Anda di halaman 1dari 11

Tugas penjas makalah

(Pendidikan jasmani)
D
I
S
U
S
U
N
Oleh : Anggun Chasmita Manik
Kelas : X IPS²

MAN DAIRI
T.A 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang masih memberi kesehatan, sehingga
saya dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah ini dengan judul “Kesehatan Olahraga”. Makalah ini
dibuat untuk memenuhi salah satu tugas pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan.
Dalam Penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis
penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari
semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini. Saya mengucapkan
terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu saya dalam menyusun
makalah ini. Penulis juga berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Dengan segala kerendahan hati, kritik dan saran yang konstruktif sangat kami harapkan dari para
pembaca guna untuk meningkatkan dan memperbaiki pembuatan makalah pada tugas yang lain dan pada
waktu mendatang.

Medan, April 2020


 

Penyusun

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR  
DAFTAR ISI 
ABSTRAK
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
B.Identifikasi Masalah
C.Rumusan Masalah
D.Tujuan Masalah 

BAB II PEMBAHASAN
KAJIAN TEORI
A. Sehat dan Kesehatan
1. Jasmani
2. Rohani
3. Sosial
        B.   Kesehatan Olahraga
1. Ciri umum olahraga kesehatan
  C.     Konsep Kesehatan Olahraga
D. Ciri Umum Kesehatan Olahraga
E. Sasaran Kesehatan Olahraga
F. Intensitas Kesehatan Olahraga
HAKIKAT TEORI 

BAB III PENUTUP


    A.     Kesimpulan   
    B.     Saran    

ABSTRAK
Pendidikan Jasmani adalah kegiatan jasmani yang diselenggarakan untuk menjadi media bagi
kegiatan pendidikan. Pendidikan adalah kegiatan yang merupakan proses untuk mengembangkan
kemampuan dan sikap rohaniah yang meliputi aspek mental, intelektual dan bahkan spiritual. Sebagai bagian
dari kegiatan pendidikan, maka pendidikan jasmani merupakan bentuk pendekatan ke aspek sejahtera Rohani
(melalui kegiatan jasmani), yang dalam lingkup sehat WHO berarti sehat rohani.

Olahraga adalah kegiatan pelatihan jasmani, yaitu kegiatan jasmani untuk memperkaya dan
meningkatkan kemampuan dan ketrampilan gerak dasar maupun gerak ketrampilan (kecabangan olahraga).
Kegiatan itu merupakan bentuk pendekatan ke aspek sejahtera jasmani atau sehat jasmani yang berarti juga
sehat dinamis yaitu sehat yang disertai dengan kemampuan gerak yang memenuhi segala tuntutan gerak
kehidupan sehari-hari, artinya ia memiliki tingkat kebugaran jasmani yang memadai.

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Olahraga adalah hal penting yang perlu dilakukan untuk menjaga tubuh tetap sehat, kuat dan bugar.
Olahraga memiliki banyak manfaat untuk tubuh dimana daya tahan tubuh akan meningkat sehingga sulit
untuk terkena penyakit. Namun, banyak orang yang tidak menyadari pentingnya berolahraga. Banyak faktor
yang membuat orang jarang berolahraga, setiap orang harusnya memiliki kesadaran dari diri masing-masing.
Banyak cara olahraga yang ada, dimulai dari olahraga ringan seperti lari, senam, dll. Dan juga olahraga berat
seperti angkat beban, bela diri, dll. Olahraga sendiri juga dapat dilakukan secara personal atau pun massal.
Olahraga massal adalah bentuk kegiatan olahraga yang dapat dilakukan oleh sejumlah besar orang
secara bersamaan atau yang biasa disebut sebagai olahraga masyarakat yang hakekatnya adalah olahraga
kesehatan, sebab dalam melakukan kegiatan olahraga tersebut hanya satu tujuannya yaitu memelihara atau
meningkatkan kesehatan. Olahraga masyarakat atau olahraga kesehatan dengan demikian merupakan bentuk
olahraga yang dapat mewujudkan kebersamaan dan kesetaraan dalam berolahraga, oleh karena pada olahraga
itu tidak ada tuntutan keterampilan olahraga tertentu. Dengan demikian maka kesehatan olahraga merupakan
bentuk pendekatan ke aspek sejahtera sosial (sehat sosial = kebugaran sosial).
B. Identifikasi Masalah
Identifikasi Masalah berdasarkan uraian di atas terdapat masalah yang di Identifikasi,
antara lain:
1. Kurangnya pengetahuan tentang arti Kesehatan Olahraga
2. Kurangnya kesadaran tentang pentingnya Kesehatan Olahraga
3. kurangnya pengertian tentang intensitas olahraga
C.  Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
1.      Apa yang dimaksud dengan konsep kesehatan olahraga?
2.      Apa saja ciri umum dari kesehatan olahraga?
3.      Siapa saja yang menjadi sasaran dari kesehatan olahraga?
4.      Bagaimana cara menghitung takaran intensitas latihan pada kesehatan olahraga?

D. Tujuan Masalah
1.      Agar pembaca mengetahui konsep kesehatan olahraga.
2.      Agar pembaca mengetahui cari umum dari kesehatan olahraga.
3.      Agar pembaca mengetahui sasaran kesehatan olahraga.
4.      Agar pembaca mengetahui intensitas kesehatan olahraga.
BAB II
PEMBAHASAN

A.    Sehat dan Kesehatan

Menurut konsep sehat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang mengemukakan bahwa sehat adalah
kesejahteraan jasmani, sejahtera rohani dan sosial bukan hanya bebas dari penyakit, cacat maupun
kelemahan.  Konsep tersebut dinamakan sehat paripurna (sejahtera seutuhnya). Pada hakikatnya semua
lembaga pemerintah maupun swasta, yang membina maupun yang menggunakan sumber daya manusia yang
bergerak dibidang apapun, sadar maupun tidak sadar , dalam kegiatannya selalu terkandung tujuan
memelihara / membina mutu sumber daya manusia.  Pembinaan mutu sumber daya manusia ini tujuan
utamanya yaitu meningkatkan derajat kesejahteraan dan produktifitas mereka untuk menuju kesejahteraan
paripurna. 
Pengacu kepada tiga aspek diatas yaitu sejahtera jasmani, rohani dan sosial maka, berikut adalah
kegiatan kegiatan yang dapat mengacu untuk meningkatkan kesejahteraan paripurna :
1.      Kegiatan untuk meningkatkan kesejahteraan jasmaniah dilakukan dengan upaya untuk meningkatkan derajat
sehat dinamis (sehat dalam gerak) melalui berbagai bentuk olahraga, khususnya olahraga kesehatan, yang
akan dibahas lebih lanjut dalam makalah ini.
2.      Kegiatan untuk meningkatkan kesejahteraan rohaniah dilakukan dengan upaya dan menyadarkan posisi
dirinya dalam hubungan dengan Al Khalik beserta seluruh ciptaannya di alam semesta ini, sehingga
mempunyai rasa tanggung jawab yang tinggi menyelenggarakan interaksi yang dapat melestarikan
lingkungan dengan sebaik baiknya disertai percaya diri yang tinggi namun rendah hati.
3.      Kegiatan untuk meningkatkan kesejahteraan sosial dapat juga diperoleh melalui kegiatan olahraga kesehatan
yang memang dilakukan secara berkelompok.  Berkelompok merupakan rangsangan dan sarana untuk
meningkatkan kesejahteraan sosial, oleh karena masing masing individu akan bertemu dengan sesamanya,
sedangkan suasana lapangan pada olahraga akan sangan mencairkan kelakuan yang disebabkan oleh adanya
perbedaan status intelektual dan kondisi sosio-ekonomi para pelakunya.
B.     Kesehatan Olahraga

Kesehatan olahraga adalah Olahraga untuk memelihara dan/ atau untuk meningkatkan derajat
Kesehatan dinamis, sehingga orang bukan saja sehat dikala diam (Sehat statis) tetapi juga sehat serta
mempunyai kemampuan gerak yang dapat mendukung setiap aktivitas dalam peri kehidupannya sehari-hari
(Sehat dinamis) yang bersifat rutin, maupun untuk keperluan rekreasi dan/ atau mengatasi keadaan gawat-
darurat.  Kesehatan olahraga meningkatkan derajat Sehat Dinamis (Sehat dalam gerak), pasti juga Sehat
Statis (Sehat dikala diam), tetapi tidak pasti sebaliknya. Gemar berolahraga dapat mencegah penyakit, hidup
sehat dan nikmat.  Malas berolahraga dapat mengundang penyakit. Tidak berolahraga hanya menelantarkan
diri.
Kesibukan, keasyikan dan kehausan dalam kehidupan Duniawi, sering menyebabkan orang menjadi
kurang gerak, disertai stress yang dapat mengundang berbagai penyakit non-infeksi (penyakit bukan oleh
karena infeksi), di antaranya yang terpenting adalah penyakit jantung-pembuluh darah (penyakit jantung,
tekanan darah tinggi dan stroke). Hal ini banyak dijumpai pada kelompok usia madya, tua dan lanjut,
khususnya yang tidak melakukan Olahraga dan/ atau tidak menjalankan pola hidup sehat. Olahraga adalah
kebutuhan hidup bagi orang yang mau berpikir. Bukan Allah menganiaya manusia, tetapi manusia
menganiaya dirinya sendiri, Bila olahraga sudah menjadi kebutuhan, maka mereka akan merasa rugi
manakala tidak dapat melakukan Olahraga, misalnya karena hujan.

C.    Konsep Kesehatan Olahraga


Konsep kesehatan olahraga adalah Padat gerak, bebas stress, singkat (cukup 10-30 menit tanpa henti),
ade kuat, massal, mudah, murah, dan meriah (bermanfaat dan aman). Massal yaitu Ajang silaturahim, ajang
pencerahan stress, ajang komunikasi sosial, Jadi kesehatan olahraga membuat manusia menjadi sehat
Jasmani, Rohani dan Sosial yaitu Sehat seutuhnya sesuai konsep Sehat WHO.   Adekuat artinya cukup, yaitu
cukup dalam waktu (10-30 menit tanpa henti) dan cukup dalam intensitas. Dalam hal olahraganya berbentuk
berjalan, maka intensitas berjalannya hendaknya seperti orang yang berjalan tergesa-gesa, tetapi tentu sesuai
dengan kemampuan masing-masing.
Kesehatan olahraga dapat dilaksanakan secara massaal misalnya : jalan cepat atau lari lambat
(jogging), senam aerobik, senam pernafasan dan olahraga-olahraga massaal lain yang sejenis. Senam aerobik
sangat baik oleh karena dapat menjangkau seluruh sendi dan otot-otot tubuh, di samping juga merangsang
otak untuk berpikir, karena Peserta harus memperhatikan dan segera menirukan gerak instruktur yang selalu
berubah tanpa pola, sehingga gerakan-gerakannya tidak dapat dihafalkan. Bila Peserta sudah hafal, maka
rangsangan terhadap proses berpikir menjadi berkurang.

Kesehatan olahraga memang dapat dilakukan sendiri-sendiri, akan tetapi akan lebih menarik, semarak
serta menggembirakan (aspek Rohaniah) apabila dilakukan secara berkelompok. Berkelompok merupakan
rangsangan dan sarana untuk meningkatkan kesejahteraan Sosial, oleh karena masing-masing individu akan
bertemu dengan sesamanya, sedangkan suasana lapangan pada Olahraga (Kesehatan) akan sangat
mencairkan kekakuan yang disebabkan oleh adanya perbedaan status intelektual dan sosial-ekonomi para
pelakunya. Dampak psikologis yang sangat positif dengan diterapkannya kesehatan olahraga adalah rasa
kesetaraan dan kebersamaan di antara sesama pelaku, oleh karena mereka semua merasa dapat dan mampu
melakukan kesehatan olahraga dengan baik secara bersama-sama.

D.    Ciri Umum Olahraga Kesehatan


Olahraga yang dianjurkan untuk keperluan untuk keperluan kesehatan adalah aktivitas gerak raga
dengan intensitas yang setingkat di atas intensitas gerak raga yang biasa dilakukan untuk keperluan
pelaksanaan tugas kehidupan sehari hari. Oleh karena itu olahraga mempunyai dosis olahraganya masing
masing.
Berikut adalah ciri umum olahraga kesehatan secara teknis-fisiologik yaitu :
1.      Gerakan mudah, sehingga dapat diikuti oleh orang kebanyakan dan seluruh peserta pada umumnya (missal)
2.      Intensitasnya sub maksimal dan homogen (faktor keamanan), bukan gerakan-gerakan maksimal atau gerakan
ekplosip maksimal.
3.      Terdiri dari satuan-satuan gerak yang dapat(secara sengaja) dibuat untuk menjangkau seluruh seluruh sendi
dan otot, serta dapat dirangkai untuk menjadi gerakan kontinyu (tanpa henti).  Adanya satuan gerakan
merupakan faktor penting untuk dapat mengatur dosis dan intensitas olahraga kesehatan secara bertahap.
4.      Bebas stress (non kompetitif = tidak untuk dipertandingkan)
5.      Diselenggarakan 2-5x/ minggu (minimal 2x/minggu).
6.      Dapat mencapai intensitas antara 65-80 % denyut nadi maksimal (DMN) sesuai umur. DNM sesuai umur =
220 – umur dalam tahun. Sebaiknya tiap peserta mengetahui cara menetapkan dan menghitung denyut nadi
latihan masing-masing.
Bila seseorang melakukan olahraga dengan tujuan kesehatan tetapi lalu ia menjadi sakit , maka dapat
dipastikan ia telah salah dalam melaksanakan olahraga kesehatannya.  Pelatihan olahraga kesehatan harus
dilakukan secara bertahap, oleh karenanya pentahapan adalah prosedur keamanan.

E.     Sasaran Kesehatan Olahraga


1.      Memelihara dan meningkatkan kemampuan gerak yang masih ada.  Misalnya orang yang terikat dengan
kursi roda sekalipun, harus memelihara dan meningkatkan kemampuan gerak yang masih ada pada semua
persendiannya, serta memelihara fleksibilitas dan kemampuan koordinasi, melalui gerakan gerakan.
2.      Meningkatkan kemampuan otot untuk dapat meningkatkan kemampuan geraknya lebih lanjut.  Latihan
dilakukan dengan mengisi gerakan gerakan yang dilakukan dengan cepat dan antagonis, sehingga terjadi
tambahan bebang yang ditimbulkan oleh adanya gaya kinetik (gaya sentakan) yang harus diatasi.
3.      Memelihara kemampuan aerobik yang telah memadai atau meningkatkan untuk mencapai kategori sedang.

F.     Intensitas Kesehatan Olahraga

Intensitas latihan adalah besarnya beban latihan yang harus diselesaikan dalam waktu tertentu. Untuk
mengetahui suatu intensitas latihan atau pekerjaan adalah dengan mengukur denyut jantungnya. Cara
mengukur intensitas ini adalah, “Intensitas latihan dapat diukur dengan berbagai cara, yang paling mudah
adalah dengan cara mengukur denyut jantung (heart rate)”. Katch dan Mc Ardle yang dikutip oleh
menjelaskan:
1.      Intensitas latihan dapat diukur dengan cara menghitung denyut jantung/nadi dengan rumus: denyut nadi
maksimum (DNM) = 220 – umur (dalam tahun). Jadi seseorang yang berumur 20 tahun, DNM-nya = 220 –
20 = 200.
2.      Takaran intensitas latihan
a.       Untuk olahraga prestasi: antara 80%-90% dari DNM. Jadi bagi atlet yang berumur 20 tahun tersebut
taakaran intensitas yang harus dicapainya dalam latihan adalah 80%-90% dari 200 = 160 sampai dengan 180
denyut nadi/menit.
b.      Untuk olahraga kesehatan: antara 70%-85% daari DNM. Jadi untuk orang yang berumur 40 tahun yang
berolahraga menjaga kesehatan dan kondisi fisik, takaaran intensitas latihannya sebaiknya adalah70%-85%
kaali (220 – 40), sama dengan 126 s/d 153 denyut nadi/menit.
Angka-angka 160 s/d 180 denyut nadi/menit dan 126 s/d 153 denyut nadi/menit menunjukan bahwa atlet
yang berumur 20 tahun dan oraaang yang berumum 40 tahun tersebut berlatih dalam training sensitive zone,
atau secara singkat biasanya disebut training zone.
c.       Lamanya berlatih di dalam training zone:
-          Untuk olah raga prestasi: 45 – 120 menit.
-          Untuk olahraga kesehatan: 20 – 30 menit.

BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Menurut konsep sehat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang mengemukakan bahwa sehat adalah
kesejahteraan jasmani, sejahtera rohani dan sosial bukan hanya bebas dari penyakit, cacat maupun
kelemahan.  Konsep tersebut dinamakan sehat paripurna (sejahtera seutuhnya). Olahraga Kesehatan adalah
Olahraga untuk memelihara dan/ atau untuk meningkatkan derajat Kesehatan dinamis, sehingga orang bukan
saja sehat dikala diam (Sehat statis) tetapi juga sehat serta mempunyai kemampuan gerak yang dapat
mendukung setiap aktivitas dalam peri kehidupannya sehari-hari (Sehat dinamis) yang bersifat rutin, maupun
untuk keperluan rekreasi dan/ atau mengatasi keadaan gawat-darurat. Konsep Olahraga Kesehatan adalah
Padat gerak, bebas stress, singkat (cukup 10-30 menit tanpa henti), ade kuat, massal, mudah, murah, dan
meriah (bermanfaat dan aman).
Bila seseorang melakukan olahraga dengan tujuan kesehatan tetapi lalu ia menjadi sakit , maka dapat
dipastikan ia telah salah dalam melaksanakan olahraga kesehatannya.  Pelatihan olahraga kesehatan harus
dilakukan secara bertahap, oleh karenanya pentahapan adalah prosedur keamanan.

B.     Saran
Perlu ditekankan kembali bahwa olahraga kesehatan adalah gerak olahraga dengan takaran sedang,
bukan olahraga berat. jadi olahraga tersebut dilakukan dengan tidak adanya kekurangan dan tidak juga
kelebihan. Artinya berolahraga dengan secukupnya,  jangan tidak berolahraga karena kalau tidak berolahraga
menjadi mudah sakit, sebaliknya jika melakukan olahraga secara berlebihan dapat menyebabkan sakit.

Anda mungkin juga menyukai