Anda di halaman 1dari 26

1

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Pustaka

Kajian pustaka merupakan kerangka acuan atau sebagai landasan teori yang

erat kaitannya dengan permasalahan dalam suatu penelitian. Teori-teori yang

dikemukakan diharapkan dapat menunjang penyusunan kerangka berpikir yang

merupakan dasar dalam merumuskan hipotesis sebagai jawaban sementara terhadap

permasalahan dalam penelitian ini.

1. Hakikat Analisis
Berdasarkan kamus besar bahasa Indonesia (2008: 59) memiliki pengertian

penyelidikan terhadap suatu peristiwa (karangan, perbuatan, dsb) untuk mengetahui

keadaan yang sebenarnya (sebab musabab, duduk perkara, dsb). Menurut Wiradi

(2002: 6) analisis adalah aktivitas yang memuat sejumlah kegiatan seperti

mengurai, membedakan, memilah sesuatu untuk digolongkan dan dikelompokkan

kembali menurut kriteria tertentu kemudian dicari kaitannya dan ditaksir maknanya.

Penelitian ini melakukan analisis kemampuan shooting bolabasket.

Analisis kemampuan shooting bolabasket dapat diartikan mengkaji

komponen kemampuan shooting bolabasket berdasarkan indicator fase persiapan,

pelaksanaan dan follow throught untuk mengetahui baik dan tidaknya kemampuan

yang dimiliki individu. Ada dua macam analisis kemampuan menurut Russel dan

Rotella (1993: 209-210), yaitu: analisis kuantitatif dan analisis kualitatif. Penilaian

kuantitatif seringkali menggunakan analisis biomekanika untuk menilai aspek

tertentu pada komponen fisik dan keterampilan olahraga. Proses analisis

menggunakan metode cinematografi dan perangkat komputer sehingga didapatkan

hasil akurat. Analisis kuantitatif sering digunakan untuk menentukan pergeseran


3
sendi, percepatan dan kecepatan bagian-bagian tubuh. Analisis kualitatif

memusatkan pada aspek-aspek penampilan keterampilan yang lebih bersifat umum.

Penilaian lebih menekankan pada proses sebuah keterampilan melalui pengamatan

visual. Analisis kualitatif dapat diartikan penilaian kualitas suatu proses

keterampilan gerak melalui pengamatan visual. Berdasarkan dua macam analisis

tersebut, penelitian ini menggunakan analisis kuantitatif untuk meneliti kemampuan

shooting bolabasket yang dihasilkan oleh siswa.

2. Hakikat Pola Gerak

Banyak istilah yang digunakan dalam mempelajari gerakan manusia. Salah

satunya yang paling banyak dibahas adalah pola gerakan dasar. Istilah pola gerakan

dasar menunjukkan pada kinerja yang dapat diamati dari gerakan dasar lokomotor,

gerakan manipulatif, dan gerakan stabilitas. Pola gerak dasar melibatkan kombinasi

dari pola gerak dua atau lebih dari segmen tubuh. Misalnya, berlari dan melompat,

memukul dan melempar, memutar dan berputar. Dalam buku Fundamental

movement skills yang diterbitkan oleh The Education Department of Western

Australia tahun 2013 menyebutkan ada tiga kategori dalam gerak dasar, yakni

keterampilan manajemen tubuh, keterampilan lokomotor, dan keterampilan

mengontrol objek. Istilah yang digunakan oleh masing-masing penulis adalah sama,

yakni gerakan dasar lokomotor (keterampilan lokomotor), gerakan manipulatif

(keterampilan mengontrol objek), gerakan stabilitas (keterampilan manajemen

tubuh). Menurut Amung Ma’mun (2000:20-21) kemampuan gerak dasar merupakan

kemampuan yang biasa siswa lakukan guna meningkatkan kualitas hidup.

Menurut Amung Ma’mun (2003:3) belajar gerak merupakan studi tentang

proses keterlibatan dalam memperoleh dan menyempurnakan keterampilan gerak

(motor skill), keterampilan gerak sangat terkait dengan letihan dan pengalaman

individu yang bersangkutan. Belajar gerak sangat dipengaruhi oleh berbagai bentuk

latihan, pengalaman, atau situasi belajar pada gerak manusia.


4
Pola gerak lokomotor adalah perpindahan tubuh dari satu titik ke titik

lainnya melalui ruang, misalnya berjalan, lari, melompat, merangkak. Pola gerak

manipulatif yakni mengeluarkan atau menerima kekuatan dari suatu objek, misalnya

memukul, melempar, menangkap, memoli. Pola gerak stabilitas adalah

mempertahankan keseimbangan baik dalam situasi diam ataupun bergerak,

misalnya duduk, berdiri, berdiri dengan satu kaki diangkat kebelakang, berjalan

jengket, lari sik-sak. Pola gerak dasar merupakan fundasinya dalam mempelajari

keterampilan cabang olahraga. Keterampilan teknik suatu cabang olahraga tidak

akan dapat dikuasai dengan baik sebelum menguasai dengan baik pola gerak

dasarnya. Oleh karena itu, untuk belajar keterampilan teknik suatu cabang olahraga

harus didahului dengan mempelajari dan menguasai ketiga pola gerak dasar

sebagaimana uraian di atas. Bila dikaitkan dengan penyusunan program pelatihan,

maka pada kolom keterampilan yang pertama ditulis adalah belajar, yang

maksudnya bahwa penguasaan teknik cabang olahraga harus dimulai dari belajar.

3. Olahraga bola basket

a. Pengertian olahraga bola basket

Bola basket merupakan suatu permainan beregu menggunakan bola besar

yang diciptakan oleh James Nailsmith pada tahun 1891 di Springfield,

Massauchusetts (Kaplan, 2012: 15). Olahraga bola basket dimainkan oleh lima

orang pemain tiap regu. “Bentuk permainan yang diinginkan adalah permainan

dengan menggunakan bola yang berbentuk bulat, dengan tidak ada unsur

menendang, tidak ada unsur membawa lari bola, tanpa unsur menjegal, dengan

menghilangkan gawang, ditambah adanya sasaran untuk merangsang dan sebagai

tujuan permainan” (Sumiyarsono, 2002: 2). Olahraga bola basket merupakan salah

satu olahraga prestasi yang sangat diminati masyarakat saat ini terutama kalangan

pelajar dan mahasiswa, sehingga banyak sekali kejuaraan bola basket yang

diselanggarakan dan diikuti oleh masyarakat luas. Dengan banyaknya kejuaraan

bola basket persaingan akan sangat tinggi. Hal ini menuntut pelatih untuk
5
mengoptimalkan program latihan yang tepat kepada atlet, sedangkan atlet harus

selalu mengevaluasi kekurangan di setiap pertandingan dan diperbaiki selanjutnya,

sehingga dengan ini pelatih dan atlet akan bekerjasama untuk mencapai pretasi

setinggi-tingginya.

Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam dokumen FIBA (2006: 1) yang dialih

bahasa oleh Jaladri bahwa, “Bola basket dimainkan oleh dua (2) regu yang masing-

masing terdiri dari 5 pemain. Tujuan dari masing-masing regu adalah untuk

memasukkan bola ke keranjang lawan dan berusaha mencegah regu lawan

memasukkan bola.” Untuk mengukir prestasi terbaik dalam olahraga bola basket

harus melalui pembinaan prestasi yang sistematis dan terencana dengan baik, pada

program jangka pendek ataupun program jangka panjang. Perlu kiranya untuk

menyelenggrakan pembinaan yang dipantau disetiap jenjangnya, agar dapat

menciptakan atlet-atlet bola basket yang berkualitas, baik teknik, taktik, fisik, dan

psikis. Tidak sedikit atlet berprestasi pada jenjang tertentu tetapi hilang pada

jenjang selanjutnya.

Bola basket adalah permainan bola besar terdiri atas dua tim beranggotakan

masing-masing lima orang yang saling bertanding mencetak poin dengan

memasukkan bola ke dalam keranjang lawan. Bola basket sangat cocok untuk

ditonton karena biasa dimainkan di ruang olahraga tertutup dan hanya memerlukan

lapangan yang relatif kecil. Selain itu, bola basket mudah dipelajari karena bentuk

bolanya yang besar, sehingga tidak menyulitkan pemain ketika memantulkan atau

melempar bola tersebut (Sofianisya, 2014). Menurut Barth & Boesing (2010: 13)

bola basket merupakan olahraga yang di dalamnya terdapat dua tim, bola, dua

keranjang, terdapat banyak kesempatan untuk saling menyerang, berpikir cepat dan

tentunya menyenangkan.

Bola basket adalah salah satu bentuk olahraga yang termasuk dalam cabang

permainan. Bola basket ini sangat digemari masyarakat sekolah maupun masyarakat

lainnya. Bola basket adalah olahraga dimana dua tim yang masing- masing terdiri
6
dari lima pemain mencoba mencetak angka dengan memasukkan bola ke dalam

keranjang. Bola basket sangat cocok dilihat karena dimainkan di ruang tertutupndan

memerlukan lapangan relatif kecil dengan hanya sepuluh orang menggunakan bola

besar yang mudah dipelajari. Menurut Oliver (2007: 10-11)

permaianan bola basket adalah suatu permainan yang dimainkan oleh dua regu yang

masing-masing regu terdiri dari lima orang pemain. Dalam memainakan bola

pemain dapat mendorong bola, memukul bola dengan telapak tangan terbuka,

melemparkan atau menggiring bola ke segala penjuru dalam lapangan permaianan.

Sependapat dengan diatas, menurut Hal Wissel (2000: 20), bahwa teknik dasar

bolabasket yaitu : Bola dapat diberikan hanya dengan passing (operan ) dengan

tangan atau dengan mendribbel ( batting, pushing, atau tapping ) beberapa kali pada

lantai tanpa menyentuhnya dengan dua tangan secara bersamaan. Tekink dasar

mencakup footwork (gerak kaki), shooting (menembak), passing (operan), dan

menangkap, dribbel, rebound, bergerak dengan bola, bergerak tanpa bola.

Menurut Sodikun (1992: 8), bola basket merupakan olahraga permainan

yang menggunakan bola besar, dimainkan dengan tangan. Bola boleh dioper

(dilempar ke teman), boleh dipantulkan ke lantai (di tempat atau sambil berjalan)

dan tujuannya adalah memasukkan bola ke kerangjang lawan. Permainan dilakukan

oleh dua regu masing-masing terdiri dari 5 (pemain) setiap regu berusaha

memasukkan bola kekerangjang lawan dan menjaga (mencegah) keranjannya

sendiri kemasukan sedikit mungkin. Sumiyarsono mengatakan (2002:1) bahwa

permaianan bola basket merupakan bola besar yang dimainakan dengan tangan,

permainan bola basket mempunyaia tujuan memasukkan bola sebanyak mungkin

ke basket (kerangjang) lawan, serta menahan lawan agar jangan memasukkan

bolabasket (kerangjang) sendiri dengan cara lempar tangkap, menggiring dan

menembak.

Olahraga basket merupakan salah satu olahraga prestasi yang sangat

diminati masyarakat saat ini terutama kalangan pelajar, sehingga banyak sekali
7
kejuaraan bolabasket yang diselenggarakan dan diikuti oleh masyarakat luas. Untuk

mengukir prestasi terbaik dalam olahraga bola basket harus melalui pembinaan

prestasi yang sistematis dan terencana baik jangka pendek maupun jangka panjang.

Sesuai dengan penjelasan tersebut di atas, maka perlu kiranya diadakan usaha-

usaha pembinaan yang intensif agar menciptakan atlet-atlet bolabasket yang

berkualitas.

Krause, et.al (2008: 20) menyatakan “Bola basket merupakan permainan

kecepatan dan keseimbangan, dalam setiap pergerakan diharuskan untuk fokus

pada tujuan”. Permainan bola basket juga merupakan bentuk permainan yang

terbuka, sewaktu-waktu keadaan permainan dapat berubah, cara mengoper akan

banyak sekali variasi yang terjadi di lapangan, pemain akan berusaha mengoperkan

bola dengan berbagai cara agar bola tidak dapat dipotong lawan, begitu juga dengan

menembak, dalam menembak akan menyesuaikan keadaan yang ada, pemain tidak

hanya melakukan tembakan dengan satu jenis tembakan saja.

Olahraga bola basket di zaman modern ini telah banyak ditemukan variasi

dari perkembangan teknik dasar bola basket. Dengan demikian pula sudah banyak

ditemukan metode latihan yang bervariatif untuk menunjang disetiap latihan sesuai

dengan tujuan dan perkenaan pada sesi latihan. Metode latihan yang tepat untuk

atlet akan lebih mudah cepat untuk diikuti oleh atletnya dengan demikian atlet akan

semakin berkembang bersamaan dengan diberikannya metode latihan tersebut.

Metode latihan tidak hanya dipilih pelatih secara tepat, tetapi metode latihan harus

mengevaluasi dari kekurangan atlet.

Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli di atas, maka dapat disimpulkan

bahwa permainan bola basket merupakan salah satu olahraga yang dimainkan oleh

2 regu yang masing-masing terdiri dari 5 orang dengan tujuan mencetak angka ke

keranjang lawan dan mencegah regu lawan mencetak angka yang mendapat angka

terbanyak menjadi pemenang. Bola dipindahkan dengan cara mengoper, men-

dribble, menggelindingkan dan sebagainya sesuai peraturan yang berlaku. Untuk


8
menjadi sebuah tim yang hebat maka latihan disiplin sangat penting untuk

membentuk kerjasama tim dan melatih skill individu, fisik, dan emosi.

b. Teknik dasar bermain bola basket

Gerakan teknik dasar dalam permainan bolabasket adalah gerakan yang

paling mendasar untuk mencapai keterampilan bermain bolabasket. Keterampilan

bermain bolabasket akan tercapai apabila menguasai teknik gerakan yang efektif

dan efesien. Menguasai keterampilan dasar merupakan modal yang paling penting

guna memperoleh kemenangan di suatu pertandingan. Menurut Wissel, (2000: 9)

Teknik dasar dalam bermain bolabasket mencakup gerakan kaki (footwork),

menembak bola ke dalam keranjang (shooting), melempar (passing), menangkap,

menggiring (drible), bergerak dengan bola, bergerak tanpa bola, dan bertahan.

Teknik dasar keterampilan bermain bolabasket dapat dilihat sebagai berikut :

1) Teknik melempar dan menangkap bola(Passing)

Lempar dan menangkap bola didalam permainan bolabasket sangat

berperan penting, ini merupakan keterampilan yang harus dimiliki oleh setiap

pemain bolabasket. Lempar tangkap di dalam permainan bolabasket mempunyai

tujuan yang sangat penting yaitu mendekatkan bola ke basket.

Menurut Mielke (2007: 45) adalah seni memindahkan momentum bola dari

satu pemain ke pemain lain. Melakukan passing haruslah dilakukan secara cepat

dan tepat untuk mendapatkan peluang memasukan bola sebanyak-banyaknya.

Passing adalah salah satu kunci keberhasilan serangan sebuah tim dan sebuah unsur

penentuan tembakan-tembakan yang berpeluang besar mencetak angka Oliver,

(2007: 35). Melalui passing peluang untuk mencetak angka akan semakin besar.

Tim yang hebat adalah tim yang mempunyai kerjasama yang baik, kerjasama itu

dijuwudkan dengan passing.

Teknik dasar mengoper (passing) dalam permainan bolabasket sebagai

berikut:

a) Mengoper bola setinggi dada (Chest pass)


9

Operan ini digunakan untuk jarak pendek dengan jarak 5 sampai 7 meter.

Dengan operan ini akan menghasilkan kecepatan, ketepatan, dan kecermatan di

dalam mengoper bola. Teknik ini membutuhkan otot lengan yang kuat karena cepat

laju bola tergantung pada kekuatan otot lengan, cara melakukan teknik ini haruslah

benar agar mendapatkan hasil yang maksimal, Ahmadi (2007: 14).

Gambar 1.1. Chest Pass


Sumber : Danny Kosasih (2008:28)
b) Mengoper bola dari atas kepala (Overhead pass)

Operan ini dilakukan dari atas kepala, keuntungan pemain yang memiliki

tubuh lebih tinggi daripada lawannya yang memanfaatkan teknik overhead pass ini

bertujuan untuk mengoperkan bola kepada kawan dengan arah bola melampui daya

raih lawan. Modal dari teknik overhead pass ini adalah postur tubuh yang tinggi,

Ahmadi (2007: 14).

Gambar 1.2.Overhead Pass


Sumber : Danny Kosasih (2008:29)

c) Mengoper bola pantulan (Bounce pass)

Operan ini digunakan untuk menerobos lawan dengan cara bola dipantul ke

samping kanan dan kiri lawan. Operan ini hampir sama dengan operan chest pass

hanya saja operan ini dipantulkan terlebih dahulu. Teknik bounce pass ini
10
digunakan ketika ada pemain lawan dan tidak ada ruang untuk memberikan bola

kepada kawan, alternatifnya menggunakan teknik bounce pass dengan

memantulkan bola terlebih dahulu, Ahmadi (2007: 15).

Gambar 1.3. Bounce Pass


Sumber : Danny Kosasih (2008:49)
2) Teknik menggiring (dribbling)

Menurut Oliver (2007: 49) menggiring adalah salah satu dasar bola basket

yang pertama kali diperkenalkan kepada pemula, karena keterampilan ini sangat

penting bagi setiap pemain yang terlibat dalam pertandingan bolabasket. Seorang

pemula, pertama kali yang harus diajarkan adalah menggiring bola karena

mendribbling bola merupakan dasar untuk melakukan serangan. Tujuan permainan

bola basket adalah memasukan bola sebanyak mungkin keranjang lawan, serta

menahan lawan agar jangan memasukan bola ke keranjang sendiri dengan cara

lempar tangkap, menggiring bola, dan menembak Sumiyarsono, (2002: 1). Dari

tujuan permainan bola basket tersebut, untuk melakukan serangan tentu

menggunakan dribbling. Dengan menguasai teknik dribbling yang bagus akan

dengan mudah melakukan serangan ke daerah lawan.

Dalam permainan bola basket teknik dribbling bola paling banyak

digunakan, karena dengan teknik dribbling ini akan membawa bola mendekati ring

dan memudahkan untuk mencetak angka dari jarak yang tidak begitu jauh untuk

melakukan tembakan. Kegunaan menggiring (dribbling) adalah mencari peluang

serangan, menerobos pertahanan lawan, ataupun memperlambat tempo permainan

Ahmadi (2007: 17). Melakukan (dribbling) harus menggunakan satu tangan dan

saat melangkah bola harus dipantulkan. Cara menggiring bola yang dibenarkan

adalah salah satu tangan (kanan/kiri), kegunaan menggiring bola adalah untuk
11
mencari peluang serangan, menerobos pertahanan lawan, dan memperlambat tempo

permainan Muhajir (2006: 44). Bentuk mengiring bola ada 2 macam yaitu:

menggiring bola tinggi dan menggiring bola rendah. Menggiring bola tinggi

digunakan dalam gerakan yang cepat dan untuk menggiring bola rendah digunakan

untuk mengontrol dan menguasai bola terutama untuk melakukan terobosan ke

daerah lawan Ahmadi (2007: 17).

3) Teknik tembakan (shooting)

Teknik ini adalah teknik yang paling banyak dipakai untuk menciptakan

goal. Angka tercipta apabila bola masuk ke dalam keranjang. Kemenangan suatu

tim ditentukan oleh ketepatan menembak. Untuk itu keterampilan menembak

memang sangat penting dikuasai oleh para pemain. Menembak dalam permainan

bolabasket adalah suatu kegiatan yang bertujuan untuk memperoleh hasil kecepatan

(accuracy), yaitu dalam hal ini masuknya bola ke dalam keranjang. Di dalam

melakukan tembakan, poin yang diperoleh berbeda-beda tergantung posisi pada saat

kita melakukan tembakan, misalnya: tembakan dilakukan dari dalam lingkaran, maka

nilai yang didapat 2 poin, namun jika dilakukan di luar lingkaran maka nilai yang

diperoleh adalah 3 poin. Teknik dasar menembak (shooting) dalam permainan bola

basket adalah sebagai berikut:

a) Tembakan satu tangan (one hand set shoot)

Tembakan dengan satu tangan ini banyak digunakan untuk menembak, baik

dalam mencetak 2 poin atau 3 poin. Tembakan satu tangan hal yang terpenting

adalah menggunakan tangan terkuat. Teknik tembakan ini haruslah disertai

koordinasi yang baik antara mata dan tangan, dengan koordinasi yang baik akan

menghasilkan ketepatan yang bagus. Dalam permainan bolabasket teknik tembakan

ini mempunyai peran yang sangat penting karena tembakan ini digunakan untuk

menghasilkan angka sebanyakbanyaknya seperti tujuan permainan bolabasket.

Pemain yang mempunyai tembakan dengan akurasi bagus dapat dipastikan timnya

akan memperoleh kemenangan, Ahmadi (2007: 18)


12
b) Tembakan menggunakan dua tangan (two hand set shoot)

Tembakan ini sering dilakukan dengan jarak yang cukup jauh, misalnya:

melakukan tembakan 3 poin tidak kuat menggunakan satu tangan dapat

menggunakan dua tangan, tidak menutup kemungkinan menembak jarak dekat

menggunakan dua tangan. Tembakan ini hampir sama dengan tembakan

menggunakan satu tangan, akan tetapi perbedaannya terletak pada penggunaan

tangan yang digunakan untuk mendorong bola. Teknik ini juga membutuhkan

koordinasi yang baik antara mata dan tangan, Ahmadi (2007: 18)

c) Tembakan lay-up

Tembakan lay-up adalah tembakan yang dilakukan dengan jarak dekat

sekali dengan keranjang basket, sehingga seolah-olah bola diletakkan ke dalam

keranjang basket yang didahului dengan gerak dua langkah Ahmadi (2007: 19).

Tembakan lay-up mempunyai kesempatan besar untuk menciptakan angka karena

jarak bola dengan ring saat dekat. Seperti pendapat Oliver (2007: 36) lay-up adalah

tembakan yang berpeluang paling tinggi untuk mencetak angka dalam permainan

bolabasket. Tentunya teknik ini harus dikuasai oleh para pemain bolabasket agar

dapat menciptakan angka dengan mudah. Untuk menguasai tembakan lay-up ini

harus dengan latihan berulang-ulang, agar saat pertandingan tidak kaku lagi

melakukan gerakkan lay-up.

4) Teknik bertumpu satu kaki (pivot)

Menurut Ahamdi (2007: 21), pivot adalah menggerakkan salah satu kaki ke

segala arah dengan kaki yang lainnya tetap ditempat sebagai poros. Teknik dasar

ini berguna untuk melindungi bola dari lawan yang merebut bola, kemudian bola di

oper kepada rekan tim. Sedangkan menurut Muhajir (2004: 45), gerakan pivot ialah

berputar ke segala arah dengan bertumpu pada salah satu kaki (kaki poros) pada

saat pemain tersebut menguasai bola. Gerakan pivot berguna untuk melindungi bola

dari perebutan pemain lawan, untuk kemudian bola tersebut dioperkan kepada

kawannya untuk mengadakan tembakan.


13
Teknik-teknik di atas harus dikuasai oleh seorang pemain bola basket yang

profesional, akan tetapi untuk level siswa sekiranya paham akan teknik bolabasket

walaupun didalam melakukan gerakan secara teknik masih jauh dari sempurna.

Seorang pemain bola basket yang bagus tentu bisa melakukan teknik ini dengan

benar. Dengan menguasai teknik dasar dalam bermain bola basket mencakup

gerakan kaki (footwork), menembak bola ke dalam keranjang (shooting), melempar

(passing) menangkap, menggiring (drible), bergerak dengan bola, bergerak tanpa

bola, dan bertahan, seorang itu akan mahir di dalam melakukan permainan bola

basket.

c. Keterampilan bermain bola basket

Pada umumnya tujuan pembelajaran gerak adalah berupa keterampilan.

Menurut Irsyada (2000: 11) gerak dasar dalam permainan bola basket adalah

keterampilan gerak yang dilakukan pada kegiatan bermain bola basket yang

berkaitan dengan aktivitas memainkan bola ataupun aktivitas akan memainkan bola.

Keterampilan memang sesuatu yang sangat penting di dalam melakukan

segala hal yang berkaitan dengan gerak. Gerak itu, memang mudah dilakukan akan

tetapi untuk memiliki keterampilan gerak itu membutuhkan suatu proses. Proses

pengembangan keterampilan gerak dimulai dari kemampuan gerak. Hal ini

dilakukan dengan maksud meningkatkan kemampuan keterampilan gerak yang

didasari dengan menguasai kemampuan gerak dasar. Kemampuan gerak dasar

dibagi menjadi tiga yaitu: locomotor, non locomotor dan manipulative. Dari ketiga

gerakan dasar mempunyai kaitan dengan permainan bolabaket, keterkaitan gerakan

dasar dengan bolabasket sebagai berikut:

1) Kemampuan locomotor

Kemampuan digunakan untuk memindahkan tubuh dari satu tempat ke

tempat yang lain, misalnya: melompat, meloncat, berlari, berjalan, dan meluncur.

Bila dikaitkan dengan permainan bolabasket menjadi modal dasar terpenting saat

melakukan dribbling. Berlari dibutuhkan saat menggiring bola, apabila dribbling


14
dilakukan dengan kecepatan yang tinggi menjadi senjata untuk melakukan

serangan. Kegunakan menggiring (dribbling) adalah mencari peluang serangan,

menerobos pertahanan lawan, ataupun memperlambat tempo permainan Ahmadi

(2007: 17). Banyak keterkaitan kemampuan gerak locomotor terhadap permainan

bolabasket salah satunya seperti yang diuraikan di atas.

2) Kemampuan nonlocomotor

Kemampuan ini dilakukan di tempat, tanpa memindah titik awal. contoh:

menekuk, melipat, memutar, mengangkat dan menarik. Keterkaitan dengan

permainan bolabasket pada gerakan pivot. Gerakan pivot ialah berputar ke segala

arah dengan bertumpu pada salah satu kaki (kaki poros) pada saat pemain tersebut

menguasai bola Muhajir (2004: 45). Kemampuan gerak nonlocomotor merupakan

dasar dari gerakan pivot.

3) Kemampuan manipulative

Kemampuan yang digunakan untuk memindahkan benda tanpa ada

perubahan posisi awal contoh: melempar, memantulkan bola dan menendang bola.

Kemampuan gerak manipulative ini kaitannya dengan permainan bola basket

terletak pada teknik shooting. Dilihat dari pengertiannya, shooting adalah suatu

kegiatan yang bertujuan untuk memperoleh hasil kecepatan (accuracy), yaitu dalam

hal ini masuknya bola dalam keranjang. Disinilah letak keterkaitan kemampuan

gerak manipulative dengan permainan bola basket. Untuk menghasilkan shooting

dengan akurasi tinggi tidak cukup mengandalkan kemampuan gerak manipulative

saja, tetapi koordinasi juga harus terlibat di sana.

Dengan menguasai macam–macam gerak dasar dan kemampuan gerakan

dasar merupakan dasar untuk tercapainya keterampilan dasar bermain bola basket,

diibaratkan sebuah rumah yang kokoh, rumah itu berdiri dengan kokoh karena

pondasi yang menopang sangat kuat, seperti halnya keterampilan dasar bermain

bolabasket apabila teknik-teknik dasar dan gerakan dasar bagus maka hasil

keterampilan bermain bolabasket akan tercapai. Keterampilan dasar bermain


15
bolabasket bisa tercapai, juga didukung dengan proses latihan secara terus menerus

dalam periode tertentu.

Bermain bolabasket harus didasari dengan keterampilan gerak. Teknik-

teknik di dalam permainan bolabasket haruslah didukung dengan keterampilan

gerak karena di dalam bolabasket semuanya berhubungan dengan gerak. Untuk

mencapai keterampilan tentunya harus melewati proses yaitu dengan latihan.

Abdoellah (1985: 3) mengemukakan seseorang dinyatakan sangat terampil bila ia

bergerak secara efesien dan efektif atau bila ia nampak mempunyai potensi yang

baik untuk melaksanakan satu gerak khusus. Seperti hal seorang pemain bola basket

dinyatakan mempunyai keterampilan bermain bola basket apabila menguasai

teknik dasar permainan bola basket dari mengumpan (passing), menggiring

(dribbling), menembak (shooting), melakukan teknik ini dengan gerakkan yang

tidak menghabis-habiskan tenaga dan melakukan gerakan yang tidak memicu

terjadinya cidera. Keterampilan bermain bola basket ini tidak akan tercapai apabila

tidak didukung oleh adanya kemauan dari individu, adanya proses pembelajaran

dengan kondisi dan lingkungan belajar yang baik, serta adanya latihan yang terus

menerus.

4. Teknik Dasar Passing Bola Basket

a. Pengertian Passing Bola Basket

Passing merupakan teknik dasar utama dalam permainan bola basket.

Dengan melakukan passing pemain dapat melakukan gerakan mendekati ring basket

kemudian melakukan gerakan menembak (shooting) untuk mendapatkan point

(Ahmadi, 2007:13). Jika dalam permainan bola basket tidak bisa passing maka

permainan pun akan terhambat bahkan cenderung tidak dapat berjalan.

Permasalahan dalam passing lebih kompleks dikarenakan setiap individu

diharuskan dapat mengoper bola dengan tepat kepada teman. Kosasih (2008: 28)

passing adalah fundamental bola basket yang sering terabaikan untuk dilatih.
16
Sangat penting bagi seorang pemain untuk mengembangkan skill passing demi

kesuksesan timnya.

Lebih lanjut menurut Ahmadi (2007:18) passing adalah suatu gerakan

memberikan bola ke teman satu tim agar dapat menambah angka atau hanya

mengacaukan tim lawan agar pertahanan bisa dikacaukan. Hasil akhir yang

sempurna dan rangkaian operan yang baik adalah suatu kepada teman satu regu yang

berada pada posisi bebas dengan keranjang. Bantuan assist yang baik sama penting

dan menariknya dengan mendapatkan angka. Mengoper ada tiga teknik yang

meliputi: (1) operan dada (chest pass), (2) operan pantul (bounce pass), (3) operan

atas (overhead pass).

b. Prinsip Dasar Passing

Memahami prinsip-prinsip pokok operan akan meningkatkan penilaian,

antisipasi, timing, tipuan, ketepatan, kekuatan, dan to-prinsip operan harus bisa

disesuaikan dengan tingkat permainan. Menurut Wissel (2000: 72) ada beberapa

prinsip latihan yang harus dipahami, yaitu:

1) Melihat lingkaran ring. Prinsip ini memungkinkan anda menggunakan sudut

mata mengontrol lapangan termasuk rekan bebas penjagaan, dan apakah

lawan menjaga anda melakukan operan, menembak, atau menggiring bola.

2) Mengoper sebelum mendrible. Operan bergerak beberapa kali lebih cepat

dari drible.

3) Ketahuilah kekuatan dan kelemahan rekan-rekan tim anda. Ketahui posisi

yang dituju rekan tim dan gerakan mereka berikutnya atau mengira-ngira

gerakan selanjutnya. Oper bola ke rekan anda ketika dan di mana ia dapat

berbuat sesuatu untuk mencetak skor.

4) Time leadpasses (waktu operan dipercepat). Antisipasi kecepatan rekan anda

yang sedang memotong ke arah ring.

5) Gunakan tipuan. Lihatlah sasaran anda tanpa melihat rekan yang akan

menerima operan.
17
6) Draw and kick (tarik perhatian dan serang). Tarik perhatian musuh dengan

tembakan atau drible tipuan sebelum mengoper.

7) Operlah dengan cepat dan tepat.

8) Perkirakan kekuatan operan anda. Operlah sepenuh tenaga supaya jaraknya

lebih jauh dan gunakan sentuhan kecil ketika dekat dengan penerimanya.

9) Yakinlah dengan operan anda.

10) Mengoper ke rekan penembak yang bebas. Ketika teman anda bebas dan

pada posisi siap menembak, oper bola ke tangan penembak.

Kosasih (2008: 26) menyatakan ada beberapa prinsip dasar dalam passing

yang harus diajarkan, yaitu sebagai berikut:

1) Kecepatan. Bola yang di passing harus tajam, cepat, tidak terlalu keras, dan

tidak terlalu pelan.

2) Target. setiap passing haruslah tepat pada target yang spesifik.

3) Timing. Bola harus sampai pada penerima disaat yang tepat, tidak sebelum

atau sesudahnya.

4) Trik. Pemain yang melakukan passing harus berusaha menggunakan tipuan

untuk mengelabui defender.

5) Komunikasi. Komunikasi antar pemain sangat diperlukan untuk

mengurangi resiko turnover.

Pemain yang melakukan passing harus memperkirakan sedemikian

sehingga saat rekan setim menerima bola, dapat langsung melakukan posisi triple

threat.

c. Teknik Dasar Passing Chest Pass (Operan Dada)

Operan dada dengan menggunakan dua tangan mungkin merupakan umpan

yang paling sering digunakan dalam pertandingan bola basket. Menurut Oliver

(2007: 36) umpan dada bisa diandalkan dan dilakukan untuk memindahkan bola

dari seorang pemain ke rekan satu timnya, biasanya di daerah perimeter. Untuk
18
melakukan operan dada, posisikan dirimu kira-kira 3 meter dari sasaran, misal

dengan seorang teman atau dinding di gedung olahraga. Lakukan dengan

memegang bola didaerah dada dan lemparkanlah bola hingga lepas dari telapak jari-

jarimu. Gerak jari dan ibu jari ini akan membuat bola sedikit melintir saat melayang

ke arah sasaran.

Wissel (2000: 72) menyatakan “chest pass adalah operan yang paling umum

dalam permainan bola basket karena dapat dilakukan dengan cepat dan tepat dari

setiap posisi di atas lantai”. Mengoper setinggi dada (chestpass) yaitu Mengoper

bola dengan dua tangan dari depan dada merupakan operan yang paling sering

dilakukan dalam suatu pertandingan bola basket. Operan ini berguna untuk jarak

pendek. Mengoper bola dengan cara ini akan menghasilkan kecepatan, ketepatan,

dan kecermatan. Jarak lemparan adalah 5 sampai 7 meter. Cara melakukan passing

chest pass menurut Ahmadi (2007: 14) sebagai berikut:

1) Bola dipegang sesuai dengan teknik memegang bola basket.

2) Sikut dibengkokan ke samping, sehingga bola dekat dengan dada.

3) Sikap kaki dapat dilakukan sejajar atau kuda-kuda dengan jarak selebar

bahu.

4) Lutut ditekuk, badan condong ke depan, dan jaga keseimbangan.

5) Bola didorong ke depan dengan kedua tangan sambil meluruskan lengan

dan diakhiri dengan lecutan pergelangan tangan, sehingga telapak tangan

menghadap keluar.

6) Bagi yang baru belajar, gerakan pelurusan dapat dibantu dengan

melangkahkan salah satu kaki ke depan.

7) Arah operan setinggi dada, atau antara pinggang dan bahu penerima.

8) Bersamaan dengan gerak pelepasan bola, berat badan dipindahkan ke

depan. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar berikut:


35

Gambar 2.1 . Passing Chest Pass


( Sumber : Wissel, 2000)

Setelah siswa tahu cara passing bola basket atau teknik chest pass dari sikap

diam, siswa melanjutkan cara belajar chest pass bola basket atau teknik chest pass

dengan cara bergerak menggunakan model berpasangan. Teknik chest pass bola

basket bergerak berpasangan dapat dilakukan sebagai berikut: 1) chest pass

sekaligus menangkap bola di tempat, dilanjutkan dengan gerak maju-mundur

sambil berjalan, berlari, dan bergerak ke samping. 2) chest pass dan menangkap

bola basket yang dilakukan tiga orang. Satu pemain ditempatkan di tengah-tengah,

dua pemain lainnya melakukan operan bola sambil bergerak dengan menyamping

ke kanan dan ke kiri. 3) chest pass dan menangkap bola basket sambil bergerak ke

kanan dan ke kiri, dilakukan secara berpasangan. 4) chest pass dan menangkap bola

basket dalam keadaan bergerak bebas (koordinasi gerakan) dilakukan dalam bentuk

kelompok.

Kosasih (2008: 26) menyatakan ada 3 tahapan dalam passing chest pass

yang harus diajarkan, yaitu sebagai berikut:

1) Awalan chest pass

Awalan dalam melakukan gerakan operan (passing) bola basket antara lain

posisi badan mengarah pada target yang akan menjadi tujuan dari operan (passing)
35
tersebut, sikap berdiri yang seimbang. Bola dipegang di depan dada, tangan sedikit

di belakang bola, posisi pergelangan tangan yang releks. Lutut ditekuk, badan

condong kedepan dan jaga keseimbangan.

2) Pelaksanaan

Perkenaan merupakan lanjutan dari sikap awalan, yaitu dengan sikap berdiri

menghadap ke arah gerakan. Pandangan lurus ke arah target yang menerima operan.

Badan agak condong ke depan. Lutut, punggung, dan lengan direntangkan.

Pergelangan tangan dan jari diperkuat melalui bola. Bola dilepaskan dari jari tangan

pertama dan kedua beurutan. Laju bola operan lurus kearah dada target (arah

operan). Dengan putaran bola berkebalikan dengan arah operan (putaran bola

kebelakang)

3) Sikap Gerakan Akhir

Pandangan ke arah tujuan passing. Badan condong kedepan. Tangan

direntangkan kedepan ke arah target (operan). Setelah bola lepas dari tangan posisi

telapak tangan menghadap kebawah, serta jari-jari menunjuk pada target operan.

Posisi salah satu kaki berada di depan untuk tumpuan, dengan lutut ditekuk.

5. Karakteristik mahasiswa

Menurut Yusuf, (2005: 26) masa usia kuliah yang lebih dikenal dengan

masa remaja. Masa ini merupakan masa yang banyak menarik perhatian karena

sifat-sifat khasnya dan peranannya menentukan yang menentukan dalam kehidupan

individu dalam masyarakat orang dewasa. Fase-fase masa remaja yaitu antara umur

12-21 tahun, dengan pembagian 12-15 tahun termasuk masa remaja awal, 15-18

tahun termasuk masa remaja pertengahan, dan 18-21 tahun termasuk masa remaja

akhir. Fase remaja adalah fase yang penting dalam segmen perkembangan individu.

Karakteristik yang menonjol pada anak usia sekolah menengah adalah sebagai

berikut:
35
a. Adanya kekurang seimbangan proporsi tinggi dan berat badan.

b. Mulai timbulnya ciri-ciri sekunder.

c. Timbulnya keinginan untuk mempelajari dan menggunakan bahasa asing.

d. Kecenderungan ambivalensi antara keinginan menyendiri dengan keinginan

bergaul dengan orang banyak serta antara keinginan untuk bebas dari

dominasi dengan kebutuhan bimbingan dan bantuan dari orang tua.

e. Senang membandingkan kaidah-kaidah, nilai-nilai etika, atau norma dengan

kenyataan yang terjadi dalam kehidupan orang dewasa.

Menurut Sukintaka (1991: 66-67) karakter mahasiswa adalah sebagai

berikut:

a. Jasmani

1) Senang dengan keterampilan yang baik, bahkan mengarah pada gerakan

akrobatik.

2) Anak laki-laki keadaan jasmaninya sudah cukup matang.

3) Anak putri proporsi tubuhnya makin menjadi baik.

4) Mampu menggunakan energi dengan baik.

5) Mampu mmbangun kemauan dengan sangat mengagumkan

b. Psikis/ Mental

1) Banyak memikirkan dirinya sendiri.

2) Mental menjadi stabil dan matang.

3) Membutuhkan banyak pengalaman dari segala segi.

4) Sangat senang terhadap hal-hal yang ideal dan senang sekali bila

memutuskan masalah-masalah pendidikan, pekerjaan, perkawinan,

peristiwa dunia, politik, dan kepercayaan.

c. Sosial

1) Sadar dan peka terhadap lawan jenis.

2) Lebih bebas.

3) Beusaha lepas dari lindungan orang dewasa dan pendidik.


35

4) Senang kepada masalah perkembangan sosial.

5) Senang kepada masalah kebebasan diri dan berpetualang.

6) Sadar unuk berpenampilan dengan baik dan cara berpakaian rapi dengan

baik.

7) Tidak senang terhadap persyaratan-persyaratan yag ditentukan oleh

kedua orang tua.

8) Pandangan kelompoknya sangat menentukan sikap pribadinya.

d. Perkembangan Motorik

Karena anak telah mencapai pertumbuhan dan perkembangan menjelang

masa dewasanya, keadaan tubuh pun akan menjadi lebih kuat dan lebih kuat dan

lebh baik, maka kemampuan motorik dan keadaan psikisnya juga telah siap untuk

menerima latihan-latihan peningkatan gerak menuju prestasi olahraga yang lebih

tinggi. Oleh sebab itu mereka telah siap dilatih secara intensif diluar jam pelajaran.

Sedangkan Menurut Jahja (2011: 236), masa usia menengah itu bertepatan

pada masa usia remaja. Masa remaja merupakan masa yang banyak menarik

perhatian karena sifat-sifat yang khas dan peranannya yang menentukan dalam

kehidupan individu dalam masyarakat orang dewasa.

B. Kerangka Berpikir

Kerangka berpikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori

berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai hal yang

penting jadi dengan demikian maka kerangka berpikir adalah sebuah pemahaman

yang melandasi pemahaman-pemahaman yang lainnya, sebuah pemahaman yang

paling mendasar dan menjadi pondasi bagi setiap pemikiran atau suatu bentuk

proses dari keseluruhan dari penelitian yang akan dilakukan Sugiono (2013:88).

Dalam melakukan penelitian ini peneliti melakukan survei kemampuan

tembakan hukuman (free trought) yang benar, dengan indikator yang merupakan

pengembangan dan penjabaran dari sumber beberapa buku mengenai teknik dasar
35
menembak hukuman yang benar sesuai dengan fase atau urutan teknik menembak.

Free throw atau tembakan hukuman merupakan suatu teknik tembakan tanpa

dihalangi oleh oranglain. Teknik dan cara menembak hukuman meliputi fase

persiapan, fase pelaksanaan, dan fase follow troght. Penembak yang baik ialah

penembak yang dapat melakukan tembakan sesuai dengan gerakan yang ada

didalam setiap fase.

Cara penilaian terhadap teknik tembakan hukuman ini adalah dengan

menggunakan 3 ahli, dengan mencari validitas isi dan validitas empiris. Sehingga

dapat ditemukan reliabilitas antar rater. Dari nilai yang didapat teknik tembakan

atlit bisa digolongkan sangat baik, baik, cukup, kurang, atau bahkan sangat kurang

sehingga dari indikator yang dijelaskan dalam rubrik juga bisa digunanakan sebagai

bahan evaluasi bagi kesalahan yang dilakukan atlit saat melakukan tembakan.

Permainan Bola Besar


(Bola Basket)
Universitas Negeri
Makassar

Materi Passing
(chest pass)

Pola Gerak Passing chest


pass mahasiswa
Universitas Negeri
Makassar

Hasil Analisis

Gambar 2.2 Kerangka Berfikir


36

C. Hipotesis

Hipotesis yakni merupakan praduga atau asumsi yang harus di uji melalui

data atau fakta yang diperoleh dengan melalui penelitian (Dantes, 2012). Selain itu,

hipotesis yang di ajukan sekaligus merupakan indikasi sampai sejauh mana peneliti

menguasai konsep dan teori sehubungan dengan masalah yang di ajukan.

Jawaban sementara dari penelitian ini yaitu pola gerak passing chest pass

pada permainan bola basket mahasiswa Universitas Negeri Makassar dalam

kategori sedang.
37

Anda mungkin juga menyukai