PENDAHULUAN
kesejahteraan yang meliputi jasmani dan rohani manusia itu sendiri. Pembinaan potensi-
potensi jasmaniah, rohaniyah, dan karakter seseorang dapat dibentuk melalui permainan,
perlombaan dan pertandingan olahraga. Menurut Pasal 17 Bab VI menyebutkan bahwa ruang
lingkup olahraga meliputi kegiatan (a) olahraga pendidikan, (b) olahraga rekreasi, (c) olahraga
bagian proses pendidikan. Ruang lingkup berikutnya adalah olahraga rekreasi. Pada pasal 26
ayat (1) berbunyi pembinaan dan pengembangan olahraga rekreasi dilaksanakan dan
dalam meningkatkan kesehatan, kebugaran, kegembiraan, dan hubungan sosial dan ayat (4)
memperhatikan prinsip mudah, murah, menarik, manfaat, dan masal (5 M). Selanjutnya,
Ruang lingkup olahraga prestasi pada pasal 20 ayat (1) menyebutkan olahraga prestasi
dalam rangka meningkatkan harkat dan martabat bangsa. Kemudian pada pasal 27 ayat (1)
diarahkan untuk mencapai prestasi olahraga pada tingkat daerah, nasional, dan internasional
dan dipertegas pada ayat (2) bahwa pembinaan dan pengembangan olahraga prestasi
dilakukan oleh induk organisasi cabang olahraga dan ayat (3) dilakukan oleh pelatih yang
memiliki kualifikasi dan sertifikat kompetensi yang dapat dibantu oleh tenaga keolahragaan
Pekan Olahraga Provinsi yang selanjutnya disingkat Porprov adalah penyelenggaraan multi
kejuaraan olahraga tingkat nasional yang diselenggarakan 4 tahun sekali.Pekan Olahraga
Provinsi yang selanjutnya disingkat Porprov adalah penyelenggaraan multi kejuaraan
olahraga tingkat nasional yang diselenggarakan 4 tahun sekali.Pelaksanaan Pekan Olahraga
Provinsi (Porprov) di Provinsi Kalimantan Selatan direncanakan pada 2022.
[18/8 06.14] Muhammad Irhas Nofiannor: Berbagai persiapan sudah mulai dilakukan saat ini
oleh Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) selaku tuan rumah Porprov ke XI.Pemerintah
Kabupaten HSS melakukan Audiensi dan Koordinasi dengan Tim Pengarah Teknis KONI
Provinsi Kalimantan Selatan, terkait kesiapan penyelenggaraan Porprov XI Tahun
2022.Pemkab HSS akan ada pergerakan ekonomi yang signifikan nanti. Seperti, oleh-oleh
yang disiapkan oleh mereka dan dimana tempatnya.Sebagai tuan rumah Porprov Kalsel XI
tahun 2022, KONI Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) menargetkan kontingennya meraih
peringkat lebih baik dibandingkan Porprov X Tabalong. Mereka ingin bisa masuk lima besar.
[18/8 06.14] Muhammad Irhas Nofiannor: Pada Porprov X Tabalong lalu, HSS berhasil
meraih 17 medali emas, 20 perak, dan 33 perunggu. Dengan total perolehan 70 medali, HSS
kala itu berada di peringkat 12 dari 13 kabupaten/kota.
[18/8 06.21] Muhammad Irhas Nofiannor: Dalam beberapa cabang olahraga tertentu,seperti
olahraga Olahraga Provinsi (PORPROV), sikap dan usaha yang aktif, menyusun menguasai
mencapai pertandingan/perlombaan dan kemenangan. Sikap agresif itu belum berarti
bahwa atlet dalam pertandingan/perlombaan untuk pertandingan/perlombaan atau cukup
cedera yang dipertandingkan/dilombakan dalam Pekan diperlukan agresivitas, yang
menunjukkan berbagai strategi untuk melakukan pola laku khusus mencelakakan pihak
lawan agar tidak sanggup meneruskan sehingga mengurangi mutu
pertandingan/perlombaan lawan.Olahraga merupakan sebuah aktivitas manusia yang
bertujuan untuk mencapai kesejahteraan yang meliputi jasmani dan rohani manusia itu
sendiri. Pembinaan potensi- potensi jasmaniah, rohaniyah, dan karakter seseorang dapat
dibentuk melalui permainan,perlombaan dan pertandingan olahraga.Aktivitas olahraga yang
bertujuan untuk prestasi dibagi sesuai tingkatannya masing- masing, dari tingkat pelajar
sampai tingkat klub. Pencapaian prestasi yang maksimal memerlukan persiapan berupa
latihan. Menurut (Bompa. 1994: 4) latihan merupakan aktivitas olahraga yang sistematik
dalam waktu yang lama, ditingkatkan secara progresif dan individual yang mengarah kepada
ciri-ciri fungsi fisiologis dan psikologi manusia untuk mencapai sasaran yang telah
ditentukan.Latihan yang dilakukan untuk mencapai prestasi yang diinginkan tentunya
mengandung risiko. Risiko dari aktivitas olahraga adalah cedera. Cedera adalah kelainan
yang terjadi pada tubuh yang mengakibatkan timbulnya nyeri,panas, merah, bengkak, dan
tidak berfungsi dengan baik pada otot, tendon, ligamen, persendian, ataupun tulang akibat
aktivitas yang berlebihan atau kecelakaan (Ali dan Bambang,2009:45). Menurut Paul dan
Taylor (2002: 5) terdapat 2 jenis cedera berdasarkan waktu terjadinya yaitu trauma akut dan
syndrome berlarut. Trauma akut merupakan cedera yang terjadi secara mendadak, sindrom
berlarut adalah sindrom yang bermula dari adanya kekuatan abnormal dalam level rendah
namun berlangsung berulang-ulang dalam waktu lama. Ada beberapa faktor yang
menyebakan terjadinya cedera yaitu:(1) faktor internal diantaranya postur tubuh
(malalignment), beban berlebih, kondisi fisik,ketidak seimbangan otot, koordinasi gerakan
yang salah, dan kurangnya pemanasan., (2) faktor eksternal diantaranya karena alat-alat
olahraga,keadaan lingkungan, olahraga body contact dan (3) overuse akibat penggunaan
otot berlebihan atau terlalu lelah. Hasil persentase yang memungkinkan terjadinya cedera
pada olahraga raga body contact 45 % yang terdiri dari olahraga rugby 20 %, sepak bola 23
% dan yudo 2 %, olahraga non body contact 16 % yang terdiri dari olahraga tenis 9 %, senam
3,5%, olahraga atletik dan angkat berat 11 %, dan 9 % olahraga lain-lain (Hardianto, 1994:
12- 13).
[18/8 06.28] Muhammad Irhas Nofiannor: Dalam kehidupan sehari-hari agar dapat
menunjang pencegahan cedera, perlu adanya tindakan
atau upaya yang dilakukan. Upaya pencegahan cedera adalah setiap kegiatan untuk
memelihara dan meningkatkan kesadaran yang bertujuan untuk mewujudkan derajat
kesehatan yang optimal
terpadu, dan berkesinambungan. Hal ini akan terwujud tentunya tidak hanya dari pemangku
Berdasarkan data diatas peneliti ingin meneliti lebih dalam lagi tentang jenis cedera
olahraga yang dialami Atlet Kabupaten Hulu Sungai Selatan pada saat latihan dan
sehingga peneliti bisa mengetahui dan menyampaikan informasi tentang cedera olahraga yang
Sesuai dengan permasalahan yang telah dipaparkan diatas, maka tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui Cedera Olahraga Apa Saja yang di Alami Atlet Kabupaten Hulu
Sungai Selatan
[18/8 06.33] Muhammad Irhas Nofiannor: F.Manfaat Hasil Penelitian
1) Secara Teoritis
Secara teoritis, penelitian ini dapat memberikan pengembangan ilmu. pengetahuan dan
mampu menggambarkan jenis cedera olahraga yang sering dialami Atlet Kabupaten Hulu
Sungai Selatan
[18/8 06.34] Muhammad Irhas Nofiannor: 2) Secara Praktis
a Bagi Peneliti dengan adanya penelitian ini, peneliti mendapat pengetahuan serta
pengalaman tentang Analisis Cedera Olahraga Pada Atlet Kabupaten Hulu Sungai Selatan
b Bagi Atlet dengan adanya penelitian ini pihak yang bersangkutan diharapkan dapat
memberikan pertolongan lebih cepat dan tepat sehingga tidak semakin parah.
Bagi Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Hulu Sungai Selatan supaya
memperhatikan dan harus serius menghadapi atlet yang sedang mengalami cedera dengan
menyediakan atau menyiapkan tim medis/tim massage yang benar-benar memahami
masalah cedera olahraga.
d. Kepada pelatih agar lebih memperhatikan kondisi fisik atlet yang mendukung
kemampuannya agar atlet terhindar dari terjadinya cedera.
e Bagi peneliti selanjutnya dapat dijadikan sebagai acuan atau pelajaran untuk membaca
lebih banyak buku atau sumber lain tentang jenis cedera dan penangana cedera.
Identifikasi Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka dapat dibatasi permasalahannya pada “Apa
Saja Cedera Olahraga Pada Atlet Kabupaten Barito.”
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi serta batasan masalah maka rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah “Analisis Cedera Olahraga Pada Atlet Kabupaten Barito Kuala”.
Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan yang telah dipaparkan diatas, maka tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui Cedera Olahraga Apa Saja yang di Alami Atlet Kabupaten Barito
Kuala
Manfaat Hasil Penelitian
Secara Teoritis
Secara teoritis, penelitian ini dapat memberikan pengembangan ilmu pengetahuan dan
mampu menggambarkan jenis cedera olahraga yang sering dialami Atlet Kabupaten Barito
Kuala.
Secara Praktis
Bagi Peneliti dengan adanya penelitian ini, peneliti mendapat pengetahuan serta
pengalaman tentang Analisis Cedera Olahraga Pada Atlet Kabupaten Barito Kuala.
Bagi Atlet dengan adanya penelitian ini pihak yang bersangkutan diharapkan dapat
memberikan pertolongan lebih cepat dan tepat sehingga tidak semakin parah.
Bagi official Kabupaten Barito Kuala supaya memperhatikan dan harus serius menghadapi
atlet yang sedang mengalami cedera dengan menyediakan atau menyiapkan tim medis/tim
massage yang benar-benar memahami masalah cedera olahraga.
Kepada pelatih agar lebih memperhatikan kondisi fisik atlet yang mendukung
kemampuannya agar atlet terhindar dari terjadinya cedera.
Bagi peneliti dapat dijadikan sebagai acuan atau pelajaran untuk membaca lebih banyak
buku atau sumber lain tentang jenis cedera dan penangana cedera.