Anda di halaman 1dari 19

1

TINGKAT KONDISI FISIK DENGAN MENAMBAH VERTIKAL JUMP


MENGGUNAKAN MEDIA LOMPAT PAGAR DI CLUB BOLA VOLLY
SKM

PROPOSAL SKRIPSI

Oleh
Galih Pamungkas Nurdiansyah
2010281036

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN OLAHRAGA
2024
2

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Bola voli adalah olahraga yang dimainkan oleh dua tim dalam satu lapangan dengan
dipisahkan oleh sebuah net. Tujuan dari permainan ini adalah melewatkan bola melalui atas
net agar dapat jatuh ke lantai lapangan lawan dan untuk mencegah usaha yang sama dari
lawan. Setiap tim dapat memainkan maksimal tiga kali pantulan tangan untuk
mengembalikan bola (diluar perkenaan blok). Permainan ini dimulai setelah bola dipukul
oleh pelaku servis melewati atas net ke daerah lawan dan permainan berakhir setelah bola
menyentuh lantai, bola ”keluar” atau satu tim gagal mengembalikan bola secara sempurna
(PBVSI, 2005). Dasar pengertian volleyball adalah memainkan bola dengan memvoli dan
menjatuhkan bola di dalam lapangan permainan lawan, dengan menyeberangkan bola
melewati jaring dan mempertahankan bola agar tidak jatuh dilapangan permainan sendiri.
Regu dianggap menang apabila regu itu dapat memperoleh nilai lima belas terlebih dahulu
dan dari lima set yang harus dimainkan, regu itu harus dapat memenangkan 3 set.

Tujuan permainan ini adalah melewatkan bola melalui atas net agar bola jatuh menyentuh
lantai di daerah lawan, serta untuk mencegah usaha yang sama bagi lawan. Setiap regu dapat
memainkan maksimal 3 kali pantulan bola (diluar perkenaan blok) untuk mengembalikan
bola tersebut ke daerah lawan. Di dalam permainan volleyball, bola dinyatakan dalam
permaian setelah bola diservis dan melewati atas net ke daerah lawan. Permainan volleyball
di udara (rally) berlangsung secara teratur sampai bola tersebut menyentuh lantai atau bola
keluar (bola mati). Dalam permainan volleyball, regu yang memenangkan satu rally akan
mendapatkan angka, dan setiap pemain melakukan pergeseran satu posisi menurut arah jarum
jam. Tiap-tiap regu dalam permainan volleyball beranggotakan enam orang pemain.
Mengingat olahraga volleyball adalah permainan beregu, maka pola kerjasama antar pemain
mutlak diperlukan untuk membentuk tim yang kompak. Dengan demikian, penguasaan
3

teknik-teknik dasar dalam olahraga volleyball secara perorangan sangatlah penting untuk
dikuasai. Volleyball merupakan olahraga komplek yang tidak mudah untuk dilakukan oleh
setiap orang. Diperlukan pengetahuan mengenai teknik-teknik dasar dan lanjutan untuk dapat
bermain volleyball secara efektif. Selain itu dibutuhkan koordinasi gerak yang benar-benar
bisa diandalkan untuk melakukan semua gerakan yang ada didalam volleyball. Teknikteknik
didalam volleyball tersebut antara lain servis, pasing, smash dan sebagainya.

Pada tahun 1895, bolavoli sudah diperkenalkan oleh William G.Morgan, tokoh pendidik
jasmani pada Young Men Christian Association (YMCA), di kota Holyoke, Massachusets,
Amerika Serikat sebagai olahraga rekreasi di ruangan. Nama bolavoli yang pertama kali
diciptakan oleh William G. Morgan adalah Minonette. Dr. A. T. Halsted dari Spring Field,
setelah melihat permainan minonette memvolley bola berganti-ganti, maka ia menyarankan
dengan nama Volley Ball. Bolavoli berkembang di luar Amerika Serikat da dunia setelah
meletus Perang Dunia II karena anggota Angkatan Perang Amerika memainkan bolavoli di
tempat mereka bertugas, kermudian mencoba mengikuti permainan bolavoli dan lama
kelamaan bolavoli tersebar di seluruh dunia.

Bolavoli berkembang di luar Amerika Serikat terutama Benua Eropa, khususnya Eropa
Timur, seperti Uni Soviet, Cekoslowakia, Rumania, dan BenuaAsia, seperti Jepang, China,
Korea Utara, dan Kamboja. Menurut (Pardijono., Hidayat, 2011) bolavoli masuk ke
Indonesia pada tahun 1928 yang dibawa oleh serdadu-serdadu Belanda dan guru (pelatih)
yang didatangkan dari Belanda sewaktu mereka bertugas di Indonesia. Pada PON III tahun
1953 di Medan (Sumatra Utara), bolavoli mulai dipertandingkan. Setelah diadakan
pertemuan IBVOS (Surabaya) dan PERVID (Jakarta), bersepakat membentuk organiusasi
boila voli nasional. Dan pada tanggal 22 Januari 1955 lahirlah Organisasi Persatuan Bola
Volley Seluruh Indonesi (PBVSI) dengan ketua W.J. Latumeten. Prestasi yang pernah
dicapai Indonesia adalah Juara Asia dalam Asian Games IV tahun 1962 dan Ganefo (Games
ofd The New Emerging Forces) 1 di Jakarta.

Menurut Setiawan, D. (2013), kondisi fisik adalah satu kesatuan utuh dari komponen-
komponen yang tidak dapat dipisahkan begitu saja, baik peningkatan maupun
pemeliharaannya. Artinya bahwa di dalam usaha peningkatan kondisi fisik, maka seluruh
4

komponen tersebut harus dikembangkan. Kondisi fisik merupakan suatu persyaratan yang
harus dimiliki oleh seorang atlet di dalam meningkatkan dan mengembangkan prestasi
olahraga yang optimal, sehingga segenap kondisi fisiknya harus dikembangkan dan
ditingkatkan sesuai dengan ciri, karakteristik, dan kebutuhan masing-masing cabang
olahraga. Kondisi fisik adalah satu persyaratan yang diperlukan dalam usaha peningkatan
prestasi atlet,bahkan dapat dikatakan sebagai keperluan dasar yang tidak dapat ditunda atau
ditawar-tawar lagi, Pujianto, A. (2015).

Lompatan vertikal (vertical jump) merupakan lompatan tegak yang dilakukan tanpa
menggunakan awalan dengan jangkauan lengan yang setingi-tingginya. Vertical jump cukup
banyak digunakan dalam cabang olahraga salah satunya yaitu bola voli. (Siswanto, 2012)
mengatakan gerakan vertical jump terjadi dalam sebuah bidang gerak di sekitar sebuah
sumbu yang menem-bus suatu persendian. Misalnya, menekuk siku pada tangan kiri saat
tangan kanan di gerakkan ke atas setingi-tingginya. Vertical jump sangatlah penting ketika
saat melakukan smash serta lompatan untuk bertahan (bendung-an) smash lawan. Rangkaian
gerak vertical jump meliputi countermovement, propulsion, flight, dan landing. Tinggi
rendahnya vertical jump dipengaruhi adalah kekuatan otot tungkai. Selain itu terdapat juga
beberapa komponen yang harus diperhatikan yaitu kapasitas kerja dari kardiovaskuler,
pulmonal, performa otot, fleksibilitasdan beberapa aspek sosial dan psikologi. Performa otot
sendiri terdiri dari kekuatan otot (power), daya tahan otot (endurance) dan maskroskopik
otot. Agar lompatan vertical jump dapat dilakukan secara maksimal maka dibutuhkan
kekuatan otot yang maksimal supaya menghasilkan performance otot yang optimal sehingga
dapat meminimalisir resiko cidera (Glatthorn et al., 2011). Daya ledak otot tungkai harus
diperhatikan karena dalam melakukan gerakan-gerakan melompat (jumping) salah satunya
vertical jump sangat tergantung pada daya ledak otot tungkai disebabkan butuhnya konstraksi
otot yang begitu cepat pada otot tungkai. Lompatan keatas atau vertical jump memiliki peran
yang begitu sentral dalam permainan bola voli. Lompatan yang tinggi atau vertival jump
dituntut unuk dimiliki oleh pemain bola voli, dikerenakan komponen tehnik dan Karakteristik
bola voli adalah lompatan, sehingga latihan penguatan otot penunjang lompatan harus
diperhatikan agar dapat optimal dalam penampilan atlet saat pertandingan (Mukti et al.,
2019). Tinggi lompatan vertical jump berkesinambungan dengan kemampuan smash dalam
5

bola voli hal ini terjadi dikarenakan semakin tinggi lompatan maka pandangan ke daerah
lapangan lawan akan semakin leluasa dan menjauhi bendungan lawan atau blocking. Dengan
kemampuan lompatan dan smash yang baik tentu dapat meningkatkan rasa percaya diri
seorang atlet dalam bertanding.

Latihan lompat gawang sangat di perlukan dalam cabang olahraga bola voli,
yaitu apabila memiliki power tungkai yang baik di harapkan dapat melakukan jumping
pada saat penyerangan (smash), pertahanan (block), ataupun servis dengan baik. Latihan
dengan menggunakan kedua kaki lebih mengurangi beban yang di tahan, namun untuk
meningkatkan intensitas, loncatan dengan satu kaki. Loncatan berulang-ulang
lompat gawang merupakan latihan yang sangat berguna untuk cabang olahraga bola

voli.

Kelebihan dari latihan ini adalah ketika atlet loncat di atas lapangan ketika atlet
ingin menolak atau meloncat maka kaki atlet tersebut akan berada diatas lapangan,
sehingga menjadi beban ketika atlet meloncat. Dan ketika atlet loncat di tempat yang
datar maka tinggi loncatan atlet tersebut akan bertambah. Dalam memberikan
program latihan lompat gawang memberikan latihan dengan berbagai macam variasi,
yang bertujuan dapat berlatih dengan gembira dan tidak mengalami kejenuhan ketika
latihan serta membuat latihan menjadi tidak monoton.

1.2 Masalah Penelitian

Berdasarkan permasalahan diatas,maka dapat dirunuskan masalah sebagai berikut:”tingkat

kondisi fisik dengan menambah vertikal jump menggunakan media lompat pagar di club bola

volly skm”

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil tingkat kondisi fisik dengan menambah vertikal

jump menggunakan media lompat pagar di club bola volly skm.

1.4 Definisi Operasional


6

1.4.1 Tingkat kondisi fisik


Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan kondisi fisik.penelitian ini termasuk
penelitian deskriptif untuk mengetahui keadaan sebenarnya di lapangan tentang kondisi fisik.
1.4.2 Menambah vertikal jump
Tinggi vertikal jump sering dituntut dalam kinerja olahraga dan merupakan kemampuan yang
sering di gunakan dalam permainan bola volly.
1.4.3 Lompat Pagar
.Lompat pagar adalah latian penguatan otot tungkai kaki yang menggunakan pipa paralon latihan
adalah aktifitas untuk meningkatkan kualitas fungsi sistem organ tubuh manusia sehingga
mempermudah atlet dalam penyempurnaan geraknya dan latihan proses dimana seseorang atlet
dipersiapkan untuk peforma tertinggi .Kelebihan dari latihan ini adalah ketika atlet loncat di atas
lapangan ketika atlet ingin menolak atau meloncat maka kaki atlet tersebut akan berada diatas
lapangan, sehingga menjadi beban ketika atlet meloncat(Shodiq et al., 2019).
1.5 Manfaat penelitian

1.5.1 Manfaat praktis

Dari segi pengembangan olahraga, hasil penelitian ini dapat bermanfaat dalam
pengembangan pembinaan olahraga bola voli dalam meningkatkan prestasi.

1.5.2 Manfaat Praktis

2. Bagi pelatih dapat dijadikan pedoman dalam menambah vertikal jump


3. Bagi peneliti dapat bermanfaat untuk mengembangkan teori–teori yang hasilnya berguna
bagi mahasiswa, pelatih dan cabang olahraga bola voli.
4. Bagi atlit bermanfaat menambah vertikal jump

1.6 Ruang lingkup penelitian


1. Variabel penelitian
- Variabel terikat : Vertijal jump
- Variabel bebas : Latihan lompat pagar
2. Populasi atau subjek penelitian
7

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti. Populasi dalam
penelitian ini adalah semua pemain skm
3. Lokasi penelitian
Lokasi berada di lapangan club bola volly SKM AJUNG
8

BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS

2.1 Kajian Pustaka


2.1.1. Pengertian Bola Voli
Bola voli adalah olahraga yang dimainkan oleh dua tim, setiap tim memiliki jumlah
pemain 6 orang dengan lapangan dipisahkan oleh sebuah net. Menurut Beltasar, Prinsip bermain
bolavoli adalah menjaga bola jangan sampai jatuh di lapangan sendiri dan berusaha menjatuhkan
bola di lapangan lawan. Peraturan dasar yang digunakan bola harus dipantulkan oleh bagian
depan badan dari pinggang ke atas dan bola disebrangkan ke lapangan lawan melalui atas net /
tali. Tujuan dari permainan ini adalah melewatkan bola di atas net agar dapat jatuh menyentuh
lantai lapangan lawan dan untuk mencegah usaha yang sama dari lawan (Rohmad et al., 2023).

Permainan bola voli juga memiliki beberapa posisi dalam bermain yaitu diantaranya
setter, spike, middle bloker, libero. Cabang olahraga voli juga banyak dimainkan baik dikota
maupun dipedesaan karena tidak membutuhkan lahan yang luas. Permainan bola voli ini bisa
diberikan pada anak–anak sekolah dasar hingga mampu menjadikan sarana penyaluran hasrat
gerak yang postif bagi anak. Olahraga bola ini juga bisa dimainkan oleh semua kalangan baik
putra maupun putri, dengan bermain voli akan ada perkembangan baik secara daya pikir
kemampuan dan perasaan. Di samping itu juga, kepribadian juga dapat berkembang dengan baik
terutama mengontrol kepribadian, kedisiplinan, kerjasama dan rasa tanggung jawab terhadap apa
yang dilakukannya (Guarango, 2022a).

Tujuan utama dari setiap tim dalam permainan bola voli adalah memukul bola ke arah
lapangan lawan dengan keras sehingga lawan tidak dapat mengembalikan bola. Dari hal tersebut,
biasanya dapat dicapai dengan lewat kombinasi tiga sentuhan yang terdiri dari passing,
mengumpan dan smash yang langsung diarahkan ke bidang lawan sehingga dapat memberikan
pint terhadap tim. Berdasarkan aturan permainan, lapangan bola voli tersebut berbentuk persegi
9

empat dengan ukuran lapangan 9m x 18m, ketinggian net putra dan putri juga berbeda bagi net
putra dengan tinggi 2.43meter dan tinggi net putri 2.24meter yang berdiri di tengah–tengah
lapangan (Guarango, 2022a).

2.1.2 Dasar Bola Voli


Permainan bola voli juga mempunyai teknik dasar untuk menjadi modal pertama kali
bermain voli, teknik merupakan cara melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan tertentu secara
efektif dan efisien dan teknik juga merupakan suatu proses melahirkan keaktifan jasmani dan
pembuktian dalam praktek dengan sebaik mungkin untuk menyelesaikan tugas yang pasti dalam
cabang olahraga bola voli. Penguasaan teknik dasar sangat penting dalam Permainan bola voli,
agar bisa bermain bola voloi dengan baik dan benar. Untuk menguasai teknik dasar tersebut
diperlukan latihan secara terus menerus secara rutin dan bersungguh – sungguh supaya dapat
menguasai teknik dasar permainan bola voli dengan mudah. Permainan bola voli ada beberapa
bentuk teknik dasar latihan yang harus dikuasai. Teknik dasar dalam permainan bola voli terdiri
atas service, passing, smash dan block(Putra et al., 2022).

A. Passing permainan bola voli

Passing bola voli adalah tindakan yang dilakukan untuk mengawali atau memulai suatu
permainan olahraga bola voli. Dalam olahraga bola voli passing juga merupakan serangan awal,
oleh karena itu setiap pemain yang melakukan passing akan berusaha untuk membuat bola
passing yang mematikan lawan, seperti laju bola cepat, keras, mengarah pada daerah yang
kosong, mengarah pada pemain yang lemah, tidak begitu menguasai passing atau sebagainya.
Ada dua teknik passing yang sering dilakukan dalam olahraga permaina bola voli yaitu, passing
bawah dan passing atas(Anes et al., 2021).

1. Passing atas

Permainan bola voli dengan menggunakan teknik pasing atas (overheadpass) adalah salah
satu jemis teknik dasar dalam permainan bola voli dengan melambungkan bola menggunakan
kedua telapak tangan untuk memberi bola kepada rekan satu timnya. Selain itu, teknik dasar
pasing atas juga dapat digunakan untuk mengumpan kepada pemain yang berposisi sebagai
smasher untuk dilakukannya pukulan keras kearah pertahanan lawan. Passing atas juga dapat
10

dikatakan memilki kesulitan yang lumayan tinggi untuk melakukannya, karena itu seorang
pemain diperlukan keterampilan khusus untuk menguasai salah satu teknik dasar bola voli.
Teknik pasing atas ini juga dapat dilakukan dengan media dinding, dengan rekan atau teman,
cara melakukannya passing atas dengan menggunkan media dinding itu bertujuan untuk
meningkatkan kemampuan passing atas bola voli dengan media yang tidak bergerak (statis).
Teknik dasar pasing atas dengan temannya juga bertujuan untuk meningkatkan kemampuan
passing atas bola voli menggunakan media yang bergerak (dinamis)(Sulistiadinata, 2020).

2. Passing bawah

Teknik dasar permainan bola voli passing bawah juga termasuk teknik dasar yang penting
dalam permainan, passing bawah itu sendiri merupakan teknik yang dalam permainan bola volli
mempunyai banyak fungsi dan kegunaan, passing bawah merupakan teknik dasar yang bisa
digunakan untuk awal mulainya sebuah perlawanan atau penyerangan, mengantisipasi arah
datangnya bola yang tidak terduga, dan usaha–usaha penyelamatan diluar lapangan bola voli.
Dalam permainan bola voli juga ada kalanya passing bawah menggunkan dengan satu tangan
ketika posisi bola berada jauh atau sulit untuk dijangkau menggunakan dengan kedua tangan,
biasanya bola jatuh jauh dari posisi pemain baik disamping atau didepan(Vinsensius et al., 2022).

B. Service

Salah satu kemampuan teknik dasar bola voli yang dapat menentukan kemenangan dari
sebuah pertandingan yaitu teknik service, service juga dibedakan menjadi 4(empat) service
bawah, service atas, floating service. Jump serve. Service adalah sentuhan pertama dengan bola,
mula – mula service ini sebagai tanda awal dimulainya pukulan pertama dari sebuah
pertandinganyang berkembang menjadi senjata yang kuat untuk sebuah menyerang daerah
lawan(Panjaitan, 2020).

1. Service bawah adalah service yang dilakukan dari arah bawah dengan tangan yang lurus
dan kencang, bagian siku harus lurus tidak boleh bengkok sampai bola terpukul lepas, sedangkan
tinggi dari bola yang akan dilepaskan oleh tangan disesuaikan dengan kebutuhan. Oleh karena
itu, setiap pemain harus dapat menguasai teknik dasar dalam permainan bola voli dari teknik
dasar service dengan baik(Wahyuningsih, 2020).
11

2. Service atas adalah suatu pukulan yang dilakukan dengan keras dari atas kepala yang
memakai teknik tertentu, teknik ini biasanya dilakukan agar bola bisa memasuki lapangan area
lawan main supaya tidak bisa dibendung oleh regu lain yang menjadi lawan dalam permainan
dengan tujuan agar meraih point sebanyak mungkin (Fahmi Firdaus et al., 2021).
3. Floating service adalah pukulan service yang jalan bolanya dari hasil sevice itu tidak
mengandung putaran (bola berjalan mengapung atau mengambang), maka yang dihasilkan dari
floating service bola selalu berubah arah karena pergerakan bola itu yang mengapung seketika
bola itu bisa turun. Service yang bagus adalah arah bolanya ke sisi lapangan yang kosong atau
diantara dua pemain, tujuannya untuk ketika lawan menerima service dalam posisi bergerak atau
membuat kesalah pahaman antara dua pemain karena bola berada tepat diantara dua pemain
tersebut(Putra et al., 2022).
4. Jump serve atau sevice dengan cara melompat seperti awalan smash. Jump serve adalah
salah satu serve yang memiliki teknik memulai permainan bola voli dengan lompatan, nilai seni
dalam melakukan jump serve yang satu ini adalah bagaimana pemain menggabungkan kekuatan,
keseimbangan, tekanan, timming dan feeling pemain terhadaap bola yang dipukul. Pemain bola
voli yang melakukan jump server akan menghasilkan pukulan yang menukik dengan tajam dan
keras tentunya sehingga dapat menimbulkan kesulitan bagi tim lawan yang menerima serve, oleh
karena itu serve harus dilakukan dengan keras dan tajam mengarah ketempat yang kosong
dengan tujuan mempersulit lawan untuk menerima jump serve dan memperoleh poin(Massa,
2020).

C. Smash permainan bola voli

Permainan bola voli merupakan permainan olaahraga yang membutuhkan keterampilan


teknis yang tinggi, salah satu aspek krusial adalah teknik smash. Smash memiliki peran penting
dalam mencetak poin dan mengatasi pertahanan lawan, sehingga menjadi keterampilan kunci
dari dalam permainan (Probowo et al., 2022).
12

Teknik dasar smash merupakan salah satu teknik paling penting teknik ini tidak hanya
memerlukan kekuatan fisik yang baik, tetapi juga keterampilan teknis yang tepat, gerakan
menyerang yang dilakukan oleh pemain untuk mengirimkan bola melintasi net dengan kecepatan
tinggi ke area lawan dengan tujuan mencetak poin. Teknik smash ini juga tergolong teknik dasar
yang sulit untuk dilakukan dalam permainan bola voli karena banyak faktor yang
mendukungnya, seperti tingginya lompatan, kekuatan pukulan, akurasi pukulan dan perhitungan
yang matang saat memukul bola, semua itu merupakan teknik yang harus dimiliki bagi seoarang
smasher permainan bola voli(Riansyah Gumay 1, Yohana Satinem2, 2022).

D. Berdasarkan teknik dasar dari permainan bola voli itu sendiri terdapat teknik dasar yang
tugasnya membendung bola dari serangan lawan pada saat lawan melakukan smash yaitu
gerakan bloking, teknik dasar bloking merupakan teknik bertahan yang dilakukan di atas net,
dengan cara melompat sambil menjulurkan kedua tangan untuk menahan serangan atau smash
lawan (Suprianto & Sumantri, 2022). Dalam permainan bola voli terdapat teknik block yang
didalam teknik tersebut mempunya tambahan cara melakukannya, hal yang dimaksud adalah
ketepatan dan akurasi pada saat melakukan gerakan block.

Teknik block yang dilakukan dalam permainan bola voli mengutamakan pertahanan yang
dibuat dari serangan lawan, dalam pertandingan bola voli banyak pemain yang melakukan
kesalahan dalam gerakan block, maka banyak point yang terbuang dari kesalahan melakukan
gerakan block itu sendiri, contohnya pada saat melakukan blocking smash lawan tangan pemain
melakukan kesalahan dengan cara memegang net atau menyentuh net karena kurang memahami
teknik blocking yang benar (Febriyanto & Fahmi, 2022).

2.1.3 Kondisi fisik

Kondisi fisik merupakan unsur yang sangat penting dan menjadi dasar atau pondasi
dalam pengembangan teknik, taktik, strategi, dan mental. Status kondisi fisik dapat mencapai
titik optimal apabila dimulai latihan sejak usia dini dan dilakukan secara terus-menerus
sepanjang tahun dengan berpedoman kepada prinsip-prinsip dasar latihan. Pengembangan
fisik harus direncanakan secara periodic berdasarkan tahapan latihan, status kondisi atlet, dan
faktor-faktor lain seperti gizi, fasilitas, alat, lingkungan, dan status kesehatan atlet (Mansur,
13

1996: 1). Tentang pentingnya kemampuan fisik bagi atlet yang memiliki fisik prima yang
mampu berlatih secara optimal. Hanya atlet yang berlatih secara optimal yang memungkinkan
perolehan prestasi optimal ( Harsuki, 1996: 318).

2.1.4 Lompat Pagar

Lompat pagar adalah latihan ini berfungsi untuk membina kekuatan tungkai, dan
kecepatan gerak yang di butuhkan dalam permainan. gawang di buat dengan berbagai ukuran
antara lain 10,20,30,40,50,60,70 cm. alat ini berfungsi sebagai rintangan, tantangan agar
pemain terpacu untuk mengatasinya.

Latihan lompat pagar sangat di perlukan dalam cabang olahraga bola voli, yaitu apabila
memiliki power tungkai yang baik di harapkan dapat melakukan jumping pada saat
penyerangan (smash), pertahanan (block), ataupun servis dengan baik. Latihan dengan
menggunakan kedua kaki lebih mengurangi beban yang di tahan, namun untuk
meningkatkan intensitas, loncatan dengan satu kaki. Loncatan berulang-ulang lompat
pagar merupakan latihan yang sangat berguna untuk cabang olahraga bola voli. Menurut
(Pardijono, DKK: 2011) Spike adalah pukulan yang utama dalam olahraga bola voli untuk
menyerang dan mencapai kemenangan dalam melakukan spike di perlukan jangkauan dan
lompatan yang tinggi juga di pengaruhi otot yang mendukung.

2.1.5 Vertikal jump

Vertical jump adalah suatu kemampuan untuk naik ke atas melawan gravitasi dengan
menggunakan kemampuan otot (Ostijic, 2010). Vertical jump juga bisa diartikan gerakan
meloncat setinggi-tingginya dengan focus kekuatan otot tungkai untuk mencapai loncatan
lurus ke atas dengan maksimal. Vertical jump ini bisa banyak digunakan oleh beberapa
cabang olahraga misalnya: bola voli, basket, dan sebagainya. Peningkatan vertical jump yaitu
proses yang komplit dimana dilihat pada beberapa aspek yang berbeda, diperlukan beberapa
komponen yang mendukung diantaranya fleksibilitas komponen sendi, kekuatan tendon,
keseimbangan dan control motor, kekuatan otot, fleksibilitas otot serta ketahanan otot
(Irwansyah, 2012).
14

2.2 Hipotesis

Berdasarkan kajian teori yang tertera diatas, dapat dirumuskan hipotesis yaitu sebagai berikut :

Ho : Tidak ada pengaruh latihan lompat pagar dalam vertikal jump pada club bola volly skm
Ajung.

H1 : Ada pengaruh latihan lompat pagar dalam vertikal jump pada club bola volly skm Ajung.
15

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Metode penelitian ini adalah dengan metode eksperimen. Eksperimen adalah suatu cara
untuk mengungkapkan suatu hubungan antara dua variabel atau lebih dan juga untuk mencari
pengaruh suatu variabel terhadap variabel lainya. Berdasarkan metode tersebut, desain yang
digunakan oleh peneliti adalah menggunakan “one group pre test dan post test desain”, yaitu
desain yang terdapat pretest sebelum adanya perlakuan dan post-test setelah diberikan perlakuan.
Pada penelitian ini jumlah perlakukan 16 kali pertemuan, karena dalam buku pelatihan ternyata
dengan berlatih 16 kali sudah bias dikatakan sebagai terlatih, sebab sudah ada perubahan yang
menetap. Dengan demikian dapat diketahui lebih akurat, karena dapat membandingkan dengan
sebelum diberi perlakuan.
merupakan penelitian yang dilakukan secara sengaja oleh peneliti dengan cara
memberikan treatment/perlakuan tertentu terhadap subjek penelitian guna membangkitkan
sesuatu kejadian/keadaan yang akan diteliti bagaimana akibatnya.Metode eksperimen merupakan
penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap dampaknya
dalam kondisi yang terkendalikan. Pengertian variabel adalah gejala atau fakta (data) yang
harganya berubah-berubah atau bervariasi.

3.3 Prosedur Penelitian


Agar memperoleh hasil yang optimal dalam penelitian, peneliti membuat beberapa tahapan.
Prosedur penelitian akan dilakukan beberapa tahapan, agar dapat berjalan terstruktur dan terarah. Adapun
tahapan-tahapan yang dilakukan dalam pelaksanaan penelitian sebagai berikut:
1. Tahap I : Persiapan
a. Melakukan pembuatan surat perijinan
b. Menentukan populasi dan sampel
c. Menentukan teknik menganalisis sampling
2. Tahap II : Pelaksanaan
a. Mencari sumber instrumen penelitian
b. Melakukan Tes sesuai dengan instrumen penelitian
3. Tahap III : Analisis
16

Pada tahap analisis, menganalisis data yang telah di dapat menggunakan teknik analisis data yang sudah
ditentukan peneliti.

4. Tahap IV : Kesimpulan
Kesimpulan didapat setelah mengetahui hasil interprestasi data akhir.

3.4 Populasi Dan Sampel


Populasi dan sampel dalam penelitian ini, Populasi yaitu sekumpulan data dengan
karakteristik yang sama dan menjadi objek inferensi, Statis-tika inferensi mendasarkan diri pada
dua konsep dasar, populasi merupakan keseluruhan data, baik yang nyata ataupun imajiner, serta
sampel, sebagai suatu bagian dari populasi yang digunakan untuk melakukan inferensi
(pendekatan atau penggambaran) terhadap populasi dari tempatnya berasal.

a. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian. Apabila ingin meneliti semua elemen
yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya disebut penelitian populasi.Jadi populasi
yang akan digunakan pada penelitian ini adalah Yang menjadi populasi dalam penelitian ini
adalah di club bola volly skm Ajung yang berjumlah 20 orang.

b. Sampel

Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakter yang dimiliki populasi tersebut (Irawan
dkk., 2022). Sampel yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah seluruh anggota populasi yang
terdaftar resmi sebagai pemain di club bola volly skm Ajung. Dengan demikian, maka
pengambilan sampel total sampling yang berjumlah 20 orang. Dimana seluruhnya akan diberi
pretest mengukur tinggi loncatan sebelum diberikan treatment

3.5 Lokasi dan Waktu Penelitian


a. Lokasi Penelitian
Penelitian ini berlokasi di lapangan club bola volly skm Ajung Jember.
17

b. Waktu Penelitian
Pelaksanaan penelitian ini akan direncanakan pada bulan April- Mei2024..

3.6 Teknik Pengumpulan Data


Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu dengan
menggunakan one group pretest and posttest design, dengan test menggunakan vertical jump
untuk mengukur tinggi loncatan dengan langkah sebagai berikut :

1) Papan berskala untuk mengukur raihan atlet.


2) Tangan ditaburi serbuk kapur sebelum melakukan loncatan.
3) Peserta berdiri menyamping di depan papan berskala.
4) Tangan yang akan digunakan untuk menggapai papan skala diangkat setinggi mungkin dan
ditempelkan pada papan skala hingga membekas dan dapat terbaca pada papan skala. Tanda ini
adalah titik A.
5) Langkah selanjutnya adalah melakukan gerakan vertical jump.
6) Lakukan loncatan ke atas secara maksimal dan pada saat puncak loncatan, tempelkan tangan
pada papan skala, tanda yng membekas pada papan skala adalah titik B.
7) Selisisih antara titik A dan titik B adalah ketinggian lompatan.

3.7 Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen yang digunakan dalam pengambilan data penelitian ini adalah dengan menggunakan
tes vertical jump dengan menggunakan alat bantu :
(a) papan berskala.
(b) penghapus papan tulis.
(c) tepung.
(d) alat tulis.

3.8 Teknik Analisis Data


Data yang diperoleh dari penelitian ini adalah dari kemampuan tes vertical jump pemain
club bola volly skm Ajung Jember untuk mengetahui tinggi loncatan sebelum diberikan
18

perlakuan dan sesudah diberikan perlakuan. Kemudian data yang diperoleh diolah dengan
menggunakan rumus statistic, yaitu dengan cara menghitung mean atau nilai rata–rata dan
menghitung persentase.

DAFTAR PUSTAKA

Setiawan, D. (2013). Kondisi Fisik Pemain Sepakbola Klub Asyabab Di Kabupaten Sidoarjo.
Jurnal Kesehatan Olahraga, 1(1).
Siswanto, H. (2012). Peningkatan ketrampilan smash permainan bola voli melalui metode
resiprokal. Media Ilmu Keolahragaan Indonesia, 2(2).
Pujianto, A. (2015). Profil Kondisi Fisik dan Keterampilan Teknik Dasar Atlet Tenis Meja Usia
Dini di Kota Semarang. Journal of Physical Education Health and Sport, 2(1), 38-42.
PBVSI. (2005). Peraturan Permainan Volleyball. Jakarta: PP. PBVSI.
Pardijono dan Hidayat, Taufiq. 2011. Bolavoli. Surabaya: Unesa University Press.
Glatthorn, J. F., Gouge, S., Nussbaumer, S., Stauffacher, S., Impellizzeri, F. M., & Maffiuletti,
19

N. A. (2011). Validity and reliability of optojump photoelectric cells for estimating vertical
jump height. Journal of Strength and Conditioning Research, 25(2), 556–560.
Mukti, A., Rinaldy, A., & Karimuddin, K. (2019). Evaluasi daya ledak otot tungkai pada atlet
Bola Voli Klub Akademi Singapore Lhokseumawe pada tahun 2019. Jurnal Ilmiah
Mahasiswa Pendidikan Jasmani, Kesehatan Dan Rekreasi Fakultas Keguruan Dan Ilmu
Pendidikan Unsyiah, 5(4).

Anda mungkin juga menyukai