Anda di halaman 1dari 16

FINAL MATA KULIAH BOLA BASKET

ARTIKEL KELOMPOK 1
“Tes dan Pengukuran Kondisi Fisik dalam Cabang Olahraga
Bola Basket”
DOSEN PENGAMPU MATA KULIAH : Etno Setyagraha, S.Or, M.Or

Di Susun Oleh :

Aris Setiawan S_200303501002


Rizka Angraeni_200303500001
Muh Najih Alfais_200303500002
Irfan Amir_200303500003
Muh Nur Ihsan Sonte_200303500004
Nur’annisa_200303500005
Dilan Oksahmi Zt_200303501001
Muh Agil Fahresy Tenroaji_200303501004
Muh Rayhan_200303501005
Afdal Hairil_200303501006
Muh Adly Albani_200303501007
Achmad Raihan Zamzani_200303501008
Randi Fardias_200303501009
Frans Seven Pabetta_200303501011
M. Akil Ahsan Abu_200303501012
Anang Sulistianto_200303501013

Kelas A

Prodi Ilmu Keolahragaan


Fakultas Ilmu Keolahragaan
Universitas Negeri Makassar
2022
Tes dan Pengukuran Kondisi Fisik dalam Cabang Olahraga Bola Basket

Olahraga adalah gerakan-gerakan yang dapat menyehatkan tubuh. Dengan olahraga


tubuh akan merasa segar dan bugar. Oleh karena itu, olahraga sangat penting dalam
kehidupan ini.

Olahraga dapat berupa gerakan-gerakan tertentu dan juga berupa permainan. Olahraga
yang berupa gerakan-gerakan tertentu diantaranya senam, yoga dan juga jogging. Sedangkan
olahraga yang berupa permainan diantaranya sepak bola, bola voli dan juga bola basket. Bola
basket adalah olahraga bola berkelompok yang terdiri dari dua tim yang beranggotakan
masing-masing lima orang yang saling bertanding mencetak poin dengan memasukkan bola
ke dalam keranjang milik lawan.

Bola basket sangat cocok untuk ditonton karena bisa dilakukan di ruang terbuka dan
di ruang tertutup dan hanya memerlukan lapangan yang relatif kecil. Selain itu, bola basket
mudah dipelajari karena bentuk bolanya yang besar, sehingga tidak menyulitkan pemain
ketika memantulkan atau melempar bola tersebut. Bola basket merupakan salah satu contoh
olahraga bola besar. Permainan ini berlangsung dengan cara mempertandingkan dua tim
basket dan berebut bola untuk dimasukkan ke dalam ring lawan. Skor yang didapatkan
tergantung dari cara masuknya bola. Skor yang akan di dapakan kalau berhasil mencetak skor
berkisar satu sampai tiga poin. Tidak sama dengan permainan bola voli, dalam permainan
bola basket pemain diberikan batas waktu untuk saling berhadapan jadi bukan berdasarkan
tim mana yang lebih dulu mencapai skor tertentu.

Olahraga bola basket dianggap sebagai olahraga yang unik karena diciptakan secara
tidak sengaja oleh seorang pastor yaitu Dr. James A. Naismith yang berasal dari kanada serta
mengajar di fakultas para mahasiswa profesional di YMCA, Olahraga basket ini di lakukan
didalam ruangan maka timbullah suatu pemikiran yang tidak begitu kasar dengan tidak unsur
unsur yang membahayakan.

Dalam melakukan permainan bola basket, tentunya membutuhkanpengetahuan


tentang tehnik dasar bermain bola basket, tehnik permainan dalam permainan bola basket dan
arana prasarana dalam permainan bola basket, perawatan sarana serta kondisi fisik seorang
pemain dalam melakukan permainan basket bagaimana sehingga permainan bola basket dapat
berjalan. Dalam hal ini kami mengkaji tentang hal tersebut yang merupakan suatu
pengetahuan yang dibutuhkan agar dalam permainan bola basket yaitu tentang kondisi fisik
seseorang yang dimulai sejak dini dengan melakukan pembinaan-pembinaan yang sesuai
dengan proporsinya.

Pembinaan calon atlet pada hakekatnya adalah penanaman konsep dasar yang kuat
sebagai modal untuk mengembangkan keterampilan yang lebih lanjut untuk menciptakan
pemain-pemain berprestasi. Proses pembinaan pemain bola basket yang berprestasi tidak
lepas dari faktor-faktor pendukung seperti: sarana, prasarana, pelatih yang berkualitas,
kompetisi yang teratur, program latihan, pemain berbakat dan alat evaluasi dari pelaksanaan
program latihan apakah program latihan sesuai dengan harapan atau belum.

Olson & Hergenhahn (2009, p. 24) menyatakan bahwa sebuah model berbeda dengan
teori, model biasanya tidak dipakai untuk menjelaskan proses yang rumit, model digunakan
untuk menyederhanakan proses dan menjadikannya lebih mudah dipahami. Model dipakai
untuk menunjukkan bagaimana sesuatu itu seperti sesuatu yang lain. Lebih jelas lagi
dinyatakan bahwa model biasanya digunakan untuk hal-hal yang bersifat menggambarkan
sesuatu, menjelaskan suatu proses, mengkaji atau menganalisis sesuatu sistem,
menggambarkan suatu kejadian, dan bersifat memprediksi sesuatu keputusan yang akan
diambil tes merupakan cara untuk menaksir besarnya kemampuan manusia secara tidak
langsung, yakni melalui respons terhadap sejumlah stimulus. Secara khusus, tes memiliki
beberapa tujuan penting, antara lain: (1) mengetahui tingkat kemampuan peserta didik, (2)
mengukur pertumbuhan dan perkembangan peserta didik, (3) mendiagnosis kesulitan belajar
peserta didik, (4) mengetahui hasil belajar dan pengajaran, (5) memotivasi pendidik dan
peserta didik dalam proses pembelajaran. Tidak jarang tes digunakan untuk beberapa tujuan,
namun tidak akan memiliki keefektifan yang sama untuk semua tujuan.

Kondisi fisik ditinjau dari segi faalnya adalah kemampuan seseorang dapat
diketahui sampai sejauh mana kemampuanya sebagai pendukung aktivitas
menjalankan olahraga. Kondisi fisik juga dapat diartikan sebagai kondisi badan
seorang pemain. Kondisi fisik adalah salah satu kesatuan utuh dari komponen-komponen
yang tidak dapat dipisahkan begitu saja, baik peningkatanya, pemeliharaanya.
Artinya bahwa didalam usaha peningkatan kondisi fisik maka seluruh komponen
tersebut harus dikembangkan, walaupun disana sini dilakukan sistem prioritas sesuai
keadaan atau status tiap komponen tersebut dan untuk keperluan apa keadaan
atau status yang dibutuhkan tersebut.
Berdasarkan penjelasan dari beberapa penelitian yang terdahulu, terdapat perbedaan
dengan penelitian penulis yang sekarang, karena dari penelitian yang lain tidak menggunakan
tes daya tahan kardiovaskular untuk pemain bola basket, hanya satu penelitian yang
menggunakan tes daya tahan aerobik yaitu yo-yo test sedangkan penulis menggunakan tes
daya tahan kardiovaskular dengan Bleep test. Hal ini menunjukan adanya penggunaan tes
daya tahan kardiovaskular yang bervariatif namun dengan tujuan yang sama untuk
mengetahui kemampuan daya tahan kardiovaskular, dan penggunaan tes koordinasi mata,
tangan, dan kaki yang sangat dibutuhkan dalam permainan bola basket seperti melakukan
operan bola satu tangan dan dua tangan disertai dengan pergerakan kaki (footwork), dan
dilanjutkan dengan penglihatan mata pun dituntut untuk dapat berkoordinasi antara
menangkap bola dengan melempar bola tanpa terlepas dari ke-dua jarijari tangan. Hal ini
memperlihatkan adanya penerapan alat ukur koordinasi mata, tangan, dan kaki pada
penelitian ini yang sebelumnya belum ada pada penelitian yang terdahulu. Namun untuk yang
lainnya seperti kekuatan, kecepatan, power, kelincahan, kelentukan, keseimbangan, dan
masih banyak lagi adalah sesuatu yang sudah ada pada penelitian sebelumnya.

Tes kebugaran jasmani berguna untuk mengetahui bagaimana kondisi tubuh


seseorang. Kondisi tubuh yang prima merupakan modal utama untuk melakukan aktivitas
sehari-hari.

Dikutip dari Modul 5 Bugar dan Sehat (2017) terbitan Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan RI, kebugaran jasmani adalah kesanggupan dan kemampuan tubuh melakukan
penyesuaian terhadap pembebanan fisik yang diberikan kepadanya tanpa menimbulkan
kelelahan yang berarti.

Untuk mengetahui kondisi tubuh, seseorang bisa melakukan tes kebugaran jasmani.
Tes kebugaran jasmani merupakan tes untuk mengetahui tingkat penggunaan oksigen oleh
tubuh. Adapun, tes kebugaran jasmani terdiri dari beberapa bentuk aktivitas fisik

Jenis – Jenis Tes Kondisi Fisik

Pemain yang memiliki dayatahan aerobik yang baik, makamemiliki jantung yang
efesien, paru-paru yang efektif, peredaran darah yang baik pula yang dapat mensuplai
otot-otot, sehingga yang bersangkutan mampu bekerja secara kontiniu tanpa mengalam
ikelelahan yang berlebihan. Oleh sebab itu, daya tahan aerobik dibutuhkan
dalampermainan bola basket.Permainan bolabasket sendiri merupakan kemampuan
individu atau tim yangmemilki aktivitas gerak dan keterampilan serta didukung oleh
kondisi fisik yang prima. bagi pelakunya dalam menampilkan permainan dan dengan
berbagi unsur lainnyaseperti taktik yang sudah direncanakan melalui program latihan
yang telah dibuat dan disesuaikan dengan usia atlet bola basket itu sendiri.Unsur-unsur
kondisi fisik yang mempengaruhi bola basket yaitu :

1.Daya ledak otot lengan

Daya ledak otot lenganya itu kombinasi dan perkalian peningkatan antara
kekuatan dan kecepatan untuk mengatasi beban dengan kecepatan kontraksi otot-ototlengan
yang tinggi. Daya ledak otot lengan diukur dengan two hand medicine ball puttest.

Med Ball berasal dari zaman Persia kuno (Iran), dibuat dari kantung kemih binatang
kemudian diisi pasir, pertama kali digunakan lebih dari 3.000 tahun yang lalu oleh pegulat
Persia dan tentara Persia sebagai bentuk latihan kekuatan. Sekitar 460 SM, kulit berisi pasir
yang penuh digunakan medicinally oleh pasien dari Hippocrates yang di percaya untuk
memperbaiki dan melatih otot yang cedera/rehabilitasi cedera melakukan gerakan tertentu
dengan menggunakan alat berbentuk bola, makanya disebut Medicine Ball.

Medicine ball adalah bola medicine yang terdiri dari berbagai macam ukuran dan
berat beban tertentu. Bompa (2010) menyatakan bahwa “kebanyakan latihan medicine ball
dilakukan dengan menangkap dan melempar yang dilakukan dengan cepat, akselerasi
maksimum untuk mencapai sukses pada akhirnya”.
2.Daya ledak otot tungkai

Daya ledak otot tungkai adalah kemampuan kontraksi otot-otot tungkai yang
terlibat secara kuat dan cepat dalam rentang waktu singkat untuk mengupaya kan
tujuan. Daya ledak otot tungkai yang dimaksudkan adalah daya ledak otot tungkai
yang dibutuhkan dalam permainan bolabasket. Daya ledak otot tungkai seseorang dapat
diukur dengan vertical jump test.

Vertical Jump adalah salah satu parameter kebugaran untuk mengukur daya ledak
(explosive power) dengan mengukur tinggi lompatan atlet. Tes ini sering digunakan oleh
atlet, terutama untuk mengetahui perkembangan seorang atlet selama pelatihan. Semakin
tinggi lompatan, maka semakin kuat otot kaki/daya ledak seorang atlet. Peningkatan vertical
jump yaitu proses yang lengkap dapat dilihat pada beberapa aspek yang berbeda, diperlukan
berapa komponen yang mendukung di antaranya kekuatan tendon, keseimbangan, kontrol
motor, kekuatan otot, fleksibilitas otot dan ketahanan otot. Vertical jump didukung oleh peran
utama dari otot penggerak tubuh, yaitu kelompok otot m. quadriceps femoris. Peningkatan
vertical jump harus bertahap dan diperlukan adaptasi dari m. quadriceps femoris sebagai
penggerak utama. Untuk melakukan vertical jump diperlukan kontraksi otot. Jaringan otot
yang terdiri dari sel-sel otot yang berkontraksi akan menghasilkan gaya. Otot rangka
disatukan oleh jaringan ikat.
3.Kecepatan

Kecepatan adalah kemampuan seseorang untuk mengerjakan gerakan yang


berkesinambungan dengan bentuk yang sama dalam waktu yang sesingkat-
singkatnya. Kecepatan diukur dengan alat ukur stopwatch melalui tes kecepatan
lari(sprinttest) 20meter.

Lari jarak pendek merupakan salah satu cabang olahraga atletik. Lari jarak pendek
disebut juga lari sprint. Lari jarak pendek merupakan perlombaan lari di mana atlet yang
mengikuti lomba harus harus berlari secepat mungkin. Lari jarak pendek menuntut para atlet
untuk mengerahkan kemampuan maksimalnya dalam berlari sebab jarak yang ditempuh tidak
begitu jauh.

4.Kelincahan

Kelincahan adalah kemampuan seseorang bergerak mengubah arah dan


posisinya yang dikehendaki dengan cepat dan tepat tanpa kehilangan kesadaran dan
keseimbangan sesuai dengan situasi dan kondisi yang dihadapi. Kelincahan inidiukur
dengan shuttle-run test (laribolak-balik 6 x 10 m).

Shuttle run adalah bagian dari jenis latihan yang cukup populer dan mengutamakan
kecepatan, daya tahan, dan juga ketepatan. Tidak hanya itu saja, shuttle run juga melatih
kontrol tubuh, kelincahan, hingga akselerasi ketika berlari. Cara latihan shuttle run adalah
dengan melakukan gerakan lari secara bolak-balik pada jarak sama atau sudah ditentukan.

Shuttle run sering digunakan sebagai latihan dasar untuk berbagai cabang olahraga.
Contohnya seperti basket, sepak bola, badminton, dan masih banyak lagi. Latihan shuttle run
juga memfokuskan pada bagian otot paha, betis, pangkal paha, pinggul, hingga pada bagian
luar. Bisa dikatakan, hampir semua otot di tubuh kita akan berjalan saat melakukan shuttle
run.

Manfaat Shuttle Run

Beberapa manfaat yang bisa didapatkan saat melakukan shuttle run adalah sebagai
berikut.

1. Latihan kecepatan untuk berlari.


2. Dapat mengatur dan juga melakukan koordinasi pada tubuh.
3. Dapat melatih kekuatan pada otot kaki.
4. Dapat melatih kelincahan dan juga ketepatan tubuh.
5. Mampu menghindari terjadinya cedera berat.
6. Dapat menambah pertumbuhan hormon dan juga produksi testosteron.
7. Tubuh terasa lebih bugar.
8. Dapat menjaga kesehatan pada jaringan lunak dalam tulang.

Dari manfaat yang diberikan, kita bisa tahu bahwa shuttle run memang selalu
dilakukan oleh para atlet saat melakukan latihan.
5.Daya tahan aerobik

Daya tahan aerobik adalah suatu kemampuan tubuh untuk mendapatkan oksigen yang
dikirimkan ke otot-otot atau sel-sel sebagai bahan bakar pada waktu melakukan aktivitas
serta dapat dikerjakan oleh sistem aerobik. Daya tahan aerobik ini diukur dengan alat
ukur format norma penilaian melalui bleep test.

Bleep test adalah sebuah metode untuk mengukur penyerapan maksimum oksigen
dalam tubuh (VO2 max) dan kebugaran kardiovaskuler. Yang dimaksud kebugaran
kardiovaskuler di sini mengacu pada seberapa baik jantung, paru-paru, dan berbagai organ
tubuh lainnya dalam mengonsumsi, membawa, dan menggunakan oksigen selama Anda
berolahraga. Bleep test adalah uji kebugaran multistage yang hemat biaya dan praktis. Beep
test dilakukan untuk mengukur kesanggupan kerja jantung dan paru-paru secara maksimal
melalui prediksi penyerapan Volume Oksigen Maksimal (VO2Max) pada anak-anak, remaja,
dan orang dewasa. Di Indonesia sendiri, beep test sering dikenal dengan sebutan lain, yaitu
bleep test. Di samping itu, beep test juga memiliki berbagai nama lain yang mungkin bisa
membuat Anda bingung. Beberapa nama yang sering digunakan sebagai pengganti beep test
adalah:

Bleep test

Progressive Aerobic Cardiovascular Endurance Run (PACER) test

Multi-Stage Fitness Test (MSFT)

20 m Shuttle Run Test (20 m SRT).

Ada banyak klub dari berbagai cabang olahraga yang menggunakan bleep test sebagai
cara menghitung VO2 max atau kebugaran kardiovaskuler atletnya.
Metode Penelitian & Pelaksanaan Tes Pengukuran Kondisi Fisik

1. Two Hand Medicine Ball-Put

Tujuan : Mengukur komponen Power (otot lengan dan bahu)

Alat/fasilitas : Bola medicine seberat 3 pound, Pita ukuran, Tali, Kursi

Pelaksanaan : Orang coba duduk tegak di kursi, sambil kedua tangan memegang bola
medicine. Sehingga bola tersebut menyentuh dada. Kemudian kedua tangan mendorong bola
tersebut ke depan sejauh mungkin. Sebelum orang coba mendorong bola medicine, seutas tali
dilingkarkan pada dada orang coba dan ditarik ke belakang, sehingga bdan bersandar pada
kursi. Hal ini untuk mencegahagar orang coba pada waktu mendorong tidak dibantu oleh
gerakan badan ke depan. Orang coba diberi kesempatan 3 (tiga) kali percobaan.

Skor : Jarak tolakan yang terjauh dari 3 (tiga) kali percobaan, yang diukur mulai dari tepi luar
kursi sampai batas atau tanda dimana bola medicine tersebut jatuh. Jarak diukur dengan cm

Rentang Skor Kriteria


≥ 4,04 Sempurna
3,52 – 4,03 Sangat Baik
2,95 – 3,51 Baik
2,38 – 2,94 Cukup
1,81 – 2,37 Kurang
2. Vertical Jump

Tujuan : Mengukur daya ledak (tenaga eksplosif) otot tungkai.

Alat/Fasilitas :a. Dinding yang rata dan lantai yang rata dan cukup luas

b. Serbuk kapur dan alat penghapus

c. Formulir pencatatan hasil tes dan alat tulis

d. Meteran

Pelaksanaan : Subyek berdiri tegak dekat dinding. Papan dinding berskala berada di samping
tangan kiri atau kanannya. Kemudian tangan yang berada dekat dinding diangkat lurus ke
atas dan telapak tangan ditempelkan pada papan berskala, sehingga meninggalkan bekas
raihan jarinya. Kedua tangan lurus berada di samping badan kemudian subyek mengambil
sikap awalan dengan membengkokkan kedua lutut, kemudian subyek meloncat setinggi
mungkin sambil menepuk papan berskala dengan tangan yang terdekat dengan dinding,
sehingga meninggalkan bekas raihan pada papan dinding berskala. Tanda ini menampilkan
tinggi raihan loncatan subyek tersebut. Subyek diberi kesempatan melakukan sebanyak dua
kali loncatan.

Rentang Skor Kriteria

Rentang Skor Kriteria


≥ 48 Sempurna
44 – 47 Sangat Baik
38 – 43 Baik
33 – 37 Cukup
29 – 32 Kurang

(Catatan : Satuan dalam cm)

Skor : Selisih yang terbesar antara jangkauan sesudah melompat dengan tinggi jangkauan
sebelum melompat, dari dua kali percobaan. Tinggi jangkauan diukur dalam satuan cm.
3. Lari 20 Meter

Tujuan : Mengukur komponen kecepatan

Alat : Stopwatch, meteran, lintasan, pluit

Pelaksanaan : Seorang berdiri di belakang garis start, dengan sikap start melayang. Pada aba-
aba “Ya” ia berusaha lari secepat mungkin mencapai garisfinish. Setiap orang diberikan
kesempatan dua kali tes.

Skor : waktu tempuh yang terbaik dari dua kali pengetesan.

Kriteria Tes Lari 20 Meter

Rentang Skor Kriteria


- Sempurna
- Sangat Baik
< 3,1 detik Baik
3,1 – 3,3 Cukup
3,3 Kurang

4. Tes Kelincahan Illinois Agility Test

Petunjuk pelaksanaan Illinois Agility Test

a. Tujuan : Tes ini disusun untuk mengukur kelincahan

b. Alat dan pelaksanaan :

1) Lintasan lari sepanjang 10 m dan lebar 5 m

2) Peluit dan Stopwatch

3) Cone sebagai rintangan

4) Kapur sebagai garis pembatas

5) Blangko dan
6) Alat tulis

c. Petugas : pengatur testee di garis pemberangkatan, pemberangkat testee dan pencatat hasil.

d. Pelaksanaan: Testee berdiri di garis start, setelah aba-aba “siap” – “ya”.Testee secepat
mungkin mengikuti arah panah sesuai dengan gambar sampaibatas finish, testee diberi
kesempatan melakukan tes ini sebanyak 2 kali kesempatan.

e. Skor : waktu tempuh yang terbaik dari dua kali pengetesan.

Kriteria Tes Kelincahan Agility Illinois Test :

Rentang Skor Kriteria


< 17.00 Sempurna
17.0 – 17,9 Sangat Baik
18.0 – 21,7 Baik
21,8 – 23.0 Cukup
>23.0 Kurang
Catatan : Satuan waktu dalam detik

5. Bleep test

Tujuan : Tes Lari Multi Tahap atau Bleep Test memiliki tujuan untuk mengukur tingkat
efesiensi fungsi jantung dan paru-paru, yang ditunjukkan melalui pengukuran pengambilan
oksigen masksimum (maximum oxygen uptake).

Fasilitas dan alat :

(1)Lintasan datar dan tidak licin

(2)Meteran

(3)Kaset (pita suara)/ file suara bleep test

(4)Kerucut/cones
(5)Stop watch

Petugas :

1. Pengukur jarak
2. Petugas start
3. Pengawas lintasan
4. Pencatat skor

Pelaksanaan :

- Pertama-tama ukurlah jarak sepanjang 20 meter dan beri tanda pada kedua ujungnya dengan
kerucut atau tanda lain sebagai tanda jarak. Siapkan pita suara kaset/file suara bleep test.
Peserta tes disarankan melakukan pemanasan terlebih dahulu sebelum mengikuti tes
dengan melaksanakan beberapa gerakan seluruh anggota tubuh secara umum, sekaligus
dengan beberapa macam peregangan, terutama dengan menggerakan otot-otot kaki.

- Hidupkan pita suara/file suara. Jarak antara dua sinyal “TUT” menandai suatu interval 1
menit.

- Beberapa petunjuk untuk peserta tes telah tersedia dalam kaset. Pita kaset mengeluarkan
sinyal suara “TUT” tunggal pada beberapa interval yang teratur.

- Peserta test berusaha sampai keujung berlawanan bertepatan dengan saat sinyal “TUT”
pertama berbunyi. Kemudian meneruskan berlari dengan kecepatan sama, agar dapat
sampai keujung lintasan bertepatan dengan terdengar sinyal “TUT” berikutnya.

- Akhir setiap lari bolak-balik (balikan) ditandai dengan “TUT” tunggal, sedangkan akhir tiap
tahap ditandai dengan sinyal “TUT” tiga kali berturut-turut, serta oleh pemberi petunjuk
dalam rekaman pita tersebut.

- Peserta tes harus selalu menempatkan satu kaki pada atau tepat dibelakang tanda garis
start/finish pada akhir setiap lari.

- Peserta tes harus meneruskan lari selama mungkin sampai tidakmampu lagi menyesuaikan
dengan kecepatan yang telah diatur dalam pita rekaman sehingga peserta tes secara
sukarela harus menarik diri dari tes yang sedang dilakukan.
- Apabila peserta tes gagal mencapai jarak dua langkah menjelang garis ujung pada saat
terdengar sinyal “TUT”, peserta tes masih diberi kesempatan untuk meneruskan dua kali
lari agar dapat memperoleh kembali langkah yang diperlukan sebelum ditarik mundur.

- Tes ini bersifat maksimal progresif, artinya cukup mudah pada permulaannya kemudian
meningkat dan makin sulit menjelang saat-saat terakhir. Agar hasilnya cukup valid,
peserta tes harus mengerahkan kerja maksimal sewaktu menjalani tes ini, dan oleh
karena itu peserta tes harus berusaha mencapai tahap setinggi mungkin sebelum
menghentkan tes.

Kriteria VO2Max

Rentang Skor Kriteria

Rentang Skor Kriteria


> 69 Sempurna
54 – 68 Sangat Baik
43 – 53 Baik
31 – 42 Cukup
< 30 Kurang
DAFTAR PUSTAKA

Hutagaol, S. N. (2020). Aktivitas permainan olahraga bola basket.

Suharjana. (2003). Tes pengukuran kapasitas aerobik. Fik Uny, 1–15.

Dr. Vladimir, V. F. (1967). 済無No Title No Title No Title. Gastronomía Ecuatoriana y


Turismo Local., 1(69), 5–24.

Rahayu, indah D. E. (2015). Indah Dias Ekowati Rahayu, 2015 PROFIL KONDISI FISIK
ATLET BOLA BASKET PUTRI TINGKAT SMA SE-JAWA BARAT Universitas
Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu. 1–7.

Volume, J. P. (2020). 1 , 2 1,2. 2, 159–170.

Rustiawan, H., Taufik, A. R., & Sudrazat, A. (2021). Analisis Kondisi Fisik Pemain Spartan
Basketball Club. Jurnal Wahana Pendidikan, 8(1), 1.
https://doi.org/10.25157/wa.v8i1.4565

Wiwoho, H. A., & Junaidi, S. (2014). Profil Kondisi Fisik Siswa Ekstrakurikuler Bola Basket
Putra Sma N 02 Ungaran Tahun 2012. Journal of Sport Science and Fitness, 3(1), 44–
48.

Iqroni, D. (2017). Model tes keterampilan dasar dan kondisi fisik untuk mengidentifikasi
bakat calon atlet bolabasket. Jurnal Keolahragaan, 5(2), 142.
https://doi.org/10.21831/jk.v5i2.15595

Olson, M. H., & Hergenhahn, B. R. (2009). An introduction to theories of learning.


Pearson/Prentice Hall.

https://www.gramedia.com/literasi/permainan-bola-basket

Sujiono,Y.N., & Sujiono, B.(2010). Bermainkreatif berbasis kecerdasan jamak.Jakarta:


Indeks

https://www.kompas.com/sports/read/2021/10/04/11141818/macam-macam-tes-kebugaran-
jasmani-untuk-mengetahui-kondisi-tubuh?page=all

Anda mungkin juga menyukai