Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA KESEHATAN

KESEHATAN OLAHRAGA

ISAH MISRIANINGS

SMK INDONESIA RAYA

TAHIUN AJARAN

2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang masih memberi
kesehatan, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah ini dengan judul
“Kesehatan Olahraga”. Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas pelajaran
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan.
Dalam Penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik
pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk
itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan
makalah ini. Saya mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang
telah membantu saya dalam menyusun makalah ini. Penulis juga berharap semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi pembaca.
Dengan segala kerendahan hati, kritik dan saran yang konstruktif sangat kami harapkan
dari para pembaca guna untuk meningkatkan dan memperbaiki pembuatan makalah pada tugas
yang lain dan pada waktu mendatang.

Bandung, Agustus 2023


 
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR  
DAFTAR ISI 
ABSTRAK
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
B.Identifikasi Masalah
C.Rumusan Masalah
D.Tujuan Masalah 

BAB II PEMBAHASAN
KAJIAN TEORI
A. Sehat dan Kesehatan
1. Jasmani
2. Rohani
3. Sosial
        B.   Kesehatan Olahraga
1. Ciri umum olahraga kesehatan
  C.     Konsep Kesehatan Olahraga
D. Ciri Umum Kesehatan Olahraga
E. Sasaran Kesehatan Olahraga
F. Intensitas Kesehatan Olahraga
 
HAKIKAT TEORI

BAB III PENUTUP


    A.     Kesimpulan   
    B.     Saran    
ABSTRAK

Pendidikan Jasmani adalah kegiatan jasmani yang diselenggarakan untuk menjadi media
bagi kegiatan pendidikan. Pendidikan adalah kegiatan yang merupakan proses untuk
mengembangkan kemampuan dan sikap rohaniah yang meliputi aspek mental, intelektual dan
bahkan spiritual. Sebagai bagian dari kegiatan pendidikan, maka pendidikan jasmani merupakan
bentuk pendekatan ke aspek sejahtera Rohani (melalui kegiatan jasmani), yang dalam lingkup
sehat WHO berarti sehat rohani.

Olahraga adalah kegiatan pelatihan jasmani, yaitu kegiatan jasmani untuk memperkaya
dan meningkatkan kemampuan dan ketrampilan gerak dasar maupun gerak ketrampilan
(kecabangan olahraga). Kegiatan itu merupakan bentuk pendekatan ke aspek sejahtera jasmani
atau sehat jasmani yang berarti juga sehat dinamis yaitu sehat yang disertai dengan kemampuan
gerak yang memenuhi segala tuntutan gerak kehidupan sehari-hari, artinya ia memiliki tingkat
kebugaran jasmani yang memadai.
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Olahraga adalah hal penting yang perlu dilakukan untuk menjaga tubuh tetap sehat, kuat
dan bugar. Olahraga memiliki banyak manfaat untuk tubuh dimana daya tahan tubuh akan
meningkat sehingga sulit untuk terkena penyakit. Namun, banyak orang yang tidak menyadari
pentingnya berolahraga. Banyak faktor yang membuat orang jarang berolahraga, setiap orang
harusnya memiliki kesadaran dari diri masing-masing. Banyak cara olahraga yang ada, dimulai
dari olahraga ringan seperti lari, senam, dll. Dan juga olahraga berat seperti angkat beban, bela
diri, dll. Olahraga sendiri juga dapat dilakukan secara personal atau pun massal.
Olahraga massal adalah bentuk kegiatan olahraga yang dapat dilakukan oleh sejumlah
besar orang secara bersamaan atau yang biasa disebut sebagai olahraga masyarakat yang
hakekatnya adalah olahraga kesehatan, sebab dalam melakukan kegiatan olahraga tersebut hanya
satu tujuannya yaitu memelihara atau meningkatkan kesehatan. Olahraga masyarakat atau
olahraga kesehatan dengan demikian merupakan bentuk olahraga yang dapat mewujudkan
kebersamaan dan kesetaraan dalam berolahraga, oleh karena pada olahraga itu tidak ada tuntutan
keterampilan olahraga tertentu. Dengan demikian maka kesehatan olahraga merupakan bentuk
pendekatan ke aspek sejahtera sosial (sehat sosial = kebugaran sosial).
B. Identifikasi Masalah
Identifikasi Masalah berdasarkan uraian di atas terdapat masalah yang di Identifikasi,
antara lain:
1. Kurangnya pengetahuan tentang arti Kesehatan Olahraga
2. Kurangnya kesadaran tentang pentingnya Kesehatan Olahraga
3. kurangnya pengertian tentang intensitas olahraga
C.   Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
1.      Apa yang dimaksud dengan konsep kesehatan olahraga?
2.      Apa saja ciri umum dari kesehatan olahraga?
3.      Siapa saja yang menjadi sasaran dari kesehatan olahraga?
4.      Bagaimana cara menghitung takaran intensitas latihan pada kesehatan olahraga?
D. Tujuan Masalah
1.      Agar pembaca mengetahui konsep kesehatan olahraga.
2.      Agar pembaca mengetahui cari umum dari kesehatan olahraga.
3.      Agar pembaca mengetahui sasaran kesehatan olahraga.
4.      Agar pembaca mengetahui intensitas kesehatan olahraga.

BAB II
PEMBAHASAN

A.    Sehat dan Kesehatan

Menurut konsep sehat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang mengemukakan bahwa
sehat adalah kesejahteraan jasmani, sejahtera rohani dan sosial bukan hanya bebas dari penyakit,
cacat maupun kelemahan.  Konsep tersebut dinamakan sehat paripurna (sejahtera seutuhnya).
Pada hakikatnya semua lembaga pemerintah maupun swasta, yang membina maupun yang
menggunakan sumber daya manusia yang bergerak dibidang apapun, sadar maupun tidak sadar ,
dalam kegiatannya selalu terkandung tujuan memelihara / membina mutu sumber daya manusia. 
Pembinaan mutu sumber daya manusia ini tujuan utamanya yaitu meningkatkan derajat
kesejahteraan dan produktifitas mereka untuk menuju kesejahteraan paripurna. 
Pengacu kepada tiga aspek diatas yaitu sejahtera jasmani, rohani dan sosial maka, berikut
adalah kegiatan kegiatan yang dapat mengacu untuk meningkatkan kesejahteraan paripurna :
1.      Kegiatan untuk meningkatkan kesejahteraan jasmaniah dilakukan dengan upaya untuk
meningkatkan derajat sehat dinamis (sehat dalam gerak) melalui berbagai bentuk olahraga,
khususnya olahraga kesehatan, yang akan dibahas lebih lanjut dalam makalah ini.
2.      Kegiatan untuk meningkatkan kesejahteraan rohaniah dilakukan dengan upaya dan menyadarkan
posisi dirinya dalam hubungan dengan Al Khalik beserta seluruh ciptaannya di alam semesta ini,
sehingga mempunyai rasa tanggung jawab yang tinggi menyelenggarakan interaksi yang dapat
melestarikan lingkungan dengan sebaik baiknya disertai percaya diri yang tinggi namun rendah
hati.
3.      Kegiatan untuk meningkatkan kesejahteraan sosial dapat juga diperoleh melalui kegiatan
olahraga kesehatan yang memang dilakukan secara berkelompok.  Berkelompok merupakan
rangsangan dan sarana untuk meningkatkan kesejahteraan sosial, oleh karena masing masing
individu akan bertemu dengan sesamanya, sedangkan suasana lapangan pada olahraga akan
sangan mencairkan kelakuan yang disebabkan oleh adanya perbedaan status intelektual dan
kondisi sosio-ekonomi para pelakunya.

B.     Kesehatan Olahraga

Kesehatan olahraga adalah Olahraga untuk memelihara dan/ atau untuk meningkatkan
derajat Kesehatan dinamis, sehingga orang bukan saja sehat dikala diam (Sehat statis) tetapi juga
sehat serta mempunyai kemampuan gerak yang dapat mendukung setiap aktivitas dalam peri
kehidupannya sehari-hari (Sehat dinamis) yang bersifat rutin, maupun untuk keperluan rekreasi
dan/ atau mengatasi keadaan gawat-darurat.  Kesehatan olahraga meningkatkan derajat Sehat
Dinamis (Sehat dalam gerak), pasti juga Sehat Statis (Sehat dikala diam), tetapi tidak pasti
sebaliknya. Gemar berolahraga dapat mencegah penyakit, hidup sehat dan nikmat.  Malas
berolahraga dapat mengundang penyakit. Tidak berolahraga hanya menelantarkan diri.
Kesibukan, keasyikan dan kehausan dalam kehidupan Duniawi, sering menyebabkan
orang menjadi kurang gerak, disertai stress yang dapat mengundang berbagai penyakit non-
infeksi (penyakit bukan oleh karena infeksi), di antaranya yang terpenting adalah penyakit
jantung-pembuluh darah (penyakit jantung, tekanan darah tinggi dan stroke). Hal ini banyak
dijumpai pada kelompok usia madya, tua dan lanjut, khususnya yang tidak melakukan Olahraga
dan/ atau tidak menjalankan pola hidup sehat. Olahraga adalah kebutuhan hidup bagi orang yang
mau berpikir. Bukan Allah menganiaya manusia, tetapi manusia menganiaya dirinya sendiri, Bila
olahraga sudah menjadi kebutuhan, maka mereka akan merasa rugi manakala tidak dapat
melakukan Olahraga, misalnya karena hujan.

C.    Konsep Kesehatan Olahraga


Konsep kesehatan olahraga adalah Padat gerak, bebas stress, singkat (cukup 10-30 menit
tanpa henti), ade kuat, massal, mudah, murah, dan meriah (bermanfaat dan aman). Massal yaitu
Ajang silaturahim, ajang pencerahan stress, ajang komunikasi sosial, Jadi kesehatan olahraga
membuat manusia menjadi sehat Jasmani, Rohani dan Sosial yaitu Sehat seutuhnya sesuai
konsep Sehat WHO.   Adekuat artinya cukup, yaitu cukup dalam waktu (10-30 menit tanpa
henti) dan cukup dalam intensitas. Dalam hal olahraganya berbentuk berjalan, maka intensitas
berjalannya hendaknya seperti orang yang berjalan tergesa-gesa, tetapi tentu sesuai dengan
kemampuan masing-masing.
Kesehatan olahraga dapat dilaksanakan secara massaal misalnya : jalan cepat atau lari
lambat (jogging), senam aerobik, senam pernafasan dan olahraga-olahraga massaal lain yang
sejenis. Senam aerobik sangat baik oleh karena dapat menjangkau seluruh sendi dan otot-otot
tubuh, di samping juga merangsang otak untuk berpikir, karena Peserta harus memperhatikan
dan segera menirukan gerak instruktur yang selalu berubah tanpa pola, sehingga gerakan-
gerakannya tidak dapat dihafalkan. Bila Peserta sudah hafal, maka rangsangan terhadap proses
berpikir menjadi berkurang.
Kesehatan olahraga memang dapat dilakukan sendiri-sendiri, akan tetapi akan lebih
menarik, semarak serta menggembirakan (aspek Rohaniah) apabila dilakukan secara
berkelompok. Berkelompok merupakan rangsangan dan sarana untuk meningkatkan
kesejahteraan Sosial, oleh karena masing-masing individu akan bertemu dengan sesamanya,
sedangkan suasana lapangan pada Olahraga (Kesehatan) akan sangat mencairkan kekakuan yang
disebabkan oleh adanya perbedaan status intelektual dan sosial-ekonomi para pelakunya.
Dampak psikologis yang sangat positif dengan diterapkannya kesehatan olahraga adalah rasa
kesetaraan dan kebersamaan di antara sesama pelaku, oleh karena mereka semua merasa dapat
dan mampu melakukan kesehatan olahraga dengan baik secara bersama-sama.

D.    Ciri Umum Olahraga Kesehatan


Olahraga yang dianjurkan untuk keperluan untuk keperluan kesehatan adalah aktivitas
gerak raga dengan intensitas yang setingkat di atas intensitas gerak raga yang biasa dilakukan
untuk keperluan pelaksanaan tugas kehidupan sehari hari. Oleh karena itu olahraga mempunyai
dosis olahraganya masing masing.
Berikut adalah ciri umum olahraga kesehatan secara teknis-fisiologik yaitu :
1.      Gerakan mudah, sehingga dapat diikuti oleh orang kebanyakan dan seluruh peserta pada
umumnya (missal)
2.      Intensitasnya sub maksimal dan homogen (faktor keamanan), bukan gerakan-gerakan maksimal
atau gerakan ekplosip maksimal.
3.      Terdiri dari satuan-satuan gerak yang dapat(secara sengaja) dibuat untuk menjangkau seluruh
seluruh sendi dan otot, serta dapat dirangkai untuk menjadi gerakan kontinyu (tanpa henti). 
Adanya satuan gerakan merupakan faktor penting untuk dapat mengatur dosis dan intensitas
olahraga kesehatan secara bertahap.
4.      Bebas stress (non kompetitif = tidak untuk dipertandingkan)
5.      Diselenggarakan 2-5x/ minggu (minimal 2x/minggu).
6.      Dapat mencapai intensitas antara 65-80 % denyut nadi maksimal (DMN) sesuai umur. DNM
sesuai umur = 220 – umur dalam tahun. Sebaiknya tiap peserta mengetahui cara menetapkan dan
menghitung denyut nadi latihan masing-masing.
Bila seseorang melakukan olahraga dengan tujuan kesehatan tetapi lalu ia menjadi sakit ,
maka dapat dipastikan ia telah salah dalam melaksanakan olahraga kesehatannya.  Pelatihan
olahraga kesehatan harus dilakukan secara bertahap, oleh karenanya pentahapan adalah prosedur
keamanan.

E.     Sasaran Kesehatan Olahraga


1.      Memelihara dan meningkatkan kemampuan gerak yang masih ada.  Misalnya orang yang terikat
dengan kursi roda sekalipun, harus memelihara dan meningkatkan kemampuan gerak yang masih
ada pada semua persendiannya, serta memelihara fleksibilitas dan kemampuan koordinasi,
melalui gerakan gerakan.
2.      Meningkatkan kemampuan otot untuk dapat meningkatkan kemampuan geraknya lebih lanjut. 
Latihan dilakukan dengan mengisi gerakan gerakan yang dilakukan dengan cepat dan antagonis,
sehingga terjadi tambahan bebang yang ditimbulkan oleh adanya gaya kinetik (gaya sentakan)
yang harus diatasi.
3.      Memelihara kemampuan aerobik yang telah memadai atau meningkatkan untuk mencapai
kategori sedang.

F.     Intensitas Kesehatan Olahraga

Intensitas latihan adalah besarnya beban latihan yang harus diselesaikan dalam waktu
tertentu. Untuk mengetahui suatu intensitas latihan atau pekerjaan adalah dengan mengukur
denyut jantungnya. Cara mengukur intensitas ini adalah, “Intensitas latihan dapat diukur dengan
berbagai cara, yang paling mudah adalah dengan cara mengukur denyut jantung (heart rate)”.
Katch dan Mc Ardle yang dikutip oleh menjelaskan:
1.      Intensitas latihan dapat diukur dengan cara menghitung denyut jantung/nadi dengan rumus:
denyut nadi maksimum (DNM) = 220 – umur (dalam tahun). Jadi seseorang yang berumur 20
tahun, DNM-nya = 220 – 20 = 200.
2.      Takaran intensitas latihan
a.       Untuk olahraga prestasi: antara 80%-90% dari DNM. Jadi bagi atlet yang berumur 20 tahun
tersebut taakaran intensitas yang harus dicapainya dalam latihan adalah 80%-90% dari 200 = 160
sampai dengan 180 denyut nadi/menit.
b.      Untuk olahraga kesehatan: antara 70%-85% daari DNM. Jadi untuk orang yang berumur 40
tahun yang berolahraga menjaga kesehatan dan kondisi fisik, takaaran intensitas latihannya
sebaiknya adalah70%-85% kaali (220 – 40), sama dengan 126 s/d 153 denyut nadi/menit.
Angka-angka 160 s/d 180 denyut nadi/menit dan 126 s/d 153 denyut nadi/menit menunjukan
bahwa atlet yang berumur 20 tahun dan oraaang yang berumum 40 tahun tersebut berlatih dalam
training sensitive zone, atau secara singkat biasanya disebut training zone.
c.       Lamanya berlatih di dalam training zone:
-          Untuk olah raga prestasi: 45 – 120 menit.
-          Untuk olahraga kesehatan: 20 – 30 menit.

BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Menurut konsep sehat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang mengemukakan bahwa
sehat adalah kesejahteraan jasmani, sejahtera rohani dan sosial bukan hanya bebas dari penyakit,
cacat maupun kelemahan.  Konsep tersebut dinamakan sehat paripurna (sejahtera seutuhnya).
Olahraga Kesehatan adalah Olahraga untuk memelihara dan/ atau untuk meningkatkan derajat
Kesehatan dinamis, sehingga orang bukan saja sehat dikala diam (Sehat statis) tetapi juga sehat
serta mempunyai kemampuan gerak yang dapat mendukung setiap aktivitas dalam peri
kehidupannya sehari-hari (Sehat dinamis) yang bersifat rutin, maupun untuk keperluan rekreasi
dan/ atau mengatasi keadaan gawat-darurat. Konsep Olahraga Kesehatan adalah Padat gerak,
bebas stress, singkat (cukup 10-30 menit tanpa henti), ade kuat, massal, mudah, murah, dan
meriah (bermanfaat dan aman).
Bila seseorang melakukan olahraga dengan tujuan kesehatan tetapi lalu ia menjadi sakit ,
maka dapat dipastikan ia telah salah dalam melaksanakan olahraga kesehatannya.  Pelatihan
olahraga kesehatan harus dilakukan secara bertahap, oleh karenanya pentahapan adalah prosedur
keamanan.

B.     Saran
Perlu ditekankan kembali bahwa olahraga kesehatan adalah gerak olahraga dengan
takaran sedang, bukan olahraga berat. jadi olahraga tersebut dilakukan dengan tidak adanya
kekurangan dan tidak juga kelebihan. Artinya berolahraga dengan secukupnya,  jangan tidak
berolahraga karena kalau tidak berolahraga menjadi mudah sakit, sebaliknya jika melakukan
olahraga secara berlebihan dapat menyebabkan sakit.
DAFTAR RUJUKAN

Intensitas Latihan Kesehatan. http://cabang-olahraga-olahraga.


blogspot.com/2013/01/normal-0-false-false-false-en-us-x-none.html.

Olahraga Kesehatan. https://geraksehat.wordpress.com/2007/10
/15/pendidikan-jasmani-dan-olahraga-di-lembaga-pendidikan-bag-.
Cooper, K.H. (1994) : Antioxidant Revolution, Thomas Nelson Publishers,

Giriwijoyo,H.Y.S.S. dan H.Muchtamadji M.Ali (1997) : Makalah : Pendidikan


Jasmani dan Olahraga di Sekolah, Fakultas Pendidikan Olahraga dan
Kesehatan, IKIP Bandung.
Giriwijoyo,H.Y.S.S. (2000) : Olahraga Kesehatan
FPOK-UPI.
Giriwijoyo,H.Y.S.S. (2001) : Makalah : Pendidikan Jasmani dan Olahraga,
kontribusinya terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Peserta Didik,

Anda mungkin juga menyukai