Anda di halaman 1dari 4

MINIRISET SEJARAH DAN FILSAFAT OLAHRAGA

NAMA : FAUZAN ADZAKY

NIM : 6213311029

KELAS : PJKR 1 F

MK : SEJARAH & FILSAFAT OLAHRAGA

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

TAHUN 2021
TUGAS V

STUDI KEPUSTAKAAN

a. Hakekat Olahraga

Saat ini, masalah kesehatan pada individu sedang meningkat karena kurang olahraga dan
aktivitas fisik, seperti mesin melakukan sebagian besar pekerjaan, yang membuat aktivitas
tubuh penting secara individual. Di sisi lain, lewat acara olahraga, banyak orang terlibat dengan
olahraga secara langsung atau tidak langsung, baik dengan aktif tampil atau dengan menonton
olahraga. Secara umum, olahraga membantu individu menjaga kesehatan fisik dan mental
mereka dan menjadi sumber kesenangan dan hiburan. Dari hal inilah bahwa dengan melakukan
aktifitas fisik atau dengan kita berolahraga akan memberikan berbagai manfaat bagi tubuh kita
(Suleyman Yildiz, 2012: 689). Olahraga saat ini menjadi sebuah trend atau gaya hidup bagi
sebagian masyarakat umum, bahkan hingga menjadi sebuah kebutuhan mendasar dalam hidup.
Olahraga menjadi kebutuhan yang sangat penting karena tidak terlepas dari kebutuhan
mendasar dalam melaksanakan aktivitas gerak sehari-hari. Olahraga itu sendiri pada dasarnya
merupakan serangkaian gerak raga yang teratur dan terencana untuk memelihara dan
meningkatkan kemampuan gerak, serta bertujuan untuk mempertahankan, dan meningkatkan
kualitas hidup seseorang. Hal tersebut sejalan dengan yang diamanatkan dalam Undang-
Undang Sistem Keolahragaan Nasional Nomor 3 Tahun 2005 bahwa, “olahraga adalah segala
kegiatan yang sistematis

untuk mendorong, membina, serta mengembangkan potensi jasmani, rohani, dan sosial”.
Secara sederhana olahraga dapat dilakukan oleh siapapun, kapanpun, dimanapun, tanpa
memandang dan membedakan jenis kelamin, suku, ras, dan lain sebagainya. Toho Cholik
Mutohir (2007: 23) menjelaskan bahwa, hakekat olahraga adalah sebagai refleksi kehidupan
masyarakat suatu bangsa. Di dalam olahraga tergambar aspirasi serta nilai-nilai luhur suatu
masyarakat, yang terpantul melalui hasrat mewujudkan diri melalui prestasi olahraga. Kita
sering mendengar kata-kata bahwa kemajuan suatu bangsa salah satunya dapat tercermin dari
prestasi olahraganya. Harapannya adalah olahraga di Indonesia dijadikan alat pendorong
gerakan kemasyarakatan bagi lahirnya insan manusia unggul, baik secara fisikal, mental,
intelektual, sosial, serta mampu membentuk manusia seutuhnya. Menurut Giriwijoyo (2005:
30) mengatakan bahwa olahraga adalah serangkaian gerak raga yang teratur dan terencana
yang dilakukan orang dengan sadar untuk meningkatkan kemampuan fungsionalnya. Kusmaedi
(2002: 1) menyatakan bahwa kata olahraga berasal dari: Disport, yaitu bergerak dari satu
tempat ke tempat lain. 2) Field Sport, kegiatan yang dilakukan oleh para bangsawan yang terdiri
dari kegiatan menembak dan berburu 3) Desporter, membuang lelah 4) Sport, pemuasan atau
hobi 5) Olahraga, latihan gerak badan untuk menguatkan badan, seperti berenang, main bola,
agar tumbuh menjadi sehat. Jane Ruseski (2014: 396 ) mengatakan dengan berolahraga atau
melakukan aktifitas fisik yang teratur dapat mengurangi resiko penyakit kronis, mengurangi
stress dan depresi, meningkat kesejahteraan emosional, tingkat energi, kepercayaan

diri dan kepuasan dengan aktivitas sosial. Douglas Hartmann, Christina Kwauk. (2011: 285)
mengatakan pada dasarnya olahraga adalah tentang partisipasi. Olahraga menyatukan individu
dan komunitas, menyoroti kesamaan dan menjembatani perbedaan budaya atau etnis.
Olahraga menyediakan forum untuk belajar keterampilan seperti disiplin, kepercayaan diri, dan
kepemimpinan dan mengajarkan prinsip-prinsip inti seperti toleransi, kerja sama, dan rasa
hormat. Olahraga mengajarkan nilai usaha dan bagaimana mengatur kemenangan dan juga
kekalahan. Saat ini aspek positif dari olahraga ditekankan, olahraga menjadi kendaraan yang
kuat yang melaluinya.Berdasarkan penjelasan menurut para ahli di atas, dapat disimpulkan
bahwa olahraga merupakan suatu kegiatan yang bersifat fisik mengandung unsur-unsur
permainan serta berisi perjuangan dengan diri sendiri dengan orang lain yang terkait dengan
interaksi lingkungan atau unsur alam yang terbuka bagi seluruh lapisan masyarakat sesuai
dengan kemampuan dan kesenangan. Kegiatan olahraga tergantung dari sikap sesorang dari
mana dia memaknainya, karena beragam definisi olahraga disebabkan oleh karakteristik
olahraga itu sendiri yang semakin berkembang, semakin lama semakin berubah dan semakin
kompleks baik dari jenis kegiatannya, dan juga penekanan motif yang ingin dicapai ataupun
konteks lingkungan sosial budaya tempat pelaksanaannya.b. Ruang Lingkup OlahragaMengacu
pada Undang-Undang Sistem Keolahragaan Nasional Nomor 3 tahun 2005 Bab II pasal 4
menetapakan bahwa keolahragaan nasional bertujuan memelihara dan meningkatkan
kesehatan, kebugaran, prestasi, kualaitas manusia, menanmkan nilai moral dan akhlak mulia,
sportivitas, disiplin, mempererat dan membina persatuan dan kesatuan bangsa, memperkokoh
ketahanan nasional, serta mengangkat harkat, martabat, dan kehormatan bangsa.Selanjutnya
pada Bab VI pasal 17 menetapkan ruang lingkup olahraga itu sendiri mencakup tiga pilar, yaitu:
olahraga pendidikan, olahraga prestasi, dan olahraga rekreasi. Ketiga pilar olahraga tersebut
dilaksanakan melalui pembinaan dan pengembangan olahraga secara terencana, sistematik,
berjenjang, dan berkelanjutan, yang dimulai dari pembudayaan dengan pengenalan gerak pada
usia dini, pemassalan dengan menjadikan olahraga sebagai gaya hidup, pembibitan dengan
penelusuran bakat dan pemberdayaan sentra-sentra olahraga, serta peningkatan prestasi
dengan pembinnaan olahraga unggulan nasional sehingga olahragawan andalan dapat meraih
puncak pencapaian prestasi. Adapun ruang lingkup dari ketiga pilar olahraga dapat dijabarkan
sebagi berikut:1) Olahraga PendidikanOlahraga pendidikan adalah pendidikan jasmani dan
olahraga yang dilaksanakan sebagai proses pendidikan yang teratur dan berkelanjutan untuk
memperoleh pengetahuan kepribadian, keterampilan, kesehatan, dan kebugaran jasmani.
Olahraga pendidikan sebagai bagian dari proses pendidikan secara umum yang dilaksanakan
oleh satuan pendidikan baik satuan pendidikan formal maupun non formal, biasanya dilakukan
oleh satuan pendidikan pada setiap jenjang pendidikan, guru pendidikan jasmani dengan
dibantu oleh tenaga olahraga membimbing terselenggaranya kegiatan keolahragaan. Menurut
Barrie Houlihan (2016: 171) dalam meningkatkan. prestasi olahraga, salah satunya adalah
melalui jenjang sekolah dan juga sistem pendidikan yang baik. Kebijakan olahraga di dalam
dunia pendidikan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan prestasi olahraga. Sehingga
sangatlah penting dalam mempertimbangkan bagaimana perumusan dan kebijakan olahraga
dalam dunia pendidikan, karena sekolah merupakan elemen yang penting dalam pembangunan
olahraga di masa depan.

Anda mungkin juga menyukai