Anda di halaman 1dari 5

Nama : Ardiansa dewa

Nim : 230301501030
Kelas : PJKR D
Tugas : Atletik
5 ARTIKEL LOMPAT GAWANG

I. PENDAHULUAN
Olahraga adalah bentuk-bentuk kegiatan jasmani yang teratur yang terdapat
didalam permainan, perlombaan, dan kegiatan jasmani yang itensif dalam rangka
memperoleh rekreasi, kemenangan dan frestasi oktimal. Menurut kamus lengkap
bahasa indonesia olahraga merupakan kata kerja gerak badan agar sehat atau sebuah
aktifitas manusia yang bertujuan untuk mencapai kesejahteraan, (sejahterah jasmani
dan rohani) manusia itu sendiri.
Hal ini sesuai dengan undang-undang sistem keolahragaan nasional no. 3tahun
2005 tentang dasar, fungsi dan tujuan olahraga, yaitu "keolahragaan bertujuan
memelihara dan meningkatkan kesehatan dan kebugaran, prestasi, kualitas manusia,
menanamkan nilai moral dan akhlak mulia, sportivitas, disiplin, mempererat dan
membina persatuan kesatuan bangsa, memperkukuh ketahanan nasional serta
mengangkat harkat, martabat dan kehormatan bangsa.
Untuk dapat meningkatkan kemampuan dan prestasi di bidang olahraga
permainan bola basket, pemain harus memenuhi syarat yang baik sebagai individu
maupun tim. Artinya , seorang pemain bola basket harus memiliki kemampuan teknik
yang sempurna dan kekuatan fisik yang baik. Menurut Ahmadi (2007: 13) " untuk
dapat memiliki suatu tim bola basket yang handal ada tiga faktor utama yang harus di
penuhi yaitu : (1) penguasaan teknik dasar (fundamentals), (2) kekuatan fisik
(physical conditioning), dan (3) kerja sama (pola dan strategi). Teknik dasar
permainan bola basket terdiri atas memegang bola, menangkap bola, rebound, passing,
dribbling, shooting, pivot, dan lay-up shoot. (Oliver, 2007)
Banyak sekali variasi teknik dalam menembak pada permainan bola basket
diantaranya tembakan dalam contohnya : hook shoot, lay-up shoot, jump-hook, dan
tembakan luar contohnya: tembakan bebas (free throw), tembakan lompat (jump
shoot ) dan lain-lain.
penguasaan permainan bola basket oleh siswa, dalam hal ini teknik dasar lay-
up shoot, juga dipengaruhi oleh faktor lain yaitu kemampuan fisik yang baik, salah
satunya adalah dengan cara lompat gawang. Lompat gawang yang baik dapat
menjunjung hasil lompatan siswa pada teknik lay-up shoot. Keserasian lompat
gawang sebagai penggerak dengan keseimbangan tubuh serta kekuatan otot tungkai
dan kecepatan pada siswa melakukan teknik lay-up shoot sangat diperlukan. Karena
tanpa adanya latihan lompat gawang sebagai penggerak dengan kekuatan otot tungkai
dan kecepatan dalam melakukan reaksi tubuh yang baik pada saat melakukan teknik
lay-upshoot.Mengingat pentingnya tembakan lay-up shoot di dalam permainan bola
basket dan hasil belajar siswa dalam penguasaan tehnik lay-up shoot ini, maka penulis
sangat tertarik mengadakan penelitian dengan judul : "Pengaruh Latihan Lompat
Gawang Terhadap Kemampuan Lay-up Shoot Dalam Permainan Bola Basket Siswa
Putra Kelas VIII SMP Negeri 10 Kota Jambi."
II. TINJAUAN PUSTAKA
Muhajir (2007:148) merupakan bahwa, "Permainan bola basket merupakan
permainan yang gerakannya sangat kompleks, yaitu gabungan dari jalan, lari, lompat,
serta unsur kekuatan, kecepatan, ketepatan, kelentukan, dan lain-lain. Untuk
melakukan gerakan-gerakan bola basket secara baik diperlukan kemampuan dasar
fisik yang memadai. Dengan kondisi fisik yang baik akan memudahkan melakukan
gerakan gerakan yang lebih sulit (kompleks)."
Selain pendapat diatas Bola basket merupakan olahraga permainan yang
menggunakan bola besar yang dimainkan dengan tangan. Bola boleh dioper (dilempar
ke teman), boleh dipantulkan ke lantai, dan tujuannya adalah memasukkan bola ke
ring lawan. Permainan dilakukan oleh dua regu, masing-masing regu terdiri dari 5
pemain, dan dipimpin oleh dua orang wasit. Permainan dimainkan diatas lapangan
persegi panjang dengan ukuran panjang lapangan bola basket adalah 26 meter dan
lebar 14 meter. Setiap regu berusaha memasukan bola ke ring lawan dan menjaga
(mencegah) ringnya sendiri kemasukan sedikit mungkin. Pertandingan bola basket
dibagi menjadi 4 quarter yang masing-masing berlangsung selama 8 hingga 12 menit
atau dibagi menjadi 2 babak yang masing-masing berlangsung 20 menit. (Oliver,
2007: viii)
Menurut Vic Ambler, (2011:33) yaitu: "Tembakan ini adalah yang paling
aman dan efektif. Pemain-pemain muda sering kali kehilangan kesempatan bagus ini.
Sangat lah penting untuk menjaga agar kepala tetap tegak sewaktu dan selama
melakukan tembakan. Ini lebih baik dari pada harus ditembakkan. Mata harus
menatap lurus pada target."
Lay up shoot adalah suatu gerakan untuk memasukan bola yang dilakukan
sambil berlari dan menggiring bola kemudian melompat ketika sudah mendekati
jaring dengan kaki bagi seorang pemain yang menggiring bola disebelah kanan dan
sebaliknya kaki.
Menurut Hal Wissel (1996: 61) bahwa terdapat beberapa kunci sukses
melakukan tembakan lay up shoot yaitu :
1. Fase persiapan: a) langkah pertama harus lebar atau jauh untuk memelihara
keseimbangan, b) langkah kedua pendek untuk memperoleh awalan tolakan
yang kuat agar dapat melompat yang tinggi, c) bahu rileks, d) tangan yang
tidak menembak diletakkan di bawah bola, e) tangan yang menembak
diletakkan di belakang bola, f) siku masuk dan rapat.
2. Fase pelaksanaan: a)angkat lutut untuk melompat ke arah vertikal, b) tangan
yang menembak diangkat lurus ke atas, c) bola dilepas dengan kekuatan
ujung jari pada titik tertinggi dan memantul di sekitar garis tegak sebelah
kanan pada petak kecil di atas keranjang, jika dilakukan dari sisi kanan.
3. Fase follow through: a) mendarat dengan seimbang dan lutut ditekuk, b)
tangan ke atas.
Gerakan lay up shoot atau memasukkan bola sambil berlari merupakan
gerakan yang sulit, karena pada gerakan ini harus mengkoordinasikan beberapa
gerakan menjadi suatu rangkaian gerak yang sempurna. Lay up shoot dapat pula
merupakan suatu tembakan yang efektif dalam menyelesaikan suatu serangan yang
cepat atau dalam istilah bola basket disebut fast break. Sedangkan urutan rangkaian
gerak lay up shoot
menurut Jhoe Whelton, (1988:22), adalah :
1. Bergerak ke arah ring basket dengan konsentrasi yang penuh.
2. Melangkah ke depan dengan kaki kiri yang akan digunakan sebagai tolakan
ke atas menuju ring basket (lay up shoot kanan)
3. Tolakan kaki kiri, naikkan lutut kanan untuk keseimbangan dan angkat bola
ke arah ring dengan tangan kanan (lay up shoot kanan)
4. Letakkan bola pada papan pantul dengan control bola yang baik, meskipun
gerakan ini merupakan gerakan akhir dari gerakan lari.
5. Gilirkan bola lewat jari pada papan pantul dengan lembut ke ring.

Menurut Indrayana (2008:426) latihan adalah tindakan perubahan dari


keadaan semula yang memiliki bentuk yang lain, sedangkan latihan adalah proses
kerja yang dilatih secara sistematis dimana beban latihan makin hari makin bertambah
yang pada akhirnya memberikan rangsangan secara menyeluruh terhadap
pertumbuhan dan meningkatkan kemampuan fisik dan mental secara bersama-sama.
Latihan suatu proses kerja yang dilatih sedemikian rupa untuk mencegah terjadinya
tingkat kebosanan pada saat melakukan latihan.
Menurut Carr, (2003:61) yang termasuk dalam latihan lompat gawang adalah
berjalan melompati gawang tampa meluruskan kaki, berjalan melompati
gawang dengan meluruskan kaki, melompati gawang dengan berlari dan melompati 2
gawang selain itu juga bisa memvariasikan jarak antara satu gawang dengan gawang
yang lain dan tinggi gawang.
Latihan lompat gawang adalah latihan lari cepat dengan beberapa rintangan
berbentuk gawang yang harus dilompati. Jadi latihan lompat gawang adalah gabungan
gerakan lari dan lompat. (Anwarudin, 2011;22).Berdasarkan beberapa pendapat diatas
dapat disimpulkan bahwa latihan lompat gawang adalah bentuk-bentuk latihan yang
menggunakan lintasan untuk lari dan terdapat gawang-gawang yang harus dilompati
mengandung unsur sprint, bertolak, melewati gawang, dan mendarat. Jika
diperhatikan lebih jauh unsur yang terdapat dalam latihan ini sama dengan tehnik
lompat jauh.
Gerakan lompat gawang pada waktu pengambilan gawang atau melompati
gawang gerakan harus dilakukan dengan secara beruntun, lancar dan rileks, harus
diusahakan tidak melayang terlalu lama sehingga kecepatan lari dapat dipertahankan.
Usahakan agar di atas gawang dalam keseimbangan yang sebaik-baiknya, dengan
badan tetap condong ke depan (Soegito, 1993).
Hal-hal yang penting dan perlu mendapat perhatian pada waktu pengambilan
gawang adalah:
1. Bertolak dari jarak 1,95 – 2,15 cm di depan gawang .
Ayunan kaki ke depan seperti pada gerakan lari cepat dengan lutut yang tidak kaku.
2. Lengan diayunkan sewajarnya seperti gerakan lari cepat lengan yang didepan
didorongkan ke depan setinggi mata, lainnya dipergunakan untuk menjaga
keseimbangan.
3. Bongkokkan badan ke depan mendekat pada kaki yang diayun kedepan,sehingga
pada waktu diatas gawang kepala tidak akan lebih tinggi dari waktu lari cepat.
4. Diatas gawang kaki belakang ditarik ke depan dengan gerakan yang beruntun,
dalam posisi kaki terlipat, paha terbuka kesamping telapak kaki diputar kearah
luar,dan rata-rata diatas gawang.
5. Setelah melewati gawang: kaki depan diturunkan dan mendarat kira-kira 1,05 –
1,45 m di depan gawang kaki belakang dengan sengaja di bawah kedepan agar
langkah tetap lebar
6. Usahakan agar pada waktu melampui gawang, titik tinggi berada tepat di atas
gawang, tidak didepannya atau dibelakang gawang.
III. METODOLOGI PENELITIAN
Besdasarkan permasalahan yang akan diteliti yaitu untuk melihat pengaruh
latihan lompat gawang terhadap kemampuan lay up shoot dalam permainan bola
basket pada siswa putra kelas VIII SMP N 10 Kota Jambi, maka penelitian ini
merupakan penelitian eksperimen.
Penelitian eksperimen adalah suatu cara untuk mencari hubungan sebab akibat
(hubungan kausal) antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan
mengeliminasi atau mengurangi atau menyisihkan faktor-faktor lain yang
mengganggu. Eksperimen selalu dilakukan untuk melihat akibat suatu perlakuan
(Arikunto, 2006:03).
Dalam penelitian ini peneliti ingin mengetahui pengaruh latihan lompat
gawang terhadap kemampuan lay-up shoot dalam permainan bola basket sehingga
dalam penelitian ini akan digunakan metode penelitian eksperimen "one grup pretest-
posttest design”. Semua sampel melakukan tes awal (pre-test) untuk mengetahui
kemampuan awal seluruh sampel dalam melakukan lay up shoot. Setelah pelaksanaan
latihan lompat gawang selama 16 kali pertemuan selesai, maka sampel diberikan tes
akhir (post-test). pelaksanaan sama pada waktu melakukan tes awal (pre-test).
(Suryabrata, 1997: 41).
Penelitian yang akan dilakukan adalah dengan cara memberikan perlakuan
kepada kelompok dengan latihan yang akan dilakukan yaitu latihan lompat gawang.
Penelitian dilakukan di lapangan SMP Negeri 10 Kota Jambi di awali dengan
tes awal pada tanggal, 15 Januari 2013, kemudian diberikan perlakuan selama 6
minggu dengan Frekuensi 3 kali seminggu dengan demikian latihan dilakukan 18 kali
pertemuan dan di akhiri dengan tes akhir pada tanggal, 28 Februari 2013. Populasi
adalah keseluruhan subjek penelitian.(Arikunto, 2006:130). Jadi
populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa putra kelas VIII di SMP
Negeri 10 kota jambi sebanyak 120 orang. Untuk lebih jelas nya populasi dilihat pada
table berikut ini :

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto 2006: 131).
Apabila subjek kurang dari 100, lebih baik di ambil semuanya sehingga penelitiannya
merupakan penelitian populasi, dan jika jumlah subjek lebih dari 100, dapat diambil
antara 10% - 15% atau 20% - 25 % atau lebih. (Arikunto, 2006: 134). Pengambilan
sampel dilakukan secara sengaja (purposive sampling). Purposive sampling adalah
sampel dilakukan dengan cara mengambil subjek bukan didasarkan atas strata,
random, atau daerah tetapi didasarkan atas adanya tujuan tertentu yang dibuat oleh
peneliti sendiri (Arikunto, 2006: 139).
Dalam perlakuan ini dilakukan tes awal sebelum diberikan
perlakuan. Setelah diberikan perlakuan maka pada akhir pertemuan diambil kembali
tes keterampilan yang kedua yaitu tes akhir, alat-alat yang digunakan :
a. Blangko tes untuk mencatat skor
b. Blangko penilaian
c. Stop wach dan alat tulis
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Data test awal kemampuan lay up shoot sampel rata-rata 7,20, Simpangan
baku 2,82 dengan lay up tertinggi 14 dan lay up terendah 2. Data test akhir setelah
melakukan latihan lompat gawang diperoleh rata-rata 9,67. Simpangan baku 3,03. Lay
up tertinggi 15. Lay up terendah 5. Hasilnya secara eksplisit terlihat pada tabel berikut
ini :

Hasil analisis yang diperoleh dari uji – t menunjukkan data sebagai berikut
thitung 8,23 dan ttabel 1,70 dengan d.b. n – 1 (30 – 1 = 29) Pada α = 0,05. (95 %).
Untuk melihat apakah hipotesis Ho atau hipotesis H1 yang diterima maka
dibandingkan harga thitung dengan harga ttabel.
Perbandingan harga antara thitung dengan nilai presentil dari tabel distribusi –
t, untuk taraf nyata α = 0,05 dengan derajat kebebasan (d.b.) = (n – 1) = 29 diperoleh
thitung (8,23) > ttabel (1,70). Ini berarti hipotesis H1 yang diterima dan Ho ditolak.
jadi dapat disimpulkan bahwa Terdapat pengaruh yang berarti antara latihan lompat
gawang terhadap kemampuan lay up shoot dalam permainan bola basket siswa kelas
VIII SMP N 10 Kota Jambi, dapat diterima kebenarannya.
Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis yang menggunakan
uji-t dalam penelitian ini, diharapkan melahirkan sesuatu kesimpulan yang tepat dan
sesuai dengan data yang diperoleh. Kesimpulan yang diperoleh harus mengacu dan
tidak boleh lari dari data yang diperoleh. Dengan demikian kesimpulan yang diambil
nantinya akan memperlihatkan gambaran langsung dari data yang didapatkan selama
eksperimen ini dilakukan.pengetahuan yang diperoleh melalui pendekatan ilmiah
dibuat berdasarkan teori-teori tertentu secara sistematis dan dilakukan sesuai dngan
langkah-langkah atau prosedur yang benar, maka penelitian dapat diterima
kebenarannya.

V. PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, dapat
diperoleh simpulan bahwa penggunaan latihan lompat gawang terbukti berpengaruh
secara nyata terhadap kemampuan lay up shoot siswa putra kelas VIII SMP Negeri 10
Kota Jambi. Hasil dari analisis data yang dilakukan didapatkan hasi thitung sebesar
8,23 sedangkan ttabel 1,70 maka dapat disimpulkan terdapat pengaruh latihan lompat
gawang terhadap kemampuan lay up shoot bola basket siswa putra kelas VIII SMP
Negeri 10 Kota Jambi.

B. Saran
1. Para guru dan pelatih diharapkan dapat menerapkan latihan lompat gawang untuk
meningkatkan kemampuan lay up shoot dalam permainan bola basket.
2. Diharapkan pada peneliti yang lain agar dapat menggunakan latihan yang berbeda
dengan jumlah sampel yang lebih besar dan waktu yang lebih lama, dan melihat
beberapa faktok lain yang belum diharapkan.
3. Untuk lebih baik, diharapkan kepada peneliti yang lain agar dapat kiranyan lebih
teliti dalam melakukan penelitian agar dapat lebih maksimal.

Anda mungkin juga menyukai