Perlu dilakukan intensifikasi penanganan pengaduan
masyarakat dengan cara sebagai berikut : I. PERANAN PENGAWASAN MASYARAKAT (WASMAS) Wanmas berfungsi sebagai sarana untuk : 1. Sebagai barometer untuk mengukur dan mengetahui kepercayaan publik terhadap kinerja aparatur pemerintah. 2. Memberikan koreksi secara mendasar atas kecenderu ngan sikap, cara berfikir dan perilaku pejabat birokrasi yang menyimpang. 3. Memberikan masukan-masukan yang bermanfaat seka ligus mendinamisasi fungsi-fungsi perumusan kebijakan, perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, laporan pertanggungjawaban dan pengawasan internal maupun fungsional (sebagai second opinion).
Dengan demikian sasaran utama penangan Wasmas, perlu
diarahkan untuk : 1. Menumbuhkembangkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan & kontrol sosial , sekaligus mengeliminasi kemungkinan timbulnya tindakan destruktif dan main hakim sendiri. 2. Membangun citra aparat pemerintah yang bersih, professional dan bertanggung jawab. 3. Menegakkan hukum dan keadilan secara tertib dan proporsional. 4. Membangun sensitivitas fungsi-fungsi manajerial para pejabat pemerintah di semua jenjang birokrasi pemerintah termasuk BUMN/BUMD. 5. Memperbaiki kelemahan-kelemahan dalam pengorganisasian, metode kerja dan ketatalaksanaan birokrasi pemerintah, khususnya bidang pelayanan masyarakat. 6. Menggiatkan dan mendinamisasikan pelaksaan aparat pengawasan fungsional.
II. KENDALA PELAKSANAAN PENGAWASAN
MASYARAKAT
Beberapa kendala yang dapat menghambat atau
mengurangi efektivitas Wasmas, terutama adalah :
1. Luas dan kompleksnya cakupan kegiatan birokrasi
pemerintah yang tersebar di seluruh pelosok tanah air, sehingga tidak mungkin ditangani secara sentralistis. 2. kurangnya perlindungan hukum bagi pelapor dari ancaman pejabat terlapor maupun kemungkinan terjadinya pemerasan oleh aparat pemeriksa terhadap pejabat terlapor. 3. Adanya kecenderungan Pimpinan instansi pemerintah melindungi aparat di jajaran instansinya agar kelihatan bersih, sehingga terjadi solidaritas negatif dan laporan ABS. 4. Kurangnya kesadaran, pemahaman terhadap arti, makna, urgensi serta manfaat WASMAS dari sebagian besar aparatur pemerintah, sehingga kurang peduli dan tidak peka terhadap aspirasi serta keluhan masyarakat. 5. Cara berfikir dan bertindak yang formalistis dan rutin, disertai arogansi kekuasaan, sehingga cenderung sering mempersonifikasikan dirinya sebagai penguasa dengan pertimbangan-pertimbangan subyektif dan berlindung pada wewenang administratif yang tidak terukur. 6. Kurangnya konsistensi dan transparansi dalam penegakan hukum, sehingga tidak tuntas. 7. Belum adanya garis kebijaksanaan / pedoman yang jelas dan memadai dalam menangani pegawasan masyarakat dalam jajaran birokrasi pemerintah.
III. POLA PENAGANAN PENGADUAN MASYARAKAT
Kelemahan Penanganan Sekarang :
1. Kasus yang dilaporkan disalurkan ke instansi atau daerah yang bersangkutan untuk ditindak lanjuti. Daerah atau Instansi pada umumnya bersikap melindungi citra aparatnya, sehingga cenderung menyangkal laporan masyarakat. (penelitian yang pernah dilakukan menunjukan laporan kasus yang sudah disangkal oleh instansi terlapor, ternyata mengandung kebenaran, artinya laporan masyarakat yang benar ). 2. Proses penanganannya menjadi sangat lambat sehingga pelapor merasa tidak banyak menfaatnya melaporkan kasus kepada pemerintah. (barangkali ini yang mendorong masyarakat cenderung menyelesaikan sendiri soal yang dianggapnya melanggar rasa keadilan).
IV. RENCANA MENINGKATKAN TINDAK LANJUT
LAPORAN MASYARAKAT
1. Agar para pimpinan Instansi menugaskan unit
pegawasan untuk menangani pengaduan masyarakat, khususnya yang disalurkan melalui TP 5000. Agar hasil pemeriksaan serta rindak lanjutnya segera dilaporkan kepada pimpinan instansi yang bersangkutan dan Meneg PAN. 2. Untuk kasus yang dipandang cukup penting, Meneg PAN akan menugaskan pejabat TP 5000 ke Daerah atau Instansi terlapor untuk bersama aparat pengawas setempat melakukan penelitian atas kebenaran laporan masyarakat. 3. Penelitian dilakukan pihak terkait guna mencari informasi dan bukti-bukti tambahan. 4. Selanjutnya, tim akan memberikan pandangannya kepada Meneg PAN, atas temuan kunjungan tersebut dan selajutnya Meneg PAN akan meminta perhatian pimpinan Daerah atau Instansi yang bersangkutan agar persoalannya ditangani secara administrative atau apabila diperkirakan telah terjadi tindak pidana, kasus diteruskan ke aparat penegak hukum.