KESEHATAN
“ Konsep Dasar Pendidikan jasmani dan Konsep Dasar Olahraga”
Dosen Pengampu:
Drs. Arsil, M.Pd
Nama:
Nuraini NIM A1D121112
Eva Maryati NIM A1D121113
Martina Grace Simamora NIM A1D121115
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan
makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya. makalah ini berisikan tentang
pembahasan “Konsep Dasar Pendidikan Jasmani” Kami menyadari bahwa makalah
ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang
bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada Bapak Drs. Arsil, M. Pd
selaku dosen pengampu mata kuliah Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
(PJOK) dan semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan laporan ini
dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kami.
Aamiin.
Penulis
i
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
3.1 Simpulan........................................................................................................................ 15
3.2 Saran.............................................................................................................................. 15
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................... 16
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
Pendidikan jasmani dapat didefinisikansebagai pendidikan tentang dan
melalui gerak insani, ketika tujuan kependidikan dicapai melaluimedia aktivitas
otot-otot, termasuk: olahraga (sport), permainan, senam, danlatihan jasmani
(exercise). Hasil yang ingin dicapai adalah individu yang terdidiksecara fisik. Nilai
ini menjadi salah satu bagian nilai individu yang terdidik, dan bermakna
hanyaketikaberhubungan dengan sisi kehidupan individu.
UNESCO lewat ICSPE.
Pendidikan jasmani adalah suatu proses pendidikan seseorang
sebagaiindividu maupun sebagai anggota masyarakat yang dilakukan secara sadar
dan sistematik melalui berbagai kegiatan jasmani, dalam rangka memperoleh
peningkatankemampuan dan keterampilan jasmani pertumbuhan kecerdasan dan
pembentukan watak
3
1. Aspek organik
Menjadikan fungsi sistem tubuh menjadi lebih baik sehingga individu dapat
memenuhituntutan lingkungannnya secara memadai serta memiliki landasan
untuk pengembangan keterampilan
Meningkatkan kekuatan otot, yaitu jumlah tenaga maksimum yang dikeluarkan
olehotot atau kelompok otot
Meningkatkan daya tahan otot, yaitu kemamapuan otot atau kelompok otot
untukmenahan kerja dalam waktu yang lama
Meningkatkan daya tahan kardiovaskuler, kapasitas individu untuk melakukan
secaraterus menerus dalam aktivitas yang berat dalam waktu relatif lama
Meningkatkan fleksibilitas, yaitu; rentang gerak dalam persendian yang
diperlukanuntuk menghasilkan gerakan yang efisien dan mengurangi cidera.
2. Aspek neuromuskuler
3. Aspek perseptual
4
Mengembangkan hubungan-hubungan yang berkaitan dengan tempat atau ruang,
yaitu kemampuan mengenali objek yang berada di depan, di belakang, di bawah,
di sebelah kakan, atau di sebelah kiri dari dirinya
Mengembangkan koordinasi gerak visual, yaitu; kemampuan
mengkoordinasikan pandangan dengan keterampilan gerak yang melibatkan
tangan, tubuh, dan atau kaki
Mengembangkan keseimbangan tubuh (statis, dinamis), yaitu; kemampuan
mempertahankan keseimbangan statis dan dinamis
Mengembangkan dominansi (dominancy), yaitu; konsistensi dalam
menggunakan tangan atau kaki kanan/kiri dalam melempar atau menendang
Mengembangkan lateralitas (laterility), yaitu; kemampuan membedakan antara
sisi kanan atau sisi kiri tubuh dan diantara bagian dalam kanan atau kiri
tubuhnya sendiri
Mengembangkan image tubuh (body image), yaitu kesadaran bagian tubuh atau
seluruh tubuh dan hubungannya dengan tempat atau ruang.
4. Aspek kognitif
5. Aspek sosial
5
Mengembangkan kemampuan membuat pertimbangan dan keputusan dalam
situasi kelompok
Belajar berkomunikasi dengan orang lain
Mengembangkan kemampuan bertukar pengalaman dan mengevaluasi ide dalam
kelompok
Mengembangkan kepribadian, sikap, dan nilai agar dapat berfungsi sebagai
anggota masyarakat
Mengembangkan rasa memiliki dan rasa diterima di masyarakat
Mengembangkan sifat-sifat kepribadian yang positif
Belajar menggunakan waktu luang yang konstruktif
Mengembangkan sikap yang mencerminkan karakter moral yang baik.
6. Aspek emosional
A. Pengertian Olahraga
Olahraga adalah kegiatan fisik manusia yang berpengaruh terhadap terhadap
kepribadian pelakunya. Kegiatan yang menuntut kegiatan fisik tertentu untuk
menggunakan tubuh secara menyeluruh dalam bentuk permainan atau pertandingan/
perlombaan
Pengertian olahraga menurut kata asalnya Olahraga atau sport berasal dari
bahasa latin yaitu disportore artinya dis adalah terpisah, portore adalah membawa.
Jadi pengertiannya membawa dirinya terpisah dari gangguan
6
Pengertian olahraga menurut hakekatnya Olahraga adalah aktivitas otot besar
yang menggunakan energi tertentu untuk meningkatkan kualitas hidup
Edward (1973). Olahraga harus bergerak dari konsep bermain, games, dan sport.
Ruang lingkup bermain mempunyai karakteristik antara lain; a. Terpisah dari
rutinitas, b. Bebas, c.Tidak produktif, d. Menggunakan peraturan yang tidak baku.
Ruang lingkup pada games mempunyai karakteristik;
a. ada kompetisi,
b. hasil ditentukan oleh keterampilan fisik,strategi, kesempatan. Sedangkan ruang
lingkup sport; permainan yang dilembagakan.
Webster’s New Collegiate Dictonary (1980). Olahraga adalah ikut serta
dalam aktivitas fisik untuk mendapatkan kesenangan, dan aktivitas khusus seperti
berburu atau dalamolahraga pertandingan (athletic games di Amerika Serikat).
Cholik Mutohir olahraga. Olahraga adalah proses sistematik yang berupa
segala kegiatan atau usaha yang dapat mendorong mengembangkan, dan membina
potensi-potensi jasmaniah dan rohaniah seseorang sebagai perorangan atau anggota
masyarakat dalambentuk permainan, perlombaan/pertandingan, dan prestasi puncak
dalam pembentukan manusia Indonesia seutuhnya yang berkualitas berdasarkan
Pancasila.
B. Kegiatan olahraga sebagai alat pendidikaan
Sebagai alat pendidikan olahraga mampu dijadikan bantuan dalam memberi
kelengkapan bagi usaha memberi kelengkapan bagi usahausaha penddikan dalam
bentuknya secara keseluruhan Sasaran pendidikan dalam olahraga secara rinci dapat
diuraikan dalam empat hal :
• Pembentukan gerak
Pembentukan gerak sangat penting dikuasai dengan mahir, sebab tanpa penguasaan
dasar dasar pembentukkan gerak maka akan sulit pada saat akan melakukan gerakan
olahraga yang lebih kompleks
• Pembentukan prestasi
Telah kita ketahui bersama, bahwa untuk dapat mencapai suatu prestasi yang
diinginkan di dalam olahraga diperlukan adanya kekuatan, kecepatan, kelentukan,
keuletan, kedisiplinan, kepercayaan terhadap diri sendiri, pemahaman dan
pengusahaan terhadap prosedur gerakan yang akan dilakukan, serta konsep cara
7
untuk melakukan gerakannya. Hal ini merupakan dasar yang mengacu kepada
tercapainya suatu peningkatan prestasi yang optimal. Dalam arti bukan saja
pencapaian prestasi optimal untuk keterampilan gerak dalam bidang olahraga, tetapi
juga berlaku untuk peningkatan prestasi belajar, bekerja atau melakukan kegiatan
yang lainnya, dan sebagainya.
• Pembentukan sosial
Proses sosial dalam olahraga menghasilkan karakteristik perilaku dalam
bersaing dan kerjasama membangun suatu permainan yang dinaungi oleh nilai,
norma, dan pranata yang sudah melembaga. Kelompok sosial dalam olahraga
mempelajari adanya tipe – tipe perilaku anggotannya dalam mencapai tujuan
bersama, kelompok sosial biasanya terwadahi dalam lembaga sosial, yaitu
organisasi sosial dan pranata. Beragam pranata yang ada ternyata terkait dengan
fenomena olahraga.
• Pembentukan tubuh
Peran olahraga terhadap pembentukan tubuh, dapat dilihat dengan bertambahnya
otot-otot menjadi lebih besar dan kuat, badan tumbuh menjadi lebih besar dan lebih
tinggi, hingga dapat bersikap dan bertindak dengan sempurna, serta akan tumbuh
dan berkembang secara harmonis. Dengan melakukan olaharaga yang teratur serta
dibimbing dan diarahkan, maka organ-organ tubuh pun akan bekerja sebagaimana
mestinya sesuai dengan fungsinya. Hal ini akan berpengaruh terhadap kesehatan,
baik kesehatan jasmani maupun kesehatan rohani.
C. Berbagai Jenis Olahraga
• Olahraga kesehatan
Menurut Santosa Giriwijoyo (2001) olahraga kesehatan adalah olahraga
untuk memelihara dan atau meningkatkan tingkat kesehatan dinamis maupun statis,
tetapi juga sehat serta memiliki kemampuan gerak yang dapat mendukung setiap
aktivitas sehari-hari yang bersifat rutin maupun keperluan rekreasi dan mengatasi
gawat darurat.
• Olahraga rekreasi
Olahraga rekreasi ialah olahraga yang mengarah kepada aktivitas gerak yang
bertujuan untuk kesenangan dan kegembiraan.
• Olahraga prestasi
8
Olahraga prestasi adalah olahraga yang membina dan mengembangkan
olahragawan secara terencana, berjenjang, dan berkelanjutan melalui kompetisi
untuk mencapai prestasi dengan dukungan ilmu pengetahuan dan teknologi
keolahragaan
9
olahraga tujuan nya lebih
menekankan pada prestasi.
hal ini jika di terapkan
dalam pendidikan sunguh
sangat memberatkan peserta
didik, karena tiap - tiap
peserta didik memiliki
perbedaan masing - masing
10
dapat memenangkan dalam
pertandingan.
11
tidak perlu harus
bertanding, dalam olahraga
atlet harus sering bertanding
untuk melatih mental dan
mendapatkan pengalaman
bertanding
12
Contoh Gambar
1. PENJAS
2. OLAHRAGA
13
BAB III
3.1 Simpulan
Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari sistem pendidikan secara
keseluruhan, yang memfokuskan pengembangan aspek kebugaran jasmani,
keterampilan gerak, keterampilan berfikir kritis, stabilitas emosional, keterampilan
sosial, penalaran dan tindakan moral melalui aktivitas jasmani
Olahraga adalah kegiatan fisik manusia yang berpengaruh terhadap terhadap
kepribadian pelakunya. Kegiatan yang menuntut kegiatan fisik tertentu untuk
menggunakan tubuh secara menyeluruh dalam bentuk permainan atau pertandingan/
perlombaan
3.2 Saran
Demi mencapai tujuan pendidikan melalui pendidikan jasmani dan olahraga pemerintah
dan pihak sekolah perlu memberikan, memperhatikan serta meningkatkan sarana dan
prasarana pendukung dalam kegiatan pembelajaran dan juga perlu memperhatikan
kondisi baik fisik maupun psikis peserta didik maupun atlet agar semua tujuan
pendidikan dapat tercapai.
14
DAFTAR PUSTAKA
15