Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

I. Latar Belakang Masalah


Dalam kehidupan sehari hari kita tidak akan pernah lepas dengan
aktivitas tubuh. Namun semua aktivitas tubuh yang kita lakukan belum
tentu baik untuk tubuh kita. Oleh karena itu kita harus memahami apa
makna dari aktivitas tubuh itu sendiri, atau yang lebih populer dengan kata
olahraga. Olahraga merupakan suatu bentuk kerja atau aktivitas badan kita
yang mengikut sertakan sistem-sistem sel, jaringan dan alat-alat badan
secara terpadu untuk melayani kebutuhan-kebutuhan demi tercapainya
tujuan kerja tersebut.
Pada anak-anak, remaja, dewasa, tua, dan usia lanjut mempunyai
takaran olahraga yang berbeda-beda, semua ini disebabkan oleh
kemampuan dan kebutuhan dari tubuh kita sendiri. Jadi ketika kita akan
melakukan atau akan memberikan olahraga kita harus melihat umur dari
orang yang akan melaksanakannya. Karena apabila tidak sesuai bisa
berakibat tidak baik untuk tubuh, contohnya apabila anak-anak disuruh
mengangkat beban yang terlalu berat, maka bisa jadi akan menghambat
pertumbuhan dari si anak tersebut. Jadi sangat penting kita harus
mengetahui pedoman-pedoman dalam melakukan olahraga.
Dilihat dari uraian diatas, maka kami mencoba membahasnya
dengan dituangkan dalam bentuk makalah yang sederhana ini. Kami akan
membahas pedoman-pedoman latihan olahraga pada anak-anak, sehingga
diharapkan setelah ini kita semua bisa mengetahui bagaimana dan
olahraga apa yang baik diberikan kepada anak-anak.
II. Batasan Masalah
Mempertimbangkan keterbatasan yang ada pada penulis, maka
perlu adanya pembatasan masalah agar pembahasan lebih fokus dan jelas.

1
Penulis akan membatasi masalah pada makalah ini yaitu: Pedoman Latihan
Olahraga Pada Anak.
III.Rumusan Masalah
Sesuai dengan pembatasan masalah di atas maka dapat ditarik
rumusan masalah sebagai berikut:
1. Pengertian olahraga
2. Jenis olahraga yang cocok untuk anak sesuai dengan umurnya
3. Manfaat olahraga bagi anak
IV. TujuanPenulisan
Makalah ini bertujuan untuk mengetahui tentang olahragadan
jenis-jenis olahraga yang cocok untuk anak-anak sesuai dengan umurnya
serta dapat mengetahui manfaat olahraga bagi anak.

2
BAB II
KAJIAN TEOTRI

Pertumbuhan dan perkembangan pada anak adalah hal yang sangat penting
untuk diperhatikan oleh semua orang tua. Karena dengan mengetahui
pertumbuhan dan perkembangan anak, kita juga akan mengetahui perkembangan
fisik, intelektual, sosial, emosional yang merupakan penuntun bagi para orang tua
dan guru dalam mengkaji tingkat fungsional anak dan penyesuaiannya terhadap
olahraga yang diberikan pada anak.
Pembahasan olahraga pada anak yang mengalami tumbuh kembang ini
mencakup dua aspek. Aspek pertama merupakan latihan jasmani dan permainan
yang mempunyai pengaruh terhadap stamina atau kesegaran jasmani. Beberapa
latihan dapat berlanjut sebagai kegiatan rekreasi atau hobi. Aspek kedua
merupakan latihan yang khusus, menyangkut prestasi pada pertandingan suatu
cabang olahraga ( Smith, 1978).
Berdasrkan penelitianyang dilakukan oleh peneliti di Swedia mendapatkan
kesimpulan ini setelah mengamati lebih dari 200 anak selama 9 tahun. Ke-200
anak tersebut dibagi menjadi 2 kelompok: intervensi dan kontrol.
Anak-anak di kelompok intervensi menerima pendidikan jasmani lima hari
seminggu ditambah pelatihan keterampilan motorik-fisik tambahan seperti
keseimbangan dan koordinasi. Sedangkan anak-anak di kelompok kontrol
pendidikan jasmani biasa.Hasilnya, 96 persen anak-anak di kelompok intervensi
mencapai nilai yang memadai untuk naik ke jenjang sekolah menengah
dibandingkan dengan 89 persen anak-anak di kelompok kontrol.
Perbedaan ini juga sangat kentara pada anak laki-laki (96 persen pada
kelompok intervensi dan 83 persen di kelompok kontrol). Anak laki-laki dalam
kelompok intervensi memiliki nilai yang lebih tinggi di mata pelajaran Bahasa
Swedia, Bahasa Inggris, matematika, pendidikan jasmani dan kesehatan daripada
anak laki-laki di kelompok kontrol.
Studi ini juga menemukan bahwa pada saat mencapai kelas 9, 93 persen
siswa dalam kelompok intervensi memiliki keterampilan motorik-fisik lebih baik

3
dibandingkan 53 persen siswa dalam kelompok kontrol."Di Swedia, awalnya
pendidikan jasmani diberikan dalam 3 kali seminggu namun sayangnya kini telah
diubah menjadi 1-2 kali seminggu saja," ungkap peneliti Ingegerd Ericsson dari
Malmo University seperti dilansir dari HealthDay, Senin (28/5/2012)."Padahal
kami telah mengkonfirmasi secara ilmiah bahwa pendidikan jasmani harian dan
pelatihan kemampuan motorik-fisik tidak hanya meningkatkan kemampuan
motorik tetapi juga prestasi di sekolah," ujarnya.
Dengan adanya penelitian dan beberapa pendapat dari ahli, dapat dilihat
bahwa olahraga sangat berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan anak.
Tidak hanya dari segi fisik, emosional, mental, dan sosial.

4
BAB III
PEMBAHASAN

A. Pengertian Olahraga
Olahraga dapat diartikan yang seluas-luasnya yang meliputi segala
kegiatan atau usaha untuk mendorong, membangkitkan, mengembangkan,
dan membina kekuatan-kekuatan jasmani maupun rohani pada tiap-tiap
menusia ( Departemen olahraga, 1964 hal. 61). Olahraga dalam arti yang
lebih sempit ialah latihan gerak badan untuk menguatkan dan menyehatkan
badan ( Poerwodarminto, 1975 hal.684). Dalam uraian ini olahraga yang
dimaksud adalah aktivitas jasmani yang dapat dilakukan setiap hari dengan
mudah dan tanpa memerlukan alat dan perlengkapan yang mahal, misalnya:
jalan cepat, lari, lari ditempat, bersepeda, senam, dan sebagainya.
Setiap orang melakukan suatu kegiatan pasti orang tersebut
mempunyai arti dan tujuan. Sama halnya dengan olahraga, dalam melakukan
olahraga juga memiliki tujuan yang ingin dicapai. Berikut ini adalah
pendapat dari beberapa ahli tentang tujuan olahraga :
1. Menurut Cooper (1976 hal. 12-13) bahwa pengaruh olahraga dapat
meningkatkan efisiensi kerja paru-paru, kerja jantung memperbesar
volume darah, meningkatkan konsumsi oksigen maksimal dan dapat
menurunkan tekanan darah tinggi. Jelaslah disini bahwa olahraga
bertujuan untuk membina dan meningkatkan kesehatan dan kondisi fisik
seseorang.
2. Menurut Edelfrid Buggel (Olympic Solidarity, 1975 hal. 145-147) bahwa
dijerman timur gerakan olahraga secara masal dengan nama “Olahraga
untuk Siapapun” bertujuan untuk membina dan meningkatkan kesehatan
dan kondisi. Timbulah organisasi-organisasi antara lain :
a. “Program Olahraga Bersama”, tiap tahun mengadakan festival
pekerja dari 215 distrik, adalah usaha orientasi/penerangan tentang
olahraga, permainan dan berkelana di alam bebas dengan

5
memanfaatkan kondisi alam atau dengan istilah “kembali bermain di
alam”. Anggota dari organisasi ini tahun 1973 berjumlah 5 juta dari
jumlah penduduk 17 juta. Mereka melakukan olahraga secara teratur.
b. “Bukan libur jika tanpa olahraga” yaitu organisasi yang
mengorganisir kegiatan liburan dan olahraga, misalnya: Kursus
khusus untuk pemeliharaan kesegaran jasmani, olahraga untuk
kesehatan, khusus liburan yang diisi kegiatan olahraga. Organisasi ini
diikuti oleh 5,5 juta.
c. “Jagalah kesehatan anda”, olahraga untuk orang cacat dan
rehabilitasi.
3. Rosentswieg (The Research Quartely, 40 : 783-787, December, 1968)
mengadakan penelitian untuk menentukan ranking 10 macam tujuan
pendidikan jasmani (Olahraga). Sampel 100 orang dari sekolah tinggi
pendidikan jasmani di Texas. Ternyata ranking tertinggi dari hasil
kuisioner itu adalah “Organic Vigor”, diartikan bahwa melalui bermain,
berolahraga dan menari mahasiswa mengembangkan sistem
kardiovaskular dan organ (alat-alat) lain untuk meningkatkan sistem otot.
Berdasarkan penelitian ini ternyata olahraga terutama untuk
mengembangkan kondisi fisik dan kekuatan otot.
4. Soudan Salem dan Everett Peter (Journal, May 1981 hal. 15-71)
mengadakan penelitian tentang tujuan terpenting pendidikan jasmani
(Olahraga) dengan responder mahasiswa Universitas Negeri Florida
sebanyak 909 orang, terdiri dari 430 orang putra dan 479 orang putri.
Dari 24 daftar tujuan olahraga, responder disuruh memberi tanda : sangat
penting, penting, sedang, kurang penting, dan sangat kurang penting
untuk tiap-tiap pertanyaan. Dari hasil penelitian ini bahwa : “Tujuan
pendidikan jasmani untuk memelihara kesehatan dan kondisi fisik”
dinyatakan terbanyak yang menyatakan sangat penting.
5. Di Indonesia saat ini banyak gerakan terutama untuk memelihara
kesehatan dan kondisi fisik. Misanya ada perkumpulan-perkumpulan: “
Jantung sehat”,“ Gerak jalan sehat” yang masing-masing mengadakan

6
kegiatan olahraga secara teratur guna membina dan meningkatkan
kesehatan dan kondisi fisik mereka.
Berdasarkan pendapat-pendapat dan hasil penelitian tersebut diatas, maka
dapat disimpulkan bahwa tujuan berolahraga adalah untuk membina dan
meningkatkan kondisi fisik.
B. Jenis Olahraga Bagi Anak
Pembahasan olahraga pada anak yang mengalami tumbuh kembang
ini mencakup dua aspek. Aspek pertama merupakan latihan jasmani dan
permainan yang mempunyai pengaruh terhadap stamina atau kesegaran
jasmani. Beberapa latihan dapat berlanjut sebagai kegiatan rekreasi atau
hobi. Aspek kedua merupakan latihan yang khusus, menyangkut prestasi
pada pertandingan suatu cabang olahraga ( Smith, 1978).
Sampai saat ini, kepustakaan tentang olahraga pada anak di
Indonesia sangat jarang, meskipun disadari bahwa pembinaan olahragaharus
dimulai sejak kanak-kanak.
Ada beberapa macam jenis olahraga bagi anak-anak yang harus
dilakukan untuk menjaga kesegaran jasmani dan kesehatan tubuhnya yaitu
perawaatan dalam posisi bayi, olahraga usia prasekolah, olahraga usia
sekolah dasar, olahraga usia sekolah menengah. Berikut adalah penjelasan
dari masing-masing jenis olahraga, yaitu:
1. Perawatan Dalam Posisi Bayi
Macam posisi bayi dalam 3 bulan pertamasetelah lahir, memberi
pengalaman latihan pertumbuhanyang berbeda. Beberapa penelitian (
Gleiss, 1970; Brackbiel et al, 1973), menunjukkan sikap terlentang
membatasi persepsi mata, kurang latihan otot dan cenderung terdapat
kelemahan sendi panggul. Kekurangan relatif aktivitas otot, merupakan
suatu faktor penyebab deformitas tulang, terutama lengan, panggul dan
tulang belakang.
Bayi mempunyai kecenderungan kembung karena usus yang
relatif panjang dibanding panjang badannya dan otot perut yang masih
lemah sehingga frekuensi muntah bertambah.

7
Perawatan dalam posisi tengkurap memberi latihan secara aktif;
persepsi pandangan lebih luas, pertumbuhan tulang lebih harmonis dan
tengkorak lebih bulat. Terjadi pertumbuhan kekuatan, otot tengkuk,
lengan dan tungkai. Frekuensi paru-paru akan lebih meningkat karena
interaksi kerja diafragma, otot dada dan perut yang lebih meningkat
berkembang ( Hutchison et al, 1979). Pada posisi tengkurap maupun
lentang, diperkuat oleh pertumbuhan otot perut, sehingga pemberian
minum lebih mudah ( Yu, 1975; Blumenthal et al, 1979).
Pertama kali dalam latihan tengkurap, bayi secara spontan
menggerakkan kedua tungkai ( frog position ) dan menangis.
Selanjutnya bayi akan lebih banyak tidur dan kurang frekuensi menangis
dibanding posisi terlentang. Bayi dalam beberapa hari dapat mengangkat
kepala bereaksi, bereaksi pada suara dan dalam bulan pertamalengan
sudah menahan kepala dan terangkat.

2. Olahraga Bagi Usia Prasekolah


Seperti telah kita sepakati, sebaiknya olahraga dimulai sejak usia
muda. Tetapi banyak yang belum tahu jenis olahraga apa yang harus
dilakukan untuk anak-anak dalam berbagai usia, dan apa tujuan gerakan-
gerakan yang dilakukan pada waktu melakukan olahraga. Banyak
orangtua yang tidak menghiraukan apakah anakanya melakukan
olahraga apa tidak, sehingga tidak heran jika banyak para pemuda baik
pria maupun wanita yang kurang baik kesegaran jasmaninya. Ini semua
akibat kurangnya pengetahuan mengenai manfaat olahraga bagi
kesehatan.
Kita dilahirkan mempunyai kaki, namun untuk dapat berjalan
membutuhkan suatu proses belajar, dari merangkak dilatih sampai bisa
berjalan. Demikian pula halnya dengan berlari, melompat, melempar dan
menangkap membutuhkan pula suatu proses latihan. Jika hal ini tidak
dilatih sejak dini maka untuk seterusnya koordinasi tubuh tidak
berkembang dengan baik.

8
a. Usia satu setengah tahun hingga dua tahun
Olahraga bisa dilakukan saat buah hati Anda mulai dapat
bergerak, berjalan dan berlari dengan benar. Umumnya hal ini
dilakukan saat anak berusia 1,5 hingga 2 tahun. Saat usia tersebut,
anak dapat mulai diperkenalkan dengan olahraga yang dilakukan
secara teratur. Anak dapat mulai dengan banyak bermain dan
mempelajari hal baru yang mudah ditemuinya. Berikan semangat agar
anak Anda aktif melakukan aktivitas fisik sejak usia dini.
b.Usia dua tahun
Di usia dua tahun, anak cenderung suka dengan hal yang tidak
teratur, bebas dan tanpa peraturan. Anda dapat mengajaknya olahraga
sambil bermain seperti berlari-lari kecil, mengejar mainan, mendorong
ayunan, bermain air atau melakukan banyak gerakan yang
menyenangkan namun juga dapat menyehatkan fisiknya.
c. Usia tiga tahun
Sedangkan anak pada usia tiga tahun mulai dapat mengubah
arah gerakannya misalnya belok kanan, kiri, depan atau belakang.
Dengan kemampuan seperti itu, Anda dapat mengajaknya lari-lari
kecil sekitar 5-10 menit setiap harinya. Lakukan variasi kegiatan
olahraga dengan mulai mengajarkan anak berenang, bermain baseball
dan berbagai permainan lain yang memiliki aturan permainan.
d.Usia empat hingga lima tahun
Anak dapat bermain dalam aturan yang lebih kompleks.
Ajaklah ia bermain dan belajar menggelindingkan bola, menangkap
bola dan bermain sepeda walaupun pada umumnya mereka belum
mampu membedakan daerah mana yang berbahaya untuk bermain.
Untuk itu, katakan kepada sang anak agar jauhi jalan raya atau tempat
yang asing baginya. Dalam hal ini, pengawasan Anda sebagai orangtua
sangatlah diperlukan.
Contoh-contoh gerakan yang dapat menyenangkan anak-anak:

9
1) Mulailah melatih anak melempar bola yang kecil. Anda menjadi
sasaranya, dan tangkaplah bila itu dengan kedua tanagn anda.
Kemudian berikan pelajaran menangkap bola dengan kedua
tanganya, lemparkan bola dengan hati-hati. Jika bola terlalu kecil
gantilah dengan bola yang sedikit lebih besar. Dalam latihan ini,
anak dilatih mengembangkan koordinasi antara tangan dan mata.
Dan kita harus sabar melatihnya.
2) Anak-anak senang memanjat dan berayun-ayun maka dari itu
buatlah tempat memanjat dihalaman rumah. Ini merupakan
permulaan pengembangan kekuatan tubuh bagian atas.
3) Ajarkan kepada anak-anak secara progresif bagaimana cara
melompat, kemudian cara berlari dan melompat. Mulailah
melompat dengan kedua kaki dan mendarat dengan kedua kaki
pula tanpa lari. Jika sudah dapat melompat, ajarkan lari dan
melompat melalui bantal. Pada tahap ketiga, ajarkan lari, lompat
dan lari, sehingga anak dapat berlari setelah melompat.
Hal-hal yang perlu di perhatikan dalam melatih anak-
anak:
1) Sabar. Sebab anda tidak dapat mengharapkan hasil begitu cepat
nampak.
2) Tekun. Latihan akan memakan banyak waktu dan semua
membutuhkan ulangan-ulangan.
3) Variasi. Anak-anak memerlukan banyak variasi.
4) Menyenangkan. Anakl-anak harus menyenangi permainan-
permainan tersebut.
3. Olahraga Bagi Usia Sekolah Dasar
a. Usia enam sampai delapan tahun
Ketika anak mulai masuk sekolah dasar, fisik maupun
mentalnya lebih matang. Pertumbuhan yang nampak sangat jelas
dengan bertambahnya panjang lengan dan kaki. Koordinasi antara
tangan dan mata serta kaki bertambah pula. Keberanianya juga lebih

10
berkembang. Pengenalan lingkungan lebih luas dengan
perkembangan sosialisasi dan berlatih bersama teman sekolah.
Terutama gerakan keseimbangan dan koordinasi gerakan. Anak
merasa mudah lelah dan perhatian untuk kelompok masih kurang.
Meskipun dorongan dan nasihat diperlukan tetapi anak memerlukan
kebebasan mengunakan kekuatannya. Apabila salah satu cabang
olahraga dipilih sejak masa ini, terdapat kecenderungan
dipertahankan untuk prestasi. Hal ini terjadi baik pada anak laki-laki
maupum perempuan. Anak perempuanpun karena itu harus
dibimbing untuk mengembangkan kekuatan badan bagian atas, dan
sangat berguna untuk memelihara berat badanya.
Dalam permainan olahraga, anak-anak pada usia ini sudah
siap untuk menggunakan alat pemukul seperti raket atau bat. Semua
olahraga kompetitif menjadi sangat menarik baginya. Inilah waktu
yang sangat baik untuk melatih senam. Tentunya harus dalam
pengawasan pelatih yang baik dan sabar, karena ada beberapa
gerakan yang menakutkan bagi anak pada usia ini, misalnya gerakan
jungkir balik.
b. Usia sembilan sampai dua belas tahun
Terjadi pertumbuhan yang cepat dan peningkatan kekuatan.
Anak putri waktu pertumbuhanya lebih awal 1-2 tahun. Koordinasi
tangan mata lebiih baik, demikian pula gerakan otot yang kecil.
Dianjurkan memberikan sebanyak mungkin latihan cabang
olahraga untuk mengembangkan kecepatan maupun gerakan dinamis
(senam, lari cepat, loncat indah, tennis meja, basket, skating, dll).
Anak berkesempatan mempelajari perinsip-perinsip dasar teknik dan
alat tubuh secara keseluruhan.
Pada akhir usia ini terdapat perbedaan perhatian macam
olahraga antara pria dan wanita dan anak memandang bahwa ukuran
fisik menentukan. Berhasil atau tidaknya suatu latihan pada masa ini
dapat mengakibattkan fiksasi menetap, hambatan, sikap negatif

11
terhadap olahraga ( Astrand dan Rodahl, 1970; Vries, 1971;
Bailey,1973; Morehouse; dan Miller, 1976).
4. Olahraga bagi usia sekolah menengah usia tiga belas sampai lima belas
tahun
Merupakan masa penelitian diri sendiri terhadap latihan olahraga.
Pertumbuhan jaringan telah berhenti pada masa ini, akan tetapi tulang
dan ligamen belum cukup kuat untuk beban latihan yang berat.
Kecelakaan sering terjadi pada tulang panjang di daerah discus
epiphyseus ( Warl, 1979). Sedang frekuensi kecelakaan tinggi pada
sepak bola dan angkat besi, rendah pada tenis dan berenang. (Sarrick &
Requa, 1978)
C. Manfaat Olahraga Bagi Anak
Olahraga banyak mempunyai manfaat diantaranya adalah sebagai beriku:
1. Meningkatkan Kesehatan
Para peneliti di Centers for Disease Control mengungkapkan,
salah satu masalah yang dialami anak-anak di Amerika adalah obesitas.
Masalah kelebihan berat badan ini akan meningkatkan faktor risiko
penyakit diabetes dan darah tinggi tiga kali lipat saat dewasa. Salah satu
cara yang paling dianjurkan untuk mencegahnya adalah dengan
berolahraga. Aktivitas fisik ini akan membantu membakar kalori yang
tak dibutuhkan tubuh, dan mencegah obesitas.
2. Meningkatkan Kecerdasan
Menurut para peneliti di Michigan State University's Institute,
anak yang gemar berolahraga terbukti lebih cerdas dibandingkan yang
tidak. Mereka mengungkapkan, olahraga bisa membantu mengajarkan
anak untuk konsentrasi pada tugas, dan mengatur waktu lebih efektif.
3. Lebih Sportif
Kalah dan menang merupakan hal yang biasa dalam permainan.
Namun dalam olahraga, mereka diajarkan untuk bisa menghargai kalah
dan menang dengan sportif. Mereka bisa berjabat tangan dengan
lawannya, tidak peduli apa pun hasil pertandingannya. Ketika dewasa,

12
sikap sportif ini akan terbawa dan membuat mereka lebih menghargai
teman dan berusaha melakukan yang terbaik dan sportif.
4. Sarana Sosialisasi
Olahraga bisa menjadi sebuah jaringan sosial instan bagi anak-
anak. Bagi anak-anak yang cenderung tertutup dan minder, olahraga bisa
jadi cara yang baik untuk meningkatkan kepercayaan diri dan pergaulan
mereka. Tim olahraga menawarkan persahabatan dan kekompakan
antaranggota, dan ini akan membantu anak untuk menjalin persahabatan.
5. Membangun Percaya Diri
Olahraga bisa membantu meningkatkan kepercayaan diri anak,
apalagi jika mereka bisa menghasilkan sebuah prestasi. Olahraga
memberikan kesempatan anak untuk belajar, berprestasi, dan berpikir
positif tentang diri sendiri melalui pengembangan keterampilan.
Aktivitas fisik ini akan menumbuhkan citra diri yang sehat dan penilaian
positif terhadap diri sendiri.
6. Mengajarkan Kerjasama
Beberapa jenis olahraga berkelompok seperti sepakbola
membutuhkan kerjasama tim yang baik. Olahraga akan membantu anak
untuk bisa bekerjasama dengan anggota lain, memahami aturan, dan
mendengarkan pelatih agar berprestasi. Menjadi bagian dari kelompok
dan belajar melakukan apa yang terbaik untuk tim menjadi salah satu
manfaat berolahraga.
7. Membantu Menentukan Target
Dalam olahraga, target akhir yang ingin dicapai adalah membawa
pulang piala kejuaraan, memenangkan turnamen, dan mencetak skor
maksimal. Namun, sebelum meraih itu semua, para pemain harus
menguasai teknik dasar dan keterampilan olahraga. Melalui proses ini,
olahraga memberikan pengalaman berharga bagi anak-anak untuk
menentukan tujuan jangka panjang dan pendek dalam hidup mereka.

13
8. Membina Ketekunan
Anak-anak yang mengikuti berbagai kelas olahraga pasti punya
kata-kata tertentu untuk menyemangati dirinya sendiri. Dan kata-kata ini
biasanya terbawa untuk menyemangati dirinya saat gagal melakukan
berbagai hal. Anak yang gemar berolahraga sudah terlatih untuk
menghadapi luka, kekecewaan, dan kekalahan. Mereka diajarkan untuk
menghadapi kegagalan mereka dengan tenang, dan berusaha lebih tekun
di pertandingan berikutnya.
9. Menghindarkan Tindak Kriminalitas
Kosongnya beberapa jam di sore hari tak jarang membuat anak
cepat bosan. Daripada keluyuran tak jelas, sebaiknya ajak mereka
berolahraga karena hal ini bisa menghindarkan mereka dari pergaulan
tidak benar, dan juga tindak kriminal.
10. Memberi Kebahagiaan
Bagaimanapun juga, olahraga adalah permainan. Permainan
bertujuan untuk memberikan kegiatan yang menyenangkan bagi anak.
Sebagai langkah awal memperkenalkan olahraga pada anak, ajak mereka
berlari, melompat, melempar, menangkap, menyelam, berenang, dan
lain-lain. Lakukan ini agar mereka tahu bahwa olahraga itu
menyenangkan, sehingga lebih mudah membuat mereka berolahraga.

14
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Olahraga adalah segala kegiatan atau usaha untuk mendorong,
membangkitkan, mengembangkan, dan membina kekuatan-kekuatan jasmani
maupun rohani pada tiap-tiap menusia. Olagraga pada anak lebih ditekankan
pada aktivitas atau kegiatan yang menyenangkan, karena pada masa anak-
anak merupakan masa dimana mereka sangat senang bermain. Manfaat
olahraga bagi anak yaitu dapat membangun fisik dan mental yang baik bagi
mereka.
B. Saran
Dalam mengajarkan olahraga pada anak, dianjurkan untuk tidak
memberikan beban yang berlebih. Yang terpenting adalah anak mau bergerak
dan merasa senang untuk melakukan olahraga.

15
Daftar Pustaka

Kumpulan Makalah Simposium-Forum dan Panel-Forum Kesehatan


Olahraga, fakultas kedokteran UGM : Yogyakarta.
Hinson, Curt. 1995. Fitnes for Children. Includes bibliographical references :
Delaware
Sumosardjuno, Sadoso. 1988. Pengetahuan Praktis Kesehatan Dalam Olahraga,
Gramedia : Jakarta.
Diakses dari

16
OLAHRAGA ANAK USIA DINI (AUD)

Makalah ini Dibuat Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pendidikan Jasmani
Anak Usia Dini yang Diampu Oleh Ibu Salis Wahyu Hidayati, M.Pd.

Disusun oleh:
1. Nurhidayati
2. Eva Anisa
3. Laila NiedaKarima
4. Masriyanti
5. Siti Fatimah

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN (FITK)


PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PIAUD)
UNIVERSITAS SAINS AL-QUR’AN WONOSOBO
TAHUN 2019

17

Anda mungkin juga menyukai