FOTOGRAMETRI
ACARA II
MEMBUAT STEREOGRAM
Disusun Oleh:
NIM : 18/426125/SV/15267
Kelompok : FOTRI 2
SEKOLAH VOKASI
YOGYAKARTA
2018
ACARA II
MEMBUAT STEREOGRAM
I. TUJUAN
1. Melatih kesan 3-Dimensi pada pengamatan stereoskopis
2. Melatih membuat stereogram
V. PEMBAHASAN
Pengamatan stereoskopis merupakan pengamatan yang dilakukan untuk
mendapatkan kesan 3 dimensi dari suatu gambar yang bertampalan dengan
bantuan alat yang disebut stereoskop. Pengamatan tersebut sangat penting
dalam interpretasi citra penginderaan jauh selain unsur rona, warna,
tekstur, dan lainya karena mempunyai kelebihan untuk mengestimasi
ketinggian obyek yang biasanya digunakan untuk rekonstruksi. Kesan 3
dimensi ada 2 macam, yaitu ortoskopik dan pseudoskopik. Ortoskopik
menimbulkan kesan ketinggian, sedangkan pseudoskopik menimbulkan
kesan kedalaman.
Praktikum kali ini fokus pada berlatih membuat stereogram. Namun
sebelum itu, terlebih dahulu melakukan pengamatan pada stereogram yang
sudah tersedia. Tujuan pengamatan tersebut yaitu untuk belajar
mengidentifikasi syarat-syarat yang harus dipenuhi agar sebuah gambar
dapat bertampalan atau disebut sebagai stereogram. Beberapa syarat yang
harus dipenuhi antara lain gambar tersebut harus mencakup bagian/bentuk
yang sama, skala gambar harus sama, dan letak paralaks y harus 0,
sedangkan paralaks x boleh digeser-geser.
Secara teori memang jelas syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk
menjadikan gambar suatu obyek bertampalan. Namun, pada praktiknya
tidaklah semudah itu. Pembuatan stereogram memerlukan tingkat
ketelitian dan akurasi yang tinggi. Apabila ketinggian atau jarak obyek ada
perbedaan atau selisih, gambar obyek tersebut tidak bisa bertampalan
sehingga tidak akan terlihat kesan 3-dimensinya pada saat diamati
menggunakan stereoskop.
VI. KESIMPULAN
1. Pengamatan stereoskopis sebaiknya dilakukan berulang-ulang agar
mata terbiasa dan semakin jelas kesan 3-dimensinya.
2. Cara penggambaran stereogram harus memperhatikan ukuran atau
skala dan jarak antar kedua gambar dengan tingkat ketelitian dan
akurasi yang cukup tinggi sehingga akan muncul kesan 3-
dimensinya pada saat diamati menggunakan stereoskop.