Anda di halaman 1dari 31

1

1
2

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan jasmani merupakan usaha pendidikan dengan menggunakan

jasmani sebagai alat perantaranya. Pendidikan jasmani tidak lepas dari usaha

pendidikan pada umumnya. Pendidikan jamani merupakan usaha mempengaruhi

pertumbuhan dan perkembangan anak ke arah kehidupan jasmani atau fisik yang

diprogram secara ilmiah, terarah dan sistematis, yang disusun oleh lembaga

pendidikan yang berkompeten. Kegiatan olah raga juga merupakan salah satu

bentuk dari kependidikan. Pendidikan jasmani merupakan rangkaian aktivitas

jasmani, bermain dan berolahraga, untuk membangun peserta didik yang sehat

dan kuat sehingga dapat menghasilkan prestasi akademik yang tinggi. Selain itu,

pendidikan jasmani yang dilakukan sejak dini merupakan awal pengembangan

prestasi olah raga. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya pembinaan pendidikan

jasmani, baik melalui jalur sekolah maupun luar sekolah, yang harus dilakukan

sejak usia muda .

Permainan bola voli adalah suatu permainan yang menggunakan bola untuk

dipantulkan (di-volley) di udara hilir mudik di atas net (jaring), dengan maksud

dapat menjatuhkan bola di dalam petak daerah lapangan lawan dalam rangka

mencari kemenangan. Mem-volley atau memantulkan bola ke udara dapat

mempergunakan seluruh anggota atau bagian tubuh dari ujung kaki sampai ke

kepala dengan pantulan sempurna.


3

Sanjaya (2007) menjelaskan bahwa selain strategi, metode , dan pendekatan,

terdapat juga istilah yang kadang-kadang sulit dibedakan, yaitu teknik dan taktik

mengajar. Teknik dan taktik mengajar merupakan penjabaran dari metode

pembelajaran. Teknik adalah cara yang dilakukan seseorang dalam rangka

mengimplementasikan suatu metode. Permainan bola voli diciptakan pada tahun

1895 oleh Wiliam G. Morgan, yaitu seorang pembina pendidikan jasmani di

YMCA (Young Men Christian Association) di kota Holyoke, Massachusetts,

Amerika Serikat.W.G. Morgan menciptakan permainan di udara dengan cara

pukul memukul, melewati jaring yang dibentangkan dengan lapangan yang sama

luasnya. Bola voli yang digunakan saat itu adalah mengambil dari bagian dalam

bola voli basket dan jaring (net) yang digunakan adalah jaring untuk main tenis

Salah satu penyebab ketidakberhasilan siswa dalam sebuah pembelajaran

olahraga adalah siswa tidak mampu megatasi atau melakukan tugas gerak dan

peraturan yang sangat kompleks dalam sebuah olahraga, dalam hal ini permainan

bola voli. Untuk mengatasinya perlu diadakan modifikasi atau pengurangan-

pengurangan dalam beberapa hal, seperti ukuran lapangan dan peraturannya.

Sebagaimana dijelaskan di atas, bahwa ketidakberhasilan suatu proses belajar

disebabkan antara lain karena siswa tidak sanggup mengatasi tugas gerak dan

peraturan yang kompleks.

Dengan digunakannya penerapan modifikasi lapangan, diharapkan dapat

mengurangi kesulitan dan mengatasi ruang gerak dan peraturan yang kompleks.

Jika siswa sudah diberikan berbagai keringanan dengan memodifikasi ukuran

lapangan dengan ukuran lebih kecil sehingga mengurangi tingkat kesulitan dalam
4

menguasai materi teknik bermain, siswa menjadi lebih mudah memahami materi

pelajaran. Dari uraian-uraian di atas peneliti menyimpulkan bahwa dengan dengan

latihan plank dan push up siswa dapat meningkatkan teknik dasar bola voli.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan penjelasan latar belakang masalah tersebut, rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah apakah terdapat pengaruh latihan Plank dan push up

terhadap kemampuan passing atas bola voli dalam permainan bola voli pada siswa

SMK 1 Makassar?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui Pengaruh

latihan plank dan push up terhadap kemampuan passing atas dalam permainan

bola voli pada siswa SMK 1 Makassar.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian diharapkan mempunyai manfaat sebagai berikut:

1. Memberikan informasi tentang model latihan pembelajaran yang

sesuai dengan konsep latihan Plank dan push up

2. Meningkatkan motifasi dan kemampuan siswa ekstrakulikuler bola

voli

3. Mengembangkan model latihan yang sesuai dengan teknis latihan bola

voli siswa eskul


5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Pustaka

1. Bola Voli

Bola Voli adalah sebuah cabang olah raga yang dimainkan oleh 2 tim yang

saling berlawanan dimana setiap tim mempunyai 6 orang pemain. Sedangkan

Pion et al (2015:1480) .Menjelaskan bahwa bola volli adalah olahraga olimpiade

yang di mainkan oleh 2 tim dari masing-masing pemain mencoba untuk

menjatuhkan bola di area lawan dengan memblokir dan memukul bola melewati

net. Antar lapangan kedua tim itu dibatasi oleh suatu net penghalang dengan

ketinggian tertentu. Dalam permainan bola voli ada gerakan mem-volley, yakni

gerakan memukul bola sebelum jatuh terkena lapangan. Menurut M. Yunus

(2012:1) Permainan bola voli sudah berkebang menjadi cabang olahraga yang

sangat digemari oleh semua lapisan masyarakat, baik remaja maupun dewasa dan

Menurut para ahli saat ini Bola Voli tercatat sebagai olahraga yang menempati

urutan ke-2 yang paling digemari didunia.

Kurniawan (2012:119) bola voli dimainkan 2 tim yang masing-masing terdiri dari

6 orang dan berlomba-lomba mencapai angka 25 terlebih dahulu. Bola voli adalah

olahraga tim. Dimana untuk keseluruhan tim dipisahkan oleh net ataupun jaring yang

besar. Setiap tim diperbolehkan dua belas pemain pengganti. Permainan dimulai ketika

kapten dari masing-masing tim memutuskan di sisi lapangan mana mereka akan bermain,

dengan lemparan koin, yang juga menentukan siapa yang akan melayani (memukul) bola

terlebih dahulu. Bola voli hanya memerlukan peralatan dan ruang yang minimum, tapi
6

bisa dimainkan di dalam ataupun di luar ruangan. Permainan ini dimainkan

di lapangan dengan permukaan halus dengan panjang 18 meter (60 kaki) dan lebar 9

meter (30 kaki) lebar, dibagi dengan garis tengah menjadi dua area yang sama.Bola yang

digunakan dalam permainan voli beratnya sekitar 260 hingga 280 gram (9 hingga 10 ons)

dan lingkarnya sekitar 65 cm (25,6 inci). Bola harus melewati jaring sepenuhnya di antara

net.

Gortsila (2013:1) Menyatakan bahwa bola voli adalah olahraga kompetitif

yang di mainkan di berbagai pengadilan permukaan tergantung pada apakah itu

sedang di lakukan di dalam ruangan atau di luar rumah.

2. Pengertian bola voli menurut para ahli

Mahfud Irsyada menjelaskan bahwa pengertian bola voli adalah suatu jenis

permainan olah raga beregu yang melibatkan dua tim, dan masing-masing tim

bola voli memiliki enam orang pemain. Sedangkan menurut Aip Syaifudin dan

Muhadi menjelaskan bahwa pengertian bola voli adalah permainan olah raga yang

dimainkan oleh dua regu yang masing-masing regu terdiri dari 6 orang pemain.

Dimana setiap regu berupaya untuk memukul jatuh bola ke dalam lapangan lawan

melalui bagian atas net penghalang.

Jika berbicara mengenai sejarah permainan bola voli, maka kita

akan langsung menuju satu nama, yaitu William George Morgan. William

George Morgan adalah penemu dari permainan bola voli. Permainan ini

ditemukan pada tahun 1985 di Holyoke, Massacusetts, Amerika Serikat. William

George Morgan adalah instruktur olahraga di organisasi yang bernama Young


7

Men’s Christian Association atau biasa dikenal dengan YMCA. William George

Morgan terinspirasi dari permainan atau olahraga basket yang ditemukan oleh

James Naismith. Dengan menggabungkan beberapa permainan atau olah raga

seperti tenis, baseball, bola basket, dan bola tangan, akhirnya William George

Morgan menciptakan olah raga baru yang diberi nama Mintonette. Permainan

Mintonette awalnya khusus diciptakan untuk anggota YMCA yang sudah

dewasa, akan tetapi setelah mendunia karena ketenarannya akhirnya olahraga ini

dimainkan oleh semua usia. Hingga ditahun 1896 nama Mintonette diubah

menjadi bola voli atau volley ball dalam bahasa inggris. Perubahan nama tadi

sekaligus menjadi momen dimana pertandingan resmi pertama diadakan, yaitu

pada event International YMCA Training School.

Di Indonesia sendiri, permainan ini diperkenalkan pada tahun 1928

yaitu pada masa penjajahan Belanda, dimana olahraga ini hanya dimainkan oleh

para bangsawan dan orang belanda. Hingga pada akhirnya bisa dimainkan

langsung oleh masyarakat Indonesia, ketika sudah diajarkan oleh guru-guru

pendidikan jasmani asal belanda, dan dipertontonkan oleh anggota tentara yang

gemar memainkannya dimasa itu. Hingga akhirnya bermunculan klub-klub bola

voli di Indonesia dan pada 22 Januari 1955 lahirlah organisasi Persatuan Bola

Voli Seluruh Indonesia atau disingkat PBVSI. Menurut Gabriel ET AL

(2017:1282) Menjelaskan bahwa bola volli adalah petrmainan yang

membutuhkan kapasitas aerobic yang tinggi, kemampuan melompat yaitu dalam

bloking, pengeluaran daya dan kelingacahan. Maka dari itu salah satu cara

meningkat kemampuan melompat dengan kekuatan daya tahan otot tungkai


8

menjadi lebih baik dengan cara latihan Plank dan push up. Menurut Balamurugan

(2016: 61) Bola voli adalah olahraga tim. Permainan bolavoli memiliki

permainan ofensif dan defensif yang berbeda.Kemampuan spike, serve, passing

dan block merupakan keterampilan mendasar dalam permainan bolavoli. Di

keterampilan ini beberapa pemain mungkin unggul dalam spiking atau melayani

atau mengatur bola atau mengoper bola

3. Teknik dasar permainan bola voli

Ada beberapa beberapa teknik dasar yang harus dikuasai oleh para pemain voli,

diantaranya adalah sebagai berikut :

a) Teknik dasar servis dalam permainan bola voli

Gambar 2.1 teknik dasar servis permainan bola voli Sumber:

saturadar.com

Servis atau service adalah pukulan awal dari luar lapangan untuk memulai

pertandingan. Teknik servis yang bisa dilakukan ada empat macam yaitu :

1) Servis Lompat
9

Servis lompat adalah servis dengan melambungkan bola ke arah atas

depan, kemudian pemain melompat dan memukul bola saat pemain masih di

udara, dengan mengarahkan bola ke area lapangan lawan.

2) Servis bawah

Servis bawah adalah servis dengan sedikit melambungkan bola di udara

kemudian pemain memukul dari arah bawah bola dengan posisi tangan mengepal.

3) Servis atas

Servis atas adalah servis dengan melambungkan bola di udara kemudian

pemain memukul bola dengan telapak tangan ketika bola berada di atas kepala.

4) Servis samping

Servis samping adalah servis dengan melambungkan bola dengan

ketinggian secukupnya, lalu pemain memukul bola dengan cara menyamping

sambil memutar tubuh.

b) Teknik dasar passing permainan bola voli

Gambar 2.2 Teknik dasar passing permainan bola voli Sumber:

saturadar.com
10

Passing adalah mengoper bola kepada rekan satu tim atau memberikan

umpan agar rekan satu tim dapat memukul langsung bola ke area lapangan lawan.

Jenis teknik passing yang sering dilakukan dalam permainan voli ada dua, yaitu :

a) Passing atas

Passing atas adalah passing yang dilakukan ketika posisi bola berada di

atas kepala pemain. Selain untuk memberikan umpan kepada rekan satu tim,

biasanya teknik ini dilakukan ketika baru menerima servis dari lawan.

b) Passing Bawah

Passing bawah adalah passing yang dilakukan ketika posisi bola dimana

posisi bola lebih rendah dari posis kepala pemain. Teknik ini sering di pakai saat

menahan servis dan smash dari lawan.

c) Teknik dasar smash dalam permainan bola voli

Gambar 2.3 teknik dasar smash permainan bola voli Sumber:

saturadar.com

d) Teknik dasar Blocking dalam permainan bola voli


11

Gambar 2.4 teknik dasar blocking permainan bola voli Sumber:

saturadar.com

Blocking adalah teknik bertahan dengan menghalau serangan smash

lawan supaya tidak melewati net sekaligus mengembalikan bola ke dalam

lapangan lawan. Teknik ini hanya boleh dilakukan oleh pemain pada posisi depan

garis serang, dan jika pemain belakang garis serang melakukan blocking,

dianggap sebuah pelanggaran. Teknik blocking ini biasanya dilakukan oleh

pemain-pemain depan dengan postur tubuh yang lebih tinggi, agar memudahkan

pemain melakukan teknik ini dengan optimal.

4. Peraturan permainan bola voli

Dibawah ini adalah beberapa peraturan dasar yang ditetapkan oleh Federasi Bola

Voli Internasional (FIVB) dan Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PBVSI).

Diantaranya mencakup :

a. Standar lapangan
12

Gambar 2.5 lapangan bola voli Sumber: saturadar.com

Standar lapangan bola voli adalah 9 meter x 18 meter, dimana batas serang

pemain belakang berjarak 3 meter dari garis tengah dengan garis tepi lapangan

berukuran 5 cm. Sedangkan tinggi net adalah 2,43 meter untuk putra dan 2,24

meter untuk tim putri, dengan lebar net 1 meter dan jarak tiang net ke garis tepi

lapangan sejauh 0,5 – 1 meter.

b. Standar bola

Standar bola yang digunakan adalah bola harus terbuat dari bahan kulit

lunak atau sintetis, berdiameter 65-67 cm dan massa 260-280 gram, dengan

kombinasi warna sesuai ketentuan.

c. Jumlah pemain setiap tim

Dalam satu team yang terdaftar terdapat 10 pemain, dimana 6 orang adalah

pemain inti dan 4 orangnya pemain cadangan. 6 orang yang bermain sudah

termasuk 1 orang libero.Libero adalah pemain yang dapat keluar-masuk, akan

tetapi tidak diperbolehkan untuk melakukan smash. Batas minimum pemain

dalam satu team adalah 4 orang, dan jika kurang dari 4 orang maka tim tersebut

dinyatakan kalah.

d. Aturan dan larangan umum dalam permainan bola voli


13

Dalam permainan bola voli, ada beberapa aturan dan larangan yang wajib

dipatuhi oleh para pemain, diantaranya adalah sebagai berikut:

 Seragam tim harus memiliki nomor pemain, untuk baju posisinya di

punggung dan dada, sedangkan pada celana pendek terdapat di bagian depan paha

kanan.

 Para pemain wajib menggunakan kaos kaki dan sepatu karet yang sesuai

standar.

 Saat pertandingan berjalan, pemain tidak diperbolehkan menyentuh net

maupun melewati batas tengah lapangan, dan jika hal tersebut dilanggar maka tim

lawan akan mendapatkan poin.

 Servis dilakukan dari luar lapangan, tidak boleh menginjak atau melewati

garis lapangan.

 Bola tidak boleh dilempar maupun ditangkap, hanya boleh dipantulkan

dengan menggunakan tangan, kepala, atau kaki.

 Jika bola berada diluar lapangan akan tetapi blm menyentuh lantai, dan

pemain masih mampu memantulkan bola ke area lapangan lawan maka bola

belum dinyatakan keluar.

 Dalam pertandingan voli tidak ada batasan pergantian pemain.

 Setiap tim hanya boleh melakukan 1 kali timeout dalam setiap babak.

 Pertandingan dapat dilakukan selama 3 babak (2 kemenangan) atau 5

babak (3 kemengangan).
14

 Sistem perhitungan poin dalam permainan bola voli menggunakan sistem

rally point dengan jumlah 25 poin. Jika terjadi poin seri 24-24 maka akan terjadi

deuce atau tambahan hingga terjadi selisih dua poin.

5. Plank dan push up

Latihan Plank dan push up pada hakikatnya merupakan salah satu bentuk

latihan berbeban guna meningkatkan dan mengembangkan dkekuatan otot

tungkai. Latihan Plank dan push up adalah suatu bentuk latihan yang dilakukan

secara sistematis dan berulang-ulang dengan menggunakan beban internal atau

eksternal. Menurut Jayadi (2010), Plank dan push up dengan jalan melentukan

lutut dan pinggul sampai bahu dan pangkal paha parallel dengan lantai. Dengan

penjelasan tersebut, Plank dan push up tentunya hanya dilakukan dengan setengah

jongkok. Latihan Plank dan push up merupakan latihan yang bertujuan untuk

menguatkan kaki, betis, paha, dan otot punggung. Latihan Plank dan push up

merupakan latihan untuk meningkatkan kekuatan, daya ledak otot dan daya otot

tungkai. Dalam pelaksanaan Plank dan push up terdapat empat fase gerakan, yaitu

fase awal, tolakan, melayang, dan mendarat.

Plank dan push up adalah semacam bentuk olahraga dengan cara dua

tangan dikaitkan dibelakang kepala, kemudian meloncat jongkok berdiri. Plank

dan push up sebenarnya dilakukan dengan konteks olahraga. Ansori. Gerakan

esplosif. Berjongkoklah hingga poisi squat, tekan ujung kaki dan dorong tubuh ke

udara, setinggi mungkin dan saat turun, segera tekuk lutut, dan turun lagi keposisi

squat, dan melompat lagi.


15

Menurut Roji adalah gerakan melompat ke atas sehingga kedua kaki

lurus dan saat turun kedua lutut agak ditekuk dengan posisi pinggul hanya sedikit

diturunkan. Menurut Nurhasan bahwa Plank dan push up merupakan bentuk

latihan untuk melatih dan untuk meningkatkan komponen daya tahan power otot

tungkai

Menurunkan berat badan salah satu manfaat utama dari latihan Plank dan

push up adalah menurunkan berat badan. Alasannya, gerakan ini dinilai

membantu Anda dalam membakar kalori. Melakukan Plank dan push up selama

30 kali saja dipercaya bisa membakar 100 kalori. Namun, jumlah tersebut

tergantung pada berat badan Anda dan intensitas gerakannya.

a) Membentuk otot tubuh

Gerakan Plank dan push up merupakan latihan kekuatan otot bagian

bokong, kaki, dan perut.

Melakukannya secara rutin dapat membantu Anda membentuk otot-otot di

bagian tubuh tersebut.

Selain itu, Plank dan push up tergolong dalam olahraga berintensitas tinggi

sehingga dipercaya bisa membentuk otot.

b) Menjaga mobilitas dan keseimbangan

Gerakan Plank dan push up melatih otot kaki sehingga dinilai bermanfaat

dalam menjaga mobilitas dan keseimbangan tubuh.

Mobilitas dan keseimbangan berperan penting dalam gerakan tubuh,

aktivitas sehari-hari, dan kualitas hidup yang lebih baik. Ditambah lagi, otot kaki

melemah seiring bertambahnya usia.


16

Untuk menghambat proses tersebut, cobalah tambahkan gerakan Plank dan

push up ke dalam rutinitas olahraga Anda.

c) Meningkatkan performa olahraga

Sebuah penelitian yang dimuat dalam jurnal PLOS ONE mengungkapkan,

gerakan ini dapat meningkatkan performa atlet, khususnya dalam latihan

ketahanan. Ini menjadi salah satu alasan mengapa Plank dan push up kerap

dilakukan dalam sesi latihan atletik.

d) Menurunkan risiko penyakit tertentu

Latihan Plank dan push up tak hanya berdampak positif bagi otot-otot

tubuh. Gerakan ini juga dipercaya bisa menurunkan risiko penyakit tertentu.

Berolahraga, termasuk melakukan Plank dan push up, dianggap mampu

memperbaiki pengaturan gula darah, metabolisme lipid, dan sensitivitas insulin.

Berdasarkan sebuah studi dalam Canadian Medical Association Journal

(CMAJ), olahraga kardio berintensitas tinggi seperti Plank dan push up juga

membantu menurunkan risiko penyakit jantung, tekanan darah tinggi (hipertensi),

obesitas, serta diabetes.

e) Membantu proses pembuangan limbah tubuh

Plank dan push up adalah olahraga kardio yang meningkatkan sirkulasi

cairan di dalam tubuh sekaligus merangsang munculnya keringat.

Kedua faktor di atas bisa membantu mengedarkan nutrisi ke jaringan

tubuh, organ, kelenjar, hingga membuang limbah dari dalam tubuh.

f) Menjaga kesehatan tulang


17

Menjaga kesehatan tulang juga termasuk manfaat Plank dan push up.

Tidak hanya itu, melakukan gerakan olahraga sederhana ini bahkan dapat

meningkatkan kepadatan tulang.

g) Meningkatkan daya tahan otot

Mempraktikkan latihan yang meningkatkan daya tahan otot, seperti Plank

dan push up, bisa membantu Anda berolahraga lebih lama. Itu artinya, Anda bisa

mengerjakan gerakan kardio lebih baik, misalnya berlari lebih jauh tanpa merasa

cepat lelah.

h) Mengasah fleksibilitas

Gerakan Plank dan push up juga berperan dalam mengasah fleksibilitas

pergelangan kaki dan pinggul. Dengan mengasah fleksibilitas bagian-bagian

tubuh tersebut, Anda diharapkan dapat terhindar dari cedera saat melakukan

gerakan olahraga lainnya.

i) Baik untuk anak usia dini

Dikutip dari Very Well Fit, Plank dan push up adalah olahraga yang baik

untuk kesehatan anak usia dini atau 5 tahun. Selain mengembangkan kemampuan

berlari dan menendang, Plank dan push up dianggap bisa meningkatkan

keseimbangan dan kelincahan anak.

6. Kemampuan smash

Smash adalah tindakan memukul bola ke bawah dengan kekuatan besar,

biasanya meloncat ke atas, masuk ke bagian lapangan berlawanan. Hal itu dapat

dilihat dari kerasnya bola yang dihasilkan bahwa teknik smash datangnya bola


18

lebih keras dan lebih menyulitkan bagi penerima bola. Semua sikap memukul bola

ke daerah lawan kecuali servis dan blok adalah merupakan pukulan serangan. Ada

tiga metode penyerangan yang semuanya menjadi efektif yaitu melakukan

tip : spike, pelan dan smash, keras. Teknik smash digunakan sebagai senjata untuk

menyerang dan mengumpulkan angka dalam permainan bola voli. Mengingat

pentingnya hal tersebut maka pelaksanaan teknik smash dalam pertandingan harus

efektif.

a) Tahap awalan

Awalan tergantung dari lintasan bola umpan, kira-kira 2,5 sampai 4 meter dari

jatuhnya bola. Langkah terakhir paling menentukan pada waktu mulai meloncat

sehingga smash harus memperhatikan baik-baik posisi kaki yang akan meloncat

dan berada di tanah lebih dahulu, kaki lain menyusul di sebelahnya. Arah yang

diambil harus diatur sedemikian rupa, sehingga atlet akan berada di belakang bola

pada saat akan meloncat. Tubuh saat itu berada pada posisi menghadap net. Kedua

lengan yang menjulur ke depan diayunkan ke belakang dan ke atas sesudah

langkah pertama, kemudian diayunkan ke depan sehingga pada saat meloncat

kedua lengan itu tergantung ke bawah di depan tubuh atlet.


19

Gambar 2.6 tahap awalan dalam smash (M. Yunus, 1992 : 113)

b) Tahap meloncat

Untuk memukul right handlangkahkan kaki kiri ke depan dengan langkah

biasa kemudian diikuti kaki kanan yang panjang, diikuti dengan segera oleh kaki

kiri yang diletakkan samping kaki kanan ( untuk pemukul left hand sebaliknya).

Langkah pada waktu meloncat harus berlangsung dengan lancar tanpa terputus-

putus. Pada waktu meloncat kedua lengan yang menjulur digerakkan ke atas.

Tubuh diteruskan, kaki yang digunakan untuk meloncat yang memberikan

kekuatan pada saat meloncat. Lengan yang dipakai untuk memukul serta sisi

badan diputar sedikit sehingga menjauhi bola, punggung agak membungkuk dan

lengan yang lain tetap dipertahankan setinggi kepala yang berguna untuk

mengatur keseimbangan secara keseluruhan.

Gambar 2.7 tahap meloncat dalam smash Sumber: (M.Yunus

1992:113)
20

c) Tahap saat memukul bola

Dalam gerakan memukul dapat disesuaikan dengan jenis smashyang ada.

Gerakan memukul hasilnya akan lebih baik apabila menggunakan lecutan tangan,

lengan dan membungkukkan badan. Suharno, (1982 : 34) menyatakan

setelah smasherberada di udara dan lengan sudah terangkat ke atas dilanjutkan

gerakan memukul bola dan hasil pukulannya akan lebih sempurna

apabila smashermenggunakan lecutan tangan, lengan, dan membungkukkan

badan merupakan kesatuan gerak yang harmonis.

d) Tahap mendarat

Cara mendarat dalam setiap smash sama yaitu pada saat tubuh bagian atas

membungkuk ke depan, kaki diarahkan ke depan untuk mempertahankan

keseimbangan. Atlet mendarat pada kedua kakinya dengan sedikit ditekuk.

Gambar 2.8 tahap mendarat dalam smash (M. Yunus 1992:113)

B. Kerangka Berpikir

Menurut Sugiyono (2012:89), bahwa “kerangka pemikiran adalah sintesa

tentang hubungan antar variabel yang disusun dari berbagai teori yang telah

dideskripsikan. Berdasarkan tinjauan pustaka, maka kerangka berpikir dalam


21

penelitian ini, berdasarkan beberapa teori sebelumnya, maka secara operasional

dapat disusun suatu kerangka berpikir yang merupakan penjelasan sementara

terhadap gejala yang menjadi onjek permasalahan juga sebagai bahan argumrntasi

dalam perumusan hipotesis.

Dalam olahraga bola voli Smash merupakan komponen yang sangat penting

untuk memenangkan pertandingan. Maka kemampuan smash bola voli harus

dikuasai. Latihan Plank dan push up merupakan latihan yang bertujuan untuk

menguatkan kaki, betis, paha, dan otot punggung. Latihan Plank dan push up

merupakan latihan untuk meningkatkan kekuatan, daya ledak otot dan daya otot

tungkai.

Dengan latihan seperti di atas maka akan memungkinkan terbentuknya

keterampilan smash yang baik.

C. HIPOTESIS

Menurut Sugiyono (2018:63) menyatakan bahwa hipotesis merupakan

jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan

masalah dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan. Dikatakan sementara,

karena jawaban yang diberikan baru berdasarkan teori yang relevan, belum

didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data

atau kuesioner.

Hipotesis atau dugaan sementara setelah diberi perlakuan. pada

penelitian ini, upaya peningkatan kemampuan smash bola voli dengan konsep

latihan Plank dan push up ialah meningkatkan kemampuan smash siswa setelah di

berikan latihan Plank dan push up.


22
23

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen lapangan.

Dimana peneliti ingin mengetahui pengaruh latihan Plank dan push up terhadap

kemampuan smash bola voli siswa SMK 1 Makassar.

Kegiatan penelitian ini harus mengikuti prosedur penelitian sehingga

pelaksanaan memerlukan metode tertentu. menurut Sugiyono (2015 :2) Metode

penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmia untuk mendapatkan data valid

dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan, suatu

pengetahuan Pmengantisispasi masalah

Desain yang digunakan adalah Pretest-Protest control design dalam desain

ini terdapat dua kelompok yang dipilih secara random, kemudian diberi pretest

untuk mengetahui keadaan awal, adakah perbedaan antara kelompok eksperimen

dan kelompok kontrol.

PRETEST-POSTTEST CONTROL GROUP DESIGN

Kelo P Pe P

mpok rotest rlakuan osttest

R Eksp O X O

erimen 1 2

R Kont O - O

rol 3 4
24

Sumber : Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan

Keterangan:

R = Pengambilan sampel secara acak

X = Perlakuan pada kelompok eksperimen

O1 = Pretest kelompok eksperimen

O2 = Posttest kelompok eksperimen

O3 = Pretset kelompok kontrol

O4 = Postest kelompok kontrol

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di Lapangan SMK 1 Makassar pada bulan

Februari sampai bulan Maret mendatang dan telah disetujui oleh salah satu pihak

guru sekolah SMKN 1 Makassar.

C. Populasi dan sampel penelitian

1. Populasi

Sebelum menentukan sampel penelitian, terlebih dahulu penulis paparkan

mengenai populasi yang ada di lokasi penelitian. Hadari Nawawi (2012:150)

“Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia, benda-

benda, hewan, tumbuh-tumbuhan, gejala-gejala, nilai test atau peristiwa-peristiwa

sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu di dalam suatu

penelitian”. Adapun yang dijadikan populasi dallam penelitian ini ialah siswa

SMK 1 Makassar .

2. Sampel
25

Hadari Nawawi (2012:153) “Sampel adalah sebagian dari populasi untuk

mewakili seluruh populasi”. Adapun yang menjadi sampel di dalam penelitian ini

adalah siswa yang minat dengan permainan bola voli di SMK 1 Makassar. Jumlah

sampel yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah berjumlah 30 Orang.

Menurut Sugiyono (2016: 80), sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik

yang dimiliki oleh suatu populasi. Pengukuran sampel dilakukan melalui statistik.

D. Definisi Operasional Variabel

Menurut Sugiyono (2017:64) variabel merupakan suatu atribut atau sifat

atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Penelitian ini menggunakan variabel bebas dan variabel terikat

1. Variabel Bebas

Variabel ini sering disebut sebagai variabel stimulus, prediktor, antecedent.

Dalam bahasa Indonesia sering disebut variabel bebas. Pada pengertiannya

variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab

perubahannya atau timbulnya variabel dependen. Dalam penelitian ini yang

menjadi variabel bebas adalah Latihan Plank dan push up.

2. Variabel Terikat

Pengertian variabel terikatmerupakan variabel yang dipengaruhi atau yang

menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini variabel

terikat adalah kemampuan smash. Smash adalah teknik serangan atau pukukan

bola di udara sambil meloncat. Pukulan dilakukan dengan keras dan menukik
26

yang diarahkan ke area lawan. Bola bergerak melewati atas jaring dan

mengakibatkan lawan sulit mengembalikannya.

D. Teknik pengumpulan data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu melakukan tes awal,

berupa melakukan vertical jump untuk mengetahui tinggi lompatan sebelum

diberikan perlakuan berupa Latihan Plank dan push up. Sesudah melakukan

perlakuan berupa Latihan Plank dan push up kemudian melakukan tes akhir yaitu

melakukan vertical jump sesudah diberikan perlakuan Latihan Plank dan push up.

E. Instrumen penelitian

Menurut Sugiyono (2019:156) Instrumen penelitian adalah suatu alat yang

digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Dalam

penelitian ini peneliti penggunakan istrumen penelitian yaitu instrument penelitian

eksperimen. Menurut Davis (2004) , penelitian eksperimental adalah penelitian

yang didasarkan pada asumsi bahwa hukum-hukum kausal berlaku dalam dunia

kerja. Hukum-hukum kausal inilah esensialnya adalah linear, meskipun bersifat

komplikasi dan interaktif. Instrument penelitian yang digunakan oleh peneliti

dalam penelitian ini mengunakan instrument tes. Dalam penelitian ini instrument

yang digunakan adalah berupa tes yang mengunakan kisi-kisi penilaian perilaku

berupa teknik dasar yang terdiri dari awalan, akan di lakukan post test dan pretest,

Pretest adalah tolak ukur atau parameter keberhasilan yang hendak di

capai oleh tenaga pengajar dan agar di maksudkan akan memberikan kemudahan

dalam pemilihan topik pembahasan yang akan di berikan agar kita dapat
27

mengetahui sub topik yang akan di pahami maka kita menggunakan model

eksperimen pre-test, jenis pre test yang akan saya lakukan disini adalah Latihan

smash terhadap siswa yang sama sekali belum melakukan Plank dan push up.

Postest merupakan tes yang mengetahui tingkat kemajuan siswa (apakah

siswa mengetahui atau memahami hasil dari pembelajaran sebelumnya) dan

alhasil kami sebagai peneliti dapat mengumpulkan data tentang nilai kemampuan

siswa. Post tes yang kami maksud di sini adalah menguji keterampilan siswa

setelah melakukan squad jump.

F. Program Latihan

1. Jadwal latihan

N KELOMPOK H W
TEMPAT
O. . ARI AKTU

Kelompok S 1 Lap. Volly SMKN 1


1
pre-test (A) enin 5.00 MAKASSAR

Kelompok R 1 Lap. Volly SMKN 1


2
pre-test (A) abu 5.00 MAKASSAR

Kelompok J 1 Lap. Volly SMKN 1


3
pre-test (A) umat 5.00 MAKASSAR

Kelompok S 1 Lap. Volly SMKN 1


4
pre-test (A) abtu 5.00 MAKASSAR

Kelompok S 1 Lap. Volly SMKN 1


5
Post-test (B) enin 5.00 MAKASSAR

6 Kelompok R 1 Lap. Volly SMKN 1


28

Post-test (B) abu 5.00 MAKASSAR

Kelompok J 1 Lap. Volly SMKN 1


7
Post-test (B) umat 5.00 MAKASSAR

Kelompok S 1 Lap. Volly SMKN 1


8
Post-test (B) abtu 5.00 MAKASSAR

2. Hal-hal yang harus dilakukan dalam latihan Plank dan push up

N Minggu Latihan Repetisi Se Istirahat

o t

1 Minggu Latihan Pertama 10 2 2 Menit

Pertama

2 Minggu Pertama Latihan Kedua 10 2 2 Menit

3 Minggu Pertama Latihan Ketiga 10 2 2 Menit

4 Minggu Pertama Latihan Keempat 10 2 2 Menit

5 Minggu Kedua Latihan Kelima 10 3 2 Menit

6 Minggu Kedua Latihan Keenam 10 3 2 Menit

7 Minggu Kedua Latihan Ketujuh 10 3 2 Menit

8 Minggu Kedua Latihan 10 3 2 Menit

Kedelapan

9 Minggu Ketiga Latihan Kesembilan 15 4 2 Menit

10 Minggu Ketiga Latihan Kesepuluh 15 4 2 Menit

11 Minggu Ketiga Latihan Kesebelas 15 4 2 Menit


29

12 Minggu Ketiga Latihan Keduabelas 15 4 2 Menit

13 Minggu Latihan Ketigabelas 15 5 2 Menit

Keempat

14 Minggu Latihan Keempatbelas 15 5 2 Menit

Keempat

15 Minggu Latihan Kelimabelas 15 5 2 Menit

Keempat

16 Minggu Latihan Keenambelas 15 5 2 Menit

Keempat

G. Teknik analisis data

Analisis data menurut Sugiyono (2018:482) adalah proses mencari dan

menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan

lapangan dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam

kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam

pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat

kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.

Sedangkan menurut Moleong (2017:280-281) analisis data adalah proses

mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori, dan satuan

uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja

seperti yang disarankan oleh data.


30

Analisa data yang penulis gunakan adalah metode Analisa Uji T karena hal

yang wajar jika penulis menggunakan desain penelitian eksperimen Uji T

merupakan salah satu uji hipotesis penelitian dalam regresi inear sederhana,

maupun analisis regresi linear multiples (berganda). Uji T bertujuan untuk

mengetahui apakah variabel bebas atau variabel independen (X) secara parsial

(sendiri-sendiri) berpengaruh terhadap variabel terikat atau variabel dependen (Y).


31

Daftar pustaka

Anda mungkin juga menyukai