PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kebugaran jasmani yang baik serta penguasaan teknik yang baik dapat
memberikan sumbangan yang cukup besar untuk memiliki kecakapan dalam
melakukan gerakan-gerakan senam lantai, sehingga dalam pembinaan dan
pengembangan atlit senam lantai nantinya menciptakan para atlet-atlet yang
handal khususnya di Sekolah Olahraga Negeri Sriwijaya (SONS) Palembang.
B. Rumusan Masalah
Telah diuraikan dari latar belakang masalah yang telah dikemukakan di
atas, maka masalah observasi ini dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana pengaruh kesehatan atlet terhadap pencapaian prestasi di Sekolah
Olahraga Negeri Sriwijaya?
a. Waktu Pelaksanaan
Adapun kegiatan penulis pada saat observasi di Sekolah Olahraga Negeri
Sriwijaya (SONS) sebagai berikut:
Rabu pagi, jam 06.00-07.15 dilapangan bola voly Sekolah Olahraga
Negeri Sriwijaya (SONS) itu sendiri.Selasa siang, jam 11.00-12.45 di Sekolah
Olahraga Negeri Sriwijaya (SONS)
b. Tempat Pelaksanaan
Tempat pelaksanaan magang 2 di laksanakan di Sekolah Olahraga Negeri
Sriwijaya (SONS) yang beralamat di Jalan Maluku 5 Jakabaring
Palembang,Sumatera Selatan kode pos 30275.
F. Aktivitas Magang
BAB II
KAJIAN TEORITIS
A. Definisi Kesehatan
Ichsan (1988), Sehat adalah keadaan yang seimbang dan dinamis antara
bentuk dan fungsi tubuh dan berbagai faktor yang mempengaruhinya. Who jaga
menambahkan sehat adalah keadaan yang sempurna dari fisik, mental, dan sosial,
tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan. Sedangkan menurut white sehat
adalah keadaan dimana seseorang pada waktu diperiksa tidak mempunyai keluhan
apapun ataupun tidak terdapat tanda-tanda suatu penyakit dan kelainan.
Ariawan (2002), sehat adalah fungsi afektif dari sumber-sumber
perawatan diri (self careresources) yang menjamin tindakan untuk perawatan diri
(self care action) merupakan pengetahuan keterampilan dan sikap. Self care
action merupakan prilaku yang sesuai dengan tujuan diperlukan untuk
memperoleh, mempertahankan, dan meningkatkan fungsi psikososial dan
spriktual. Majelis Ulama Indonesia (MUI) dalam musawarah Nasional Ulama
tahun 1983 kesehatan sebagai ketahanaan jasmaniah, ruhaniah, dan sosial yang
dimiliki manusia sebagai karunia Allah yang wajib disukuri dengan mengamalkan
tentunannya, dan memelihara serta mengembangkannya. Menurut UU No 23
tahun 1992 Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang
memukinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi.
Istilah kesehatan pada dasarnya berasal dari kata sehat yang artinya
terbebas dari segala gangguan atau pun penyakit baik penyakit fisik maupun
psikis. Jika diarikan dari kata dasarnya, maka kesehatan merupakan kondisi atau
pun keadaan yang menggambarkan tubuh yang terbebas dari segala penyakit atau
pun gangguan fisik atau pun psikis. Menurut Undang Undang Republik
Indonesia, pengertian kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan
sosial yang memungkikan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
Kesehatan adalah kondisi fisik, mental dan sosial yang sempurna, bukan
hanya ketidak hadiran penyakit belaka, bukan hanya hanya ketidak hadiran
penyakit belaka. Macam-macam kesehatan:
Ada beberapa Jenis-jenis Kesehatan sebagai berikut :
1. Kesehatan Fisik
Kesehatan fisik terwujud apabila seseorang tidak merasa dan mengeluh
sakit atau tidak adanya keluhan dan memang secara objektif tidak tampak sakit.
Semua organ tubuh berfungsi normal atau tidak mengalami gangguan.
2. Kesehatan Mental
Kesehatan Mental (jiwa) mencakup 3 komponen, yakni pikiran,
emosional, dan spiritual.
1. Pikiran sehat tercermin dari cara berpikir atau jalan pikiran
2. Emosional sehat tercermin dari kemampuan seseorang untuk mengekspresikan
emosinya, misalnya takut, gembira, kuatir. Sedih dan sebagainya.
3. Spiritual sehat tercermin dari cara seseorang dalam mengekspresikan rasa
syukur, pujian, kepercayaan dan sebagainya terhadap sesuatu di luar alam fana
ini, yakni Tuhan yang Mahakuasa (Allah SWT dalam agama Islam). Misalnya
sehat spiritual dapat dilihat dari praktik keagamaan seseorang. Dengan
perkataan lain, sehat spiritual adalah keadaan di mana seseorang menjalankan
ibadah dan semua aturan-aturan agama yang dianutnya.Anak yang aktif dan
berprestasi merupakan salah satu aspek kesehatan yang keempat adalah
ekonomi dalam arti produktif.
3. Kesehatan sosial
Kesehatan sosial terwujud apabila seseorang mampu berhubungan dengan
orang lain atau kelompok lain secara baik, tanpa membedakan ras, suku, agama
atau kepercayaan, status sosial, ekonomi, politik, dan sebagainya, serta saling
toleran dan menghargai.
4. Kesehatan ekonomi
Kesehatan dari aspek ekonomi terlihat bila seseorang (dewasa) produktif,
dalam arti mempunyai kegiatan yang menghasilkan sesuatu yang dapat
menyokong terhadap hidupnya sendiri atau keluarganya secara finansial. Bagi
mereka yang belum dewasa (siswa ataum ahasiswa) dan usia lanjut (pensiunan),
dengan sendirinya batasan ini tidak berlaku. Oleh sebab itu, bagi kelompok
tersebut, yang berlaku adalah produktif secarasosial, yakni mempunyai kegiatan
yang berguna bagi kehidupan mereka nanti, misalnya berprestasi bagi siswa atau
mahasiswa, dan kegiatan sosial, keagamaan, atau pelayanan kemasyarakatan
lainnya bagi usia lanjut.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kesehatan adalah
kondisi fisik, mental dan sosial yang sempurna, bukan hanya ketidak hadiran
penyakit belaka, bukan hanya hanya ketidak hadiran penyakit belaka, ada 4 jenis
kesehatan yang ada yaitu kesehatan fisik, kesehatan mental, kesehatan sosial dan
kesehatan ekonomi apabila ke empat kesehatan tersebut ada di dalam diri
seseorang maka dia dikatakan sehat jasmani maupun rohani.
B. Kebugaran jasmani
Menurut Atmojo (2007), kebugaran jasmani adalah kesanggupan dan
kemampuan tubuh melakukan penyesuaian (adaptasi) terhadap pembebasan fiisk
yang diberikan kepadanya (dari kerja yang dilakukan sehari-hari) tanpa
menimbulkan kelelahan yang berlebihan. Tidak menimbulkan kelelahan yang
berarti maksudnya ialah setelah seseorang melakukan suatu kegiatan / aktivitas,
masih mempunyai cukup semangat dan tenaga untuk menikmati waktu
senggangnya dan untuk keperluan-keperluan lainnya yang mendadak.
Ada beberapa Jenis-jenis kebugaran jasmani
1. Health related fitness : kesegaran jasmani yang berhubungan dengan
kesehatan.
2. Motor related fitness : kesegaran jasmani yang berhubungan dengan
ketrampilan.
3. Komponen-komponen
4. Komponen kebugaran yang berhubungan dengan kesehatan
5. Daya tahan paru jantung (cardiorespiratory endurance)
6. Kekuatan otot (muscle strength)
7. Daya tahan otot (muscle endurance)
8. Fleksibelitas/kelentukan (flexibility)
9. Lomposisi tubuh (body composition)
10. Komponen kebugaran yang berhubungan dengan ketrampilan
11. Kecepatan (speed)
12. Daya ledak (power)
13. Keseimbangan (balance)
14. Kelincahan (agility)
15. Koordinasi (coordination)
16. Dan ditambah komponen kebugaran yang berhubungan dengan kesehatan
a. Intensitas latihan
b. Lamanya Latihan
Lama latihan yang baik dan tidak berbahaya harus berlatih mencapai
zone latihan (traning zone) dan berada dalam zone latihan 15-25 menit.
c. Takaran latihan
Jika intensitas latihan lebih tinggi, maka waktu latihan dapat lebih
pendek. Sebaliknya jika intensitas latihannya lebih kecil, maka waktu latihan
harus lebih lama. Takaran lamanya latihan untuk olahraga kesehatan antara 20-30
menit dalam zone latihan, lebih lama lebih baik. Latihan-latihan tidak akan efisien
atau kurang membuahkan hasil, kalau kurang dari takaran tersebut.
1. Tes Kesegaran Jasmani yang digunakan untuk anak-anak dari usia Sekolah
Dasar, Sekolah
lanjutan Tingkat Pertama dan Sekolah Menengah Atas antara lain :
2. Tes Kesegaran Jasmani untuk siswa Sekolah Dasar (kelas 1,2 dan 3), rangkaian
butir
tesnya terdiri dari : 1). Lari cepat 30 meter, 2). Angkat tubuh 30 detik, 3).
Baring duduk 30 detik, 4). Loncat tegak, 5). Lari 600 meter.
3. Tes Kesegaran Jasmani untuk siswa Sekolah Dasar (kelas 4, 5 dan 6),
rangkaian butir tesnya terdiri dari : 1). Lari cepat 40 meter, 2). Angkat tubuh 30
detik, 3). Baring duduk 30 detik, 4). Loncat tegak, 5). Lari 600 meter.
4. Tes Kesegaran Jasmani untuk Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama, rangkaian
butir tesnya terdiri dari : 1). Lari cepat 50 meter, 2). Angkat tubuh (30 detik
untuk putri dan 60 detik untuk putra), 3). Baring duduk 60 detik, 4). Loncat
tegak, 5). Lari jarak jauh (800 meter untuk putri dan 1000 meter untuk putra).
5. Tes Kesegaran Jasmani untuk Sekolah Menengah Atas, rangkaian butir tesnya
terdiri dari : 1). Lari cepat 50 meter, 2). Angkat tubuh (30 detik untuk putri dan
60 detik untuk putra), 3). Baring duduk 60 detik, 4). Loncat tegak, 5). Lari
jarak jauh (800 meter untuk putri dan 1000 meter untuk putra).(Nurhasan, 2001
:149)
a. Intensitas pelatihan
b. Lamanya pelatihan
c. Frekuensi latihan
C. Olahraga
Menurut Undang Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem
Keolaragaan Nasional yaitu olahraga yang membina dan mengembangkan
olahragawan secara terencana, berjenjang, dan berkelanjutan melalui kompetisi
untuk mencapai prestasi dengan dukungan ilmu pengetahuan dan teknologi
keolahragaan. Artinya pembinaan olahragawan dilakukan dan dikembangkan
secara terencana dan berkelanjutan untuk mecapai suatu prestasi dan didukung
ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam mewujudkan pembinaan olahraga yang
dimaksud dimulai dari kalangan sekolah melalui kegiatan pengembangan diri.
c. Mengurangi stres
Olahraga yang dilakukan secara rutin meskipun tidak terlalu lama atau
olahraga yang dilakukan dengan santai dapat meningkatkan zat-zat kimia dalam
otak seperti adrenalin, serotonim, dopamin dan endrofin. Zat-zat kimia tersebut
memiliki fungsi yang berkaitan dengan daya tahan tubuh.
1. Pencegahan penyakit
Bagaimanapun juga mencegah lebih baik daripada mengobati. Itulah
slogan kesehatan yang sering kita kenal. Salah satu cara untuk mencegah agar
tubuh tidak mudah sakit yaitu dengan cara berolahraga dengan teratur serta
memakan makanan yang mengandung nutrisi yang seimbang
2. Pengobatan penyakit
4. Peningkatan kesehatan
Orang yang bebas dari penyakit belum tentu dinyatakan sehat. Sehat atau
tidaknya seseorang dapat dilihat dari kebugarannya. Latihan fisik yang teratur dan
terukur, disertai dengan makan makanan yang bergizi, akan sangat membantu
menjaga dan meningkatkan kebugaran seseorang. Kebugaran itu ditandai oleh
daya tahan jantung, otot, kelenturan tubuh, proporsi tubuh, kecepatan gerak,
kelincahan, denyut nadi dan lain sebagainya.
D. Olahraga prestasi
1. Rol depan
b. Kedua kaki diluruskan, siku tangan ditekuk, kepala dilipat sampai dagu
menyentuh dada.
d. Kedua tangan melemaskan tumpuan dari matras, pegang mata kaki dan
berusaha bangun.
a. Sikap permulaan dalam posisi jongkok,kedua tangan di depan dan kaki sedikit
rapat
3. Lompat Harimah
a) Sikap awal:
berdiri tegak kemudian mengambil sikap siap berlari dengan kecepatan tertentu.
jarak pengambilan awalan bisa bervariasi beberapa langkah atau banyak
langkah tergantung ketinggian penanda yang ada.
Badan terangkat keatas atau meloncat melewati penanda yang ada, setelah
melewati penanda tangan bersiap-siap untuk menumpu pada matras diikuti
tengkuk kemudian punggung yang menyentuh matras dilanjutkan dengan
gerakan guling ke depan.
c) Sikap akhir
Kedua kaki menapak sempurna, tangan lurus kedepan badan tidak terjatuh ke
samping kanan atau ke samping kiri, kemudian berdiri tegak,kembali ke sikap.
Berdiri dengan kepala adalah sikap tegak dengan bertumpu pada kepala dan
ditopang oleh kedua tangan.
Sikap permulaan membungkuk bertumpu pada dahi dan tangan. Dahi dan
tangan membentuk segitiga sama sisi.
Angkat tungkai ke atas satu per satu bersamaan. Untuk menjaga agar badan
tidak mengguling ke depan, panggul ke depan, dan punggung membusur.
Berakhir pada sikap badan tegak, dan tungkai rapat lurus ke atas.
Hands stand adalah sikap tegak dengan bertumpu pada kedua tangan
,kedua kaki rapat dan lurus ke atas .suatu hal yang perlu diperhatikan dalam
melakukan hands stand adalah harus di lakukan di atas landasan atau alas yang
keras (misal lantai).karena akan memudahkan dalam bertumpu,jika dibandingkan
melakukannya di atas alas yang lunak (misal kasur).
Kedua tungkai rapat clan lurus, membentuk satu garis dengan badan dan
lengan.
Pertahankan keseimbangan.
6.MERODA
Awali dengan sikap siap melakukan dengan mengakat salah satu tangan
Bertumpu tangan, mencoba melewatkan kedua kaki secara bergantian
7. ROUND OFF
Bagi yang baru belajar, berdiri tegak, kedua kaki rapat, kedua lengan di
samping badan.
a. Ayunkan kedua lengan keatas sejajar bahu lurus kedepan serong ke atas.
c. Bersamaan dengan meletakkan kedua telapak tangan pada matras sejajar bahu,
lemparkan kaki kanan lurus ke atas, kemudian diikuti kaki kiri hingga pada posisi
handstand.
8. Loncat Kangkang
Kedua kaki menolak pada papan tolak sekuat-kuatnya disertai ayunan dari
belakang bawah ke depan. Badan lurus, tungkai dipisahkan.
Saat tangan menyentuh pada bagian pangkal kuda-kuda segera menolak
sekuat-kuatnya.
9. Lompat Jongkok
10. KAYANG
Kayang adalah posisi kaki bertumpu dengan empat titik dalam keadaan
terbalik dengan meregang dan mengangkat perut dan panggul. Nilai dari pada
gerakan kayang yaitu dengan menempatkan kaki lebih tinggi memberikan tekanan
pada bahu dan sedikit pada pinggang. Manfaat dari gerakan kayang adalah untuk
meningkatkan kelentukan bahu, bukan kelentukan pinggang.
BAB III
A. Profil Sekolah
Profil SMP sampai SMA Olahraga Negeri Sriwijaya Propinsi Sumatera Selatan
Tahun Pelajaran 2015-2016
1. Identitas Sekolah
Nama Sekolah : SMP-SMA Olahraga Negeri Sriwijaya
Alamat Sekolah
Propinsi : Sumatera Selatan
Kabupaten / Kota : Palembang
Desa / Kelurahan : 15 Ulu
Jalan : Maluku V Komp. OPI Jaka Baring
Kode Pos : 30257
Telephon / Fax : 0711 7538491
E-mail :
Nomor Rekening : 801-09-80898
Nama Bank : Bank Sumsel Syariah
Pemegang Rekening
1. Kepala Sekolah : Mitrisno, S.Pd., M.Pd.
2. Bendahara Sekolah : Syafruddin
1. Identitas Kepala Sekolah
2. Nama dan Gelar : Mitrisno, S.Pd., M.Pd.AIFO
3. Pendidikan terakhir : S.2
4. Jurusan / Ijazah : Tehnologi Pendidikan
1. Visi
Terbangunnya bibit-bibit atlet berbakat yang memiliki potensi prestasi
tinggi dikalanganpelajar berlandaskan IPTEK dan IMTAQ
1. Misi
1. Menyiapkan program pelatihan olahraga yang kondusif
2. Menyelenggarakan pelatihan olahraga secara intensif sesuai dengan cabang
olahraga
spesialisasi siswa
(hari/bulan)
RDC-
2001 Course Sprint&Hurdles IAAF 4 hari
Jakarta
RDC-
2003 Course Measurement Track&Field 5 hari
Jakarta
RDC-
2005 Course Measurement Rood Race 6 hari
Jakarta
Pagar : 813 m2
c. Gedung Sekolah
15 Telephon 1 -
18 Judul buku - - -
19 Jumlah buku - - -
20 Komputer 24 - Baik
21 Internet 2 - Baik
4. Anggaran Sekolah
1. SMA
Orang tua
Tahun Pemerintah Jumlah (Rp)
masyarakat (Rp)
2008-2009 - - -
5. Personil Sekolah
SMP-SMA Olahraga Negeri Sriwijaya didirikan pada tahun 2005.Pimpinan
sekolah yang pernah bertugas di SMP-SMA Olahraga Negeri Sriwijaya Sumatera Selatan
sejak awal berdirinya (2005) adalah:
7. Keadaan Siswa
1. SMA
1. Jumlah Siswa 3 (tiga) tahun terakhir
Keadaan Tahun Kelas X Kelas XI Kelas XII Jumlah
(orang)
Siswa Pelajaran (orang) (orang) (orang)
2013-2014 46 45 29 120
Jumlah
2014-2015 45 49 42 136
Siswa
2015-2016 42 37 38 117
b. Kondisi Siswa
Jumlah Siswa
Tahun Pelajaran
Pendaftar Diterima Persetase Diterima (%)
1 X 2 Baik
2 XI. IS 2 Baik
3 XII. IS 2 Baik
Jumlah Ruang 6
PNS 30 25,21
Petani 15 12,61
Pedagang 24 20,17
Nelayan -
Lain-lain 7 5,88
2. Hasil
Sekolah Olahraga Negeri Sriwijaya (SONS), menggunakan kurikulum
sama dengan sekolah pada umumnya yaitu: KTSP (Kurikulum tingkat satuan
pendidikan). SMP-SMA Olahraga Negeri Sriwijaya Provinsi Sumatera Selatan
didirikan pada tanggal 16 Juli 2005 atas prakarsa Pemerintah Provinsi Sumatera
Selatan. SMP-SMA Olahraga Negeri Sriwijaya Sumatera Selatan merupakan SKO
yang didirikan setelah SMAN Ragunan (Jakarta), SMANOR Sidoarjo (Jawa
Timur) dan sebelum terbentuknya SMAN Aceh dan SMAN Internasional
Kalimantan Timur. Dan memiliki pasilitas terlengkap disumatera untuk itu
Sekolah Olahraga Negeri Sriwijaya (SONS) layak dijadikan untuk tempat untuk
observasi.
3. Pembahasan
Masalah yang mempengaruhi proses pembelajaran yang menyebabkan
kuranya minat belajar dan keseriusan siswa dalam melakasanakan kegiatan belajar
mengajar di Sekolah Olahraga Negeri Sriwijaya (SONS) Palembang, yaitu faktor
kelelahan yang dialami oleh siswa sehingga diwaktu belajar mengajar dimulai
siswa tersebut kurang semangat dan terlihat juga siswa yang mengantuk dalam
mengikuti pembelajaran. Disinilah peran penting guru untuk membangkitkan
semangat belajar siswa agar proses pembelajaran berjalan dengan efektif melalui
motivasi belajar yang diberikan oleh guru.
Sekolah Olahraga Negeri Sriwijaya (SONS) Palembang ini dilihat dari
hasil observasi penulis pada tanggal 22 sampai dengan 24 Febuari 2016 penulis
melihat sekolah ini dituntut untuk berprestasi dibidang olahraga, selain dari
prestasi olahraga siswa SONS juga harus menguasai prestasi dibidang akademik,
karena sekolah ini juga menggunakan kurikulum yang sama dengan sekolah pada
umumnya yaitu KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran