TUGAS KELOMPOK ANALISIS ISU TENTANG MANAJEMEN ASN, WHOLE OF
GOVERNMENT (WOG) DAN PELAYANAN PUBLIK
Pemateri : Redoe Prawira, S.H.,M.A.P
Nama Kelompok 3 : 1. Indra Saputra Harahap, S.Pd (Ketua) 2. Aprilla Prima Sari, S.T (Anggota) 3. Esy Nurjanah, S.Psi (Anggota) Angkatan/kelompok : LIX/4
1. Identifikasi Isu dalam Manajemen ASN
Pungli adalah salah satu tindakan melawan hukum yang diatur dalam undang-undang nomor 31 tahun 1999 dan undang-undang nomor 22 tahun 2001 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi. Pungutan liar termasuk tindakan korupsi dan merupakan kejahatan luar biasa yang harus diberantas. Pungli adalah tindakan yang dilakukan oleh pegawai negeri atau penyelenggara Negara untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum atau dengan menyalahgunakan kekuasaannya dengan memaksa seseorang memberikan sesuatu, membayar, atau menerima pembayaran dengan potongan, atau untuk mengerjakan sesuatu bagi dirinya sendiri. Isu yang terpantau dan faktor penyebab sering terjadinya praktek pungli di Indonesia adalah sebagai berikut : a) Kurangnya penerapan sistem akuntabilitas yang benar di instansi pemerintah yang kurang memadai b) Lemahnya sistem kontrol dan pengawasan oleh atasan maupun badan pengawas Hasil dari pengambilan kasus di atas yang sering terjadi di Indonesia pada unit kerja/instansi pemerintah mengenai pungli akan digunakan sebagai data primer untuk analisa menentukan isu yang akan diangkat.
2. Deskripsi Isu Manajemen ASN
Data primer yang digunakan untuk analisa isu diangkat berdasarkan hasil pengamatan kasus yang sering terjadi mengenai pungli di unit kerja/instansi pemerintah di indonesia. Untuk analisa menetukan isu yang akan diangkat dilakukan dengan menggunakan metode USG (Urgency, Seriousness, Growth). Tota No Kasus/Isu Urgency Seriousness Growth Rank l Kurangnya penerapan sistem akuntabilitas 1 yang benar di instansi 3 4 6 13 II pemerintah yang kurang memadai Lemahnya sistem kontrol dan pengawasan oleh 2 4 5 6 15 I atasan maupun badan pengawas
3. Penetapan Isu Manajemen ASN
Berdasarkan penilaian isu menggunakan metode USG didapatkan satu isu dengan nilai Urgency, Seriousness, Growth yang tertinggi yaitu mengenai lemahnya sistem kontrol dan pengawasan oleh atasan maupun badan pengawas di unit kerja/instansi pemerintah di Indonesia. Kondisi ini menyebabkan masih banyaknya praktek pungli di indonesia karena tidak adanya pengawasan dari atasan maupun badan lembaga yang membuat oknum takut atau jera menerapkan pungli dalam menjalankan tugasnya sebagai pelayan publik.
4. Dampak Isu Manajemen ASN
Dampak isu yang kemungkinan bisa terjadi apabila tidak segera ditindak lanjuti mengenai lemahnya sistem kontrol dan pengawasan oleh atasan maupun badan pengawas di unit kerja/instansi pemerintah di Indonesia sebagai berikut : a) Menimbulkan kerusakan pada tatanan masyarakat b) Menghambat jalannya pembangunan nasional c) Menyebabkan penurunan kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan publik yang diberikan pemerintah.
5. Rekomendasi Penyelesaian Isu dalam Manajemen ASN
Rekomendasi yang diusulkan untuk meyelesaikan permasalahan lemahnya sistem kontrol dan pengawasan oleh atasan maupun badan pengawas di unit kerja/instansi pemerintah di Indonesia yaitu dengan membentuk satgas saber pungli. Berdasarkan peraturan presiden nomor 87 tahun 2016 tentang satuan tugas sapu bersih pungutan liar menimbang bahwa praktik pungutan liar telah merusak sendi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara sehingga perlu upaya pemberantasan secara tegas, terpadu, efektif, efisien dan mampu menimbulkan efek jera. Dengan dibentuknya satgas saber pungli maka diharapkan : a) Pemberantasan pungutan liar secara efektif dan efisien dengan mengoptimalkan pemanfaatan personil, satuan kerja, sarana dan prasarana yang berada di lingkungan pemerintah b) Terbangunnya perubahan mindset aparatur Negara dalam pelayanan dengan prinsip zero pungli namun tetap mengutamakan pelayanan prima c) Terbangun dan terciptanya sikap tegas dan kesadaran masyarakat menolak segala bentuk pungli dan memenuhi aturan yang berlaku. Sosialisasi perlu dilaksanakan tidak hanya kepada aparatur, tetapi juga kepada masyarakat sehingga aparatur dan masyarakat betul-betul mengerti dan memahami aturan dengan jelas serta harus ada penanaman kejujuran dan integritas yang tinggi sebagai salah satu komitmen aparatur atau pegawai pemerintahan.
6. Best dan Bad Practice dari Implementasi/Penerapan dalam Manajemen
ASN Best Practice Manajemen ASN Bad Practice Manajemen ASN Menyapa teman, mengetuk Tidak menyapa teman, pintu, memberi salam dan mengetuk pintu, memberi absensi kehadiran salam dan absensi kehadiran Menerapkan protokol Tidak menerapkan protokol kesehatan dengan benar kesehatan dengan benar Bekerja dengan tanggung Bermain handphone pada jawab sesuai dengan tugasnya saat jam kerja Baju rapi dan PDH lengkap Baju tidak rapi, tidak memakai PDH Manajemen ASN etika dan Manajemen ASN etika dan kedisiplinan, datang ke kedisiplinan, datang ke tempat kerja tidak terlambat. tempat kerja terlambat.
ILMU PERUBAHAN DALAM 4 LANGKAH: Strategi dan teknik operasional untuk memahami bagaimana menghasilkan perubahan signifikan dalam hidup Anda dan mempertahankannya dari waktu ke waktu