Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN

KESEHATAN
“ Konsep Dasar Pendidikan jasmani dan Konsep Dasar Olahraga”

Dosen Pengampu:
Drs. Arsil, M.Pd

Nama:
Nuraini NIM A1D121112
Eva Maryati NIM A1D121113
Martina Grace Simamora NIM A1D121115

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan
makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya. makalah ini berisikan tentang
pembahasan “Konsep Dasar Pendidikan Jasmani” Kami menyadari bahwa makalah
ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang
bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada Bapak Drs. Arsil, M. Pd
selaku dosen pengampu mata kuliah Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
(PJOK) dan semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan laporan ini
dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kami.
Aamiin.

Jambi ,Februari 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata pengantar ....................................................................................................................


.............................................................................................................................................1

Daftar isi ............................................................................................................................. 2

BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang............................................................................................................... 3


1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................... 3
1.3 Tujuan Penulisan........................................................................................................... 3

BAB II. PEMBAHASAN

2.1 Konsep Dasar Pendidikan Jasmani................................................................................ 4


2.2 Konsep Dasar Olahraga................................................................................................. 8
2.3 Perbedaan antara Pendidikan Jasmani dan Olahraga..................................................... 11

BAB III. KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Simpulan........................................................................................................................ 15
3.2 Saran.............................................................................................................................. 15
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................... 16

ii
iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Proses pendidikan jasmani pada dasarnya memanfaatkan aktivitas jasmani yang
direncanakan secara sistematis dan bertujuan, untuk mengembangkan dan
meningkatkan individu secara organik, neuromuskular/psikomotor, perseptual,
kognitif, dan afektif, dalam kerangka sistem pendidikan nasional. Pendidikan
jasmani yang diajarkan di sekolah memiliki peranan yang penting, yaitu
memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk terlibat langsung dalam
berbagai pengelaman belajar melalui aktifitas jasmani, olahraga dan kesehatan yang
dilakukan secara sistematis. Pembekalan pengelaman belajar ini diarahkan untuk
membina pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik, sekaligus
membentuk pola hidup sehat dan bugar sepanjang hayat.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana konsep pendidikan jasmani dan konsep dasar Olahraga?
2. Bagaimana konsep dasar Olahraga?
3. Bagaimana perbedaan konsep dasar pendidikan jasmani dan konsep dasar
pendidikan olahraga?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui konsep pendidikan jasmani
2. Untuk mengetahui konsep olahraga
3. Untuk mengetahui perbedaan antara pendidikan jasmani dan Olahraga

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Konsep Dasar Pendidikan Jasmani


A. Pengertian Pendidikan Jasmani
Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari sistem pendidikan secara
keseluruhan,yang memfokuskan pengembangan aspek kebugaran jasmani,
keterampilan gerak, keterampilan berfikir kritis, stabilitas emosional, keterampilan
sosial, penalaran dan tindakan moral melalui aktivitas jasmani. pendidikan jasmani
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pendidikan nasional yang bertujuan
untuk pengembangkan kemampuan peserta didik melalui aktivitas jasmani
(UtamaBandi, 2011). Sehingga pendidikan jasmani harus diajarkan kepada setiap
peserta didik pada semua jenjang pendidikan.

Menurut Para Ahli Definisi Pendidikan Jasmani


 James A.Baley dan David A.Field (2001; dalam Freeman, 2001).
Pendidikan fisik adalah aktivitas jasmani yang membutuhkan upaya yang
sungguh-sungguh. Lebih lanjut kedua ahli ini menyebutkan bahwa: ‘Pendidikan
jasmani adalah suatu proses terjadinya adaptasi dan pembelajaran secara organik,
neuromuscular, intelektual, sosial, kultural,emosional, dan estetika yang dihasilkan
dari proses pemilihan berbagai aktivitas jasmani.’
 Bucher, (1979).
Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari suatu proses pendidikan
secara keseluruhan, adalah proses pendidikan melalui kegiatan fisik yang dipilih
untuk mengembangkan dan meningkatkan kemampuan organik,
neuromuskuler,interperatif, sosial, danemosional
 Freeman (2001:5).
Pendidikan jasmani memusatkan diri pada semua bentuk kegiatan aktivitas jasmani
yang mengaktifkan otot-otot besar (gross motorik), memusatkan diri pada gerak
fisikal dalam permainan, olahraga, dan fungsi dasar tubuh manusia.
 Barrow (2001; dalam Freeman, 2001)

2
Pendidikan jasmani dapat didefinisikansebagai pendidikan tentang dan
melalui gerak insani, ketika tujuan kependidikan dicapai melaluimedia aktivitas
otot-otot, termasuk: olahraga (sport), permainan, senam, danlatihan jasmani
(exercise). Hasil yang ingin dicapai adalah individu yang terdidiksecara fisik. Nilai
ini menjadi salah satu bagian nilai individu yang terdidik, dan bermakna
hanyaketikaberhubungan dengan sisi kehidupan individu.
 UNESCO lewat ICSPE.
Pendidikan jasmani adalah suatu proses pendidikan seseorang
sebagaiindividu maupun sebagai anggota masyarakat yang dilakukan secara sadar
dan sistematik melalui berbagai kegiatan jasmani, dalam rangka memperoleh
peningkatankemampuan dan keterampilan jasmani pertumbuhan kecerdasan dan
pembentukan watak

B. Tujuan Pendidikan Jasmani


1. Meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi nilai dalam
Pendidkan Jasmani
2. Mengembangkan landasan kepribadian yang kuat, sikap cinta damai, sikap sosial
dantoleransi dalam konteks kemajemukan budaya, etnis dan agama
3. Menumbuhkan kemampuan berfikir kritis melalui pelaksanaan tugas kritis
melalui pelaksanaan tugastugas ajar Pendidikan Jasmani
4.Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin dan bertanggung jawab, kerjasama,
percayadiri, dan demokratis melalui aktivitas jasmani
5. Mengembangkan kemampuan gerak dan keterampilan berbagai macam
permainan dan olahraga
6 .Mengembangkan ketrampilan pengelolaan diri dalam upaya pengembangan dan
pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai aktivitas
jasmani
7.Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri dan orang lain
8. Mengetahui dan memahami konsep aktivitas jasmani sebagai informasi untuk
mencapai kesehatan, kebugaran, dan pola hidup sehat
9. Mampu mengisi waktu luang dengan aktivitas jasmani yang bersifat rekreatif
C. Fungsi Pendidikan Jasmani

3
1. Aspek organik
 Menjadikan fungsi sistem tubuh menjadi lebih baik sehingga individu dapat
memenuhituntutan lingkungannnya secara memadai serta memiliki landasan
untuk pengembangan keterampilan
 Meningkatkan kekuatan otot, yaitu jumlah tenaga maksimum yang dikeluarkan
olehotot atau kelompok otot
 Meningkatkan daya tahan otot, yaitu kemamapuan otot atau kelompok otot
untukmenahan kerja dalam waktu yang lama
 Meningkatkan daya tahan kardiovaskuler, kapasitas individu untuk melakukan
secaraterus menerus dalam aktivitas yang berat dalam waktu relatif lama
 Meningkatkan fleksibilitas, yaitu; rentang gerak dalam persendian yang
diperlukanuntuk menghasilkan gerakan yang efisien dan mengurangi cidera.

2. Aspek neuromuskuler

 Meningkatkan keharmonisan antara fungsi saraf dan otot


 Mengembangkan keterampilan lokomotor, seperti; berjalan, berlari, melompat,
meloncat, meluncur, melangkah, mendorong, menderap/mencongklang,
bergulir,menarik.
 Mengembangkan keterampilan non-lokomotor, seperti; mengayun, melengok,
meliuk, bergoyang, meregang, menekuk, menggantung, membongkok
 Mengembangkan keterampilan dasar manipulatif, seperti; memukul,
menendang, menangkap, berhenti, melempar, mengubah arah, memantulan,
bergulir, memvoli.
 Mengembangkan factor-faktor gerak, seperti; ketepatan, irama, rasa gerak,
power,waktu reaksi, kelincahan.
 Mengembangkan keterampilan olahraga, seperti; sepak bola, softball, bola voli,
bola basket, baseball, kasti, rouders, atletik, tennis, beladiri dan lain sebagainya
 Mengembangkan keterampilan rekreasi, seperti, menjelajah, mendaki,
berkemah, berenang dan lainnnya.

3. Aspek perseptual

 Mengembangkan kemampuan menerima dan membedakan isyarat

4
 Mengembangkan hubungan-hubungan yang berkaitan dengan tempat atau ruang,
yaitu kemampuan mengenali objek yang berada di depan, di belakang, di bawah,
di sebelah kakan, atau di sebelah kiri dari dirinya
 Mengembangkan koordinasi gerak visual, yaitu; kemampuan
mengkoordinasikan pandangan dengan keterampilan gerak yang melibatkan
tangan, tubuh, dan atau kaki
 Mengembangkan keseimbangan tubuh (statis, dinamis), yaitu; kemampuan
mempertahankan keseimbangan statis dan dinamis
 Mengembangkan dominansi (dominancy), yaitu; konsistensi dalam
menggunakan tangan atau kaki kanan/kiri dalam melempar atau menendang
 Mengembangkan lateralitas (laterility), yaitu; kemampuan membedakan antara
sisi kanan atau sisi kiri tubuh dan diantara bagian dalam kanan atau kiri
tubuhnya sendiri
 Mengembangkan image tubuh (body image), yaitu kesadaran bagian tubuh atau
seluruh tubuh dan hubungannya dengan tempat atau ruang.

4. Aspek kognitif

 Mengembangkan kemampuan mengeksplorasi, menemukan sesuatu, memahami,


memperoleh pengetahuan dan membuat keputusan
 Meningkatkan pengetahuan peraturan permainan, keselamatan, dan etika
 Mengembangkan kemampuan penggunaan strategi dan teknik yang terlibat
dalam aktivitas yang terorganisasi
 Meningkatkan pengetahuan bagaimana fungsi tubuh dan hubungannya dengan
aktivitas jasmani
 Menghargai kinerja tubuh; penggunaan pertimbangan yang berhubungan dengan
jarak, waktu, tempat, bentuk, kecepatan, dan arah yang digunakan dalam
mengimplementasikan aktivitas dan dirinya
 Meningkatkan pemahaman tentang konsep gerak untuk memecahkan problem-
problem perkembangan melalui gerakan

5. Aspek sosial

 Menyesuaikan diri dengan orang lain dan lingkungan dimana berada

5
 Mengembangkan kemampuan membuat pertimbangan dan keputusan dalam
situasi kelompok
 Belajar berkomunikasi dengan orang lain
 Mengembangkan kemampuan bertukar pengalaman dan mengevaluasi ide dalam
kelompok
 Mengembangkan kepribadian, sikap, dan nilai agar dapat berfungsi sebagai
anggota masyarakat
 Mengembangkan rasa memiliki dan rasa diterima di masyarakat
 Mengembangkan sifat-sifat kepribadian yang positif
 Belajar menggunakan waktu luang yang konstruktif
 Mengembangkan sikap yang mencerminkan karakter moral yang baik.

6. Aspek emosional

 Mengembangkan respon yang sehat terhadap aktivitas jasmani


 Mengembangkan reaksi yang positif sebagai penonton
 Melepas ketegangan melalui aktivitas fisik yang tepat
 Memberikan saluran untuk mengekspresikan diri dan kreativitas
 Menghargai pengalaman estetika dari berbagai aktivitas yang relevan.

2.2 Konsep Dasar Olahraga

A. Pengertian Olahraga
Olahraga adalah kegiatan fisik manusia yang berpengaruh terhadap terhadap
kepribadian pelakunya. Kegiatan yang menuntut kegiatan fisik tertentu untuk
menggunakan tubuh secara menyeluruh dalam bentuk permainan atau pertandingan/
perlombaan
Pengertian olahraga menurut kata asalnya Olahraga atau sport berasal dari
bahasa latin yaitu disportore artinya dis adalah terpisah, portore adalah membawa.
Jadi pengertiannya membawa dirinya terpisah dari gangguan

6
Pengertian olahraga menurut hakekatnya Olahraga adalah aktivitas otot besar
yang menggunakan energi tertentu untuk meningkatkan kualitas hidup
Edward (1973). Olahraga harus bergerak dari konsep bermain, games, dan sport.
Ruang lingkup bermain mempunyai karakteristik antara lain; a. Terpisah dari
rutinitas, b. Bebas, c.Tidak produktif, d. Menggunakan peraturan yang tidak baku.
Ruang lingkup pada games mempunyai karakteristik;
a. ada kompetisi,
b. hasil ditentukan oleh keterampilan fisik,strategi, kesempatan. Sedangkan ruang
lingkup sport; permainan yang dilembagakan.
Webster’s New Collegiate Dictonary (1980). Olahraga adalah ikut serta
dalam aktivitas fisik untuk mendapatkan kesenangan, dan aktivitas khusus seperti
berburu atau dalamolahraga pertandingan (athletic games di Amerika Serikat).
Cholik Mutohir olahraga. Olahraga adalah proses sistematik yang berupa
segala kegiatan atau usaha yang dapat mendorong mengembangkan, dan membina
potensi-potensi jasmaniah dan rohaniah seseorang sebagai perorangan atau anggota
masyarakat dalambentuk permainan, perlombaan/pertandingan, dan prestasi puncak
dalam pembentukan manusia Indonesia seutuhnya yang berkualitas berdasarkan
Pancasila.
B. Kegiatan olahraga sebagai alat pendidikaan
Sebagai alat pendidikan olahraga mampu dijadikan bantuan dalam memberi
kelengkapan bagi usaha memberi kelengkapan bagi usahausaha penddikan dalam
bentuknya secara keseluruhan Sasaran pendidikan dalam olahraga secara rinci dapat
diuraikan dalam empat hal :
• Pembentukan gerak
Pembentukan gerak sangat penting dikuasai dengan mahir, sebab tanpa penguasaan
dasar dasar pembentukkan gerak maka akan sulit pada saat akan melakukan gerakan
olahraga yang lebih kompleks
• Pembentukan prestasi
Telah kita ketahui bersama, bahwa untuk dapat mencapai suatu prestasi yang
diinginkan di dalam olahraga diperlukan adanya kekuatan, kecepatan, kelentukan,
keuletan, kedisiplinan, kepercayaan terhadap diri sendiri, pemahaman dan
pengusahaan terhadap prosedur gerakan yang akan dilakukan, serta konsep cara

7
untuk melakukan gerakannya. Hal ini merupakan dasar yang mengacu kepada
tercapainya suatu peningkatan prestasi yang optimal. Dalam arti bukan saja
pencapaian prestasi optimal untuk keterampilan gerak dalam bidang olahraga, tetapi
juga berlaku untuk peningkatan prestasi belajar, bekerja atau melakukan kegiatan
yang lainnya, dan sebagainya.
• Pembentukan sosial
Proses sosial dalam olahraga menghasilkan karakteristik perilaku dalam
bersaing dan kerjasama membangun suatu permainan yang dinaungi oleh nilai,
norma, dan pranata yang sudah melembaga. Kelompok sosial dalam olahraga
mempelajari adanya tipe – tipe perilaku anggotannya dalam mencapai tujuan
bersama, kelompok sosial biasanya terwadahi dalam lembaga sosial, yaitu
organisasi sosial dan pranata. Beragam pranata yang ada ternyata terkait dengan
fenomena olahraga.
• Pembentukan tubuh
Peran olahraga terhadap pembentukan tubuh, dapat dilihat dengan bertambahnya
otot-otot menjadi lebih besar dan kuat, badan tumbuh menjadi lebih besar dan lebih
tinggi, hingga dapat bersikap dan bertindak dengan sempurna, serta akan tumbuh
dan berkembang secara harmonis. Dengan melakukan olaharaga yang teratur serta
dibimbing dan diarahkan, maka organ-organ tubuh pun akan bekerja sebagaimana
mestinya sesuai dengan fungsinya. Hal ini akan berpengaruh terhadap kesehatan,
baik kesehatan jasmani maupun kesehatan rohani.
C. Berbagai Jenis Olahraga
• Olahraga kesehatan
Menurut Santosa Giriwijoyo (2001) olahraga kesehatan adalah olahraga
untuk memelihara dan atau meningkatkan tingkat kesehatan dinamis maupun statis,
tetapi juga sehat serta memiliki kemampuan gerak yang dapat mendukung setiap
aktivitas sehari-hari yang bersifat rutin maupun keperluan rekreasi dan mengatasi
gawat darurat.
• Olahraga rekreasi
Olahraga rekreasi ialah olahraga yang mengarah kepada aktivitas gerak yang
bertujuan untuk kesenangan dan kegembiraan.
• Olahraga prestasi

8
Olahraga prestasi adalah olahraga yang membina dan mengembangkan
olahragawan secara terencana, berjenjang, dan berkelanjutan melalui kompetisi
untuk mencapai prestasi dengan dukungan ilmu pengetahuan dan teknologi
keolahragaan

2.3 Perbedaan antara Pendidikan Jasmani dan Olahraga


Sebelum membahas perbedaan, pendidikan jasmani serta olahraga memiliki
satu persamaan yang sangat menonjol, yaitu sama-sama mengandung “gerak
insani”. Olahraga dapat dimanfaatkan untuk proses kependidikan, meskipun pada
dasarnya olahraga muncul bukan diarahkan untuk kepentingan pendidikan.
Sedangkan penjas tidak akan lepas dari yang namanya aktivitas jasmani, karena
inilah pembeda antara mata pelajaran penjas dengan pelajaran yang lainnya.
PERBEDAAN

Menurut Penjas Olahraga Keterangan

Sasaranya dan Pemahaman Prestasi Penjaskes bertujuan


fungsinya gerak menciptkan kesegaran dan
menerapkan pendidikan
mental lewat gerakan atau
permainan atau olahraga
yang dimodifikasi, dengan
itu para peserta didik bisa
mendaptkan pengalaman
tentang kebersamaan,
kerjasama, dan tanggung
jawab, baik kelompok
maupun pribadi, hal ini
sering disebut dengan
learning by moving. bukan
learning to move. Namun di

9
olahraga tujuan nya lebih
menekankan pada prestasi.
hal ini jika di terapkan
dalam pendidikan sunguh
sangat memberatkan peserta
didik, karena tiap - tiap
peserta didik memiliki
perbedaan masing - masing

Materi Berpacu pada Cabang Isi Pembelajaran dalam


satuan olahraga pendidikan jasmani
kurikulum masing-masing disesuaikan dengan tingkat
kemampuan anak
didik,sedangkan pada
olahraga isi pembelajaran
atau isi latihan merupakan
target yang harus dipenuhi

Subyek Subyeknya Subyeknya atlet Maksudnya dalam penjas


pelajar (Child (Subject bakat tidak terlalu
Centered) centered) berpengaruh terhadap
proses, tetapi dalam
olahraga hanya yang
berbakat yang dipilih

Tujuan Pribadi anak Kinerja motorik Tujuan Pendidikan Jasmani


seluruhnya disesuaikan dengan tujuan
pendidikan yang
menyangkut pengembangan
seluruh pribadi anak didik,
sedangkan tujuan Olahraga
adalah mengacu pada
prestasi unjuk laku motorik
setinggi-tingginya untuk

10
dapat memenangkan dalam
pertandingan.

Sifat Entry Behavior Talent Scouting Kegiatan pendidikan


jasmani pada pemanduan
bakat yang dipakai untuk
mengetahui entry behavior,
sedangkan pada olahraga
bertujuan untuk memilih
atlet berbakat

Bentuk gerak Gerak Gerak Olahraga itu tertuju pada


kehidupan fungsional cabang olahraga, atau
sehari-hari cabang cabor, tapi penjaskes adalah
pendidikan jasmani, di
mana dalam praktiknya
penjakes lebih menitik
beratkan pada gerak anak
didik atau siswa

Perhatian terhadap Perhatian Ditinggalkan Dalam Penjad anak didik


peserta didik ekstra pada yang belum mampu
anak lamban mencapai tujuan pada
waktunya diberi
kesempatan lagi, sedangkan
pada olahraga atlet yang
tidak dapat mencapai tujuan
sesuai dengan target waktu
dianggap tidak berbakat dan
harus diganti dengan atlet
lain.

Motif Tidak mesti Selalu Dalam penjas untuk


bertanding bertanding mendapatkan pengalaman

11
tidak perlu harus
bertanding, dalam olahraga
atlet harus sering bertanding
untuk melatih mental dan
mendapatkan pengalaman
bertanding

Partisipasi Wajib Bebas Pelajar wajib mengikuti


semua kegiatan pendidikan
jasmani, sedangkan seorang
atlet bebas untuk memilih
olahraga mana yang mau
diambil, terserah seorang
atlet ingin ikut atau tidak.

Peraturan Disesuaikan Dibakukan Peraturan dalam penjas


dengan dapat disesuikan dengan
keperluan tingkat kemampuan atau
usia anak atau bahkan
tingkat ekonomi, sedangkan
untuk olahraga harus
disesuikan dengan
peraturan yang sudah
dibakukan

12
Contoh Gambar

1. PENJAS

2. OLAHRAGA

13
BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Simpulan
Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari sistem pendidikan secara
keseluruhan, yang memfokuskan pengembangan aspek kebugaran jasmani,
keterampilan gerak, keterampilan berfikir kritis, stabilitas emosional, keterampilan
sosial, penalaran dan tindakan moral melalui aktivitas jasmani
Olahraga adalah kegiatan fisik manusia yang berpengaruh terhadap terhadap
kepribadian pelakunya. Kegiatan yang menuntut kegiatan fisik tertentu untuk
menggunakan tubuh secara menyeluruh dalam bentuk permainan atau pertandingan/
perlombaan

Pendidikan Jasmani (physical education) digunakan untuk kalangan pendidikan sebagai


alat untuk mencapai tujuan pendidikan. Sedangkan Olahraga (Sport) untuk kegiatan di
luar pendidikan yang berorientasi pada peningkatan prestasi melalui pertandingan dan
perlombaan.

3.2 Saran

Demi mencapai tujuan pendidikan melalui pendidikan jasmani dan olahraga pemerintah
dan pihak sekolah perlu memberikan, memperhatikan serta meningkatkan sarana dan
prasarana pendukung dalam kegiatan pembelajaran dan juga perlu memperhatikan
kondisi baik fisik maupun psikis peserta didik maupun atlet agar semua tujuan
pendidikan dapat tercapai.

14
DAFTAR PUSTAKA

James A.Baley dan David A.Field (2001; dalam Freeman, 2001).


Bucher, (1979)
UNESCO lewat ICSPE.
RICHDI SIMON. Konsep Dasar Pendidikan Jasmani dan Olahraga. File.upi.edu. 25
desember
Roni Saputra. 2015. Hakikat Pendidikan Jasmani dan Olahraga.
Sandey Tantra Paramitha & Lestari Ema Anggara. 2018. Revitalisasi Pendidikan
Jasmani untuk Anak Usia Dini melalui Penerapan Model Bermain Edukatif Berbasis
Alam. Jurnal Pendidikan Jasmani dan Olahraga. JPJO 3 (1) (2018) 41-51
Fiqran Wahyudi. 2018. Perbedaan Penjas dan Olahraga.
http://www.academia.edu/8447728/Perbedaan_Penjas_dan_Olahraga . 25
desemeber
Staff UNY. TUJUAN DAN FUNGSI PENJAS.
http://staffnew.uny.ac.id/upload/132096081/pendidikan/3+TUJUAN+DAN+FUNG
SI+PENJAS.pdf . 25 desember

15

Anda mungkin juga menyukai