Anda di halaman 1dari 30

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Olahraga merupakan suatu kegiatan jasmani yang dilaksanakan untuk memelihara dan
menjaga kesehatan serta kebugaran Tubuh. Jika olahaga dilakukan secara rutin dan stabil
maka kegiatan ini dapat menjadi cara alami untuk menjaga tubuh agar tetap sehat dan jauh
dari resiko penyakit. Sehingga olahraga dapat dikatakan juga sebagai obat alami tubuh untuk
membantu pertahanan diri (antibody) dari serangan penyakit. Konteks di jaman sekarang ini,
Olahraga menjadi suatu kegiatan yang banyak digemari serta dijadikan setiap orang baik itu
sebagai hobby, permainan, bagian dari kompetisi, bahkan menjadi suatu profesi bagi para
olahragawan yang menekuninya seperti dalam bidang Sepak Bola, Binaragawan dan
sebagainya. Olahraga kemudian disadari sebagai salah satu aspek penting bagi manusia
sebagai makhluk sosial yang tidak hanya menyehatkan tetapi juga memberi peluang bagi
setiap orang untuk mengembangkan diri, bakat serta anugerah yang dimilikinya. Olahraga
secara bersama mampu memupuk tali relasi yang harmonis dan sehat sebagai satu
tim/kelompok, satu komunitas dan satu keluaga.

Komunitas Diosesan Seminari Pineleng merupakan suatu Lembaga pembinaan calon


imam yang selalu aktif memberikan sarana dan waktu bagi para frater maupun staf di
dalamnya untuk mengatur pola hidup sehat yang salah satunya yakni berolahraga. Kegiatan
ini cukup dianggap penting dan menjadi salah satu capaian pembinaan setiap tahunnya dalam
aspek kesehatan. Para frater dinilai perkembangan pola hidup sehat mereka termasuk
kegiatan berolahraga. Mengapa begitu penting? Hal ini karena untuk menjadi calon imam
yang akan memimpin, melayani dan menggembalakan kepada banyak umat, para frater harus
memiliki bukan saja mental tetapi juga fisik yang sehat dan kuat. Melihat ketidakstabilan
dalam pelaksanaan kegiatan olahraga oleh para frater Diosesan yang kadang amat baik dan
amat buruk, maka penulis tertarik untuk meneliti pola hidup olahraga mereka di mana
penulis sendiri adalah salah satu anggota frater di komunitas ini. Agar dengan penelitian ini
diharapkan penulis dapat memperoleh informasi yang cukup untuk pengembangan serta
pertumbuhan kualitas pembinaan yang secara khusus berfokus pada kegiatan olahraga di
Komunitas Diosesan Seminari Pineleng ini.

Mens sana in Corpora Sano (Dalam tubuh yang sehat ada jiwa yang kuat) merupakan
suatu pepatah latin yang mau memperlihatkan betapa pentingnya menjaga tubuh agar tetap
sehat sehingga jiwa pun menjadi kuat. Artinya keuntungan dalam menjaga kesehatan seperti
dengan berolahraga bukan saja dirasakan oleh tubuh melainkan juga oleh jiwa kita. Hal ini
karena sesungguhnya tubuh dan jiwa adalah satu kesatuan dalam diri manusia ciptaan Allah.
Tentu adalah tanggungjawab moral dan esensial manusia sebagai manusia untuk menghargai
dan menjaga anugerah Tuhan dalam dirinya agar tetap terjaga kebaikannya. Akhirnya
semoga hasil penelitian ini pun mampu memberikan kepekaan serta kesadaran yang kokoh
bagi siapa saja yang berkesempatan membacanya, khususnya bagi para Frater Diosesan
Page | 1
untuk melihat bahwa kesehatan adalah bagian yang termahal di dunia ini yang dibutuhkan
tubuh kita. Dengan menjaganya seperti berolahraga secara rutin, niscaya usaha yang baik dan
tekun tidak akan membohongi hasil.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan Tema dan uraian singkat di atas, penulis akhirnya menemukan rumusan
masalah sebagai penuntun bagi penulis untuk menjawab pokok permasalahan yang ada
dalam pelaksanaan penelitian tersebut. Berikut adalah rumusan masalahnya:

 Seperti apa kegitan atau partisipasi para frater Diosesan dalam


menghayati dan menghidupi aspek kesehatan dalam pola hidup
berolahraga di Seminari Tinggi Hati Kudus Pineleng?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan Penulisan merupakan hal yang penting untuk dicantumkan dan dilihat dalam
membuat suatu karya tulis. Hal ini karena tujuan penulisan dapat dikatakan sebagai hasil atau
sumbangan dari tulisan atau penelitian yang telah dilaksanakan. Ada dua Tujuan penulisan
yang mau dicapai penulis, yakni tujuan umum dan khusus. Berikut adalah kedua tujuan
tersebut:

 Tujuan umum

Terciptanya komunitas Diosesan yang sehat dengan cinta akan kesehatan dalam
olahraga yang rutin, tekun dan teratur sesuai waktu olahraga yang telah ditentukan.

 Tujuan khusus
- Membantu para frater terlibat aktif dalam berolahraga baik pribadi maupun
bersama
- Memperbaiki kebiasaan buruk para frater dalam menanggapi waktu-waktu
olahraga (malas, cuek dan banyak beralasan)
- Menyadarkan para frater tentang pentingnya berolahraga guna menjaga kesehatan
tubuh yang baik sebagai generasi imam berikutnya
- Membuat para frater semakin peka dan gemar dalam berolahraga

D. Literatur Review

 Olahraga
Dapat dilihat bahwa Olahraga adalah suatu bentuk aktifitas fisik yang
terencana dan terstruktur yang melibatkan gerakan tubuh secara berulang-ulang dan
ditujukan untuk meningkatkan kebugaran jasmani. Sehat adalah keadaan badan
sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup
produktif secara sosial dan ekonomi.

Page | 2
Dalam Kamus Bahasa Indonesia Olahraga adalah gerak badan agar sehat.
Selain itu juga menurut pakar olahraga mengatakan bahwa olahraga adalah sebuah
aktivitas manusia yang bertujuan untuk mencapai kesejahteraan (sejahtera jasmani
maupun rohani) manusia itu sendiri. Jika dilihat berdasarkan pengertian-pengertian
diatas memberikan suatu pemahaman yang baik akan olahraga itu sendiri.
Berdasarkan pengertian-pengertian diatas terkait olahraga, berikut ini juga terdapat
beberapa pengertian terkait olahraga yang diperoleh melalui proses wawancara yakni
narasumber yang pertama mengatakan bahwa olahraga merupakan kegiatan atau
aktivitas yang kita lakukan untuk menjaga daya tahan tubuh kita tetap kuat,
sedangkan pola hidup sehat merupakan suatu aktivitas yang kita lakukan demi
menjaga proses pertumbuhan kita dengan baik, selain itu narasumber yang ke dua
juga mengatakan olahraga itu merupakan salah satu aspek penunjang kesehatan.
Karena itu olahraga juga adalah bagian dari pola hidup sehat, selain itu juga
narasumber yang ketiga mengatakan bahwa olahraga merupakan suatu aktifitas
bagaimana seseorang atau sekolompok orang melatih tubuh secara jasmani maupun
rohani dalam meningkatkan stamina tubuh dan sekaligus dapat membantu orang agar
tetap sehat. Sedangkan pola hidup sehat merupakan kegiatan di mana orang dapat
mengatur dirinya untuk menginsumsi makanan yang teratur. Narasumber yang ke
empat juga berpendapat bahwa olahraga merupakan sebuah kompetisi yang
membantu orang terlebih dalam mengembangkan bakat yang ada dalam diri tetapi
juga bagaimana boleh ada relasi timbal balik antara satu dengan yang lain, sehingga
olahraga bukan hanya sekedar kompetisi tetapi membantu orang lain untuk dengan
muda berelasi dengan orang lain. Tetapi hal yang penting dari berolaraga juga ialah
membantu orang untuk mengola diri bukan hanya untuk mengembangkan bakat
namun membantu kekebalan tubuh sehingga tubuh bisa menjadi sehat, selain itu
narasumber yang kelima juga berpandangan bahwa olahraga adalah sebuah kegiatan
yang mengutamakan gerakan-gerakan jasmani sebagai dasar dari kegiatan tersebut.
Gerakan-gerakan ini dilakukan secara sadar demi kesehatan tubuh. Sedangkan pola
hidup sehat adalah gaya hidup yang diperhatikan untuk menjaga kondisi kesehatan
tubuh. Inilah beberapa pengertian yang diperoleh penulis dalam melaksanakan proses
penelitian. Berikut di bahwa ini merupakan beberapa manfaat penting untuk
diketahui, antara lain:
 Manfaat Olahraga
• Meningkatkan kerja dan fungsi jantung, paru dan pembuluh darah.
• Meningkatkan kekuatan otot dan kepadatan tulang.
• Meningkatkan kelenturan (fleksibilitas)
• Meningkatkan metabolisme tubuh
• Mengurangi resiko terjadinya berbagai macam penyakit
• Meningkatkan sistem hormonal melalui peningkatan sesitifitas hormon terhadap
jaringan tubuh
• Meningkatkan aktivitas sistem kekebalan tubuh terhadap penyakit
 Manfaat Aktivitas Fisik
Manfaat Fisik/Biologis

Page | 3
• Menjaga tekanan darah tetap stabil dalam batas normal.
• Meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit.
• Menjaga berat badan ideal.
• Menguatkan tulang dan otot.
• Meningkatkan kelenturan tubuh.
• Meningkatkan kebugaran tubuh
Manfaat Psikis/Mental
• Mengurangi stress.
• Meningkatkan rasa percaya diri.
• Membangun rasa sportifitas.
• Memupuk tanggung jawab.
• Membangun kesetiakawanan sosial.
 Olahraga untuk Kesehatan
Sudah sejak 25 abad yang lampau orang mencari-cari cara agar tubuhnya
sehat. Hypocrates (460 - 577 SM) misalnya telah memberikan saran yang sarnpai
sekarang masih cocok untuk dilakukan. Jika kita bisa memberikan tubuh makanan dan
olahraga yang cukup, tidak kurang dan tidak berkelebihan sebenarnya kita telah
menemukan cara yang paling aman dalam memperoleh kesehatan. lchsan (1991)
olahraga pada dasarnya berisi kegiatan yang berorientasi pada gerak. Pelaksanaannya
bergantung pada kemampuan dan kegiatan yang ingin dicapai oleh pelakunya. Melalui
aktivitas jasmani akan terjadi perubahan berupa pengaruh positif terhadap kesehatan.
Sebaliknya akibat negatif akan diperoleh jika olahraga itu dilakukan dengan cara yang
salah. Cara berolahraga yang benar sebetulnya sudah banyak orang mengetahuinya,
karena sangat tergantung kepada tujuan apa yang ingin dicapainya.
Asas kesinambungan diperlukan untuk mencapai status kesehatan yang lebih
baik. Orang yang terlalu banyak mengeluarkan tenaga dalam kesibukannya sehari-hari
memerlukan kompensasi. Dia membutuhkan kegiatan lari sebagai "pelepas lelah".
Kita membutuhkan kegiatan seperti kegiatan rohaniah yang memberikan
keseimbangan antara kegiatan jasmaniah dan rohaniyah. Keseimbangan yang lebih
lengkap lagi meliputi faktor fisiologis, psikologis dan sosial. Jika dilihat lebih jauh
lagi faktor fisiologis meliputi kebutuhan gizi, faktor psikologi melibatkan mental dan
lingkungan sosial.
Jika dilihat makna, sehat menurut WHO dan Depkes RI, Giri Wijoyo (1991)
mengemukakan "pengertian sehat yakni sejahtera jasmani, rohani dan sosial, bukan
saja bebas dari penyakit, cacat ataupun kelemahan". Jadi sehat itu meliputi tiga aspek
yang saling berhubungan erat, yakni jasmani, rohani dan sosial. Karena itu tidaklah
mengherankan pembinaan kesehatan melalui satu aspek yaitu olahraga yang
mempengaruhi terhadap rohani dan sosial. Sementara bagian sehat bebas penyakit,
cacat dan kelemahan. Kesehatan mempunyai tingkatan, dia akan meningkat apabila
dibina dan akan turun apabila ditelantarkan. Kita melihat dalam kehidupan sehari-hari
tidak punya waktu untuk olahraga, mengurangi tidur karena mencari uang, bekerja
keras untuk mengumpulkan kekayaan dan mengabaikan kesehatannya. Tapi kemudian
tidak sedikit diantaranya kemudian jatuh sakit dan menghabiskan kekayaannya untuk

Page | 4
berobat untuk mengembalikan kesehatannya. Menurut, Sharkey (2001) kebiasaan
untuk hidup sehat dan berumur panjang meliputi, olahraga teratur, tidur secukupnya,
sarapan yang baik, makan secara teratur, kontrol berat badan, bebas merokok dan
bebas rninurn alkohol."
Tapi anehnya, ada orang yang ingin berumur panjang dan memiliki kualitas
kesehatan yang baik, namun tidak melakukan apa yang telah disarankan. Apalagi
untuk para frater diosesan yang terkenal dengan gaya hidupnya yang kurang sehat,
suka makan yang berminyak kurang berolahraga. Pada bagian lain Ralph Paffenbarge
epidemologist dini Universitas Stamford dalam Surnasardjuno (1996), "orang yang
membuang 2000 kalori perminggu untuk berolahraga berarti menambah 2,5 tahun
harapan hidupnya". Kegiatan olahraga kelihatannya diakui oleh para ahli mampu
memberikan manfaat yang positif bagi kehidupan manusia. Di samping itu Mangku (1
992) mengemukakan bahwa setiap kalori yang dipergunakan untuk berolahraga
diperoleh dari hasil katabolisme energi di dalam tubuh akan menurunkan kadar
kolesterol dalam darah."

 Olahraga untuk Kesegaran Jasmani


Salah satu tujuan orang melakukan olahraga yaitu guna meningkatkan
kebugaran jasmaninya. Kesegaran jasmani akan diperoleh melalui usaha yang
sungguh-sungguh karena menurut Sharkey (2001) "kesegaran tidak dapat dibeli atau
diberi seperti kehormatan, kebugaran harus diperjuangkan". Dengan kata lain
kebugaran jasmani akan diperoleh seseorang melalui perjuangan tidak mengenal
berhenti dan tidak dapat melalui jalan pintas.
Setelah kita mengetahui ciri-ciri tentang kesegaran jasmani yang baik dan yang
rendah, maka kita dapat merasakan sendiri bagaimana kualitas kebugaran jasmani
yang kita alami sekarang ini.
Berikutnya akan dikemukakan komponen kondisi fisik apa saja yang perlu
ditingkatkan sehingga kebugaran jasmani meningkat: Menurut Pusat Pengembangan
Kualitas Jasmani (2002), komponen jasmani :
1) Daya tahan Kardiovaskuler
2) Daya tahan otot
3) Kekuatan otot
4) Kelentukan
5) Komposisi tubuh
6) Kecepatan gerak
7) Kelincahan
8) Keseimbangan
9) Kecepatan reaksi
10) Koordinasi
Komponen tersebut di atas ditingkatkan melalui kegiatan olahraga yang baik
dan teratur. Latihan tersebut harus digunakan sedemikian rupa sehingga semua
komponen di atas boleh mengalami peningkatan kualitas, jangan sampai latihan hanya

Page | 5
dilakukan secara tidak stabil sehingga menganggu kesehatan. Hal seperti ini jangan
sampai terjadi dalam kehidupan sehari-hari.

 Kerangka analisa

Pengertian olahraga
dan polah hidup sehat Manfaat
Manfaat
olahraga Olahraga untuk
aktivitas
E. Metodologi kesehatan Olahraga untuk
fisik
kesegaran
Penelitian jasmani
Metodologi Penelitian merupakan kerangka yang penting dalam pelaksanaan penelitian.
Di dalamnya berisikan langkah-langkah yang akan dilaksanakan oleh peneliti dengan tujuan
untuk memperoleh dan mengumpulkan data atau informasi sekaligus membuat investigasi
pada data yang sudah diperoleh itu. Metode penelitian dapat dikatakan sebagai gambaran atas
rancangan pelaksanaan penelitian. Penulis menggunakan empat metodologi penelitian,
sebagai berikut:

 Metode penelitian

Penulis menyesuaikan metode penelitian berdasarkan tema penulisan sehingga


metode penelitian yang cocok dipakai dalam penelitian ini yakni adalah metode kualitatif
yang memberikan penekananya dari sisi kualitas pada entitas yang diteliti. Metode ini
berisikan unsur deskriptif, yakni penjelasan tulisan atau lisan dari objek yang diamati
(buku-buku, orang-orang yang terkait). Metode kualitatif yang dimaksud adalah metode
kepustakaan atau yang bersumber dari buku-buku serta dialog dengan orang-orang yang
tepercaya.

 Pengolahan data

Dalam poses mengelolah dan memperoleh data nanti, penulis menggunakan kegiatan
wawancara atau obserfasi. Orang-orang yang akan diwawancarai oleh penulis adalah
mereka yang bisa dipercaya dalam bidangnya. Sedangkan kegiatan obserfasinya akan
dilaksanakan penulis dengan turun langsung di tempat kejadian aktivitas yang diteliti
berlangsung.

 Seleksi Informasi

Untuk memperoleh informasi yang lebih berbobot dan akurat, penulis akan meminta
beberapa orang untuk membantu penulis menemukan pokok-pokok data yang menjadi
fokus penelitian. Orang-orang yang termasuk dalam seleksi informasi ini adalah beberapa
anggota Komunitas.

 Lokasi penelitian
Page | 6
Lokasi penelitiannya adalah seluruh tempat Olahraga di Komunitas Seminari
Pineleng (Lapangan Bola Kaki, Volley, Basket, Badminton, dan takraw). Semua tempat
ini dipilih penulis karena memang merupakan tempat yang sesuai dengan tema penelitian
dan amat cukup untuk memperoleh data observasi nanti.

 Jadwal Penelitian

Jadwal penelitian adalah catatan waktu untuk melakukan persiapan, pelaksanaan dan
pengumpulan data dari poses penelitian. Waktu yang dipilih yakni pada hari di mana terdapat
jadwal olahraga komunitas, seperti hari Minggu dan Rabu (hari rabu sebenarnya adalah
waktu ambulasi yang digantikan menjadi waktu olahraga karena masa Pandemi).

 Strategi Analisa

Strategi analisa yang dipakai oleh penulis dalam proses penelitian ini adalah dengan
melihat kemajuan atau pun kemunduran mengenai keterlibatan para frater dalam kegiatan
olahraga setiap jadwalnya.

Page | 7
BAB II

DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

A. Letak Geografis Seminari Pineleng

Seminari Tinggi Hati Kudus Pineleng merupakan salah satu Komunitas yang terletak
di Jl.Pineleng II, Kabupaten Minahasa, Provinsi Sulawesi Utara, Kode Pos 95662. Jarak
antara kota Manado dan desa Pineleng adalah 19 km atau 12 mil. Pineleng adalah suatu
kecamatan yang terdapat di kabupaten minahasa dan provinsi Sulawesi Utara. Di Seminari
Pineleng terdapat Sekolah Tinggi Filsafat Seminari (Katolik) Keuskupan Manado. Terdapat
Masjid Imam Bonjol Pineleng berlokasi di Jalan Raya Manado-Tomohon tepatnya di Pineleng
I, kemudian ada Masjid Al-Mustaqim di Pineleng II. Monumen/makam Pahlawan Nasional
Imam Bonjol terletak di Lota-Kali Pineleng serta lokasi permandian air terjun.

Berikut merupakan batas wilayah Kecamatan Pineleng, antara lain;

Utara Kota Manado

Selatan Kota Tomohon

Barat Kecamatan Mandolang

Timur Kecamatan Tombulu

Di Kecamatan Pineleng, khususnya di Desa Pineleng terdapat I Seminari Tinggi, yakni


Seminari Tinggi Hati Kudus Yesus. Komunitas Diosesan Seminari Tinggi Hati Kudus
Pineleng merupakan tempat pembinaan calon-calon imam keuskupan Manado dan juga
keuskupan Amboina. Komunitas ini dikepalai oleh seorang pemimpin atau yang disebut
dengan rektor dan juga dibantu oleh beberapa pastor sebagai staf pembina di Komunitas ini.

Di bawa ini merupakan daftar susunan para staf pembina di Seminari Tinggi Hati Kudus
Pineleng.

No Nama

1 Pst. Melky Malingkas, Pr

2 Pst. Ventje Runtulalo, Pr

3 Pst. Cardo Renwarin, Pr


Page | 8
4 Pst. Julius Saletia, Pr

5 Pst. Yonas Adjas, Pr

6 Pst. Amri Wuritimur, Pr

7 Pst. Bayu Nujartanto, Pr

8 Pst. Angki Kandunmas, Pr

9 Pst. Jivon Motikas, Pr

10 Pst. Albertus Sujoko, MSC

Selain itu juga para frater yang berada di Komunitas ini berdasarkan data yang
diterima pada awal tahun 2021 berjumlah 164 yang terbagi dalam dua keuskupan, antara lain;

Keuskupan Manado Keuskupan Amboina

88 76

Selain itu, ada juga karyawan dan karyawati yang juga turut ambil bagian dalam
melancarkan aktifitas dalam komunitas ini khususnya mengenai dapur, air, dan kebutuhan-
kebutuhan lainnya. Mereka berasal dari daerah mereka masing-masing dan rela mau untuk
bekerja demi Seminari ini. Jumlah keseluruhan mereka ada 11 orang.

B. Sejarah Singkat

Komunitas Diosesan Seminari Tinggi Hati Kudus Pineleng merupakan tempat


pembinaan calon-calon imam Keuskupan Manado. Termasuk di dalamnya para calon iman
Keuskupan Amboina.

Sejarah keberadaan komunitas ini tidak dapat dipisahkan dari saaat berdirinya
Seminari Tinggi Hati Kudus Pineleng. Pada tanggal 15 Agustus 1954 oleh Mgr. Nicolaus
Verhoeven, MSC, Uskup Manado masa itu meresmikan berdirinya “Seminari Agung Hati
Kudus, Pineleng”, sebagai Perguruan Tinggi Katolik untuk pendidikan calon imam/pastor,
petugas resmi Gereja Katolik.

Pendidikan calon imam di Keuskupan Manado dimulai pada tanggal 16 Januari 1928
dengan dibukanya Seminari Menegah di Woloan. Kemudian para seminaris yang tamat di
Seminari Menegah Woloan melanjutkan studi filsafat di gedung baru di Kakaskasen pada
tahun 1934. Pada tanggal 17 Agustus 1936 semua seminaris tingkat menegah di Woloan juga

Page | 9
pindah ke Kakaskasen. sesudah calon imam angkatan awal menyelesaikan kursus filsafat pada
tahun 1936, mereka dikirim ke Seminari Tinggi Yogyakarta untuk mengikuti studi Teologi.
Ada empat imam diosesan yang dihasilkan dalam proses ini: P. Simon Lengkong, P. Wens
Lengkong, P. Theo Lumanau dan P. Jan Moningka.

Pada tanggal 20-27 September 1951, Duta Vatikan Mgr. G. De Jonghe d’Adorye
mengadakan kunjungan kerja ke Vikariat Manado. Dalam kunjungan ini duta memberikan
tugas kepada Uskup Manado waktu itu, Mgr. Nicholaus Verhouven MSC untuk mendirikan
Seminari Tinggi di Manado. sejak kunjungan itu, proses pembangunan gedung seminari
tinggi dimulai. bertempat di Pineleng, para bruder MSC mulai membangun. Akhirnya pada
hari Minggu, tanggal 15 Agustus 1954, pada pesta Sta. Maria diangkat ke surga, berdirilah
sebuah seminari tinggi di Manado yang diberi nama sesuai dengan spiritualitas para pendiri
dan para misionaris waktu itu: Hati Kudus Yesus. pada awal ini anggota seminari adalah: 2
staf pembina (P. G. van den Hurk MSC sebagai rektor dan P. Dr. Th. Moors MSC sebagai
socius), 10 orang frater mahasiswa pertama, dan 3 dosen lain: dr. J. van Tongeren, P. J. van de
Wouw MSC dan P. A. Petit MSC.

Pada tanggal 20 Juli 1956 dibuka tahun novisiat di Paal III untuk para calon imam
MSC. Mereka yang masuk Novisiat pada waktu itu adalah 15 frater calon imam MSC yang
sudah menyelesaikan dua tahun studi Filsafat. setahun kemudian, tanggal 22 Agustus 1957,
12 frater MSC mengikrarkan kaul pertama.

Pada tanggal 30 September 1957 Seminari Pineleng mendapat kujungan kehormatan


dari Presiden Republik Indonesia, Ir. Soekarno.

Pada tahun 1958 munculah peristiwa Perang Permesta, suatu masa yang disebut-sebut
sebagai “masa pergolakan” oleh orang Minahasa. Para frater terpaksa disinggirkan ke
Kembes, kemudian ke Seminari Kakaskasen. Pada tahun 1959, ketika suasan sudah mulai
aman, para frater kembali ke Seminari Pineleng.

Pada tanggal 27 April 1960, untuk pertama kalinya diadakan tahbisan imam di Gereja
Katedral Manado; yang ditahbiskan adalah (alm) RD. Nico Veldhuysen, seorang calon imam
diosesan mando yang menamatkan studi di Flores. Setahun kemudian, tepatnya tanggal 15
Maret 1961, dua frater dari angkatan pertama, yakni Joannis B. Talibonso dan Herman J.
Pondaag ditahbiskan di Tomohon, sedangkan satu calon lagi yakni Pascalis Josep Resubun,
ditahbiskan di Langgur pada tanggal 27 Mei 1961. Tanggal 19 Juli 1962 di Tomohon,
ditahbiskanlah J. Wagey sebagai imam praja pertama dari Keuskupan Manado lulusan
Seminari Pineleng.

Iklim aggiornamento yang dihembuskan oleh Konsili Vatikan II perlahan-lahan


mempengaruhi suasana Seminari Pineleng. Hal ini berkat kehadiran dosen muda P. Jan van
Paassen MSC yang turut mengikuti sidang-sidag konsili sebagai sekretaris pribadi (untuk
sementara waktu) dari Uskup Amboina Mgr. Jacobus Grent MSC. Angin pembaharuan ini
mendorong seminari untuk mulai mengadakan kegiatan yang melibatkan orang-orang luar.
Pada tahun 1965 Seminari mulai menjalin relasi ekumenis dengan Universitas Kristen
Page | 10
Indonesia Tomohon (UKIT) dengan acara/program “Pertukaran Pendalaman Alkitab” pada
setiap akhir bulan. Kontak ekumenis perdana ini memungkinkan terciptanya hubungan yang
baik antara para dosen. Dr. West dari Fakultas Reologi UKIT datang ke Seminari untuk
membolak-balik dokumen Konsili Vatikan II., sementara itu P. Dr. A. Marks dan P. Dr. Kees
Bertens pergi ke UKIT untuk memberikan kuliah.

Padathun 1967 P. Jan van Paassen menjadi rektor. Suasan keterbukaan mulai semakin terasa:
para frater teologan pada setiap hari Jumat memberikan pelajaran kepada anak-anak di
sekolah Katolik yang berada di Manado yang kemudian pada tgl. 25 Juni 1969 mengeluarkan
SK dengan nomor 01/PS/69 untuk mendirikan Sekolah Tinggi Seminari Pineleng (STSP)
secara formal-yuridis. Maksud pendirian yayasan ini adalah agar pendidikan di seminari di
legalisir di hadapan pemerintah sehingga ijasah yang diberikan pada lulusan seminari dapat
pengakuan pemerintah. Setahun kemudian, berdasarkan SK Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan no. 025/DPT/I/1970 tertanggal 11 Mei 1970, STSP mendapat status terdaftar
secara resmi sampai tingkat sarjana muda (BA). Lalu berdasarkan SK Mendikbud no.
56/DPT/B/1973, STSP mendapatkan status terdaftar untuk tingkat sarjan lengkap.

Periode tahun 1980-1998 pantaslah dipandang sebagai periode perubahan sistem


pembinaan dan pendidikan calon imam. Dalam periode ini terjadi beberapa peristiwa
pentingyang sangat menentukan arah dan masa depan Seminari Pineleng.

1. Pada tahun 1983 Komunitas Filosofan (2 tahun) menjadi komunitas Propadeuse (1


tahun). Dalam komunitas ini para frater diperkenalkan pada cara hidup dan
pembinaan calon imam pada umumnya, mereka dapat mengenal panggilannya
secara lebih luas dan mendalam, mereka mengenal kebutuhan gerejavpada
umumnya serta model hidup imamat yang mereka pandang cocok dengan diri
sendiri.Di akhir tahun mereka dapat memilih jurusan panggilan imam yang cocok:
biarawan atau diosesan. Perubahan ini juga didorong oleh perubahan pembagian
waktu kuliah. Kalau sejak 1954 masa 6 tahun studi di seminari terbagi atas 2 tahun
filsafat (filosofan) dan empat tahun teologi (teologan), maka sejak tahun 1983 hal
ini diubah menjadi 4 tahun untuk jenjang S-1 (Propadeuse untuk tingkat 1 dan
Minor untuk  tingkat II sampai selesai S-1) dan dua tahun studi sesudah Tahun
Pastoral yang disebut Mayor. Sejak masa ini istilah-istilah yang dulu sangat biasa
yaitu Filosofan dan Teologan hilang diganti degan Propadeuse, Minor dan Mayor.

2. Pada tanggal 3 Juli 1984 Skolastik MSC pindah ke kompleks baru di Biara Hati
Kudus Pineleng.

3. Pada tanggal 1 Agustus 1984 Mgr. Th. Moors MSC membuka program Tahun
Rohani untuk para calon imam diosesan di Lotta.

4. Pada tahun 1985 pemerintah menghapus program lama (BA dan Drs) dan
menetapkan program S-1 yang menerapkan sistem SKS. STSP berubah nama
menjadi STF-SP: Sekolah Tinggi Filsafat Seminari Pineleng dengan status diakui.

Page | 11
5. Pada tanggal 2 Juni 1987 Duta Vatikan Mgr. Francesco Canalini meresmikan
Pondok Emaus Tateli sebagai tempat pembinaan rohani bagi calon-calon imam
diosesan. Dengan demikian tahun rohani tidak diadakan lagi di Lotta.

6. Tahun 1988 STF-SP membuka jurusan kateketik bagi mahasiswa awan (pria dan
wanita) untuk dididik menjadi katekis.

7. Pada tanggal 3-7 Januari 1993 diadakan lokakarya program pembinaan komunitas
diosesan yang dimotori oleh P. Hans Kwakman MSC dan RD. Terry Ponomban.
Lokakarya ini menghasilkan anggaran hidup komunitas diosesan yang digunakan
sebagai patokan dalam pembinaan calon imam diosesan.

8. Pada Bulan Maret 1998, Seminari Hati Kudus mendapat visitasi 2 delegatus
apostolik dari Vatikan, yaitu Mgr. Geoge Pell dari Australia dan Mgr. Leo Laba
Ladjar OFM.

Partisipantes dalam pendidikan dan pembinaan di Seminari Tinggi Pineleng berasa


dari Keuskupan Manado, Keuskupan Amboina, dan Tarekat Misionaris Hati Kudus Yesus
(MSC). (Lih: Sejarah – Seminari Tinggi "Hati Kudus Yesus" Pineleng
(seminaripineleng.org))

C. Visi Pembinaan
Menurut dokumen Konsili Vatikan II yang secara khusus membahas Pendidikan calon
imam, figure imam yang harus dihasilakn dalam proses pembinaan di Seminari adalah:
Gembala jiwa-jiwa sejati (seturut teladan Tuhan Yesus Kristus: Guru Imam dan
Gembala) yang tahu menghadirkan Kristus bagi sesama, Dia yang datang bukan untuk
dilayani tetapi untuk melayani.
 Berkepribadian bebas
 Hidup rohani mendalam
 Matang berpikir
 Santun, dialogis, bekerja sama
 Meihak pada kebenaran
D. Misi Pembinaan
Untuk mencapai misi mengenai Gembala Sejati dalam Pastores Dabo vobis
memaparkan beberapa bidang dalam pembinaan imam, antra lain:
 Sehat jasmani, gemar akan kebersihan diri sendiri dan lingkungan hidup
 Tertib dan disiplin
 Mencintai kebenaran, perkataanya sesuai dengan perbuatannya
 Jujur, perkataannya sesuai denga isi hati dan pikirannya
 Mau belajar dan menerima masukan juga menerima bimbingan
 Kreatif dan inisiatif
 Matang dalam hak afeksi
 Mudah dan sopan bergaul dan bertutur kata
 Rela berkorban dan mudah bekerja sama
Page | 12
 Bertanggung jawab

E. 4 Aspek penting Pembinaan

 Pembinaan Intelektual
Dalam pembinaan dan pemdidikan di Seminari ini aspek Intelek sangatlah
penting bahkan boleh dikatan lebih penting dari ketiga aspek lainnya, mengapa
karena sesungguhnya nilai akademik menjadi tolak ukur bagi seorang frater dalam
menentukan nasibnya di tempat ini, bahwa jika akhir semester dan ada yang
mendapatkan hasil yang tidak mencapai standar maka dengan sendirinya frater
tersebut akan dikeluarkan dari seminari. Atas peristiwa tersebut sehingga
pembinaan dalam bidang intelektual ini sangat diperhatikan oleh setiap frater yang
ada ditempat ini.
Dalam aspek ini juga setiap frater dituntut untuk boleh mendapatkan ilmu
sebanyak-banyaknya demi kehidupannya dimasa yang akan datang. Berbagai hal
telah komunitas sediakan sebagai bantuan berupa sarana dan prasarana dalam
menunjang kelangsungan belajar seperti adanya perpustakaan, ruang media dan
computer, dan juga berbagai fasilitas lainnya yang dapat membantu setiap frater
dalam pembinaan terkait dengan aspek intelektual di Seminari ini.

 Pembinaan Kerohanian
Aspek kerohanian di dalam komunitas ini menjadi salah satu bagian terpenting
pula. Sebagai mana mestinya para frater kelak akan berorintasi penuh dalam aspek
ini sehingga pembinaan dalam bidang kerohanian ini juga sangatlah penting untuk
diperhatikan. Dalam komunitas ini telah disediakan berbagai sarana demi
kelangsungan hidup rohani mulai dari tempat-tempat ibadah baik kapela maupun
halaman-halaman sekitar sebagai tempat berdefosi kepada Bunda Maria, dan juga
diwajibkan untuk setiap frater memiliki tempat doa tersendiri di dalam kamar
frater. Hal ini sesungguhnya diharapkan agar setiap frater lebih dekat dengan
Tuhan. Sebagai pengikut Kristus diajak untuk selalu menjunjung tinggi hidup
rohani agar kelak jika menjadi imam boleh mengarahkan dan menghantarkan
umat pada jalan kebenaran hidup. Oleh sebab aspek ini sangat penting untuk
setiap frater dalam pengembangan dan pembinaan di Seminari ini.

 Pembinaan Kepribadian
Aspek kepribadian ini juga menjadi salah satu bagian terpenting dalam
Pendidikan dan pembinaan di komunitas ini. Dengan aspek ini para frater diajak
bukan hanya untuk hidup suci dan pintar tetapi juga berperilaku dan bertutur kata
yang sopan. Kepribadian seseorang ditentukan dari aspek ini bahwa ada
kebanyakan orang yang pandai dan pintar, akan tetapi memiliki kepribadian yang
sombong dan keras kepala, oleh sebab itu dengan adanya aspek ini sehingga
setiap frater dilatih untuk bisa memlihat kesetaraan antara seluruh aspek yang ada
sehingga kedepannya boleh menjadi pribadi-pribadi yang berperilaku baik.

Page | 13
Dalam komunitas ini juga setiap frater telah diajarkan untuk saling sapa-
menyapa, hormat-menghormati sebagai mana kita sebagai makhluk sosial. Hal-hal
kecil seperti itu sangat ditekankan sehingga perilaku setiap frater yang ada di
komunitas ini boleh berubah dan berkembang. Menjadi pengkiut Kristus yang
nantinya akan mengembalakan umat manusia tentunya diharapkan untuk
memperhatikan sikap-sikap kepribadian karena sesungguhnya dengan perbuatan
dan perbuatan yang kita lakukan boleh menyadarkan umat akan pentingnya nilai
kepribadian. Oleh karena itu aspek kepribadian ini sangatlah penting untuk
diperhatikan dalam komunitas tercinta ini.

 Pembinaan Pastoral
Pastoral dalam proses pembinaan dan Pendidikan di tempat ini sangatlah
penting. Aspek inilah yang nantinya akan dialami seumur hidup oleh para frater.
Karena itu aspek ini sangat penting bagi para frater kelak menjadi imam nantinya.
Bersosial dan berkominikasi menjadi tolak ukur bagi setiap frater dalam dunia
pastoral nanti. Dalam komunitas setiap frater diajarkan untuk saling hidup sosial
dengan saling membantu yang berkesusahan, menolong yang tidak punya, belajar
memipin, berkomunikasi, dan juga berbagai hal lainnya yang telah dijarkan
dengan harapan kelak jika menjadi imam boleh memberikan contoh dan teladan
yang baik kepada umat. Dari semua itu sehingga aspek ini sangatlah penting bagi
setiap didalam komunitas ini.

F. Gambaran Seminri Sekarang ini

Komunitas Diosesan Seminari Tinggi Hati Kudus Pineleng sekarang ini merupakan
suatu komunitas bina dengan jumlah lahan yang cukup besar. Berbicara mengenai suatu
Komunitas tidak terlepas dari semua
yang terkandung didalam komunitas
tersebut, mulai dari jalan, lorong,
bangunan/ruagan, kendaraan,
tumbuhan, hewan dan juga manusia
sebagai penghuni di komunitas ini.
Terlepas dari itu semua hal yang
sudah dibuat dan ditetapkan
sebagaimana mestinya untuk dijalankan, seperti telah dibuat jadwal harian, mingguan,
bulanan, bahkan tahunan. Hal ini sesungguhnya terjadi demi kelancaran dalam setiap
aktivitas di Komunitas ini. Komunitas ini juga dilengkapi dengan berbagai kebutuhan dan
kepentingan berupa listrik, air, lapangan olahraga, dan berbagai fasilitas lainnya sebagai
bagian dari kehidupan.
Terlepas dari semua itu berikut dibawa ini merupakan beberapa hal yang akan penulis
sertakan dengan jumlah:
- Anggota komunitas secara keseluruhan: 185
- Anggota komunitas keuskupan Manado: 88

Page | 14
- Anggota komunitas keuskupan Amboina: 76
- Jumlah staf/pembina: 10
- Jumlah frater: 164
- Jumlah karyawan/i: 11
- Jumlah jalan umum: 6
- Bangunan Kapela: 8
- Lapangan: 7
- Jumlah basis: 17
- Toko komunitas: 1

Inilah beberapa bagian yang penulis paparkan sebagai yang mewakili dari sejumlah
aktivitas dan keadaan di seminari ini. Tentuhnya komunitas ini dalam pembinaan dan
Pendidikan masih berjalan baik dan lancar. Semua itu terjadi karena adanya kesesuaian hidup
dan sikap dengar-dengaran sehingga sampai sekarang seminari ini masih tetap berjalan pada
porosnya.

Page | 15
BAB III

PENYAJIAN DAN ANALISA DATA

A. Pengantar
Penelitian sesungguhnya menjadi sebuah bagian terpentig bagi seseorang.
Berbicara mengenai penelitian tidak sesusah yang dibayangkan dan juga tidak
segampang yang dipikirkan. Kedua hal ini sangatlah berpengaruh dan saling
melengkapi saat melaksanakan sebuah penelitian. Tugas penelitian sangat dibutuhkan
kesiapan yang maksimal mulai dari persiapan fisik maupun psikis, semua itu menjadi
suatu metode yang perluh untuk dipersiapkan belum lagi dengan hal-hal yang
berkaitan dengan sikap-sikap yang ada dalam diri seorang peneliti.
Akan tetapi penulis sangat bersyukur karena boleh diberikan waktu untuk
melaksanakan penelitian ini. bertolak dari berbagai keraguaan dan ketakutan yang
penulis alami sesungguhnya pada tahapan ini penulis bersyukur karena bisa berada
pada tahapan ini. sejumlah hal telah penulis sediakan dan persiapkan sebagai bentuk
tanggapan atas proses penelitian, mulai dari mengumpulkan data-data, mempersiapkan
proses wawancara, melihat langsung kegiatan lapangan dan berbagai hal lainnya yang
telah penulis alami. Sesungguhnya sebuah hasil tidak akan diperoleh jika tidak ada
kemauan dalam diri. Oleh karena itu penulis sangat bersyukur bisa berada dan
berproses dalam tahapan ini.
Berkaitan dengan hasil data-data yang telah diperoleh penulis maka pada
bagian berikut ini penulis akan menyajikan dan menganalisa data-data yang telah
penulis peroleh selama menjalani masa penelitian.

B. Data Wawancara
Dalam sebuah penelitian data-data menjadi salah satu bagian yang penting
untuk diperoleh. Data-data yang penulis peroleh tak lain bersumber dari hasil
wawancara dan obserfasi, oleh karena itu berikut di bawah ini merupakan beberapa
data wawancara dan obserfasi yang penulis peroleh dalam penelitian. Tetapi sebelum
itu penulis akan menyajikan beberapa hal terkait dengan proses mengumpulkan data:
 Penulis menggunakan 5 orang frater sebagai narasumber dalam penelitian
 Penulis menyiapkan beberapa pertanyaan sebagai bentuk dari proses
wawancara
 Waktu yang digunakan penulis dalam berwawancara yakni pada tanggal 30
April dan 7 Mei pada jam 20.00.

Page | 16
 Untuk waktu obserfasi dimulai setiap jam olahraga yakni hari Rabu dan hari
Minggu sore dalam 2 minggu.
 Data-data lain yang penulis peroleh lainnya yakni dari sumber-sumber buku
dan hasil wawancara.
Berikut ini merupakan hasil perolehan data dalam bentuk wawancara dan obserfasi
dalam penelitian, sebagai berikut:

 Proses Wawancara
Beberapa pertanyaan dalam proses berwawancara:
 Apa itu Olahraga dan Pola hidup sehat?
 Apakah anda suka berolahraga?
 Seberapa penting olahraga untuk anda?
 Apa manfaat yang anda dapatkan saat berolahraga?
 Bagaimana tanggapan anda tentang Olahraga di Komunitas Seminari Tinggi Hati
Kudus Pineleng ini?
 Cukupkah waktu Olahraga yang disediakan oleh Komunitas Seminari Tinggi hati
Kudus Pineleng?
 Apakah ada kendala yang anda hadapi saat berolahraga di Komunitas Seminari
tinggi Hati Kudus Pineleng?
 Apakah dengan berolahraga dapat memenuhi salah satu syarat untuk hidup sehat?
 Sharing secara singkat salah satu kegiatan olahraga yang membuat anda merasa
terbantu khususnya dalam menunjang pola hidup sehat?

Berikut di bawah ini merupakan hasil perolehan data yang penulis peroleh
sesuai dengan hasil wawancara yang dilaksankan, sebagai berikut:

Narasumber I
Nama: Dandi Papoto
Tingkat: III (tiga)
Keuskupan: Manado
Hobi: Badminton dan Volley
 Apa itu Olahraga dan Pola hidup sehat?
Bagi saya, olahraga merupakan kegiatan atau aktivitas yang kita lakukan untuk
menjaga daya tahan tubuh kita tetap kuat. Pola hidup sehat merupakan suatu
aktivitas yang kita lakukan demi menjaga proses pertumbuhan kita dengan baik.
Jadi, dua hal yang sangat berkaitan erat dalam menjaga kesehatan dalam
kehidupan manusia.
 Apakah anda suka berolahraga?
Ya, saya sangat suka berolahraga.
 Seberapa penting olahraga untuk anda?

Page | 17
Bagi saya, Olahraga merupakan satu hal yang sangat penting. Mengapa?
Karena kegiatan olahraga membantu hidup kita tetap sehat.
 Apa manfaat yang anda dapatkan saat berolahraga?
Menurut saya, ketika berolahraga ada banyak manfaat yang diperoleh. Seperti
yang sudah saya katakan bahwa, dengan berolahraga dapat menjadikan diri kita
menjadi sehat. Karena itu manfaatnya misalnya, meningkatkan daya tahan tubuh,
menghilangkan stres, menurunkan kolesterol dan lain sebagainya.
 Bagaimana tanggapan anda tentang Olahraga di Komunitas Seminari Tinggi Hati
Kudus Pineleng ini?
Bagi saya, ketika menginjak Seminari Tinggi Hati Kudus Pineleng berbicara
tentang olahraga merupakan kegiatan yang sangat wajib untuk dilakukan. Akan
tetapi setalah saya mengalaminya dari tingkat satu sampai sekarang ini tingkat
tiga, saya mendefinisikan bahwa olahraga itu sebagai kegiatan formalitas saja.
Mengapa? Karena Frater-frater yang ada di Komunitas hanya sebagian suka
datang ke lapangan untuk mengikuti olahraga. Sedangkan yang lain hanya mau
datang ketika ada lomba-lomba yang dibuat oleh komunitas atau dari Sie.
Olahraga melakukan pengecekan sebelum berolahraga. Bagi saya hal ini sangat
disayangkan sekali. Padahal olahraga merupakan suatu aktivitas yang dilakukan
demi menjaga daya tahan tubuh.
 Cukupkah waktu Olahraga yang disediakan oleh Komunitas Seminari Tinggi hati
Kudus Pineleng?
Bagi saya, para staf yang ada di Komunitas ini sudah berembuk dan
memikirkan setiap kegiatan yang dilakukan dengan mengukur setiap waktu. Jadi
menurut saya, waktu yang disediakan oleh komunitas kepada saya sangatlah cuku
untuk menjaga daya tahan tubuh tatap kuat.
 Apakah ada kendala yang anda hadapi saat berolahraga di Komunitas Seminari
tinggi Hati Kudus Pineleng?
Menurut saya, kendala yang saya dapat adalah fasilitas yang disediakan.
Misalnya kita dapat saja melihat dari olahraga voli. Dari olahraga bola voli net
yang dipakai sangatlah tidak layak, karena sudah rusak. Kemudian cabang
olahraga badminton. Dari olahraga badminton yang kurang adalah bola yang
digunakan. Di Seminari ini mereka menggunakan bola tersebut sampai memang
rusak atau hancur baru menggantinya dengan bola yang baru. Hal ini terjadi karena
tidak ada perhatian yang diberikan oleh staf setempat kepada olahraga ini.
tentunya kalau kita teliti dan melihatnya dengan baik. Pasti kita akan menemukan
banyak sekali kekurangan-kekurangan dari cabang olahraga lainnya.
 Apakah dengan berolahraga dapat memenuhi salah satu syarat untuk hidup sehat?
Ya. Memang dengan kita berolahraga tentunya dapat memenuhi syarat untuk
hidup sehat. Seperti yang sudah saya katakan pada awal tadi. Keduanya saling
berkaitan dalam memenuhi kehidupan manusia dengan meningkatkan daya tahan
tubuh.
 Sharing secara singkat salah satu kegiatan olahraga yang membuat anda merasa
terbantu khususnya dalam menunjang pola hidup sehat?
Page | 18
Dalam hal olahraga sangat menunjang pola hidup sehat saya. Ada dua cabang
olahraga, yaitu bola voli dan badminton. Dengan kedua cabang olahraga ini,
sangatlah membantu saya dalam mengolah kesehatan saya. Saya juga sangat
terbantu dengan fasilitas yang disediakan oleh komunitas dalam mengembangkan
minat dan bakat saya. Dalam hal ini saya sangatlah bersyukur dengan ketersediaan
fasilitas tersebut. Jadi, saya berpikir bahwa dari olahraga saya mendapat dua hal
yang sangat penting, yaitu dengan olahraga dapat membuat saya sehat dan dengan
olahraga ini membantu saya dalam mengembangkan bakat yang telah Tuhan
berikan kepada saya secara cuma-cuma.

Narasumber II

Nama: Fransiskus Savsavubun

Tingkat: I (satu)

Keuskupan: Amboina

Hobi: Badminton dan Volley

 Apa itu Olahraga dan Pola hidup sehat?


Olahraga merupakan salah satu aspek penunjang kesehatan. Karena itu
olahraga juga adalah bagian dari pola hidup sehat. Olahraga yang cukup dan
teratur dapat mengantar kita dalam pola hidup yang sehat.
Olahraga juga adalah bagian dari hoby atau kegemaran seseorang dan juga bagian
dari hiburan.
 Apakah anda suka berolahraga?
Ya saya suka berolahraga.
 Seberapa penting olahraga untuk anda?
Olahraga adalah hal yang penting bagi saya karena dengan berolahraga dapat
menjadikan pribadi saya untuk lebih sehat.
 Apa manfaat yang anda dapatkan saat berolahraga?
Olahraga sangat bermanfaat terutama bagi kesehatan. Tak hanya kesehatan
fisik tetapi juga kesehatan psikis. Melalui olahraga kita bisa mengeluarkan segala
emosi dan beban pikiran. Dengan olahraga kita bisa mengeluarkan hal-hal negatif
dalam diri kita
 Bagaimana tanggapan anda tentang Olahraga di Komunitas ini?
Perhatian komunitas terhadap olahraga terbilang baik. Sarana dan prasarana
odalam berolahraga dapat dibilang cukup memadai. Para frater Sangat antusias
dalam berolahraga. Namun ada frater yang terbilang "malas" dalam berolahraga.
Olahraga terkadang dipandang sebagai sebuah rutinitas. Jika dipresentasikan
jumlah frater yang ada di lapangan cukup banyak. namun ada frater yang hadir
hanya karena ada pengecekan. Untuk mengatasi hal ini komunitas mengadakan
pertandingan-pertandingan sehingga membakar semangat para frater untuk
berolahraga. Ini adalah usaha yang positif dan membawan hasil yang baik.
Page | 19
 Cukupkah waktu Olahraga yang disediakan oleh Komunitas?
Ya. Cukup jika dimanfaatkan dengan baik
 Apakah ada kendala yang anda hadapi saat berolahraga?
Kendala yang saya hadapi saat olahraga khususnya di komunitas ini ialah
kurangnya waktu yang diberikan komunitas bagi para frater untuk
mengembangkan bakat pada cabang olahraga lainnya yang tidak diketahui.
banyaknya kompetisi yang dibuat membuat waktu pribadi para frater untuk latihan
sangat kurang.

 Apakah dengan berolahraga dapat memenuhi salah satu syarat untuk hidup sehat?
Ya, olahraga yang teratur menjadi salah satu syarat untuk hidup sehat sehingga
olahraga sangatlah penting bagi saya.
 Jelaskan secara singkat salah satu kegiatan olahraga yang membuat anda merasa
terbantu khusunya dalam menunjang pola hidup sehat?
Salah satu kegiatan olahraga yang membuat saya terbantu dalam menunjang
pola hidup sehat ialah badminton.

Narasumber III

Nama: Hironimus Victor Helyanan

Tingkat: I (satu)

Keuskupan: Amboina

Hobi: Bola Kaki

 Apa itu Olahraga dan Pola hidup sehat?


Olahraga merupakan suatu aktifitas bagaimana seseorang atau sekolompok
orang melatih tubuh secara jasmani maupun rohani dalam meningkatkan stamina
tubuh dan sekaligus dapat membantu orang agar tetap sehat. Sedangkan, pola
hidup sehat merupakan kegiatan di mana orang dapat mengatur dirinya untuk
menginsumsi makanan yang teratur, olah raga yang teratur dan melakukan segalah
sesuatu dengan teratur. Hal ini dapat membantu kita dalam menjaga kesehatan
tubuh kita secara jasmani maupun rohani.
 Apakah anda suka berolahraga?
Olahraga merupakan salah satu aktifitas yang bukan saja membantu kita untuk
menjaga kesehatan badan tetapi juga merupakan suatu aktifitas berupa refresing
atau rekreasi yang membuat kita senang dan bahkan merasa beban hidup kita
ringan. Oleh karena itu, saya sangat senang untuk berolahraga.
 Seberapa penting olahraga untuk anda?
Tentunya olahraga sangat penting bagi diri saya dalam merawat tubuh saya
agar tetap sehat. Olahraga dapat membantu menjaga stamina tubuh kita agar kuat

Page | 20
dan Dengan berolahraga, tubuh kita akan merasa jauh lebih baik. Selain itu,
olahraga merupakan pilihan terbaik untuk mengatasi berbagai hal yang membebani
pikiran, mengurangi depresi karena interaksi yang dijalin dengan berolahraga,
akan membantu kita untuk mengurangi nya.
 Apa manfaat yang anda dapatkan saat berolahraga?
Olahraga tentunya sangat bermanfaat bagi kita. Dengan berolahraga kita dapat
mencegah segala penyakit seperti saaat sekarang ini. virus corona merupakan salah
satu penyakit yang cepat menular dala tubuh manusia, untuk itu sesering mungkin
kita berolahraga agar dapat terhindar dari penularan covid-19. Dengan berolahraga
juga kekebalan tubuh kita akan semakin kuat, otot dan stamina tubuh kita akan
lebih baik dan kuat. Olahraga dapat membuat tbuh jadih lebih rilex dan terasa
ringan.
 Bagaimana tanggapan anda tentang Olahraga di Komunitas ini?
Olahraga di komunitas ini sudah sangat baik dan banyak fasilitas yang
menjamin untu kita dapat berolahraga. Sehingga, aktifitas berolahraga dapat selalu
kita jalani dengan baik.
 Cukupkah waktu Olahraga yang disediakan oleh Komunitas?
Dalam hidup di komunitas ini, tentunya ada banyak cabang olahraga yang
dapat kita main seperti bola kaki, bola volly, bola basket dan sebagainya. Dan itu
sangat membantu kita dalam menjaga kesehatan tubuh kita, stamina tubuh kita
apalagi di saat pandemi seperti ini. Dan selain aktifitas lainnya, jam olahraga
sudah diatur sedemikian rupa seperti dibuat pada hari Rabu dan hari Minggu, dan
bagi saya sangat menyeimbangi kehidupan di komunitas ini sehingga kita dapat
membentuk polah hidup sehat dengan baik.
 Apakah ada kendala yang anda hadapi saat berolahraga?
Tentunya ada kendala yang saya hadapi saat berolahraga, seperti sakit pada
bagian lutut. Hal ini dapat berpengaruh bagi saya saat mengikuti perayaan ekaristi,
seperti berlutut pada saat tertentu.
 Apakah dengan berolahraga dapat memenuhi salah satu syarat untuk hidup sehat?
Tentunya olahraga merupakan salah satu syarat untuk hidup sehat. Karena
dengan polah inilah kita dapat mengatasi sakit seperti sakit kepala, pusing dan
sebagainya. Dan dapat membuat kita terhindar dari penyakit manapun walaupun
tetap saja ada yang mengalami sakit.
 Jelaskan secara singkat salah satu kegiatan olahraga yang membuat anda merasa
terbantu khusunya dalam menunjang pola hidup sehat?
Pertandingan sepak bola yang merupakan salah satu hobi saya dalam
berolahraga merupakan salah satu cabang olahraga yang selalu saya bermain.
Tubuh saya akan terasa ringan dan legah ketika memainkan sepak bola. Terkadang
ketika badan saya terasa kurang sehat, saya selalu mengobati dengan bermain
sepak bola, dan itu sangat membantu saya dalam menjaga kesehatan tubuh saya.
Bermain bola kaki juga dapat meringankan beban yang ada dalam pikiran saya
sehingga saya merasa senang saat bermain sepak bola.

Page | 21
Narasumber IV

Nama: Arnoldus Buarlely

Tingkat: III (tiga)

Keuskupan: Amboina

Hobi: Bola Volly

 Apa itu Olahraga dan Pola hidup sehat?


Bagi saya olaraga sebuah kompetisi yang membantu orang terlebih dalam
mengembangkan bakat yang ada dalam diri tetapi juga bagaimana boleh ada relasi
timbal balik antara satu dengan yang lain. Sehingga olahraga bukan hanya sekedar
kompetisi tetapi membantu orang lain untuk dengan muda berelasi dengan orang
lain. Tetapi hal yang penting dari berolaraga juga membantu orang untuk mengola
diri bukan hanya untuk mengembangkan bakat namun membantu kekbalan tubuh
sehingga tubuh bisa menjadi sehat.
 Apakah anda suka berolahraga?
Ya, saya suka berolahraga.
 Seberapa penting olahraga untuk anda?
Sangat penting.
 Apa manfaat yang anda dapatkan saat berolahraga?
Karena bagi saya, dengan berolaraga sangat membantu saya dalam menghidupi
pola hidup sehat, tetapi juga membantu saya dalam mengembangan bakat.
 Bagaimana tanggapan anda tentang Olahraga di Komunitas ini?
Baik, karena membantu para frater mengembangkan bakat, tetapi juga
mambantu para frater untuk hidup sosial dengan orang lain.
 Cukupkah waktu Olahraga yang disediakan oleh Komunitas?
Sangat cukup.
 Apakah ada kendala yang anda hadapi saat berolahraga?
Tidak ada, karena kalau diperhatikan banyak frater yang berolaraga tetapi juga
ada fasilitas yang sangat membantu dalam berolaraga.
 Apakah dengan berolahraga dapat memenuhi salah satu syarat untuk hidup sehat?
Ya, benar sekali
 Sharing secara singkat salah satu kegiatan olahraga yang membuat anda merasa
terbantu khusunya dalam menunjang pola hidup sehat?
Olaraga yang paling menarik perhatian saya adalah bola volley. Karena dengan
berolaraga bola volley membantu saya untuk kuat baik itu tenaga, pola
memperhitungkan/filing dan juga bagaimana saya dalam berelasi dan mengenal
orang lain. Saya yakin olaraga bola volley adalah olaraga yang saya cari selama ini
bukan menjadi prioritas yang paling tertinggi, melainkan membantu saya untuk
mengembangkan pola hidup sehat.

Page | 22
Narasumber V

Nama: Fr. Edwar Adelbert Mere

Tingkat: I (Satu)

Keuskupan: Manado

Hobi: Menonton dan Traveling

 Apa itu Olahraga dan Pola hidup sehat?


Olahraga adalah sebuah kegiatan yang mengutamakan gerakan-gerakan
jasmani sebagai dasar dari kegiatan tersebut. Gerakan-gerakan ini dilakukan secara
sadar demi kesehatan tubuh. Sedangkan pola hidup sehat adalah gaya hidup yang
diperhatikan untuk menjaga kondisi kesehatan tubuh.
 Apakah anda suka berolahraga?
Secara pribadi saya tidak terlalu suka untuk berolahraga, tetapi jika ditanya
apakah saya suka, ya saya suka.
 Seberapa penting olahraga untuk anda?
Bagi saya olahraga sangat penting. Sebab dengan berolahraga kita bisa
menjaga kesehatan tubuh dan membuat tubuh kita kelihatan semakin segar dan
awet muda.
 Apa manfaat yang anda dapatkan saat berolahraga?
Manfaat yang saya dapat pada saat berolahraga adalah saya bisa menjadi lebih
semangat, tubuh saya lebih sehat dan hari-hari saya membahagiakan.
 Bagaimana tanggapan anda tentang Olahraga di Komunitas ini?
Olahraga di komunitas ini sudah baik. Namun sangat disayngkan masih banyak
yang tidak suka berolahraga, termasuk saya sendiri.
 Cukupkah waktu Olahraga yang disediakan oleh Komunitas?
Waktu olahraga di seminari ini sudah cukup (yakni hari Rabu dan Minggu
sore) kesempatan ini sangat baik untuk berolahraga.
 Apakah ada kendala yang anda hadapi saat berolahraga?
Tidak ada kendala untuk berolahraga. Sebab waktu yang diberikan untuk
berolahraga tidak menjadi peghambat untuk menyelesaikan tugas-tugas kuliah atau
waktu-waktu priadi.
 Apakah dengan berolahraga dapat memenuhi salah satu syarat untuk hidup sehat?
Ya, sangat benar bahwa olahraga memenuhi salah satu syarat untuk hidup
sehat.
 Sharing secara singkat salah satu kegiatan olahraga yang membuat anda merasa
terbantu khusunya dalam menunjang pola hidup sehat?
Olahraga tidak selamanya mengenai permainan seperti bola kaki, bola volley,
dan sebagainya. Olahraga juga bisa mengenai lari, dan kerja. Nah, olahraga yang
biasa saya lakukan adalah lari dan bekerja, saya melakukan kegiatan ini demi
mengeluarkan keringat agar saya bisa sehat walaupun saya tidak berolahraga yang
Page | 23
seperti biasanya mengenai permainan-permainan. Menurut saya olahraga yang
saya lakukan ini merupakan salah satu kegiatan yang sangat menunjang dan
membantu saya untuk meningkatkan dan menjalankan pola hidup sehat. Yang
mana pola hidup sehat sering dikaitkan dengan makan, olahraga dan istirahat ynag
cukup.

Dari hasil perolehan data dengan metode wawancara ini penulis menemukan
bahwa keempat narasumber ini sangat menghargai proses olahraga sebagai suatu
bagian menuju kehidupan yang sehat, sedangkan untuk narasumber yang satunya
sesungguhnya menganggap olahraga sebagai salah satu penunjang kesehatan, akan
tetapi ia tidak begitu tertarik dengan olahraga, alasannya karena sejak kecil jarang
berolahraga sehingga mempengaruhi pertumbuhannya sampai sekarang ini.
Sesungguhnya penulis sadari bahwa kegiatan berolahraga ini bagian juga dari
hoby sehingga tidak dipaksakan untuk berolahraga, akan tetapi dengan beberapa
jawaban yang diperoleh sehingga dapat dikatakan bahwa olahraga juga menjadi
salah satu aspek penting bagi seseorang dalam kehidupannya.

 Proses Obserfasi
Berkaitan dengan data dalam bentuk obserfasi penulis menggunakan cara turun
langsung kelapangan. Berdasarkan hasil pengamatan yang penulis peroleh
berdasarkan data obserfasi penulis melihat bahwa ada begitu banyak hal yang
masih kurang khusunya dalam penggunaan waktu olahraga. Berikut dibawa ini
merupakan beberapa hal yang penulis gambarkan sesuai pengamatan lapangan,
sebagai berikut:

 Kehadiran dalam berolahraga


Penulis menemukan bahwa kehadiran dalam berolahraga masih sangat
kurang. Maksudanya bahwa banyak frater dalam hal kehadiran sangatlah
kurang, mereka hadir hanya pada saat pengecekan oleh petugas olahraga.
Hal itu pun terjadi karena ada alasan mendasar yakni bersifat hukuman
yang diberikan oleh petugas olahraga sehingga dari itu kehadiran mereka
hanya sebatas hadir dalam pengecekan. Akan tetapi ada beberapa frater
yang sungguh-sungguh mematuhi aturan sebagaimana hadir tepat pada
waktunya
 Partisipasi dalam berolahraga
Ketika diamati penulis menemukan bahwa yang sering berolahraga
hanya orang-orang tertentu yang sesungguhnya suka untuk berolahraga,
sedangkan yang lainnya memilih untuk melakukan aktivitas pribadi
mereka. Keikut sertaan para frater dalam berolahraga itu muncul jika ada
perintah dari rektor sehingga lapangan olahraga menjadi penuh. Dilain
pihak ada sejumlah frater yang sadar akan makna olahraga itu sendiri
sehingga mereka dengan sepenuh hati melaksanakan proses olahraga
hingga pada akhir.

Page | 24
 Waktu berolahraga
Penulis mengamati bahwa waktu yang disiapkan komunitas sangtlah
cukup yakni dimulai dari jam 15.00-18.00, akan tetapi banyak dari frater
yang sudah lebih dahulu kembali ke kamar sehingga yang masih bertahan
dalam lapangan olahraga tinggal beberapa orang saja. Dilain sisi juga
memiliki dampak posotif yakni ada beberapa frater yang masih bertahan
terus hingga waktu olahraga selesai, baik yang menjadi pemain maupun
menjadi penonton.
 Proses berolahraga
Sesuai pengamatan dari penulis menemukan bahwa banyak dari para
frater yang lebih memilih menjadi penonton ketimabang pemain. Oleh
karena itu ketika waktu berolahraga hanya orang-orang tertentu yang aktif
dalam berolahraga. Selain itu juga penulis menemukan saat berolahraga
ada diantara para frater yang tidak memaknai proses olahraga dengan baik
sehingga menghadirkan hal-hal yang tidak diinginkan bersama seperti
saling menjelekan, menyindir, bahkan sampai melakukan tindakan
kekerasan yang berujung pada perkelaian. Selain hal negative tersebut ada
juga hal positif yang penulis alami yakni mereka melaksanakan kegiatan
olahraga secara baik, selain itu juga mereka memanfaatkan tim sebagai
suatu persekutuan yang solider tanpa memandang senior dan junior. Selain
itu juga sikap persaudarahan selalu dihidupi.

Dari hasil obserfasi yang penulis lakukan sehingga memberikan sebuah data
menarik bahwa para frater di komunitas ini cenderung untuk memilih tidak
berolahraga karena sesungguhnya tidak bisa berolahraga. Dilain pihak juga
ditemukan bahwa ada diantara para frater yang malu jika tidak bisa memainkan
satu pertandingan dengan baik sehingga rasa malu tersebut menghantuinya
sehingga ia tidak suka untuk berpartisipasi dalam permainan tersebut. Alasan lain
juga karena mengejar untuk menyelesaikan tugas kampus. Sesungguhnya penulis
sadari akan berbagai alasan yang terjadi, sebab sesungguhnya kebebasan selalu
melekat pada setiap orang sehingga tidak bisa dipaksakan untuk berbuat yang
lebih.

Kesimpulan umum dari data yang penulis peroleh, sebagai berikut;


 Data wawancara
Dari hasil wawancara dengan kelima narasumber yang penulis pilih
maka menghadirkan sebuah pandangan bahwa olahraga itu merupakn
bagian yang sangat penting bagi manusia sebab dengan berolahraga dapat
membawa tubuh untuk sehat.
 Data Obserfasi
Dengan hasil yang penulis peroleh sehingga memberikan sebuah
kesimpulan bahwa ada diantara para frater yang karena hoby sehingga
sangat senang untuk berolahraga, selain itu juga karena mereka menganggap

Page | 25
olahraga sebagai bagian yang sangat penting untuk menjaga kesehatan.
Akan tetapi dilain pihak kebanyakan dari para frater ketika waktu olahraga
memilih untuk melakukan aktivitas lain sesuai dengan minat dan bakat yang
mereka sukai karena dianggap lebih menyenangkan.

Inilah beberapa bagian penting yang penulis alami selama


melaksanakan penelitian. Banyak hal yang sesungguhnya terjadi sebagai
bagian dari hidup. Ada hal positif yang dialami tetapi juga ada hal-hal
negative yang terjadi. Semua itu penulis sadari sebagai bagian dari prose
pembelajaran.

C. Analisa Data Wawancara


Setelah melihat data-data yang telah penulis paparkan diatas, maka pada
bagian ini penulis akan menganalisa beberapa hal terkait dengan data-data yang
diperoleh.
 Tempat berolahraga
Data yang penulis peroleh terkait tempat olahraga sebanyak 5,
diantaranya lapangan bola kaki, volley, baskset, badminton, dan lapangan
takraw.

Bola kaki
Dapat dilihat bahwa lapangan bola kaki yang ada di komunitas
diosesan sangatlah besar dan lebar. Selain
itu juga dilengkapi dengan tiang gawang
yang bagus sehingga banyak diminati oleh
para frater, juga dengan rumput yang
indah sehingga jika berlarian diatas
rumput tersebut tidak membuat cedera.
Volley

Berkaitan dengan tempat olahraga ini sangatlah bagus strategis. Tempat


ini dilengkapi dengan tiang net dan net sebagi kesatuan yang utuh. Hal yang
menarik juga yakni
menggunakan floor/lantai
sehingga terlihat bagus untuk
dipakai. Dengan keadaan yang
strategis itulah sehingga
menginspirasi banyak frater
untuk turut ambil bagian dalam
permainan bola volley.

Page | 26
Basket

Berkaitan dengan tempat olahraga ini juga sangatlah menarik untuk


digunakan. Lapangan basket berdekatan dengan lapangan bola volley sehingga
tempatnya strategis. Lapangan
ini dilengkapi dengan kedua
tiang dengan dipasang kedua
ring sehingga layak untuk
dipakai. Selain itu juga
menggunakan floor/lantai
sehinga enak untuk berlarian
diatasnya. Dengan keadaan seperti inilah sehingga menarik perhatian setiap
frater untuk turut ambil dalam permainan basket ini.

Badminton
Dapat dilihat bahwa dalam komunitas ini terdapat tiga lapangan
badminton, yang bertempat berjahuan. Lapangan yang pertama terdapat
disebelah kampus, yang kedua
terletak di tengah-tenga seminari
dan yang satunya lagi terletak di
bagian belakang dekat dengan
basis Gabriel. Dari ketiga
lapangan itu hanya dua lapangan
yang digunakan karena lapangan
yang berada di tengah-tengah
seminari digunakan menaruh kayu-kayu, sehingga lapangan yang masih
digunakan saat ini hanya dua lapangan. Sama halnya dengan lapangan yang
lain bahwa memiliki tempat yang strategis dengan vasilitas pendukung lainnya
berupa tiang net dan lapangan floor. Dengan keadaan lapangan olahraga yang
baik tersebut sehingga menarik minat para frater untuk berpartisipasi dalam
berolahraga badminton.
Takraw

Lapangan takraw dalam komunitas ini hanya ada satu. Tempatnya


strategis dan menarik untuk dipaki berolahraga. Lapangan ini dilengkapi
dengan tiang net dan net
sebagai bagian yang

Page | 27
menyatuh. Diatas permukaan lapangan ini terdapat sejumlah pasir hitam yang
bagus sehingga membantu para pemain dalam berolahraga bersama.

 Tempat berwawancara
Berkaitan dengan tempat berwawancara penulis menggunakan kamar
dari narasumber yang penulis pilih.
 Waktu wawancara
Penulis sebelumnya telah bersepakat dan menyetujui dengan setiap
narasumber akan waktu mulai wawancara hingga pada akhirnya, dan penulis
menggunakan hari jumat dalam dua minggu yang jatuh pada tanggal 30 April
dan 7 Mei sebagai hari untuk berwawancara. Berakaitan dengan waktu
pelaksanaan mulai pukul 20.00 hingga berakhir.
 Perolehan data
Untuk data yang penulis peroleh yakni dengan bersharing sambil
memberikan beberapa pertanyaan penuntun sebagai bagian dari pengumpulan
data. Dalam diskusi itu penulis berusaha menciptakan situasi yang ramah dan
santai sehingga tidak membosankan. Dari hasil diskusi itulah sehingga
menghasilkan beberapa data yang penulis peroleh baik dari data lisa maupun
data tulisan.

Gambar kegiatan olahraga

Page | 28
BAB IV

PENUTUP

Setelah penulis melaksanakan penelitian ilmaih ini ada berbagai macam hal yang
penulis dapatkan dan alami yang sebelumnya penulis belum sadari. Penulis secara pribadi
merasa sangat bersyukur karena boleh diberikan kesempatan untuk melakukan penelitian ini
sehingga dari hasil penelitian tersebut secara langsung telah membantu penulis dalam
menghasilkan sebuah karangan ilmiah.

Dari data-data yang telah dipaparkan diatas sehingga boleh penulis menyimpulkan
semua bahwa Olahraga sesungguhnya merupakan suatu langka yang sangat penting bagi
manusia khusunya untuk para frater diosesan dalam proses pengembangan hidup sehat. Jika
kegiatan olahraga tersebut dimaknai dengan cara berolahraga secara teratur maka sangat
membantu para frater khusunya dalam menunjang kehidupan yang sehat. Seperti yang
dikatakan oleh lchsan (1991) bahwa olahraga pada dasarnya berisi kegiatan yang berorientasi
pada gerak. Pelaksanaannya bergantung pada kemampuan dan kegiatan yang ingin dicapai
oleh pelakunya. Melalui aktivitas jasmani akan terjadi perubahan berupa pengaruh positif
terhadap kesehatan. Sebaliknya akibat negatif akan diperoleh jika olahraga itu dilakukan
dengan cara yang salah.

Ralph Paffenbarge epidemologist dini Universitas Stamford dalam Surnasardjuno


(1996), juga mengatakan orang yang membuang 2000 kalori perminggu untuk berolahraga
berarti menambah 2,5 tahun harapan hidupnya. Di samping itu Mangku (1992)
mengemukakan bahwa setiap kalori yang dipergunakan untuk berolahraga diperoleh dari hasil
katabolisme energi di dalam tubuh akan menurunkan kadar kolesterol dalam darah. Jika
diteliti kegiatan olahraga ini kelihatannya diakui oleh para ahli bahwa mampu memberikan
manfaat yang positif bagi kehidupan manusia. Akhirnya boleh menjadi jelas bahwa olahraga

Page | 29
itu sangatlah penting bagi manusia khususnya untuk para frater Diosesan Seminari Tinggi
Hati Kudus Pineleng.

Dalam laporan penelitian ini, penulis sungguh sangat menyadari bahwa ada banyak
hal yang sesungguhnya belum dapat penulis capai untuk dijadikan sebagai sebuah karya
ilmiah yang baik. Secara pribadi penulis sadari akan hal tersebut sebagai manusia yang
terbatas. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sekalian sangat
penulis harapkan sebagai bahan evaluasi bagi penulis untuk lebih baik kedepannya.

“Olahragalah demi kesehatan, karena sesungguhnya kesehatan adalah bagian dari


kebahagiaan”

Page | 30

Anda mungkin juga menyukai