Anda di halaman 1dari 13

DAMPAK PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP HASIL

GERAK PENCAK SILAT SENI TUNGGAL


Maharani Fatima Gandasari 1, Witri Suwanto 2, Edi Purnomo 3, Rahmat Putra
Perdana 4, Ghana Firsta Yosika5, Ajeng Dian Purnamasari6
1,2,3,4,5
Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga, FKIP, Universitas Tanjungpura,
Indonesia
6
Pendidikan Jasmani, Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan, Universitas Jenderal Soedirman
maharani.fatima@fkip.untan.ac.id, ghana.firsta@fkip.untan.ac.id,
witri.suwanto@fkip.untan.ac.id., edipurnomo@fkip.untan.ac.id.,
rahamatputraperdana@fkip.untan.ac.id., ajeng.dian.purnamasari@unsoed.ac.id

ABSTRAK
Pembelajaran Pencak Silat yang disajikan pada perkuliahan kecabangan prodi PKO
memberikan keleluasaan untuk mahasiswa belajar berkembang dalam mengenal olahraga ini.
Dosen memberikan perhatian khusus kepada mahasiswa perihal kemampuan mahasiswa yang
beragam. Mahasiswa memperagakan kemahiran dalam jurus tunggal IPSI secara benar dan
tepat dengan tangan kosong serta senjata. Jurus IPSI terdiri dari 7 jurus tangan kosong 3 jurus
menggunakan golok dan 4 jurus lainnya menggunakan toya/tongkat. Jurus tersebut secara
keseluruhan diperagakan sesuai dengan ketentuan dan rangkaian gerak secara benar.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Sampel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah 4 orang mahasiswa yang sedang mengikuti mata kuliah kecabangan
olahraga pencak silat. Analisis data dari hasil pengisian form penilaian jurus tunggal.
Responden yang digunakan peneliti berjumlah 6 yaitu 2 dosen mata kuliah pencak silat, dan 4
mahasiswa yang sedang mengikuti mata kuliah kecabangan olahraga pencak silat. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa adanya dampak audio visual terhadap hasil gerak pencak silat
seni tunggal tidak terdapat perbedaan yang signifikan.
Kata Kunci: Audio Visual, Hasil Gerak tunggal.

PENDAHULUAN

Budaya masyarakat Indonesia memang sangat beragam dan dikenal luas oleh
masyarakat dunia. Salah satu budaya tersebut adalah seni bela diri yang disebut pencak silat.
Pencak silat dianggap sebagai seni bela diri karena setiap gerakan termasuk seni. (Sampurna
et al., 2021). Penyebaran pencak Silat sudah terjadi semenjak abad ke-7 masehi. Mulai
berkembangnya keterampilan dari beberapa suku asli yang berada di wilayah Indonesia.
Pernyataan lain yang menyebutkan “Pencak Silat is a martial art, performance practice and
system of body cultivation prevalent throughout much of Indonesia and the Malay-speaking
world” (Wilson, 2009). Dalam hal ini olahraga pencak silat semakin terkenal tidak hanya di 1
daerah namun banyak di berbagai daerah di Indonesia. Penelitian lain menyatakan bahwa “
olahraga pencak silat merupakan olahraga popular di wilayah Sunda Jawa Barat, sehingga
banyak sekali perguruan pencak silat di wilayah tersebut (Rahman, 2020).
Pencak silat adalah olahraga beladiri tradisional asli indonesia yang berakar dari budaya
melayu. Meskipun pencak silat merupakan olahraga tradisional, namun perkembangannya
sudah mulai mengikuti kemajuan zaman. Hal ini dibuktikan bahwa pencak silat juga masuk
dalam ajang prestasi yang wajib dipertandingkan pada multieventdi tingkat internasional. Dilihat
dari banyaknya event pertandingan pencak silat sendiri tidak sedikit pula para pelatih dan atlet
ikut serta dalam berkompetisi dengan mengedepankan kaidah-kaidah pencak silat, dengan
peraturan yang sudah di buat oleh Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) (Mohammad Khoiril &
Rizanul, 2021)
(Mizanudin et al., 2018) membahas artikel tentang pencak silat yang merupakan salah
satu budaya bangsa Indonesia. Adanya suatu pernyataan tentang budaya melayu yang
dianggap sebagai akar dari seni bela diri pencak silat di ASIA. Sedangkan di Indonesia, pencak
silat dianggap sudah menjadi seni bela diri turun temurun dari nenek moyang. Anggapan bahwa
pencak silat pada zaman dulu memiliki tujuan untuk bertahan hidup dan terhindar dari binatang
buas. Hal ini bisa dilihat dari beberapa teori yang tersaji pada pencaksilat diantaranya materi
gerakan dan jurus. (Saryanto, 2018). Menurut (Kaharuddin et al., 2017) Silat menjadi seni bela
diri tradisional Melayu yang dipraktikkan baik di tingkat amatir maupun profesional. Dilihat dari
banyaknya pengembangan penelitian yang mengarah ke ranah digital.
Pencak silat termasuk budaya bangsa Indonesia yang berperan untuk membentuk aklah
kepada lingkungan. cara lain yaitu melakukan training dan menjadikan anak-anak sekolah
sebagai anggota silat. (Bahagia et al., 2021). Pencak silat juga suatu cabang olahraga prestasi
yang membutuhkan kemenangan sebagai bukti pencapaian maksimal atlet. Sebagai olahraga
prestasi, pertandingan pencak silat juga membutuhkan motivasi (Putra & Wijono, 2021).
Olahraga ini merupakan olahraga dari indonesia yang dilakukan dalam intensitas yang tinggi.
(Irawan et al., 2021). Pencak silat telah diwariskan oleh nenek moyang sebagai salah satu
budaya Indonesia yang perlu dilestarikan, dibina, dan dikembangkan. Pencak silat memiliki
unsur kesenian dan juga praktik matematis di dalamnya. Penelitian ini bertujuan untuk
mendeskripsikan etnomatematika yang terdapat pada gerakan pukulan seni pencak silat
Kepulauan Riau.(Wicaksono et al., 2020). Menurut Kata(Ediyono & Widodo, 2019)Seni bela diri
pencak silat sebagai metode bertarung secara filosofis mengajarkan pendidikan spiritual dan
fisik untuk membantu para peminatnya dalam menghayati nilai-nilai moral yang luhur di
dalamnya. Pencak silat juga suatu cabang olahraga prestasi yang membutuhkan kemenangan
sebagai bukti pencapaian maksimal atlet. Sebagai olahraga prestasi, pertandingan pencak silat
juga membutuhkan motivasi (Putra & Wijono, 2021)
Pencak silat menjadi olahraga bela diri yang berasal dari Indonesia. Manfaat dari
penerapan dimensi kepelatihan pencak silat yang baik bagi atlet pencak silat, diantaranya yaitu
dimensi manajerial, prestasi, pengalaman, kerohanian, kepribadian dan keterampilan (Prasanto,
2016).
Pencak silat sebagai karya masyarakat Indonesia mampu menjadi wadah pembentukan
karakter pemuda bangsa yang semestinya. Latihan pencak silat dengan unsur jasmani, rohani,
serta spiritual yang disenergikan secara tepat, mampu menghasilkan individu pemuda
berkarakter mulia.(Mufarriq, 2021)
Penelitian lainnya mencoba untuk menganalisis struktur gerak sampai mendiskripsikan
fungsi dari kesenian pencak silat itu sendiri. Anggapan bahwa pencak silat mempunyai peranan
penting dalam masyarakat baik itu secara hiburan, adat/ritual, presentasi estetis serta
pendidikan (Paridatul Fuadah et al., 2021).
Pencak silat dalam ranah pendidikan memiliki tujuan yakni olahraga seni bela diri yang
bersifat menyeluruh karena didalamnya tidak hanya mencakup aspek fisik, tetapi juga beberapa
aspek lainya yang didalamnya terdapat aspek moral, sosial dan emosional (Setyawan Kurniadi,
2018). Banyaknya penelitian yang dilakukan peneliti salah satunya (Dwidana et al., 2019)
tentang pembelajaran konvensional yang mengakibatkan pasifnya anak dalam melakukan
tugas gerak sehingga peneliti menggunakan pembelajaran seni pencak silat dapat meningkatan
kecerdasan kinestetik anak.
banyak kajian silat yang mendokumentasikan jurus atau aliran dalam silat, terutama
yang berbasis tradisi. Meski begitu, masih banyak hal tentang tradisi pencak silat ini yang belum
tersentuh secara mendalam, misalnya bagaimana dapat dikembangkan tanpa kehilangan
keaslian tradisi. Kami mengolahnya sebagai persoalan bagaimana tradisi dan perubahan harus
didefinisikan, bagaimana otentisitas ditempatkan dalam konteks yang dinamis, dan bagaimana
pelaku silat melanjutkan kreativitasnya. (Purwanto & Saputra, 2020)
Penelitian lainnya tentang penggunaan metode yang sesuai dan akurat dalam proses
pembelajaran (Hadjarati & Gani, 2010) penggunaan beberapa indikator yang sudah ada untuk
memberikan contoh gerakan jurus pada seni pencak silat. Siswa akan memperhatikan contoh
yang guru berikan dan dilanjutkan memperagakan beberapa tahapan sesuai pedoman.
Penggunaan metode bagian-keseluruhan dalam proses pembelajaran menggunakaninformasi
yang disampaikan guru tentang rangkaian jurus tangan kosong dengan baik dan benar.
Penggunaan metode keseluruhan yang digunakan dalam penerapan keterampilan jurus
seni pencak silat, dimana pada penelitian ini mengajarkan beberapa tahapan jurus seni pencak
silat secara keseluruhan. Guru memberikan pemahaman kepada siswa berkenaan tahapan
jurus seni pencak silat untuk diperagakan secara langsung oleh siswa (Luh et al., 2015).
Penggunaan metode yang lebih efektif dalam meningkatkan keterampilan siswa pada
Keterampilan Tunggal Pencak Silat adalah inkuiri dibandingkan dengan metode perintah.
Adanya interaksi antara metode dengan Motorized Skill dengan peningkatan Keterampilan
Pencak Silat Tunggal siswa. Kemampuan Motorik Tingkat Tinggi terjadi peningkatan dimana
metode Inkuiri lebih efektif daripada metode perintah untuk meningkatkan Keterampilan
Tunggal Pencak Silat siswa (Johor, 2019).
Pemahaman dan persepsi tentang olahraga seni pencak silat di daerah lain sudah
terlaksana. Ketertarikan siswa terhadap olahraga beladiri ini biasanya terjadi melalui berbagai
kegiatan contohnya demo atraksi atau jurus yang ditampilkan dan diperkenalkan sekolah
kepada siswa. Harapan dari kegaiatan ini supaya timbul rasa keingintahuan siswa untuk
melakukan olahraga seni beladiri pencak silat (Lutfiani et al., 2012).
Penelitian lainnya tentang “The effects of intelligence, leg muscle strength, as well as the
balance towards the learning outcomes of pencak silat empty-handed single artistic”. Adanya
pengaruh kecerdasan terhadap keseimbangan, dan kekuatan otot tungkai (Haqiyah, 2016).
Potensi penggunaan alat motion capture yang menjadi keuntungan peneliti dalam mengukur
keakuratan mekanika tubuh dan kompleksitas gerakan Pencak Silat yang telah direkam.
(Sasongko, 2019). Penggunaan metode dan gaya mengajar yang digunakan oleh guru dalam
memberikan informasi materi cabang oahraga pencak silat perlu dipertimbangkan (Luh &
Spyanawati, 2013). Pentingnya penggunaan metode tersebut dapat mempengaruhi haisl belajar
pada materi olahraga pencak silat. Penelitian yang sama juga disajikan tentang implementasi
model pembelajaran kontekstual dengan tujuan untuk meningkatkan hasil belajar jurus tunggal
pencak silat. Sehingga hasil belajar jurus tunggal pencak silat siswa dapat terjadi peningkatan
melalui implementasi model pembelajaran kontekstual (Yudaparmita, 2020). Jika berbicaara
tentang prestasi dalam pencak silat tidak lepas dari faktor psikologis salah satunya. Dimana
sesorang yang memiliki psikologis yang tenang akan lebih cenderung siap dalam sebuah
kejuaraan (Dimyati et al., 2020).
Kondisi fisik sangat diperlukan dalam olahraga pencak silat. Komponen-komponen
pendukungfisik menjadi poin-poin utama yang dibutuhkan dalam peningktan prestasi atlet,
komponen tersebut meliputi kekuatan, kecepatan, kelincahan, kelentukan, daya tahan dan
power (Wicaksana & Ridhodi, 2021). Dalam olahraga pencak silat selain itu sangat dibutuhkan
kemampuan untuk bergerak dengan cepat dalam pukulan dan gerakan. Oleh karena itu
komponen speed sangat diperlukan dalam berkembangnya seorang atlet (Subekti et al., 2021).
Kondisi fisik seorang atlet pencak silat sangat dibutuhkan untuk menunjang keterampilan teknik
dasar serta prestasi atlet tersebut(Ridhwan & Hariyanto, 2021). Banyak cara pencak silat nyang
dapat dilakukan untuk meningkatkatkan hasil pembelajaran salah satunnya adalah
menggunakan media pembelajaran menggunakan media android (Triprayogo et al., 2020).
Media pembelajaran yang dijalankan secara visual akan mempermudah para siswa dalam
belajar. Hal ini dikarenakan dalam kegiatan belajar pembelajaran akan lebih fleksibel dan lebih
mudah (Ricky et al., 2021). media visual juga merupakan salah satu solusi dalam pembelajaran
saat ini. Dikarenakan adanya pandemi Covid 19 dimana semua proses pembelajaran tatap
muka menjadi terhambat. (Dwanita, 2020)
Pada penelitian lainnya membahas tentang penggunaan media audio visual untuk
meningkatkan jurus tunggal baku tangan kosong (Widiastuti et al., 2020). Pada dasarnya seni
beladiri jurus tangan kosong bisa dilakukan apabila contoh yang diberikan nyata dalam bentuk
audio visual sehingga hal ini mempermudah siswa untuk memperagakan gerapan di tiap-tiap
tahapannya dengan baik dan benar. Riset lainnya meneliti tentang sebuah aplikasi tutorial jurus
dasar yang menggunakan smartphone berbasis android. Harapan dari aplikasi ini tentunya bisa
lebih efektif karuntuk mempelajari jurus seni beladiri pencak silat hanya dengan menggunakan
smartphone (Punkastyo, 2018).
Penelitian dari (Widiastuti & Mulyani, 2017) tentang penggunaan model latihan
endurance untuk atlet pencak silat dalam memperagakan jurus tunggal tangan kosong, dimana
pengembangan tersebut dapat diterapkan secara efektif dan efisien untuk meningkatkan
performa mereka dalam memperagakan jurus tunggal pencak silat. Penggunaan metode mental
imagery dapat meningkatkan kecerdasan kinestetik pada siswa-siswi dalam memperagakan
jurus tunggal baku (Schiff, 2019). Penelitian lainnya memasukkan olahraga pencak silat dalam
tari Bujang ganongkarena sebagai penggambaran dari tokoh Bujang ganong yang memiliki ilmu
kanuragan (Himawanto et al., 2021). Model latihan endurance yang digunakan peneliti untuk
dikembangkan dalam memperagakan jurus tunggal tangan kosong pencak silat untuk atlet
pemula..(Hidayatullah et al., 2020)
Penelitian etnografi pada seni bela diri Bajau melalui gerakan artistik sebagai
representasi yang juga dilakukan pada tradisi lain seperti upacara pernikahan, pengobatan
tradisional, atau pemakaman sebagai nilai budaya mereka sendiri. Hal ini dianggap berkaitan
langsung dengan tradisi dan berhubungan dengan unsur-unsur lain dalam ruang yang dianggap
sakral (Mohammed Iqbal Badaruddin et al., 2021). Pemahaman dari olahraga seni beladiri
pencak silat merupakan salah satu rangkaian gerak fisik yang disajikan ke dalam seni bela diri
yang sering disebut dengan jurus. (Wilda & Irawadi, 2019)
Penelitian dari (Majid et al., 2020) tentang pengembangan media pembelajaran jurus
tunggal berbasis android. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar jurus tunggal
pencak silat. Penelitian ini dianggap efektif untuk meningkatkan pengetahuan teori dan praktik
gerak jurus tunggal pada hasil belajar pencak silat. Penelitian ini menghasilkan adanya
kecerdasan, kelentukan, dan edukabilitas motorik terhadap hasil belajar mahasiswa seni
tunggal pencak silat (Haqiyah & Riyadi, 2018). Peningkatan kreativitas mahasiswa dalam
mempelajari jurus pencak silat. Peneliti menggunakan model pembelajaran project based
learning, dimana tujuannya untuk meningkatkan kreativitas mahasiswa pada proses
pembelajaran pencak silat (Schiff, 2020). Penelitian ini mengkaji pengembangan model latihan
gerak jurus tunggal baku pencak silat. (Suryadin et al., 2020). Permasalahan yang timbul dalam
perkuliahan pencak silat adalah kurang baiknya hasil belajar jurus tunggal pencak silat tangan
kosong. Hal ini diduga dikarenakan beberapa aspek yang mempengaruhi, diantaranya faktor
fisik dan mental(Haqiyah & Abidin, 2020). Mengggunakan metode belajar yang benar dalam
pencak silat akan berpengaruh baik untuk kualitas fisik dari siswa (Fajriyudin et al., 2021).
Dalam pembelajaran yang baik juga akan mempermudah pelatih atau pengajar dalam
mengidentifikasi kualitas fisik dari seorang atlet itu sendiri sehingga akan lebih mudah dalam
pemberian porsi latihan untuk atlet.(Apriantono et al., 2020)

METODE
Penelitian yang dipilih penulis menggunakan pendekatan korelasional yang ada
pada penelitian jenis kuantitatif. Metode penelitian yang dipilih peneliti yaitu kuantitatif
korelasional (Sari & Wibowo, 2021). Penelitian kuantitatif korelasional
merupakan penelitian yang menggunakan metode statistik untuk mengukur adanya
pengaruh antara dua variabel atau lebih. Definisi populasi yaitu keseluruhan subjek
yang akan diteliti (Hidayat, 2012). Tehnik penentuan sampel digunakan secara
purposive sampling. Sehingga sampel yang dipilih memiliki ciri atau karakteristiknya
sudah penulis ketahui sejak awal dan berdasarkan ciri juga sifat populasinya, sampel
yang di ambil yaitu 4 orang yang melakukan mata kuliah pencak silat dan mempelajari
pencak silat kategori seni tunggal. Instrumen penelitian merupakan suatu alat yang
bertujuan untuk mengumpulkan data atau beberapa informasi, sehingga melalui
instrument penelitian inillah permasalahan penelitian yang ada dapat dijawab (Zakky,
2018). Instrume harus segera ditentukan dan dsesuaikan dengan jenis data yang
peneliti inginkan nantinya. Sehingga dengan begitu fungsi dari nantinya dapat menjadi
metode yang digunakan peneliti pada saat melakukan penelitian di lapangan. Instrumen
yang digunakan peneliti yaitu berupa form penilaian seni tunggal /wasit juri dalam
menggunakan tes kebenaran gerakan yang dilakukan mahasiswa, ekspresi yang
dimunculkan, dan stamina mereka pada saat melakukan performance. Format penilaian
jurus Tunggal Wajib IPSI:

Dalam teknik pengumpulan data ini peneliti menggunakan instrumen penelitian


yang dapat digunakan untuk mendapatkan informasi dan data-data yang diperlukan
meliputi, observasi, dokumentasi, dan tes pencak silat seni tunggal. Tes ini terdiri atas
pretes, dan post-test design, artinya belum diberi perlakuan (treatment) penggunaan
media audio visual, serta diberi tes awal (pre-test). Setelah perlakuan dan kegiatan
belajar mengajar 2x pertemuan berlangsung siswa diberi tes akhir (post-test) dengan
tujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh penggunaan media audio visual
terhadap hasil belajar pencak silat seni tunggal.
1. Observasi
Observasi disini bertujuan untuk mengetahui proses pembelajaran atau
kegiatan yang dilakukan guru juga siswanya pada saat ekstrakulikuler
berlangsung.
2. Dokumentasi
Dalam penelitian ini peneliti mendokumentasikan seluruh kegiatan selama
penelitian melalui foto, video ataupun aktivitas siswa dengan menggunakan
media audio visual.
3. Cara Penilaian Pencak Silat Seni Tunggal
Tujuan : Menyempurnakan teknik dasar dan jurus. Agar membuat siswa lebih
tertarik pada saat memperagaan gerak. Penilaian : 1) Nilai kebenaran,
mencakup unsurunsur berikut : (a) Kebenaran gerakan dalam setiap jurus;
(b)Kebenaran urutan gerakan; (c) Kebenaran urutan jurus; ( Nilai diperhitungkan
dari jumlah seluruh gerakan jurus wajib tunggal gerakan dikurangi nilai
kesalahan). 2) Nilai kemantapan, mencakup unsur-unsur berikut : (a)
Kemantapan gerak; (b) Kemantapan irama gerak; (c) Kemantapan penghayatan
gerak; (d).Kemantapan tenaga dan stamina; ( Pemberian nilai antara 50 s.d 60
angka yang dinilai secara total/terpadu diantara keempat unsur kemantapan.
(Lubis, 2004:42-46).

Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah:


1. Mean untuk menghitung rata-rata skor dari hasil tes sampel

∑X
=
N

Keterangan:
= Rata-rata
∑ X = Jumlah nilai X
N = Jumlah subjek

2. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk menguji data apakah mempunyai sebaran
normal atau tidak. Uji normalitas hasil penggunaan lingkungan sebagai
sumber belajar siswa dengan menggunakan bantuan komputer program
SPSS 16.00 for windows pada taraf signifikansi normal. Dalam hal ini
hipotesis yang diuji adalah: Ho = sampel berasal dari populasi pendistribusian
normal H1 = sampel tidak berasal dari populasi pendistribusian normal dasar
pengambilan keputusan untuk mengetahui apakah varian populasi adalah
normal atau tidak adalah: (a) Jika rhitung > rtabel nilai signifikan atau
probalitas > 0,05 maka distribusi adalah normal (b) Jika rhitung < rtabel atau
nilai signifikan atau probalitas < 0,05 maka distribusi adalah tidak normal

HASIL DAN PEMBAHASAN


Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa yang pernah belajar
seni tunggal atau yang pernah berprestasi mengikuti kejuaraan. Deskripsi data yang
disajikan berupa nilai yang diperoleh dari pre-test dan post-tes, dengan menggunakan 2
wasit juri. Kemudian hasil pre-test tersebut di jumlah nilai kebenaran dan dikurangi nilai
kesalahan.

Tabel 1. Deskripsi hasil pre-test Seni Tunggal


Pre-test
Nama
X1 (Edi) X2 (Witri)
RI 147 143
AN 139 138
CL 141 133
AU 144 144
Jumlah 568 558

Berdasarkan Tabel 1 diatas, dapat diketahui nilai Ridho dengan juri Edi memperoleh
nilai 147, Yaitu nilai kebenaran 100 - nilai kesalahan gerak 8 hasil 92, dan nilai
kemantapan/penghayatan/stamina 55. Sedangkan nilai wasit juri Witri Ridho mendapat
nilai 143, yaitu nilai kebenaran 100 – nilai kesalahan gerak 9 hasil 91, dan nilai
kemantapan/penghayatan/stamina 52. Nilai Anom dengan wasit juri Edi memperoleh
nilai 139, yaitu nilai kebenaran 100 – nilai kesalahan gerak 16 hasil 84, dan nilai
kemantapan/penghayatan/stamina 52. Sedangkan wasit juri Witri Anom mendapat nilai
138, yaitu nilai kebenaran 100 – nilai kesalahan gerak 15 hasil 85, dan nilai
kemantapan/penghayatan/stamina 53. Nilai Clara dengan juri Edi memperoleh nilai 141,
yaitu nilai kebenaran 100 – nilai kesalahan gerak 14 hasil 86, dan nilai
kemantapan/penghayatan/stamina 55. Sedangkan wasit juri Witri Clara mendapat nilai
133, yaitu nilai kebenaran 100 – nilai kesalahan gerak 19 hasil 81, dan nilai
kemantapan/penghayatan/stamina 52. Nilai Audy dengan juri Edi memperoleh nilai 141,
yaitu nilai kebenaran 100 – nilai kesalahan gerak 14 hasil 86, dan nilai
kemantapan/penghayatan/stamina 55. Sedangkani wasit juri Witri Audy mendapat nilai
144, yaitu nilai kebenaran 100 – nilai kesalahan gerak 12 hasil 88, dan nilai
kemantapan/penghayatan/stamina 56.

Tabel 2. Deskripsi hasil post-test Seni Tunggal


Pre-test
Nama
X1 (Edi) X2 (Witri)
RI 153 150
AN 149 147
CL 149 145
AU 150 152
Jumlah 302 298

Berdasarkan Tabel 2 diatas, dapat diketahui nilai Ridho dengan juri Edi memperoleh
nilai 153, yaitu nilai kebenaran 100 – nilai kesalahan gerak 3 hasil 97, dan nilai
kemantapan/penghayatan/stamina 56. Sedangkani wasit juri Witri Ridho mendapat nilai
150, yaitu nilai kebenaran 100 – nilai kesalahan gerak 5 hasil 95, dan nilai
kemantapan/penghayatan/stamina 55. Nilai Audy dengan wasit juri Edi memperoleh
nilai 149, yaitu nilai kebenaran 100 – nilai kesalahan gerak 6 hasil 94, dan nilai
kemantapan/penghayatan/stamina 55. Sedangkan wasit juri Witri Anom mendapat nilai
147, yaitu nilai kebenaran 100 – nilai kesalahan gerak 7 hasil 93, dan nilai
kemantapan/penghayatan/stamina 54. Nilai Clara dengan wasit juri Edi memperoleh
nilai 149, yaitu nilai kebenaran 100 – nilai kesalahan gerak 6 hasil 94, dan nilai
kemantapan/penghayatan/stamina 55. Sedangkani wasit juri Witri Clara mendapat nilai
145, yaitu nilai kebenaran 100 – nilai kesalahan gerak 8 hasil 92, dan nilai
kemantapan/penghayatan/stamina 53

PENUTUP
Simpulan Berdasarkan penghitungan uji normalitas, bahwa data tergolong berdistribusi
tidak normal karena nilai signifikasi < 0,05, maka dari itu nilai pre-test dan posttest ada
peningkatan sehingga terjadi perbedaan yang tidak bermakna, sedangkan tes statistik
nilai pre-test dan post-test nilai signifikasi 0,068 > 0,05 sehingga yang diterima Ha dan
tidak ada pengaruh yang bermakna antara pre-test dan post-test. Tidak ada pengaruh
audio visual terhadap hasil belajar seni tunggal wajib IPSI pada mahasiswa prodi PKO
FKIP UNTAN

DAFTAR PUSTAKA
Apriantono, T., Herman, I., Winata, B., Hasan, M. F., Juniarsyah, A. D., Ihsani, S. I.,
Hidayat, I. I., Safei, I., & Hindawan, I. (2020). Differences of physiological
characteristics of taekwondo junior players vs pencak silat junior players. Physical
Activity Review, 8(2). https://doi.org/10.16926/par.2020.08.16
Bahagia, B., Wibowo, R., Dede, D., Amelia, F., Amelia, K., Nur, I., & Kosasih, M. (2021).
Social, Nature, Religion Morality and Protecting of Pencak Silat Cimande Bahagia.
Jurnal Ilmu Pendidikan, 3(4).
Dimyati, Irianto, D. P., & Lumintuarso, R. (2020). Exploring the psychological skills of
Indonesian Pencak Silat Athletes at the 18th Asian games. Ido Movement for
Culture, 20(2). https://doi.org/10.14589/ido.20.2.2
Dwanita, Z. (2020). Impresi Covid-19 Terhadap Manajemen Organisasi dan Pembinaan
Prestasi Cabang Olahraga Pencak Silat di Surakarta. JURNAL WIDYA
GANECWARA, 10(4). https://doi.org/10.36728/jwg.v10i4.1223
Dwidana, R., Komang, I. G., & Gustiana, A. D. (2019). MENINGKATKAN
KECERDASAN KINESTETIK MELALUI PEMBELAJARAN SENI PENCAK SILAT.
Edukid, 14(2). https://doi.org/10.17509/edukid.v14i2.20026
Ediyono, S., & Widodo, S. T. (2019a). Memahami Makna Seni dalam Pencak Silat.
Panggung, 29(3). https://doi.org/10.26742/panggung.v29i3.1014
Ediyono, S., & Widodo, S. T. (2019b). Memahami Makna Seni dalam Pencak Silat |
Ediyono | Panggung. Panggung, 29(3).
Fajriyudin, M., Aminudin, R., & Fahrudin, F. (2021). Pengaruh Metode Continuous
Running Terhadap Peningktan Daya Tahan Siswa Ekstrakurikuler Pencak Silat di
Pondok Pesantren Modern Nurussalam. Jurnal Literasi Olahraga, 2(1).
https://doi.org/10.35706/jlo.v2i1.4435
Hadjarati, H., & Gani, R. (2010). MENINGKATKAN PENGUASAAN RANGKAIAN
JURUS TUNGGAL MELALUI METODE BAGIAN-KESELURUHAN PADA CABANG
OLAHRAGA PENCAK SILAT SISWA KELAS V SD NEGERI 33 KOTA SELATAN.
JURNAL HEALTH AND SPORT, 1(1).
Hambali, S., Sundara, C., & Meirizal, Y. (2020). KONDISI FISIK ATLET PENCAK SILAT
PPLP JAWA BARAT. Multilateral Jurnal Pendidikan Jasmani Dan Olahraga, 19(1).
https://doi.org/10.20527/multilateral.v19i1.8217
Haqiyah, A. (2016). PENGARUH INTELIGENSI, KEKUATAN OTOT TUNGKAI, DAN
KESEIMBANGAN TERHADAP HASIL BELAJAR JURUS TUNGGAL TANGAN
KOSONG PENCAK SILAT. Perspektif Ilmu Pendidikan, 30(2).
https://doi.org/10.21009/pip.302.7
Haqiyah, A., & Abidin, D. (2020). PENGARUH KEKUATAN OTOT TUNGKAI,
KESEIMBANGAN, DAN SELF TALK TERHADAP HASIL BELAJAR JURUS
TUNGGAL PENCAK SILAT TANGAN KOSONG. Motion: Jurnal Riset Physical
Education, 11(1). https://doi.org/10.33558/motion.v11i1.2053
Haqiyah, A., & Riyadi, D. N. (2018). PENGARUH INTELIGENSI, KELENTUKAN, DAN
MOTOR EDUCABILITY TERHADAP HASIL BELAJAR JURUS TUNGGAL
PENCAK SILAT. Perspektif Ilmu Pendidikan, 32(1).
https://doi.org/10.21009/pip.321.2
Hidayat, A. (2012). Populasi dan Sampel: Pengertian Populasi Adalah?
Statistikian.Com.
Hidayatullah, Tangkudung, J., & Junaidi. (2020). MODEL LATIHAN ENDURANCE
BERBASIS JURUS TUNGGAL TANGAN KOSONG PENCAK SILAT UNTUK
ATLET PEMULA. Jurnal Ilmu Keolahragaan, 19(1).
Hidrus, A. Bin, Kueh, Y. C., Arifin, W. N., Konter, E., & Kuan, G. (2020). Sports courage
in Malaysian silat athletes: Confirmatory factor analysis of the malay language
version. International Journal of Environmental Research and Public Health, 17(5).
https://doi.org/10.3390/ijerph17051736
Himawanto, W., Harmono, S., Kholis, M. N., & ... (2021). Pelatihan Kolaborasi Tari
Warok Dan Jurus Tunggal Pencak Silat. Jurnal ….
Irawan, R., Mahmudiono, T., & Martiana, T. (2021). Interleukin-6 as immune system and
inflammation biomarker on the response of basic pencak silat exercise in
perguruan pencak silat perisai diri, bojonegoro. Open Access Macedonian Journal
of Medical Sciences, 9(T6). https://doi.org/10.3889/oamjms.2021.7303
Islamiyah, R. (2021). Pengembangan Bahan Ajar Pencak Silat untuk Materi Seni Jurus
Tunggal Bagi Ekstrakurikuler. Sport Science and Health, 3(1).
https://doi.org/10.17977/um062v3i12021p1-7
Johor, Z. (2019). PENGARUH METODE DAN KEMAMPUAN MOTORIK TERHADAP
KETERAMPILAN JURUS TUNGGAL PENCAK SILAT. Jurnal MensSana, 4(1).
https://doi.org/10.24036/jm.v4i1.37
Kaharuddin, M. Z., Khairu Razak, S. B., Kushairi, M. I., Abd Rahman, M. S., An, W. C.,
Ngali, Z., Siswanto, W. A., Salleh, S. M., & Yusup, E. M. (2017). Biomechanics
Analysis of Combat Sport (Silat) by Using Motion Capture System. IOP Conference
Series: Materials Science and Engineering, 166(1). https://doi.org/10.1088/1757-
899X/165/1/012028
Kusumo, E., & Lemy, D. M. (2021). PENGEMBANGAN BUDAYA PENCAK SILAT
SEBAGAI ATRAKSI PARIWISATA BUDAYA DI INDONESIA (STUDI PADA
PERGURUAN PENCAK SILAT MERPATI PUTIH). Jurnal Pariwisata Pesona, 6(1).
https://doi.org/10.26905/jpp.v6i1.5872
Luh, N., & Spyanawati, P. (2013). Pengaruh Gaya Mengajar Terhadap Daya Tahan.
Jurnal Pendidikan Jasmani Indonesia, 9(April).
Luh, N., Spyanawati, P., & Mudariani, W. (2015). PENGARUH METODE PELATIHAN
TERHADAP KETERAMPILAN JURUS TUNGGAL PENCAK SILAT PADA ATLET
PEMULA (10-12 TAHUN) DI PERGURUAN BAKTI NEGARA KECAMATAN
TEGALLALANG GIANYAR.
Lutfiani, Y., Junaidi, S., & Nugroho, P. (2012). Persepsi Siswa SMA Negeri Di
Kabupaten Brebes Terhadap Olahraga Pencak Silat Tahun Ajaran 2012. Journal of
Sport Sciences and Fitness, 2.
Majid, W., Adi, S., & Dwiyogo, W. (2020). Pengembangan Bahan Ajar Pembelajaran
Pjok Materi Permainan Bola Basket Berbasis Multimedia Interaktif Pada Siswa
Kelas XI. Gelanggang Pendidikan Jasmani Indonesia, 3(2).
Mardotillah, M., & Zein, D. M. (2017). SILAT : IDENTITAS BUDAYA, PENDIDIKAN,
SENI BELA DIRI, PEMELIHARAAN KESEHATAN. Jurnal Antropologi: Isu-Isu
Sosial Budaya, 18(2). https://doi.org/10.25077/jantro.v18i2.62
Mizanudin, M., Sugiyanto, A., & Saryanto. (2018). Pencak Silat Sebagai Hasil Budaya
Indonesia. Prosiding SENASBASA.
Mohammad Khoiril, N., & Rizanul, A. (2021). Pemahaman Pelatih Mengenai
Penanganan Cedera Olahraga Pada Atlet Cabang Olahraga Pencak Silat Yang
Tergabung Dalam Ipsi Kab. Madiun. Jurnal Prestasi Olahraga, 4(5).
Mohammed Iqbal Badaruddin, Zaimie Sahibil, Luqman Lee, & Simon Soon. (2021).
DANCESCAPE IN SAYAW BARONG PERFORMANCE OF BAJAU SAMA. Jurnal
Gendang Alam (GA). https://doi.org/10.51200/ga.vi.2341
Mufarriq, M. U. (2021). MEMBENTUK KARAKTER PEMUDA MELALUI PENCAK
SILAT. Khazanah Pendidikan Islam, 3(1). https://doi.org/10.15575/kp.v3i1.10193
Murdiansyah, D. R. T. (2021). Survei Minat Ekstrakurikuler Olahraga Pencak Silat
Pelajar Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 Waru (Smpn 3 Waru). Jurnal
Kesehatan Olahraga, 09(04).
Nandana, D. D. (2020). PENGARUH LATIHAN PENCAK SILAT TERHADAP
PEMBENTUKAN KONSEP DIRI DAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA. Multilateral
Jurnal Pendidikan Jasmani Dan Olahraga, 19(1).
https://doi.org/10.20527/multilateral.v19i1.8543
Nugroho A.M, A. (2020). Analisis Penilaian Prestasi Teknik Dalam Pertandingan
Pencak Silat Analysis of Technical Achievement Assessment in Pencak Silat
Competition. JORPRES (Jurnal Olahraga Prestasi), 16(2).
Paridatul Fuadah, T., Trilestari, A., & Wasta, A. (2021). Analisis Struktur Gerak dan
Fungsi Kesenian Pencak Silat Di Sanggar Putra Santana Desa Rajadatu
Kabupaten Tasikmalaya. Magelaran: Jurnal Pendidikan Seni, 4(2).
https://doi.org/10.35568/magelaran.v4i2.1423
Prasanto, P. S. (2016). PENERAPAN DIMENSI KEPELATIHAN OLAHRAGA PENCAK
SILAT MODEL JURUS SUROBOYO MAJU SIMPPATIK SIAP GERAK DI IPSI
KABUPATEN MAGETAN. Jurnal Kesehatan Olahraga, 04(01).
Pratama, Rendra, Y., & Trilaksana, A. (2018). Perkembangan Ikatan Pencak Silat
Indonesia (Ipsi) Tahun 1948-1973. E-Journal Pendidikan Sejarah, 6(3).
Puddin, A., & Ibrahim, B. (2019). ‘Silat olahraga’ module framework for primary school
toward students competency in silat. Humanities and Social Sciences Reviews,
7(3). https://doi.org/10.18510/hssr.2019.7359
Punkastyo, D. A. (2018). Perancangan Aplikasi Tutorial Jurus Dasar Beladiri Cimande
Menggunakan Metode Prototype. Jurnal Informatika Universitas Pamulang, 3(2).
https://doi.org/10.32493/informatika.v3i2.1433
Purwanto, S. A., & Saputra, A. R. (2020). Authenticity and creativity: The development
of pencak silat in Sumedang. ETNOSIA : Jurnal Etnografi Indonesia, 5(1).
https://doi.org/10.31947/etnosia.v5i1.9641
Putra, P. P. K., & Wijono. (2021). Tingkat motivasi prestasi atlet pencak silat padepokan
pringgoloyo di kabupaten ponorogo. Pandu Praditia Kirana Putra*, Wijono S-1
Pendidikan Kepelatihan Olahraga, Fakultas Ilmu Olahraga, 4(5).
Rahman, I. A. (2020). TUTURAN PENCAK SILAT BUHUN SINGA DORANG DI DESA
MANCAGAHAR, KECAMATAN PAMEUNGPEUK, GARUT SELATAN, JAWA
BARAT. UNEJ E-Proceeding.
Ricky, E. N., Hudah, M., & Widiyatmoko, F. A. (2021). Pengembangan aplikasi
pembelajaran pencak silat berbasis multimedia. Altius: Jurnal Ilmu Olahraga Dan
Kesehatan, 10(1). https://doi.org/10.36706/altius.v10i1.13990
Ridhwan, A., & Hariyanto, E. (2021). Survei Kondisi Fisik Pencak Silat Persinas ASAD.
Sport Science and Health, 3(5). https://doi.org/10.17977/um062v3i52021p327-334
Rosalina, M., & Nugroho, W. A. (2020). Analisis Tingkat Percaya Diri dan Motivasi
Pencak Silat Pada Popda Kota Cirebon Tahun 2018. Jendela Olahraga, 5(2).
https://doi.org/10.26877/jo.v5i2.6075
Sampurna, J., Istiono, W., & Suryadibrata, A. (2021). Virtual Reality Game for
Introducing Pencak Silat. International Journal of Interactive Mobile Technologies,
15(1). https://doi.org/10.3991/IJIM.V15I01.17679
Sari, V. K., & Wibowo, A. (2021). Hubungan Kecerdasan Intrapersonal dengan Minat
Belajar Matematika Kelas V Madrasah Ibtidaiyah di Karanganyar. JENIUS (Journal
of Education Policy and Elementary Education Issues), 2(1).
https://doi.org/10.22515/jenius.v2i1.3647
Saryanto, M. M. A. S. (2018). Pencak Silat sebagai Hasil Budaya Indonesia yang
Mendunia. Jurnal Budaya Indonesia, 2(2).
Sasongko, H. (2019). PERFORMANCE CAPTURING PENCHAK SILAT MOVEMENT
AS A REFERENCE STUDY FOR CONTENT CREATORS. Business Economic,
Communication, and Social Sciences (BECOSS) Journal, 1(1).
https://doi.org/10.21512/becossjournal.v1i1.5983
Schiff, N. T. (2019). Implementasi Mental Imagery dalam Meningkatkan Kecerdasan
Kinestetik Jurus Tunggal Baku Pencak Silat. JPOE, 1(2).
https://doi.org/10.37742/jpoe.v1i2.20
Schiff, N. T. (2020). Implementasi model pembelajaran project based learning untuk
meningkatkan kreativitas gerakan jurus prasetya. JPOE, 2(1).
https://doi.org/10.37742/jpoe.v2i1.19
Setyawan Kurniadi, H. (2018). IDENTIFIKASI PENYEBAB KURANGNYA MINAT
SISWA TERHADAP EKSTRAKURIKULER PENCAK SILAT DI SMA NEGERI 1
CERME. Jurnal Pendidikan Olahraga Kesehatan, 06.
Subekti, N., Sistiasih, V. S., Syaukani, A. A., & Fatoni, M. (2020). Kicking ability in
pencak silat, reviewed from eye-foot coordination, speed, and ratio of limb length-
body height. Journal of Human Sport and Exercise, 15(Proc2).
https://doi.org/10.14198/jhse.2020.15.Proc2.36
Subekti, N., Warthadi, A. N., Mujahid, H., & Abdullah, A. (2021). Analisis Performa
Speed dan Power Atlet Pencak Silat Level Elit. Jurnal Olahraga Dan Prestasi, 18.
Sucipto, A., Adrian, Q. J., & Kencono, M. A. (2021). MARTIAL ART AUGMENTED
REALITY BOOK (ARBOOK) SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN SENI BELADIRI
NUSANTARA PENCAK SILAT. Jurnal Sisfokom (Sistem Informasi Dan Komputer),
10(1). https://doi.org/10.32736/sisfokom.v10i1.983
Suhardinata, S., & Indrahti, S. (2021). Kiprah IPSI sebagai Organisasi Pencak Silat
Terkemuka di Indonesia, 1948-1997. Historiografi, 2(1).
Suryadin, T., Rudi, R., & Faisal, I. M. (2020). PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN
GERAK JURUS TUNGGAL BAKU PENCAK SILAT PADA SISWA
EKSTRAKULIKULER DI SMP 2 N PLUMBON. JOURNAL RESPECS, 2(2).
https://doi.org/10.31949/jr.v2i2.2254
Syaifullah, R., & Doewes, R. I. (2020). Pencak silat talent test development.
International Journal of Human Movement and Sports Sciences, 8(6).
https://doi.org/10.13189/saj.2020.080607
Triprayogo, R., Sutapa, P., Festiawan, R., Anugrah, S. M., & Iwandana, D. T. (2020).
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN JURUS TUNGGAL PENCAK SILAT
BERBASIS ANDROID. Gelanggang Pendidikan Jasmani Indonesia, 4(2).
https://doi.org/10.17977/um040v4i2p1-8
Wardana, A. K., & Aribowo, E. (2021). Pencak Silat Tournament Information System.
Telematika, 18(1). https://doi.org/10.31315/telematika.v18i1.4247
Wicaksana, F. D., & Ridhodi, A. R. (2021). Analisis Kondisi Fisik Atlet Perguruan
Pencak Silat Jokotole Ranting Kraton Pada Saat Pandemi Covid-19. Jurnal
Prestasi Olahraga, 4(4).
Wicaksono, R. W., Nur Izzati, & Tambunan, L. R. (2020). Eksplorasi Etnomatematika
pada Gerakan Pukulan Seni Pencak Silat Kepulauan Riau. Jurnal Kiprah, 8(1).
https://doi.org/10.31629/kiprah.v8i1.1596
Widiastuti, Iman Sulaiman, & Salam, S. (2020). INCREASING SINGLE SKILLS IN THE
EMPTY RAW HANDS THROUGH AUDIOVISUAL MEDIA. International Journal of
Engineering Technologies and Management Research, 6(8).
https://doi.org/10.29121/ijetmr.v6.i8.2019.439
Widiastuti, W., & Mulyani, R. (2017). MODEL LATIHAN ENDURANCE BERBASIS
JURUS TUNGGAL TANGAN KOSONG UNTUK USIA REMAJA. GLADI JURNAL
ILMU KEOLAHRAGAAN, 8(2). https://doi.org/10.21009/gjik.082.04
Wilda, & Irawadi, H. (2019). Penggunaan Media Audio Visual Berpengaruh Terhadap
Penguasaan Jurus Tunggal Pencak Silat. Jurnal Patriot, 1(2).
Wilson, L. (2009). Jurus, jazz riffs and the constitution of a national martial art in
Indonesia. Body and Society, 15(3). https://doi.org/10.1177/1357034X09339103
Yudaparmita, G. N. A. (2020). Implementasi Model Pembelajaran Kontekstual Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Penjasorkes Materi Jurus Tunggal Pencak Silat. Jurnal
Pendidikan Dasar, 1(1).
Zakaria, M. (2020). STUDI TENTANG KONFLIK ANTAR PERGURUAN SILAT PSHT
DAN IKSPI-KERA SAKTI DI DESA SUMURAGUNG KABUPATEN
BOJONEGORO. Jurnal Kolaborasi Resolusi Konflik, 2(1).
https://doi.org/10.24198/jkrk.v2i1.27042
Zakky. (2018). Pengertian Instrumen Penelitian Menurut Para Ahli (Arikunto, Sugiyono,
dkk). Zona Referensi.

Anda mungkin juga menyukai