakasih ya Allah ya Tuhanku Penelitian Dalam Olahraga.” Surabaya: FIK UNESA.
PAG
atas segala yang Engkau limpahkan. Nikmat, rahmat serta
Santoso, N. 2016. “Menyiapkan Pendidikan Karakter Ramah E5
petunjuk hidayah sehingga saya mampu menyelesaikan artikel
Anak Dengan Melalui Pendidikan Pramuka dan Outdoor
penelitian dengan sehat walafiat dengan rasa bangga karena
Activity”.
telah melewati salah satu tahapan hidup yang penting. Penulis
mendedikasikan artikel penelitian ini untuk: Megarany, D., & Soenyoto, T. 2021. “Dukungan Orang Tua
1. Orang tua penulis yang tak lain adalah Ayah dari penulis, Terhadap Motivasi Berprestasi Atlet Anggar di Kabupaten
yakni Taufikhurrokhman serta Ibu Atik Ulaila Elok Erna Ni’mah Batang”.
yang tidak berhenti memberikan do’a siang dan malam, mencari Morrisan. 2012. “Metode Penelitian Survei”. Jakarta : PT Fajar
nafkah untuk biaya kuliah sampai penulis bisa lulus, serta nasehat Interpratama Mandiri.
beliau yang sangatmembangun.
Zellatifanny, C., & Mudjiyanto, B. (2018). “Tipe Penelitian
2. Saudari kandung penulis yaitu Dessy dan Dinda, yang
Deskripsi Dalam Ilmu Komunikasi”. Jurnal Media dan
berjuang bersama-sama dari awal sampai akhir, saling bertukar
Komunikasi, 1(2), 83-90.
pikiran, serta menghibur satu sama lain dikala sedih.
3. Dosen Pembimbing Akademik yaitu, Dr. Fransisca Januarumi Sari, Yuni, Siska., Nuzuli, Nuzuli., Jafar, Muhammad. 2019. "
Marhaendra Wijaya, S.Pd., M.Kes yang telah menuntun setiap Tingkat Pemahaman Pelatih PPLP Provinsi Aceh Terhadap
langkah penulis mulai dari awal perkuliahan hingga sampai saat Pentingnya Pendinginan Setelah Latihan".
ini.
Arifin, Zainal., Fallo, Ilham, Surya., Sastaman, Putra. 2017.
4. Dr. Rini Ismalasari, S.Pd., M.Kes. Selaku Dosen Pembimbing,
"Identifikasi Bakat Olahraga Siswa Sekolah Dasar di Pontianak
yang tidak henti-hentinya memberikan arahan pada setiap detail
Barat".
kecil sehingga artikel penelitian ini dapat tersusun dengan baik.
6. Bapak Ibu Dosen dan semua pihak yang telah memberikan Kusuma, N. 2019. “Minat Siswa SMPN 18 Surabaya Dalam
kelancaran saat penulis menjadi mahasiwa di Universitas Negeri Mengikuti Ekstrakurikuler Anggar”.
Surabaya ini, sehingga dapat tumbuh menjadi insan yang Sukadiyanto., & Muluk, D. 2011. “Pengantar Teori Dan
bermoralkan budi pekerti luhur. Metodologi Melatih Fisik.” Bandung: Lubuk Agung.
7. Teman yang selalu menjadi tempat mengadu suka duka, serta
pengalaman yang sangat luar biasa saat menjalani perkuliahan Supriyadi, Muhamamad. 2018. “Pelaksanaan Proses Belajar
maupun diluar perkuliahan. Mengajar Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan Pada
DAFTAR PUSTAKA 2021. "A Survey Study on Sports Injury by Age For Male
Oleksandr, Driukov. 2020. "Strategic Analysis Of Macro Hijazi, Mona, Mohamed, Kamal. 2013. "Attention, Visual PAG
Environment Impact On Sports Fencing Development In Perception and Their Realitionship to Sport Performance in E5
Fencing".