PENDAHULUAN
1
2
melakukan suatu pukulan. Dengan memiliki daya yang lebih besar, maka
akan lebih menguntungkan pada saat akan memukul bola. Hal ini disebabkan
bahwa gerakan servis merupakan gerakan ayunan lengan yang berpangkal
pada pangkal lengan dalam memberikan kekuatan pukulan saat lengan
mengenai bola. Dengan memiliki tuas yang lebih panjang akan lebih
menguntungkan pada saat memukul bola.
Berdasarkan hasil pengamatan peneliti pada Siswa SMA Negeri 5
Konsel menunjukan bahwa hasil servis atas belum maksimal, hal ini terlihat
pada saat melakukan servis atas bola sering tidak sampai atau menyangkut di
net dan servis yang dilakukan tidak terarah, kurang kuat dan keras sehingga
memudahkan lawan untuk menerima bola. Dari pembelajaran yang telah
dilaksanakan belum menunjukkan hasil yang optimal, masih rendahnya
kemampuan servis atas tersebut perlu ditelusuri faktor-faktor penyebabnya,
apakah penguasaan teknik servis belum benar, kemampuan fisik belum
memadai, ataukah metode mengajar yang dilaksanakan kurang tepat.
Kemudian belum pernah diadakan tes power otot lengan dengan kemampuan
servis atas pada Siswa SMA Negeri 5 Konsel. Dengan kondisi yang demikian
seorang guru harus mampu mengevaluasi dari semua faktor, baik dari pihak
guru sendiri atau pun dari pihak siswa. Diharapkan dengan perbaikan teknik
servis atas yang merupakan faktor penting dalam permainan bola voli,
kemampuan bermain bola voli Siswa SMA Negeri 5 Konsel terutama
kemampuan servis atas bisa meningkat.
Adapun untuk mencapai kemampuan servis pada permainan bola voli
memerlukan kekuatan fisik yang baik, juga harus dapat menguasai teknik-
teknik dasar yang baik pula. Berdasarkan uraian di atas, maka untuk
mengetahui lebih lanjut mengenai kontribusi power otot lengan dengan
kemampuan servis atas maka peneliti memandang perlu untuk mengkaji lebih
lanjut melalui penelitian ilmiah dengan judul hubungan power otot lengan
dengan kemampuan servis atas permainan bola voli pada Siswa SMA Negeri
5 Konsel.
4
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan dengan latar belakang yang dikemukakan, maka
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah ada hubungan power
otot lengan dengan kemampuan servis atas permainan bola voli pada Siswa
SMA Negeri 5 Konsel?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan power otot
lengan dengan kemampuan servis atas permainan bola voli pada Siswa SMA
Negeri 5 Konsel.
D. Manfaat Penelitian
Setiap penelitian diharapkan mampu memberikan manfaat bagi yang
menggunakannya. Adapun manfaat dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Manfaat secara teoritis yaitu agar dapat berguna sebagai pijakan dan
referensi untuk studi atau penelitian yang berhubungan dengan bola voli,
2. Manfaat praktis yaitu bagi penulis agar dapat membawa wawasan dan
pengetahuan tentang hubungan power otot lengan dengan kemampuan
servis atas pada Siswa SMA Negeri 5 Konsel,
3. Manfaat yang dapat dirasakan oleh siswa berupa adanya peningkatan
kemampuan yang meningkat saat melakukan kemampuan servis atas,
4. Sebagai bahan acuan bagi guru Pendidikan Jasmani Kesehatan dan
Rekreasi khususnya di SMA Negeri 5 Konsel dalam proses belajar
mengajar materi bola voli.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
5
6
usaha, dengan demikian power di artikan usaha per detik. Power (daya
ledak) ada 2 macam:
1. Kekuatan daya ledak
Kekuatan ini digunakan untuk mengatasi resistensi yang lebih
rendah, tetapi dengan percepatan daya ledak maksimum. Jenis power
ini sering digunakan untuk melakukan satu gerakan.
2. Kekuatan gerak cepat
Gerakan ini dilakukan terhadap resistensi dengan percepatan
dibawah maksimum, jenis power ini digunakan untuk melakukan
gerakan berulang-ulang.
Berdasarkan macam-macam power yang dikemukakan terdahulu
dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam melakukan servis atas bola voli
termaksud jenis power kombinasi antara kekuatan dan kecepatan, hal ini
dikarenakan gerakan dalam melakukan servis atas adalah gerakan yang
diselesaikan dalam satu kali ayunan tangan untuk setiap penyelesaian
suatu pukulan.
5. Power Otot Lengan
Menurut Dahrial dalam Irianto (2017), menyatakan bahwa power
otot lengan adalah kemampuan otot atau sekelompok otot untuk mengatasi
tahanan. Kemudian, M. Sajoto (2017), yang mengemukakan power otot
lengan adalah suatu komponen kondisi fisik yang berkaitan dengan
kemampuan mempergunakan otot lengan untuk menerima beban sewaktu
bekerja.
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa power otot
lengan yaitu kemampuan sekelompok otot lengan berkontraksi dalam
bekerja seperti memukul, melempar, menjinjing, menahan dan mendorong.
Seperti yang dikemukakan Sugiyono (2017), bahwa power otot
lengan dintetukan oleh besarnya penampang otot serta kualitas control
pada otot yang bersangkutan. Berarti semakin besar dan banyak fibril
ototnya, sehingga otot tersebut semakin besar pula kemampuannya.
9
(https://www.Olahragasport.blogspot.com/Prayogi, 2016)
(net), tidak ada batasan sentuhan dalam memainkan bola. Bola boleh
mneyentuh lantai sebanyak dua kali sentuhan.
Meskipun pada zaman romawi permainan bola voli (fautsball) sudah
lama ada, namun cabang olahraga modern dianggap lahir pada tahun 1895,
yang didirikan oleh William C. Morgan, seorang guru Pendidikan jasmani
dari Young Men Christian Association (YMCA) di kota Hollyoke, negara
bagian Massachusettes, Amerika Serikat. Pada awalnya cabang olahraga ini
diberi nama mintonette yang kemudian diubah Namanya menjadi bola voli
oleh Dr. Alferd T.Halstead dari Springfield, Massachusettes, Amerika
Serikat karena pada prinsipnya permainan ini dilakukan dengan cara mem-
voli bola melintasi net.
2. Permainan Bola Voli
Menurut Choridah dkk (2022), menyatakan bahwa dalam proses
pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah, permainan bola voli
merupakan salah satu jenis permainan bola besar yang dipelajari siswa
disekolah. Permainan bola voli dilakukan oleh dua regu. Setiap regu terdiri
atas enam pemain. Cara memainkannya yaiut dengan memantul-mantulkan
bola menggunakan lengan atau anggota badan lainnya maksimal tiap regu
melakukan sebanyak tiga kali sentuhan. Bola dipukul atau dipantulkan dari
satu petak lapang ke petak lapang lain yang dibatasi oleh jaring.
Sedangkan menurut Deddy, Sunardi (2020), menyatakan bahwa
permainan bola voli dimainkan oleh 6 orang setiap regu, dan dimainkan
dengan lawan berjumlah 6 orang juga. Semua kegiatan yang melibatkan
lebi dari satu orang sangat diperlukan unsur kerjasama.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa bola
voli merupakan permainan olahraga yang masing-masing terdiri dari 6
orang dan memainkan bola dengan cara menyeberangkan bola melewati
atas net menggunakan teknik dan taktik untuk meraih kemenangan. Dalam
bola voli teknik yang muncul adalah service, passing, smash, bloking, dan
sebagainya. Tidak akan mudah memainkan bola voli tanpa ada kerjasama
tim karena di dalam bola voli di tuntut untuk bekerjasama antara pemain
13
dasar bola voli harus dipelajari terlebih dahulu guna pengembangan mutu
prestasi pembinaan bola voli.
Permainan bola voli adalah cabang olahraga beregu yang dimainkan
oleh dua regu yang masing-masing regu terdiri dari 6 orang pemain dan di
setiap lapangan dipisahkan oleh net. Pantulan bola yang dimainkan boleh
menggunakan seluruh anggota badan. Maksud dan tujuan dari permainan ini
adalah menjatuhkan bola di lapangan lawan melewai atas net dengan syarat
pantulan sempurna dan bersih sesuai dengan peraturan. Permainan dimulai
dengan pukulan bola servis. Bola harus dipukul dengan satu tangan ke arah
lapangan lawan melewati net. Setiap regu dapat memainkan bola sampai
tiga kali pantulan untuk dikembalikan (kecuali perkenaan bola saat
membendung).
Dalam permainan bola voli hanya regu yang menang satu rally
permainan memperoleh satu angka, hingga salah satu regu menang dalam
pertandingan dengan terlebih dahulu mengumpulkan minimal dua puluh
lima angka dan untuk set penentuan lima belas angka.
Teknik adalah cara melakukan atau melaksanakan sesuatu untuk
mencapai tujuan tertentu secara efisien dan efektif. Teknik dalam permainan
bola voli dapat diartikan sebagai cara memainkan bola dengan efektif dan
efisien sesuai dengan peraturan-peraturan yang berlaku dalam bola voli
untuk mencapai hasil yang optimal.
Teknik adalah sualu proses melahirkan keaktifan jasmani dan
pembuktian suatu praktek dengan sebaik mungkin untuk menyelesaikan
tugas yang pasti dalam cabang permainan bola voli.
a. Ukuran Lapangan Permainan Bola Voli
Lapangan bola voli berbentuk persegi panjang dengan panjang 18
meter dan lebar 9 meter. Panjang garis serang atau garis batas wilayah
penyerang yaitu 3 meter dan area servis lapangan bola voli 3 meter serta
lebar garis dalam lapangan bola voli 6 meter, luas lapangan 162 persegi
(18 x 9).
15
c. Rod/Tongkat Antena
Rod antena adalah tongkat atau batangan yang lentur yang
berfungsi sebagai pembatas samping dari area penyebrangan bola. Rod
antena memiliki ukurang panjang 1,80 meter dan bergaris 10 milimeter.
antena dipasang di bagian luar dari setiap pita samping. Tinggi dari
antena di atas net adalah 80 centimeter dan diberi garis berwarna
kontraks seperti warna merah sepanjang 10 centimeter.
Semakin otot kita kuat maka semakin ringan juga dalam mengatasi
tahanan atau beban yang dihadapi. Pada olahraga bola voli kekuatan otot ini
diperlukan untuk mengatasi beban yang terdapat pada saat bermain olahraga
bola voli, dan aplikasinya lebih kepada daya dukung untuk kondisi fisik
power.
2. Daya tahan (endurance)
Daya tahan ini diperlukan untuk memberikan kemampuan dalam
melakukan aktivitas yang relatif lama tanpa merasa lelah yang berlebihan
baik itu dalam kinerja jantung (daya tahan lokal) maupun kinerja otot (daya
tahan umum).
Mengenai pengertian daya tahan adalah kemampuan untuk bekerja
(atau berlatih) dalam waktu yang lama. Pada olahraga bola voli daya tahan
ini diperlukan untuk mempertahankan kondisi tubuh secara fisik (sistem
faaliah) agar mampu melaksanakan permainan bola voli dalam waktu yang
lama, apalagi permainan olahraga bola voli ini dibatasi oleh waktu.
Daya tahan adalah kemampuan seseorang dalam menggunakan
ototnya untuk berkontraksi secara terus-menerus dalam waktu yang relatif
lama dengan beban tertentu. Pemain bola voli menyangkut unsur peredaran
darah dan unsur pernafasan atau cardiovasculer. Daya tahan merupakan
komponen yang sangat penting karena di dalam olahraga bola voli
memerlukan waktu yang cukup lama. Sehingga diharapkan seorang atlet
harus memiliki daya tahan yang baik agar tujuannya dapat tercapai.
3. Kelenturan (fleksibility)
Kita dapat melihat dan membedakan antara orang yang lentur dan
yang tidak lentur. Orang yang tidak memiliki kelenturan dia akan cenderung
akan sedikit sulit dalam melakukan gerakan apa lagi dengan gerakan yang
kompleks dan dia akan terlihat kaku. Sebaliknya orang memiliki kelenturan
dia akan lebih mudah dalam melakukan gerakan dan lebih efisien.
Kelentukan sendiri dapat diartikan sebagai kemampuan seseorang untuk
melakuka gerakan yang seluas-luasnya dalam ruang gerak sendi, dia juga
memiliki otot-otot yang elastis.
25
E. Kerangka Pikir
Dalam melakukan servis atas, yang banyak berperan adalah otot lengan,
oleh karena itu power otot lengan sangat penting terutama dalam keberhasilan
pukulan servis atas. Servis yang baik adalah servis yang keras dan terarah,
dan untuk menghasilkan servis yang keras dibutuhkan power otot lengan
secara maksimal. Sehingga semakin bagus power otot lengan seseorang akan
makin kuat pula daya eksplosif yang dihasilkan sehingga akan menghasilkan
servis atas yang keras. Selain itu dapat dipahami bahwa gerak pukulan bola
voli ketika melakukan servis atas adalah hasil dari kontraksi otot sehingga
berakibat adanya suatu tarikan pada tulang yang menghasilkan gerakan yang
berbeda-beda. Pemendekkan otot akan ditarik sehingga timbul suatu gerakan.
Kemudian servis atas bola voli termasuk gerak dasar keterampilan untuk
pengaturan benda (bola) dengan diberi tenaga gerak dengan cara pukulan ke
arah bola tersebut. Hal ini merupakan kombinasi gerak otot bahu. Dimana
unsur gerak ini merupakan unsur utama pada sebagian besar dalam olahraga.
Sehingga sebuah benda akan bergerak apabila ada tenaga yang bekerja pada
benda tersebut. Untuk dapat digerakkan maka tenaga yang bekerja pada
benda harus lebih besar dari tenaga yang dimiliki oleh benda tersebut. Seperti
halnya ketika melakukan pukulan servis atas bola voli, otot-otot tangan,
27
lengan dan bahu perlu dilatih artinya ikut dipersiapkan dan dimiliki bagi
pemain bola voli. Berdasarkan uraian tersebut maka dapat diduga bahwa
power otot lengan mempunyai sumbangan yang positif terhadap kemampuan
servis atas.
F. Hipotesis
Berdasarkan uraian diatas, ada dugaan hubungan power otot lengan
dengan kemampuan servis atas permainan bola voli pada siswa SMA Negeri 5
Konsel.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
Metode penelitian ini adalah penelitian korelasional, untuk
mengetahui hubungan power otot lengan dengan kemampuan servis atas
permainan bola voli pada siswa SMA Negeri 5 Konsel. Desain yang
digunakan dalam penelitian ini adalah desain korelasional, yaitu untuk
mengetahui ada tidaknya hubungan antara variabel bebas dengan variabel
terikat dan seberapa eratnya hubungan serta berarti atau tidak hubungan
tersebut. Adapun desain penelitian yang dimaksud dapat dilihat, sebagai
berikut:
X Y
Gambar 3.1. Desain penelitian hubungan kausal sebab akibat
(Mia Kusumawati, 2015)
X = Power otot lengan
Y = Kemampuan servis atas
= Hubungan
B. Identifikasi Variabel
Variabel dalam penelitian ini adalah:
1. Variabel bebas
Variabel bebas dari penelitian ini adalah power otot lengan.
2. Variabel terikat
Variabel terikat dari penelitian ini adalah kemampuan servis atas bola
voli.
28
Definisi operasional variabel dimaksudkan agar tidak memberikan
penafsiran yang keliru tentang variabel yang dimaksud. Oleh karena itu perlu
diberi definisi secara operasional yaitu sebagai berikut:
29
29
2. Alat penelitian
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Bola voli
b. Net
c. Lapangan bola voli
d. Alat tulis
e. Pluit
f. Meteran
g. Medicine ball dengan berat 3 kg
Gamba
r 3.3. Lapangan tes servis atas bola voli
(Departemen Pendidikan Nasional, 1999)
Keterangan gambar lapangan bola voli:
1. Lapangan yang digunakan adalah lapangan bola voli.
2. Bidang sasaran adalah setengah lapangan.
3. Net dengan panjang 9,50 meter dan lebar 1 meter.
4. Tiang dengan tinggi net 2,24 meter (untuk putri).
5. Bidang sasaran berukuran:
Nilai 1 berukuran 3x9 meter
Nilai 2 berukuran 1,5x9 meter
Nilai 3 berukuran 1,5x9 meter
Nilai 4 berukuran 1,5x9 meter
Nilai 5 berukuran 1,5x9 meter
a. Uji normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah ada data
yang akan dianalisis tersebut berkontribusi normal atau tidak dengan
menggunakan bantuan computer program SPSS version 21. Uji
normalitas dilakukan dengan menggunakan computer program version
21 dengan bantuan table on sample kalmogorov-smirnov test.
Adapun kriteria pengujian adalah sebagai berikut:
1) Jika nilai asymp. Sig. (2-tailed) > taraf signifikan α = 0,05 maka
data normal.
2) Jika nilai asymp. Sig (2-tailed) < tarif signifikan α = 0,05 maka data
tidak normal.
b. Uji linearitas.
Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui apakah hubungan
variabel bebas dengan variabel terikat bersifat linear (garis lurus). Uji
linear dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS version
21 dengan menggunakan bantuan ANOVA table.
Adapun kriteria pengujian adalah sebagai berikut:
1) Jika nilai Sig. (Deviation from linearity) > taraf signifikan α = 0,05
maka data antara variabel bebas dan variabel terikat adalah linear.
2) Jika nilai Sig. (Deviation from linearity) < taraf α = 0,05 maka data
diantara dua variabel bebas dan variabel terikat tidak linear.
2. Uji Hipotesis
Analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis yang diajukan
adalah uji korelasi. Uji korelasi dilakukan menggunakan system computer
program SPSS version 21 dengan bantuan table correlations.
Adapun kriteria pengujian adalah sebagai berikut.
1) Jika Sig. (2-tailed) < taraf signifikan α = 0,05 maka ada hubungan
yang signifikan antara variabel bebas dengan variabel terikat.
2) Jika nilai Sig. (2-tailed) > taraf signifikan α = 0,05 maka tidak ada
hubungan yang signifikan antara variabel bebas dan variabel terikat.
34
A. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Data
Proses analisis data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Langkah awal melakukan deskriptif variabel seperti yang dijelaskan pada
bab sebelumnya, bahwa dalam variabel penelitian ini terdiri dari power
otot lengan (X) sebagai variabel bebas, dan kemampuan servis atas (Y)
sebagai variabel terikat. Setelah dilakukan tes power otot lengan dengan
kemampuan servis atas permainan bola voli pada siswa SMA Negeri 5
Konsel, maka diperoleh data (pada lampiran 1 dan lampiran 2).
Berdasarkan dari hasil tes power otot lengan dengan kemampuan
servis atas permainan bola voli pada siswa SMA Negeri 5 Konsel maka
diperoleh nilai minimal, nilai maksimal, nilai rata-rata dan standar deviasi
yang diperoleh siswa pada masing-masing tes yang dilakukan. Untuk lebih
jelasnya dapat diperhatikan pada tabel 4.1 di bawah ini:
Tabel 4.1 Rangkuman Hasil Deskriptif Power Otot Lengan (X) dan
Kemampuan Servis Atas (Y)
Variabel N Nilai Nilai Mean Standar
Minimum Maksimu Deviasi
m
Power otot 35 4,08 5,54 4,71 5,17
lengan (X)
Kemampuan 35 9 21 13,91 2,45
servis atas (Y)
35
penelitian
36
36
35
30
25
20
15
10
0
4,08 - 4,28 4,29 - 4,49 4,5 - 4,7 4,8 - 5 5,1 - 5,3 5,4 - 5,6
Servis Atas
40
35
30
25
20
15
10
0
9 --11 12--14 15-17 18-20 21-23 24-26
Dalam pengujian ini akan menguji hipotesis sampel berasal dari data
berdistribusi normal, untuk menerima atau menolak hipotesis dengan
membandingkan harga asymp.sig dengan 0,05. Kriterianya
menerima hipotesis apabila asymp.sig lebih besar dari 0.05, apabila
tidak memenuhi kriteria tersebut maka hipotesis ditolak.
Tabel 4.4 One Sampel Kolmogorov Smirnov Tes Variabel X dan Y
No Variabel Asymp.sig Kesimpulan
.
1. Power Otot Lengan 0.932 Normal
antara power otot lengan dengan kemampuan servis atas. Data di uji
dengan menggunakan spss 21. Hasil uji korelasional dapat dilihat
pada tabel berikut.
Tabel 4.6 Hasil Uji Korelasional Power Otot Lengan (X) dengan
Kemampuan Servis Atas (Y)
R squared
Jenis Hitung Sig 0,05 Keterangan
(koefisien
Korelasi
determinasi)
X-Y 0,515 0,002 0,265 Signifikan
korelasi signifikan terhadap kemampuan servis atas permainan bola voli pada
siswa SMA Negeri 5 Konsel.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data, penelitian ini dapat menunjukkan
bahwa ada hubungan yang signifikan antara power otot lengan dengan
kemampuan servis atas permainan bola voli pada siswa SMA Negeri 5
Konsel. Hal ini dapat dilihat dengan nilai koefisien korelasi (rxy) = 0,515.
Selain itu nilai koefisien determinasi = 0,265 < 0,05. Jika dilihat dari peta
korelasi maka kebermaknaan hubungan antara kedua variabel berada pada
kategori korelasi sedang, nilai koefisien korelasi 0,515 merupakan korelasi
positif yang berarti semakin baik power otot lengan dalam melakukan servis
atas maka kemampuan servis juga akan semakin baik. Hal ini untuk melihat
besaran kontribusi power otot lengan dalam melakukan servis atas dapat
dilihat pada nilai koefisien determinasi sebesar 0,265 yang berarti bahwa
power otot lengan memberikan kontribusi dengan kemampuan servis atas
sebesar 26,5% sedangkan 73,5% didukung oleh unsur kondisi fisik seperti
kekuatan, daya tahan, kelenturan, koordinasi, keseimbangan dan ketepatan.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka saran yang dapat peneliti
kemukakan adalah sebagai berikut:
1. Bagi siswa SMA Negeri 5 Konsel agar lebih bersemangat dan bersungguh-
sungguh dalam meningkatkan kemampuan servis atas dalam proses
latihan,
2. Kepada guru olahraga kiranya dalam memberikan pembelajaran tentang
permainan bola voli khususnya saat melakukan servis atas, kepada para
siswa hendaknya diimbangi dengan peningkatan kondisi fisik berupa
power otot lengan sehingga pembelajaran yang dilakukan dapat berhasil
dan bermanfaat,
43
3. Kepada pelatih disarankan kiranya dalam melatih siswa memperhatikan
unsur kondisi fisik yaitu power otot lengan dalam melatih servis atas,
44
44
Dahrial. (2017), Kontribusi Daya Ledak Otot Tungkai dan Daya Ledak Otot
Lengan terhadap Hasil Servis dan Jump Smash dalam Permainan Bola
Voli pada Siswa Putra Ekstrakurikuler SMAN 1 Alas Barat. Jurnal
Olahraga, 2 (5).
https://pecintaolahraga.com/ukuran-lapangan-bola-voli/
https://www.ilmusiana.com/2019/10/tinggi-net-bola-voli-standar-pbvsi.html
https://cvjayabersama.com/produk/antena-jaring-voli-av-01/
https://www.kibrispdr.org/gambar-bola-voli-mikasa.html
https://www.pngwing.com/2020/id/free-png-iyfuz/
45
Prayogi. (2016), Komponen Otot Lengan. : (https://www.Olahragasport.com). Di
akses 18 Januari 2023.
Winarno, Agus. T, Imam. S, Dona. S. (2013), Teknik Dasar Bermain Bola Voli.
Malang: UNM Malang.
LAMPIRAN
Lampiran 3: Data Hasil Power Otot Lengan (X) dan Kemampuan Servis Atas (Y)
49
1 4,23 18
2 5,01 14
3 4,08 21
4 5,46 16
5 4,45 18
6 4,12 12
7 4,23 13
8 4,25 15
9 4,32 14
10 5,17 15
11 4,49 16
12 4,18 15
13 4,15 13
14 5,16 13
15 5,12 15
16 5,07 13
17 5,54 9
18 4,18 16
19 5,19 13
20 5,12 11
21 4,28 14
22 5,28 10
23 5,27 11
24 4,45 15
25 4,28 16
26 5,37 14
27 5,42 11
28 5,45 11
29 5,22 11
30 4,34 13
31 4,28 13
32 4,18 13
33 4,43 14
34 4,12 16
35 5,20 15
Rumus mencari kelas interval kemampuan servis atas (Y) variabel terikat:
Rentang = nilai tertinggi – nilai terendah
Banyak kelas interval (i) = 1+3,3 log n
53
Unstandardized Residual
N 35
Mean .0000000
Normal Parameters a,b
Std. 2.10331173
Deviation
Absolute .091
Most Extreme
Positive .091
Differences
Negative -.057
Kolmogorov-Smirnov Z .541
Asymp. Sig. (2-tailed) .932
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
ANOVA Table
55
Measures of Association
R R Squared Eta Eta
Squared
Kemampuan Servis Atas .515 .265 .891 .793
* Power Otot Lengan
Correlations
56
X Y
Pearson 1 -.515**
Correlation
X
Sig. (2-tailed) .002
N 35 35
Pearson -.515** 1
Correlation
Y
Sig. (2-tailed) .002
N 35 35
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
DOKUMENTASI
57
58
59
60
61