PENDAHULUAN
Olahraga adalah proses sistemik yang berupa segala kegiatan atau usaha yang dapat
seutuhnya yang berkualitas berdasarkan Pancasila. Olahraga adalah serangkaian gerak raga
yang teratur dan terencana untuk memelihara gerak (mempertahankan hidup) dan
olahraga merupakan kebutuhan hidup yang sifatnya periodik, artinya olahraga sebagai alat
untuk memelihara dan membina kesehatan, tidak dapat ditinggalkan. Olahraga merupakan
alat untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan jasmani, rohani, dan sosial.
menjadi tiga kelompok, yaitu olahraga pendidikan, olahraga prestasi dan olahraga rekreasi.
(Yuliatin, 2012)
mencakup segala kegiatan manusia yang ditujukan untuk melaksanakan misi hidupnya dan
cita-cita .Olahraga memiliki cakupan yang kompleks di masyarakat yang terdiri dari
lapisan semua usia, semua ras, dan semua golongan. Walaupun olahraga dapat dilakukan
oleh semua lapisan masyarakat, namun olahraga juga memiliki pembagian jenis-jenisnya
disesuaikan dengan maksud dan tujuan olahraga itu sendiri. Olahraga adalah proses
sistematik yang berupa segala kegiatan atau usaha yang dapat mendorong
perorangan atau anggota masyarakat dalam bentuk pendidikan , rekreasi, dan prestasi.
Olahraga terbagi menjadi 2 golongan yaitu Olahraga tim dan olahraga individu dengan
beberapa konsep sangat mempengaruhi minat para Atlet untuk berkarir di dunia Olahraga.
Tidak hanya itu terpecahnya olahraga memiliki tujuan tersendiri salah satunya olahraga
untuk pendidikan dimana olahraga masuk kedalam mata pelajaran dengan tujuan untuk
rekreasi yaitu kegiatan yang dilakukan untuk penyegaran kembali jasmani dan rohani
seseorang, kegiatan yang umum dilakukan untuk rekreasi seperti pariwisata, olahraga,
permainan, dan hobi. Terakhir olahraga untuk Prestasi yaitu kegiatan olahraga yang
dilakukan dan dikelola secara profesional dengan tujuan untuk memperoleh prestasi
kebutuhan bagi masyarakat untuk menjaga serta meningkatkan kondisi fisik agar tetap
berprestasi.
2022.
pertandingan/perlombaan dan kemenangan. Sikap agresif itu belum berarti bahwa atlet
berbagai strategi untuk melakukan pola laku khusus mencelakakan pihak lawan agar tidak
merupakan sebuah aktivitas manusia yang bertujuan untuk mencapai kesejahteraan yang
meliputi jasmani dan rohani manusia itu sendiri. Pembinaan potensi- potensi jasmaniah,
tingkatannya masing- masing, dari tingkat pelajar sampai tingkat klub. Pencapaian prestasi
yang maksimal memerlukan persiapan berupa latihan. Menurut (Bompa. 1994: 4) latihan
merupakan aktivitas olahraga yang sistematik dalam waktu yang lama, ditingkatkan secara
progresif dan individual yang mengarah kepada ciri-ciri fungsi fisiologis dan psikologi
manusia untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan.Latihan yang dilakukan untuk
mencapai prestasi yang diinginkan tentunya mengandung risiko. Risiko dari aktivitas
olahraga adalah cedera. Cedera adalah kelainan yang terjadi pada tubuh yang
mengakibatkan timbulnya nyeri,panas, merah, bengkak, dan tidak berfungsi dengan baik
pada otot, tendon, ligamen, persendian, ataupun tulang akibat aktivitas yang berlebihan
atau kecelakaan (Ali dan Bambang,2009:45). Menurut Paul dan Taylor (2002: 5) terdapat 2
jenis cedera berdasarkan waktu terjadinya yaitu trauma akut dan syndrome berlarut.
Trauma akut merupakan cedera yang terjadi secara mendadak, sindrom berlarut adalah
sindrom yang bermula dari adanya kekuatan abnormal dalam level rendah namun
berlangsung berulang-ulang dalam waktu lama. Ada beberapa faktor yang menyebakan
terjadinya cedera yaitu:(1) faktor internal diantaranya postur tubuh (malalignment), beban
berlebih, kondisi fisik,ketidak seimbangan otot, koordinasi gerakan yang salah, dan
lingkungan, olahraga body contact dan (3) overuse akibat penggunaan otot berlebihan atau
terlalu lelah. Hasil persentase yang memungkinkan terjadinya cedera pada olahraga raga
body contact 45 % yang terdiri dari olahraga rugby 20 %, sepak bola 23 % dan yudo 2 %,
olahraga non body contact 16 % yang terdiri dari olahraga tenis 9 %, senam 3,5%, olahraga
atletik dan angkat berat 11 %, dan 9 % olahraga lain-lain (Hardianto, 1994: 12- 13).
Dalam kehidupan sehari-hari agar dapat menunjang pencegahan cedera, perlu adanya
tindakan atau upaya yang dilakukan. Upaya pencegahan cedera adalah setiap kegiatan
untuk memelihara dan meningkatkan kesadaran yang bertujuan untuk mewujudkan derajat
dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan. Hal ini akan terwujud
tentunya tidak hanya dari pemangku kebijakan olahraga yang menggerakkan, tetapi
Mengacu pada kondisi di atas, peneliti ingin meneliti lebih dalam lagi tentang jenis
cedera olahraga yang dialami Atlet Kabupaten Hulu Sungai Selatan pada saat latihan dan
pertandingan, atau sesudah pertandingan, selanjutnya menuangkannya dalam bentuk
penelitian dengan judul “Analisis Cedera Olahraga Pada Atlet Kabupaten Hulu Sungai
Selatan”, sehingga peneliti bisa mengetahui dan menyampaikan informasi tentang cedera
B. Identifikasi Masalah
1.Belum diketahui cedera apa saja yang dialami atlet Kabupaten Hulu Sungai Selatan
C.Batasan Masalah
Berdasarkan dari latar belakang dan identifikasi masalah yang telah diuraikan diatas, maka
di buat batasan permasalahan agar lebih dalam lagi pengkajianya. Maka pembatasan
masalah dalam penelitian ini di batasi yaitu untuk mengetahui Cedera Olahraga Pada Atlet
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi serta batasan masalah maka rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah "Analisis Cedera Olahraga Pada Atlet Kabupaten Hulu Sungai
Selatan".
E. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan yang telah dipaparkan diatas, maka tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui Cedera Olahraga Apa Saja yang di Alami Atlet Kabupaten Hulu
Sungai Selatan
Secara teoritis, penelitian ini dapat memberikan pengembangan ilmu. pengetahuan dan
mampu menggambarkan jenis cedera olahraga yang sering dialami Atlet Kabupaten Hulu
Sungai Selatan
2) Secara Praktis
a Bagi Peneliti dengan adanya penelitian ini, peneliti mendapat pengetahuan serta
pengalaman tentang Analisis Cedera Olahraga Pada Atlet Kabupaten Hulu Sungai Selatan
b Bagi Atlet dengan adanya penelitian ini pihak yang bersangkutan diharapkan dapat
memberikan pertolongan lebih cepat dan tepat sehingga tidak semakin parah.
c. Bagi Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Hulu Sungai Selatan
supaya memperhatikan dan harus serius menghadapi atlet yang sedang mengalami cedera
d. Bagi official Kabupaten Barito Kuala supaya memperhatikan dan harus serius
menghadapi atlet yang sedang mengalami cedera dengan menyediakan atau menyiapkan
e. Kepada pelatih agar lebih memperhatikan kondisi fisik atlet yang mendukung
f. Bagi peneliti selanjutnya dapat dijadikan sebagai acuan atau pelajaran untuk membaca
lebih banyak buku atau sumber lain tentang jenis cedera dan penangana cedera.