BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kesegaran jasmani adalah kondisi fisik yang berkaitan dengan
kemampuan dan kesanggupannya dalam melaksanakan pekerjaan secara optimal
dan efesien, Sukirno (2011:33). Kesegaran jasmani dapat didefenisikan sebagai
kemampuan atau kesanggupan seseorang untuk dapat melaksanakan atau
melakukan kegiatan atau kinerja yang memerlukan kekuatan, keterampilan, dan
daya tahan dengan efesien yang tidak mengakibatkan kelelahan yang berarti atau
berlebihan, Sukirno (2011:31).
kebugaran jasmani adalah kemampuan tubuh seseorang untuk melakukan
tugas dan pekerjaan sehari-hari tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti,
sehingga tubuh masih memiliki simpanan tenaga untuk mengatasi beban kerja
tambahan. Menurut presidents council on physical fitness and sports defenisi
kesegaran jasmani adalah kemampuan untuk melakukan kegiatan sehari-hari
tanpa beban mengalami kelelahan yang berarti, dan masih cukup energi untuk
bersantai pada waktu luang dan menghadapi hal-hal yang bersifat darurat
(emergensi) Seminar Widia Karya Nasional Olahraga dan Kesegaran Jasmani,
(1999 : 4).
Kebugaran jasmani sangat dibutuhkan siapa saja terutama bagi para pelajar
dan siswa, kebugaran itu dapat diperoleh melalui aktivitas olahraga yang teratur
dan memiliki sifat rutinitas, karena dengan aktivitas yang demikian dapat
permainan
alasan yang kuat yang membuat mereka tidak bisa mengikuti pelajaran seperti
biasanya, alasan yang membuat mereka tidak masuk sekolah adalah dikarenakan
sakit, izin dan beberapa alasan lainnya. Dan apalagi bila pelajaran tidak dikemas
dengan menarik, ukuran lapangan sekolah yang tidak memadai dengan jumlah
siswa SD yang sangat banyak, hal itulah yang tidak memungkinkan bagi anak
tidak begitu optimal dalam melaksanakan pelajaran khususnya pelajaran
penjaskes. Peningkatan kebugaran jasmani bagi siswa SD penting untuk memacu
pertumbuhan dan perkembangan dengan demikian perlu diadakan tes kebugaran
jasmani, hal ini sangat berguna untuk memantau tingkat kebugaran jasmani para
siswa terutama siswa SD.
Dengan adanya data data diatas, peneliti mengambil solusi untuk dapat
mengatasi masalah masalah yang ada di SD NEGERI 117 palembang adalah
memberi latihan bermain sepakbola terhadap siswa putra guna meningkatkan
tingkat kebugaran jasmani siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar.
permainan sepakbola merupakan olahraga yang syarat dengan aktivitas gerak dan
memerlukan proses aerobik yang banyak disamping itu permainan sepakbola
disenangi siswa putra. Sehingga meskipun beban latihan yang berat namun
dilakukan dengan perasaan senang.
Latihan permainan sepakbola merupakan cara untuk meningkatkan
kesegaran jasmani maka dari itu perlu dilakukan penelitian seberapa besar
pengaruh latihan itu, Maka berdasarkan uraian latar belakang diatas peneliti
mengambil judul Pengaruh Latihan bermain SepakBola Terhadap Tingkat
Kebugaran Jasmani Pada Siswa Putra kelas V SD Negeri 117 Palembang.
1.2 Identifikasi Masalah
2)
3)
4)
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Deskripsi Teoritik
2.1.1 Hakikat Bermain Sepak Bola
2.1.1.1 Pengertian Bermain Sepak Bola
dapat
dilakukan
diantaranya
yaitu
menggunakan
permainan.
Dibawah ini akan di jelaskan mengenai posisi tubuh saat menggiring
bola dengan menggunakan kaki bagian dalam :
Posisi kaki menggiring bola sama dengan posisi menendang bola.
Kaki yang digunakan untuk menggiring bola tidak ditarik
dikuasai
Pada waktu menggiring bolakedua lutut sedikit ditekuk untuk
kita terdapat
dengan awalan.
Dengan awalan, tolakan dengan satu kaki atau
dengan dua kaki.
3)
4)
5)
6)
7)
dengan sikap:
Berdiri dua kaki dirapatkan.
Jongkok berlutut kearah depan.
Jongkok berlutut kearah samping.
Berlutut dua kaki merapat
Menangkap bola dari atas.
Menangkap bola setinggi antara perut dan dada
Menangkap bola setinggi antara dada dan kepala
Menangkap bola melayang diatas kepala
Meninju bola.
Meninju bola dengan kedua tangan
Meninju bola dengan satu tangan
Menepis bola.
Menerkam bola.
Melayang menangkap bola.
10
11
pengembangan
multilateral,
spesialisasi,
individualisasi,
variasi,
12
latihan
merupakan
pelatihan
dikategorikan
atas
beberapa
tujuan
seperti
13
dan dievakuasi sesuai alat yang benar, latihan dilakukan secara berulang ulang
14
dimaksudkan latihan harus dilakukan minimal tiga kali dalam satu minggu.
Dengan pengulangan ini diharapkan gerakan pada saat awal dirasakan sukar akan
lebih mudah dan nyaman pada latihan berikutnya. Menurut Harre dalam harsono
(1988 : 106 ) menjelaskan macro-cycle adalah suatu siklus latihan jangka panjang
yang bisa memakan waktu 6 bulan, satu tahu, sampai beberapa tahun ; mesocycle lamanya 3 6 minggu ; dan micro-cycle kurang dari 3 minggu, bisa 1 atau 2
minggu.
2.1.2.5 Manfaat Latihan
Bila latihan telah berlangsung dalam jangka waktu cukup lama, berlatih
secara teratur dengan tekanan yang cukup, maka terjadilah efek latihan pada
berbagai fungsi tubuh. Dengan latihan yang rutin akan menyebabkan perbaikan
kesegaran jasmani dan beberapa hal, antara lain seperti :
1. Otot menjadi kencang dan kekuatan bertambah
2. Lebih tahan terhadap stress,baik fisik maupun psikologis
3. Mampu mengendalikan emosi
4. Tekanan darah tidak mudah naik
5. Dapat tidur lebih nyenyak dengan pengendoran otot yang lebih sempurna
6. Merasa segar, percaya diri, merasa gembira
7. Lebih kreatif
8. Akan mengalami perbaikan dalam hal berat badan, postur dan penampilan
9. Waktu pemulihan setelah sakit menjadi lebih singkat
10. Akan lebih jarang mengalami cidera baik persendian, maupun diotot,
Maskur (2006:50-51)
2.1.3 Hakikat Kebugaran Jasmani
2.1.3.1 Pengertian Kebugaran Jasmani
15
kehidupan
sehari-hari,
kondisi
kesegaran
jasmani
ini
Jasmani, (1999 : 4-11) terdapat dua aspek kesegaran jasmani yaitu: (1) kesegaran
jasmani yang berhubungan dengan kesehatan (health related fitness)dan (2)
kesegaran jasmani yang berhubungan dengan keterampilan (skill related fitness).
Kesegaran jasmani yang berhubungan dengan kesehatan meliputi : (a) daya tahan
jantung paru (kardiorespirasi), (b) kekuatan otot, (c) daya tahan otot, (d)
fleksibilitas, dan (e) komposisi tubuh. Kesegaran jasmani yang berhubungan
16
dengan keterampilan meliputi : (a) kecepatan, (b) power, (c) keseimbangan, (d)
kelincahan, (e) koordinasi, dan (f) kecepatan reaksi.
1. Kesegaran Jasmani Yang Berhubungan Dengan Kesehatan
Komponen-komponen kesegaran jasmani yang berhubungan dengan
kesehatan diperlukan oleh anak usia sekolah untuk mempertahankan kesehatan,
mengatasi stress lingkungan, dan melakukan aktivitas sehari-hari terutama
kegiatan belajar dan bermain.
a. Daya Tahan jantung Paru
Daya tahan jantung paru adalah kesanggupan sistem jantung, paru-paru
dan pembuluh darah untuk berfungsi secara optimal saat melakukan aktivitas
sehari-hari, dalam waktu yang cukup lama tanpa mengalami kelelahan yang
berarti.
b. Kekuatan Otot
Secara fisiologis, kekuatan otot adalah kemampuan otot atau sekolompok
otot
untuk melakukan
satu kali
melawan
tahanan/beban.
c. Daya Tahan Otot
Daya tahan otot adalah kapasitas otot intuk melakukan kontraksi secara
terus-menerus pada tingkat intensitas sub maksimal.
d. Fleksibilitas
17
a. Kecepatan
Kecepatan adalahkemampuan berpindah dari satu tempat ketempat lain
dalam waktu paling singkat.
b. Power
Power adalah gabungan antara kekuatan dan kecepatan pengerahan gaya
otot maksimum dengan kecepatan maksimum.
c. Kelincahan
18
19
2)
3)
4)
jantung paru, postur tubuh, obesitas, hemoglobin/sel darah dan serat otot.
Pola makanan dan jenis makanan yang dikomsumsi, dewasa ini banyak
penyakit-penyakit
generatif
penyakit
tidak
menular
yang
terjadi
20
berbahaya terhadap faal kita terutama pulmo (paru-paru) yang tidak boleh
terkontaminasi benda asing.
2.2 Kajian Penelitian Yang Relevan
a) Berdasarkan hasil penelitiaan Selvi Atesya Kesumawati mahasiswi
universitas sriwijaya Palembang pada tahun 2010, dapat dilihat dari nilai
rata rata untuk kelompok eksperimen yaitu 13,18 dari hasil posttest
dengan standar deviasi 13,43 sedangkan kelompok kontrol yaitu 15,15
dengan standar deviasi 15,45 dapat dilihat dari selisih posttest antara
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol untuk mean sebesar 1,97 dan
selisih prettest kelompok eksperimen untuk mean sebesar 2,04. Jadi hasil
rata ratanya lebih besar jika dibandingkan dengan kelompok kontrol. Hal
ini dikarenakan kelompok eksperimen diberikan latihan memindahkan
bola dengan berbagai variasi yang berlangsung selama enam minggu.
b) Berdasarkan hasil penelitian Mases Dipara mahasiswa universitas
sriwijaya Palembang pada tahun 2012, berdasarkan hasil hitung perbedaan
pretest dan posttest pada tes akhir, kelas eksperimen menunjukkan bahwa
jumlah hasil pretest adalah 330 dan posttest adalah 444. Hal ini berarti
terdapat selisih jumlah pretest dan posttest sebesar 114. Untuk pretest
sebesar 11 dan posttest sebesar 14,8 dengan selisih rata rata sebesar 3,8.
Hasil jumlah beda pretest dan posttest yang diperoleh kelompok kontrol
yaitu 344 ke 340 dengan selisih jumlah nilai yang berkurang, jumlah nila
beda antara pretest dan posttest adalah -4 rata rata selisih nilai yang
21
SD NEGERI 117
PALEMBANG
KURANGNYA
KEBUGARAN
JASMANI
DILAKUKAN BERMAIN
SEPAKBOLA
PRETES
T
PERLAKUAN
POSTTETS
22
ADAKAH ADA
PENGARUH PADA
KEBUGARAN JASMANI
23
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Dan Rancangan Penelitian
3.1.1 Jenis Penelitian
Menurut Zainuddin dalam Selvi (2010:22), jenis penelitian ini adalah
eksperimen murni karena ada 2 kriteria di dalam penelitian ini yaitu: randomisasi,
kelompok eksperimen (perlakuan) dan kelompok kontrol (tanpa diberi perlakuan).
3.1.2 Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian ini menggunakan metode eksperimen pre dan post
test desaign yaitu dengan melakukan test awal dan test akhir.
KE
P
PRT
PT
OP
KK
PT
24
Keterangan:
P
= Populasi
S
= Sampel
PRT = Pretest
OP
= Ordinal pairing
KE
= Kelompok eksperimen
X
= Perlakuan
KK
= Kelompok kontrol
PT
= Post test
3.2 Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari, sehingga diperoleh informasi tentang hal
tersebut, kemudian ditarik kesimpulan, Sugiyono (2012:38).
Variabel dalam penelitian ini yaitu :
a) Variabel Bebas (X)
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah latihan bermain sepakbola.
b) Variabel Terikat (Y)
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah tingkat kebugaran jasmani.
c) Variabel Kendali
Siswa putra kelas V SD Negeri 117 Palembang.
Sebelum memberikan batasan-batasan yang ada variabel penelitian, maka
perlu kiranya ada batasan agar penafsiran sesuai dengan yang dimaksud.
3.3 Populasi Dan Sampel
3.3.1 Populasi
25
KELAS
JUMLAH
SISWA
1.
V.A
21
2.
V.B
22
3.
V.C
20
4.
V.D
21
5.
V.E
18
JUMLAH
102
(Sumber : Tata Usaha Sekolah Dasar Negeri 117 Palembang)
Populasi penelitian adalah keseluruhan subjek penelitian, Arikunto
(2006:130). Menurut Sugiyono (2012:80) populasi adalah wilayah generalisasi
yang terdiri atas : obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh penelitian untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya. Yang menjadi sasaran dalam penelitian ini adalah siswa putra
kelas V SD Negeri 117 Palembang dengan jumlah 103 siswa.
3.3.2 Sampel
Tabel 2. Pengelompokan Sampel Berdasarkan ordinal pairing
Kelompok
Eksperimen
1
4
5
8
9
12
13
16
17
20
21
24
25
Kelompok
Kontrol
2
3
6
7
10
11
14
15
18
19
22
23
26
26
28
29
32
33
Keterangan:
27
30
31
34
KE: Kelompok Eksperimen
KK: Kelompok Kontrol
27
S=
S=
S=
97,9608
1,01+1,9208
S=
97,9608
2,9308
S=33,42 34
Keterangan:
S = ukuran sampel
X = derajat kepercayaan, 95% = (1,96)
N = besar populasi
P = perkiraan propersi, (0,5)
D = Penyimpangan dalam penilain,(0,1) atau 10%
28
dan micro-cycle kurang dari 3 minggu, bisa 1 atau 2 minggu. Jadwal pelaksanaan
tes awal (pretest) dan jadwal pelaksanaan latihan dilakukan pada hari selasa,
kamis, dan sabtu setelah dinyatakan lulus ujian proposal.
29
Instrumen merupakan alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti
agar kegiatan menjadi sistematis dan untuk memperoleh informasi yang hendak
diketahui. Sedangkan teknik pengumpulan data adalah cara-cara yang dapat
digunakan oleh peneliti untuk pengumpulan data melalui tes kebugaran jasmani
Indonesia(TKJI)
30
2) Tes gantung sikuk teguk : hasil yang dicatat adalah waktu yang dicapai oleh
peserta untuk mempertahankan sikap tersebut di atas, dalam satuan waktu
detik. Peserta yang tidak dapat melakukan gerakan di atas dinyatakan tidak
mampu, hasilnya ditulis dengan angka 0 (nol).
31
32
5) Tes lari 600 meter : hasil yang dicatat adalah waktu yang dicapai oleh pelari
untuk menempuh jarak 600 meter. Waktu dicatat dalam satuan menit dan
detik.
Lari 40
meter
5
4
3
2
1
Sd- 6.3
6.4- 6.9
7.0- 7.7
7.8- 8.8
8.9- dst
Gantung
Baring
Siku tekuk
Duduk
( dedik )
( 30 )
51 keatas
23 keatas
31- 50
18- 22
15- 30
12- 17
5- 14
4- 11
4- dst 0- 3
Loncat
Tegak
Cm
46 keatas
38- 45
31- 37
24- 30
23 dst
Jumlah Nilai
Klasifikasi
22-25
Lari 600
meter
Sd 2.09
2.10- 2.30
2.31- 2.45
2.46- 3.44
3.45 dst
33
18-21
Baik (B)
14-17
Sedang (S)
10-13
Kurang (K)
05-09
2
3
4
5
3.7 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji
statistik parameter t (uji t). Uji statistik t digunakan untuk menguji penolakan atau
penerimaan hipotesis nol, dengan syarat bahwa sampel itu homogen dan
berdistribusi normal, Arikunto (2006:281)
Km=
(2005:109).
x M 0
S
Sudjana
34
Keterangan :
Km
= kemiringan
= rata-rata
MO
= modus
= simpangan baku
Data dikatakan normal jika harga K terletak antara -1 sampai +1 (1<K<+1).Sudjana (2005:109).
Langkah-langkah untuk menguji normalitas data tersebut adalah :
1. Mencari rata-rata dari masing-masing kelompok data dengan rumus:
x =
f i xi
fi
Sudjana (2005:70).
Keterangan :
X = rata-rata
XI = tanda interval kelas
f1 = frekuensi sesuai interval
M 0=b+ p
b1
b 1 + b2
(2005:77).
Keterangan :
M0
= modus
Sudjana
35
= panjang kelas
b1
b2
dengan rumus:
[ ]
1
nF
2
M e =b+ p
f
Sudjana
(2005:79).
Keterangan :
Me
= median
= batas bawah kelas median, ialah kelas dimana median akan terletak
= jumlah semua frekuensi dengan tanda kelas lebih kecil dari tanda kelas
median
Keterangan :
S2
x1
Sudjana (2005:95).
36
f1
= banyak data.
S 2=
[ ( n 1 ) ] S
( n 1 )
i
Sudjana(2005:263).
Keterangan :
S2
( ni1 )
37
Derajat Kebebasan
ke
(dk)
n1 1
1/( n1 1)
n2 1
Jumlah
1
dk
1/( n2 1)
n1 1
Si 2
S1
S2
log
log
log
Si 2
S1
S2
--
--
(dk) log
(n1 1) log
(n2 1) log
Si 2
S1
S2
n 1 log S
i
2
i
38
][
(2006:311).
Keterangan :
M
Menghitung deviasi atau skor rata-rata kelas eksperimen dan kelas control
dengan rumus sebagai berikut:
x2 =x2 -
y
2
y2 =y2
Arikunto (2006:312).
Keterangan :
x2 = jumlah kuadrat mean kelompok eksperimen
y2 = jumlah kuadrat mean kelompok kontrol
x = mean atau perbedaan skor kelompok eksperimen
y = mean atau perbedaan skor kelompok kontrol
N = banyak subyek,
39
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1
40
= 14
Median
= 9,2
Nilai terendah
=5
Simpangan baku
= 2.695312598
Rata-rata / mean
= 9,97059
Kemiringan kurva
= 0,360102943
Modus
=9
a. Rentang
= 1 + 3,3 Log n
= 1 + 3,3 Log 17
= 1 + 3,3 (1,230)
= 1 + 4,059
41
= 5, 059
Rentang
banyak kelas
9
5
= 1,8 ~ 1
Tabel 6. Daftar distribusi Frekuensi Pretest Kelompok Eksperimen
No
1.
2.
3.
4.
5.
Nilai Tes
56
78
9 10
11 12
13 14
F
2
3
5
3
4
17
xi
5,5
7,5
9,5
11,5
13,5
Xi2
30,5
56,25
90,25
132,25
182,25
fi.xi
11
22,5
47,5
34,5
54
169,5
fi.xi2
60,5
168,75
451,25
396,75
729
1806,25
42
M 0=b+ p
b1
b 1+ b2
M 0=8,5+1
( 2+22 )
M 0=8,5+1 ( 0,5 )
M 0=8,5+0,5
M 0=9
f. Median
b = 8,5
p=1
f=5
F=5
[ ]
[ ]
1
nF
2
M e =b+ p
f
1
.175
2
M e =8,5+1
5
M e =8,5+1 [ 0,7 ]
M e =8,5+0,7
M e =9,2
g. Standar deviasi / simpangan baku
2
n f i x 2i ( f i xi )
2
s=
n ( n1 )
17 (1806,25)( 169,5 ) 2
17 ( 171 )
43
(30706,25)( 28730,25 )
272
1976
272
s 2=7,26471
Si= S2
7,26471
SI 2,695312598
Dari analisis daftar distribusi frekuensi kelompok eksperimen, simpangan
baku di dapat. s = 2,695312598 ,
x =9,97059 , M 0=9
Maka
Km=
km=
Km=
x M 0
S
9,970599
( 2,695312598
)
0, 97059
2,695312598
Km = 0, 360102943
Data dikatakan normal apabila harga Km terletak antara -1 sampai +1 (1<Km<+1). Dari analisis data diatas di dapatkan nilai Km untuk kelompok
Eksperimen sebesar 0, 360102943. karena Km sebesar 0, 360102943, harga ini
terletak antara (-1) dan (+1), maka data tersebut berdistribusi normal.
44
5-6
7-8
9 - 10
11 - 12
13 - 14
kelas interval
= 13
Median
= 11,08333
Nilai terendah
=4
Simpangan baku
= 2,640187493
45
Rata-rata / mean
= 9,79412
Modus
= 11,75
Kemiringan kurva
= -0,740811023
a. Rentang
9
5
= 1,8 ~ 1
Tabel 7. Daftar distribusi Frekuensi Pretest Kelompok Kontrol
No
1.
2.
3.
4.
5.
Nilai Tes
45
67
89
10 11
12 13
f
1
3
3
4
6
17
xi
4,5
6,5
8,5
10,5
12,5
Xi2
20,25
42,25
72,25
110,25
156,25
fi.xi
4,5
19,5
25,5
42
75
166,5
fi.xi2
20,25
126,75
216,75
441
937,5
1742,25
166,5
17
46
9,79412
e. Modus
b = 12 0,5 = 11,5
b1 = 6 4 = 2
b2 = 6 0 = 6
b1
M 0=b+ p
b 1+ b2
M 0=11,5+1
( 2+62 )
M 0=11,5+1 ( 0,25 )
M 0=11,5+ 0,25
M 0=11,75
f. Median
b = 11,5
p=1
f=6
F = 11
[ ]
[ ]
1
nF
2
M e =b+ p
f
1
1711
2
M e =11,5+1
6
M e =11,5+1
8 ,511
6
M e =11,5+1.(0,41667)
M e =11,5+(0,41667)
M e =11,08333
g. Standar deviasi / simpangan baku
47
n f i x 2i ( f i xi )
s=
n ( n1 )
17 (1742,25)( 166,5 ) 2
17 ( 171 )
(29618,25)( 27722,25 )
272
1896
272
s 2=6,97059
Si= S2
6,97059
2,640187493
dapat
Maka
simpangan
x =9,79412 , M 0 =11,75
baku
di
dapat
2,640187493
Km=
( xMS )
0
Km=
( 9,7941211,75
2,640187493 )
Km=
1,95588
( 2,640187493
)
Km=0,740811023
Data dikatakan normal apabila harga Km terletak antara -1 sampai +1 (1<Km<+1). Dari analisis data diatas di dapatkan nilai Km untuk kelompok
48
Kontrol sebesar
0,740811023 , harga
ini terletak antara (-1) dan (+1), maka data tersebut berdistribusi normal.
4-5
6-7
8-9
10 -11
12 - 13
kelas interval
= 16
Median
= 10,6
49
Nilai terendah
=4
Simpangan baku
Rata-rata / mean
= 11,17647
Kemiringan kurva
Modus
= 10,56666
= 2,698038176
= -0,226019781
a. Rentang
c. Panjang Kelas
Banyaknya Kelas
=
12
5
= 2,4 ~ 2
Nilai Tes
46
79
10 12
13 15
16 18
f
1
2
10
3
1
17
xi
5
8
11
14
17
Xi2
25
64
121
196
289
fi.xi
5
16
110
42
17
190
fi.xi2
25
120
1210
588
289
2232
50
x =
f i xi
fi
190
17
11,17647
e. Modus
b = 10 0,5 = 9,5
b1 = 10 2 = 8
b2 = 10 3 = 7
b1
M 0=b+ p
b 1+ b2
M 0=9,5+2
( 8+8 7 )
M 0=9,5+2 ( 0,53333 )
M 0=9,5+1,06666
M 0=10,56666
f. Median
b = 9,5
p=2
f = 10
F=3
[ ]
[ ]
1
nF
2
M e =b+ p
f
1
173
2
M e =9,5+2
10
M e =9,5+2 [ 0,55 ]
M e =9,5+2.(0,55)
M e =9,5+1,1
M e =10,6
51
17 (2240)( 190 ) 2
17 ( 171 )
(38080)( 36100 )
272
1980
272
s 2=7,27941
Si= S2
7,27941
2,698038176
baku di dapat s =
2,698038176 ,
x =11,17647, M 0=10,56666
Maka, dapat
Maka
Km=
x M 0
S
Km=
( 11,1764710,56666
)
2,698038176
Km=
0,60981
( 2,698038176
)
Km=0 ,226019781
Data dikatakan normal apabila harga Km terletak antara -1 sampai +1 (1<Km<+1). Dari analisis data diatas di dapatkan nilai Km untuk kelompok
52
eksperimen sebesar
0,226019781 , harga
ini terletak antara (-1) dan (+1), maka data tersebut berdistribusi normal.
6
4
2
0
4-6
7-9
10 - 12
13 - 15
16 - 18
kelas interval
53
= 15
Median
=8
Nilai terendah
=3
Simpangan baku
= 3,16111531
Rata-rata / mean
= 9,64706
Kemiringan kurva
Modus
= 7,16666
a. Rentang
=0,7846597666
= 1+ 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 17
= 1 + 3,3 (1,230)
= 1 + 4,059
= 5,059
Rentang
c. Panjang Kelas
Banyaknya Kelas
=
12
5
= 2,4 ~ 2
Tabel 9: Daftar Distribusi Frekuensi Posstest Kelompok Kontrol
No
1.
2.
3.
4.
5.
Nilai Tes
35
68
9 11
12 14
15 17
F
1
6
5
4
1
17
xi
4
7
10
13
16
xi2
16
49
100
169
256
fixi
4
42
50
52
16
164
fixi2
16
249
500
676
256
1742
54
M 0=5,5+2
( 5+15 )
M 0=5,5+2 ( 0,83333 )
M 0=5,5+1,66666
M 0=7,16666
f. Median
b = 5,5
p=2
f=6
F=1
[ ]
[ ]
1
nF
2
M e =b+ p
f
1
171
2
M e =5,5+2
6
55
M e =5,5+2 [ 1,25 ]
M e =5,5+2.(1,25)
M e =5,5+(2,5)
M e =8
17 (1742)( 164 ) 2
17 ( 171 )
(29614)( 26896 )
272
2718
272
S 2=9,99265
Si= s2
9,99265
3,16111531
data
Maka
x =9,64706 , M 0=7,16666
menggunakan
Km=
x M 0
S
rumus
Km
person
berikut
56
Km=
( 9,647067,16666
)
3,16111531
Km=
2,4804
( 3,16111531
)
Km=0,7846597666
Data dikatakan normal apabila harga Km terletak antara -1 sampai +1 (1<Km<+1). Dari analisis data diatas di dapatkan nilai Km untuk kelompok
0,7846597666 . karena Km sebesar
Kontrol sebesar
0,7846597666 , harga
ini terletak antara (-1) dan (+1), maka data tersebut berdistribusi normal.
10
5
0
3-5
6-8
9 - 11
12 - 14
15 - 17
kelas interval
57
dk = ni-1
17-1 = 16
Si2
7,26471
dk . Si2
116,23536
Log Si2
0,86121828
dk . Log Si2
13,7794925
n
Kontrol
17-1 = 16
6,97059
111,52944
2
0,84326953
2
13,4923126
1
27,2718051
32
16 (7,26471)+16( 6,97059)
( 17+ 17 )2
116,23536 +111,52944
32
227,7648
32
s 2=7,11765
58
log S 2=0,852336628
b. Harga Satuan B
B = (log S2)
( N 1 1 )
= 0,852336628 . 32
= 27,27477211
c. Uji Barlett menggunakan Statistik Chi Kuadrat:
Dengan dk = 1 pada taraf kepercayaan 0,05 dari daftar Chi Kuadrat di
dapat X2(0,95) = 3,84
2
X2 = (In 10)[B-
( N 1 1 ) log S i
t=
M x M y
x 2 + y 2
N x + N y 2
][
1
1
+
Nx N y
kriteria pengujian terima Ha jika t hitung < t tabel (1), dan tolak HO jika t hitung > t tabel (1-),
dimana t 1 adalah t yang terdapat didalam tabel distribusi t dengan dk = n 1+n2
59
dan
peluang
(1-
dari
hasil
perhitungan
Kelompok
Eksperimen
Kelompok Kontrol.
M x=
Beda
Beda
M y=
N
N
2 7 9
=
17 17
= 1,58824
x 2= x 2
= - 0,52941
x2
N
y2
y
2
y =
N
2
(2 7 )2
(9 )2
84
=23
17
17
84
729
81
=23
17
17
= 84 42,88235
= 23 4,76471
= 41,11765
= 18,23529
1,58824
x2 = 41,11765
Nx = 17
My = 0,52941
y2 = 18,23529
Ny = 17
Mx =
60
Setelah mendapatkan hasil x2 dan y2, maka masukkan kedalam rumus uji t
dengan perhitungan sebagai berikut :
t=
M x M y
x 2 + y 2
N x + N y 2
][
1
1
+
Nx N y
1,58824(0,52941)
][
41,11765 +18,23529 1 1
+
17 17
(17+17)2
1,05883
59,35294
32
][ ]
2
17
1,05883
[ 1,85478 ][ 0,1176 ]
1,05883
0,21812
1,05883
0,467033189
t=2,26
jika t hitung yang diperoleh t = 2,26 sedangkan t (0,95) (32) adalah t yang didapat
dari tabel distribusi t dengan dk = 32 dan taraf kepercayaan 95% (= 0,05) tetapi t
61
(0,95) (32)
4032 1,68x
=
3230 x1,70
8 1,68x
=
2 x1,70
8x 13,6 = 3,36 2x
10x = 3,36 + 13,6
10x = 16,96
x=
16,96
10
= 1.69
Sehingga t
hitung
2,26
yang berbunyi tidak ada pengaruh latihan bermain sepakbola terhadap tingkat
kebugaran jasmani pada siswa putra kelas V Sekolah Dasar Negeri 117
Palembang, dan terima Ha
sepakbola terhadap tingkat kebugaran jasmani pada siswa putra kelas V Sekolah
Dasar Negeri 117 Palembang.
62
Pretest
9,97059
9,79412
0,17647
Mean
Mean
Posttest
11,17647
9,64706
1.52941
Selisih
1,20588
-0,14706
1,05882
4.2
Pembahasan
4.2.1
nilai
63
4.2.2
nilai
64
dengan hasil tingkat kebugaran jasmani untuk kelompok yang tidak diberi latihan.
Peningkatan hasil tingkat kebugaran jasmani terjadi karena pemberian program
latihan bermain sepakbola pada kelompok eksperimen yang disebabkan oleh
adanya proses yang sistematis dari berlatih yang dilakukan secara berulang-ulang,
dengan kian hari kian menambah jumlah beban latihan serta intensitas latihannya.
65
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh maka penulis dapat
menarik kesimpulan sebagai berikut :
1) Latihan bermain sepakbola dapat
kebugaran jasmani pada siswa putra kelas V Sekolah Dasar Negeri 117
Palembang. Dapat dilihat dari perubahan nilai pre-test dan post-test pada
kelas eksperimen dan kelas kontrol. Nilai pre-test pada kelas eksperimen
adalah 9,97059 dan post-test 11,17647, sedangkan nilai pre-test pada kelas
kontrol adalah 9,79412 dan post-test 9,64706.
2) Berdasarkan uji t nilai thitung diperoleh 2,26 sedangkan harga t tabel
berdasarkan tabel distribusi t dengan dk = 17 dan taraf kepercayaan 0,05
diperoleh sebesar 1,69 berdasarkan kriteria pengujian hipotesis, jika t hitung >
ttabel maka Ho ditolak sedangkan jika thitung < ttabel maka Ho diterima. Jadi,
karena thitung > ttabel yaitu 2,26 > 1,69 maka Ho di tolak dan Ha di terima
artinya ada pengaruh latihan bermain sepakbola terhadap tingkat
kebugaran jasmani pada siswa putra kelas V Sekolah Dasar Negeri 117
Palembang.
3) Berdasarkan nilai pre-test dan post-test dapat terlihat adanya peningkatan,
hal itu menunjukkan ada pengaruh positif latihan bermain sepakbola
terhadap tingkat kebugaran jasmani pada siswa putra.
5.2 Saran
66
Dari hasil penelitian yang telah didapat, penulis dapat memberikan saran antara
lain :
1) Penelitian ini merupakan salah satu rangkaian dalam upaya mencari
jawaban sebenarnya tentang pengaruh latihan bermain sepakbola terhadap
tingkat kebugaran jasmani.
2) Dari hasil penelitian ini dapat bermanfaat untuk guru olahraga dan pelatih
sebagi pertimbangan untuk memberikan bentuk pembelajaran dan latihan
bermain sepakbola dalam meningkatkan kebugaran jasmani anak.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Maskur. 2006 . .Ilmu Kesehatan Olahraga. Palembang : Diktat
67
2001.
Tes
dan
pengukuran
dalam
pendidikan
jasmani
68
69
Hari
Se
t
Repetisi
Istirahat
/ Set
Istirahat
/
Repetisi
Intensita
s
Senin
2 x10
menit
70%
2 x10
menit
70%
2 x10
menit
70%
2 x10
menit
70%
2 x10
menit
70%
2 x10
menit
70%
2 x10
menit
70%
2 x10
menit
70%
2 x10
menit
70%
2 x10
menit
70%
2 x10
menit
70%
20-05-2013
2
Kamis
23-05-2013
Sabtu
25-05-2013
Senin
27-05-2013
Kamis
30-05-2013
Sabtu
01-06-2013
Senin
03-06-2013
Kamis
06-06-2013
Sabtu
08-06-2013
10
Senin
10-06-2013
11
Kamis
13-06-2013
70
12
Sabtu
2 x10
menit
70%
2 x10
menit
70%
2 x10
menit
70%
2 x10
menit
70%
2 x10
menit
70%
2 x10
menit
70%
2 x10
menit
70%
15-06-2013
13
Senin
17-06-2013
14
Kamis
20-06-2013
15
Sabtu
22-06-2013
16
Senin
24-06-2013
17
Kamis
27-06-2013
18
Sabtu
29-06-2013
71
72
Gambar : Pemanasan
73
74
lari 60 meter
75
76
77
Loncat tegak
78
79
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
Nama
MBR
MDN
AFS
MFT
VTH
MJH
RAN
RZF
AHF
TGA
DND
AKB
DTO
RZK
IQB
ADT
KFI
Umur
10
12
11
11
10
10
11
11
11
10
11
11
11
11
11
10
11
Lari 40
Gantung
Baring
Loncat
Lari
meter
sikutekuk
duduk 30
tegak
600 m
(detik)
07.25
07.02
07.76
07.40
06.96
07.56
07.33
08.09
07.04
08.05
08.95
08.23
08.98
07.90
09.15
09.40
08.32
(detik)
25.29
02.40
06.32
08.11
11.12
0
03.66
16.95
11.72
01.77
0
04.72
0
0
0
0
0
(detik)
22
16
12
20
8
13
15
7
11
13
15
6
12
1
14
6
0
(cm)
27
39
32
36
36
39
29
26
30
28
37
39
31
25
29
26
31
Menit
03.31
03.01
03.41
03.81
04.08
04.03
02.59
03.52
04.12
03.40
03.01
0
04.12
03.61
03.48
0
0
Nama
Lari 40
Gantung
Baring
Loncat
Lari
meter
siku
duduk
tegak
600
(detik)
tekuk
30
(cm)
meter
(dedik)
(detik)
Nilai
Klasif
ikasi
80
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
MBR
MDN
AFS
MFT
VTH
MJH
RAN
RZF
AHF
TGA
DND
AKB
DTO
RZK
IQB
ADT
KFI
3
3
3
3
4
3
3
2
3
2
1
2
1
2
1
1
2
3
1
2
2
2
0
1
3
2
1
0
1
0
1
0
0
0
4
3
3
4
2
3
3
2
2
3
3
2
3
1
3
2
0
2
4
3
3
3
4
2
2
2
2
3
4
3
2
2
2
3
2
2
2
1
1
1
2
1
1
2
2
0
1
1
1
0
0
14
13
13
13
12
11
11
10
10
10
9
9
8
7
7
5
5
(S)
(K)
(K)
(K)
(K)
(K)
(K)
(K)
(K)
(K)
(KS)
(KS)
(KS)
(KS)
(KS)
(KS)
(KS)
Keterangan :
Baik sekali (BS), Baik (B), Sedang (S), Kurang (K), Kurang sekali (KS).
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Nama
ARDI
ADM
RVD
MDM
SPRI
ANR
RMA
MAZ
RD
UBY
Umur
12
12
11
11
10
11
11
10
11
10
Lari 40
Gantung
Baring
Loncat
Lari
meter
sikutekuk
duduk 30
tegak
600
(detik)
07.65
07.92
07.30
07.34
07.04
06.80
07.31
06.92
07.69
07.98
detik
09.40
06.36
12.07
02.13
22.12
0
09.13
0
0
02.09
detik
19
26
17
15
16
20
2
3
17
16
(cm)
30
33
32
37
32
31
32
32
32
31
meter
03.40
02.58
03.40
02.43
0
03.42
03.40
03.38
03.91
05.09
81
11
12
13
14
15
16
17
JHN
MLF
RBY
MAN
KHF
ANG
ADK
11
11
10
10
11
10
13
07.90
07.08
07.89
08.03
08.73
08.57
09.12
03.88
0
02.30
0
0
04.90
0
16
9
15
7
10
1
10
25
35
29
25
24
20
22
04.16
03.51
0
03.72
03.48
03.57
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
Nama
ARDI
ADM
RVD
MDM
SPRI
ANR
RMA
MAZ
RD
UBY
JHN
MLF
RBY
MAN
KHF
ANG
ADK
Lari 40
Gantung
Baring
Loncat
Lari
meter
siku
duduk
tegak
600
(detik)
tekuk
30
(cm)
meter
3
2
3
3
3
4
3
4
3
2
2
3
2
2
2
2
1
(dedik)
2
2
2
1
3
0
2
0
0
1
1
0
1
0
0
1
0
detik
4
4
3
3
3
3
1
1
3
3
3
2
3
2
2
1
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
2
2
2
1
1
2
2
2
3
0
2
2
2
1
1
1
1
0
1
1
1
0
Nilai
Klasif
ikasi
13
13
13
13
12
12
11
10
10
10
9
9
8
7
7
6
4
(K)
(K)
(K)
(K)
(K)
(K)
(K)
(K)
(K)
(K)
(KS)
(KS)
(KS)
(KS)
(KS)
(KS)
(KS)
82
Keterangan :
Baik sekali (BS), Baik (B), Sedang (S), Kurang (K), Kurang sekali (KS).
No
1.
4.
5.
8.
9.
12.
13.
16.
17.
20.
21.
24.
25.
28.
29.
32.
33.
Kelompok Eksperimen
Nama
Nilai
MBR
14
MDN
13
AFS
13
MFT
13
VTH
12
MJH
11
RAN
11
RZF
10
AHF
10
TGA
10
DND
9
AKB
9
DTO
8
RZK
7
IQB
7
ADT
5
KFI
5
167
Rata rata
9,82352
No
2.
3.
6.
7.
10.
11.
14.
15.
18.
19.
22.
23.
26.
27.
30.
31.
34.
Kelompok Kontrol
Nama
ARDI
ADM
RVD
MDM
SPRI
ANR
RMA
MAZ
RD
UBY
JHN
MLF
RBY
MAN
KHF
ANG
ADK
Rata rata
Nilai
13
13
13
13
12
12
11
10
10
10
9
9
8
7
7
6
4
167
9,82352
83
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
Nama
MBR
MDN
AFS
MFT
VTH
MJH
RAN
RZF
AHF
TGA
DND
AKB
DTO
RZK
IQB
ADT
KFI
Umur
10
12
11
11
10
10
11
11
11
10
11
11
11
11
11
10
11
Lari 40
Gantung
Baring
Loncat
Lari
meter
sikutekuk
duduk 30
tegak
600 m
(detik)
07.58
07.09
07.61
06.85
08.37
07.21
07.36
07.71
07.28
08.31
07.94
07.62
07.78
07.96
08.21
07.98
07.90
(detik)
17.62
17.19
07.92
11.43
06.12
9.42
16.11
02.81
18.37
01.21
0
02.32
0
04.82
0
0
0
(detik)
22
20
20
15
13
16
16
6
17
12
10
10
16
12
17
18
2
(cm)
33
29
39
32
29
28
30
36
20
32
28
40
35
28
32
30
28
Menit
02.43
03.48
02.96
02.36
03.01
03.41
03.38
02.96
03.84
02.39
04.06
04.55
03.32
03.41
02.98
03.49
03.53
84
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
Nama
MBR
MDN
AFS
MFT
VTH
MJH
RAN
RZF
AHF
TGA
DND
AKB
DTO
RZK
IQB
ADT
KFI
Lari 40
Gantung
Baring
Loncat
Lari
Nilai
meter
siku
duduk
tegak
600
(detik)
tekuk
30
(cm)
meter
3
3
3
4
2
3
2
3
3
2
2
3
3
2
2
2
2
(dedik)
3
3
2
2
2
2
3
1
3
1
0
1
0
1
0
0
0
(detik)
4
4
4
3
2
3
3
2
3
3
2
2
3
2
3
4
1
3
2
4
3
2
2
2
3
2
3
2
4
3
2
3
3
2
3
2
2
3
2
2
2
2
1
3
1
1
2
2
2
1
1
Klasif
ikasi
16
14
15
15
10
12
12
11
12
12
7
11
11
9
10
10
6
(S)
(K)
(K)
(K)
(K)
(K)
(K)
(K)
(K)
(K)
(KS)
(KS)
(KS)
(KS)
(KS)
(KS)
(KS)
Keterangan :
Baik sekali (BS), Baik (B), Sedang (S), Kurang (K), Kurang sekali (KS).
1
2
Nama
ARDI
ADM
Umur
12
12
Lari 40
Gantung
Baring
Loncat
Lari
meter
sikutekuk
duduk 30
tegak
600
(detik)
07.31
07.72
detik
04.22
15.06
detik
32
21
(cm)
30
36
meter
03.47
03.32
85
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
RVD
MDM
SPRI
ANR
RMA
MAZ
RD
UBY
JHN
MLF
RBY
MAN
KHF
ANG
ADK
11
11
10
11
11
10
11
10
11
11
10
10
11
10
13
07.65
07.23
07.38
07.90
07.84
07.67
07.51
08.21
07.47
08.11
08.82
09.11
08.96
08.82
08.96
02.66
06.39
10.12
0
04.31
0
0
0
02.83
0
01.09
0
0
02.36
0
16
17
16
16
9
8
7
15
17
14
11
10
12
0
0
33
29
31
30
24
31
35
33
28
31
22
32
29
20
26
03.41
02.36
03.23
03.14
03.66
03.32
03.96
04.06
03.96
03.32
04.54
03.67
03.52
03.47
03.96
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Nama
ARDI
ADM
RVD
MDM
SPRI
ANR
RMA
MAZ
RD
Lari 40
Gantung
Baring
Loncat
Lari
meter
siku
duduk
tegak
600
(detik)
tekuk
30
(cm)
meter
3
3
3
3
3
2
2
3
3
(dedik)
1
3
1
2
2
0
1
0
0
detik
5
4
3
3
3
3
2
2
2
2
3
3
2
3
4
2
3
3
1
2
2
3
1
2
1
2
1
Nilai
Klasif
ikasi
12
15
12
13
12
11
8
10
9
(K)
(K)
(K)
(K)
(K)
(K)
(K)
(K)
(K)
86
10
11
12
13
14
15
16
17
UBY
JHN
MLF
RBY
MAN
KHF
ANG
ADK
2
3
2
2
1
1
2
1
0
1
0
1
0
0
1
0
3
3
2
2
2
2
0
0
3
2
3
1
3
2
1
2
1
1
2
2
1
1
1
1
9
10
8
7
7
6
6
3
(K)
(KS)
(KS)
(KS)
(KS)
(KS)
(KS)
(KS)
Keterangan :
Baiksekali (BS), Baik (B), Sedang (S), Kurang (K), Kurangsekali (KS).
KELOMPOK
EKSPERIMEN
1. MBR
4. MDN
5. AFS
8. MFT
9. VTH
12
.
13
.
16
.
17
.
20
.
21
.
24
HASIL
(TKJI)
16
14
15
15
10
MJH
12
RAN
12
RZF
11
AHF
12
TGA
12
DND
AKB
11
KELOMPOK KONTROL
2.
3.
6.
7.
10
.
11.
ARDI
ADM
RVD
MDM
SPRI
HASIL
(TKJI)
12
15
12
13
12
ANR
11
14
.
15
.
18
.
19
.
22
.
23
RMA
MAZ
10
RD
UBY
JHN
10
MLF
87
.
25
.
28
.
29
.
32
.
33
.
DTO
11
RZK
IQB
10
ADT
10
KFI
JUMLAH
RATA RATA
193
11,35294
.
26
.
27
.
30
.
31
.
34
.
RBY
MAN
KHF
ANG
ADK
JUMLAH
RATA RATA
158
9,29411
No
1.
4.
5.
8.
9.
12.
Nama
Siswa
MBR
MDN
AFS
MFT
VTH
MJH
Kelompok Eksperimen
Pretest
Posttest
Beda (X)
(T)
(PT)
(PT T)
14
16
2
13
14
1
13
15
2
13
15
2
12
10
-2
11
12
1
X2
4
1
4
4
4
1
88
13.
16.
17.
20.
21.
24.
25.
28.
29.
32.
33.
RAN
RZF
AHF
TGA
DND
AKB
DTO
RZK
IQB
ADT
KFI
JUMLAH
RATA - RATA
11
10
10
10
9
9
8
7
7
5
5
167
9,82352
12
11
12
12
7
11
11
9
10
10
6
193
11,35294
1
1
2
2
-2
2
3
2
3
3
1
27
1,52942
1
1
4
4
4
4
9
4
9
25
1
84
No
2.
3.
6.
7.
10.
11.
14.
Nama
Siswa
ARDI
ADM
RVD
MDM
SPRI
ANR
RMA
Kelompok Kontrol
Pretest
Posttest
(T)
(PT)
13
12
13
15
13
12
13
13
12
12
12
11
11
8
Beda (Y)
(PT T)
-1
2
-1
0
0
-1
-3
Y2
1
4
1
0
0
1
9
89
15.
18.
19.
22.
23.
26.
27.
30.
31.
34.
MAZ
RD
UBY
JHN
MLF
RBY
MAN
KHF
ANG
ADK
JUMLAH
RATA - RATA
10
10
10
9
9
8
7
7
6
4
169
9,82352
10
9
9
10
8
7
7
6
6
3
158
9,29411
0
-1
-1
1
-1
-1
0
-1
0
-1
9
-0,52941
0
1
1
1
1
1
0
1
0
1
23
90
91