Anda di halaman 1dari 2

1.

Deskripsikan rumusan kasus dan/atau masalah pokok, yang terlibat dan peran setiap
sektor/Lembaga/institusi berdasarkan kasus tersebut.

Deskripsi rumusan kasus

Pungutan liar atau pungutan liar merupakan semua tindakan yang secara sadar dilakukan untuk
tujuan mendapatkan penghasilan lebih dan mempaerkaya diri dengan memanfaatkan jabatan dan
kewenangan yang dimilikinya dan hal tersebet dianggap wajar dan lumrah oleh pelaku

Sektor yang terlibat

1. Kelurahan: pungli pembuatan KTP dan akte kelahiran, Proyek pengadaan Prasaranan
pembangunan kontruksi
2. Kepolisian : pungli pengadaan Sim dan pengurusan STNK
3. Kementrian Hukum dan HAM : pungli di instansi Imigrasi, Lembaga Permasyaratan
4. Kementrian Perhubungan : pungli pengurusan izin pelayaran, jembatan timbang
5. Pasar-pasar : pungli dengan cara pemalakan

2. Lakukanlah analisis terhadap :

 Bentuk penerapan dan pelanggaran terhadap nilai-nilai dasar PNS, dan Pengetahuan
tentang kedudukan dan peran PNS da n NKRI oleh setiap institusi yang terlibat
berdasarkan kasus tersebut.

1. Dilihat dari nilai akuntabilitas, Bentu k pelanggaran : munculnya pungli disebabkan


tidak ada transparansi laporan serta pertanggungjawaban terhadap jabatan dan
pemerintah sehingga para oknum tersebut dapat dengan leluasa menggunakan jabatan
dan kewenangannya untuk memperkaya diri

2. Berorientasi Pelayanan, bentuk pelanggarannya dalam berorientasi kepada


masyarakat yaitu tidak adanya komitmen memberikan pelayanan yang dapat
memberikan kepuasan, tidak memberikan pelayanan yang dapat memenuhi dan
memahami kebutuhan masyarakat
3. Kompeten : pelaku pungli tidak melakukan kinerja nya dengan baik dan
menyelewengkan jabatannya tersebut.
4. Harmonis : pelaku pungli tidak peduli dengan kesusahan orang lain, etika, aturan
hukum, norma serta agama.
5. Loyal : dengan melakukan tindakan pungli maka pelaku , terbukti tidak menjaga
nama baik sesama ASN, pemimpin, Instansi dan negara serta tidak memegang
teguh ideologi Pancasila, UUD 1945 dalam melaksanakan tugasnya
6. Adaptif : pelaku tidak proaktif dalam mencegah adanya pungli dan tidak dapat
menyesuaikan diri terhadap birokrasi pemerintah membuat Peraturan Presiden
(Perpres) Nomor 87 Tahun 2016 tentang Pemberantasan (pungli) sehingga
menganggap tindakannya (pelaku pungli) sebagai hal yang wajar dan lumrah
7. Kolaboratif : tidak adanya kerjasama yang baik dalam berkontribusi untuk
kemajuan negara
 Dampak tidak diterapkannya nilai-nilai dasar PNS dan pengetahuan tentang
kedudukan dan peran PNS dalam NKRI berdasarkan kasus tersebut.

Masih rendahnya INTEGRITAS pelaku pungli terhadap nilai nilai dasar


AKUNTABEL dengan terbukti tidak melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung
jawab dan integritas tinggi. Tidak menggunakan jabatan dan wewenangnya secara
bertanggung jawab LOYAL, terbukti tidak menjaga nama baik sesama ASN,
pemimpin, Instansi dan negara KOMPETEN, terbukti tidak melaksanakan tugas
dengan kualitas terbaik dapat mengakibatkan lemahnya nilai BerAKHLAK
diantaranya yang paling penting lemahnya nilai INTEGRITAS, LOYAL dan
Kompeten ASN / para pejabat negara TIDAK melaksanakan TUPOKSI .

salah satu fungsi ASN adalah sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik
serta perekat dan pemersatu bangsa Dalam melaksanakan pekerjaan dapat menyalahi
kode etik dapat menyalahgunakan kewenangan jabatan tidak melaksanakan hak dan
kewajiban sesuai ketentuan.

Dampak terjadinya pungutan liar di berbagai lembaga dapat merugikan negara


diantaranya :

1. Praktek pungli akan berdampak kepada buruknya citra instansi di mata


masyarakat.
2. Menurunnya kepercayaan masyarakat terhadapa instansi pemerintah
3. Terhambatnya pembangunan daerah hingga nasional
4. Menurunnya pendapatan ekonomi masyarakat

3. Deskripsikan gagasan-gagasan alternatif pemecahan masalah berdasarkan kasus tersebut

1. Mengidentifikasi area yang berpotensi terjadi pungli dan mengambil langkah-


langkah efektif untuk memberantas pungli.
2. Menindak tegas aparatur sipil negara (ASN) yang terlibat pungli.
3. Melakukan investigasi lebih mendalam untuk menjaring keterlibatan oknum-
oknum lain.
4. Meminta para kepala instansi untuk memberlakukan pengembangan sistem
pelayanan berbasis teknologi informasi untuk mengurangi hubungan langsung
antara petugas dengan masyarakat.
5. Memberikan akses yang luas pada masyarakat terhadap standar pelayanan
secara transparan
6. Meningkatkan sistem pengawasan internal untuk mencegah praktik pungli.
7. Meningkatkan upaya dalam rangka peningkatan kualitas ASN.
8. Membuka akses yang mudah dan murah bagi masyarakat untuk melakukan
pengaduan.

Anda mungkin juga menyukai