Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bola voli adalah suatu permainan olah raga yang dimainkan oleh beberapa orang atau
kelompok dengan tujuan mengoper dan berusaha membunuh bola di daerah lawan untuk
memperoleh poin. Bola voli merupakan salah satu cabang olahraga bola yang sebagian besar
merupakan bagian dari kegiatan pembelajaran sekolah pada tingkat SD, SMP, dan
Universitas. Keberadaan bola voli tidak hanya sekedar sarana untuk mencapai tujuan
pendidikan, namun juga sarana untuk mewujudkan manusia Indonesia seutuhnya.
Untuk mencapai tujuan pendidikan melalui permainan bola voli maka dilaksanakan
proses pembelajaran di sekolah yang muatan utamanya adalah permainan bola voli. Di sisi
lain, untuk mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, pelatihan bola voli diberikan
kepada siswa sejak usia dini, melalui kelompok olah raga dan/atau ekstrakurikuler di
sekolah. Oleh karena itu, seorang pelatih atau guru pendidikan jasmani memegang peranan
yang sangat penting dalam mencapai tujuan tersebut. Kualitas pelatih atau guru sangat
menentukan terbentuknya pemain bola voli yang berkualitas. Oleh karena itu, pembinaan
sepak bola hendaknya dilakukan sejak dini, agar ketika memasuki masa dewasa atau masa
emas, mereka akan meraih prestasi gemilang..
Setelah merefleksikan permasalahan tersebut, ditemukan bahwa salah satu sudut
pandang yang berdampak pada hal tersebut adalah kebutuhan siswa akan kemampuan dalam
melakukan servis beat. Untuk menjadi pemain yang berkualitas dalam permainan bola voli,
seorang pemain harus mampu menguasai tata cara dasar bermain bola voli itu sendiri.
Memiliki keterampilan teknis yang penting akan menjadi sumber daya paling besar dalam
menciptakan kemampuan yang lebih kompleks. Salah satu metode dasar dan utama dalam
permainan bola voli adalah melakukan servis. Servis dicirikan bukan sebagai sentuhan awal
dengan bola atau sebagai pukulan awal. Namun servis ini kemudian dijadikan senjata efektif
untuk menyerang. Jadi, prosedur-prosedur mendasar ini tidak boleh diabaikan, dan harus
dilatih dengan baik secara terus-menerus.
Untuk dapat melakukan aktivitas, fungsi komponen biomotor tubuh sangatlah penting.
Komponen kualitas, khususnya kualitas pada organ tubuh bagian atas, seperti otot beruang
dan otot lengan, merupakan hal yang paling diperhatikan. Dengan persiapan yang matang
dan efektif, maka dapat dibangun kualitas pada otot beruang dan lengan, sehingga nantinya
dapat berdampak pada turunnya servis atas. Oleh karena itu, keterampilan servis seorang
pemain sangat berguna bagi timnya. Pada kenyataannya, servis mempunyai pengaruh yang
sangat besar dalam memenangkan suatu permainan atau pertandingan.
Mengingat kondisi di atas, penting untuk melakukan persiapan yang efisien dan
berkelanjutan. Bola voli saja tidak cukup dilakukan di sela-sela latihan ekstrakurikuler
karena waktu yang tersedia tidak mencukupi, namun sebaiknya dilakukan di sela-sela latihan
ekstrakurikuler. Yang perlu diperhatikan adalah dalam melaksanakan persiapan, seorang
pelatih atau instruktur penjas harus mampu merencanakan program persiapan secara tertib
dan terkoordinasi, sehingga apa yang diantisipasi dapat terlaksana. Selain itu, dalam
mewujudkan suatu program perencanaan, standar dan sasaran perencanaan yang akan dilatih
dan dibuat serta komponen-komponen yang mempengaruhi pencapaian tujuan harus
ditangkap dan direalisasikan secara efektif dan produktif.
Dari penjelasan di atas penulis tertarik meneliti mengenai “MANFAAT OLAHRAGA
VOLI UNTUK KESEHATAN TUBUH”

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian latar belakang diatas peneliti membatasi masalah yang akan dibahas
pada penelitian kali ini dengan rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana sejarah voli baik di Dunia maupun di Indonesia?
2. Apakah terdapat pengaruh olahraga dalam kesehatan tubuh ?
3. Bagaimana penerapan olahraga voli yang baik sehingga membantu kesehatan tubuh?

1.3 Tujuan Penelitian


Karya tulis ilmiah yang telah disusun oleh penulis memiliki beberapa tujuan sebagai
berikut:

1. Untuk mengetahui manfaat serta kegunaan olahraga voli dalam kesehatan


2. Memperluas pengetahuan tentang voli

1.4 Manfaat Penelitian


Manfaat dari penulisan karyan ilmiah ini selain bagi penulis tentu saja ditujukan kepada
para pembaca. Dimana penulis berharap pembaca mendapatkan hasil baik setelah membaca
karya tulis ini. Sehingga meningkatkan motivasi pembaca untuk melakukan olahraga voli.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sejarah voli

2.1.1 Sejarah Voli di Dunia


William G. Morgan (Unused York, 1870–1942) adalah seorang tokoh asal Amerika
Serikat yang dikenal sebagai pembuat pakaian bola voli. Morgan muda bersekolah di
Springfield College yang diawasi oleh YMCA (Afiliasi Kristen Pria Muda). Di sana ia
bertemu James Naismith yang pada tahun 1891 memanfaatkan bola. Setelah lulus, pada
tahun 1895 ia mulai bekerja sebagai Kepala Pengajaran Fisika di YMCA di Massachusetts.
Di sana ia membuat permainan yang disebut Mintoinette yang dirancang tidak terlalu
berlebihan dibandingkan bola sehingga cocok untuk dimainkan oleh orang yang lebih
berpengalaman. Tanggal 9 Februari 1895 adalah hari lahirnya pengalihan ini. Diuraikan
berdasarkan don lain dari Jerman yang disebut faustball, permainan ini kemudian berganti
nama menjadi bola voli (volleyball).
Setelah bertemu dengan James Naismith (seorang pembuat bola yang lahir pada
tanggal 6 November 1861, dan meninggal pada tanggal 28 November 1939), Morgan
membuat pakaian bekas yang disebut Mintonette. Seperti James Naismith, William G.
Morgan juga mengabdikan hidupnya sebagai pendidik pendidikan jasmani. William G.
Morgan yang juga lulusan Springfield College of YMCA, melakukan pengalihan Mintonette
empat kali lama setelah pengalihan bola dilakukan oleh James Naismith.
Pengalihan Mintonette sebenarnya merupakan pengalihan yang dibuat dengan
menggabungkan beberapa jenis pengalihan. Tepatnya, permainan Mintonette dibuat dengan
menggabungkan empat macam karakter olahraga menjadi satu, yaitu bola, baseball, tenis,
dan yang terakhir adalah bola tangan. Pada awalnya permainan ini dibuat khusus untuk
anggota YMCA yang berusia tidak muda, sehingga permainan ini didukung dengan
permainan bola.
Perubahan gelar Mintonette menjadi bola voli (voli) terjadi pada tahun 1896, yang
awalnya ditinggikan di Sekolah Persiapan YMCA Internasional. Pada awal tahun 1896, Dr.
Luther Halsey Gulick (Kepala Sekolah Persiapan Pengajaran Fisik yang Mahir serta Kepala
Pejabat Divisi Pengajaran Fisik Komite Universal YMCA) menyambut dan meminta
Morgan untuk mengilustrasikan pengalihan modern yang telah dia lakukan di dalam kampus
yang tidak terpakai. stadion. Pada konferensi yang berlangsung di kampus YMCA,
Springfield, seluruh pengajar pendidikan jasmani pun hadir. Pada acara ini Morgan
membawa dua kelompok yang masing-masing kelompok terdiri dari lima orang.
Dalam kesempatan itu, Morgan juga menjelaskan bahwa permainan ini merupakan
sebuah permainan yang dapat dimainkan di dalam maupun di luar ruangan dengan bebas.
Dan menurut penjelasannya saat itu, permainan ini juga bisa dimainkan oleh banyak pemain.
Tidak ada batasan jumlah pemain yang menjadi standar dalam pengalihan ini. Sementara itu,
tujuan dari permainan ini adalah menjaga agar bola tetap bergerak melewati jaring yang
tinggi, dari satu zona ke zona lainnya (zona lawan).
Pertunjukan koordinat yang ditampilkan kedua kelompok, serta klarifikasi yang
diberikan Morgan, kurang lebih membawa perubahan pada diri Mintonette. Perubahan
utama yang terjadi dalam pengalihan itu terjadi padanya. Atas usulan Guru Alfred T.
Halstead yang lebih memperhatikan dan memperhatikan pemadatan dan penjelasan Morgan,
maka judul Mintonette diubah menjadi Volleyball (bola voli). Pemilihan judul Bola Voli
sebagai pengganti Mintonette bukan tanpa pertimbangan. Nama Bola Voli dipilih
berdasarkan perkembangan terbanyak dalam permainan tersebut, yaitu perkembangan
memukul bola beberapa waktu terakhir bola jatuh ke tanah (voli).
Pada awalnya, judul Bola Voli dieja secara terpisah (dua kata), yaitu "Bola Voli".
Kemudian pada tahun 1952, Komite Regulasi USVBA (Afiliasi Bola Voli Amerika Serikat)
memilih untuk mengeja judul tersebut dalam satu kata, yaitu “Bola Voli”. USVBA adalah
afiliasi olahraga bola voli di Amerika Serikat. Asosiasi ini pertama kali didirikan pada tahun
1928, dan saat ini USVBA lebih dikenal dengan nama USAV (USA Volleyball). Pasca
deklarasi, panitia YMCA menjamin akan mempertimbangkan aturan diversi yang telah
disusun dan diserahkan kepada Morgan.
Beberapa aturan yang pertama kali dibuat oleh Morgan adalah penggunaan jaring
setinggi 6 kaki 6 inci (perkiraan ini seimbang dengan tinggi badan rata-rata orang Amerika
yang pada abad ke-19 ternyata lebih pendek), lapangan berukuran 7,6 x 15,2 m2 , dan
dimainkan oleh beberapa pemain. Dalam aturan kuno, pengalihan tersebut dipisahkan
menjadi sembilan putaran. Pada setiap putaran, masing-masing kelompok mempunyai
kesempatan untuk melakukan servis (memukul bola di awal permainan/memukul bola
terlebih dahulu). Selain itu, dalam aturan awal tidak ada batasan kontak antara pemain dan
bola, suatu saat bola bisa dipukul dan berpindah ke wilayah lawan. Jika seorang pemain
melakukan kesalahan saat melakukan servis, ia tetap diperbolehkan melakukan servis kedua.
Sementara itu, memukul bola ke arah net akan dianggap sebagai pelanggaran dan berakibat
pada kemalangan skor, namun pada saat melakukan servis pertama. Karena setelah servis
utama masih ada peluang untuk melakukan servis kedua. Akhirnya, mereka mengubah dan
mendistribusikan kontrol ini pada bulan Juli 1896.

2.1.2 Sejarah voli di Indonesia


Indonesia telah mengenal olahraga bola voli sejak tahun 1982 pada masa
penjajahan Belanda. Instruktur pendidikan jasmani didatangkan dari Belanda untuk
menciptakan cabang olahraga pada umumnya dan bola voli pada khususnya. Selain
instruktur pendidikan jasmani, tentara Belanda juga mempunyai andil besar dalam
menciptakan permainan bola voli di Indonesia, terutama dengan bermain di quarter,
lapangan terbuka, dan mengadakan pertandingan antar perusahaan Belanda itu sendiri.
Perkembangan olahraga bola voli di Indonesia sangat pesat di seluruh lapisan masyarakat,
sehingga banyak bermunculan klub-klub di kota-kota besar di seluruh Indonesia. Dengan
dasar pemikiran tersebut maka pada tanggal 22 Januari 1955 didirikan PBVSI (Afiliasi
Bola Voli Seluruh Indonesia) di Jakarta bersamaan dengan diadakannya kejuaraan nasional
primer.

PBVSI sejak itu efektif mengadakan latihan baik di dalam maupun luar negeri
hingga saat ini. Perkembangan olahraga bola voli sangat menonjol menjelang Asian Games
IV tahun 1962 dan Ganefo I tahun 1963 di Jakarta, baik putra maupun putri. Pertandingan
bola voli termasuk acara resmi pada PON II tahun 1951 di Jakarta dan POM I di
Yogyakarta pada tahun 1951. Setelah tahun 1962, perkembangan klub bola voli
berkembang bagai jamur di musim badai, dengan banyaknya klub bola voli di seluruh
pelosok tanah air. Biasanya juga ditunjukkan oleh informasi. -Informasi koordinasi
anggota dalam kejuaraan nasional. PON dan acara-acara olahraga lainnya yang jumlahnya
menunjukkan peningkatan.
Boleh dikatakan saat ini permainan bola voli di Indonesia menduduki peringkat
ketiga setelah sepak bola dan bola voli. Untuk pertama kalinya dalam sejarah bola voli
Indonesia, PBVSI mampu mengirimkan grup voli junior Indonesia ke Kejuaraan Dunia di
Athena, Yunani yang berlangsung pada 3-12 September 1989. Grup voli junior putra
Indonesia dilatih oleh Yano Hadian dibantu pelatih Kanwar, serta pelatih asal Jepang
Hideto Nishioka, sedangkan pelatih fisik diserahkan kepada Engkos Kosasih dari divisi
kepelatihan PKON (Pusat Kesejahteraan Olahraga Nasional) KANTOR MENPORTA.
Dalam kejuaraan dunia bola voli putra, pemenangnya adalah:

1. UniSovyet
2. Jepang
3. Brazil
4. Bulagaria
5. Kuba
6. Yunani
7. Polandia

Sedangkan Indonesia sendiri baru dapat menduduki urutan ke 15.Dalam periode di


bawah pimpinan ketua Umum PBVSI Jendral (Pol) Drs. MochamadSanusi, perbolavolian
makinmeningkat baik dari jumlahnya perkumpulan yang ada maupun dari lancarnya
system kompetisi yang berlangsung,; sampai dengan kegiatan yang dilakukan baik di
dalam maupun di luar negeri.

2.2 Teknik Dasar Bermain Voli


Sebagai pemula, kita harus mengetahui tata cara dasar bermain bola voli terlebih
dahulu dengan mempelajari tata cara yang lebih mendalam. Teknik dasar ini terdiri dari 4
macam, yaitu menyerang, melakukan servis, mengatur dan mengoper. Dari beberapa
sumber yang tersedia, Anda umumnya akan menemukan strategi dasar yang berbeda
dalam permainan bola voli seperti melakukan servis, menghancurkan, memblokir, dan
passing. Dan berikut beberapa teknik dasar bermain bola voli :
a. servis
Manfaat merupakan salah satu tata cara dasar bermain bola voli yang
harus dipelajari oleh para pemain bola voli modern. Tembakannya harus melewati
net ke dalam zona tim lawan dan ke dalam jarak pembersihan jika tidak, Anda
juga dapat mengoordinasikan bola ke arah pemain yang membatasi yang kurang
berbakat. Agar pemain yang membatasi tidak mampu menguasai bola yang
diberikan grup Anda dan menjatuhkan bola ke zona lawan, fokus akan disertakan.
Prosedur tunjangan ini dilakukan ketika skor kelompok Anda fokus. Dan prosedur
tunjangan terlalu dipartisi menjadi beberapa cara, khususnya.
b. passing
Passing mengandung makna bahwa seorang pemain sepak bola akan
memberikan bola kepada rekan-rekannya dengan menggunakan strategi-strategi
tertentu yang berguna untuk mengatur strategi penyerangan terhadap lawan.
Strategi passing harus dipercepat agar penyerangannya berhasil merebut fokus,
cara passing harus dipercepat agar dapat dieksekusi dengan baik dan mutlak.
c. smash
Crush atau spike merupakan salah satu strategi permainan bola voli yang
penting dalam rangka melakukan pukulan dengan gerakan melompat, kemudian bola
dikoordinasikan ke dalam area pembersihan untuk menimbulkan fokus. Crush adalah
prosedur penyerangan yang membutuhkan intuisi, kualitas tangan, dan presisi tinggi.
Crush atau spike dalam permainan bola voli biasanya dilakukan pada pertengahan
pukulan ketiga atau terakhir. Dalam permainan bola voli biasanya dimainkan dengan
susunan passing bawah. Pada saat itulah bola dioper dengan posisi bola bersiap
untuk dihancurkan oleh orang ketiga dengan pukulan yang sulit. Pemain penyerang
yang disebut spiker biasanya memiliki pose tubuh yang tinggi dan juga kemampuan
melompat yang tinggi. Biasanya sangat kritis ketika lonjakan terjadi. Salah satu
pemain harus memantul dan kemudian memukul bola setinggi mungkin dengan
pukulan yang sulit dan terkoordinasi. Hancuran atau spike harus menciptakan
serangan yang terjun dan sulit sehingga pemain lawan tidak mampu mengimbangi
dan dapat mengambil fokus. Untuk melakukan naksir atau spike ada 4 bagian yaitu
memulai, memukul, mendorong dan mengatur.
d. block
Proses pemblokiran ini bertujuan untuk mengantisipasi atau mengantisipasi
serangan dari tim Anda sekaligus mengantisipasi lawan Anda agar tidak gagal
mencetak gol. Cara membloknya adalah dengan berdiri dekat net dan bersiap untuk
melompat. Ketika serangan bola datang, pemain harus langsung melompat sambil
mengangkat kedua tangan untuk memotong bola. Pegang bola agar tidak jatuh ke
dalam jangkauan lapangan tim Anda. Bagian dari pemblokiran sangatlah penting
karena setiap pemain yang perlu menahan serangan harus menguasai metode
pemblokiran secara akurat. Prosedur ini memang terlihat tidak terlalu menuntut
dibandingkan prosedur lainnya, namun pemblokiran masih memerlukan prosedur ini
agar pemain dapat menguasainya
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian


Metode penelitian adalah pendekatan sistematis yang digunakan untuk mengumpulkan
data dan informasi yang relevan dalam penelitian ilmiah.

3.2 Design Penelitian


Penelitian ini akan menggunakan desain penelitian observasional dan
eksperimental. Observasi akan melibatkan pengamatan partisipan yang bermain voli secara
teratur, sementara eksperimen akan menguji efek voli terhadap parameter kesehatan
tertentu.

3.3 Populasi dan Sample


Populasi penelitian akan melibatkan individu yang aktif bermain voli. Sampel akan
dipilih dengan menggunakan teknik pengambilan sampel acak sederhana dari komunitas
bermain voli.

3.4 Pengumpulan Data


Data akan dikumpulkan melalui survei, pengukuran fisik, dan observasi langsung
selama sesi bermain voli. Pengumpulan data dalam penelitian perlu di pantau agar data
yang diperoleh dapat terjaga validitas dan reliabilitasnya. Oleh karena itu, pengumpulan
data perlu dilakukan walaupun tampaknya hanya sekedar pengumpulan data tetapi harus
tetap memenuhi persyaratan tertentu yang mempunyai keahlian yang cukup untuk
melakukanya.
a. Observasi
Dalam strategi persepsi, cara yang paling tepat adalah dengan
menjumlahkannya dengan format atau bingkai persepsi sebagai instrumennya.
Bagian dalam strategi persepsi adalah peneliti. Peneliti harus jeli dalam
mencermati peristiwa, perkembangan atau bentuknya. Menonton bukanlah
pekerjaan yang mudah karena orang dipengaruhi oleh antarmuka dan
kecenderungan mereka. Sebenarnya timbulnya persepsi-persepsi itu haruslah
sama, bahkan walaupun dilakukan oleh segelintir orang saja, dengan kata lain
persepsi-persepsi itu harus objektif.

b. wawancara
Wawancara mendalam orang dengan individu yang memberikan informasi
memang padahal data kepada analis Komunikasi berlangsung dalam bingkai
tanya jawab dalam hubungan tatap muka, dan perkembangan serta ekspresi
responden merupakan desain media yang saling melengkapi. kata-kata lisan. Oleh
karena itu, wawancara tidak sekedar menangkap pemahaman dan konsep, tetapi
juga dapat menangkap emosi, perjumpaan, perasaan dan proses berpikir
responden yang bersangkutan. Pertemuan yang digunakan dalam pertanyaan ini
mungkin merupakan pertemuan terorganisir. Penetapan saksi dalam penyidikan
ini dilakukan dengan strategi pemeriksaan purposive dimana penentuan data
dipilih secara sengaja berdasarkan kriteria yang telah ditentukan sebelumnya dan
diputuskan berdasarkan tujuan penyidikan.
c. Dokumentasi
Strategi dokumentasi adalah mencari informasi mengenai suatu hal atau
faktor yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar harian, majalah, notulensi
dan lain sebagainya. Dengan metode dokumentasi, yang ditonton bukanlah benda
hidup melainkan benda mati. Dalam menggunakan strategi ini peneliti harus
mengadakan check-list untuk mengeksplorasi faktor-faktor yang telah diputuskan.
Jika ada variabel yang dicari, maka analis fair harus membubuhkan stempel
check-list pada fitting put tersebut. Untuk mencatat hal-hal yang otonom dalam
daftar variabel, analis dapat menggunakan kalimat bebas.
BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 Manfaat Voli Terhadap Kesehatan


Olahraga adalah komponen penting dalam menjaga kesehatan fisik, mental, dan sosial
individu. Olahraga voli adalah salah satu jenis olahraga yang banyak diminati dan juga
bermanfaat untuk kesehatan. Selain bermanfaat untuk kesehatan fisik, olahraga ini juga
bermanfaat untuk kesehatan mental karena mampu membangun ikatan sosial di antara
pemain. Dalam olahraga ini, kamu akan melakukannya dengan lawan bermain yang
membuatnya semakin seru. Voli, sebagai salah satu olahraga yang melibatkan pergerakan
cepat, sprint, dan kekuatan otot, telah menjadi fokus penelitian dalam konteks manfaat
kesehatan tubuh. Beberapa penelitian sebelumnya telah mengungkapkan manfaat voli
terhadap berbagai aspek kesehatan.
1. Peningkatan Kesehatan Kardiovaskular
Penelitian oleh Oja et al. (2015) menunjukkan bahwa bermain voli secara teratur
meningkatkan kesehatan kardiovaskular. Olahraga ini meningkatkan detak jantung,
meningkatkan sirkulasi darah, dan dapat membantu mengurangi risiko penyakit
jantung.)
2. Peningkatan Kebugaran Aerobik
Penelitian oleh Perk et al. (2012) mengungkapkan bahwa bermain voli secara
rutin membantu meningkatkan kebugaran aerobik. Aktivitas ini berkontribusi pada
peningkatan kapasitas paru-paru, daya tahan tubuh yang lebih baik, dan peningkatan
stamina.
3. Pengurangan Stres dan Peningkatan Kesehatan Mental
Penelitian oleh Mandolesi et al. (2018) menunjukkan bahwa aktivitas fisik dalam
bermain voli dapat membantu mengurangi tingkat stres. Endorfin yang dilepaskan
selama olahraga dapat meningkatkan suasana hati dan perasaan kesejahteraan.
4. Interaksi Sosial dan Manfaat Sosial
Penelitian oleh Shen et al. (2019) menekankan pentingnya interaksi sosial dalam
olahraga voli. Olahraga ini memberikan peluang untuk berinteraksi sosial,
membangun hubungan, dan meningkatkan keterampilan komunikasi.

4.2 Peran Voli Dalam Menjaga Kesehatan Tubuh


Peran voli dalam menjaga kesehatan tubuh sangat penting. Ini adalah olahraga yang
melibatkan gerakan cepat, sprint, dan kombinasi kekuatan dan daya tahan. Berikut adalah
beberapa aspek penting peran voli dalam menjaga kesehatan tubuh:
1. Peningkatan Kesehatan Jantung, Bermain voli secara teratur membantu meningkatkan
kesehatan jantung. Ini melibatkan latihan kardiovaskular yang dapat memperkuat
jantung dan sistem sirkulasi darah (Titze et al, 2017)
2. Peningkatan Kebugaran Aerobik, Voli melibatkan gerakan cepat dan berlari yang dapat
meningkatkan kebugaran aerobik. Ini berkontribusi pada kapasitas paru-paru yang lebih
baik dan daya tahan fisik yang meningkat (Perk et al, 2012).
3. Pengendalian Berat Badan, Bermain voli membakar kalori dan membantu dalam
pengendalian berat badan. Ini dapat menjadi faktor penting dalam mencegah obesitas
dan masalah kesehatan terkait (Donnelly, 2009).
4. Peningkatan Kesehatan Mental, Aktivitas fisik dalam bermain voli dapat membantu
mengurangi stres dan meningkatkan suasana hati. Endorfin yang dilepaskan selama
olahraga dapat meningkatkan kesejahteraan mental (Peluso, 2005).
5. Peningkatan Kemampuan Kognitif, Bermain voli memerlukan fokus dan reaksi cepat,
yang dapat membantu meningkatkan kemampuan kognitif, seperti konsentrasi dan
ketajaman mental(Best J. R, 2010).
Peran voli dalam menjaga kesehatan tubuh mencakup banyak aspek, dari
kesehatan jantung hingga kesehatan mental. Studi-studi ini memberikan bukti tentang
dampak positif olahraga ini pada kesejahteraan fisik dan mental individu.
4.3 Penerapan Olahraga Voli
Penerapan olahraga voli dalam mewujudkan gaya hidup sehat di Indonesia dapat
mengikuti pendekatan berdasarkan budaya dan sumber daya yang tersedia. Berikut adalah
beberapa langkah yang dapat diambil dengan referensi kutipan dari Indonesia:
1. Peningkatan Kesadaran Masyarakat, Pemerintah, organisasi olahraga, dan LSM
kesehatan dapat bekerja sama untuk meningkatkan kesadaran masyarakat Indonesia
tentang pentingnya bermain voli dalam menjaga kesehatan. Ini dapat dilakukan
melalui kampanye pendidikan dan promosi. (Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia, 2020).
2. Fasilitas Olahraga yang Mudah Diakses, Pemerintah dan pihak swasta dapat
berinvestasi dalam pembangunan fasilitas olahraga, termasuk lapangan voli yang
mudah diakses oleh masyarakat. Ini akan mendorong lebih banyak orang untuk
bermain voli. (Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik
Indonesia, 2016).
3. Pelatihan dan Pengembangan Bakat Lokal, Melalui pelatihan dan pengembangan
bakat voli, Indonesia dapat memotivasi generasi muda untuk terlibat dalam olahraga
ini dan menciptakan pemain berbakat. (Badan Koordinasi Olahraga Nasional
Republik Indonesia, 2020).
4. Kemitraan dengan Komunitas Lokal, Pemerintah dan organisasi olahraga dapat
menjalin kemitraan dengan komunitas lokal, seperti sekolah, klub, dan organisasi
masyarakat, untuk mendukung kegiatan voli di tingkat yang lebih rendah.
(Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia,
2018).
5. Pengembangan Program Kesehatan Holistik, Program kesehatan harus mencakup
aspek nutrisi, pemantauan kesehatan, dan dukungan psikologis. Hal ini dapat
menciptakan gaya hidup sehat yang komprehensif. (Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia, 2019).
Dengan pendekatan yang komprehensif dan dukungan dari pemerintah, organisasi
olahraga, dan masyarakat, olahraga voli dapat berkontribusi signifikan dalam
mewujudkan gaya hidup sehat di Indonesia.
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Dari karya ilmiah yang telah disusun penulis menyimpulkan beberapa hal sebagai
berikut:
1. Voli, sebagai salah satu olahraga yang melibatkan pergerakan cepat, sprint, dan
kekuatan otot, telah menjadi fokus penelitian dalam konteks manfaat kesehatan tubuh.
Beberapa penelitian sebelumnya telah mengungkapkan manfaat voli terhadap berbagai
aspek kesehatan
2. Peran voli dalam menjaga kesehatan tubuh sangat penting. Ini adalah olahraga yang
melibatkan gerakan cepat, sprint, dan kombinasi kekuatan dan daya tahan.
3. Penerapan olahraga voli dalam mewujudkan gaya hidup sehat di Indonesia dapat
mengikuti pendekatan berdasarkan budaya dan sumber daya yang tersedia

5.2 Saran
Bagi setiap manusia mari melakukan olahraga demi menjaga kesehatan dan kebugaran
tubuh. Kesehatan yang bagus akan membantu kita meraih kehidupan yang lebih baik juga.

Anda mungkin juga menyukai