KOMPETENSI DASAR
3.4. Menganalisis keterampilan gerak seni dan olahraga beladiri untuk menghasilkan gerak yang
efektif
4.4. Mempraktikkan hasil analisis keterampilan gerak seni dan olahraga beladiri untuk
menghasilkan gerak yang efektif
INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
3.4.1. Pemahaman sejarah, karakter, peralatan, peraturan dan perwasitan pencak silat
3.4.2. Analisis keterampilan gerak seni dan olahraga beladiri pencak silat (kuda-kuda, pola
langkah, pukulan, tendangan, tangkisan, elakan dan hindaran) untuk menghasilkan gerak
yang efektif
3.4.3. Rancangan rangkaian gerak (jurus) seni beladiri sesuai dengan gerakan yang disukai
4.4.1. Peragaan hasil analisis keterampilan gerak seni dan olahraga beladiri pencak silat
4.4.2. Peragaan hasil rancangan rangkaian gerak (jurus) seni beladiri pencak silat
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti proses pembelajaran luring maupun daring peserta didik diharapkan dapat:
1. Memahami sejarah, karakter, peralatan, peraturan dan perwasitan pencak silat
2. Menganalisis keterampilan gerak seni dan olahraga beladiri pencak silat (kuda-kuda, pola
langkah, pukulan, tendangan, tangkisan, elakan dan hindaran) untuk menghasilkan gerak yang
efektif serta membuat catatan hasil analisis
3. Membuat rancangan rangkaian gerak (jurus) seni beladiri sesuai dengan gerakan yang disukai
4. Menganalisis tahapan gerak smash dan block serta membuat catatan hasil analisis
5. Mempraktikkan hasil analisis keterampilan gerak seni dan olahraga beladiri pencak silat
6. Membuat produk video hasil rancangan rangkaian gerak (jurus) seni beladiri pencak silat
secara mandiri
MEDIA DAN SUMBER BELAJAR
PETUNJUK
1. Pelajari modul ini secara mandiri atau kelompok
A.
A. PENCAK SILAT
Pencak silat adalah seni bela diri berasal dari Indonesia yang ditetapkan UNESCO
sebagai warisan budaya tak benda. Penetapan itu dilakukan pada sidang ke-14
Intergovernmental Committee for the Safeguarding of the Intangible Cultural Heritage, yang
berlangsung di Bogota, Kolombia, 9-14 Desember 2019. Seni bela diri pencak silat juga
dikenal di negara Asia Tenggara lainnya seperti Malaysia, Brunei, Singapura, Filipina, dan
Thailand. Sebagai seni bela diri, gerakan pencak silat terdiri dari kombinasi antara pukulan,
tendangan dan pengetahuan tentang bagian terlemah pada tubuh manusia. Kemahiran
melakukan olahraga ini harus ditunjang penguasaan teknik dasar pencak silat yang baik.
Dilansir dari situs kemdikbud.go.id pencak silat merupakan seni bela diri tradisional yang
menjadi budaya Indonesia, budaya yang dimaksud adalah karakter kebudayaan khas timur
yakni etika. Oleh karena itu etika dalam pencak silat sangat diutamakan. Mulai dari tunduk
peraturan saat berlatih, sebelum bertanding, hingga sesudah bertanding. Ketundukan itu akan
terlihat pada kemantapan gerakan dan juga etika kepada lawan bertanding dan wasit.
Sementara soal gerakan, dalam 'Pendidikan Jasmani dan Kesehatan' karya Asep Kurnia
Nenggala menjelaskan pertahanan yang digunakan dalam pencak silat adalah tangan, kaki,
tumit, siku, jari-jari serta kepala. Gerakan pertahanan yang umum biasanya dikenal dalam
pencak silat seperti kuncian, lepasan, sikutan, tendangan hingga serangan menggunakan
lutut.
Pencak silat sudah ada di Indonesia sejak zaman dahulu. Banyak ahli sejarah
mengungkapkan bahwa pencak silat pertama kali dijumpai di provinsi Riau pada zaman
kerajaan Sriwijaya di abad VII. Kala itu, pencak silat masih sederhana, berupa gerakan tangan
dan kaki. Seni bela diri ini kemudian menyebar ke wilayah semenanjung Malaka hingga pulau
Jawa.
Pencak silat adalah olahraga bela diri yang memerlukan banyak konsentrasi. Ada
pengaruh budaya Cina, agama Hindu, Budha, dan Islam dalam pencak silat. Biasanya setiap
daerah di Indonesia mempunyai aliran pencak silat yang khas. Misalnya, daerah Jawa Barat
terkenal dengan aliran Cimande dan Cikalong, di Jawa Tengah ada aliran Merpati Putih dan di
Jawa Timur ada aliran Perisai Diri.
Hingga kini, pencak silat masih terus dilestarikan sejak usia dini, baik melalui
pendidikan ataupun kompetisi tingkat nasional dan internasional. Sebut saja kompetisi
Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) hingga Pekan Olahraga Nasional (PON). Di
tingkat nasional olahraga melalui permainan dan olahraga pencak silat menjadi salah satu alat
pemersatu nusantara, bahkan untuk mengharumkan nama bangsa, dan menjadi identitas
bangsa. Olahraga pencak silat sudah dipertandingkan di skala internasional. Setiap empat
tahun di Indonesia ada pertandingan pencak silat tingkat nasional dalam Pekan Olahraga
Nasional. Pencak silat juga dipertandingkan dalam SEA Games sejak tahun 1987. Di luar
Indonesia juga ada banyak penggemar pencak silat seperti di Australia, Belanda, Jerman, dan
Amerika.
Menyadari pentingnya mengembangkan peranan pencak silat maka dirasa perlu
adanya organisasi pencak silat yang bersifat nasional, yang dapat pula mengikat aliran-aliran
pencak silat di seluruh Indonesia. Pada tanggal 18 Mei 1948, terbentuklah Ikatan Pencak Silat
Indonesia (IPSI) Kini IPSI tercatat sebagai organisasi silat nasional tertua di dunia. Pada 11
Maret 1980, Persatuan Pencak Silat Antarbangsa (Persilat) didirikan atas prakarsa Eddie M.
Nalapraya (Indonesia), yang saat itu menjabat ketua IPSI. Acara tersebut juga dihadiri oleh
perwakilan dari Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam. Keempat negara itu termasuk
Indonesia, ditetapkan sebagai pendiri Persilat. Beberapa organisasi silat antara lain adalah
Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) di Indonesia, Persekutuan Silat Kebangsaan Malaysia
(PESAKA) di Malaysia, Persekutuan Silat Singapore (PERSIS) di Singapura, dan Persekutuan
Sama seperti cabang olahraga lain, di dalam pencak silat juga terdapat teknik-teknik
dasar. Berikut adalah teknik dasar pencak silat:
1. Kuda-kuda
Kuda-kuda adalah teknik dasar pencak silat yang berfokus pada posisi kaki saat memijak
atau menapak tanah, fungsi kuda-kuda adalah untuk menjaga keseimbangan tubuh saat
menyerang dan bertahan. Di dalam teknik pencak silat sendiri kuda-kuda terbagi menjadi
enam, yaitu:
Kuda-kuda depan.
Kuda-kuda tengah.
Kuda-kuda belakang.
Kuda-kuda samping.
Kuda-kuda silang.
Kuda-kuda depan dan belakang.
Pukulan depan dengan posisi tangan yang digunakan untuk menyerang, kemudian
sejajar dengan posisi kaki yang berada di depan (jab).
Pukulan depan dengan posisi tangan yang digunakan untuk menyerang, namun tidak
sejajar dengan posisi kaki yang berada di depan (straight).
b. Pukulan Bandul/Sengkol
Pukulan bandul dalam pencak silat dilakukan dengan posisi tangan ditekuk (90%),
kemudian diayun dari bawah ke atas. Pukulan ini dapat dilakukan dengan posisi kaki
yang bervariasi, baik dengan posisi kaki depan sejajar dengan tangan yang digunakan
untuk menyerang maupun tidak. Berikut ini adalah cara melakukan pukulan bandul:
d. Pukulan Melingkar
Pukulan melingkar dilakukan dengan cara menggerakkan tangan secara melingkar.
Pukulan ini dilakukan dengan lintasan pukulan dari arah samping luar tubuh menuju ke
arah dalam tubuh pesilat. Supaya hasil pukulan bagus, maka harus didukung dengan
pergerakan bahu dan pinggang yang searah dengan pukulan. Sasaran dari pukulan
melingkar adalah pinggang lawan.
1. Kuda-kuda tengah.
2. Kedua tangan menyilang di depan dada. Tangan untuk memukul, jari-jarinya harus
mengepal.
3. Tangan yang digunakan untuk memukul diayunkan secara melingkar dari sisi kiri
depan kanan dengan kepalan tegak.
4. Tangan satunya tetap berada di depan dada untuk melindungi tubuh.
5. Lakukan dengan mengubah tangan yang memukul.
e. Pukulan Samping
Pukulan samping merupakan pukulan yang arahnya ke samping tubuh dengan
menggunakan punggung tangan. Pukulan ini memiliki lintasan ke depan atau lurus
dengan menggunakan tangan yang dimulai dari samping.
6. Tangkisan
Tangkisan adalah teknik bertahan dalam pencak silat. Ada tiga jenis tangkisan dalam
pencak silat yaitu tangkisan luar, tangkisan atas, dan tangkisan bawah.
7. Tendangan
Teknik tendangan atau serangan kaki dalam pencak silat bisa dilakukan dengan
menggunakan bagian tulang kering, telapak kaki, serta lutut. Jenis-jenis tendangan dalam
pencak silat antara lain Berikut lima macam tendangan dalam pencak silat:
a. Tendangan Lurus
Tendangan ini menyasar bagian depan lawan dengan menggunakan ujung kaki. Oleh
karena itu, tendangan lurus disebut juga dengan tendangan depan. Tendangan
dilakukan dengan kekuatan penuh dengan mengincar perut lawan. Tendangan lurus
dilakukan dengan posisi tubuh sejajar dan menghadap lawan. Kemudian salah satu kaki
Kuda-kuda: adalah posisi menapak kaki untuk memperkokoh posisi tubuh. Kuda-kuda yang
kuat dan kokoh penting untuk mempertahankan posisi tubuh agar tidak mudah dijatuhkan.
Kuda-kuda juga penting untuk menahan dorongan atau menjadi dasar titik tolak serangan
(tendangan atau pukulan).
Sikap dan Gerak: Pencak silat ialah sistem yang terdiri atas sikap (posisi) dan gerak-gerik
(pergerakan). Ketika seorang pesilat bergerak ketika bertarung, sikap dan gerakannya
berubah mengikuti perubahan posisi lawan secara berkelanjutan. Segera setelah
menemukan kelemahan pertahanan lawan, maka pesilat akan mencoba mengalahkan lawan
dengan suatu serangan yang cepat.
Langkah: Ciri khas dari Silat adalah penggunaan langkah. Langkah ini penting di dalam
Pencak silat merupakan salah satu seni bela diri dari Indonesia. Sama seperti seni bela
diri lainnya, dalam pencak silat juga terdapat perlengkapan-perlengkapan dasar yang harus
ada, terutama dalam pertandingan. Perlengkapan-perlengkapan ini untuk menunjang proses
berlangsungnya pertandingan. Berikut ini adalah perlengkapan pertandingan pencak silat yang
wajib selalu ada:
1. Gelanggang
Gelanggang merupakan lapangan atau area tempat pertandingan silat berlangsung. Ukuran
gelanggang dalam pencak silat menurut standardnya adalah dengan luas 10m 2. Masing-
masing panjang dan lebarnya adalah 10m, dengan lingkaran tengah dan lingkaran kedua
masing-masing berdiameter 8m. Gelanggang harus dalam keadaan yang layak untuk
tempat pertandingan silat. Hal yang paling perlu diperhatikan adalah mengenai lantainya.
Jangan sampai licin karena bisa berbahaya bagi atlet yang bertanding.
2. Formulir Pertandingan dan Alat Tulis
Setiap atlet yang akan bertanding harus mengisi formulir pendaftaran pertandingan.
Formulir pertandingan diperlukan para juri untuk mengetahui identitas peserta atau atlet
yang ikut pertandingan. Sedangkan alat tulis digunakan untuk melakukan coretan-coretan
yang diperlukan untuk menilai peserta.
3. Gong, Peluit, dan Bel
Ketiga perlengkapan ini nantinya akan digunakan oleh wasit, juru tanding, dan juri selama
proses pertandingan berlangsung. Masing-masing perlengkapan ini nantinya akan
dibunyikan oleh yang bertugas. Fungsinya adalah sebagai penanda tertentu ketika
pertandingan berlangsung.
12. Stopwatch
Stopwatch adalah salah satu kelengkapan yang digunakan dalam sesi latihan maupun
turnamen pencak silat yang berfungsi sebagai timer. Dalam sesi latihan, stopwatch berguna
untuk menghitung jumlah tendangan dan pukulan seorang atlet dalam waktu tertentu yang
ditetapkan. Sedangkan dalam turnamen, stopwatch digunakan sebagai timer dalam
masing-masing sesi.
13. Matras
Perlengkapan pencak silat yang terakhir yaitu matras. Matras adalah sejenis kasur busa
yang digunakan sebagai alas. Matras berguna untuk menghindari benturan langsung antara
tubuh dan lantai ketika latihan berlangsung. Matras juga berguna untuk meminimalisir
terjadinya cidera fisik yang bisa saja terjadi ketika latihan dan pertandingan langsung antara
dua orang.
Sebagai cabor yang telah memasuki ranah dunia, pencak silat memiliki beberapa
peraturan yang harus diikuti para atlet saat pertandingan berlangsung. Untuk lebih mudah
memahaminya, berikut ini adalah beberapa peraturan pencak silat yang perlu diketahui:
Peraturan Umum
1. Untuk golongan remaja, peserta harus berusia sekitar 14 hingga 17 tahun
2. Untuk golongan dewasa, peserta harus berusia sekitar 17 hingga 35 tahun
3. Umur peserta harus sesuai dengan penggolongan umur pada hari pertama pertandingan
4. Pertandingan berdasarkan berat badan atlet
5. Bagian tubuh yang boleh diserang adala dada, perut, punggung, pinggang kiri dan kanan,
serta tungkai dan tangan
6. Peringatan diberikan sebanyak dua kali dan ketiga kalinya menjadi keputusan diskualifikasi
Peraturan Tanding
1. Kedua atlet silat harus memenuhi pembelaan (hindaran, elakan, dan tangkisan), serangan
pada sasaran (tangan dan kaki), menjatuhkan lawan, dan mengunci lawan
2. Dilakukan dalam 3 babak, tiap babak memiliki durasi 2 menit dan diselingi 1 menit istirahat
3. Setiap atlet diwajibkan melakukan serangan berpola mulai dari sikap awal, pasangan,
hingga koordinasi gerakan dan kembali ke sikap awal.
Peraturan Nilai
1. Nilai 1 jika elakan atau tangkisan berhasil dan disusul dengan pukulan yang berhasil masuk
ke dalam area tubuh lawan atau teknik jatuhan berhasil dilakukan
2. Nilai 2 jika serangan kaki berhasil mengenai lawan
3. Nilai 3 jika berhasil membuat lawan jatuh
4. Nilai 4 jika berhasil membuat lawan terkunci
Peraturan Menang
1. Atlet disebut menang angka jika wasit mengangkat tangan atlet dan memilih atlet tersebut
sebagai pemenangnya karena skornya lebih tinggi
2. Atlet disebut menang teknik jika lawan tidak bisa melakukan pertandingan lagi akibat
keputusan dokter, keputusan pelatih, atau bahkan lawan menyatakan dirinya sendiri tidak
mampu
3. Atlet disebut menang mutlak jika lawan mendapatkan serangan yang sah dan tidak dapat
bangkit kembali setelah wasit menghitung sampai 10.
4. Atlet disebut menang diskualifikasi jika lawan mendapatkan peringatan ketiga, lawan
melakukan pelanggaran berat, lawan melakukan pelanggaran kemudian cedera sehingga
dokter memutuskan ia tidak bisa melanjutkan
5. Atlet dapat menang karena pertandingan tidak seimbang
6. Atlet dapat menang karena lawan tidak hadir atau mengundurkan diri sebelum pertandingan
berlangsung
Itulah beberapa peraturan dalam pencak silat yang perlu diketahui. Menjunjung tinggi
sportivitas dalam bertanding merupakan hal yang paling penting dalam setiap pertandingan dan
ini dilakukan dengan mematuhi aturan yang berlaku.
Dalam setiap seni beladiri, pasti terdapat manfaat positif yang dapat diambil, begitu juga
pencak silat. Terdapat manfaat pencak silat bagi fisik dan mental yang ternyata tidak banyak
yang tahu. Berikut ini adalah manfaatnya:
1. Kesehatan
Pencak silat jika dilakukan secara rutin dan benar maka akan membawa manfaat yang baik
bagi kesehatan. Manfaat kesehatan tersebut antara lain membantu menurunkan berat
badan dan pembentukan massa otot. Dalam pencak silat, terdapat gerakan-gerakan yang
dapat membuat otot-otot tubuh menjadi kuat dan kencang. Selain itu, juga dapat
memelihara kesehatan jantung, jika dilakukan secara tepat dan tidak berlebihan
2. Kepercayaan Diri
Mengikuti seni beladiri pencak silat dapat menumbuhkan rasa kepercayaan diri.
Kepercayaan diri ini terbentuk dari penguasaan teknik gerakan yang dapat digunakan untuk
meningkatkan kewaspadaan diri. Semakin mahir menguasai tekniknya, semakin tinggi rasa
percaya diri yang didapat.
3. Pertahanan Diri
Sudah jelas bahwa manfaat dan tujuan pencak silat sendiri sebagai pertahanan diri. Jika
terjadi suatu tindak kejahatan, seperti pelecehan seksual dan tidak kekerasan lainnya.
Gerakan-gerakan dalam pencak silat dapat digunakan untuk melakukan perlawanan
terhadap orang-orang yang dengan sengaja ingin berbuat jahat atau mencelakai kita.
a. Diskusikan bersama teman, pesilat, pelatih silat dalam forum diskusi online (chat wa groub
kelas / video conference) atau melalui sumber belajar lain yang relevan jika terdapat materi
yang belum dipahami
b. Buat rancangan rangkaian gerak (jurus) seni beladiri sesuai dengan gerakan yang disukai
c. Buat video produk rancangan rangkaian gerak (jurus) seni beladiri secara mandiri yang
terdapat rangkaian serangan menggunakan tangan dan kaki, tangkisan, elakan dan
hindaran
d. Kumpulkan video hasil rancangan rangkaian gerak (jurus) melalui Google Clasroom
maksimal tanggal 14 Oktober 2021
J. GAMBAR-GAMBAR
F. DAFTAR PUSTAKA